Anda di halaman 1dari 2

SATE KELINCI

Profil Usaha

Kami dari kelompok Kelinci akan menganalisa usaha dari bisnis sate kelinci, dimana sate
kelinci di wilayah Gresik jarang ditemukan pelaku bisnisnya. THE RABBITS berlokasi di
jalan Jawa No.7 Gresik Kota Baru (GKB), Kota Gresik. Kami memilih lokasi tersebut,
karena tempatnya dekat dengan daerah pemasaran yaitu dekat kampus Universitas
Muhammadiyah Gresik dan perumahan penduduk sekitar yang dekat dengan lokasi usaha
tersebut.Maka dari itu, kami dari kelompok Kelinci akan menganalisa dan memperinci lebih
dalam tentang sate kelinci dan biaya-biayanya.

Analisis Biaya

1. Fixed Cost yaitu biaya yang tidak berubah meskipun besar kecil jumlah yang
dikeluarkan output untuk memproduksi barang tersebut.
Contoh: gerobak, lokasi penjualan.
2. VariableCost yaitu biaya yang berrubah seiring dengan banyak/sedikitnya output
yang diproduksi dari barang tersebut. Dengan kata lain semakin banyak barang yang
dihasilkan maka semakin banyak pula kebutuhan yang akan diperlukan.
Contoh: daging kelinci, tusuk sate, arang, plastik, bumbu.
3. Direct Cost yaitu biaya yang dapat dihitung atau ditelusuri langsung ke dalam produk
atau barang yang dihasilkan.
Contoh: daging kelinci, arang, tusuk sate, bumbu.
4. Indirect Cost yaitu biasa yang susah ditelusuri ke dalam produk atau barang yang
dihasilkan.
Contoh: lampu gerobak, transportasi gerobak.

Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah seluruh biaya yang dihitung dalam menghasilkan satuan produk
tersebut dari bahan baku sampai jadi produk. Lebih jelasnya, biaya yang dihitung dari bahan
mentah menjadi barang jadi dan belum siap dijual.
Contoh: biaya yang terjadi pada saat pembuatan satu porsi sate kelinci.

Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah seluruh rangkaian biaya mulai dari biaya produksi serta biaya
proses produksi meliputi biaya inventaris, biaya tenaga kerja, biaya overhead(overhead cost)
yang dihitung dalam satuan barang yang kemudian barang tersebut siap dijual kepada
konsumen.

Break Even Point (BEP)

BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus
dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta
mendapatkan keuntungan/profit.
Di bawah ini adalah perincian dari usaha sate kelinci kami, yaitu:
Fix Cost

Dalam kegiatan usaha ini, kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri,
yaitu sebagai berikut:

Peralatan Jumlah Harga

Gerobak/Etalase Rp. 1.500.000


Terpal Rp. 2.000.000
Meja Dan Kursi Rp. 1.500.000
Peralatan Makan Dan Minum Rp. 350.000
Alat Bakar Sate Rp. 300.000
Spanduk Rp. 73.000 +
Jumlah Rp. 5.723.000

Variable Cost

Bahan baku yang kami gunakan selama 1 bulan penjualan adalah:

Bahan Jumlah Harga

Daging Kelinci 5 Kg @Rp. 25.000/Kg Rp. 125.000


Bumbu Rp. 70.000
Arang Rp. 10.000
Kertas Minyak Rp. 20.000
Plastik Rp. 5.000
Tusuk Sate Rp. 5.000 +
Jumlah Rp. 235.000

Rencana Pemasaran

Modal Awal : Rp. 5.958.000


Target Penjualan Per Hari : 20 Porsi
Target Penjualan Per Bulan : 600 Porsi
Harga Jual Per Porsi Sate Kelinci : Rp. 8.000
BEP (Break Even Point)
Unit Terjual : Rp. 3.740
Omzet (Rupiah) : Rp. 29.920.000
Waktu BEP : 187,00 Hari (6 Bulan 7 Hari)

Anda mungkin juga menyukai