Anda di halaman 1dari 52

Statistik Deskriptif

Ir. Agus Suyanto, MMA


---------------------------------
suyanto_ags@yahoo.com

1
Definisi Statistik Deskriptif

• Cabang Ilmu Statistik yang berkaitan dengan prosedur-prosedur yang


digunakan untuk menjelaskan karakteristik data secara umum
• Tiga metode yang digunakan :
• Tabel
• Grafik atau diagram
• Statistik sampel

2
• Tabel : Penyajian data dalam bentuk tabel
bertujuan untuk mengelompokkan nilai-nilai
pengamatan kedalam beberapa kelompok yang
masing-masing mempunyai karakteristik yang sama
• Grafik/Diagram : Penyajian data dalam bentuk
grafik atau diagram bertujuan untuk mevisualisasi-
kan data secara keseluruhan dengan menonjolkan
karakteristik tertentu dari data tersebut.
• Statistik sampel digunakan untuk menjelaskan
pemusatan dan penyebaran nilai-nilai pengamatan
dari suatu set data.

3
Distribusi Frekuensi

• Distribusi frekuensi merupakan suatu tabel, dimana data


dikelompokkan ke dalam beberapa interval yang disebut interval
kelas.
• Tujuan pembentukan distribusi frekwensi, agar data yang diperoleh
lebih berguna dan bermanfaat, sehingga data dapat dideskripsikan
dengan baik.

4
Langkah-Langkah Dalam Menyusun Distribusi
Frekuensi
1.Carilah nilai data terendah dan tertinggi, kemudian
data terendah dibulatkan kebawah dan data
tertinggi dibulatkan keatas. Gunakan angka yang
mudah untuk kegunaan perhitungan, tetapi
pembulatan jangan terlalu jauh.
2. Menentukan Jarak (Range)
Range = Data tertinggi – Data terendah

5
3. Menentukan jumlah kelas.
Dalam menentukan jumlah kelas sesuaikan dengan data
dan tujuan dari penelitian atau pengamatan. Sehingga
tidak ada ketentuan yang mengikat atau mengharuskan
jumlah tertentu dalam menentukan jumlah kelas. Jika kita
tidak memiliki referensi maupun pedoman maka jumlah
kelas dapat dipergunakan perumusan dari H.A. Sturges
yaitu
K = 1 + 3,322 log n
K = Jumlah kelas
n = Jumlah data observasi/jumlah data/banyaknya
sampel
4. Menentukan besarnya interval
Interval adalah jarak antara satu kelas dengan kelas lainnya
yang saling berhimpitan.
I = Range : K
I = Interval
K = Jumlah kelas

6
5. Menentukan Batas-batas Kelas.
• Batas kelas bawah ditentukan khususnya pada kelas
pertama :
• (1) Dengan menggunakan nilai terendah yang telah
dibulatkan. Jika nilai data terendah tersebut ditambah
dengan besarnya intervalnya maka hasil yang diperoleh
tersebut adalah sebagai batas kelas bawah kelas kedua
• (2) Batas kelas bawah kelas kedua ditambah dengan
besarnya interval akan membentuk batas kelas bawah
kelas ketiga
• (3), Demikian seterusnya sampai pada kelas yang
terakhir.

7
6. Menentukan Jumlah Frekwensi Tiap Kelas (fi).
Untuk mengetahui jumlah frekwensi tiap-tiap kelas, maka
dapat dilakukan penellyan (TELLY) terhadap nilai-nilai data
kedalam kelas-kelas yang sesuai.
7. Melengkapi nilai-nilai yang diperlukan dalam distribusi
frekwensi yaitu:
- Mid Point (titik tengah)
- Tepi Kelas ( batas kelas sesungguhnya)
- Frekwensi Relatif
- Frekwensi Kumulatif (FK):
* FK. Kurang dari batas kelas sesungguhnya
* FK. lebih dari batas kelas sesungguhnya

8
Frekwensi Relatif (Fr.i)
Fr.i = (fi : N) X 100%
Ket: fi = frekwensi kelas
i = kelas 1, 2, ..., K
N = Jumlah sampel / jumlah data
Mid Point (titik tengah)
Titik tengah i = (BKBi + BKAi) : 2
Ket: BKBi = Batas Kelas Bawah Kelas i
BKAi = Batas Kelas Atas Kelas i
i = kelas 1, 2, ..., K

