Anda di halaman 1dari 7

NAMA : WINAYANTA SURYAWAN

NIM : 175020907111012

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2021-2022

BUDGETING

1. PT. Heroik yang ingin meminjam modal dari Bank harus memenuhi syarat dengan
menyerahkan “Anggaran Laba Rugi dan Anggaran Kas” dalam tiap triwulan selama tahun
2020. Penyusunan anggaran menggunakan data yang telah disediakan. Berikut
perhitungan Anggaran Laba Rugi dan Anggaran Kas PT. Heroik dalam tiap triwulan
selama tahun 2020:

PT. HEROIK
ANGGARAN LABA RUGI
UNTUK PERIODE TAHUN 2020
(dalam tiap triwulan)

Penjualan Rp. 2.000. 000.000


Beban pokok penjualan
Saldo awal persediaan barang jadi
Biaya produksi
BBB Rp. 440.000.000,-
BTKL Rp. 660.000.000,-
BOP Rp. 110.000.000,-
Persediaan barang jadi tersedia dijual Rp. 1.260.000.000,-
Persediaan akhir barang jadi Rp. (200.000.000) ,-
Beban pokok penjualan Rp. (1.060.000.000),-
Laba kotor yang dianggarkan Rp. 940.000.000,-
Beban operasi
Beban penjualan Rp. 200.000.000,-
Beban administrasi Rp. 120.000.000,- Rp. (320.000.000),-
Laba sebelum pajak dianggarkan Rp. 620.000.000,-
Perkiraan beban PPh Rp. (248.000.000),-
Laba bersih yang dianggarkan Rp. 372.000.000,-

Uraian perhitungan sebagai berikut:

1) Penjualan (harga jual barang jadi per unit Rp. 100.000)


Rencana Penjuan tahun 2020
Triwulan I : Rp. 500.000.000 => / Rp. 100.000 = 5000 unit
II : Rp. 600.000.000 => / Rp. 100.000 = 6000 unit
III : Rp. 500.000.000 => / Rp. 100.000 = 5000 unit
IV : Rp. 400.000.000 => / Rp. 100.000 = 4000 unit
Penjualan Total Triwulan I+II+III+IV = Rp. 2.000.000.000,-
2) Persediaan barang jadi setiap akhir triwulan
Triwulan I : 500 unit x Rp. 100.000 = Rp. 50.000.000
II : 500 unit x Rp. 100.000 = Rp. 50.000.000
III : 500 unit x Rp. 100.000 = Rp. 50.000.000
IV : 500 unit x Rp. 100.000 = Rp. 50.000.000
Persediaan akhir => 2.000 unit dengan total harga Rp. 200.000.000

3) Penjualan = Persediaan awal + unit yang diproduksi – persediaan akhir


Unit yang diproduksi = Penjualan - Persediaan awal + persediaan akhir
= 20.000 – 0 + 2000
= 22.000 unit

4) Biaya Produksi
BBB = 22.000 x Rp. 20.000 = Rp. 440.000.000
BTKL = 22.000 x Rp. 30.000 = Rp. 660.000.000
BOP = 22.000 x Rp. 5.000 = Rp. 110.000.000 + Rp. 50.000.0000
Total Biaya Produksi = Rp. 1.260. 000.000,-

5) Beban Penjualan
Triwulan I : Rp. 500.000.000 x 10 % = Rp. 50.000.000
II : Rp. 600.000.000 x 10 % = Rp. 60.000.000
III : Rp. 500.000.000 x 10 % = Rp. 50.000.000
IV : Rp. 400.000.000 x 10 % = Rp. 40.000.000
Total beban penjualan = Rp. 200.000.000

6) Beban Administrasi tiap triwulan sama


Triwulan I : Rp. 30.000.000
II : Rp. 30.000.000
III : Rp. 30.000.000
IV : Rp. 30.000.000
Total beban penjualan = Rp. 120.000.000

7) Perhitungan Beban PPh


Rp. 620.000.000x 10% = 62.000.000 per triwulan
Jadi dalam setahun beban PPh sebanyak Rp. 62.000.000 x 4 = Rp. 248.000.000
PT. HEROIK
ANGGARAN KAS
UNTUK PERIODE TAHUN 2020
(dalam satuan Rp. - )

Keterangan Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV


Aktivitas Operasi
Kas Rp. 10.000.000 Rp. 1.701.000.000 Rp. 1.519.500.000 Rp. 1.788.000.000
Piutang Rp. 15.000.000
Persediaan Bahan Baku Rp. 25.000.000
Tanah Rp. 250.000.000
Peralatan Pabrik dan alat bersih Rp. 550.000.000
Peralatan Kantor dan alat bersih Rp. 200.000.000
Biaya penyusutan (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000)
Penjualan Rp. 150.000.000 Rp. 530.000.000 Rp. 570.000.000 Rp. 470.000.000
Biaya bahan baku (Rp. 7.500.000) (Rp. 10.000.000) (Rp. 10.000.000) (Rp. 10.000.000)
Biaya tenaga kerja langsung (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000) (Rp. 15.000.000)
Biaya overhead pabrik variabel (Rp. 2.500.000) (Rp. 2.500.000) (Rp. 2.500.000) (Rp. 2.500.000)
Biaya overhead pabrik tetap (Rp. 50.000.000) (Rp. 50.000.000) (Rp. 50.000.000) (Rp. 50.000.000)
Biaya penjualan (Rp. 50.000.000) (Rp. 60.000.000) (Rp. 50.000.000) (Rp. 40.000.000)
Biaya administrasi (Rp. 30.000.000) (Rp. 30.000.000) (Rp. 30.000.000) (Rp. 30.000.000)
Pembayaran pajak penghasilan (Rp. 1.000.000) (Rp. 1.000.000) (Rp. 1.000.000) (Rp. 1.000.000)
Aktivitas Investasi
Pembelian mesin (Rp. 300.000.000) (Rp. 100.000.000)
Pembelian alat penjualan (Rp. 200.000.000)
Aktivitas Pendanaan
Pinjaman Bank Rp. 700.000.000
Tingkat bunga (Rp. 28.000.000) (Rp. 28.000.000) (Rp. 28.000.000) (Rp. 28.000.000)
Saldo Akhir Rp. 1.701.000.000 Rp. 1.519.500.000 Rp. 1.788.000.000 Rp. 2.066.500.000

Uraian Perhitungan:

a) Tingkat Bunga metode flat

Pinjaman Rp. 700.000.000 jangka waktu 3 tahun dan tingkat bunga 16% per tahun atau
4% triwulan flat. Dalam metode flat ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai
bunga yang sama setiap bulan, karena bunga dihitung dari presentasi bunga dikalikan
pokok pinjaman awal.

Rumus perhitungannya adalah :

Bunga per bulan = (P x i x t) : jb

P = pokok pinjaman awal,


i = suku bunga per tahun,

t = jumlah tahun jangka waktu kredit,

jb = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit.

Bunga per triwulan = (P x i x t) : jb

= (Rp. 700.000.000 x 16% x 3) : 12

= Rp. 28.000.000,-

2. Secara keseluruhan hasil dari perhitungan analisis kelayakan investasi yang diusulkan PT
Riam adalah layak untuk disetujui. Perhitungan dilakukan dengan pendekatan Net Present
Value (NPV), Payback Period (PBP), Profitability Index (PI), Average Rate of Return
(ARR), dan Internal Rate of Return (IRR). Uraian hasil perhitungan akan dijelaskan
sebagai berikut:

Investasi aktivasi tetap = 100000


Umur ekonomis = 5 tahun tanpa nilai sisa
Discount factor (10%) = 1/(1+r)t

Tahun Unit Harga Jual Total Penjualan Harga Produk Total Produksi EAT
1 5 Rp. 20000 Rp. 100000 Rp. 10000 Rp. 50000 Rp. 50000
2 8 Rp. 20400 Rp. 163200 Rp. 11000 Rp. 88000 Rp. 75200
3 12 Rp. 20800 Rp. 249600 Rp. 12000 Rp. 144000 Rp. 105600
4 10 Rp. 21200 Rp. 212000 Rp. 13000 Rp. 130000 Rp. 82000
5 6 Rp. 21600 Rp. 129600 Rp. 14000 Rp. 84000 Rp. 45600

Penyusutan dengan metode garis lurus tanpa nilai residu


Penyusutan = Harga Perolehan : Umur ekonomis
Penyusutan = 100000 : 5
= 20000
Membuat cash flow:
Tahun EAT Penyusutan Netcashflow DF 10% PV Kas bersih
1 Rp. 50.000 Rp. 20.000 Rp. 70.000 0,909091 Rp. 63.636,36
2 Rp. 75.200 Rp. 20.000 Rp. 95.200 0,826446 Rp. 78.677,69
3 Rp. 105.600 Rp. 20.000 Rp. 125.600 0,751315 Rp. 94.365,14
4 Rp. 82.000 Rp. 20.000 Rp. 102.000 0,683013 Rp. 69.667,37
5 Rp. 45.600 Rp. 20.000 Rp. 65.600 0,620921 Rp. 40.732,44
Jumlah PV kas bersih Rp. 347.079

a) Average Rate of Return (ARR)


Metode analisis ini mengukur besarnya tingkat keuntungan dari suatu investasi. Metode
Analisis yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Tingkat Pengembalian Akuntansi
ini pada dasarnya adalah mengukur pendapatan atau laba tahunan yang diharapkan dari
hasil suatu investasi. Dengan kata lain, ARR ini menghitung berapa banyak uang yang
akan dikembalikan ke investor dari suatu investasi. Dengan perhitungan ARR ini, investor
dapat menganalisis risiko yang terlibat dalam membuat keputusan investasi dan
memutuskan apakah penghasilannya cukup tinggi untuk menerima tingkat risiko yang
akan terjadi. Perhitungan metode ini menggunakan persentase keuntungan neto setelah
pajak atas investasi awal atau rata-rata investasi awal.

