Perhitungan Persentase markup: Biaya Tetap Rp 340.000.000 Laba yang diharapkan (25% x 2.000.000.000) 500.000.000 Jumlah Rp 840.000.000 Biaya Variabel (Produksi & Non Produksi) 700.000.000 Persentase Markup 120% Perhitungan Harga Jual : Biaya variable Rp 700.000.000 Persentase Markup (120% x 2.100.000.000) 840.000.000 Jumlah harga jual Rp 1.540.000.000 Volume produk 1.000.000 Harga Jual per kg Rp 1.540
B. Pembuktian Harga Jual = laba yang diharapkan
Harga jual per kg + Volume produk ( Rp 1.540 + 1.000.000 kg ) = Rp 1.540.000.000 Biaya Variabel + biaya tetap ( Rp 700.000.000 + Rp 340.000.000 = (Rp 1.040.000.000) Laba yang diharapkan Rp 500.000.000
C. Jumlah kuantitas penjualan minimum tidak mengalami kerugian (impas)
Impas (kuantitas) = Biaya tetap Harga jual per unit – Biaya Variabel per unit = Rp 340.000.000 Rp 1.540 – Rp 700 = 404.762 unit Jadi, jumlah kuantitas penjualan PT Y dalam tahun anggaran 20X2 tidak mengalami kerugian yaitu 404.762 unit D. Jika PT Y dalam tahun anggaran 20X2 menerima pesanan khusus sebanyak 20.000 kg, di luar yang direncanakan untuk diproduksi dan dipasarkan menurut anggaran sebanyak 1.000.000 kg tersebut, dengan harga yang diminta pembeli sebesar Rp 950 per kg. Dapatkan pesanan khusus tersebut diterima ? Perhitungan : Total harga jual dari pesanan khusus : 20.000 kg @ Rp 950 = Rp 19.000.000 Total biaya variabel untuk menghasilkan pesanan khusus 20.000 kg @ Rp 700 = Rp 14.000.000 Laba Kontribusi Rp 5.000.000 Karena biaya tetap dibebankan penutupannya ke pesanan yang reguler,maka pesanan khusus ini diharapkan akan menambah laba bersih sebesar Rp 5.000.000. Dengan demikian meskipun harga yang diminta oleh calon pembeli di bawah harga jual normal, dan bahkan di bawah biaya penuh per satuan, pesanan khusus tersebut dapat DITERIMA, karena akan menambah laba bersih sebesar Rp 5.000.000