Anda di halaman 1dari 16

Dalam prakteknya, laba yang diperoleh pe-

rusahaan terdiri dari 2 macam, yaitu:


Laba Kotor

Laba yang diperoleh sebelum dikurangi bi-


aya-biaya yang menjadi beban perusahaan.
Laba Bersih

Laba yang telah dikurangi biaya-biaya yang


merupakan beban perusahaan dalam suatu
periode tertentu, termasuk pajak.
Analisis Laba Kotor adalah:

Analisis yang digunakan untuk mengetahui


jumlah laba kotor dari periode ke satu peri-
ode, serta sebab-sebab berubahnya laba ko-
tor tersebut antara dua atau lebih periode.
Data yang dibutuhkan untuk melakukan
analisis laba kotor adalah:
Target yang telah ditetapkan.

Pencapaian hasil laba pada perode tersebut.


Laba pada beberapa periode sebelumnya.
 Berubahnya Harga Jual.
 Berubahnya Jumlah Kuantitas (Volume)
Barang yang dijual.
 Berubahnya Harga Pokok Penjualan
 Perubahan kuantitas atau volume produk yg
di jual.
 Ketidakefisienan Produksi Barang/Jasa se-
hingga terjadi Pemborosan.
1. Mengetahui penyebab turunnya harga jual.
2. Mengetahui penyebab naiknya harga jual.
3. Mengetahui penyebab turunnya harga pokok
penjualan.
4. Mengetahui penyebab naiknya harga pokok
penjualan.
5. Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian
produksi akibat naik turunnya harga jual
6. Sebagai bentuk pertanggungjawaban bagian
produksi akibat naik turunnya harga pokok.
7. Sebagai salah satu alat ukur untuk menilai kin-
erja manajemen dalam suatu periode.
8. Sebagai bahan untuk menentukan kebijakan
manajemen ke depan dengan mencermati
kegagalan atau kesuksesan pencapaian laba ko-
tor sebelumnya.
9. Manfaat lainnya. ( Seperti Mengetahui Posisi
Perusahaan di Pasar)
1. Volume penjualan tahun sebelumnya.
2. Harga jual periode sebelumnya.
3. Kecenderungan permintaan terhadap pro-
duk yang ditawarkan dari tahun ke tahun.
4. Kondisi persaingan baik lokal maupun in-
ternasional.
5. Kecenderungan inflasi secara umum.
6. Kondisi perekonomian pemerintah dan
masyarakat.
7. Kecenderungan perubahan selera
masyarakat.
8. Budget promosi yang harus dianggarkan.
9. Pertimbangan lainnya. (Seperti strategi
pasar perusahaan pesaing).
PT. Yumiko Maharani Tbk. memiliki laporan laba
rugi tahun 2006 dan 2007 dan harga jual persat-
uan, harga pokok persatuan serta jumlah barang
yang dijual dari kedua periode tersebut yaitu:

Komponen Tahun 2006 Tahun 2007


Penjualan Bersih Rp. 100.000,- Rp. 165.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp. 75.000,- Rp. 110.000,-
Laba Kotor Rp. 25.000,- Rp. 50.000,-
Jumlah Barang yang dijual 1.000 unit 1.100 unit
Harga per Satuan Rp. 100,- Rp. 150,-
Harga Pokok per Satuan Rp. 75,- Rp. 100,-
Komponen Tahun 2006 Tahun 2007 Kenaikan
Penjualan Bersih Rp. 100.000,- Rp. 165.000,- Rp. 65.000,-
Harga Pokok Penjualan Rp. 75.000,- Rp. 110.000,- Rp. 35.000,-
Laba Kotor Rp. 25.000,- Rp. 50.000,- Rp. 30.000,-
Jumlah Barang yang dijual 1.000 unit 1.100 unit 100 unit
Harga per Satuan Rp. 100,- Rp. 150,- Rp. 50,-
Harga Pokok per Satuan Rp. 75,- Rp. 100,- Rp. 25,-
Analisa melalui rumus, dimana:
Qt1: jumlah/volume produk sebelumnya atau yang diang-
garkan.
Qt2: jumlah/volume produk yang dijual sesungguhnya.
Pr1: harga pertama (harga tahun sebelumnya/yang yang
dianggarkan).
Pr2: harga kedua (harga yang sesungguhnya).
Hpp1: Harga Pokok Penjualan sebelumnya atau yang di-
anggarkan.
Hpp2: Harga Pokok Penjualan yang sesungguhnya.
Analisis pertama: perubahan laba kotor akibat penjualan,
yaitu jumlah (kuantitas) penjualan dengan harga jual.
1. Karena Faktor Penjualan

Qt2.(Pr2-Pr1)
1100 x (Rp 150 – Rp 100) = Rp. 55.000,-

2. Karena Jumlah (Kuantitas) Penjualan

RpPr1.(Qt2-Qt1)
100 x (1100 unit-1000 unit) = Rp. 10.000,-
Analisis kedua: perubahan laba kotor akibat Harga Pokok
Penjualan, yaitu persatuan maupun jumlah (kuantitas).
1. Karena Faktor Penjualan

Qt2.(Hpp2-Hpp1)
1100 x (Rp 100 – Rp 75) = Rp. 27.500,-

2. Karena Jumlah (Kuantitas) Penjualan

RpHpp1.(Qt2-Qt1)
75 x (1100 unit-1000 unit) = Rp. 7.500,-
PT. YUMIKO MAHARANI TBK.
LAPORAN PERUBAHAN LABA KOTOR
AKHIR TAHUN 2007 DENGAN 2006
1.Kenaikan penjualan diakibatkan:

Kenaikan Harga Jual Rp. 55.000,-


Kenaikan Kuantitas Penjualan Rp. 10.000,-
Rp. 65.000,-
2.Kenaikan Harga Pokok Penjualan diakibatkan:
Kenaikan Harga Pokok per Unit Rp. 27.500,-
Kenaikan Kuantitas Harga Pokok Rp. 7.500,-
Rp. 35.000,-
3.Kenaikan Laba Kotor Rp. 30.000,-
 WASSALAMU’ALAIKUM WW.

Anda mungkin juga menyukai