9
 Tepi Kelas (TKi)
TKBi = BKBi – Satuan pengukuran terkecil dibagi 2
TKAi = BKAi + Satuan pengukuran terkecil dibagi 2
Ket: TKBi = Tepi Kelas Bawah Kelas i
TKAi = Tepi Kelas Atas Kelas i
BKBi = Batas Kelas Bawah Kelas i
BKAi = Batas Kelas Atas Kelas i
Untuk mendapatkan satuan pengukuran terkecil dibagi 2 didapat dengan
cara memperhatikan jumlah angka dibelakang koma dari batas-batas
kelasnya.
•Jika batas kelas nol(0) angka dibelakang koma maka pengukuran
terkecil dibagi dua adalah 1 : 2 = 0,5
•Jika batas kelas satu(1) angka dibelakang koma maka pengukuran
terkecil dibagi dua adalah 0,1 : 2 = 0,05
•Jika batas kelas dua(2) angka dibelakang koma maka pengukuran
terkecil dibagi dua adalah 0,01 : 2 = 0,005
Demikian seterusnya

10
Contoh Pembuatan Distribusi Frekuensi

Dalam rangka untuk tingkat pendapatan pedagang


pengecer sayuran yang ada di Kota Pontianak telah
diselidiki sebanyak 75 pedagang eceran, salah satu
karakteristik yang ditanya yaitu hasil penjualan yang
diterimanya/diperoleh perbulan dalam ribuan
rupiah. Data Yang Diperoleh Adalah sebagai berikut :

11
• Hasil Penjualan Pedagang Sayuran Kota Pontianak Yang
Diterimanya Perbulan Dalam Ribuan Rupiah.
255,50 285,32 287,52 215,23 310,52 313,98 248,92 341,81

333,12 291,72 290,41 254,19 334,27 228,42 233,91 373,25

358,12 297,01 299,42 216,76 289,62 257,92 269,94 274,05

282,62 308,62 235,72 251,43 259,12 258,14 242,11 279,44

302,60 275,21 294,55 293,65 276,31 278,22 250,27 274,08

272,01 268,03 366,54 354,83 365,42 256,42 261,12 289,73

259,72 260,13 280,27 292,44 291,03 295,43 236,22 296,21

298,65 309,37 282,79 281,34 305,02 311,74 282,90 283,91

315,72 325,62 286,43 288,06 318,12 325,41 345,79 351,62

314,78 306,43 312,04

12
Penyelesaian
1. Carilah nilai data terendah dan tertinggi,
• Data terendah 215
• Data tertinggi 373
2. Range = 373-215 =158
3. Menentukan jumlah kelas.
K = 1 + 3,322 log n = 1 + 3,322 log 75= 1+ 3,322x 1,9= 7,3 dibulatkan 8
4. Menentukan besarnya interval
Kelas Pendapatan Frekuensi (fi)
I = Range : K = 158: 8 =19,75 dibulatkan 20
1 215 – 235 4
2 235 – 255 7
3 255 – 275 13
4 275 – 295 22
5 295 - 315 15
6 315 - 335 6
7 335 – 355 4
8 355 - 375 4
Jumlah (∑) n = 75

13
Pendapatan Frekuensi Kumulatif (fk)
(Rp 1000) Frekuensi Tengah
Frekuensi Tepi
Kelas Relatif Kale
(fi) Kelas Kurang Dari Lebih Dari
(fr) (Mi)

214,5
1 215 – 235 4 5,33 225 4 75
234,5
2 235 – 255 7 9,33 245 11 71
254,5
3 255 – 275 13 17,33 265 24 64
274,5
4 275 – 295 22 29,33 285 46 51
294,5
5 295 - 315 15 20,00 305 61 29
314,5
6 315 - 335 6 8,00 325 67 14
334,5
7 335 – 355 4 5,33 345 71 8
354,5
8 355 - 375 4 5,33 365 75 4
374,5
Jumlah 75
Histrogram

Distribusi Pendaptan Pedangan Sayuran


25

20
Frekuensi

15

10

0
215 – 235 – 255 – 275 – 295 - 315 - 335 – 355 -
235 255 275 295 315 335 355 375

Pendapatan (Rp 1000)

15
Histogram dan Diagram

• Histogram digunakan untuk menyajikan data yang


telah tersusun dalam bentuk tabel ditribusi
frekuensi kedalam bentuk grafik.
• Diagram batang dan daun (the stem-and-leaf
diagram) merupakan salah satu alternatif lain yang
dapat digunakan untuk menyajikan dan
menyederhanakan data. Output hampir sama
dengan histogram dan distribusi frekuensi, bedanya
adalah bahwa diagram batang dan daun data
divisualisasikan adalah nilai data sebenarnya .

16
Contoh
Histogram dan Diagram Batang Daun

• Hasil ujian akhir matakuliah Statistik dari 50 mahasiswa.

