Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN 102 PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BAITUL MAAL


WATAMWIL NURUL ISLAM BATAM
Raja Eka Juan1, Hermaya Ompusunggu2
1Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Universitas Putera Batam
2Dosen Program Studi Akuntansi, Universitas Putera Batam
email: pb150810235@upbatam.ac.id, hermaya@puterabatam.ac.id

ABSTRACT
This research was conducted at BMT Nurul Islam Batam with the title: Analysis of the
Application of Financial Accounting Standards Statement 102 Murabaha Financing at
Baitul Maal Watamwil Nurul Islam Batam. This study aims to determine the suitability of the
application of murabaha accounting at BMT Nurul Islam Batam with the Financial
Accounting Standards Statement 102 murabaha financing. This type of research uses a
qualitative approach. The data collection method uses interviews and documentation,
which compares the object of research with the concept of comparison To determine the
appropriateness of murabaha accounting practices by BMT Nurul Islam Batam, the
standard rules contained in PSAK No. 102 murabaha financing. The results of the study
can be seen that the accounting treatment murabaha on BMT Nurul Islam Batam relating
to recognition and measurement, presentation and disclosure has been prepared in
accordance with PSAK No. 102 murabaha financing.

Keywords: BMT, financial statements, murabaha financing, PSAK 102.

PENDAHULUAN
Akuntansi syariah mulai diterapkan di dapat diartikan sebagai sistem jual-beli
Indonesia sejak 1990-an dengan barang dengan harga awal ditambahkan
munculnya ekonomi Islam, yang ditandai margin yang disetujui (Pratiwi &
beroperasinya Bank Muamalat Indonesia Septiarini, 2014).
(BMI) tahun 1992. Selama tahun 1990- Kehadiran BMT di Indonesia telah
an pertumbuhan akuntansi syariah di menopang ekonomi masyarakat. Secara
Indonesia sedikit lamban. Namun tahun sistematis, fungsi lembaga keuangan
2000-an berlangsung pertumbuhan yang syariah atas UMKM dapat dilihat dari
signifikan diamati dari segi pertambahan besarnya dana yang diperuntukan dalam
aktiva, pendapatan, serta luasnya pengelolaan UMKM. Bersumber pada
jaringan kantor lembaga keuangan informasi Bank Indonesia tahun 2015,
syariah (Tikawati & Parno, 2016). pembiayaan lembaga keuangan syariah
Pendirian lembaga keuangan syariah yaitu 12 BUS, 22 UUS, dan 163 BPRS
yaitu BMI oleh Majelis Ulama Indonesia dalam bidang UMKM apabila dilakukan
merupakan tumpuan dalam membangun perbandingan dengan tahun 2014
lembaga keuangan syariah lainnya pencapaian pembiayaan UMKM
seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT) bertambah sejumlah 8,0 % atau
(Rusby, Hamzah, & Hamzah, 2016). bertambah dari Rp731,8 triliun ke
BMT difungsikan sebagai koperasi yang Rp790,5 triliun (Habibah & Nikmah,
pada umumnya bertugas dalam 2016).
menumbuhkan usaha berdaya guna dan Sebagai lembaga keuangan syariah,
pemodalan dalam menaikkan taraf BMT tidak luput dari permasalahan
perekonomian UMKM (Usaha Mikro, internal dan eksternal. Permasalahan
Kecil, dan Menengah) seperti gerakan internal BMT yaitu minimnya aktiva dan
menabung dan memberikan dana sumber pemodalan yang dipunya,
kepada pihak yang memerlukan dalam rendahnya kinerja staf, tidak melakukan
format jual-beli (murabahah). Murabahah pembaruan produk, dan minimnya
sarana teknologi informasi. Sedangkan e. Berlaku umum.
permasalahan eksternal BMT yaitu Penerapan kegiatan negosiasi yang
eratnya persaingan, randahnya selaras atas dasar akuntansi syariah
kepercayaan masyarakat, terbatasnya mesti memiliki ciri-ciri, yaitu: negosiasi
kerja sama dan jaringan dengan cuma dilaksanakan berlandaskan asas
lembaga keuangan syariah lainnya, dan saling mengerti dan ridho; Asas
lemahnya pengamatan serta pengarahan keleluasaan bernegosiasi selama objek
dari pemerintah dan MUI. tersebut selaras dengan anjuran islam
Berdasarkan penjabaran masalah dan layak digunakan; Uang memiliki
diatas, adapun tujuan dari penelitian ini fungsi menjadi fasilitas penukaran dan
yaitu untuk menganalisis pengakuan dan pengukuran, bukannya menjadi sebuah
pengukuran, penyajian, serta barang dagang; tanpa memuat faktor
pengungkapan pembiayaan murabahah riba; tanpa memuat faktor kejahatan;
berlandaskan Pernyataan Standar tanpa memuat faktor perjudian; tanpa
Akuntansi Keuangan (PSAK) 102 pada memuat tindakan penipuan; tanpa
BMT Nurul Islam Batam. memuat faktor yang tidak dibenarkan
syariat islam; tanpa mengikuti asas
KAJIAN TEORI inflasi; Transaksi dilaksanakan
2.1 Akuntansi Syariah berlandaskan pada kesepakatan yang
Akuntansi syariah dapat dijelaskan nyata dan sesuai, juga sebagai margin
berdasarkan suku kata yang dimiliki yaitu dengan tidak adanya yang dirugikan
akuntansi dan syariah. Menurut pada seluruh pihak; tanpa adanya
American Institute of Cerified Public penyimpangan biaya dari negosiasi yang
Accountans (AICPA), akuntansi dapat dibuat-buat; tanpa memuat faktor
diartikan sebagai proses pendataan, penyuapan (Agriyanto, 2011).
pengukuran, dan pengikhtisaran
transaksi keuangan dengan cara yang 2.2 Pembiayaan Murabahah
efektif dan efisien, serta penjelasan hasil Pembiayaan murabahah berasal dari
dari proses tersebut (Tikawati & Parno, 2 suku kata, yakni pembiayaan dan
2016). Syariah dapat diartikan ketentuan murabahah. Definisi pembiayaan
yang ditetapkan Allah SWT agar ditaati (financing) adalah penyaluran dana yang
oleh seluruh umat dalam menjalankan diserahkan oleh lembaga keuangan
aktivitasnya. Jadi, akuntansi syariah kepada seseorang untuk membantu
adalah sistem akuntansi berdasarkan penanaman modal yang sudah
transaksi yang selaras dengan syariah dirancang (Tikawati & Parno, 2016).
Islam (Habibah & Nikmah, 2016). Definisi murabahah yaitu kegiatan
Akuntansi syariah berkaitan dengan negosiasi benda dengan biaya asal
pengakuan dan pengukuran, penyajian, ditambah margin sesuai kesepakatan
serta pengungkapan hak dan kewajiban bersama (Muhammad, 2010). Siregar
dengan saksama. Perintah untuk (2015) berpendapat pembiayaan
menjalankan pendataan transaksi jual- murabahah adalah sebuah kegiatan
beli berlandaskan pada Q.S. Al- negosiasi benda sejumlah biaya asal
Baqarah:282, di mana dijelaskan ditambahkan laba sesuai kesepakatan
kewajiban mukmin untuk mecatat setiap bersama, di mana mula-mula penjual
transaksi yang belum selesai agar nyata harus menjelaskan biaya asal terhadap
nilai, waktu, dan persaksiannya sehingga pembeli.
meyakinkan (Habibah & Nikmah, 2016). Praktik pembiayaan murabahah
Dalam melakukan transaksinya, harus memenuhi rukun sebagai berikut
akuntansi syariah mempunyai asas (Dimyauddin, 2010):
sebagai berikut (Danaferus, Nurhasanah, 1. Terdapat pelaku yaitu penjual dan
& Imaniyati, 2016): pembeli;
a. Kekerabatan; 2. Terdapat benda yang diizinkan
b. Kesamarataan; menurut aturan islam;
c. Kemudaratan; 3. Terdapat biaya benda; dan
d. Kesepadanan; dan
4. Terjadi akad (ijab qabul) antara seperti zakat, infaq, dan sedekah. Baitul
kedua belah pihak. tamwil fokus pada bisnis penghimpunan
Praktik pembiayaan murabahah mesti dan pendistribusian simpanan profitabel
melaksanakan prasyarat, yakni (Habibah (Danaferus et al., 2016). BMT bisa
& Nikmah, 2016): diterjemahkan dalam bentuk suatu badan
1. Pelaksana akad: ekonomi kecil yang berusaha
a. Paham aturan; menumbuhkan usaha-usaha berdaya
b. Tanpa ada yang tertekan. guna dan penanaman modal dengan
2. Benda yang diperdagangkan: metode pembagian hasil demi menaikan
a. Bukan barang yang dilarang taraf pekonomian pengusaha menengah
aturan islam; kebawah dan mengentaskan kepapaan
b. Memiliki daya guna; berlandaskan pada asas syariah dan
c. Pemberian dari pemilik asas koperasi (PINBUK, n.d.)
kepada nasabah mampu Imaniyati (2011) mengemukakan ciri
dilaksanakan; utama BMT yaitu:
d. Kepemilikan sepenuhnya 1. Mendapat keuntungan bersama-
berada dipihak yang sama, demi perekonomian yang
melaksanakan akad; sejahtera bagi para anggota.
e. Sama persis kondisinya 2. Tidak termasuk badan
dengan permintaan tanpa kemasyarakatan, namum bisa
adanya kekurangan fisik. difungsikan dalam menaikan
3. Akad: produktifitas zakat, infaq, dan
a. Diperdengarkan dengan sedekah demi kemakmuran
sangat tegas siapa saja yang rakyat .
terlibat dalam akad; 3. Mampu berkembang berkat
b. ijab qabul mesti berjalan peran masyarakat setempat.
dengan mulus diiringi oleh 4. Punya masyarakat setempat,
kesepakan biaya dan rincian bukan perorangan ataupun
barang; masyarakat luar.
c. Tanpa memuat ketentuan
yang sifatnya 2.4 Penelitian Terdahulu
menggantungkan kesahan Berikut beberapa penelitian terdahulu
negosiasi sehingga terkait pembiayaan murabahah:
berpengaruh dikemudian hari; Tikawati dan Parno (2016)
d. Jangka tempo yang tidak melakukan penelitian tentang Analisis
dibatasi. Penerapan PSAK No. 102 untuk
Ada 2 jenis akad murabahah, yaitu Pembiayaan Murabahah Pada KPN IAIN
(Yusuf, 2013): Samarinda. Hasil penelitian
1. Murabahah dengan pesanan menunjukkan bahwasanya pembiayaan
Murabahah dengan pesanan, murabahah pada KPN IAIN Samarinda
berarti pemilik modal membeli yang berhubungan dengan pengakuan
benda selepas adanya pesanan dan pengukuran, penyajian dan
dari nasabah. pengungkapan tidak semuanya selaras
2. Murabahah tanpa pesanan dengan PSAK No. 102.
Murabahah tanpa pesanan, Habibah dan Nikmah (2016)
berarti pemilik modal melakukan penelitian tentang Analisis
menyediakan benda meski tidak Penerapan Akuntansi Syariah
adanya pesanan dari nasabah. Berdasarkan PSAK 102 pada
Pembiayaan Murabahah Di BMT Se-
2.3 Baitul Maal wa Tamwil Kabupaten Pati. Hasil penelitian
Baitul maal wa tamwil (BMT) menunjukkan bahwasanya ada beberapa
mempunyai 2 makna, yaitu baitul maal BMT yang melaksanakan pengakuan
dan baitul tamwil. Baitul maal fokus persediaan yang semestinya tidak mesti
dengan bisnis penghimpunan dan dilaksanakan sebab aplikasi dari
pendistribusian simpanan nonprofit, kegiatan pembiayaan murabahah
bukanlah murabahah berdasarkan jual Syariah Makassar sudah selaras dengan
beli. PSAK 102.
Mujianto dan Febriana (2018) Menne et al. (2017) melakukan
melakukan penelitian tentang Penerapan penelitian tentang Murabahah
Akuntansi Murabahah Pada PT. Bank Accounting in BNI Syariah Makassar.
BCA Syariah sesuai dengan PSAK 102. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan penerapan pembiayaan murabahah pada
bahwasanya pembiayaan kredit dengan BNI Syariah Makassar sudah selaras
menerapkan akuntansi murabahah dengan PSAK 102 terutama untuk
sudah sesuai dengan PSAK 102, di pengakuan, pengukuran, pencatatan,
mana Bank BCA Syariah berlaku dan pengungkapan, kecuali untuk
sebagai penjamin pembiayaan. perlakuan akuntansi ketika terjadi
Pratiwi dan Septiarini (2014) tunggakan dan penerimaan cicilan
melakukan penelitian tentang Analisis tunggakan.
Penerapan PSAK 102 Murabahah (Studi
Kasus pada KSU BMT Rahmat Syariah METODE PENELITIAN
Kediri). Hasil penelitian menunjukkan Penelitian dilaksanakan pada Baitul
bahwasanya BMT Rahmat Syariah Kediri Maal wa Tamwil Nurul Islam Batam yang
dalam urusan pengakuan dan terletak di Kawasan Industri Batamindo,
pengukuran, penyajian, serta Kota Batam. Untuk menganalisis
pengungkapan kesepakatan kontrak penerapan PSAK 102 pembiayaan
awal belum selaras dengan PSAK 102. murabahah pada Baitul Maal wa Tamwil
Hanum (2014) melakukan penelitian Nurul Islam Batam digunakan metode
tentang Analisis Penerapan Transaksi kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
Murabahah Pada PT. Bank Pembiayaan metode kualitatif merupakan suatu
Rakyat (BPR) Syariah Gebu Prima metode penelitian yang memberikan
Medan. Hasil penelitian menunjukkan hasil data deskriptif berbentuk kata-kata
bahwasanya penerapan sistem lisan atau tulisan dari individu dan
pembiayaan transaksi murabahah serta karakter yang dapat diperhatikan
pengukuran pendapatan transaksi (Soewadji, 2012).
murabahah yang diaplikasikan oleh PT. Penghimpunan keterangan yang
BPR Syariah Gebu Prima Medan telah menunjang penelitian ini dilaksanakan
selaras PSAK 102. dengan studi dokumentasi yaitu
Febrian dan Mardian (2017) penghimpunan dokumen dengan teknik
melakukan penelitian terkait Penerapan menyalin, mencatat serta mengutip data
PSAK 102 atas Transaksi Murabahah: dari sumbernya langsung. Selanjutnya,
Studi pada Baitul Maal wa Tamwil di melalui wawancara yaitu penghimpunan
Depok, Jawa Barat. Hasil penelitian keterangan dengan teknik mengutarakan
menunjukkan bahwasanya tidak seluruh beberapa pertanyaan secara lisan
BMT Depok telah mengaplikasikan kepada pihak yang terkait objek yang
PSAK 102 pada perlakuan akuntansi diperhatikan. Peneliti menggunakan
atas transaksi murabahah. Umumnya pertanyaan sistematis, di mana
tercapai hanya 68.4 %. Adanya pertanyaan dirancang sebelum
kekurangan pada sudut pandang dasar, berlangsungnya wawancara, namun
pendidikan informan yang menyebabkan boleh jadi pertanyaan yang diutarakan
kurangnya pemahaman mengenai poin- bisa disempurnakan sinkron dengan
poin transaksi di BMT. kondisi wawancara (Amrullah, 2016).
Menne et al. (2016) melakukan Adapun yang menjadi narasumber
penelitian tentang The Implementation of adalah Pengurus Operasional dari Divisi
PSAK 102 for Murabahah Financing; Accounting BMT Nurul Islam Batam.
Case Study in Sulselbar Syariah Bank Pemilihan narasumber berdasarkan
Makassar. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan yang dimiliki tentang PSAK
bahwa penerapan pembiayaan 102 pembiayaan murabahah dan BMT
murabahah di PT. Bank Sulselbar Nurul Islam Batam. Penghimpunan
keterangan juga dilaksanakan dengan
studi pustaka yaitu teknik penghimpunan keuangan mikro syariah berbasis
keterangan dengan memanfaatkan kemasyarakatan.
pustaka seperti artikel, jurnal, serta 2. Misi dari BMT Nurul Islam
referensi yang menunjang penelitian. Batam:
Data yang diperoleh meliputi: data profil a. Pemberdayaan ekonomi
BMT Nurul Islam Batam, laporan masyarakat di sektor mikro
keuangan pembiayaan murabahah b. Menyejahterakan anggota
dalam 5 tahun terakhir, dan perlakuan dan berdaya guna bagi
akuntansi pembiayaan murabahah pada masyarakat
BMT Nurul Islam Batam. c. Penguatan manajemen dan
Keterangan yang telah terhimpun pemodalan melalui
selanjutnya akan dilakukan analisis kemitraan dengan lembaga
dengan teknik deskriptif. Teknik analisis lainnya
ini menginterpretasikan hasil seadanya d. Penguatan sistem mutu
dengan pendeskripsian yang layak serta menuju layanan sempurna.
tidak memiliki maksud untuk memberikan
simpulan yang lumrah (Amrullah, 2016). 4.2 Pengakuan dan Pengukuran
Proses analisis keterangan melewati Aktiva murabahah yang diserahkan
tahap-tahap berikut, pertama dilakukan pada pembeli berupa benda yang
pengorganisasian, lalu dilanjutkan dihendaki pembeli. Benda tersebut dijual
dengan pengelompokan dan oleh BMT Nurul Islam Batam kepada
pengkategorian sesuai dengan panduan pembeli sesuai akad murabahah dan
yang telah ditetapkan. Kemudian biaya yang telah disetujui kedua belah
keterangan disusun dan selanjutnya pihak, dinyatakan menjadi persediaan
dilakukan interpretasi serta penarikan sejumlah biaya perolehan. Pengakuan
simpulan, sehingga diperoleh gambaran persediaan yang secara praktik melalui
mengenai penerapan PSAK 102 berupa pembelian benda dari supplier kemudian
pengakuan dan pengukuran, penyajian, benda tersebut dijual oleh BMT Nurul
serta pengungkapan pembiayaan Islam Batam kepada pembeli sehingga
murabahah pada BMT Nurul Islam nilai persediaan menjadi impas. Hal
Batam. tersebut selaras dengan PSAK 102
bahwa pengakuan dan pengukuran
aktiva murabahah terjadi pada saat
HASIL DAN PEMBAHASAN
perolehan, aktiva murabahah dinyatakan
4.1 Gambaran Objek Penelitian
menjadi persediaan sejumlah biaya
Baitul Maal wa Tamwil Nurul Islam
perolehan.
Batam berdiri pada 26 Desember 1999
Munculnya piutang murabahah
setelah diadakan pertemuan dengan
dikarenakan terjadinya transaksi
para pendiri dan remaja Masjid untuk
penjualan oleh BMT Nurul Islam Batam
menyetorkan sejumlah uang sebagai
tetapi belum dibayar lunas oleh pembeli,
modal BMT. Pendiri awal berjumlah 31
piutang tersebut dicatat pada jurnal
orang dari 2 lembaga dengan modal
umum. Apabila pengakuan margin
awal sejumlah Rp. 43.000.000. BMT
dengan cara proporsional, maka nilai
Nurul Islam Batam beroperasi dengan
margin yang dinyatakan pada tiap
Sertifikas Operasional Sementara (SOS)
periode diperhitungkan dengan
legalitas dari PINBUK tingkat 1
mengkalikan nilai persentase margin
Kepulauan Riau pada tahun 2000,
pada nilai piutang yang habis masa pada
sampai akhirnya pada tahun 2001 BMT
periode tersebut. Persentase margin
Nurul Islam Batam disahkan sebagai
dapat diperhitungkan dengan
Koperasi Syariah dari Menteri Koperasi
membandingkan margin dan biaya
Negara dengan nomor badan hukum
perolehan aktiva murabahah.
39/BH/PMK-UKM.
Pengalokasian margin yang memakai
Para peserta mengemban visi dan
asas inflasi tidak diperbolehkan sebab
misi, yaitu:
tidak difasilitasi pada kerangka dasar dan
1. Visi dari BMT Nurul Islam Batam
dapat terjadi 2 akad didalamnya (riba).
adalah menjadi perintis lembaga
Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 pembeli setelah dijumlahkan dengan
bahwa pengakuan dan pengukuran biaya yang dikeluarkan oleh BMT Nurul
piutang murabahah dinyatakan sejumlah Islam Batam. Pembayaran uang jaminan
biaya perolehan aktiva murabahah adalah bagian dari biaya pokok,
ditambahkan margin yang disetujui. Pada sehingga jumlah piutang tangguhan
akhir periode laporan keuangan, piutang pembeli berkurang. Hal tersebut selaras
murabahah dinilai sejumlah neto yang dengan PSAK 102 bahwa uang jaminan
dapat direalisasikan yaitu sisa piutang sebagai tanda serius pemesanan dan
dikurang dengan penyisihan kerugian pemotong harga jual murabahah.
piutang.
Margin murabahah pada BMT Nurul 4.3 Penyajian
Islam Batam ditetapkan oleh harga Piutang murabahah disajikan
benda dan margin dipasaran, jadi nilai sejumlah neto yang dapat direalisasi,
perolehan tidak diperhitungkan dalam yaitu sisa piutang murabahah dikurang
akad murabahah. Hal tersebut selaras penyisihan kerugian piutang. Piutang
dengan PSAK 102 bahwa margin murabahah terbilang aktiva lancar,
murabahah tangguhan dilaporkan pada sehingga disajikan dibawah kas dan
laporan neraca menjadi pengurang BMT Nurul Islam Batam. Hal tersebut
piutang murabahah. selaras dengan PSAK 102 bahwa
Dalam transaksi murabahah, BMT penyajian piutang murabahah pada
Nurul Islam Batam memberikan laporan neraca mesti konsisten
potongan murabahah kepada pembeli menyajikan jumlah bruto piutang karena
berupa bonus karena dapat melunasi piutang yang tidak dapat direalisasi
pembiayaan lebih cepat dari jumlah hanya berdasarkan perkiraan.
waktu yang disetujui. Hal tersebut Margin murabahah BMT Nurul Islam
selaras dengan PSAK 102 bahwa Batam disajikan sebagai pengurang
pembeli yang dapat melakukan (contra account) piutang murabahah. Hal
pelunasan pembiayaan dengan tepat tersebut selaras dengan PSAK 102
waktu atau lebih cepat dari waktu yang sehingga margin murabahah dapat
disetujui akan diberikan potongan diketahui.
pelunasan piutang murabahah dan Pada BMT Nurul Islam Batam beban
dinyatakan menjadi pengurangan murabahah tangguhan ialah akibat jika
keuntungan murabahah. Namun dilakukan pengakuan terhadap margin
potongan murabahah pada BMT Nurul murabahah tangguhan. Sehingga beban
Islam Batam tidak didasari dengan murabahah tangguhan tidak dapat dilihat
mengkalikan jumlah persentase dari penyajian laporan laba/rugi. Hal
pembiayaan dan waktu agar terhindar tersebut selaras dengan PSAK 102
dari unsur riba. bahwa beban murabahah tangguhan
Sanksi (denda) diberlakukan oleh yaitu disajikan sebagai pengurang
BMT Nurul Islam Batam, namun diakui (contra account) piutang murabahah.
sebagai infaq (penebus dosa). Hal Transaksi keuangan yang dilakukan
tersebut selaras dengan PSAK 102 BMT Nurul Islam Batam disajikan
bahwa sanksi diberlakukan apabila berdasarkan jenis transaksinya yaitu
pembeli lengah dalam menunaikan murabahah, mudharabah, musyarakah
kewajiban selaras dengan akad, dan dengan laporan laba/rugi berupa
denda tersebut dinyatakan menjadi dana pendapatan margin. Hal tersebut selaras
kebajikan. dengan PSAK 102 bahwa penyajian
Pada BMT Nurul Islam Batam, uang pendapatan margin murabahah pada
jaminan dinyatakan menjadi uang laporan laba/rugi bagian pendapatan,
jaminan pembelian sejumlah nilai yang menjadi pendapatan bagi hasil
diterima. Apabila benda jadi dibeli oleh pembiayaan.
pembeli, uang jaminan dinyatakan
menjadi pembayaran piutang. Apabila 4.4 Pengungkapan
benda tidak jadi dibeli, maka dilakukan Berdasarkan penelitian yang
pengembalian uang jaminan kepada dilakukan pada BMT Nurul Islam Batam,
sebagai penjual telah mengungkapkan yang telah dijalankan dengan jumlah Rp.
dengan sebenarnya hal-hal yang terkait 5.380.135.430,26. Pada tahun 2017,
transaksi piutang murabahah, margin total transaksi pembiayaan murabahah
murabahah, dan pendapatan margin mencapai 83 % dari semua transaksi
murabahah. Hal tersebut selaras dengan yang telah dijalankan dengan jumlah Rp.
PSAK 102 bahwa rincian piutang 8.333.419.384,00. Pada tahun 2018,
murabahah berdasarkan kemampuan,
total transaksi pembiayaan murabahah
dikategorikan menjadi mampu dan tidak
mencapai 97 % dari semua transaksi
mampu, jika pembeli termasuk dalam
golongan tidak mampu akan dilakukan yang telah dijalankan dengan jumlah Rp.
penghapusan piutang oleh BMT. Pihak 9.750.234.920,00.
BMT melakukan pengungkapan margin Dalam melakukan akad murabahah
murabahah tangguhan pada laporan pada BMT Nurul Islam Batam
laba/rugi. Pihak BMT juga telah berlandaskan surat Al-Maidah:1 dan Asy-
melakukan pengungkapan pendapatan Syua’ara:181, adanya saksi saat
margin murabahah, sehingga lebih berlangsungnya akad minimal 2 orang,
gampang untuk mendapati jumlah pembeli memberikan persyaratan
pendapatan margin murabahah. dokumen kepada BMT, pembacaan
pasal-pasal dan perjanjian yang berlaku
4.5 Pembiayaan murabahah mengenai pembiayaan murabahah di
Berdasarkan data dari pihak BMT
hadapan calon pembeli dan saksi,
Nurul Islam Batam didapatkan
persentase pembiayaan murabahah menjelaskan besaran harga pokok,
sebagai berikut: margin yang telah ditentukan dan jangka
waktu pembiayaan murabahah sehingga
Tabel 1. Persentase Pembiayaan kedua belah pihak sepakat, pembeli
Murabahah BMT Nurul Islam Batam menandatangani perjanjian di atas
Tahun Pembiayaan Persen- materai 6000, melakukan penyerahan
Murabahah tase benda oleh supplier kepada pembeli
dengan sepengetahuan BMT.
2014 Rp. 6.972.656.304,63 70 %
Dalam pencairan pembiayaan
2015 Rp. 4.525.504.606,99 45 % murabahah dari awal sebelum akad
murabahah dijelaskan tidak ada
2016 Rp. 5.380.135.430,26 53 % pencairan yang dilakukan. Karena
pembiayaan murabahah merupakan jual-
2017 Rp. 8.333.419.384,00 83 % beli benda pada harga pokok ditambah
dengan keuntungan yang telah
2018 Rp. 9.750.234.920,00 97 % disepakati besama. Sehingga objek
(Sumber: BMT Nurul Islam Batam, 2020)
tersebut bukan uang melainkan benda
sebab sejak awal akad tidak memadukan
Dengan target pencapaian dalam akad murabahah dengan akad wakalah.
kurun waktu 5 tahun sebesar Kendala yang sering dihadapi BMT
Rp10.000.000.000. Pada tahun 2014, Nurul Islam Batam dalam pembiayaan
total transaksi pembiayaan murabahah murabahah yaitu kurangnya
mencapai 70 % dari semua transaksi pengetahuan pembeli tentang
yang telah dijalankan dengan jumlah Rp. pembiayaan murabahah, rendahnya
6.972.656.304,63. Pada tahun 2015, kerja sama dengan supplier dalam
total transaksi pembiayaan murabahah memenuhi benda yang dihendaki
mencapai 45 % dari semua transaksi pembeli, keyakinan kemampuan
yang telah dijalankan dengan jumlah Rp. membayar dari pembeli yang dapat
4.525.504.606,99. Pada tahun 2016, dipercaya, banyak pembeli yang masih
total transaksi pembiayaan murabahah suka memberikan keterangan yang tidak
mencapai 53 % dari semua transaksi sesuai dengan kondisi sebenarnya, serta
sulitnya penagihan disaat pembeli sudah Lhokseumawe). Jurnal Ilmiah
tidak bisa membayar karena mereka Mahasiswa Ekonomi Akuntansi
cenderung menghindar. (JIMEKA), 1(1), 341–356.
Danaferus, A. R., Nurhasanah, N., &
SIMPULAN Imaniyati, N. S. (2016). Prinsip
Pada aspek pengakuan dan Akuntansi dalam Penyajian
pengukuran, akad murabahah Laporan Keuangan Neraca pada
dilaksanakan oleh pihak BMT Nurul Baitul Maal Wat Tamwil
Islam Batam setelah menerima pesanan berdasarkan Peraturan Menteri
dari pembeli. Aktiva murabahah pada KUKM No. 14/Per/K.UKM/IV/2015
BMT Nurul Islam Batam tidak akan tentang Akuntansi Usaha Simpan
menurun nilainya karena rusak atau Pinjam dan Pembiayaan Syariah
usang sebelum diserahkan kepada Dihubungkan dengan Prinsip
pembeli. Akuntansi Syariah (St. Prosiding
Pada aspek penyajian, pihak BMT Keuangan Dan Perbankan Syariah,
Nurul Islam Batam melakukan penyajian 2(2), 535–542.
piutang murabahah sejumlah neto yang Dimyauddin, D. (2010). Pengantar Fiqih
dapat direalisasi, yaitu piutang Muamalah. Yogyakarta: Pustaka
murabahah dikurang dengan penyisihan Pelajar.
kerugian piutang. Pihak BMT Nurul Islam Febrian, R., & Mardian, S. (2017).
Batam juga melakukan penyajian margin Penerapan PSAK NO . 102 atas
murabahah tangguhan menjadi Transaksi Murabahah: Studi pada
pengurang piutang murabahah. Beban Baitul Maal wa Tamwil di Depok,
murabahah tangguhan ialah akibat jika Jawa Barat. IKONOMIKA: Journal
dilakukan pengakuan terhadap margin of Islamic Economics and Business,
murabahah tangguhan. Sehingga beban 2(1), 19–40.
murabahah tangguhan tidak dapat dilihat Habibah, M., & Nikmah, A. (2016).
pada penyajian laporan laba/rugi. Analisis Penerapan Akuntansi
Pada aspek pengungkapan, pihak Syariah Berdasarkan PSAK 102
BMT Nurul Islam Batam melakukan pada Pembiayaan Murabahah di
pengungkapan piutang murabahah pada BMT Se-Kabupaten Pati.
neraca sejumlah neto yang dapat EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi
direalisasikan. Pihak BMT Nurul Islam Syariah, 4(1), 114–136.
Batam juga melakukan pengungkapan Hanum, Z. (2014). Analisis Penerapan
margin murabahah tangguhan pada Transaksi Murabahah pada PT.
laporan laba/rugi. Hal tersebut di atas Bank Pembiayaan Rakyat (BPR)
telah selaras dengan PSAK 102 Syariah Gebu Prima Medan. Jurnal
mengenai pembiayaan murabahah yang Ilmu Ekonomi Dan Studi
meliputi pengakuan dan pengukuran, Pembangunan, 14(01), 1–12.
penyajian, serta pengungkapan. Imaniyati, N. S. (2011). Aspek-Aspek
Pembiayaan murabahah di BMT Hukum Baitul Maal Wat Tamwil (
Nurul Islam Batam memiliki persentase BMT ) dalam Perspektif Hukum
yang cenderung meningkat dalam 5 Ekonomi. Prosiding SNaPP2011:
tahun terakhir. Sosial, Ekonomi, Dan Humaniora,
2(1), 129–138.
DAFTAR PUSTAKA Menne, F., Cahyono, & Rizal, M. (2016).
Agriyanto, R. (2011). Analisis Kesiapan The Implementation of PSAK 102
for Murabahah Financing; Case
Pelaku Ekonomi Syari’ah dalam
Study in Sulselbar Syariah Bank
Menghadapi Pelaksanaan Wajib
Makassar. Journal of Humanity,
Audit. At-Taqaddum, 3(1), 61–77.
4(1), 1–9.
Amrullah. (2016). Analisis Penerapan
Menne, F., Idris, M., & Erni. (2017).
PSAK No. 102 Tentang Akuntansi
Murabahah Accounting in BNI
Murabahah (Studi Kasus Pada
Syariah Makassar. Indonesia
Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah
Prime, 2(1), 14–21.
Baitul Qiradh Afdhal Cabang Kota
Muhammad. (2010). Pengantar
Akuntansi Syariah. Jakarta:
Salemba Empat.
Mujianto, E., & Febriana, A. (2018).
Penerapan Akuntansi Murabahah
pada PT. Bank BCA Syariah sesuai
dengan PSAK 102. Global, 2(2),
23–36.
PINBUK. (n.d.). Peraturan Dasar dan
Contoh AD ART BMT. Jakarta:
wasantaranet.id.
Pratiwi, I. E., & Septiarini, D. F. (2014).
Analisis Penerapan PSAK-102
Murabahah (Studi Kasus pada KSU
BMT Rahmat Syariah Kediri).
AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 6(1),
17–32.
Rusby, Z., Hamzah, Z., & Hamzah.
(2016). Analisa Permasalahan
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
melalui Pendekatan Analytical
Network Process (ANP). Al-
Hikmah, 13(1), 18–29.
Siregar, S. (2015). Akuntansi Perbankan
Syariah Sesuai PAPSI Tahun 2013
(Cetakan Pe). Medan: FEBI UIN-
SU Press.
Soewadji, J. (2012). Pengantar
Metodologi Penelitian (Edisi Pert).
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tikawati, & Parno. (2016). Analisis
Penerapan PSAK NO. 102 untuk
Pembiayaan Murabahah pada KPN
IAIN Samarinda. El-JIZYA: Jurnal
Ekonomi Islam (Islamic Economics
Journal), 4(2), 285–316.
Yusuf, M. (2013). Analisis Penerapan
Pembiayaan Murabahah
Berdasarkan Pesanan dan Tanpa
Pesanan serta Kesesuaian dengan
PSAK 102. Binus Business Review,
4(1), 15–29.
Turnitin Originality Report
Processed on: 24-Jul-2020 14:46 WIB
ID: 1361523336
Word Count: 3796
Submitted: 1

Analisis Penerapan Pernyataan Standar


Akuntansi Keuangan 102 Pembiayaan
Murabahah pada Baitul Maal Watamwil
Nurul Islam Batam By Raja Eka Juan
2% match (Internet from 11-Oct-2019)

Similarity by Source
Similarity Index
Internet Sources: 23%

26% Publications:
Student Papers:
11%
18%

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/download/1842/pdf

2% match (student papers from 30-Dec-2019)


Submitted to Universitas Muhammadiyah Ponorogo on 2019-12-30

2% match (Internet from 26-Feb-2020)


https://journal.unismuh.ac.id/index.php/ar-ribh/article/download/2553/2054

2% match ()
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika/article/view/943

1% match (Internet from 26-Aug-2019)


http://eprints.umm.ac.id/51048/1/Pendahuluan.pdf

1% match (Internet from 15-Jan-2020)


http://repository.radenintan.ac.id/9273/1/BAYU%20PERMONO%20Sampai%20BAB%202%20dan%20Daftar%20Pustaka.pd

1% match (Internet from 23-Jul-2019)


https://www.scribd.com/document/386497571/PENERAPAN-PRAKTEK-DAN-TEORI-AKUNTANSI-SYARIAH-
BERDASARKAN-PRINSIP-SYARIAH

1% match (Internet from 26-Aug-2019)


http://eprints.umm.ac.id/51048/2/BAB%20I.pdf

1% match (Internet from 30-Nov-2018)


http://jurnal.untan.ac.id/index.php/JJ/article/view/23254

1% match (Internet from 23-May-2020)


https://research.binus.ac.id/publication/18F49DF1-B473-473A-A65B-85CAD8C523C0/analisis-penerapan-
pembiayaan-murabahah-berdasarkan-pesanan-dan-tanpa-pesanan-serta-kesesuaian-dengan-psak-102/

1% match (student papers from 30-Dec-2019)


Submitted to Universitas Muhammadiyah Ponorogo on 2019-12-30

1% match (Internet from 26-Mar-2020)


http://etheses.uin-malang.ac.id/16359/1/15520040.pdf

1% match (student papers from 10-Sep-2019)


Submitted to Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2019-09-10

1% match (Internet from 01-Jul-2020)


https://www.coursehero.com/file/pqfi62b/13-BAB-III-PENUTUP-A-Kesimpulan-Baitul-Maal-wat-Tamwil-
adalah-lembaga-keuangan/

1% match (Internet from 14-Dec-2019)


https://www.scribd.com/document/385739916/Penerapan-Akuntansi-Murabahah-Terhadap-Pembiayaan-
Kredit-Pemilikan-Rumah-Pada-Bank-Syariah-Mandiri-Cabang-Luwuk

1% match (Internet from 28-Jun-2018)


https://media.neliti.com/media/publications/28862-ID-analisis-penerapan-transaksi-murabahah-pada-pt-
bank-pembiayaan-rakyat-bpr-syaria.pdf

1% match (Internet from 02-Mar-2020)


https://pt.scribd.com/document/333632256/studi-kasus-permasalahan-BMT-di-Indonesia
< 1% match (Internet from 04-Apr-2020)
https://kwansei.repo.nii.ac.jp/?
action=repository_action_common_download&attribute_id=22&file_no=1&item_id=28568&item_no=1

< 1% match (Internet from 25-Jul-2018)


https://docobook.com/-studi-kasus-dampak-ptinalum-terhadap-warga-desa-lalang.html

< 1% match (Internet from 25-Jul-2018)


http://proceeding.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/download/122/pdf

< 1% match (Internet from 04-Jan-2020)


http://sintadev.ristekdikti.go.id/authors/detail?id=5999687&view=documentsgs

< 1% match (Internet from 26-Aug-2019)


http://eprints.umm.ac.id/51048/3/BAB%20II.pdf

< 1% match (Internet from 09-Apr-2019)


http://eprints.stainkudus.ac.id/2331/7/07.%20BAB%20IV.pdf

< 1% match (student papers from 11-Feb-2019)


Submitted to Universitas Putera Batam on 2019-02-11

< 1% match (Internet from 06-Apr-2020)


https://www.neliti.com/publications/92065/the-implementation-of-psak-102-for-murabahah-financing-case-
study-in-sulselbar-s

< 1% match (student papers from 11-Feb-2019)


Submitted to Universitas Putera Batam on 2019-02-11

< 1% match (student papers from 13-Mar-2019)


Submitted to Universitas Brawijaya on 2019-03-13

< 1% match (Internet from 25-Jul-2018)


https://media.neliti.com/media/publications/187165-ID-analisis-penerapan-psak-no-102-tentang-a.pdf

< 1% match ()
http://eprints.walisongo.ac.id/4500/1/122503090.pdf

< 1% match (Internet from 09-Jul-2020)


https://text-id.123dok.com/document/7qvp3dq5-pengaruh-tingkat-kesehatan-bank-terhadap-pertumbuhan-
laba-pada-bank-pembangunan-daerah-di-indonesia.html

< 1% match (student papers from 31-Jul-2018)


Submitted to Universitas Islam Indonesia on 2018-07-31

< 1% match (Internet from 09-Jul-2019)


https://id.123dok.com/document/q518xrry-pengelolaan-baitul-mal-wa-tamwil-berbasis-komputer-di-
kabupaten-banyumas-jawa-tengah.html

< 1% match (Internet from 09-Jul-2020)


https://core.ac.uk/download/pdf/155775612.pdf

< 1% match (Internet from 10-Apr-2018)


http://eprints.stainkudus.ac.id/1251/5/5.%20BAB%20II.pdf

< 1% match (Internet from 02-Jan-2018)


https://journal.unesa.ac.id/index.php/aj/article/view/323

< 1% match (Internet from 26-Jun-2020)


https://fr.slideshare.net/dwi_rahmamosa/pembiayaan-murabahah

< 1% match (Internet from 04-Feb-2019)


http://digilib.unila.ac.id/55617/3/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PEMBAHASAN.pdf

< 1% match (publications)


Ruth Novianti Sidabalok, Winida Marpaung, Yulinda Septiani Manurung. "Optimisme dan Self Esteem pada
Pelajar Sekolah Menengah Atas", PHILANTHROPY: Journal of Psychology, 2019

< 1% match (student papers from 11-May-2018)


Submitted to Universitas Negeri Surabaya The State University of Surabaya on 2018-05-11

< 1% match (student papers from 02-Apr-2014)


Submitted to iGroup on 2014-04-02

< 1% match (student papers from 05-Aug-2015)


Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia on 2015-08-05
< 1% match ()
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/24406

< 1% match (Internet from 12-Jul-2020)


https://mafiadoc.com/bab-ii-kajian-pustaka-21-landasan-teori-211-pengertian-
_59f8d49f1723dd9f4df29711.html

< 1% match (Internet from 18-Jul-2020)


https://docplayer.info/321509-Analisis-efektivitas-dan-efisiensi-pajak-daerah-serta-kontribusinya-terhadap-
pendapatan-asli-daerah-di-provinsi-jawa-tengah.html

< 1% match (student papers from 16-Jun-2015)


Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia on 2015-06-16

< 1% match (publications)


Fitria Eka Permata, Wartoyo Wartoyo. "Analisis Penerapan PSAK No. 105 pada Tabungan Berjangka
Mudharabah dan Pembiayaan Mudharabah", Al-Amwal : Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah, 2017

< 1% match (student papers from 16-Jun-2015)


Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia on 2015-06-16

< 1% match (student papers from 28-Aug-2015)


Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia on 2015-08-28

< 1% match (student papers from 19-Aug-2015)


Submitted to Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia on 2015-08-19

< 1% match (publications)


Diah Nurdiwaty, Hestin Sri Widiawati. JAE (JURNAL AKUNTANSI DAN EKONOMI), 2018

ANALISIS PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 102 PEMBIAYAAN MURABAHAH


