Anda di halaman 1dari 12

Anggota Kelompok Team 2:

- Nuning Imbar Purwati (2602242012)


- Henry Adiwinoto (2602266366)
- Faris Naufal Zuhdi (2602266196)
- Kalya Syakirah Adani (2602263036)
- Zania Widya Oktaviani (2602249990)

Tugas Kelompok ke-4

Week 9
1. Jelaskan perbedaan antaran single rate dan dual rate method? Apa saja keuntungan dan
kerugian dari masing-masing metode? Berikan contoh.

2. Apa saja tantangan menggunakan incremental cost allocation method Ketika melakukan
alokasi common cost dan bagaimana mengatasinya?

3. Jelaskan perbedaan diantara kedua metode alokasi common cost.

Kasus

4.Perusahaan memiliki 2 departemen administratif dan 2 departemen operasi. Untuk kuartal pertama tahun
2021 biaya yang dicatat dari masing masing departemen adalah sebagai berikut:

Support Dept Operating Dept  


AS IS Govt Corp Total
Budgeted overhead costs before any          
interdepartment cost allocations 600000 2000000 8000000 12000000 22600000
Support work supplied by AS          
(budgeted head count) 0 25% 45% 30% 100%
Support work supplied by IS          
(budgeted computer time) 15% 0 25% 60% 100%

Ditanyakan:

a.

 Direct Method

 Step Down Method (allokasikan AS terlebih dahulu)

 Step Down Method (allokasikan IS terlebih dahulu)

ACCT6130 – Cost Accounting


 Reciprocal dengan linear equation

 Reciprocal dengan repeated iteration


b. Bandingkan dan jelaskan perbedaan antara ketiga alokasi tersebut, metode mana yang lebih baik
digunakan? Jelaskan mengapa memilih metode tersebut.
Jawaban:

1. A. Perbedaan Single-Rate dan Dual-Rate Method


Metode tarif tunggal (single-rate method) mengalokasikan biaya di setiap kumpulan
biaya (pool) ke objek biaya menggunakan tarif yang sama per unit dari basis alokasi tunggal.
Metode tarif tunggal tidak membedakan antara biaya tetap dan biaya variabel. Sedangkan
metode tarif ganda (dual-rate method) memisahkan biaya departemen pendukung ke dalam
kumpulan biaya variabel dan kumpulan biaya tetap, dan mengalokasikan setiap kumpulan
menggunakan basis alokasi biaya yang berbeda.

B. Keuntungan dan Kerugian Single-Rate dan Dual-Rate Method


Keuntungan Single-Rate Method:
1) Single-Rate Method lebih murah untuk diterapkan.
2) Mengendalikan operasional bagi departemen pengguna atas biaya yang mereka
tanggung dengan mengkondisikan alokasi akhir pada penggunaan sebenarnya dari
layanan dukungan, bukan pada perkiraan yang tidak pasti dari permintaan yang
diharapkan.

Kekurangan Single-Rate Method:


Dapat menyebabkan manajer departemen operasi membuat keputusan suboptimal yang
hanya mementingkan departemennya sendiri tetapi tidak efisien dari sudut pandang
organisasi secara keseluruhan karena biaya tetap yang dialokasikan dari departemen
pendukung muncul sebagai biaya variabel ke departemen operasi.

Keuntungan Dual-Rate Method:


1) Dual-Rate Method memandu manajer departemen untuk membuat keputusan yang
menguntungkan organisasi secara keseluruhan maupun masing-masing departemen.

ACCT6130 – Cost Accounting


2) Membantu departemen pengguna untuk mengalokasikan biaya tetap berdasarkan
penggunaan yang dianggarkan dalam perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
karena departemen pengguna mengetahui biaya yang dialokasikan sebelumnya.

Kekurangan Dual-Rate Method:


1) Mengharuskan manajer untuk membedakan biaya variabel dari biaya tetap, yang
seringkali merupakan tugas yang menantang.
2) Tidak mengukur biaya sumber daya departemen pendukung tetap yang sebenarnya
digunakan oleh departemen operasi karena biaya tetap dialokasikan berdasarkan
anggaran daripada penggunaan aktual.
3) Mengalokasikan biaya tetap atas dasar penggunaan jangka panjang yang dianggarkan
dapat menggoda beberapa manajer untuk meremehkan penggunaan yang dianggarkan.

C. Contoh Mengitung Single-Rate dan Dual-Rate Method


Single-Rate Method
Contoh:
Hamilton dan Barry adalah kantor akuntan publik yang memiliki tiga departemen produksi
yaitu departemen audit, pajak dan konsultan manajemen sistem. Selain itu terdapat satu
departemen pendukung yaitu departemen fotokopi, yang melayani ketiga departemen
produksi.
Biaya departemen fotokopi terdiri dari $26.190 biaya tetap/ tahun (gaji dan sewa mesin) dan
$0,023 biaya variabel (kertas dan tinta)
Estimasi penggunaan (kertas) ketiga departemen adalah: departemen audit 94.500 lembar,
departemen pajak 67.500 lembar dan departemen konsultan 108.000 lembar (total 270.000
lembar)
 Total biaya = biaya tetap + biaya variabel
= $26.190 + (270.000 x $0,023)

= $32.400
 Tarif / lembar fotokopi = $32.400/ 270.000
= $0,12/ lembar

ACCT6130 – Cost Accounting


 Jumlah dibebankan ke departemen produksi merupakan fungsi jumlah lembar
difotokopi.
 Penggunaan aktual sbb: dept. audit 92.000 lembar, dept.pajak 65.000 lembar dan
dept Konsultan 115.000 lembar (total 272.000 lembar).
 Total biaya dibebankan pada masing-masing departemen adalah:

Dual-Rate Method
Prosedur pengalokasian biaya tetap:
a. Penetapan biaya jasa tetap yang dianggarkan
b. Perhitungan rasio alokasi
Rasio alokasi = Kapasitas departemen produksi
Total kapasitas
c. Pengalokasian
Alokasi = Rasio alokasi x Biaya jasa tetap yang dianggarkan

 Pengembangan Tarif tetap


Untuk kasus Hamilton dan Barry:

ACCT6130 – Cost Accounting


 Pengembangan Tarif Variabel
Tarif variabel adalah $0,023 per lembar

2. Incremental cost allocation method


Incremental cost allocation method adalah biaya tambahan yang dikeluarkan perusahaan
jika memproduksi sejumlah unit tambahan. Metode incremental cost biasanya digunakan
dalam rangka mengalokasikan biaya bersama atau common cost antara beberapa produk.

Tantangan yang biasanya ditemukan ketika mengunakan metode incremental cost yaitu:
- Penentuan titik cut-off: pada saat menentukan titik cut-off perlu dilakukan tindakan untuk
membedakan biaya tambahan dan biaya tetap. Penentuan titik cut-off yang tepat dapat
menjadi sulit dan memerlukan analisis yang cermat.
- Kompleksitas dalam perhitungan: dengan metode alokasi biaya tambahan terdapat
tantangan berupa suatu kerumitan ketika ada banyak produk atau departemen yang harus
dihitung. Hal ini berpotensi menyebabkan kesalahan perhitungan dan meningkatkan
kompleksitas proses alokasi.
- Kesulitan menentukan biaya tambahan: Terkadang, biaya tambahan dapat sulit untuk
ditentukan dengan tepat. Misalnya, dalam situasi di mana ada biaya bersama yang berbeda
pada setiap produk atau departemen.

Adapun dalam mengatasi tantangan tersebut dapat dilakukan beberapa tahap seperti:
- Menentukan titik cut-off yang tepat: dengan analisis yang cermat harus dilakukan untuk
menentukan titik cut-off yang tepat untuk memisahkan biaya tetap dan biaya tambahan.

ACCT6130 – Cost Accounting


- Menyiapkan perhitungan yang jelas dan sistematis: Bersamaan dengan hal tersebut, maka
metode alokasi biaya tambahan harus dijalankan dengan perhitungan yang jelas dan
sistematis, sehingga mengurangi kesalahan dan meningkatkan akurasi.
- Menggunakan sumber daya teknologi: dengan pemanfaatan sumber daya teknologi yang
tepat mampu berperan untuk membantu dalam mengurangi kompleksitas dan kesalahan
perhitungan, seperti penggunaan software akuntansi atau spreadsheet.
- Menerapkan metode alternatif: terdapat beberapa metode alternatif yang dapat digunakan,
seperti metode alokasi biaya berdasarkan aktivitas atau metode alokasi biaya berdasarkan
nilai pasar.

3. Perbedaan antara stand-out method  dengan incremental method ada pada perhitungan
dalam keputusan penetuan alokasi biaya. 
Stand-out method adalah metode yang menggunakan informasi yang ada untuk
menentukan bobot alokasi biayanya dengan mempertimbangkan setiap alokasi biaya sebagai
entitas yang terpisah. Maka dari itu metode ini dipandang sebagai metode yang
mengedepankan kriteria keadilan atau ekuitas mengingat setiap pengguna biaya dikenakan
proporsional dari total biaya yang kaitannya dengan biaya berdiri sendiri/individu. 
Misalnya dalam biaya transportasi pulang pergi oleh maskapai A dan maskapai B dengan
biaya umum sebesar Rp 2.500.000, dengan informasi alokasi penggunaan dana yang terpisah
( Rp 2.200.000 dan Rp 800.000) maka stand-out method akan menggunakan informasi
tersebut untuk menghitung alokasi biaya sebagaimana berikut: 
Maskapai A  = (2.200.000 : ( 2.200.000 + 800.000)) x 2.500.000 
= 0,73 x 2.500.000
= 1.825.000
Maskapai B = (800.000 : (800.000 + 2.200.000)) x 2.500.000
= 0,27 x 2.500.000
= 675.000
Sedangkan dalam incremental method menggunakan peringkat sebagai penanggung
jawab dari setiap penggunaan biaya. Informasi dari peringkat ini akan digunakan sebagai
acuan dalam pembagian alokasi biaya diantara para pengguna tersebut.  Dalam peringkat

ACCT6130 – Cost Accounting


incremental method, ada yang disebut sebagai peringkat pertama atau pengguna utama.
Pengguna utama inilah yang  dialokasikan biaya pertama kali hingga pengguna utama
menjadi pengguna yang berdiri sendiri. Kemudian muncul pengguna kedua yang dalam
alokasi biayanya muncul dari 2 pengguna (pengguna utama dan pengguna kedua). Dan
berlanjut atas pengguna ketiga, keempat, dst.

Misalnya dalam biaya transportasi direktur dalam perjalanan bisnisnya senilai Rp


2.500.000 ke kota A dan kota B dengan kota A sebagai pengguna utama (biaya
transpotasi ke kota A misalnya sebesar Rp 2.200.000). Maka incremental method akan
menghitung alokasi biayanya sebagaimana berikut: 
Costs Allocated Cumulative Costs
Allocated
Kota A Rp 2.200.000 Rp 2.200.000
Kota B Rp 300.000 Rp 2.500.000
( 2.500.000 – 2.200.000)
Total Rp 2.500.000

4. Kasus A

ACCT6130 – Cost Accounting


Support Dept Opereting Dept
AS IS Govt Corp
Direct method costs 600,000 2,000,000
Allocation of AS Cost
(45/75,30/75) - 600,000 360,000 240,000
Allocation of IS Cost
(25/85, 60/85) - 2,000,000 588,235 1,411,765
Total Budget overhead of
operating department - - 948,235 1,651,765

Step-down (AS first) cost 600,000 2,000,000


Allocation of AS Cost
(25%,45%,30%) - 600,000 150,000 270,000 180,000
Allocation of IS Cost
(25/85, 60/85) - - 2,150,000 632,353 1,517,647
Total Budget overhead of
operating department - - 902,353 1,697,647

Step-down (IS first) cost 600,000 2,000,000


Allocation of IS Cost
(15%,25%,60%) 300,000 - 2,000,000 500,000 1,200,000
Allocation of AS Cost
(45/75,30/75) - 900,000 - 540,000 360,000
Total Budget overhead of
operating department - - 1,040,000 1,560,000

ACCT6130 – Cost Accounting


Reciprocal dengan repeated iteration 600,000 2,000,000
Allocation of AS Cost (1st)
(25%,45%,30%) - 600,000 150,000 270,000 180,000
2,150,000
Allocation of IS Cost(1st)
(15%,25%,60%) 322,500 - 2,150,000 537,500 1,290,000
Allocation of AS Cost (2nd)
(25%,45%,30%) - 322,500 80,625 145,125 96,750
Allocation of IS Cost(2nd)
(15%,25%,60%) 12,094 - 80,625 20,156 48,375
Allocation of AS Cost (3rd)
(25%,45%,30%) - 12,094 3,023 5,442 3,628
Allocation of IS Cost(3rd)
(15%,25%,60%) 454 - 3,023 756 1,814
Allocation of AS Cost (4th)
(25%,45%,30%) - 454 113 204 136
Allocation of IS Cost(4th)
(15%,25%,60%) 17 - 113 28 68
Allocation of AS Cost (5th)
(25%,45%,30%) - 17 4 8 5
Allocation of IS Cost(5th)
(15%,25%,60%) 1 - 4 1 3
Allocation of AS Cost (6th)
(25%,45%,30%) - 1 0 0 0
Total Budget overhead of
operating department - 0 979,221 1,620,779

Reciprocal dengan linear equation 600,000 2,000,000


Allocation of AS Cost
(25%,45%,30%) - 935,065 233,766 420,779 280,519
Allocation of IS Cost
(15%,25%,60%) 335,065 - 2,233,766 558,442 1,340,260
Total Budget overhead of
operating department 0 - 979,221 1,620,779

Support Department Complete Reciprocated budget cost Budgeted cost Difference


AS 935,065 600,000 335,065
IS 2,233,766 2,000,000 233,766
Total 3,168,831 2,600,000 568,831

Poin B

ACCT6130 – Cost Accounting


 Direct Method

Metode Langsung (Direct Method) adalah metode paling sederhana di antara ketiga
metode alokasi biaya. Metode ini mengabaikan jasa yang diberikan oleh departemen
jasa ke departemen jasa lainnya dan mengalokasikan seluruh biaya secara langsung
ke dalam departemen operasi. Meskipun departemen jasa seperti HRD memberikan
jasa yang besar terhadap departemen jasa yang lainnya. Tidak ada alokasi yang
dibuat di kedua departemen jasa tersebut. Seluruh biaya tersebut dialokasikan secara
langsung ke departemen operasi dengan mengabaikan departemen jasa lainnya. Oleh
karena itu, metode ini disebut metode langsung.

 Step Down Method

Metode Bertahap (Step Down Method) menyediakan alokasi biaya departemen jasa
ke departemen jasa lainnya dan departemen operasional juga. Metode bertahap
mengikuti urutan, urutannya biasanya dimulai dengan departemen yang memberikan
jasa yang paling besar ke departemen jasa lainnya. Sesudah biaya tersebut
dialokasikan, proses berikutnya dilakukan, tahap demi tahap, berakhir di departemen
yang memberikan jasa terkecil ke departemen jasa lainnya.

 Reciprocal Method

Metode Timbal Balik (Reciprocal Method) memberikan pengakuan penuh terhadap


jasa antar departemen. Berdasarkan metode bertahap yang dibahas di atas,hanya
dimungkinkan pengakuan secara partial jasa antar departemen karena metode
bertahap hanya mengalokasikan dengan arah ke depan dan tidak pernah
mengalokasikan ke belakang. Metode timbal balik mengalokasikan biaya
departemen jasa dengan kedua arah tersebut. Metode Timbal Balik jarang digunakan
dalam praktek karena dua alasan. Pertama, perhitungannya relatif komplek. Kedua,
hasil dari timbal balik mendekati hasil bila menggunakan metode step down.

ACCT6130 – Cost Accounting


Direct Method merupakan metode yang paling banyak digunakan karena lebih sederhana
dibanding dengan metode lainnya. Dalam metode ini, biaya-biaya yang terjadi di
departemen jasa dialokasikan secara langsung ke departemen operasi tanpa
memperhatikan jasa yang diberikan ke departemen jasa lainnya. Dengan kata lain,
metode ini tidak mempertimbangkan hubungan timbal balik jasa yang diberikan diantara
departemen jasa yang lain.

ACCT6130 – Cost Accounting


Daftar Pustaka

Lecture Notes. (2022). Cost Accounting: Allocation of Support Department Costs, Common
Costs and Revenues. Jakarta: Binus Online Learning. ACCT6130.

Hilton, R. W., Maher, M. W., & Selto, F. H. (2016). Cost Management: Strategies for Business
Decisions. McGraw-Hill Education.

Tanaya. (2015). Analisis Incremental Cost dalam Pengambilan Keputusan. Ekuitas.


https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/EKU/article/view/12779/8035

Senastri, Khaula. (2021). Apa itu Incremental Cost? Berikut Pengertian dan Cara Kerjanya.
Artikel Accurate. https://accurate.id/akuntansi/apa-itu-incremental-cost/

ACCT6130 – Cost Accounting

Anda mungkin juga menyukai