Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS BIAYA-

VOLUME-LABA

OLEH:
AMELIA RAHMI,SE.,M.Ak (393)
Pengertian

• Analisis biaya-volume-laba :
Sebuah Teknik untuk mempelajari
hubungan antara volume,biaya total
pendapatan total dan laba.
• Berguna : untuk perencanaan, ex :
perencanaan laba dalam tahun
anggaran tertentu
MARGIN KONTRIBUSI

Merupakan selisih antara hasil penjualan


dan seluruh komponen beban variabel
(produksi, administrasi dan penjualan).
Margin kontribusi positif menunjukkan
bahwa hasil penjualan dapat digunakan
untuk menutup beban variabel dan
seluruh atau sebagian beban tetap.
Laporan Laba-Rugi dengan Format
Margin Kontribusi
PT Bagus Budi
Laporan Laba Rugi Tahun 2015
Total Per Unit
Penjualan (10.000
Rp 3.000.000 Rp 300
unit)
Beban Variabel (1. 200.000) (120)
Margin Kontribusi 1.800.000 Rp 180
Beban Tetap (720.000)
Laba Bersih Rp. 1.080.000
Laporan Laba-Rugi dengan Format Margin
Kontribusi pada Titik Impas 4.000 unit
PT Bagus Budi
Laporan Laba Rugi Tahun 2015
Total Per Unit
Penjualan (4.000
Rp 1.200.000 Rp 300
unit)
Beban Variabel (480.000) (120)
Margin Kontribusi 720.000 Rp 180
Beban Tetap (720.000)
Laba Bersih Rp. 0
STRUKTUR BIAYA

PT RASANESIP PT GANDANENAK

Penjualan Rp 3.000.000 Rp 3.000.000

Beban Variabel (1.800.000) (600.000)


Margin Kontribusi 1.200.000 Rp 2.400.000
Beban Tetap (600.000) (1.800.000)
Laba Bersih Rp 600.000 Rp 600.000
Pengaruh Kenaikan Penjualan Terhadap Laba
Bersih pada Dua Perusahaan yang Struktur
Biayanya Berbeda
PT RASANESIP PT GANDANENAK

Penjualan Rp 3.300.000 Rp 3.300.000

Beban Variabel (1.980.000) (660.000)


Margin Kontribusi 1.320.000 Rp 2.640.000
Beban Tetap (600.000) (1.800.000)
Laba Bersih Rp 720.000 Rp 840.000
OPERATING LEVERAGE

Merupakan ukuran besarnya penggunaan


beban tetap dalam sebuah perusahaan.
Semakin tinggi beban tetap, semakin tinggi
operating leverage dan semakin besar pula
sensifitas laba bersih terhadap perubahan
penjualan. Perusahaan yang mempunyai
operating leverage yang tinggi akan
mengalami peningkatan persentase yang
besar dalam labanya jika terjadi sedikit saja
peningkatan dalam penjualan, dan sebaliknya
Degree of Operation Leverage (DOL)

DOL = Margin Kontribusi /Laba Bersih


DOL adalah ukuran, pada tingkat penjualan
tertentu, besarnya pengaruh perubahan
persentase dalam volume penjualan terhadap
laba.
Perhitungan DOL

PT RASANESIP PT GANDANENAK

Penjualan Rp 3.000.000 Rp 3.000.000

Beban Variabel (1.800.000) (600.000)


Margin Kontribusi 1.200.000 Rp 2.400.000
Beban Tetap (600.000) (1.800.000)
Laba Bersih Rp 600.000 Rp 600.000

DOL = 1.200.000/600.00 DOL = 2.400.000/600.000


= 2x = 4x
TITIK IMPAS

Beberapa pendekatan untuk menentukan titik


impas :
• Pendekatan Persamaan Matematis
• Pendekatan Margin Kontribusi per Unit
• Pendekatan Rasio Margin Kontribusi
• Pendekatan Grafis
a. Pendekatan Persamaan Matematis

