Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh
KELOMPOK 5
Khairana Amalia
(1202134096)
(1202130209)
(1202130180)
pada Tuhan. Hal ini berarti bahwa untuk mewujudkan cara pandang yang sadar
akan hakekat diri manusia dan tanggung jawabnya kelak di hadapan Allah.
Sistem keuangan Islam bukan sekedar transaksi komersial, tetapi harus
sudah sampai kepada lembaga keuangan untuk dapat mengimbangi tuntutan
zaman. Bentuk sistem keuangan atau lembaga keuangan yang sesuai dengan
prinsip Islam adalah terbebas dari unsur riba. Kontrak keuangan yang dapat
dikembangkan dan dapat menggantikan sistem riba adalah mekanisme syirkah
yaitu : musyarakah dan mudharaba. (Mudharabah adalah akad kerjasama usaha
antara dua pihak dimana pihak pertama pemilik dana menyediakan seluruh dana
sedangkan pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan
keuntungan dibagi diantara mereka sesuai kespakatan sedangkan kerugian
financial hanya ditanggung oleh pemilik dana apabila kesalahan terjadi murni
karena regulasi usaha. Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan
kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut
meliputi kas atau asset nonkas yang diperkenankan oleh syariah.)
Dengan adanya standar akuntansi syariah, laporan keuangan diharapkan
dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya.
Standar akuntansi juga digunakan oleh pemakai laporan keuangan seperti investor,
kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum sebagai acuan untuk memahami dan
menganalisis laporan keuangan sehingga memungkinkan mereka untuk
mengambil keputusan yang benar. Dengan demikian, standar akuntansi memiliki
peranan penting bagi pihak penyusun dan pemakai laporan keuangan sehingga
timbul keseragaman atau kesamaan interpretasi atas informasi yang terdapat
dalam laporan keuangan.
B. KERANGKA DASAR
PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN SYARIAH
DAN
PENYAJIAN
Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi syariah
harus memenuhi karakteristik dan persyaratan antara lain:
1. Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha
2. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik
3. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai
komoditas
4. Tidak mengandung unsur riba
5. Tidak mengandung unsur kezaliman
6. Tidak mengandung unsur masyir
7. Tidak mengandung unsur gharar
8. Tidak mengandung unsur haram
9. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)
10. Transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta
untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain .
11. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan.
12. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap.
5. Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Pemakai laporan keuangan meliputi:
a. Investor sekarang dan investor potensial; hal ini karena mereka harus
memutuskan apakah akan membeli, menahan atau menjual investasi
atau penerimaan deviden.
b. Pemilik dana qardh; untuk mengetahui apakah dana qardh dapat
dibayar pada saat jatuh tempo.
c. Pemilik dana syirkah temporer; untuk pengambilan keputusan pada
investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang bersaing atau
aman.
b. Kewajiban merupakan utang entitas syariah masa kini yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar
dari sumber daya entitas syariah yang mengandung manfaat ekonomi.
c. Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan
jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syariah
mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan
pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
d. Ekuitas adakah hak residual atas aset entitas syariah setelah dikurangi semua
kewajiban dan dana syirkah temporer. Ekuitas dapat disubklasifikasikan
menjadi setoran modal pemegang saham, saldo laba dan penyisihan
penyesuaian pemeliharaan modal.
e. Kinerja
Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba)
adalah penghasilan dan beban. Unsur penghasilan didefinisikan sebagai berikut:
1. Penghasilan (income)
Income adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidaak berasal dari kontribusi
penanam modal.
2. Beban (expenes)
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi
dealam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanam modal, termasuk di dalamnya beban untuk
pelaksanaan aktivitas entitas syariah maupun kerugian yang timbul.
3. Hak pihak ketiga atas bagi hasil
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagian hasil
pemilik dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas
syariah dalam suatu periode laporan keuangan. Hak pihak ketiga atas bagi
hasil tidak bisa dikelompokan sebagai beban (ketika untung) atau
pendapatan (ketika rugi). Namun, hak pihak ketiga atas bagi hasil
merupakan alokasi keuntungan dan kerugian kepada pemilik dana atas
investasi yang dilakukan bersama dengan entitas syariah.
penyelewengan dari hukum Allah serta memutarbalikkan fakta (data yang akurat).
Aspek-aspek ini tidak kita dapati dalam konsep akuntansi konvensional
Berdasarkan ini kita ketahui bahwa akuntansi syariah didasarkan pada
kaidah-kaidah yang permanen, yang diambil dari sumber-sumber hukum Islam
yaitu Al Quran dan Al Hadits. Adapun konsep akuntansi konvensional didasarkan
pada ordonansi atau peraturan-peraturan dan teori-teori yang dibuat oleh manusia
yang memiliki sifat khilaf, lupa, keterbatasan ilmu dan wawasan. Maka,
konsepnya itu labil dan tidak permanen serta memiliki kecenderungan berubahubah dari waktu ke waktu mengikuti perubahan system ekonomi, perubahan
peraturan, perubahan jenis perusahaan dan perubahan kebijakan-kebijakan yang
dibuat oleh manusia. Aliran utama akuntansi barat ini telah dikritik sepertinya
tidak cukup digunakan untuk mencapai tujuan ekonomi Islam (Hameed, 2000;
Adnan dan Gaffikin, 1997; Iwan Triyuwono, 2000).