Anda di halaman 1dari 40

MATA KULIAH :

STATISTIK BISNIS I
MATERI PERKULIAHAN

UTS
1. PENDAHULUAN
2. DISTRIBUSI FREKUENSI
3. PENGUKURAN GEJALA PUSAT
4. PNGUKURAN VARIASI
5. UKURAN KEMENCENGAN DAN KERUNCINGAN
6. ANGKA INDEKS
7. ANALISA RANGKAIAN WAKTU
UAS
8. TEORI PROBABLILITAS
9. DISTRIBUSI PROBABILITAS
10. UJI HIPOTESA
11. REGRESI DAN KORELASI
12. TEORI PENAKSIRAN
PENDAHULUAN
Pengertian statistik dan statistika

• Statistik adalah kumpulan data, bilangan maupun non


bilangan yang disusun dalam table dan atau diagram yang
melukiskan suatu persoalan
Misalnya :
Tabel nilai statistika IPK Mhs
9% 6%
NILAI JUMLAH MHS >3.5
30%
A 7 3-3.5
B 18 2.75-3
C 11 55% < 2.75
D 3
E 1
Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-
cara pengumpulan data, pengolahan atau penganalisaannya dan
penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisaan yang dilakukan.

Statistika dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu statistika


deskriptif dan statistika inferensia.

Statistika deskriptif adalah metode yang berkaitan dengan


pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga
memberikan informasi yang berguna.

Sedangkan pengertian statistika inferensia adalah metode yang


berhubungan dengan analisis sebagian data untuk kemudian sampai
pada peramalan atau penarikan kesimpulan tentang seluruh gugus
data induknya.
Data Statistik
Data statistik adalah keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal yang bisa
berbentuk kategori (misalnya rusak, baik, cerah, berhasil) atau bilangan.
Selanjutnya data yang berupa kategori disebut sebagai data kualitatif dan data
bilangan disebut data kuantitatif. Berdasarkan cara perolehannya data kuantitatif
dibedakan menjadi data diskrit dan data kontinu. Data-data yang diperoleh dari
hasil menghitung atau membilang termasuk dalam data diskrit, sedangkan data-
data yang diperoleh dari hasil mengukur termasuk dalam data kontinu.

Menurut sumbernya ada data intern dan data ekstern. Data intern adalah data
yang diperoleh dari perusahaan atau instansi yang bersangkutan. Sedangkan data
ekstern diperoleh dari luar instansi atau perusahaan tersebut.

Data ekstern dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer
adalah data yang dikeluarkan oleh badan sejenis. Sedangkan data lainnya
termasuk data sekunder. Semua data-data yang beru dikumpulkan dan belum
pernah
diolah disebut sebagai data mentah.
Populasi dan sampel
Populasi adalah keseluruhan pengamatan yang menjadi
perhatian kita baik yang berhingga maupun tak berhingga
jumlahnya. Seringkali tidak praktis mengambil data dari
keseluruhan populasi untuk menarik suatu kesimpulan. Untuk
itu dilakukan pengambilan

Sampel yaitu sebagian atau himpinan bagian dari populasi. Sampel


yang diambil haris dapat merepresentasikan populasi yang ada.
Prosedur pengambialan sampel yang menghasilkan kesimpulan yang
konsisten terlalu tinggi atau terlalu rendah mengenai suatu ciri
populasi dikatakan berbias. Untuk menghindari kemungkinan bias ini
Perlu dilakukan pengambian contoh acak atau contoh acak sederhana.
Contoh acak sederhana didefinisikan sebagai contoh yang dipilih
sedemikian rupa sehingga setiap himpunan bagian yang
berukuran n dari populasi mempunyai peluang terpilih yang sama.

Pembulatan angka
Dalam perhitungan dan analisis data statistik seringkali diperlukan pembulatan
angka-angka. Berikut ini adalah beberapa aturan tentang pembulatan angka-angka.
1. Jika angka yang harus dihilangkan adalah 4 atau kurang, maka angka terkanan yang
mendahuluinya tetap.
Contoh: Rp. 76.376,- dibulatkan menjadi Rp. 76 ribu.
2. Jika angka yang haarus dihilangkan adalah lebih dari 5 atau angka 5 diikuti angka
bukan nol maka angka yang mendahuluinya ditambah dengan 1.
Contoh: 176,513 kg dibulatkan menjadi 176,51 kg
176,516 kg = 176,52
3. Jika angka yang harus dihilangkan hanya angka 5 atau angka 5 diikuti nol, maka
angka yang mendahuluinya tetap jika genap dan ditambah 1 jika ganjil.
Contoh: 8,500 dibulatkan menjadi 8
19,5 dibulatkan menjadi 20
Penyajian Data
Secara garis besar ada dua macam cara penyajian data dalam
statistika yaitu:
1. Tabel atau daftar yang dapat berbentuk:
a. Daftar baris kolom
b. Daftar kontingensi
c. Daftar distribusi frekuensi
2. Grafik atau diagram yang terbagi menjadi:
a. Diagram batang atau balok
b. Diagram garis atau grafik
c. Diagram lingkaran
d. Diagram lambing
e. Diagram peta
f. Diagram pencar
DISTRIBUSI FREKUENSI

• Distribusi frekuensi
– Pengelompokan data ke dalam beberapa kategori
yang menunjukan banyaknya data dalam setiap
kategori dan setiap data tidak dapat dimasukan ke
dalam dua atau lebih kategori
• Tujuan
– Data menjadi informatif dan mudah dipahami
Langkah – langkah Distribusi Frekuensi

• Mengurutkan data
• Membuat kategori atau kelas data
• Melakukan penturusan atau tabulasi,
memasukan nilai ke dalam interval kelas
Langkah Pertama
• Mengurutkan data : dari yang terkecil ke yang
terbesar atau sebaliknya
• Tujuan :
– Untuk memudahkan dalam melakukan
pernghitungan pada langkah ketiga
Langkah Pertama

No Perusahaan Harga saham


Data diurut 1 Jababeka 215
dari terkecil 2 Indofarma 290
3 Budi Acid 310
ke terbesar 4 Kimia farma 365
5 Sentul City 530
Nilai terkecil 6 Tunas Baru 580
215 7 proteinprima 650
8 total 750
Nilai terbesar
9 Mandiri 840
9750 10 Panin 1200
11 Indofood 1280
12 Bakrie 1580
13 Berlian 2050
14 Niaga 2075
15 Bumi resources 2175
16 BNI 3150
17 Energi mega 3600
18 BCA 5350
19 Bukit Asam 6600
20 Telkom 9750
Langkah Kedua
• Membuat kategori atau kelas data
– Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
• Langkah :
– Banyaknya kelas sesuai dengan kebutuhan
– Tentukan interval kelas
Langkah 1
• Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil k,
dengan demikian sehingga 2k  n atau
aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
• Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
i n imal
(k) = 1 + 3,322 (1,301) hm
Jumla ri yaitu 5
o
Keteg
(k) = 1 + 4,322
(k) = 5,322
Langkah 2

• Tentukan interval kelas


• Interval kelas adalah batas bawah dan batas
atas dari suatu kategori
Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas =
Jumlah kelas
Contoh
• Berdasarkan data
– Nilai tertinggi = 9750
– Nilai terendah = 215
• Interval kelas :
– = [ 9750 – 215 ] / 5
– = 1907
• Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai
terendah dan nilai tertinggi dalam suatu
kelas atau kategori
Interval kelas
interval:
= 215 + 1907
Kelas Interval = 2122

1 215 2121
2 2122 4028
3 4029 5935
4 5936 5843
5 7843 9749

Batas atas
Batas bawah
Langkah Ketiga

• Lakukan penturusan atau tabulasi data

Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)

1 215 2121 IIIII IIIII IIII 14

2 2122 4028 III 3

3 4029 5935 I 1

4 5936 7842 I 1

5 7843 9749 I 1
Distribusi Frekuensi Relatif
• Frekuensi setiap kelas dibandingkan dengan
frekuensi total
• Tujuan ; Untuk memudahkan membaca data
secara tepat dan tidak kehilangan makna dari
kandungan data
Contoh
Distribusi Frekuensi Relatif

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)

1 215 2121 14 70

2 2122 4028 3 15

3 4029 5935 1 5

4 5936 7842 1 5

5 7843 9749 1 5

Frekuensi relatif (%)


= [ 14 / 20 ] x 100 %
= 70 %
Penyajian Data
• Batas kelas
– Nilai terendah dan tertinggi
• Batas kelas dalam suatu interval kelas
terdiri dari dua macam :
– Batas kelas bawah – lower class limit
• Nilai teredah dalam suati interval kelas
– Batas kelas atas – upper class limit
• Nilai teringgi dalam suatu interval kelas
Contoh Batas Kelas

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)


1 215 2121 14
2 2122 4028 4
3 4029 5935 1
4 5936 7842 1
5 7843 9749 1
Batas kelas atas

Batas kelas bawah


Angka Tengah/titik tengah
• Tanda atau perinci dari suatu interval kelas
dan merupakan suatu angka yang dapat
dianggap mewakili suatu interval kelas
• Nilai tengah kelas kelasnya berada di tengah-
tengah pada setiap interval kelas
Contoh Angka Tengah
Kelas Interval Nilai tengah
1 215 2121 1168
2 2122 4028 3075
3 4029 5935 4982
4 5936 7842 6889
5 7843 9749 8796

Nilai tengah Kelas ke 1


= [ 215 + 2121] / 2
= 1168
Nilai Tepi Kelas –
Class Boundaries
• Nilai batas antara kelas yang memisahkan nilai
antara kelas satu dengan kelas lainnya
• Penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai
bawah kelas diantaranya dan di bagi dua
Contoh Nilai Tepi Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas

1 215 2121 14 214.5

2 2122 4028 3 2121.5

3 4029 5935 1 4028.5

4 5936 7842 1 5936.5

5 7843 9749 1 7842.5

        9743.5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 2121 +2122 ] / 2
= 2122,5
Frekuensi Kumulatif
• Menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi
pada tingkat kelas tertentu
• Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi
pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas
selanjutnya
• Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
– Frekuensi kumulatif kurang dari
– Frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari

• Merupakan penjumlahan dari mulai


frekuensi terendah sanpai kelas tertinggi
dan jumlah akhirnya merupakan jumlah
data (n)
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
        Kurang dari
0+0=0

1 215 2122 214.5 0 0 + 14 = 14


2 2123 4030 2122.5 14

3 4031 5938 4030.5 17

4 5939 7846 5938.5 18

5 7847 9754 7846.5 19


      9754.5 20
Frekuensi kumulatif lebih dari

• Merupakan pengurangan dari jumlah data


(n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai
dari kelas terendah dan jumlah akhirnya
adalah nol
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
        Lebih dari 20 – 0 = 20
1 215 2122 214.5 20
20 – 14 = 6
2 2123 4030 2122.5 6

3 4031 5938 4030.5 3

4 5939 7846 5938.5 2

5 7847 9754 7846.5 1


      9754.5 0
Jadi Frekuensi Kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif

        Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1

      9754.5 20 0
Grafik
• Grafik dapat digunakan sebagai laporan
• Mengapa menggunakan grafik ?
– Manusia pada umunya tertarik dengan gambar
dan sesuatu yang ditampilkan delam bentuk visual
akan lebih mudah diingat dari pada dalam bentuk
angka
• Grafik dapat digunakan sebagi kesimpulan
tanpa kehilangan makna
Grafik Histogram
• Histogram merupakan diagram balok
• Histogram menghubungkan antara tepi
kelas interval dengan pada sumbu
horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas
pada sumbu vertikal (Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)

1 215 2121 14

2 2122 4028 3

3 4029 5935 1

4 5936 7842 1

5 7843 9749 1
Histogram
Harga saham

14
12
10
8
6
4
2
0
Tepi Kelas
Grafik Polygon

• Menggunakan garis yang mengubungkan


titik – titik yang merupakan koordinat
antara nilai tengah kelas dengan jumlah
frekuensi pada kelas tersebut
Kelas Interval Nilai tengah
1 215 2121 1168
2 2122 4028 3075
3 4029 5935 4982
4 5936 7842 6889
5 7843 9749 8796
Polygon
Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5
Kurva Ogif
• Merupkan diagram garis yang menunjukan
kombinasi antara interval kelas dengan
frekuensi kumulatif
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
        Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


      9754.5 20 0
Contoh Kurva Ogif

25
20
Frekuansi Kumulatif

15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas
Data Gaji 60 Pegawai Perusahaan XYZ
Tahun 2012 (0000 rupiah)

74 57 65 84 77 65 52 85 33 60

54 68 47 74 64 35 50 35 81 71

77 45 53 59 73 55 91 61 41 80

60 76 39 67 85 69 48 55 78 41

88 89 94 65 42 73 66 94 66 94

50 37 65 45 80 74 50 70 93 90
Data pengunjung perpustakaan dalam
90 hari sbb :

52 65 38 39 36 27 28 23 27 13
53 60 37 39 35 28 29 23 24 25
55 49 47 31 35 27 30 24 25 17
60 41 47 31 34 24 27 23 26 18
56 41 46 31 34 24 27 23 26 18
56 41 46 32 34 26 26 25 26 17
67 42 43 32 34 25 27 24 26 21
52 42 43 32 33 29 23 25 13 20
53 43 43 33 33 28 25 25 14 20

Anda mungkin juga menyukai