Anda di halaman 1dari 4

Langkah ketiga: Membuat Laporan Perubahan Laba Rugi

Selain cara diatas dapat pula dilakukan dengan analisis lain seperti
1) Kuantitas penjualan
2) Harga jual
3) Kuantitas penjualan dengan harga jual
Contoh 1
Faktor kuantitas penjualan, yaitu kenaikan penjualan yang disebabkan oleh naiknya kuantitas
(jumlah) penjualan jika tidak ada kenaikan harga jual.
Harga persatuan 2006 Rp100,00
Kenaikan kuantitas 100 Unit
Kenaikan laba kotor karena kuantitas penjualan jika tidak ada kenaikan harga jual adalah:
Rp100 x 100 unit = Rp10.000,00
Contoh 2
Faktor harga jual, yaitu kenaikan penjualan yang disebabkan oleh kenaikan harga jual jika
tidak ada kenaikan kuantitas penjualan.
Kenaikan harga jual Rp50,00
Kuntitas penjualan 2006 1.000 unit
Kenaikan laba kotor karena harga jual Rp50,00 x 1.000 unit = Rp50.000,00.
Contoh 3
Faktor kuantitas penjualan dengan harga jual, yaitu kenaikan harga jual per unit dikalikan
kenaikan kuantitas penjualan.
Kenaikan harga jual Rp50,00
Kenaikan kuantitas 100 unit
Kenaikan harga jual per unit dikalikan dengan kenaikan kuantitas penjualan Rp50 x 100 unit
= Rp5.000,00.
Jadi, total kenaikan laba kotor karena penjualan Rp65.000,00
Selanjutnya, kenaikan harga pokok Rp35.000,00 disebabkan oleh faktor-faktor sbb :
1. Faktor kuantitas
Kenaikan harga pokok disebabkan kenaikan kuantitas dengan asumsi tidak ada kenaikan
harga pokok:
Harga Pokok 2006 Rp75,00
Kenaikan Kuantitas 100 unit
Kenaikan karena faktor kuantitas (Rp 75,00 x 100 unit) = Rp7.500,00
2. Faktor harga pokok
Kenaikan harga pokok disebabkan kenaikan harga pokok per unit dengan asumsi tidak ada
kenaikan dalam kuantitas.
Kenaikan Harga pokok per unit Rp25,00
Kuantitas yang dijual 2006 1.000 unit
Kenaikan karena faktor harga pokok (Rp25,00 x 1.000unit) = Rp25.000,00.
3. Faktor kuantitas dan harga pokok
Kenaikan harga pokok per unit kali kenaikan kuantitas.
Kenaikan Harga pokok per unit Rp25,00
Kenaikan kuantitas yang dijual 100 unit
Rp25,00 x 100 unit = Rp2.500,00
Jadi jumlah kenaikan harga pokok penjualan adalah Rp35.000,00
E. PERENCANAAN LABA KOTOR
Membuat rencana laba suatu perusahaan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh
suatu usaha sebelum suatu kegiatan dijalankan. Dalam membuat rencana laba, perlu terlebih
dulu ditentukan atau dianggarkan target laba yang ingin dicapai. Baru kemudian disusun
harga jual yang harus dipasang.
Penyusunan rencana anggaran atau bujet yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan
haruslah mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi pencapaian target
tersebut. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan antara lain:
1) volume penjualan tahun sebelumnya
2) harga jual periode sebelumnya
3) kecenderungan permintaan terhadap produk yang ditawarkan dari tahun ke tahun
4) kondisi persaingan baik lokal maupun internasional
5) kecenderungan inflasi secara umum
6) kondisi perekonomian pemerintah dan masyarakat
7) kecenderungan perubahan selera masyarakat,
8) bujet promosi yang harus dianggarkan, dan
9) pertimbangan lainnya
Berikut ini bujet laba kotor PT. Roy Akase untuk beberapa produk perunit
Jenis Produk Harga jual unit Harga pokok unit Laba kotor unit
Mawar Rp. 120 Rp. 80 Rp. 40
Melati Rp. 140 Rp. 90 Rp. 50
Kamboja Rp. 170 Rp. 100 Rp. 70

Pertimbangan dalam penyusunan bujet laba tersebut adalah


1) kondisi keuangan perusahaan saat ini dan ke depan serta peluang memperoleh sumber
dana tambahan bila dibutuhkan
2) kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan untuk mengelola
kegiatan perusahaan, baik kuantitas maupun kualitasnya
3) kondisi persaingan untuk usaha atau produk yang sejemis, baik kondisi lokal maupun
internasional, baik yang berkaitan dengan harga jual maupun kualitas barang yang
dijual
4) prospek usaha yang akan dijalankan ke depan dengan melihat potensi pasar yang
dimiliki, baik daya beli masyarakat maupun selera masyarakat
5) pencapaian laba tahun tahun sebelumnya, sebagai ukuran untuk menentukan target
laba ke depan
6) kondisi ekonomi secara umum, terutama yang berkaitan dengan ketersediaan bahan
baku, inflasi, dan kebijakan pemerintah lainnya,
7) kondisı keamanan secara umum sehin8ga masyarakat tetaP aman menjalankan
aktivitas kesehariannya tanpa adanya rasa takut atau gangguan yang tidak perlu, dan
8) pertimbangan lainnya
Realisasi Laba Kotor PT Roy Akase
Berikut ini realisasi harga jual, harga pokok penjualan, dan laba kotor per unit untuk masing
masing produk
Jenis Produk Harga jual unit Harga pokok unit Laba kotor unit
Mawar Rp. 120 Rp. 90 Rp. 30
Melati Rp. 150 Rp. 90 Rp. 60
Kamboja Rp. 180 Rp. 105 Rp. 75
Berikut ini bujet laba kotor untuk beberapa produk
Jenis Produk Jumlah unit yangLaba kotor unit Laba kotor
dijual keseluruhan
Mawar 9.000 Rp. 30 Rp. 270.000
Melati 10.000 Rp. 60 Rp. 600.000
Kamboja 8.000 Rp. 75 Rp. 600.000

Penjualan dan harga pokok penjualan secara keseluruhan


Jenis Produk Total penjualan Harga pokokLaba kotor
penjualan keseluruhan
Mawar Rp. 1.080.000 Rp. 810.000 Rp. 270.000
Melati Rp. 1.500.000 Rp. 900.000 Rp. 600.000
Kamboja Rp. 1.440.000 Rp. 840.000 Rp. 600.000
Jumlah Rp. 4.020.000 Rp. 2.550.000 Rp. 1.470.000

PT Roy Akase
LKaporan Perubahan dalam penjualan, HPP, dan laba kotor
Thun 2006 dan 2007
Tahun Penjualan HPP Laba kotor
Target Rp. 4.300.000 Rp. 2.700.000 Rp. 1.600.000
Realisasi Rp. 4.020.000 Rp. 2.550.000 Rp. 1.470.000
Penurunan Rp. 280.000 Rp. 150.000 Rp. 130.000

Dengan kata lain perusahaan tidak mampu mencapai target laba yang diinginkan. Hal ini
disebabkan oleh:
1) adanya kenaikan harga pokok penjualan
2) kenaikan harga jual
3) tidak tercapainya jumlah penjualan

Anda mungkin juga menyukai