Anda di halaman 1dari 16

Latihan Soal Perencanaan Laba Jangka Pendek

1. PT SUKSES MAKMUR menyusun anggaran penjualan untuk tahun 2020 sebesar 2.400
unit. Harga jual Rp 98.000,-/per unit; biaya variabel Rp 48.000,-/per unit; laba
kontribusi Rp 50.000,-/ per unit. Total biaya tetap Rp Rp 70.000.000,-. Manajemen
merencanakan beberapa simulasi kebijakan sebagai berikut:

A. Hitung impas dalam unit dan rupiah. Susun anggaran laba rugi dalam kondisi impas;
susun anggaran laba rugi bila perusahaan bisa menjual 2.400 unit produk.

Manajemen merencanakan beberapa kebijakan sebagai berikut:

B. Biaya sewa naik Rp Rp 12.000.000,-; biaya tenaga kerja naik Rp 10.000; penjualan
diharapkan naik Rp 30.000.000,-. Dapatkah direalisasikan perubahan tersebut ?
Hitunglah impasnya dan susun anggaran laba rugi kebijakan B.
C. Biaya Iklan naik Rp 10.000.000,-; harga jual turun Rp 15.000,-; biaya bahan baku
naik Rp 10.000,-. Penjualan diharapkan naik 20%. Dapatkah direalisasikan perubahan
tersebut ? Hitunglah impasnya dan susun anggaran laba rugi kebijakan C.
D. Gaji tetap bagian penjualan Rp 10.000.000,-/bulan diganti dengan gaji Rp 15.000,-
/unit yang terjual. Penjualan diharapkan naik 18%. Dapatkah direalisasikan
perubahan tersebut ? Hitunglah impasnya dan susun anggaran laba rugi kebijakan D.
E. Kebijakan mana yang akan dipilih anggaran awal yaitu A, kebijakan B, C atau D
( yang dipilih adalah kebijakan yang memberikan laba tertinggi ).

2. PT ABC memproduksi produk x dengan kapasitas produksi per tahun 90.000 unit. Pada
tahun anggaran 2020 perusahaan merencanakan memproduksi dan menjual produk x
tersebut sebanyak 90.000 unit dengan harga jual per unit Rp 7.100,-. Berikut ini
anggaran biaya per unit:
BBB Rp 1.500,-; BTKL Rp 500,- ; BOP Variabel Rp 500,-; BOP Tetap Rp 500,-;
Biaya Komersial Variabel =Rp 1.000,- ; Biaya Komersial Tetap Rp 500,-

Diminta:
a. Hitung Impas dalam unit maupun dalam rupiah!
b. Bila harga jual naik 10%, Bop variabel naik 40%, hitunglah Impas baru dalam
unit maupun dalam rupiah !. Buatlah anggaran Laba Ruginya
c. Bila Biaya Tetap Naik 20%, hitunglah Impas baru dalam unit maupun rupiah
! Buatlah anggaran Laba Ruginya
d. Bila perusahaan merencanakan laba Rp 45.000.000, hitunglah Impas baru
dalam unit maupun rupiah! Buatlah anggaran Laba Ruginya
e. Bila perusahaan diperkirakan rugi R p 20.000.000, hitunglah Impas baru
dalam unit maupun rupiah! Buatlah anggaran Laba Ruginya
3. PT SUKSES MAKMUR menyusun anggaran penjualan untuk tahun 2020 sebesar 2.200
unit. Harga jual Rp 102.000,-/per unit; biaya variabel Rp 52.000,-/per unit; laba
kontribusi Rp 50.000,-/ per unit. Total biaya tetap Rp Rp 100.000.000,-. Manajemen
merencanakan beberapa simulasi kebijakan sebagai berikut:

a. Hitung impas dalam unit dan rupiah. Susun anggaran laba rugi dalam kondisi
impas; susun anggaran laba rugi bila perusahaan bisa menjual 2.200 unit produk.

Manajemen merencanakan beberapa kebijakan sebagai berikut:

b. Biaya sewa naik Rp Rp 10.000.000,-; biaya tenaga kerja naik Rp 10.000; penjualan
diharapkan naik Rp 40.000.000,-. Dapatkah direalisasikan perubahan tersebut ?
Hitunglah impasnya dan susun anggaran laba rugi kebijakan B.
c. Biaya Iklan naik Rp 15.000.000,-; harga jual turun Rp 10.000,-; biaya bahan baku
naik Rp 10.000,-. Penjualan diharapkan naik 25%. Dapatkah direalisasikan
perubahan tersebut ? Hitunglah impasnya dan susun anggaran laba rugi kebijakan
C.
d. Gaji tetap bagian penjualan Rp 8.000.000,-/bulan diganti dengan gaji Rp 10.000,-
/unit yang terjual. Penjualan diharapkan naik 20%. Dapatkah direalisasikan
perubahan tersebut ? Hitunglah impasnya dan susun anggaran laba rugi kebijakan
D.
e. Kebijakan mana yang akan dipilih, anggaran awal yaitu kebijakanan A, kebijakan
B, C atau D
( yang dipilih adalah kebijakan yang memberikan laba tertinggi ).

