Anda di halaman 1dari 2

1.

Membuat Perhitungan Laba Rugi Fiskal tahun 2020


PT Karang Bolong
Laporan Rekonsiliasi Fiskal
Periode 1 Januari - 31 Desember 2020

Keterangan Koreksi Komersial Koreksi Fiskal Fiskal

Penjualan Rp 60.000.000.000 Rp 60.000.000.000


Harga Pokok Penjualan Rp 36.000.000.000 Rp 36.000.000.000
Laba Kotor Rp 24.000.000.000 Rp 24.000.000.000
Beban Usaha :
- Beban Gaji Rp 8.000.000.000 -Rp 800.000.000 Rp 7.200.000.000
- Beban Cadangan Piutang Rp 500.000.000 - Rp 500.000.000
- Beban Pemeliharaan Mobil Rp 200.000.000 Rp 125.000.000 Rp 325.000.000
- Beban Pemeliharan Bangunan Rp 1.400.000.000 - Rp 1.400.000.000
- Biaya Administrasi Rp 4.000.000.000 Rp 120.000.000 Rp 4.120.000.000
- Beban Pemasaran Rp 1.000.000.000 Rp 350.000.000 Rp 1.350.000.000
- Beban Makan Minum Direksi Rp 900.000.000 - Rp 900.000.000
- Denda Pajak Rp 50.000.000 -Rp 50.000.000 Rp -
Rp 16.050.000.000 Rp 15.795.000.000
Laba Usaha Rp 7.950.000.000 Rp 8.205.000.000
Pendapatan/Beban Lain-lain :
Pendapatan Dividen Rp 200.000.000 - Rp 200.000.000
Pendapatan Bunga Bank Rp 100.000.000 -Rp 100.000.000 Rp -
Rp 300.000.000 Rp 200.000.000
Laba Sebelum Pajak Rp 8.250.000.000 Rp 8.405.000.000
Pajak Penghasilan Badan Rp 1.815.000.000 -Rp 1.815.000.000 Rp -
Laba Bersih Setelah Pajak Rp 6.435.000.000 Rp 8.405.000.000
2. Menghitung Pajak Penghasilan terutang
Laba Fiskal/PKP Rp 8.405.000.000

(4.8/24M) X Rp 8,405,000,000 Rp 1.681.000.000


(4.8/24M) X Rp 8,405,000,000 X 22% Rp 369.820.000
(Rp 7,955,000,000 - Rp 1,681,000,000) X
22% Rp 1.479.280.000
Jumlah PhKP Terutang Rp 1.849.100.000
Kredit Pajak
PPh Pasal 23 (Rp 200,000,000 X 15%) Rp 30.000.000
PPh Pasal 4 Ayat 2 (Rp 6,000,000,000 X
10%) Rp 600.000.000
PPh Badan Rp 1.912.500.000
Jumlah Kredit Pajak Rp 2.542.500.000
PPh Lebih Bayar Rp 693.400.000
3. Menghitung penghematan atau penambahan pajak dibanding
Laporan Laba Rugi Komersial
Rp 8,250,000,000 X 22% Rp 1.815.000.000
PPh Terutang Komersial Rp 1.815.000.000
PPh Terutang Fiskal Rp 1.849.100.000
Selisih PPh Terutang Rp 34.100.000
Berdasarkan proyeksi perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa PT Karang Bolong untuk tahun 2020
dapat melakukan penghematan pajak sebesar Rp 34,100,000. selisih tersebut dapat digunakan
perusahaan untuk penambah kas yang berguna bagi tambahan modal kerja bagi pengembangan
perusahaan
KARSANTANA
Gross Method Net Method Gross Up Method
Perhitungan Pajak
Gaji Sebulan Rp57.500.000 Rp57.500.000 Rp 57.500.000
Tunjangan PPh Pasal 21 Rp 44.960.238
Tunjangan Perumahan Rp45.000.000 Rp45.000.000 Rp 45.000.000
Tunjangan Pendidikan Rp25.000.000 Rp25.000.000 Rp 25.000.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja (0.5% X Rp 57,500,000) Rp287.500 Rp287.500 Rp287.500
Premi Jaminan Kematian (0.3% X Rp 57,500,000) Rp172.500 Rp 172.500 Rp172.500
Penghasilan Bruto Sebulan Rp 127.960.000 Rp127.960.000 Rp172.920.238

Pengurangan :
Biaya Jabatan (5%) Rp500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Iuran JHT (2% dari gaji) Rp 1.150.000 Rp 1.150.000 Rp 1.150.000
Iuran Pensiun Rp500.000 Rp 500.000 Rp 500.000
Rp 2.150.000 Rp 2.150.000 Rp 2.150.000

Penghasilan Netto Sebulan Rp 125.810.000 Rp125.810.000 Rp 170.770.238


Penghasilan Netto Setahun Rp1.509.720.000 Rp1.509.720.000 Rp2.049.242.857
PTKP (TK/3) Rp 67.500.000 Rp67.500.000 Rp 67.500.000

Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 1.442.220.000 Rp1.442.220.000 Rp 1.981.742.857


PPh Pasal 21 Setahun :
5% X Rp 50,000,000 Rp 2.500.000 Rp2.500.000 Rp 2.500.000
15% X Rp 200,000,000) Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000
25% X RP 250,000,000) Rp 62.500.000 Rp 62.500.000 Rp 62.500.000
30% X Rp 942,220,000) Rp 282.666.000 Rp 282.666.000 Rp 444.522.857
PPh Pasal 21 Setahun Rp 377.666.000 Rp 377.666.000 Rp 539.522.857
PPh Pasal 21 Sebulan Rp 31.472.167 Rp31.472.167 Rp 44.960.238

Menerima Gaji bersih sebulan Rp96.487.833 Rp 127.960.000


Tunjangan Pajak PPh Pasal 21 Rp 1,442,220,000 X 30% - Rp 55.000.000 = Rp 539.522.857 / Tahun
0,70
Tunjangan Pajak PPh Pasal 21 Sebulan (Rp 539,522,857/12) Rp 44.960.238
Gross Method
Karsantara menerima Gaji bersih sebulan Rp 127,960,000 - Rp 31,472,167. Yaitu Sebesar Rp 96,487,833.
Net Method
PPh 21 sebesar Rp 31,472,167 ditanggung oleh pemberi kerja, jadi jumlah Rp 31,472,167 tidak dapat dikurangkan dari penghasilan
Bruto pemberi kerja dan bukan merupakan penghasilan yang dikenakan pajak kepada Karsantara.
Gross Up Method
PPh Pasal 21 ditanggung dan disetorkan oleh Perusahaan sebesar Rp 44,960,238. yang dapat dibebankan sebagai pengurangan
penghasilan kena pajak badan.
Analisis
Dapat dilihat dari ketiga metode diatas, Motode Gross Up lebih baik atau tepat karena metode tersebut lebih adil karena perusahaan
memberikan tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang akan dipotong dari penghasilan karyawan,
walaupun beban PPh Pasal 21 yang disetor lebih besar dibandingkan dengan metode yang lainnya. keuntungan yang diperoleh
perusahaan jika menggunakan metode gross up yaitu pada saat kenaikan gaji perusahaan tidak perlu menanggung tunjangan pajak
yang ikut meningkat, sehingga rencana penganggaran perusahaan tidak terganggu. Jadi laba kena pajak perusahaan akan menurun
dan penghasilan yang diterima oleh laryawan tidak berkurang karena PPh 21. Jika menggunakan Gross Method itu pembayaran
pajak yang dibayar oleh karyawan sendiri sebagai pengurang penghasilan neto yang mereka terima. Dan jika menggunakan Net
Method pembayaran pajak ditanggung oleh perusahaan, sehingga beban pajak perusahaan otomatis akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai