Anda di halaman 1dari 55

PENYAJIAN

DATA
NORMA,M.Kes
PENYAJIAN DATA

• Data penelitian harus disusun dan disajikan dalam bentuk


yang mudah dipahami.
• Penyusunan dan penyajian data penting untuk memudahkan
:Analisis dan pembacaan data hasil penelitian.
• Penyajian data dapat dengan tabel frekuensi atau diagram
(grafik)
KELOMPOK PENYAJIAN DATA
PENYAJIAN DATA
• Penyajian Data Dalam bentuk Tabel frekuensi
No Tabel
Judul Tabel
Jumlah Data (n=)

Kategori Frekuensi Persentase

Sumber data:
PENYAJIAN DATA

• Penyajian data dalam bentuk diagram (grafik)


• Berisi seluruh informasi data disajikan sehingga
pembaca tdk perlu mencari informasi utk memahami
grafik di dalam teks.
• Nomor diagram, judul, serta jumlah data, data interval
rasio angka dari setiap kategori harus jelas terlihat.
Grafik Jumlah Siswa Bimbel Jakarta
PENYAJIAN DATA

• Kelebihan dan kekurangan melakukan penyajian dengan


grafik
Kelebihan Kekurangan

-lebih mudah diingat -penyajiannya harus sesuai tujuan


-lebih menarik -gambaran umum
-informasi visual dan dapat diperbandingkan -dipengaruhi skala
-menyajikan perubahan hubungan
PENYAJIAN DATA
KUALITATIF
KEGIATAN BELAJAR 1
DATA KUALITATIF

• Data kualitatif umumnya dihasilkan dari pertanyaan terbuka


(pertanyaan yang kategori jawabannya tidak dibatasi oleh si
peneliti).
• Contoh pertanyaan terbuka : “ Mengapa anda mencari pekerjaan di
Korea?”
• Jawabannya akan beraneka ragam, perlu pengelompokan
(penyederhanaan) jawaban
DATA KUALITATIF

• Di korea lebih mudah mencari pekerjaan


• Korea menjanjikan gaji yang besar
• Korea lebih banyak peluang
• Pekerjaan apapun menghasilkan uang
• Di Indonesia sulit mencari pekerjaan
• Di Indonesia banyak perusahaan gulung tikar
• Di Indonesia membutuhkan keahlian tertentu untuk dapat
pekerjaan
PENYAJIAN & INTERPRETASI
DATA
• Penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi (tabel
distribusi frekuensi kualitatif)
• Adanya pembagian kelas yang didasarkan atas kategori-kategori
tertentu
• Contoh : interpretasi apa yang dapat diperoleh dari tabel dibawah
ini ?
PENYAJIAN & INTERPRETASI
DATA
• Penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran (pie chart)
dan diagram batang (bar chart)
• Kategori dalam pie chart : (n/N) x 360o atau (n/N) x 100%
• Kategori dalam diagram batang diwakilkan oleh suatu
persegi panjang
Contoh Pie Chart
CONTOH DIAGRAM BATANG
PENYAJIAN DATA
KUANTITATIF
KEGIATAN BELAJAR 2
DATA KUANTITATIF

• Data kuantitatif berdasarkan pengukuran interval dan rasio


• Data dari responden umumnya bervariasi sehingga memerlukan
penyederhanaan data dengan cara mengelompokkan data menjadi
kelas-kelas dan interval tertentu
• Kaidah yang dipakai untuk penyederhanaan data biasanya
menggunakan kaidah sturgess
PENYEDERHANAAN DATA (DISTRIBUSI
FREKUENSI)

• Distribusi frekuensi
• Pengelompokan data ke dalam beberapa kategori yang menunjukan banyaknya data
dalam setiap kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan ke dalam dua atau lebih
kategori
• Tujuan
• Data menjadi informatif dan mudah dipahami
LANGKAH – LANGKAH
PENYEDERHANAAN DATA (DISTRIBUSI
FREKUENSI)
• Mengurutkan data
• Membuat ketegori atau kelas data
• Membuat Interval data
• Membuat Tabel Frekuensi
Melakukan penturusan atau tabulasi, memasukan nilai ke dalam interval
kelas
PENYAJIAN DATA DAN
INTERPRETASINYA
• Tabel frekuensi
• Diagram (grafik) terdiri dari :
• Histogram : sama dengan diagram batang, hanya batangnya
menempel (tidak terpisah) karena data yang disajikan bersifat Kontinyu
• Poligon Frekuensi : grafik yang dihasilkan dengan menghubungkan puncak
dari masing-masing nilai tengah kelas histogram.
• Ogive : diagram yang dibuat dari frekuensi kumulatif. Sumbu horizontal
menggunakan kelas, sedangkan sumbu vertikal menggunakan frekuensi
kumulatif
• Stem and leaf diagram (grafik batang daun) : Batang = bilangan-bilangan,
Daun = bilangan sisanya
LANGKAH PERTAMA

• Mengurutkan data : dari yang terkecil (Min) ke yang


terbesar (Max) atau sebaliknya
• Tujuan :
• Untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan pada langkah
ketiga
LANGKAH PERTAMA
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat
yang dilayani

Data diurut
1. Wado 215
2. Ujung Jaya 290

dari terkecil 3. Tomo 310


4. Darmaraja 365
ke terbesar 5. Conggeang 530
6. Ganeas 580
7. Surian 650
Nilai terkecil 8. Sumedang Selatan 750

215 9.
10.
Sukasari
Situraja
840
1200
Nilai terbesar 11. Rancakalong 1280

9750 12.
13.
Paseh
Tanjungmedar
1580
2050
14. Tanjungkerta 2075
15. Jatinunggal 2175
16. Buahdua 3150
17. Cibugel 3600
18. Cimanggu 5350
19. Tanjungsari 6600
20. Jatinangor 9750
LANGKAH KEDUA

• Membuat kategori atau kelas data


• Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !

• Langkah :
• Banyaknya kelas/kategori sesuai dengan kebutuhan
LANGKAH KEDUA

• Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil k, dengan demikian sehingga


2k  n atau aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
• Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
(k) = 1 + 3,322 (1,301)
(k) = 1 + 4,322 l
in i ma
(k) = 5,322 a h m
Juml ri yaitu 5
o
Keteg
LANGKAH KETIGA

• Tentukan interval kelas :batas kelas nyata dan batas kelas semu.
• Interval kelas adalah batas bawah dan batas atas dari suatu kategori
Rumus :

Nilai terbesar - terkecil


Interval kelas = R /K=
Jumlah kelas
INTERVAL KELAS

• Batas kelas nyata:antara kelas tidak terdapat loncatan nilai


• Range (R)= (Max+0,5) – (Min-0,5)
• K=kategori/Jumlah kelas
• interval=R/K= (Max+0,5) – (Min-0,5) /K

• Batas kelas semu: antara kelas terdapat loncatan nilai


CONTOH

• Berdasarkan data
• Nilai tertinggi = 9750
• Nilai terendah = 215
• Interval kelas :
• = [ 9750 – 215 ] / 5
• = 1907
• Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai terendah dan nilai tertinggi
dalam suatu kelas atau kategori
INTERVAL KELASBATAS KELAS
SEMU
Nilai tertinggi :
Kelas Interval = 215 + 1907
= 2122
1 215 2122
2 2123 4030 Nilai terendah
Kelas ke 2
3 4031 5938 = 2122 + 1
= 2123
4 5939 7846
5 7847 9754 Ada loncatan nilai
antara kelas
INTERVAL KELASBATAS KELAS
NYATA
Kelas Batas Kelas nyata

1 214,5  x  2122,5

2 2122,5  x  4030,5 Tidak ada loncatan


kelas
3 4030,5  x  5938,5

4 5398,5  x  7846,5

5 7846,5  x  9754,5
PENYAJIAN DATA

• Batas kelas
• Nilai terendah dan tertinggi

• Batas kelas dalam suatu interval kelas terdiri dari dua macam :
• Batas kelas bawah – lower class limit
• Nilai teredah dalam suatu interval kelas
• Batas kelas atas – upper class limit
• Nilai teringgi dalam suatu interval kelas
CONTOH BATAS KELAS

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)


1 215 2122 14
2 2123 4030 4
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1

Batas kelas atas

Batas kelas bawah


LANGKAH KEEMPAT

• Lakukan penturusan atau tabulasi data

Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)

1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14

2 2123 4030 III 3

3 4031 5938 I 1

4 5939 7846 I 1

5 7847 9754 I 1
TABULASI DATA
No Nama Kecamatan ∑ Masyarakat
yang dilayani

1. Wado 215
2. Ujung Jaya 290
3. Tomo 310 215-2122:
4.
5.
Darmaraja
Conggeang
365
530
IIIII IIIII IIII
6. Ganeas 580 = 14
7. Surian 650
8. Sumedang Selatan 750
9. Sukasari 840
10. Situraja 1200
11. Rancakalong 1280
12. Paseh 1580
13. Tanjungmedar 2050
14. Tanjungkerta 2075
15. Jatinunggal 2175
16. Buahdua 3150
17. Cibugel 3600
18. Cimanggu 5350
19. Tanjungsari 6600
20. Jatinangor 9750
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

• Frekuensi setiap kelas dibandingkan dengan frekuensi total


• Tujuan ; Untuk memudahkan membaca data secara tepat
dan tidak kehilangan makna dari kandungan data
CONTOH
Distribusi Frekuensi Relatif

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)

1 215 2122 14 70

2 2123 4030 3 15

3 4031 5938 1 5

4 5939 7846 1 5

5 7847 9754 1 5

Frekuensi relatif (%)


= [ 14 / 20 ] x 100 %
= 70 %
NILAI TENGAH

• Tanda atau perinci dari suatu interval kelas dan merupakan


suatu angka yang dapat dianggap mewakili suatu interval
kelas
• Nilai tengah kelas kelasnya berada di tengah-tengah pada
setiap interval kelas
CONTOH NILAI TENGAH

Kelas Interval Nilai tengah


1 215 2122 1168.5
2 2123 4030 3076.5
3 4031 5938 4984.5
4 5939 7846 6892.5
5 7847 9754 8800.5

Nilai tengah Kelas ke 1


= [ 215 + 2122] / 2
= 1168.5
NILAI TEPI KELAS –
CLASS BOUNDARIES
• Nilai batas antara kelas yang memisahkan nilai antara kelas
satu dengan kelas lainnya
• Penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai bawah kelas
diantaranya dan di bagi dua
CONTOH NILAI TEPI KELAS

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas

1 215 2122 14 214.5

2 2123 4030 3 2122.5

3 4031 5938 1 4030.5

4 5939 7846 1 5938.5

5 7847 9754 1 7846.5

        9754.5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 2122 +2123 ] / 2
= 2122,5
FREKUENSI KUMULATIF

• Menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi pada tingkat


kelas tertentu
• Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi pada kelas
tertentu dengan frekuensi kelas selanjutnya
• Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
• Frekuensi kumulatif kurang dari
• Frekuensi kumulatif lebih dari
FREKUENSI KUMULATIF KURANG
DARI
• Merupakan penjumlahan dari mulai frekuensi terendah sanpai kelas
tertinggi dan jumlah akhirnya merupakan jumlah data (n)

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


        Kurang dari

1 215 2122 214.5 0

2 2123 4030 2122.5 14

3 4031 5938 4030.5 17


0+0=0
4 5939 7846 5938.5 18

5 7847 9754 7846.5 19 0 + 14 = 14


      9754.5 20
FREKUENSI KUMULATIF LEBIH
DARI
• Merupakan pengurangan dari jumlah data (n) dengan frekuensi setiap
kelas dimulai dari kelas terendah dan jumlah akhirnya adalah nol

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


        Lebih dari 20 – 0 = 20
1 215 2122 214.5 20

2 2123 4030 2122.5 6


20 – 14 = 6
3 4031 5938 4030.5 3

4 5939 7846 5938.5 2

5 7847 9754 7846.5 1


      9754.5 0
JADI FREKUENSI KUMULATIF

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif

        Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1

      9754.5 20 0
TABEL FREKUENSI
Distribusi Frekuensi Relatif
n=20

Jumlah
Anak Frekuensi (F) Prosentase(%)