Metode ARR menggunakan asumsi:


• Investasi dapat diterima jika ARR dari investasi > dari nilai minimum yang
disyaratkan perusahaan, dan vice versa

Berikut rumus dari ARR:

ARR = Rata-rata EAT x 100%


Rata-rata Investasi
= Rp. 71.680 x 100%
Rp. 100.000
= 71,68 %

Kesimpulannya Usul investasi dari PT Riam layak disetujui dan diterima karena hasil
ARR sebesar 71,68 % > 15% dari nilai minimum biaya modal perusahaan

b) Net Present Value (NPV)


Menganalisa kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dapat dilihat
dari keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu investasi. Jadi
perhitungan dilakukan dengan melihat selisih dari nilai sekarang dengan aliran kas dari
investasi tersebut di masa mendatang.

Metode NPV menggunakan asumsi:


• Kriteria kelayakan penerimaan investasi menggunakan metode NPV adalah suatu
investasi yang diusulkan dinyatakan layak jika NPV lebih besar dari nol atau bernilai
positif
• Sebaliknya, jika NPV suatu investasi lebih kecil dari nol atau bernilai negative, maka
investasi tersebut dinyatakan tidak layak
• Jika NPV sama dengan nol, maka investasi tidak layak karena bisa menimbulkan
kerugian

Berikut rumus dari NPV:

NPV = Total PV kas bersih – PV investasi


= Rp. 347.079 – Rp. 100.000
= Rp. 247.079

Kesimpulannya Usul investasi dari PT Riam layak disetujui dan diterima karena hasil
NPV sebesar 247079 > 0 atau bernilai positif dan bisa menguntungkan.

c) Payback Period (PBP)


Mengukur kelayakan investasi dengan metode Payback Period (PBP) ini investor
menghitungnya dari kecepatan pengembalian investasi. Jadi satuan ukuran yang
digunakan adalah waktu.

Metode PBP menggunakan asumsi:


• Jika PBP lebih cepat atau singkat dari ketentuan, maka investasi layak karena
menguntungkan
• Jika PBP lama dari ketentuan awal, maka investasi tidak layak karena merugikan

Berikut rumus dari PBP:

Investasi Rp. 100.000


Pengembalian tahun 1 Rp. 70.000 _
Rp. 30.000 (1 tahun)

Rp. 30.000 x 12 = 3,78 (3 bulan)


Rp. 95.200

0,78 x 30 hari = 23,4 (23 hari)

Jadi, lamanya pengembalian modal oleh investor yaitu 1 tahun 3 bulan 23 hari.

Kesimpulannya Usul investasi dari PT Riam layak disetujui dan diterima karena hasil
perhitungan PBP lebih cepat atau singkat yaitu 1 tahun 3 bulan 23 hari dari ketentuan
5 tahun, maka investasi layak karena menguntungkan

d) Profitability Index (PI)


Metode profitability index ini mengukur investasi dinyatakan layak atau tidak berdasarkan
indeks keuntungannya yang dibandingkan dengan nilai penerimaan kas bersih secara
keseluruhan dan nilai investasi saat ini.

Metode PI menggunakan asumsi:


• Jika PI > 1, maka investasi layak karena menguntungkan
• Jika PI < 1, maka investasi tidak layak karena bisa merugikan

Berikut rumus dari PI:

PI = Total PV kas bersih


PV Investasi
= Rp. 347.079
Rp. 100.000
= 3,47079 kali

Kesimpulannya Usul investasi dari PT Riam layak disetujui dan diterima karena
hasil perhitungan PI > 1 yaitu 3,47079 maka investasi layak karena menguntungkan

e) Internal Rate of Return (IRR)


Menganalisa kelayakan investasi dengan menggunakan metode Internal Rate of Return
(IRR). Metode ini mengukur investasi dari tingkat suku bunga yang menjadikan nilai
sekarang keuntungan yang diharapkan sama dengan jumlah nilai dari biaya modal.

Metode IRR menggunakan asumsi:


• Jika IRR > tingkat bunga, maka investasi layak karena menguntungkan
• Jika IRR < tingkat bunga, maka investasi tidak layak karena merugikan

Berikut rumus dari IRR:

IRR = Cash flows - Initial Investment


(1+r)i
= 83%
Kesimpulannya Usul investasi dari PT Riam layak disetujui dan diterima karena
hasil perhitungan IRR 83% > tingkat bunga maka investasi layak karena
menguntungkan

Anda mungkin juga menyukai