Anda di halaman 1dari 15

Analisis

Biaya-
Volume-
Laba
Kelompok 3
Manajemen 3B
Tim Alya Ramadhani
2010631020054
Esther Cristianti S.
2010631020076

Kami Arsylla Dinda S.


Fitri Nurjannah
2010631020081
2010631020059

Ashilah Sakinah N. Indah Permata S.


2010631020060 2010631020087

Elsha Eriadisvi
2010631020073
Definisi Analisis
biaya-volume-laba
Analisis biaya-volume-laba adalah metode
analisis untuk melihat hubungan antara
besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan
dan besarnya volume penjualan serta laba yang
diperoleh selama suatu periode tertentu
Analisis biaya-volume-laba Harga Produk
membantu manajer untuk
melihat hubungan di antara Volume atau tingkat aktivitas
5 unsur sebagai berikut :
Biaya Variabel per unit

Total Biaya Tetap

Total Biaya Tetap


Terdapat beberapa asumsi yang harus
digunakan ketika melihat hubungan
antara besarnya biaya dan volume
serta laba yg akan diperoleh

1. Harga jual produk yang konstan dalam cakupan yg relevan


2. Biaya bersifat linear dalam rentang cakupan yg relevan & dapat dibagi secara akurat
menjadi unsur biaya tetap dan biaya variabel
3. Dalam perusahaan multiproduk, bauran penjualannya tidak berubah
4. Jumlah unit yg diproduksi sama dengan jumlah unit yg dijual
MARJIN KONTRIBUSI

Marjin adalah selisih antara nilai penjualan dengan biaya


variabelnya.

Kontribusi SEMAKIN BESAR MARJIN KONTRIBUSI


yang diperoleh perusahaan dari setiap unit yang
dijualnya, semakin cepat perusahaan menutup biaya
tetapnya dan mencapai laba yg diinginkan.

SEMAKIN KECIL MARJINAL KONTRIBUSI


yang dihasilkan dari setiap unit produk yang
dihasilkannya, semakin lama perusahaan menutup
biaya tetapnya dan mencapai laba yg diinginkan.
Contoh Kasus PT. Mebelindo Pratama memproduksi meja komputer
sebanyak 10.000 unit per tahun. Setiap unit meja dijual dengan harga Rp 750.000. Untuk
memproduksi seluruh meja tersebut dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp 900.000.000, sedangkan
biaya variabel setiap unit produk adalah Rp 300.000

Volume
Keterangan
1 Unit 100 Unit 1000 Unit 1.500 Unit
Penjualan 750.000 75.000.000 750.000.000 1.250.000.000
Biaya Variabel (300.000) (30.00.000) (300.000.000) (450.000.000)
Marjin Kontribusi 450.000 45.000.000 450.000.000 675.000.000
Biaya tetap 900.000.000 900.000.000 900.000.000 900.000.000
Laba (rugi) usaha 895.550.000 895.550.000 895.550.000 895.550.000
Volume
Keterangan
2.000 Unit 10.000 Unit
Penjualan 1.500.000.000 7.500.000.000
Biaya Variabel (600.000.000) (3.000.000.000)
Marjin Kontribusi 900.000.000 4.500.000.000
Biaya tetap (900.000.000) (900.000.000)
Laba (rugi) usaha 0 3.600.000.000
Biaya tetap total

Titik Impas Titik Impas =


1-
Biaya Variabel
Penjualan
Titik Impas adalah volume penjualan yang harus
dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian
tetapi juga tidak memperoleh laba sama sekali

Jadi, ketika titik impas tercapai, perusahaan telah


mampu menutup seluruh biaya tetap yg dibebankan
selama periode tersebut beserta biaya variabel yang
harus dikeluarkan untuk volume produk pada titik
impas.
Contoh Kasus PT. Warna Kita adalah produsen zat pewarna kain.
Kapasitas produk perusahaan ini dalam satu tahun adalah 1.200 ton zat pewarna. Untuk
menghasilkan produk dengan volume tersebut, dikeluarkan biaya tetap sebesar Rp
360.000.000. Sedangkan biaya variabel total yang dibutuhkan adalah Rp 1.080.000.000. Harga
jual zat pewarna tersebut adalah Rp 1.500.000 per ton

Biaya tetap total


Titik Impas = Titik Impas = Titik impas dalam nilai uang
Biaya Variabel
1- dalam unit Harga jual per unit produk
Penjualan

360.000.000 Titik Impas = Rp 900.000.000


Titik Impas =
900.000 dalam unit Rp 1.500.000
1-
1.500.000
= Rp 900.000.000 = 600 ton
Titik Impas
Multiproduk
Untuk perusahaan yg memiliki lebih dari satu jenis
produk, maka dalam menghitung titik impas harus
terlebih dahulu dihitung bauran penjualan
produknya atau perbandingan volume penjualan
antara satu produk dan produk yg lain.
PT. Pelangi Indonesia memproduksi empat jenis
barang yg diberi kode A1, B2, C3, dan D4. Produk

Contoh kasus tersebut rencananya akan diproduksi dengan


komposisi volume 20.000 unit, 15.000 unit, 10.000
unit, dan 5.000 unit masing-masing. Sedangkan
masing-masing produk dijual dengan harga per unit
sebesar Rp 11.000 untuk A1, Rp 16.000 untuk B2, Rp
21.000 untuk C3, dan Rp 26.000 untuk D4. Untuk
membuat seluruh produk tersebut dengan komposisi
volume seperti itu dan dalam kapasitas produksi
perusahaan dibutuhkan biaya tetap sebesar Rp
144.000.000. Sedangakan biaya variabel per unit yang
harus dikeluarkan untuk masing-masing produk
adalah sebesar Rp 7.000 untuk A1, Rp 8.000 untuk B2,
Rp 11.000 untuk C3, dan Rp 14.000 untuk D4
Biaya tetap total
Titik Impas =
Biaya Variabel
1-
Penjualan
144.000.000
Titik Impas =
(20.000 x 7.000) + (15.000 x 8.000) + (10.000 x 11.000) + (5.000 x 14.000)
1-
(20.000 x 11.000) + (15.000 x 16.000) + (10.000 x 21.000) + (5.000 x 26.000)
144.000.000
=
440.000.000
1-
800.000.000
= Rp 320.000
Titik Impas 320.000.000
= = 0,4 paket
(dalam unit) 800.000.000

A1 = 20.000 x 0,4 = 8.000 unit


B2 = 15.000 x 0,4 = 6.000 unit
C3 = 10.000 x 0,4 = 4.000 unit
D4 = 5.000 x 0.4 = 2.000 unit
Any questions from these
materials?

Anda mungkin juga menyukai