Kerjakan latihan soal ini, kumpulkan di wuryaningsih.dwi@gmail.com paling


lambat 23 Desember 2021 jam 23.00 WIB
PENYELESAIAN NOMOR 1

A. Data awal

Harga jual/unit Rp 98.000


Biaya variabel/unit Rp 48.000
Total biaya tetap Rp
70.000.000
70.000.000 = 1.400 unit
Impas (unit)
98.000−48.
000
Impas (Rp) 1.400 unit x Rp 98.000 = Rp137.200.000

Menghitung Anggaran L/R pada Kondisi Impas


Penjualan = 1.400 unit x Rp 98.000 = Rp137.200.000
Biaya variabel = 1.400 unit x Rp 48.000 = Rp 67.200.000 -
Laba kontribusi Rp 70.000.000
Total biaya tetap Rp 70.000.000 -
Laba bersih pada kondisi impas Rp 0

Menghitung Anggaran L/R pada Anggaran 2.400 unit


Penjualan = 2.400 unit x Rp 98.000 = Rp 235.200.000
Biaya variabel = 2.400 unit x Rp 48.000 = Rp 115.200.000 -
Laba kontribusi Rp 120.000.000
Total biaya tetap Rp 70.000.000 -
Laba bersih pada anggaran 2.400 unit Rp. 50.000.000 Kebijakan A

B. Data berubah
Total biaya tetap lama R 70.000.000
p
Biaya sewa naik R 12.000.000
p +
Total biaya tetap baru R 82.000.000
p
Biaya variabel lama R 48.000
p
Biaya tenaga kerja naik R 10.000 +
p
Biaya variabel baru R 58.000
p
Impas baru (unit) = 2.050 unit
98.000−58.000
Impas baru (Rp) 2.050 unit x Rp 98.000 = Rp 200.900.000

Anggaran L/R pada Penjualan Rp 265.200.000


Penjualan = 2.707* unit x Rp 98.000 = Rp 265.200.000
Biaya variabel = 2.707* unit x Rp 58.000 = Rp 157.006.000 -
Laba kontribusi Rp 108.194.000
Total biaya tetap Rp 82.000.000 -
Laba bersih pada anggaran Rp 265.200.000 Rp 26.194.000
Kebijakan B
*Selisih pembulatan 2.706,122 unit dibulatkan menjadi 2.707 unit

C. Data berubah
Total biaya tetap lama Rp
70.000.000 +
Biaya iklan naik
Rp
10.000.000
Total biaya tetap baru Rp
80.000.000
Harga jual lama Rp 98.000
Harga jual turun Rp 15.000 -
Harga jual baru Rp 83.000
Biaya variabel lama Rp 48.000
Biaya variabel naik Rp 10.000 +
Biaya variabel baru Rp 58.000
80.000.000
Impas baru (unit) = 3.200 unit
83.000−58.000
Impas baru (Rp) 3.200 unit x Rp 83.000 = Rp 265.600.000
Anggaran L/R pada Penjualan Rp 235.200.000 + (20% x Rp 235.200.000) = Rp
282.240.000
Penjualan = 3.401 unit* x Rp 83.000 = Rp 282.240.000
Biaya variabel = 3.401 unit* x Rp 58.000 = Rp 197.258.000 -

*Selisih pembulatan 3.400,482 unit dibulatkan menjadi 3.401 unit

D. Data berubah
Total biaya tetap lama Rp
70.000.000
Gaji bagian penjualan Rp -
10.000.000
Total biaya tetap Rp
80.000.000
baru Biaya variabel
Rp
lama +
Upah naik 48.000
Rp

15.000
Biaya variabel baru Rp
Harga jual per unit
63.000
Rp

98.000
80.000.000
Impas baru (unit) = 2.285,714 unit =
98.000−63.000 2.286 unit
Impas baru (Rp) 2.286 unit x Rp 98.000 = Rp 224.028.000

Anggaran L/R pada Penjualan Rp 235.200.000 + (18% x Rp 235.200.000) = Rp


277.536.000
Penjualan = 2.832 unit x Rp 98.000 = Rp 277.536.000
Biaya variabel = 2.832 unit x Rp 63.000 = Rp 178.416.000 -
Laba kontribusi Rp 99.120.000
Total biaya tetap Rp 80.000.000 -
Laba bersih pada anggaran Rp 235.200.000 Rp 19.120.000
Kebijakan D

E. Keputusannya yang dipilih adalah kebijakan A karena memberikan laba paling tinggi
yaitu Rp 50.000.000
PENYELESAIAN NOMOR 2

Data :

Rencana penjualan /produksi = 90.000 unit

Harga jual /unit = Rp 7.100

Biaya variabel /unit

✔ BBB Rp 1.500
✔ BTKL Rp 500
✔ BOP V Rp 500
✔ B. Komersial V Rp 1.000 +

Biaya variabel /unit Rp 3.500

Biaya tetap

✔ BOP T Rp 500
✔ B. Komersial T Rp 500 +

Biaya tetap /unit Rp 1.000

Total biaya tetap Rp 1.000 x 90.000 unit = Rp 90.000.000

A. Menghitung Impas
BT Total HJ−BV =
Impas (unit) 7.100−3.500
90.000.000
= 25.000 unit

Impas (Rp) 25.000 unit x Rp 7.100 = Rp 177.500.000

B. Menghitung Impas Baru

Harga jual baru = 7.100 + (10% x 7.100) = Rp 7.810

Biaya variabel = 3.500 + (40% x 3.500) = Rp 4.900

Total biaya tetap = Rp 90.000.000

Impas baru
90.000.000
7.810−4.900
= 30.927,835 unit = 30.928 unit
Impas (Rp) 30.928 unit x Rp 7.810 = Rp 241.547.680

Menghitung Anggaran L/R pada Kapasitas Impas = 30.928 unit

Penjualan = 30.928 unit x Rp 7.810 = Rp 241.547.680

Biaya variabel = 30.928 unit x Rp = Rp 151.547.200 -


4.900
Laba kontribusi Rp 90.000.480

Total biaya tetap Rp 90.000.000 -

Laba bersih pada posisi impas Rp. 480*

*Selisih pembulatan, seharusnya 0

C. Menghitung Impas Baru

Biaya tetap total baru 90.000.000 + (20% x 90.000.000) = Rp 108.000.000

Harga jual /unit = Rp 7.100

Biaya variabel /unit = Rp 3.500

108.000.000
Impas (unit) = 30.000 unit
7.100−3.500
Impas (Rp) 30.000 unit x Rp 7.100 = Rp 213.000.000

Menghitung Anggaran L/R pada Kapasitas 30.000 Unit

Penjualan = 30.000 unit x Rp 7.100 = Rp 213.000.000

Biaya variabel = 30.000 unit x Rp = Rp -


3.500 105.000.000
Laba kontribusi Rp
108.000.000 -
Total biaya tetap
Rp
108.000.000
Laba bersih Rp. 0

D. Menghitung Impas Baru Bila Direncanakan Laba Rp 45.000.000


7.100−3.500
Impas (unit) = 37.500 unit
90.000.000+45.000.000
Impas (Rp) 37.500 unit x Rp 7.100 = Rp 266.250.000

Menghitung Anggaran L/R pada Kapasitas 42.500 Unit Dg Rencana Laba Rp


45.000.000

Penjualan = 37.500 unit x Rp 7.100 = Rp 266.250.000

Biaya variabel = 37.500 unit x Rp = Rp 131.250.000


3.500
Laba kontribusi Rp 135.000.000

Total biaya tetap Rp 90.000.000 -

Laba bersih Rp 45.000.000

E. Menghitung impas baru bila di perkirakan rugi Rp 20.000.000

90.000.000−20.000.000
Impas (unit) = 19.444,444 unit = 19.445 unit
7.100−3.500

Impas (Rp) 19.445 unit x Rp 7.100 = Rp 138.059.500

Menghitung Anggaran L/R pada Kapasitas 19.445 Unit Rugi Rp 20.000.000

Penjualan = 19.445 unit x Rp 7.100 = Rp 138.059.500

Biaya variabel = 19.445 unit x Rp = R 68.057.500 -


3.500 p
Laba kontribusi R 70.002.000
p
Total biaya tetap R 90.000.000 -
p
Rugi bersih R 19.998.000
p
PENYELESAIAN NOMOR 3

A. Data awal
Harga jual/unit Rp
102.000 Biaya variabel/unit Rp
52.000 Total biaya tetap Rp
100.000.000
100.000. = 2.000 unit
000
Impas (unit)
102.000−
52.000
Impas (Rp) 2.000 unit x Rp 102.000 = Rp 204.000.000

Menghitung Anggaran L/R pada Kondisi Impas


Penjualan = 2.000 unit x Rp 102.000 = Rp 204.000.000
Biaya variabel = 2.000 unit x Rp 52.000 = Rp 104.000.000 -
Laba kontribusi Rp 100.000.000
Total biaya tetap Rp 100.000.000 -
Laba bersih pada kondisi impas Rp 0

Menghitung Anggaran L/R pada Anggaran 2.200 unit


Penjualan = 2.200 unit x Rp 102.000 = Rp 224.400.000
Biaya variabel = 2.200 unit x Rp 52.000 = Rp 114.400.000 -
Laba kontribusi Rp 110.000.000
Total biaya tetap Rp 100.000.000 -
Laba bersih pada anggaran 2.200 unit Rp. 10.000.000 Kebijakan A

B. Data berubah
Total biaya tetap lama R 100.000.000
p
Biaya sewa naik R 10.000.000 +
p
Total biaya tetap baru R 110.000.000
p
Biaya variabel lama R 52.000
p
Biaya tenaga kerja naik R 10.000 +
p
Biaya variabel baru R 62.000
p
Impas baru (unit) = 2.750 unit
102.000−62.000
Impas baru (Rp) 2.750 unit x Rp 102.000 = Rp 280.500.000

Anggaran L/R pada Penjualan Rp 264.400.000


Penjualan = 2.593* unit x Rp 102.000 = Rp 264.400.000
Biaya variabel = 2.593* unit x Rp 62.000 = Rp 160.766.000 -
Laba kontribusi Rp 103.634.000
Total biaya tetap Rp 110.000.000 -
Rugi bersih pada anggaran Rp 264.400.000 (-Rp 6.366.000)
Kebijakan B
*Selisih pembulatan 2.592,157 unit dibulatkan menjadi 2.593 unit

C. Data berubah
Total biaya tetap lama R 100.000.0
p 00
Biaya iklan naik R 15.000.00 +
p 0
Total biaya tetap baru R 115.000.0
p 00
Harga jual lama R 102.000
p
Harga jual turun R 10.000 -
p
Harga jual baru R 92.000
p
Biaya variabel lama R 52.000
p
Biaya variabel naik R 10.000 +
p
Biaya variabel baru R 62.000
p
115.000.000
Impas baru (unit) = 3.833,333 unit =
92.000−62.000
3.834 unit
Impas baru (Rp) 3.834 unit x Rp 92.000 = Rp 352.728.000
Anggaran L/R pada Penjualan Rp 224.400.000 + (25% x Rp 224.400.000) = Rp
280.500.000
Penjualan = 3.049 unit* x 92.00 = Rp
Rp 0 280.500.000
Biaya variabel = 3.049 unit* x 62.00 = Rp -
Rp 0 189.038.000
Laba Rp
kontribusi 91.462.000
-
Total biaya Rp
tetap 115.000.000
Rugi bersih pada anggaran Rp 280.500.000 (-Rp 23.538.000)
Kebijakan C
*Selisih pembulatan 3.048,913 unit dibulatkan menjadi 3.049 unit

D. Data berubah
Total biaya tetap lama R 100.000.0
p 00
Gaji bagian penjualan R 8.000.000 -
p
Total biaya tetap baru R 92.000.00
p 0
Biaya variabel lama R 52.000
p
Upah naik R 10.000 +
p
Biaya variabel baru R 62.000
p
Harga jual per unit R 102.000
p
92.000.000
Impas baru (unit) = 2.300 unit = 2.300
102.000−62.000 unit
Impas baru (Rp) 2.300 unit x Rp 102.000 = Rp 234.600.000

Anggaran L/R pada Penjualan Rp 224.400.000 + (20% x Rp 224.400.000) = Rp


269.280.000
Penjualan = 2.640 unit x Rp 102.000 = Rp 269.280.000
Biaya variabel = 2.640 unit x Rp 62.000 = Rp 163.680.000 -
Laba kontribusi Rp 105.600.000
Total biaya tetap Rp 92.000.000 -
Laba bersih pada anggaran Rp 269.280.000 Rp 13.600.000
Kebijakan D

Keputusannya yang dipilih adalah kebijakan D karena memberikan laba paling tinggi
yaitu Rp 13.600.000

Anda mungkin juga menyukai