77 61 59 60 79 71 92 73 35 61

88 59 58 57 60 56 56 58 65 62

48 73 42 45 73 56 40 71 71 78

58 85 73 66 59 49 47 68 80 78

70 87 67 55 74 68 60 53 53 69

17
Tabel Distribusi Frekuensi

Titik Tengah Frekuensi Frekuensi Frekuensi


Nilai
Klas Klas (fi) Kumulatif Relatif (fr)
Mahasiswa
(fk)
1 35 - 44 39.5 3 3 6.00
2 44-53 48.5 4 7 8.00
3 53-62 57.5 18 25 36.00
4 62-71 66.5 8 33 16.00
5 71-80 75.5 12 45 24.00
6 80-89 84.5 5 50 10.00
Total 50 100

18
Contoh Histogram

Distribusi Nilai Statistik Mahasiswa

18
16
Jumlah Mahasiswa

14
12
10
8
6
4
2
0
35 - 44 44-53 53-62 62-71 71-80 80-89
Nilai Mahasiswa

19
• Kegunaan Diagram Batang dan Daun diantaranya adalah :
• Untuk menunjukkan kisaran data yaitu selisih antara data terbesar dengan
data terkecil.
• Untuk menunjukkan bagaimana bentuk distribusi data.
• Menunjukkan lokasi pemusatan data
• Menunjukkan penyebaran data.
• Menunjukkan apakah ada atau tidaknya data pencilan yaitu data yang
ekstrim yang nilainya sangat rendah atau sangat besar.

20
• Hasil Diagram Batang dan Daun
3 5
4 025789
5 3356667888999
6 000112567889
7 0111333347889
8 0578
9 2
• Bentuk distribusi data hampir simetris
• Nilai pengamatan terkecil 35 terbesar 92
• Lokasi pemusatan data terletak pada nilai 60 an
• Sebagian besar pengamatan terkonsentrasi pada nilai 50-an s/d 70-an
• Tidak terdapat indikasi adanya data pencilan

21
Metode Penyajian Data kualitatif

• Distribusi Frekuensi
• Diagram Batang (bar chart)
• Diagram Lingkar (pie chart)
• Diagram Garis (Line chart)

Copyright © 2004 D. Kusnandar 22


Distribusi Tingkat Pendidikan Petani

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Relatif


Tingkat
(fi) Kumulatif (Fr)
Pendidikan
(fk)
Tidak Sekolah 2 1,38
2
SD 122 82,76
120
SMP 135 8,97
13
SMA 145 6,90
10
Jumlah 145 100,00

23
Diagram Batang

Distribusi Tingkat Pendidikan Petani


140
120
100
Frekuensi

80
60
40
20
0
Tidak Sekolah SD SMP SMA

Tingkat Pendidikan
24
Diagram Lingkar (pie chart)

Tingkat Pendidikan Petani


Tidak Sekolah SD SMP SMA
1%
7%
9%

83%

25
Diagram Garis
140
120
100
80
60
40
20
0
Tidak Sekolah SD SMP SMA

Series1

26
Karakteritik Data Kuantitatif

• Ukuran Pemusatan Data


• Ukuran Penyebaran Data
• Bentuk Data

27
Ukuran Pemusatan Data
• Modus: Nilai pengamatan yang sering terjadi
(frekuensi Paling Tinggi)
contoh:
1.Tidak adan mudus:
1 2 3 4 5 6
2. Modus = 6:
1 2 3 4 5 6 6
3.Dua Modus (modus = 2 and 6)
1 2 2 4 5 6 6

28
DATA YANG BELUM DIKELOMPOKKAN
• Median : Nilai Pengamatan yang terletak ditengah-tengah ketika data
diurutkan berdasarkan besarannya
• Median tidak dipengaruhi oleh nilai extrem dari pengamatan.

 Rule 1: Sampel ganjil


500 520 530 570 575

Median
 Rule 2: Sampel genap
500 520 530 570 575 600

530  570
Median   550
2
29
DATA YANG TELAH DIKELOMPOKKAN

• Untuk menentukan median dari data yang sudah disusun


dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pertama-tama
tentukan dulu kelas median. Kelas Median adalah interval
kelas yang mengandung median. Kemudian Median di
duga dengan menggunakan rumus.
Median = L + w/fm x (n/2 – Cfb)
Dimana :
• L= batas bawah dari interval kelas median
• W= lebar interval
• fm= frekuensi kelas median
• N= jumlah pengamatan
• Cfb= jumlah frekuensi dari semua kelas (frekuensi kumulatif) sebelum
kelas median.

