Anda di halaman 1dari 6

Tugas Personal ke-2

(Minggu 7/Sesi 11)

PT. Ardelia Indah, sebuah perusahaan finance lease (sewa guna usaha hak opsi) yang
berkedudukan di Jakarta, akhir tahun 2021 mencatat Laporan rugi laba komersil
berdasarkan pembukuan secara akrual, sebagai berikut :

Pendapatan
Pendapatan Leasing Rp 16.000.000.000
Pendapatan denda Rp 2.000.000.000
Pendapatan sewa gedung Rp 2.000.000.000
Total pendapatan Rp 20.000.000.000
Beban
Biaya bunga pinjaman Rp 5.000.000.000
Biaya gaji Rp 6.000.000.000
Biaya kesejahteraan karyawan Rp 500.000.000
Biaya entertainment Rp 60.000.000
Biaya jasa professional Rp 50.000.000
Penyusutan Rp 2.000.000.000
Sumbangan Rp 15.000.000
Biaya Pemasaran Rp 1.500.000.000
Cadangan piutang tak tertagih Rp 2.500.000.000
Denda pajak Rp 100.000.000
Total biaya Rp 17.725.000.000

Pendapatan/ (biaya) di luar usaha


Bunga bank Rp 50.000.000
Rugi Selisih Kurs (Rp 25.000.000)
Total pendapatan / (biaya) di luar usaha Rp 25.000.000
Laba sebelum pajak Rp 2.300.000.000

Berdasarkan penelitian pembukuan, diketemukan hal-hal sebagai berikut :


• Biaya kesejahteraan karyawan berupa pemberian sembako kepada karyawan,
pelayanan kesehatan di klinik perusahaan.
• 50% biaya entertainment tidak didukung oleh daftar nominatif yang memadai
• Perhitungan biaya penyusutan menurut fiskal adalah Rp 1.500.000.000
• Sumbangan yang dikeluarkan untuk bantuan bencana banjir di Jakarta
• Menurut Laporan Keuangan, besarnya saldo piutang perusahaan per 1 Januari dan
31 Desember 2021 adalah Rp 60.000.000.000 dan Rp 84.000.000.000 (keterangan
: menurut aturan pajak perusahaan finance lease yang diperkenankan maksimal
2,5% rata – rata saldo piutang)
• Pembayaran PPh Pasal 25 sepanjang tahun 2021 yang telah dilakukan oleh
perusahaan adalah sebesar Rp 600.000.000

Taxation
Instruksi :
Anda sebagai konsultan pajak, Buatlah rekonsiliasi fiskal dan perhitungan PPh Badan yang
masih harus dibayar oleh PT. Ardelia Indah.

***
Nama : Diaz Hesron Deo Simorangkir
NIM : 2602202526
Kelas : LGFA - LEC
Mata Kuliah : Taxation
Program Studi : S1 Akuntansi (D3-S1)
Universitas : Universitas Bina Nusantara Online Learning

Taxation
Koreksi Jumlah Setelah
Keterangan Nominal
Positif Negatif Koreksi
Pendapatan :
Pendapatan leasing Rp
Rp 16.000.000.000
16.000.000.000
Pendapatan denda Rp 2.000.000.000 Rp 2.000.000.000
Pendapatan sewa Rp
Rp 2.000.000.000 Rp 0
gedung 2.000.000.000
Total pendapatan Rp
Rp 20.0000.000
18.0000.000.000
Beban :
Beban bunga
Rp 5.000.000.000 Rp 5.000.000.000
pinjaman
Beban gaji Rp 6.000.000.000 Rp 6.000.000.000
Beban
Rp
kesejahteraan Rp 500.000.000 Rp 0
500.000.000
karyawan
Biaya Rp
Rp 60.000.000 Rp 300.000.000
entertainment 30.000.000
Biaya jasa
Rp 50.000.000 Rp 50.000.000
professional
Penyusutan Rp
Rp 2.000.000.000 Rp 1.500.000.000
500.000.000
Sumbangan Rp
Rp 15.000.000 Rp 0
15.000.000
Biaya pemasaran Rp 1.500.000.000 Rp 1.500.000.000
Cadangan piutang Rp
Rp 2.500.000.000 Rp 1.800.000.000
tak tertagih 700.000.000
Denda pajak Rp
Rp 100.000.000 Rp 0
100.000.000
Total biaya Rp Rp 15.880.000.000
17.725.000.000
Pendapatan/(biaya) di luar usaha :
Bunga bank Rp
Rp 50.000.000 Rp 0
50.000.000
Rugi selisih kurs (Rp 25.000.000) (Rp 25.000.000)
Total
pendapatan/(biaya) Rp 25.000.000 (Rp 25.000.000)
di luar usaha
Laba sebelum
Rp 2.300.000.000 Rp 2.095.000.000
pajak

Perhitungan cadangan piutang tak tertagih


Saldo piutang perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 60.000.000 + 84.000.000 = Rp
144.000.000.

Taxation
Rata-rata saldo piutang perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 144.000.000 : 2 = Rp 72.000.000.
Rp 72.000.000 x 2,5% = Rp 1.800.000.000.

Koreksi fiskal perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 2.500.000.000 – Rp 1.800.000.000 = Rp


700.000.000.

Perhitungan biaya entertainment :


Koreksi fiskal perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 60.000.000 x 50% = Rp 30.000.000.

Perhitungan penyusutan :
Komersial perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 2.000.000.000.
Biaya penyusutan menurut fiskal perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 1.500.000.000.
Koreksi fiskal perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 500.000.000.

Penghasilan kena pajak perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 2.095.000.000.


Penghasilan bruto perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 18.000.000.000.
Pajak terutang perusahaan PT. Ardelia Indah sesuai dengan Pasal 17 Undang-Undang Pajak
Penghasilan Pasal 36 Tahun 2008 = (Rp 4.800.000.000 : Rp 18.000.000.000) x Rp
2.095.000.000 x (50% x 25%) = Rp 558.666.667 x 12,5% = Rp 69.833.333.

Non-fasilitas :
Non-fasilitas perusahaan PT. Ardelia Indah = (Rp 2.095.000.000 – Rp 558.666.667) x 25% =
Rp 1.536.333.333 x 25% = Rp 384.083.333.

Pajak penghasilan terutang :


Pajak penghasilan terutang perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 69.833.333 + Rp 384.083.333
= Rp 453.916.666.

Pajak penghasilan yang dibayar sendiri :


Pajak penghasilan yang dibayar sendiri oleh perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp 0.

Angsuran pajak penghasilan pasal 25 bulanan :


Angsuran pajak penghasilan pasal 25 bulanan perusahaan PT. Ardelia Indah = Rp
600.000.000

Pajak penghasilan lebih bayar (Pajak Penghasilan Pasal 28 A) :


Pajak penghasilan lebih bayar (Pajak Penghasilan Pasal 28 A) perusahaan PT. Ardelia Indah
= Rp 146.083.334.

Pajak penghasilan lebih bayar (Pajak Penghasilan Pasal 28 A) =


angsuran pajak penghasilan pasal 25 bulanan – (pajak penghasilan terutang + pajak
penghasilan yang dibayar sendiri)
= Rp 600.000.000 – (Rp 453.916.666 + Rp 0)
= Rp 600.000.000 – Rp 453.916.666.
= Rp 146.083.334

Pajak penghasilan lebih bayar (Pajak Penghasilan Pasal 28 A) = Rp 146.083.334.

Taxation
Keterangan koreksi :
1. Tidak terdapat koreksi.
2. Tidak terdapat koreksi.
3. Perusahaan mengakui bahwa pendapatan sewa gedung merupakan pendapatan selain
pendapatan leasing (di luar usaha sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 1169/KMK.01/1991 Tentang Kegiatan Sewa Guna
Usaha/Leasing) sehingga penghasilan tersebut dikenakan Pajak Penghasilan Final Pasal 4
Ayat (2). Besarnya tarif yang dikenakan atas penghasilan dari persewaan tanah dan/atau
bangunan adalah sebesar 10% yang dimaksud adalah semua jumlah yang dibayarkan atau
terutang oleh pajak yang menyewa, termasuk biaya perawatan, biaya pemeliharaan, biaya
keamanan, dan service charge baik yang perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun yang
disatukan dengan perjanjian persewaan yang bersangkutan.
4. Penghasilan bruto setelah koreksi sebesar Rp 18.000.000.000.
5. Tidak terdapat koreksi.
6. Tidak terdapat koreksi.
7. Berdasarkan Pasal 4 Ayat (1) Huruf A bahwa semua imbalan atau pembayaran dari
pekerjaan dalam hubungan kerja yang dapat berupa upah, gaji, dan sebagainya, termasuk
premi asuransi jiwa dan asuransi kesehatan yang dibayar oleh pemberi kerja. Pemberian
gaji dalam bentuk natura tidak dimasukkan dalam pengertian penghasilan bagi penerima,
seperti perumahan (kecuali di daerah terpencil dan/atau yang tidak tersedia rumah yang
disewakan), kendaraan bermotor, dan sebagainya. Bagi pihak pemberi kerja, pengeluaran
tersebut tidak boleh dikurangkan sebagai biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Ayat
(1) Huruf D.
8. Atas pengeluaran biaya promosi tersebut kepada pihak lain harus dibuat daftar nominatif
yang sesuai dengan format yang telah ditentukan, yang sedikitnya memuat data penerima
berupa nama, NPWP, alamat, tanggal, bentuk dan jenis biaya, besarnya biaya, nomor bukti
pemotongan, dan besarnnya pajak penghasilan yang dipotong (jika biaya promosi
merupakan objek pemotongan pajak penghasilan). Daftar nominatif tersebut harus
dilampirkan dalam SPT Tahunan PPh Badan, jika tidak dilampirkan maka biaya promosi
tidak dapat dikurangkan dari laba bruto.
9. Tidak terdapat koreksi.
10. Pengeluaran untuk pembelian, pendirian, penambahan, perbaikan, atau perubahan harta
berwujud, kecuali tanah yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
pembebanannya dilakukan melalui penyusutan atau amortisasi karena penyusutann
menurut pajak lebih besar dari penyusutan menurut akuntansi maka dilakukan koreksi
fiskal positif dan akibatnya akan terjadi penambahan penghasilan kena pajak atau pajak
terutang.
11. Jenis sumbangan yang diperbolehkan dikurangi dari penghasilan bruto, antara lain sebagai
berikut :
a. Pengeluaran yang termasuk ke dalam sumbangan dalam rangka penanggulangan
bencana nasional.
b. Sumbangan dalam rangka penelitian dan pengembangan.
c. Sumbangan fasilitas pendidikan.
d. Sumbangan dalam rangka pembinaan olahraga.
e. Biaya pembangunan infrastruktur sosial.
12. Tidak terdapat koreksi.
13. Dilakukan koreksi sebesar Rp 700.000.000, karena seharusnya maksimal yang
diperbolehkan dikurangi sebesar Rp 1.800.000.000.

Taxation
14. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 9 Ayat (1) Huruf K bahwa sanksi
administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan serta sanksi pidana berupa denda yang
berkenaan dengan pelaksanaan perundang-undangan di bidang perpajakan tidak
diperbolehkan dikurangi untuk menentukan besarnya penghasilan kena pajak bagi wajib
pajak dalam negeri dan bentuk usaha.
15. Tidak terdapat koreksi.
16. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat (2) bahwa penghasilan
berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara,
bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi, dan orang
pribadi dikenai pajak bersifat final.
17. Tidak terdapat koreksi.
18. Tidak terdapat koreksi.
19. Tidak terdapat koreksi.

Taxation

Anda mungkin juga menyukai