PADA BAITUL MAAL WATAMWIL NURUL ISLAM BATAM Raja Eka Juan1, Hermaya Ompusunggu2
1Mahasiswa Program Studi Akuntansi, Universitas Putera Batam 2Dosen Program Studi Akuntansi,
Universitas Putera Batam email: pb150810235 @upbatam.ac.id, hermaya@puterabatam .ac.id
ABSTRACT This research was conducted at BMT Nurul Islam Batam with the title: Analysis of the
Application of Financial Accounting Standards Statement 102 Murabaha Financing at Baitul Maal
Watamwil Nurul Islam Batam. This study aims to determine the suitability of the application of
murabaha accounting at BMT Nurul Islam Batam with the Financial Accounting Standards Statement
102 murabaha financing. This type of research uses a qualitative approach. The data collection method
uses interviews and documentation, which compares the object of research with the concept of
comparison To determine the appropriateness of murabaha accounting practices by BMT Nurul Islam
Batam, the standard rules contained in PSAK No. 102 murabaha financing. The results of the study can
be seen that the accounting treatment murabaha on BMT Nurul Islam Batam relating to recognition
and measurement, presentation and disclosure has been prepared in accordance with PSAK No. 102
murabaha financing. Keywords: BMT, financial statements, murabaha financing, PSAK 102.
PENDAHULUAN Akuntansi syariah mulai diterapkan di Indonesia sejak 1990-an dengan munculnya
ekonomi Islam, yang ditandai beroperasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) tahun 1992. Selama
tahun 1990- an pertumbuhan akuntansi syariah di Indonesia sedikit lamban. Namun tahun 2000-an
berlangsung pertumbuhan yang signifikan diamati dari segi pertambahan aktiva, pendapatan, serta
luasnya jaringan kantor lembaga keuangan syariah (Tikawati & Parno, 2016). Pendirian lembaga
keuangan syariah yaitu BMI oleh Majelis Ulama Indonesia merupakan tumpuan dalam membangun
lembaga keuangan syariah lainnya seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT) (Rusby, Hamzah, & Hamzah,
2016). BMT difungsikan sebagai koperasi yang pada umumnya bertugas dalam menumbuhkan usaha
berdaya guna dan pemodalan dalam menaikkan taraf perekonomian UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah) seperti gerakan menabung dan memberikan dana kepada pihak yang memerlukan dalam
format jual-beli (murabahah). Murabahah dapat diartikan sebagai sistem jual-beli barang dengan
harga awal ditambahkan margin yang disetujui (Pratiwi & Septiarini, 2014). Kehadiran BMT di
Indonesia telah menopang ekonomi masyarakat. Secara sistematis, fungsi lembaga keuangan syariah
atas UMKM dapat dilihat dari besarnya dana yang diperuntukan dalam pengelolaan UMKM. Bersumber
pada informasi Bank Indonesia tahun 2015, pembiayaan lembaga keuangan syariah yaitu 12 BUS, 22
UUS, dan 163 BPRS dalam bidang UMKM apabila dilakukan perbandingan dengan tahun 2014
pencapaian pembiayaan UMKM bertambah sejumlah 8,0 % atau bertambah dari Rp731,8 triliun ke
Rp790,5 triliun (Habibah & Nikmah, 2016). Sebagai lembaga keuangan syariah, BMT tidak luput dari
permasalahan internal dan eksternal. Permasalahan internal BMT yaitu minimnya aktiva dan sumber
pemodalan yang dipunya, rendahnya kinerja staf, tidak melakukan pembaruan produk, dan minimnya
sarana teknologi informasi. Sedangkan permasalahan eksternal BMT yaitu eratnya persaingan,
randahnya kepercayaan masyarakat, terbatasnya kerja sama dan jaringan dengan lembaga keuangan
syariah lainnya, dan lemahnya pengamatan serta pengarahan dari pemerintah dan MUI. Berdasarkan
penjabaran masalah diatas, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis pengakuan dan
pengukuran, penyajian, serta pengungkapan pembiayaan murabahah berlandaskan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 102 pada BMT Nurul Islam Batam. KAJIAN TEORI 2.1 Akuntansi
Syariah Akuntansi syariah dapat dijelaskan berdasarkan suku kata yang dimiliki yaitu akuntansi dan
syariah. Menurut American Institute of Cerified Public Accountans (AICPA), akuntansi dapat diartikan
sebagai proses pendataan, pengukuran, dan pengikhtisaran transaksi keuangan dengan cara yang
efektif dan efisien, serta penjelasan hasil dari proses tersebut (Tikawati & Parno, 2016). Syariah dapat
diartikan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT agar ditaati oleh seluruh umat dalam menjalankan
aktivitasnya. Jadi, akuntansi syariah adalah sistem akuntansi berdasarkan transaksi yang selaras
dengan syariah Islam (Habibah & Nikmah, 2016). Akuntansi syariah berkaitan dengan pengakuan dan
pengukuran, penyajian, serta pengungkapan hak dan kewajiban dengan saksama. Perintah untuk
menjalankan pendataan transaksi jual- beli berlandaskan pada Q.S. Al- Baqarah:282, di mana
dijelaskan kewajiban mukmin untuk mecatat setiap transaksi yang belum selesai agar nyata nilai,
waktu, dan persaksiannya sehingga meyakinkan (Habibah & Nikmah, 2016). Dalam melakukan
transaksinya, akuntansi syariah mempunyai asas sebagai berikut (Danaferus, Nurhasanah, & Imaniyati,
2016): a. Kekerabatan; b. Kesamarataan; c. Kemudaratan; d. Kesepadanan; dan e. Berlaku umum.
Penerapan kegiatan negosiasi yang selaras atas dasar akuntansi syariah mesti memiliki ciri-ciri, yaitu:
negosiasi cuma dilaksanakan berlandaskan asas saling mengerti dan ridho; Asas keleluasaan
bernegosiasi selama objek tersebut selaras dengan anjuran islam dan layak digunakan; Uang memiliki
fungsi menjadi fasilitas penukaran dan pengukuran, bukannya menjadi sebuah barang dagang; tanpa
memuat faktor riba; tanpa memuat faktor kejahatan; tanpa memuat faktor perjudian; tanpa memuat
tindakan penipuan; tanpa memuat faktor yang tidak dibenarkan syariat islam; tanpa mengikuti asas
inflasi; Transaksi dilaksanakan berlandaskan pada kesepakatan yang nyata dan sesuai, juga sebagai
margin dengan tidak adanya yang dirugikan pada seluruh pihak; tanpa adanya penyimpangan biaya
dari negosiasi yang dibuat-buat; tanpa memuat faktor penyuapan (Agriyanto, 2011). 2.2 Pembiayaan
Murabahah Pembiayaan murabahah berasal dari 2 suku kata, yakni pembiayaan dan murabahah.
Definisi pembiayaan (financing) adalah penyaluran dana yang diserahkan oleh lembaga keuangan
kepada seseorang untuk membantu penanaman modal yang sudah dirancang (Tikawati & Parno,
2016). Definisi murabahah yaitu kegiatan negosiasi benda dengan biaya asal ditambah margin sesuai
kesepakatan bersama (Muhammad, 2010). Siregar (2015) berpendapat pembiayaan murabahah
adalah sebuah kegiatan negosiasi benda sejumlah biaya asal ditambahkan laba sesuai kesepakatan
bersama, di mana mula-mula penjual harus menjelaskan biaya asal terhadap pembeli. Praktik
pembiayaan murabahah harus memenuhi rukun sebagai berikut (Dimyauddin, 2010): 1. Terdapat
pelaku yaitu penjual dan pembeli; 2. Terdapat benda yang diizinkan menurut aturan islam; 3. Terdapat
biaya benda; dan 4. Terjadi akad (ijab qabul) antara kedua belah pihak. Praktik pembiayaan
murabahah mesti melaksanakan prasyarat, yakni (Habibah & Nikmah, 2016): 1. Pelaksana akad: a.
Paham aturan; b. Tanpa ada yang tertekan. 2. Benda yang diperdagangkan: a. Bukan barang yang
dilarang aturan islam; b. Memiliki daya guna; c. Pemberian dari pemilik kepada nasabah mampu
dilaksanakan; d. Kepemilikan sepenuhnya berada dipihak yang melaksanakan akad; e. Sama persis
kondisinya dengan permintaan tanpa adanya kekurangan fisik. 3. Akad: a. Diperdengarkan dengan
sangat tegas siapa saja yang terlibat dalam akad; b. ijab qabul mesti berjalan dengan mulus diiringi
oleh kesepakan biaya dan rincian barang; c. Tanpa memuat ketentuan yang sifatnya menggantungkan
kesahan negosiasi sehingga berpengaruh dikemudian hari; d. Jangka tempo yang tidak dibatasi. Ada 2
jenis akad murabahah, yaitu (Yusuf, 2013): 1. Murabahah dengan pesanan Murabahah dengan
pesanan, berarti pemilik modal membeli benda selepas adanya pesanan dari nasabah. 2. Murabahah
tanpa pesanan Murabahah tanpa pesanan, berarti pemilik modal menyediakan benda meski tidak
adanya pesanan dari nasabah. 2 .3 Baitul Maal wa Tamwil Baitul maal wa tamwil (BMT) mempunyai 2
makna, yaitu baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal fokus dengan bisnis penghimpunan dan
pendistribusian simpanan nonprofit, seperti zakat, infaq, dan sedekah. Baitul tamwil fokus pada bisnis
penghimpunan dan pendistribusian simpanan profitabel (Danaferus et al., 2016). BMT bisa
diterjemahkan dalam bentuk suatu badan ekonomi kecil yang berusaha menumbuhkan usaha-usaha
berdaya guna dan penanaman modal dengan metode pembagian hasil demi menaikan taraf
pekonomian pengusaha menengah kebawah dan mengentaskan kepapaan berlandaskan pada asas
syariah dan asas koperasi (PINBUK, n.d.) Imaniyati (2011) mengemukakan ciri utama BMT yaitu: 1.
Mendapat keuntungan bersama- sama, demi perekonomian yang sejahtera bagi para anggota. 2. Tidak
termasuk badan kemasyarakatan, namum bisa difungsikan dalam menaikan produktifitas zakat, infaq,
dan sedekah demi kemakmuran rakyat . 3. Mampu berkembang berkat peran masyarakat setempat. 4.
Punya masyarakat setempat, bukan perorangan ataupun masyarakat luar. 2.4 Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa penelitian terdahulu terkait pembiayaan murabahah: Tikawati dan Parno (2016)
melakukan penelitian tentang Analisis Penerapan PSAK No. 102 untuk Pembiayaan Murabahah Pada
KPN IAIN Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya pembiayaan murabahah pada KPN
IAIN Samarinda yang berhubungan dengan pengakuan dan pengukuran, penyajian dan pengungkapan
tidak semuanya selaras dengan PSAK No. 102. Habibah dan Nikmah (2016) melakukan penelitian
tentang Analisis Penerapan Akuntansi Syariah Berdasarkan PSAK 102 pada Pembiayaan Murabahah Di
BMT Se- Kabupaten Pati. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya ada beberapa BMT yang
melaksanakan pengakuan persediaan yang semestinya tidak mesti dilaksanakan sebab aplikasi dari
kegiatan pembiayaan murabahah bukanlah murabahah berdasarkan jual beli. Mujianto dan Febriana
(2018) melakukan penelitian tentang Penerapan Akuntansi Murabahah Pada PT. Bank BCA Syariah
sesuai dengan PSAK 102. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya pembiayaan kredit dengan
menerapkan akuntansi murabahah sudah sesuai dengan PSAK 102, di mana Bank BCA Syariah berlaku
sebagai penjamin pembiayaan. Pratiwi dan Septiarini (2014) melakukan penelitian tentang Analisis
Penerapan PSAK 102 Murabahah (Studi Kasus pada KSU BMT Rahmat Syariah Kediri). Hasil penelitian
menunjukkan bahwasanya BMT Rahmat Syariah Kediri dalam urusan pengakuan dan pengukuran,
penyajian, serta pengungkapan kesepakatan kontrak awal belum selaras dengan PSAK 102. Hanum
(2014) melakukan penelitian tentang Analisis Penerapan Transaksi Murabahah Pada PT. Bank
Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah Gebu Prima Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya
penerapan sistem pembiayaan transaksi murabahah serta pengukuran pendapatan transaksi
murabahah yang diaplikasikan oleh PT. BPR Syariah Gebu Prima Medan telah selaras PSAK 102.
Febrian dan Mardian (2017) melakukan penelitian terkait Penerapan PSAK 102 atas Transaksi
Murabahah: Studi pada Baitul Maal wa Tamwil di Depok, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan
bahwasanya tidak seluruh BMT Depok telah mengaplikasikan PSAK 102 pada perlakuan akuntansi atas
transaksi murabahah. Umumnya tercapai hanya 68.4 %. Adanya kekurangan pada sudut pandang
dasar, pendidikan informan yang menyebabkan kurangnya pemahaman mengenai poin- poin transaksi
di BMT. Menne et al. (2016) melakukan penelitian tentang The Implementation of PSAK 102 for
Murabahah Financing; Case Study in Sulselbar Syariah Bank Makassar. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerapan pembiayaan murabahah di PT. Bank Sulselbar Syariah Makassar sudah selaras
dengan PSAK 102. Menne et al. (2017) melakukan penelitian tentang Murabahah Accounting in BNI
Syariah Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembiayaan murabahah pada BNI
Syariah Makassar sudah selaras dengan PSAK 102 terutama untuk pengakuan, pengukuran,
pencatatan, dan pengungkapan, kecuali untuk perlakuan akuntansi ketika terjadi tunggakan dan
penerimaan cicilan tunggakan. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada Baitul Maal wa
Tamwil Nurul Islam Batam yang terletak di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam. Untuk
menganalisis penerapan PSAK 102 pembiayaan murabahah pada Baitul Maal wa Tamwil Nurul Islam
Batam digunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor metode kualitatif merupakan suatu
metode penelitian yang memberikan hasil data deskriptif berbentuk kata-kata lisan atau tulisan dari
individu dan karakter yang dapat diperhatikan (Soewadji, 2012). Penghimpunan keterangan yang
menunjang penelitian ini dilaksanakan dengan studi dokumentasi yaitu penghimpunan dokumen
dengan teknik menyalin, mencatat serta mengutip data dari sumbernya langsung. Selanjutnya, melalui
wawancara yaitu penghimpunan keterangan dengan teknik mengutarakan beberapa pertanyaan secara
lisan kepada pihak yang terkait objek yang diperhatikan. Peneliti menggunakan pertanyaan sistematis,
di mana pertanyaan dirancang sebelum berlangsungnya wawancara, namun boleh jadi pertanyaan
yang diutarakan bisa disempurnakan sinkron dengan kondisi wawancara (Amrullah, 2016). Adapun
yang menjadi narasumber adalah Pengurus Operasional dari Divisi Accounting BMT Nurul Islam Batam.
Pemilihan narasumber berdasarkan pengetahuan yang dimiliki tentang PSAK 102 pembiayaan
murabahah dan BMT Nurul Islam Batam. Penghimpunan keterangan juga dilaksanakan dengan studi
pustaka yaitu teknik penghimpunan keterangan dengan memanfaatkan pustaka seperti artikel, jurnal,
serta referensi yang menunjang penelitian. Data yang diperoleh meliputi: data profil BMT Nurul Islam
Batam, laporan keuangan pembiayaan murabahah dalam 5 tahun terakhir, dan perlakuan akuntansi
pembiayaan murabahah pada BMT Nurul Islam Batam. Keterangan yang telah terhimpun selanjutnya
akan dilakukan analisis dengan teknik deskriptif. Teknik analisis ini menginterpretasikan hasil
seadanya dengan pendeskripsian yang layak serta tidak memiliki maksud untuk memberikan simpulan
yang lumrah (Amrullah, 2016). Proses analisis keterangan melewati tahap-tahap berikut, pertama
dilakukan pengorganisasian, lalu dilanjutkan dengan pengelompokan dan pengkategorian sesuai
dengan panduan yang telah ditetapkan. Kemudian keterangan disusun dan selanjutnya dilakukan
interpretasi serta penarikan simpulan, sehingga diperoleh gambaran mengenai penerapan PSAK 102
berupa pengakuan dan pengukuran, penyajian, serta pengungkapan pembiayaan murabahah pada
BMT Nurul Islam Batam. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Objek Penelitian Baitul Maal wa
Tamwil Nurul Islam Batam berdiri pada 26 Desember 1999 setelah diadakan pertemuan dengan para
pendiri dan remaja Masjid untuk menyetorkan sejumlah uang sebagai modal BMT. Pendiri awal
berjumlah 31 orang dari 2 lembaga dengan modal awal sejumlah Rp. 43.000.000. BMT Nurul Islam
Batam beroperasi dengan Sertifikas Operasional Sementara (SOS) legalitas dari PINBUK tingkat 1
Kepulauan Riau pada tahun 2000, sampai akhirnya pada tahun 2001 BMT Nurul Islam Batam disahkan
sebagai Koperasi Syariah dari Menteri Koperasi Negara dengan nomor badan hukum 39/BH/PMK-UKM.
Para peserta mengemban visi dan misi, yaitu: 1. Visi dari BMT Nurul Islam Batam adalah menjadi
perintis lembaga keuangan mikro syariah berbasis kemasyarakatan. 2. Misi dari BMT Nurul Islam
Batam: a. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di sektor mikro b. Menyejahterakan anggota dan
berdaya guna bagi masyarakat c. Penguatan manajemen dan pemodalan melalui kemitraan dengan
lembaga lainnya d. Penguatan sistem mutu menuju layanan sempurna. 4.2 Pengakuan dan Pengukuran
Aktiva murabahah yang diserahkan pada pembeli berupa benda yang dihendaki pembeli. Benda
tersebut dijual oleh BMT Nurul Islam Batam kepada pembeli sesuai akad murabahah dan biaya yang
telah disetujui kedua belah pihak, dinyatakan menjadi persediaan sejumlah biaya perolehan.
Pengakuan persediaan yang secara praktik melalui pembelian benda dari supplier kemudian benda
tersebut dijual oleh BMT Nurul Islam Batam kepada pembeli sehingga nilai persediaan menjadi impas.
Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 bahwa pengakuan dan pengukuran aktiva murabahah terjadi
pada saat perolehan, aktiva murabahah dinyatakan menjadi persediaan sejumlah biaya perolehan.
Munculnya piutang murabahah dikarenakan terjadinya transaksi penjualan oleh BMT Nurul Islam
Batam tetapi belum dibayar lunas oleh pembeli, piutang tersebut dicatat pada jurnal umum. Apabila
pengakuan margin dengan cara proporsional, maka nilai margin yang dinyatakan pada tiap periode
diperhitungkan dengan mengkalikan nilai persentase margin pada nilai piutang yang habis masa pada
periode tersebut. Persentase margin dapat diperhitungkan dengan membandingkan margin dan biaya
perolehan aktiva murabahah. Pengalokasian margin yang memakai asas inflasi tidak diperbolehkan
sebab tidak difasilitasi pada kerangka dasar dan dapat terjadi 2 akad didalamnya (riba). Hal tersebut
selaras dengan PSAK 102 bahwa pengakuan dan pengukuran piutang murabahah dinyatakan sejumlah
biaya perolehan aktiva murabahah ditambahkan margin yang disetujui. Pada akhir periode laporan
keuangan, piutang murabahah dinilai sejumlah neto yang dapat direalisasikan yaitu sisa piutang
dikurang dengan penyisihan kerugian piutang. Margin murabahah pada BMT Nurul Islam Batam
ditetapkan oleh harga benda dan margin dipasaran, jadi nilai perolehan tidak diperhitungkan dalam
akad murabahah. Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 bahwa margin murabahah tangguhan
dilaporkan pada laporan neraca menjadi pengurang piutang murabahah. Dalam transaksi murabahah,
BMT Nurul Islam Batam memberikan potongan murabahah kepada pembeli berupa bonus karena dapat
melunasi pembiayaan lebih cepat dari jumlah waktu yang disetujui. Hal tersebut selaras dengan PSAK
102 bahwa pembeli yang dapat melakukan pelunasan pembiayaan dengan tepat waktu atau lebih
cepat dari waktu yang disetujui akan diberikan potongan pelunasan piutang murabahah dan
dinyatakan menjadi pengurangan keuntungan murabahah. Namun potongan murabahah pada BMT
Nurul Islam Batam tidak didasari dengan mengkalikan jumlah persentase pembiayaan dan waktu agar
terhindar dari unsur riba. Sanksi (denda) diberlakukan oleh BMT Nurul Islam Batam, namun diakui
sebagai infaq (penebus dosa). Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 bahwa sanksi diberlakukan
apabila pembeli lengah dalam menunaikan kewajiban selaras dengan akad, dan denda tersebut
dinyatakan menjadi dana kebajikan. Pada BMT Nurul Islam Batam, uang jaminan dinyatakan menjadi
uang jaminan pembelian sejumlah nilai yang diterima. Apabila benda jadi dibeli oleh pembeli, uang
jaminan dinyatakan menjadi pembayaran piutang. Apabila benda tidak jadi dibeli, maka dilakukan
pengembalian uang jaminan kepada pembeli setelah dijumlahkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh
BMT Nurul Islam Batam. Pembayaran uang jaminan adalah bagian dari biaya pokok, sehingga jumlah
piutang tangguhan pembeli berkurang. Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 bahwa uang jaminan
sebagai tanda serius pemesanan dan pemotong harga jual murabahah. 4.3 Penyajian Piutang
murabahah disajikan sejumlah neto yang dapat direalisasi, yaitu sisa piutang murabahah dikurang
penyisihan kerugian piutang. Piutang murabahah terbilang aktiva lancar, sehingga disajikan dibawah
kas dan BMT Nurul Islam Batam. Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 bahwa penyajian piutang
murabahah pada laporan neraca mesti konsisten menyajikan jumlah bruto piutang karena piutang
yang tidak dapat direalisasi hanya berdasarkan perkiraan. Margin murabahah BMT Nurul Islam Batam
disajikan sebagai pengurang (contra account) piutang murabahah. Hal tersebut selaras dengan PSAK
102 sehingga margin murabahah dapat diketahui. Pada BMT Nurul Islam Batam beban murabahah
tangguhan ialah akibat jika dilakukan pengakuan terhadap margin murabahah tangguhan. Sehingga
beban murabahah tangguhan tidak dapat dilihat dari penyajian laporan laba/rugi. Hal tersebut selaras
dengan PSAK 102 bahwa beban murabahah tangguhan yaitu disajikan sebagai pengurang (contra
account) piutang murabahah. Transaksi keuangan yang dilakukan BMT Nurul Islam Batam disajikan
berdasarkan jenis transaksinya yaitu murabahah, mudharabah, musyarakah dengan laporan laba/rugi
berupa pendapatan margin. Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 bahwa penyajian pendapatan
margin murabahah pada laporan laba/rugi bagian pendapatan, menjadi pendapatan bagi hasil
pembiayaan. 4.4 Pengungkapan Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada BMT Nurul Islam Batam,
sebagai penjual telah mengungkapkan dengan sebenarnya hal-hal yang terkait transaksi piutang
murabahah, margin murabahah, dan pendapatan margin murabahah. Hal tersebut selaras dengan
PSAK 102 bahwa rincian piutang murabahah berdasarkan kemampuan, dikategorikan menjadi mampu
dan tidak mampu, jika pembeli termasuk dalam golongan tidak mampu akan dilakukan penghapusan
piutang oleh BMT. Pihak BMT melakukan pengungkapan margin murabahah tangguhan pada laporan
laba/rugi. Pihak BMT juga telah melakukan pengungkapan pendapatan margin murabahah, sehingga
lebih gampang untuk mendapati jumlah pendapatan margin murabahah. 4.5 Pembiayaan murabahah
Berdasarkan data dari pihak BMT Nurul Islam Batam didapatkan persentase pembiayaan murabahah
sebagai berikut: Tabel 1. Persentase Pembiayaan Murabahah BMT Nurul Islam Batam Tahun
Pembiayaan Persen- Murabahah tase 2014 Rp. 6.972.656.304,63 2015 Rp. 4.525.504.606,99 2016 Rp.
5.380.135.430,26 2017 Rp. 8.333.419.384,00 2018 Rp. 9.750.234.920,00 70 % 45 % 53 % 83 % 97
% (Sumber: BMT Nurul Islam Batam, 2020) Dengan target pencapaian dalam kurun waktu 5 tahun
sebesar Rp10.000.000.000. Pada tahun 2014, total transaksi pembiayaan murabahah mencapai 70 %
dari semua transaksi yang telah dijalankan dengan jumlah Rp. 6.972.656.304,63. Pada tahun 2015,
total transaksi pembiayaan murabahah mencapai 45 % dari semua transaksi yang telah dijalankan
dengan jumlah Rp. 4.525.504.606,99. Pada tahun 2016, total transaksi pembiayaan murabahah
mencapai 53 % dari semua transaksi yang telah dijalankan dengan jumlah Rp. 5.380.135.430,26. Pada
tahun 2017, total transaksi pembiayaan murabahah mencapai 83 % dari semua transaksi yang telah
dijalankan dengan jumlah Rp. 8.333.419.384,00. Pada tahun 2018, total transaksi pembiayaan
murabahah mencapai 97 % dari semua transaksi yang telah dijalankan dengan jumlah Rp.
9.750.234.920,00. Dalam melakukan akad murabahah pada BMT Nurul Islam Batam berlandaskan
surat Al-Maidah:1 dan Asy- Syua’ara:181, adanya saksi saat berlangsungnya akad minimal 2 orang,
pembeli memberikan persyaratan dokumen kepada BMT, pembacaan pasal-pasal dan perjanjian yang
berlaku mengenai pembiayaan murabahah di hadapan calon pembeli dan saksi, menjelaskan besaran
harga pokok, margin yang telah ditentukan dan jangka waktu pembiayaan murabahah sehingga kedua
belah pihak sepakat, pembeli menandatangani perjanjian di atas materai 6000, melakukan penyerahan
benda oleh supplier kepada pembeli dengan sepengetahuan BMT. Dalam pencairan pembiayaan
murabahah dari awal sebelum akad murabahah dijelaskan tidak ada pencairan yang dilakukan. Karena
pembiayaan murabahah merupakan jual- beli benda pada harga pokok ditambah dengan keuntungan
yang telah disepakati besama. Sehingga objek tersebut bukan uang melainkan benda sebab sejak awal
akad tidak memadukan akad murabahah dengan akad wakalah. Kendala yang sering dihadapi BMT
Nurul Islam Batam dalam pembiayaan murabahah yaitu kurangnya pengetahuan pembeli tentang
pembiayaan murabahah, rendahnya kerja sama dengan supplier dalam memenuhi benda yang
dihendaki pembeli, keyakinan kemampuan membayar dari pembeli yang dapat dipercaya, banyak
pembeli yang masih suka memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya, serta
sulitnya penagihan disaat pembeli sudah tidak bisa membayar karena mereka cenderung menghindar.
SIMPULAN Pada aspek pengakuan dan pengukuran, akad murabahah dilaksanakan oleh pihak BMT
Nurul Islam Batam setelah menerima pesanan dari pembeli. Aktiva murabahah pada BMT Nurul Islam
Batam tidak akan menurun nilainya karena rusak atau usang sebelum diserahkan kepada pembeli.
Pada aspek penyajian, pihak BMT Nurul Islam Batam melakukan penyajian piutang murabahah
sejumlah neto yang dapat direalisasi, yaitu piutang murabahah dikurang dengan penyisihan kerugian
piutang. Pihak BMT Nurul Islam Batam juga melakukan penyajian margin murabahah tangguhan
menjadi pengurang piutang murabahah. Beban murabahah tangguhan ialah akibat jika dilakukan
pengakuan terhadap margin murabahah tangguhan. Sehingga beban murabahah tangguhan tidak
dapat dilihat pada penyajian laporan laba/rugi. Pada aspek pengungkapan, pihak BMT Nurul Islam
Batam melakukan pengungkapan piutang murabahah pada neraca sejumlah neto yang dapat
direalisasikan. Pihak BMT Nurul Islam Batam juga melakukan pengungkapan margin murabahah
tangguhan pada laporan laba/rugi. Hal tersebut di atas telah selaras dengan PSAK 102 mengenai
pembiayaan murabahah yang meliputi pengakuan dan pengukuran, penyajian, serta pengungkapan.
Pembiayaan murabahah di BMT Nurul Islam Batam memiliki persentase yang cenderung meningkat
dalam 5 tahun terakhir. DAFTAR PUSTAKA Agriyanto, R. (2011). Analisis Kesiapan Pelaku Ekonomi
Syari’ah dalam Menghadapi Pelaksanaan Wajib Audit. At-Taqaddum, 3(1), 61–77. Amrullah. (2016).
Analisis Penerapan PSAK No. 102 Tentang Akuntansi Murabahah (Studi Kasus Pada Lembaga Keuangan
Mikro Syari’ah Baitul Qiradh Afdhal Cabang Kota Lhokseumawe). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi
Akuntansi (JIMEKA), 1(1), 341–356. Danaferus, A. R., Nurhasanah, N., & Imaniyati, N. S. (2016).
Prinsip Akuntansi dalam Penyajian Laporan Keuangan Neraca pada Baitul Maal Wat Tamwil berdasarkan
Peraturan Menteri KUKM No. 14/Per/K.UKM/IV/2015 tentang Akuntansi Usaha Simpan Pinjam dan
Pembiayaan Syariah Dihubungkan dengan Prinsip Akuntansi Syariah (St. Prosiding Keuangan Dan
Perbankan Syariah, 2(2), 535–542. Dimyauddin, D. (2010). Pengantar Fiqih Muamalah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Febrian, R., & Mardian, S. (2017). Penerapan PSAK NO . 102 atas Transaksi
Murabahah: Studi pada Baitul Maal wa Tamwil di Depok, Jawa Barat. IKONOMIKA: Journal of Islamic
Economics and Business, 2(1), 19–40. Habibah, M., & Nikmah, A. (2016). Analisis Penerapan Akuntansi
Syariah Berdasarkan PSAK 102 pada Pembiayaan Murabahah di BMT Se-Kabupaten Pati.
EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi Syariah, 4(1), 114–136. Hanum, Z. (2014). Analisis Penerapan
Transaksi Murabahah pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Syariah Gebu Prima Medan. Jurnal Ilmu
Ekonomi Dan Studi Pembangunan, 14(01), 1–12. Imaniyati, N. S. (2011). Aspek-Aspek Hukum Baitul
Maal Wat Tamwil ( BMT ) dalam Perspektif Hukum Ekonomi. Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi,
Dan Humaniora, 2(1), 129–138. Menne, F., Cahyono, & Rizal, M. (2016). The Implementation of PSAK
102 for Murabahah Financing; Case Study in Sulselbar Syariah Bank Makassar. Journal of Humanity,
4(1), 1–9. Menne, F., Idris, M., & Erni. (2017). Murabahah Accounting in BNI Syariah Makassar.
Indonesia Prime, 2(1), 14–21. Muhammad. (2010). Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta: Salemba
Empat. Mujianto, E., &Febriana, A. (2018). Penerapan Akuntansi Murabahah pada PT. Bank BCA
Syariah sesuai dengan PSAK 102. Global, 2(2), 23–36. PINBUK. (n.d.). Peraturan Dasar dan Contoh
AD ART BMT. Jakarta: wasantaranet .id. Pratiwi, I. E., & Septiarini, D. F. (2014). Analisis Penerapan
PSAK-102 Murabahah (Studi Kasus pada KSU BMT Rahmat Syariah Kediri). AKRUAL: Jurnal Akuntansi,
6(1), 17–32. Rusby, Z., Hamzah, Z.,& Hamzah. (2016). Analisa Permasalahan Baitul Maal Wat Tamwil
(BMT) melalui Pendekatan Analytical Network Process (ANP). Al- Hikmah, 13(1), 18–29. Siregar, S.
(2015). Akuntansi Perbankan Syariah Sesuai PAPSI Tahun 2013 (Cetakan Pe). Medan: FEBI UIN- SU
Press. Soewadji, J. (2012). Pengantar Metodologi Penelitian (Edisi Pert). Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tikawati, & Parno. (2016). Analisis Penerapan PSAK NO. 102 untuk Pembiayaan Murabahah pada KPN
IAIN Samarinda. El-JIZYA: Jurnal Ekonomi Islam (Islamic Economics Journal), 4(2), 285–316. Yusuf,
M. (2013). Analisis Penerapan Pembiayaan Murabahah Berdasarkan Pesanan dan Tanpa Pesanan serta
Kesesuaian dengan PSAK 102. Binus Business Review, 4(1), 15–29.

Anda mungkin juga menyukai