1 2 10

2 6 30

3 3 15

4 4 20

5 5 25

Total 20 100
Interpretasi: jumlah anak yang dimiliki bervariasi dan tdk terlihat
kecenderungan apakah jumlah anak cenderung besar atas
sedikit.hal ini terlihat pada jumlah anak 2 (30%) dan 5 (25%)
GRAFIK

• Grafik dapat digunakan sebagai laporan


• Mengapa menggunakan grafik ?
• Manusia pada umunya tertarik dengan gambar dan sesuatu yang
ditampilkan delam bentuk visual akan lebih mudah diingat dari pada
dalam bentuk angka

• Grafik dapat digunakan sebagi kesimpulan tanpa


kehilangan makna
GRAFIK HISTOGRAM

• Histogram merupakan diagram balok


• Histogram menghubungkan antara tepi kelas interval dengan pada
sumbu horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal
(Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
HISTOGRAM

Masy yg dilayani
GRAFIK POLYGON

• Menggunakan garis yang mengubungkan titik – titik yang merupakan


koordinat antara nilai tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada kelas
tersebut
Kelas Nilai Jumlah
  Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
POLYGON

Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5
KURVA OGIVE

• Merupakan diagram garis yang menunjukan kombinasi


antara interval kelas dengan frekuensi kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
        Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


      9754.5 20 0
CONTOH KURVA OGIVE

25
20
Frekuansi Kumulatif

15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas
STEM AND LEAF DIAGRAM
Gambar 2. Distribusi frekuensi Nilai Pengantar Statistika Sosial Kelas X Gambar 3.
Poligon Frekuensi Nilai Pengantar Statistika Sosial Kelas X
12 14

12 12

10 10
7 7

Frekuensi
8 8
Frekuensi

6 6
3
4 2 2 4
1
2 2

0 0
89.5-96.5 82.5-89.5 75.5-82.5 68.5-75.5 61.5-68.5 54.5-61.5 47.5-54.5 51 58 65 72 79 86 93
Interval Kelas Titik Tengah Interval Kelas

2.94%
40
5.88% 5.88%
8.82% 35

Persentase pertumbuhan
30
20.59% A 25 TV
B 20 Radio
15 Koran
C
10
D
20.59% 5
E 0
F 1995 1996 1997 1998 1999 2000

G Tahun
35.29%
LATIHAN

LATIHAN :
Berikut dilaporkan sebaran data waktu keterlambatan 50
pegawai yang tidak mengikuti apel pagi (menit
20.8 25.3 23.7 21.3 19.7 22.8 20.7 20.3 21.5 24.2
21.9 22.5 23.6 23.1 22.8 22.0 21.2 19.0 19.9 20.7
20.7 23.8 25.1 24.2 23.8 20.9 23.3 25.0 24.1 23.3
25.0 20.0 19.5 19.8 21.1 22.2 22.9 24.1 23.9 20.9
22.8 23.5 24.2 22.8 21.6 20.1 19.5 21.8 23.9 22.7

Buatlah - Tabel Distribusi Frekuensi


- Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
Latihan :

Contoh :

Data berikut merupakan nilai ujian Mata Ku-


liah Pengantar Statistika Sosial dari 34 Praja

71 75 57 88 64 80 75 82 90
68 90 88 71 75 71 81 81 48
82 72 62 68 74 79 84 75 57
75 75 68 65 68 75 80
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN NILAI UJIAN
PENGANTAR STATISTIK

NO NILAI UJIAN FREKUENSI %

1 57-63 3 8,8

2 64-70 7 20,6

3 71-77 12 35,3

4 78-84 8 23,5

5 85-91 4 11,8

6 92-98 0 0

  JUMLAH 34 100
TABEL FREKUENSI KUMULATIF NILAI UJIAN STATISTIK

      FREKUENSI
NO NILAI UJIAN NILAI TEPI KELAS KUMULATIF

KURANG LEBIH
DARI DARI

1 57-63 56,5 3 34

2 64-70 63,5 10 31

3 71-77 70,5 22 24

4 78-84 77,5 30 12

5 85-91 84,5 34 4

6 92-98 91,5 0 0

Anda mungkin juga menyukai