Laba = Penjualan-Beban Variabel-Beban Tetap


Illustrasi:
Beban Tetap total selama 1 periode Rp 20.000
Beban Variabel produk per unit 600
Harga Jual produk per unit 1.000
Jika X adalah jumlah unit produk yang dijual,
laba yang diperoleh dengan menggunakan
persamaan di atas adalah :
Laba = 1.000X-600x-20.000
a. Pendekatan Persamaan Matematis
(Lanjutan)

Pada kondisi impas, laba adalah nol


0 = 1000x-600x-20.000
20.000= 400X
X = 20.000/400
X = 50
Jadi impas tercapai pada volume penjualan
sebanyak 50 unit produk
b. Pendekatan Margin Kontribusi Per
Unit

Titik impas : Beban Tetap/MK per unit


Dengan menggunakan illustrasi di depan,
penjualan pada titik impas adalah
Titik Impas = Rp 20.000/Rp 400
= 50 unit
Setiap tambahan 1 unit produk yang terjual di
atas titik impas maka laba akan bertambah
sebesar margin kontribusi per unit prodk yaitu
Rp 400, (perhitungan)
c. Pendekatan Rasio Margin Kontribusi

Rasio Margin kontribusi :


Margin Kontribusi/penjualan
Pada Illustrasi di depan rasio MK = 400/1000 =
0,40
Titik Impas = Beban Tetap total / Rasio MK
Titik Impas = Rp 20.000 / 0.40
= Rp 50.000
Pemanfaatan Analisis Biaya-Volume-
Laba untuk Perencanaan

1. Target Laba
2. Analisis Sensitifitas
• Perubahan Harga Jual
• Perubahan Beban Variabel
• Perubahan Beban Tetap
• Perubahan Variabel secara simultan
1. Target Laba

Contoh ; Pada tahun mendatang illustrasi


di depan merencanakan laba bersih Rp
10.000.
Penjualan : Beban Tetap + Target Laba
Margin Kontribusi per unit
(perhitungan)
2. Analisis Sensitfitas

• Merupakan model untuk mempelajari


dampak perubahan variabel independen
terhadap target laba sebagai variabel
dependen
2. Analisis Sensitifitas (lanjutan)

a. Perubahan Harga Jual


Anggaplah manajemen menghendaki
target laba Rp 10.000 dan kenaikan
harga jual Rp 100 per unit maka
• Berapa unit produk yang harus di jual
untuk mencapai titik impas?
• Berapa produk yang harus dijual untuk
mencapai target laba Rp 10.000
Pengaruh Kenaikan Harga Jual Terhadap Titik
Impas dan Target Penjualan
Kenaikan Rp 100 dalam
Mula - Mula
harga Jual

Harga Jual per unit Rp 1.000 Rp 1.100

Beban Variabel per unit 600 600

Margin Kontribusi per


400 500
unit

Beban Tetap Total 20.000 20.000

Target Laba 10.000 10.000

Titik Impas 50 unit 40 Unit

Target Penjualan dalam unit


75 unit 60 unit
untuk laba 10.000
2. Analisis Sensitifitas (lanjutan)

b. Perubahan Beban Variabel


Anggaplah bahwa beban variabel per
unit sekarang turun sebesar Rp 100.
berapakah unit yang harus dijual untuk
menacapai target laba Rp 10.000
Pengaruh Penurunan Beban Variabel Terhadap
Titik Impas dan Target Penjualan
Penurunan beban variabel
Mula - Mula
Rp 100

Harga Jual per unit Rp 1.000 Rp 1.000

Beban Variabel per unit 600 500

Margin Kontribusi per


400 500
unit

Beban Tetap Total 20.000 20.000

Target Laba 10.000 10.000

Titik Impas 50 unit 40 Unit

Target Penjualan dalam unit


75 unit 60 unit
untuk laba 10.000
2. Analisis Sensitifitas (lanjutan)

c. Perubahan Beban Tetap


Anggaplah bahwa managemen sedang
mempetimbangkan kenaikan beban
tetap sebesar Rp 4.000. Bagaimana
dampaknya terhadap titik impas dan
volume penjualan dengan target laba
Rp 10.000.
Pengaruh Penurunan Beban Tetap Terhadap Titik
Impas dan Target Penjualan
Kenaikan beban tetap Rp
Mula - Mula
4.000

Harga Jual per unit Rp 1.000 Rp 1.000

Beban Variabel per unit 600 600

Margin Kontribusi per


400 400
unit

Beban Tetap Total 20.000 24.000

Target Laba 10.000 10.000

Titik Impas 50 unit 60 Unit

Target Penjualan dalam unit


75 unit 85 unit
untuk laba 10.000
2. Analisis Sensitifitas (lanjutan)
d. Perubahan Variabel Secara Simultan
Misalkan manajemen
mempertimbangkan adanya kenaikan
beban tetap sebesar Rp 4.000 dan
kenaikan harga jual sebesar Rp 100.
dengan menggunakan analisis CVP
dampak perubahan dua variabel
tersebut terhadap titik impas dan
volume penjualan untuk mecapai target
laba Rp 10.000 adalah sbb:
Pengaruh Penurunan Beban Tetap Terhadap Titik
Impas dan Target Penjualan
Kenaikan beban tetap Rp
Mula - Mula 4.00 0 dan harga jual Rp
100

Harga Jual per unit Rp 1.000 Rp 1.100

Beban Variabel per unit 600 600

Margin Kontribusi per


400 500
unit

Beban Tetap Total 20.000 24.000

Target Laba 10.000 10.000

Titik Impas 50 unit 48 Unit

Target Penjualan dalam unit


75 unit 68 unit
untuk laba 10.000
PENENTUAN TITIK IMPAS UNTUK
MULTI PRODUK

Keterangan Produk X Produk Z Perusahaan


Penjualan 1.000 unit 4.000 unit
Harga Jual per unit Rp 50 Rp 100
Beban Variabel /unit Rp 30 Rp 87
Beban tetap langsung total Rp 20.000 Rp 40.000

Beban Tetap bersama (tak langsung) - - Rp 3.000


Perhitungan Titik Impas

1. Penjualan Rp 450.000
2. Beban Variabel Rp 378.000
3. Margin Kontribusi = 1-2 Rp 72.000
4. Rasio Margin Kontribusi thd penjualan (3 : 1) 16%
5. Beban Tetap Total Rp 63.000
6. Titik Impas Total Rp 393.750
7. Produk X = 1/9 x Rp 393.750 Rp 43.750
Produk X dalam Unit Rp 43.750 : Rp 50 875 unit
8. Produk Y = 8/9 X Rp 393.750 Rp 350.000
Produk Z dalam unit Rp 350.000 : Rp 100 3.500 unit
Estimasi laporan laba rugi PT Pangan Nasional - produsen makanan ringan
untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut :

Keterangan Total Per


Unit

Penjualan 12.000.000.000 12.000

Biaya Variabel (4.800.000.000) (4.800)

Marjin 7.200.000.000 7.200


Kontribusi
Biaya Tetap (4.320.000.000)

Laba Usaha 2.880.000.000


Berdasarkan data tersebut :

a. Hitunglah titik impas perusahaan dalam rupiah dan dalam unit barang!
b. Pimpinan perusahaan ingin meningkatkan laba usaha pada tahun 2014 mendatang,
terdapat 4 usulan yang sedang dipertimbangkan, yaitu :
1. Harga jual per unit akan diturunkan menjadi Rp 11.000 per unit, yang
diperkirakan akan meningkatkan penjualan menjadi 1.200.000 unit.
2. Menambah biaya iklan sebesar Rp 180.000.000 (biaya tetap) yang diperkirakan
akan menambah volume penjualan menjadi sebesar 1.100.000 unit.
3. Memperbaiki mutu produk dengan menambah biaya variabel sebesar Rp 200 per
unit, menaikkan harga menjadi Rp 12.500 per unit dengan menambah biaya iklan
sebesar Rp 80.000.000. Pilihan ini tidak akan mengubah volume penjulan.
4. Harga dinaikkan menjadi Rp 13.000 per unit dan volume penjualan akan turun
sebesar 5%.
Diantara 4 alternatif tersebut, manakah yang sebaiknya diambil pimpinan
PT.Pangan Nasional? Mengapa? Jelaskan !

Anda mungkin juga menyukai