30
• Nilai pengamatan diameter pohon

Diameter Pohon Frekuensi (fi) Frekuensi Frekuansi Relatif


Kumulatif (fk) (fr)
2,9 sampai 4,4 3 3 3.33
4,4 sampai 5,9 7 10 7.78
5,9 sampai 7,4 9 19 10.00
7,4 sampai 8,9 22 41 24.44
8,9 sampai 10,4 23 64 25.56
10,4 sampai 11,9 15 79 16.67
11,9 sampai 13,4 9 88 10.00
13,4 sampai 14,9 2 90 2.22
Total 90 100,00

31
• Data pengamatan berjumlah 90 maka median
adalah pengamatan yang ke 46 pada urutan data.
• Kelas median adalah interval kelas pengamatan
yang frekuensi kumulatifnya lebih besar dari 46.
• Kelas interval ini akan mengandung nilai median di
dalamnya, dalam hal ini kelas median adalah
interval kelas yang ke-5. maka :
• L=8,9, w= 1,5, fm=23, n=90, Cfb= 41
• Median dari data tersebut adalah :
• Median = L + w/fm x (n/2 – Cfb)
• Median =8,9 + 1,5/23 x (90/2 – 41)= 9,16

32
Rata-rata (Mean)
• Rata-rata : Jumlah dari semua nilai pengamatan
dibagi dengan jumlah data
• Rata-rata merupakan ukuran pemusatan data
yang sangat dipengaruhi nilai ektrim.

x i
x1  x2    xn
Mean  x  i 1

n n

33
Data Yang Tidak Dikelompokan
Contoh 1
Hasil ujian akhir matakuliah Statistik dari 50 mahasiswa.

77 61 59 60 79 71 92 73 35 61

88 59 58 57 60 56 56 58 65 62

48 73 42 45 73 56 40 71 71 78

58 85 73 66 59 49 47 68 80 78

70 87 67 55 74 68 60 53 53 69

• Mean(rata-rata) = 77+61+59+……+69 = 3.203/50=64,06


50

34
Contoh 2
Hasil ujian akhir matakuliah Statistik dari 50 mahasiswa.

77 61 59 60 79 71 92 73 15 61

88 59 58 57 60 56 56 58 65 62

48 73 42 45 73 56 40 71 71 78

58 85 73 66 59 49 47 68 100 78

70 87 67 55 74 68 60 53 53 69

• Mean(rata-rata) = 77+61+59+……+69 = 3.203/50=64,06


50

35
Data Yang Dikelompokan
CONTOH 1
Nilai Frekuensi Titik Tengah fi x mi
Klas
Mahasiswa (fi) Klas (mi)
1 35 - 44 3 39.5 118.50
2 44-53 4 48.5 194.00
3 53-62 18 57.5 1035.00
4 62-71 8 66.5 532.00
5 71-80 12 75.5 906.00
6 80-89 5 84.5 422.50
Total 50 3208.00

Mean (rata-rata) = ∑fi xmi = 3.208,00 = 64,16


∑ fi 50
36
CONTOH 2
Tabel Distribusi Frekuensi
Nilai Frekuensi Titik Tengah fi x mi
Klas
Mahasiswa (fi) Klas (mi)
1 15 - 30 1 22.5 22,50
2 30-45 2 37.5 75,00
3 45-60 17 52.5 892,50
4 60-75 21 67.5 1417,50
5 75-90 7 82.5 577,50
6 90-105 2 97.5 195,00
Total 50 3.180,00

Mean (rata-rata) = ∑fi xmi = 3.180,00 = 63,60


∑ fi 50

37
Dua Bentuk Histogram Distribusi Keragaman
Yang Beda Tetapi Rata-rata Sama

38
Dua Bentuk Histogram Distribusi Keragaman
Yang Beda Tetapi Rata-rata Sama

39
• Nilai Tengah Rang(Midrange)
Rata-rata dari nilai terendah dan terbesar dari data
x smallest  x largest
Midrange 
2
• Mid Range Contoh 1 = 35 +92 = 63,5
2
• Mid Range Contoh 2 = 15 + 100 = 57,5
2

40
Ukuran Penyebaran

• Range: Selisih antara nila pengamatan tertinggi dengan nilai


pengamatan terrendah.
• Range mengukur total penyebaran data

Range  xlargest  xsmallest

41
Range

• Contoh 1 • Contoh 2
• Range = 92-35 = 57 • Range = 100-15= 85

42
• (Keragaman) Varians sampel: rata-rata dari kuadrat simpangan nilai-
nilai pengamatan terhadap nilai rata-ratanya

s 2

 x  x 
i
2


1 
 xi2 
 xi 2


n 1 n  1  n 

 Simpangan Baku (standard deviasi): akar


dari varian sampel

s
 x  x 
i
2


1  x 
 xi2   i 
 2

n 1 n  1  n 

43
• Koefisien Keragaman (coefficient of variation (KK/CV)): Alat ukur
relatif yang mengukur penyebaran data
• Dinyatakan Dalam persentase
• Dapat digunakan untuk membandingkan keragaman dari dua atau lebih data

s
CV   100%
x

44
Data Yang Tidak Di Kelompokan
Contoh Di exel
No Xi Xi-Xrata2 (Xi-Xrata2)2
1 77 10,2 104,04
2 61 -5,8 33,64
3 59 -7,8 60,84
4 60 -6,8 46,24
5 79 12,2 148,84
6 71 4,2 17,64
7 92 25,2 635,04
8 73 6,2 38,44
9 35 -31,8 1011,24
10 61 -5,8 33,64
668 2.129,60
X rata-rat 66,8
S2 236,6222
S 15,38253
KK 23,02774
45
Data Yang Dikelompokan
contoh 1
Frekuensi Titik
Nilai
Klas (fi) Tengah mi –X (mi –X)2 (mi –X) 2.fi
Mahasiswa
Klas (mi)
1 35 - 44 3 39.5 -24,66 608,12 1.824,35
2 44-53 4 48.5 -15,66 245,24 980,94
3 53-62 18 57.5 -6,66 44,36 798,40
4 62-71 8 66.5 2,34 5,48 43,80
5 71-80 12 75.5 11,34 128,60 1.543,15
6 80-89 5 84.5 20,34 413,72 2.068,58
Total 50 7.259,22

S2= ∑( mi –X) 2.fi = 7.259,22 = 148,15


n-1 49
S = √S2 = √148,15 = 12,17
46
Data Yang Dikelompokan
contoh 2
Frekuensi Titik
Nilai
Klas (fi) Tengah mi –X (mi –X)2 (mi –X) 2.fi
Mahasiswa
Klas (mi)
1 15 - 30 1 22.5 -41,66 1.735,56 1.735,56
2 30-45 2 37.5 -26,66 710,76 1.421,51
3 45-60 17 52.5 -11,66 135,96 2.311,25
4 60-75 21 67.5 3,34 11,16 234,27
5 75-90 7 82.5 18,34 336,36 2.354,49
6 90-105 2 97.5 33,34 1.111,56 2.223,11
Total 50 10.280,18

S2= ∑( mi –X) 2.fi = 10.280,18 = 209,80


n-1 49
S = √S2 = √209,80 = 14,48
47
Bentuk Data

Data Condong Ke Kanan


30 40 50 60 70 80 90 Mean < Median

Data Condong ke Kiri


30 40 50 60 70 80 90
Mean > Median

Data Simetris
Mean = Median
30 40 50 60 70 80 90

48
Contoh 1
mean >median
Condong Kekiri

49
• Data yang terkonsentrasi di sekitar nilai rata-ratanya
akan mempunyai varians dan simpangan baku yang
lebih kecil daripada data yang menyebar dari nilai
rata-ratanya. Bagi suatu set data yang mempunyai
distribusi berbentuk seperti gundukan yang simetris
(berbentuk seperti genta/lonceng) maka interval :
• X rata-rata ± s akan mengandung sekitar 68 % dari semua nilai
pengamatan.
• X rata-rata ± 2s akan mengandung sekitar 95 % dari semua
nilai pengamatan.
• X rata-rata ± 3s akan mengandung sekitar 99 % dari semua
nilai pengamatan.

50
1. Suatu penelitian dirancang untuk mengamati kadar
oksigen diudara diperoleh data sebagai berikut (dalam %)
41 56 54 54 63 46 69 45 65 49 65 49 51 39 66
a. Tentukan rata-rata, median ,varians dan simpangan baku dari
data tersebut !
b. Lihat bentuk data apakah condong ke kanan, ke kiri atau simetris

51
2. Suatu survey dilakukan terhadap sejumlah penginapan dan hotel di
sebuah kota. Salah satu variabel pengamatan dalam survey tersebut
adalah tarif kelas ekonomi di penginapan/ hotel tersebut. Dari hasil
survey tersebut diperoleh data sebagai berikut: Tentukan rata-rata,
median,varians dan simpangan baku dari data tersebut ?

Tarif menginap per malam Frekuensi


(× Rp. 10.000,-)
20 sampai 40 1
40 sampai 60 7
60 sampai 80 14
80 sampai 100 6
100 sampai 120 3
120 sampai 140 4
140 sampai 160 1

52

Anda mungkin juga menyukai