Anda di halaman 1dari 9

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama Mahasiswa : H.Deddy Masrul.S.SKM


NIM : 2161101087
Jenjang Pendidikan : Program Magister
Program Studi : Magister Manajemen
Konsentrasi : Manajemen SDM
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen : Dr.Astri Ayu Purwanti,B.Sc.M.Sc
No HP : 081276007500

1. Latar Belakang

Pendahuluan

Tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia semakin hari semakin

meningkat, hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh BPS tahun

2000-2025 yang menunjukkan bahwa untuk Indonesia secara umum, jumlah

penduduk akan mengalami peningkatan dari 205,1 juta di tahun 2000 menjadi

273,1 juta di tahun 2025. Dan untuk Penduduk Kabupaten Rokan Hilir pada

tahun 2018 adalah 697.218 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk selama

sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun 2000 – 2010 sebesar 4,58 persen per

tahun. Kecamatan Balai jaya berdiri pada tahun 2014, hasil pemekaran dari

kecamatan Bagan Sinembah. Jumlah penduduk Balai Jaya berdasarkan data

BPS Tahun 2022 adalah 53.571 jiwa.

Berdasarkan data-dtaa diatas kami melihat masih besar peluang untuk

membuat atau mendirikan usaha terutama usaha di bidang kuliner. Karena


usaha kuliner ini merupakan usaha yang tidak ada matinya dan diminati oleh

masrakat, khususnya masyarakat konsumtif. Usaha kuliner yang kami

rencanakan adalah usaha Fried chiken dan kebab. Dengan nama usahanya BJ

fried Chiken.

2. Deskripsi Produk

a. Adapun produk-produk dari BJ Fried Chiken adalah sebagai berikut :

- BJ Fried Chiken ( BJ Fried Chiken ini adalah ayam goreng tepung

yang dimarinasi dengan Bumbu Spesial dan terakhir diberi toping Saos

dengan beberapa level kepedasan).

- Kentang Goreng ( Kentang goreng ini adalah Kentang goreng potong

panjang dimana pembuatannya kentang di beri marinasi dan dibumbui

kemudian di dinginkan baru digoreng disaat ada pembeli )

b. Logo dan Merk Produk

Adapun Logo dan Merk Produk adalah :

Merk Produk adalah BJ Fried Chiken


c. Keunggulan Produk kita, adalah Rasanya yang Khas di lidah konsumen

d. Banyaknya Level Kepedasan Saos dan juga ada saos untuk anak-anak

e. Pelayanan yang cepat, ramah dan tempatnya yang bersih.

3. Pemasaran Bisnis

a. Rencana Target Pasar

Rencana target pasar kita adalah Seluruh lapisan masyarakat yang sudah

bisa mengkonsumsi daging ayam. Terutama dikalangan Anak Sekolah

karena bisa menjadi bekal disaat sekolah

b. Rencana Harga jual

Untuk harga jual kita sesuaikan dengan ekonomi masyarakat sekitar,

dimana kehidupannya kebanyakan petani Sawit. Sehingga kita

menetapkan harga jual mulai dari RP 8.000,- sampai dengan Rp.15.000,-

Berikut Tabel daftar Harga

No Nama Produk Harga (Rp)


1. BJ FC Dada/Paha 12.000
2. BJ FC Sayap 8.000
3. Kentang Goreng 8.000
4. Nasi Putih 5.000
5. Paket BJ FC 1. ( Dada/Paha Bawah + Nasi) 15.000
6. Paket BJ FC 2. ( Sayap/ Paha Atas + Nasi) 10.000
c. Lokasi

Rencana Lokasi penjualan di lokasi ramai dan strategis, yakni di

persimpangan KM 37. Daerah ini merupakan pusat perekonomian


Kecamatan, dan tempatnya kita menyewa salah satu Kios yang berada

disana.

d. Rencana Sistem pemasaran

Sistem pemasaran kita menggunakan

- Dari Mulut-kemulut.

- Menyebarkan brosur

- Menggunakan FB, Instagram dan Google Adsanse

- Penjualan Online menggunakan WA/Media Sosial, dengan sistem Antar.

e. Analisa SWOT

Strength

 Bahan baku relatif mudah didapat

 Rasa unik, masih tergolong jarang ditemukan

Weakness

 Tidak tahan lama

 Distribusi produk terbatas

Opportunities

 Jumlah peminat tinggi

 Adanya model penjualan online

Threats

 Penjualan produk memang tinggi, tapi ditakutkan hanya karena

tren sesaat

  Jumlah kompetitor terus bertambah


4. Proyeksi keuangan

a. Biaya Kebutuhan Investasi

No Komponen Jmlh Satuan Harga Per unit Total Biaya


1 Sewa Kios 1 Tahun Rp15.000.000,- Rp15.000.000,-
2 Gerobak/Etalase 1 Unit Rp. 5.000.000,- Rp. 5.000.000,-
3 Kompor Gas 1 Unit Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
4 Tabung Gas 1 Unit Rp. 250.000,- Rp. 250.000,-
5 Peralatan Menggoreng 1 Set Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
6 Baskom 2 Bh Rp. 150.000,- Rp. 300.000,-
7 Meja dan Kursi 5 Set Rp. 500.000,- Rp. 2.500.000,-
8 Cetak Baner dan Brosur 1 Set Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
9 Bola Lampu 1 Set Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Jumlah Rp24.850.000,-

b. Biaya Bahan Baku dan biaya lainnya (Perhitungan biaya modal

perpotong)

 Ayam BJ FC Dada/Paha Perkiraan modal Rp 6.300,- per potong

No Item Perhitungan Harga


1 Ayam Rp. 4.000
2 Tepung Bumbu Rp. 250
3 Minyak Goreng Rp. 250
4 Bumbu Rp. 200
5 telur Ayam Rp. 100
6 Saos Sambal Rp. 750
7 Gas 3 Kg Rp. 250
8 Kantong/ box Rp. 500
Harga Modal Perpotong Rp. 6.300
 Sayap/Paha atas perkiraan modal Rp 4.800,- per potong

No Item Perhitungan Harga


1 Ayam Rp. 4.000
2 Tepung Bumbu Rp. 250
3 Minyak Goreng Rp. 250
4 Bumbu Rp. 200
5 telur Ayam Rp. 100
6 Saos Sambal Rp. 750
7 Gas 3 Kg Rp. 250
8 Kantong/ box Rp. 500
Harga Modal Perpotong Rp. 4.800

 Kentang Goreng perkiraan modal Rp 4.300,- per potong

No Item Perhitungan Harga


1 Kentang Rp. 2.000
2 Tepung Bumbu Rp. 250
3 Minyak Goreng Rp. 250
4 Bumbu Rp. 200
5 telur Ayam Rp. 100
6 Saos Sambal Rp. 750
7 Gas 3 Kg Rp. 250
8 Kantong/ box Rp. 500
Harga Modal Perpotong Rp. 4.300

 Nasi Putih modal Rp 2.750,- per potong

No Item Perhitungan Harga


1 Ayam 2.000
2 Gas 3 Kg 250
3 Kantong/ box 500
Harga Modal Perpotong 2.750

c. Break Event Point


Estimasi Penjualan per hari

BEPunit : X= TFC/P (P-V)

= Rp. 24.850.000/ (Rp. 15.000 – Rp. 9.050 ) = 4.176 Porsi

Perkiraan penjualan per hari 40 Paket

4176 porsi /40 Porsi = 104,4 Hari

Perkiraan BEP adalah selama 104,4 Hari

Dari perhitungan BEP untuk perhitungan estimasi kembali modal

adalah dengan menghasilkan 40 Paket Ayam Goreng BJ FC yang laku

dijual perhari , maka akan kembali modal selama 104,4 Hari.

d. Perencanaan untuk mendapatkan Sumber Pembiayaan

Untuk Pembiayaan akan dialokasikan dari dana simpanan yang ada,

dan untuk pengembangan akan dilakukan pemijman pada bank-bank

yang memberikan Pinjaman lunak untuk Pengusaha kecil dan

menengah

5. Proyeksi Keuangan

Produk Ayam Goreng ini merupakan produk yang diminati oleh semua
kalangan, sebagaimana kita perhatikan banyaknya tumbuh gerai-gerai Ayam
goreng ini, di Indonesia dikalangan anak muda sudah menjadi tren dan budaya
makan siang dan malam menggunakan Ayam goreng, melihat fenomena
diatas kami memperkirakan bisnis ini akan terus maju dan berkembang
dengan pengelolaan yang baik.

6. Penutup
Kesimpulan.

Dari hasil analisis beberapa faktor, ternyata usaha Fried Chicken ini mampu

memberikan hasil yang baik dan dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

Terlebih ketika ada dukungan dari beberapa kebijakan pemerintah tentang

UMKM, dan Tren masyarakat mengkonsumsi Makanan cepat saji yang Sehat

dan layak Konsumsi, serta tingkat persaingan yang belum terlalu komptetitif,

maka kondisi tersebut memberikan peluang yang baik untuk dibidik dijadikan

peluang usaha. Peluang tersebut memberikan rasa optimis untuk menjalankan

usaha ini.

7. Daftar Pustaka

Ardela, F. (2017). Sabana Fried Chicken, Waralaba Lokal dengan Rasa


Internasional. Finansialku. Diakses https://www.finansialku.com/waralaba-
sabana-fried-chicken/
Febriyanto, A. dan Elizabeth, M. (2019) Arimaya Steak & Pasta Perencanaan
Pengembangan Usaha Waralaba Arimaya Steak & Pasta. STIE
MDP https://core.ac.uk/download/pdf/187738915.pdf
Garrison, dkk. (2014). Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.
Kapidin, Ariwibowo, P. dan Juriah, S. (2018). Manajemen Produksi. Jakarta:
Unindra Press.
Kontan (2019). Gerai ayam goreng krispi masih tetap
laris. https://peluangusaha.kontan.co.id/news/gerai-ayam-goreng-krispi-
masih-tetap-laris diakses pada 18 November 2019
Mambuhu, N.W. (2018). Analisis Break Even Point Pada UKM Saluan
Handicraft di Kabupaten Banggai. Seminar Nasional IENACO – 2018, ISSN
2337-4349
Murni, Y. dan Hirdinis M. (2016) Penilaian Kelayakan Investasi Pada
Waralaba Indomaret. E-Journal WIDYA Ekonomika, Vol 1 Nomor 2 Mei
2016 ISSN 2338-7807
Muslich, M. (2010). Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif (2 ed).
Bandung: Bumi Aksara.
Putri, R.L. (2017) Analisis Break Even Point Sebagai Alat Bantu Perencanaan
Laba (Studi Kasus UMKM Batik Djoyokoesomo Blitar). Jurnal Benefit, Vol.
4, No.1 Juli 2017
Rudianto (2013). Akuntansi Manajemen. Penerbit : Erlangga
Sari, Seppina Anjar (2017) Fried Chicken Kaki Lima (Kajian Kebiasaan dan
Selera Makan pada Masyarakat Perkotaan di Bandar Lampung). Lampung :
Universitas Lampung.
diakses http://digilib.unila.ac.id/26258/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D,
Bandung : Alfabeta
Thomas, V. F. (2019) Jumlah UMKM Fried Chicken Meningkat Dongkrak
Permintaan Daging Ayam. Diakses https://tirto.id/jumlah-umkm-fried-
chicken-meningkat-dongkrak-permintaan-daging-ayam-ec6t
Wijana, M., dkk. (2015). Aplikasi Break Even Point Pada Pembuatan Roti
Studi Kasus: Usaha Kecil Menengah (UKM) Roti (Rotiku Rotimu) Desa
Babakan. Dinamika Teknik Mesin, Vol. 5, No. 1 Januari 2015

Anda mungkin juga menyukai