Anda di halaman 1dari 12

“Akuntansi

Perbankan
Syariah”
Dosen Pengampu : Abdul Manaf Dientry, SE, M.SA, Ak
Kelompok 5
NAMA KELOMPOK :
 ZAKIYAH FIRDAUS (20042005)
 M. RIZQUL IQBAL FAHRUDDIN
(20042024)
 SEKAR NINING TYAS P (20042190)
Latar Belakang Akuntansi Bank Syariah
Akuntansi adalah media komunikasi, oleh karena itu sering disebut sebagai “Bahasanya Dunia
Usaha” (Business Language). Sistem keuangan Islam bukan sekedar transaksi komersial, tetapi
harus sudah sampai kepada lembaga keuangan untuk dapat mengimbangi tuntutan zaman. Bentuk
sistem keuangan atau lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam adalah terbebas dari
unsur riba. Kontrak keuangan yang dapat dikembangkan dan dapat menggantikan sistem riba adalah
mekanisme syariah yaitu : musyarakah dan mudharaba. Dengan adanya standar akuntansi syariah,
laporan keuangan diharapkan dapat menyajikan informasi yang relevan dan dapat dipercaya
kebenarannya. Standar akuntansi juga digunakan oleh  pemakai laporan keuangan seperti investor,
kreditor, pemerintah, dan masyarakat umum sebagai acuan untuk memahami dan menganalisis
laporan keuangan sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang benar.
Dengan demikian, standar akuntansi memiliki peranan  penting bagi pihak penyusun dan pemakai
laporan keuangan sehingga timbul keseragaman atau kesamaan interpretasi atas informasi yang
terdapat dalam laporan keuangan. Di Indonesia pelopor perbankan syariah adalah Bank Muamalat
Indonesia.
Pengertian Akuntansi Bank Syariah

Akuntansi syariah adalah suatu sistem yang mengatur kegiatan mencatat,


menggolongkan dan meringkas, melaporkan, serta menganalisa data-data
keuangan menggunakan prinsip-prinsip yang sesuai dengan nilai ajaran agama
Islam. Penerapan prinsip islam ke dalam sektor ekonomi bukan terjadi pada
produk-produk bank seperti tabungan syariah saja. Kini, ada juga metode
akuntansi berbasis syariah yang tentunya disesuaikan dengan prinsip-prinsip
Islam. Akuntansi syariah ialah proses akuntansi yang berdasarkan pada prinsip-
prinsip syariah, baik dalam siklus akuntansinya maupun pencatatannya. Lebih
jelasnya ialah suatu proses akuntansi untuk transaksi-transaksi syariah seperti
murabahah, musyrakah, mudharabah dan lainnya.
Dasar Hukum Akuntansi Syariah

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian definisi, akuntansi syariah menganut nilai-nilai
Islam yang berasal dari ketentuan Allah. Ketentuan-ketentuan ini tertera di dalam Al-quran,
sunnah Rasulullah, ijma, dan qiyas.
Sunnah adalah segala sesuatu yang diucapkan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad dan
dijadikan tolok ukur oleh umat Islam dalam melakukan segala sesuatu. ‘Ijma merupakan
kesepakatan para ulama untuk menentukan masalah halal-haram dan thayyib atas segala
sesuatu yang kasusnya belum pernah terjadi di zaman Rasulullah atau sesuatu yang
penyelesaiannya belum dirinci secara jelas di Al-quran. Adapun qiyas adalah ‘adopsi’
ketentuan atas hukum suatu kasus yang belum pernah terjadi, tetapi pernah ada kasus mirip
yang sudah diputuskan hukumnya oleh para ulama.
Prinsip Akuntansi Bank Syariah

Prinsip akuntansi syariah, adalah hal-hal mendasar yang diyakini kebenarannya


dan menjadi pokok dasar dalam berpikir, bertindak, dan sebagainya. Prinsip-
prinsip tersebut membedakannya dengan akuntansi konvensional, yang bersumber
dari ajaran Al-Qur’an, hadist dan fiqih (qiyas, ijtima’, ijma). Alasan penggunaan
akuntansi syariah adalah prinsip-prinsipnya, yang memperhatikan hubungan
manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam. Selama ini
akuntansi konvensional hanya memperhatikan satu aspek, yakni manusia dengan
manusia. Sedangkan hubungan dengan Tuhan dan alam, hampir terabaikan.
Sehingga akuntansi sebagai ilmu, kemudian menjelma sebagaimana mesin. Pada
prakteknya akuntansi syariah memiliki beberapa prinsip dasar yang
membedakannya dengan akuntansi konvensional. Prinsip tersebut diantaranya
ialah prinsip pertanggungjawaban, prinsip keadilan dan prinsip kebenaran.
Prinsip lain yang di terapkan perusahaan di antaranya adalah :

Menjalankan aktivitas bisnis dan


Larangan menerapkan bunga
perdagangan berdasarkan pada
pada semua bentuk dan jenis
kewajaran dan keuntungan yang
transaksi
halal

Membangun kemitraan dengan


Setiap kegiatan yang dilakukan,
masyarakat melalui
mengeluarkan zakat  &
perdagangan yang dibolehkan
Menghindari adanya monopoli 
oleh syariah islam. 
Perbedaan antara akuntansi syariah dan akuntansi
konvensional :

Akuntansi syariah Akuntansi konvensional


Dasar prinsip hukumnya dari AL Qur’an Dasar hukumnya dari UU yang berlaku dan
dan biasanya diterapkan dalam mengolah di dasarkan pada menafsirkan dan
data-data keuangan berupa transaksi yang mengklasifikasikan data. Informasi yang
berprinsip syariah juga seperti disampaikan kepada pelanggan adalah
mudharabah, murabahah, dan lain prakiraan yang terbaik untuk memastikan
sebagainya. bahwa dia akan berinvestasi dalam sistem
tersebut.
Tujuan akuntansi bank syariah
Menentukan hak dan
kewajiban pihak yang terlibat

Menyiapkan informasi
laporan keuangan dan Menjaga aset dan hak
Meningkatkan
4 2 lembaga keuangan
kepercayaan pengguna

3
Meningkatkan kemampuan
manajerial dan
produktivitas
Standar Akuntansi Bank Syariah

Standar akuntansi merupakan pedoman utama bagi


akuntan dalam rangka melakukan penyusunan laporan
keuangan. Standar akuntansi keuangan adalah metode dan
format baku yang digunakan dalam penyajian informasi
laporan keuangan. Standar akuntansi di Indonesia
mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan
perkembangan dunia bisnis global, peraturan yang berlaku
dan lain – lain. Standar akuntansi keuangan yang berlaku
di Indonesia antara lain PSAK-IFRS, SAK-ETAP, PSAK
Syariah, SAP, dan SAK EMKM.
Sementara itu adanya perkembangan industri syariah di Indonesia yang sangat
pesat mengharuskan suatu keberadaan standar akuntansi yang sesuai dengan
kebutuhan syariah. Adanya kebutuhan tersebut melahirkan Dewan Standar
Akuntansi Syariah (DSAK) yang berada dibawah naungan IAI yang bertugas untuk
menyusun Standarisasi  laporan keuangan syariah.
PSAK Syariah disahkan pada tahun 2002. PSAK Syariah terdiri atas kerangka
konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar penyajian laporan
keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti mudharabah, murabahah,
salam, ijarah dan istishna.
Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) Syariah yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah
baik entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Pengembangan SAS
dilakukan dengan mengikuti model SAK umum namun berbasis syariah yang juga
mengacu kepada fatwa MUI.
THANK
YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai