CP: 081389981991 ekosudarmanto.umt@gmail.com Lembaga keuangan syariah harus beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah.
Prinsip-prinsip syariah yang dirujuk
adalah sebagai berikut: 1. Larangan menerapkan bunga pada semua bentuk dan jenis transaksi. 2. Aktivitas bisnis berdasarkan pada kewajaran dan keuntungan yang halal. 3. Mengeluarkan zakat. 4. Larangan monopoli. 5. Bekerja sama membangun masyarakat melalui aktivitas bisnis yang tidak dilarang dalam Islam. Alasan Lembaga Keuangan Syariah memerlukan informasi akuntansi:
1. Lembaga keuangan syariah dijalankan dengan
kerangka syariah.
2. Pengguna informasi akuntansi pada lembaga
keuangan syariah berbeda dengan pengguna informasi akuntansi di lembaga keuangan konvensional. Bisnis yang ideal [menurut Triyuwono] adalah bisnis yang dapat mengembangkan peradaban nilai-nilai:
1. Nilai Humanis akuntansi syariah adalah bahwa akuntansi yang
dibentuk ditujukan untuk memanusiakan manusia, atau mengembalikan manusia pada fitrahnya yang suci.
2. Nilai Emansipatoris akuntansi syariah, yaitu nilai yang
mengindikasikan bahwa tidak berlakunya dominasi atau penindasan dari satu pihak ke pihak lain.
3. Nilai Transcendental akuntansi syariah, yaitu akuntansi syariah
tidak semata-mata menjadi instrument bisnis yang bersifat profane, tetapi juga melintas batas dunia profane.
4. Nilai Teological akuntansi syariah, yaitu pertanggungjawaban
akuntansi syariah tidak hanya kepada pemilik perusahaan, namun juga bertanggung jawab, tunduk dan patuh kepada kehendak Allah. Ciri-ciri keputusan ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi syariah: • Nilai etika digunakan sebagai dasar bangunan akuntansi. • Memberikan arah (menstimulasi) timbulnya perilaku etis. • Bersikap adil kepada semua pihak. • Menyeimbangkan sifat egoistic dengan altruistic. • Peduli terhadap lingkungan. Persamaan Akuntansi Syariah dengan Konvensional
Persamaan yang ada antara akuntansi syariah
dengan akuntansi konvensional adalah pada sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi computer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan, serta sisi teknis lainnya. Perbedaan akuntansi syariah dengan konvensional: Akuntansi Syariah Akuntansi Konvensional Investasi hanya yang halal Investasi halal dan haram Berdasarkan prinsip bagi Menggunakan perangkat hasil, jual beli, dan sewa. bunga.
Profit dan falah oriented. Profit oriented.
Hubungan dengan nasabah Hubungan nasabah bentuknya kemitraan. bentuknya kreditur / debitur.
Harus sesuai fatwa DPS Tidak terdapat DPS.
(Dewan Pengawas Syariah) Aspek-aspek yang berbeda: Aspek Penjelasan Akad & Legalitas Konsekuensi dunia – akhirat Lembaga BAMUI – Badan Arbritase Muamalah Penyelesaian Indonesia Sengketa
Struktur Organisasi Ada DPS operasional dan produk
syariah Bisnis/Usaha yang Harus halal, tidak mudharat (sektor dibiayai asusila, perjudian, dll) Lingkungan kerja & Etika (amanah, sidiq), skillfull & Corporate Culture professional (fathanah), team work (tabligh), reward-punishment (adil). Alhamdulillah… ☺
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya