ABSTRACT
This research was conducted at BMT Nurul Islam Batam with the title: Analysis of the
Application of Financial Accounting Standards Statement 102 Murabaha Financing at
Baitul Maal Watamwil Nurul Islam Batam. This study aims to determine the suitability of the
application of murabaha accounting at BMT Nurul Islam Batam with the Financial
Accounting Standards Statement 102 murabaha financing. This type of research uses a
qualitative approach. The data collection method uses interviews and documentation,
which compares the object of research with the concept of comparison To determine the
appropriateness of murabaha accounting practices by BMT Nurul Islam Batam, the
standard rules contained in PSAK No. 102 murabaha financing. The results of the study
can be seen that the accounting treatment murabaha on BMT Nurul Islam Batam relating
to recognition and measurement, presentation and disclosure has been prepared in
accordance with PSAK No. 102 murabaha financing.
PENDAHULUAN
Akuntansi syariah mulai diterapkan di dapat diartikan sebagai sistem jual-beli
Indonesia sejak 1990-an dengan barang dengan harga awal ditambahkan
munculnya ekonomi Islam, yang ditandai margin yang disetujui (Pratiwi &
beroperasinya Bank Muamalat Indonesia Septiarini, 2014).
(BMI) tahun 1992. Selama tahun 1990- Kehadiran BMT di Indonesia telah
an pertumbuhan akuntansi syariah di menopang ekonomi masyarakat. Secara
Indonesia sedikit lamban. Namun tahun sistematis, fungsi lembaga keuangan
2000-an berlangsung pertumbuhan yang syariah atas UMKM dapat dilihat dari
signifikan diamati dari segi pertambahan besarnya dana yang diperuntukan dalam
aktiva, pendapatan, serta luasnya pengelolaan UMKM. Bersumber pada
jaringan kantor lembaga keuangan informasi Bank Indonesia tahun 2015,
syariah (Tikawati & Parno, 2016). pembiayaan lembaga keuangan syariah
Pendirian lembaga keuangan syariah yaitu 12 BUS, 22 UUS, dan 163 BPRS
yaitu BMI oleh Majelis Ulama Indonesia dalam bidang UMKM apabila dilakukan
merupakan tumpuan dalam membangun perbandingan dengan tahun 2014
lembaga keuangan syariah lainnya pencapaian pembiayaan UMKM
seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT) bertambah sejumlah 8,0 % atau
(Rusby, Hamzah, & Hamzah, 2016). bertambah dari Rp731,8 triliun ke
BMT difungsikan sebagai koperasi yang Rp790,5 triliun (Habibah & Nikmah,
pada umumnya bertugas dalam 2016).
menumbuhkan usaha berdaya guna dan Sebagai lembaga keuangan syariah,
pemodalan dalam menaikkan taraf BMT tidak luput dari permasalahan
perekonomian UMKM (Usaha Mikro, internal dan eksternal. Permasalahan
Kecil, dan Menengah) seperti gerakan internal BMT yaitu minimnya aktiva dan
menabung dan memberikan dana sumber pemodalan yang dipunya,
kepada pihak yang memerlukan dalam rendahnya kinerja staf, tidak melakukan
format jual-beli (murabahah). Murabahah pembaruan produk, dan minimnya
sarana teknologi informasi. Sedangkan e. Berlaku umum.
permasalahan eksternal BMT yaitu Penerapan kegiatan negosiasi yang
eratnya persaingan, randahnya selaras atas dasar akuntansi syariah
kepercayaan masyarakat, terbatasnya mesti memiliki ciri-ciri, yaitu: negosiasi
kerja sama dan jaringan dengan cuma dilaksanakan berlandaskan asas
lembaga keuangan syariah lainnya, dan saling mengerti dan ridho; Asas
lemahnya pengamatan serta pengarahan keleluasaan bernegosiasi selama objek
dari pemerintah dan MUI. tersebut selaras dengan anjuran islam
Berdasarkan penjabaran masalah dan layak digunakan; Uang memiliki
diatas, adapun tujuan dari penelitian ini fungsi menjadi fasilitas penukaran dan
yaitu untuk menganalisis pengakuan dan pengukuran, bukannya menjadi sebuah
pengukuran, penyajian, serta barang dagang; tanpa memuat faktor
pengungkapan pembiayaan murabahah riba; tanpa memuat faktor kejahatan;
berlandaskan Pernyataan Standar tanpa memuat faktor perjudian; tanpa
Akuntansi Keuangan (PSAK) 102 pada memuat tindakan penipuan; tanpa
BMT Nurul Islam Batam. memuat faktor yang tidak dibenarkan
syariat islam; tanpa mengikuti asas
KAJIAN TEORI inflasi; Transaksi dilaksanakan
2.1 Akuntansi Syariah berlandaskan pada kesepakatan yang
Akuntansi syariah dapat dijelaskan nyata dan sesuai, juga sebagai margin
berdasarkan suku kata yang dimiliki yaitu dengan tidak adanya yang dirugikan
akuntansi dan syariah. Menurut pada seluruh pihak; tanpa adanya
American Institute of Cerified Public penyimpangan biaya dari negosiasi yang
Accountans (AICPA), akuntansi dapat dibuat-buat; tanpa memuat faktor
diartikan sebagai proses pendataan, penyuapan (Agriyanto, 2011).
pengukuran, dan pengikhtisaran
transaksi keuangan dengan cara yang 2.2 Pembiayaan Murabahah
efektif dan efisien, serta penjelasan hasil Pembiayaan murabahah berasal dari
dari proses tersebut (Tikawati & Parno, 2 suku kata, yakni pembiayaan dan
2016). Syariah dapat diartikan ketentuan murabahah. Definisi pembiayaan
yang ditetapkan Allah SWT agar ditaati (financing) adalah penyaluran dana yang
oleh seluruh umat dalam menjalankan diserahkan oleh lembaga keuangan
aktivitasnya. Jadi, akuntansi syariah kepada seseorang untuk membantu
adalah sistem akuntansi berdasarkan penanaman modal yang sudah
transaksi yang selaras dengan syariah dirancang (Tikawati & Parno, 2016).
Islam (Habibah & Nikmah, 2016). Definisi murabahah yaitu kegiatan
Akuntansi syariah berkaitan dengan negosiasi benda dengan biaya asal
pengakuan dan pengukuran, penyajian, ditambah margin sesuai kesepakatan
serta pengungkapan hak dan kewajiban bersama (Muhammad, 2010). Siregar
dengan saksama. Perintah untuk (2015) berpendapat pembiayaan
menjalankan pendataan transaksi jual- murabahah adalah sebuah kegiatan
beli berlandaskan pada Q.S. Al- negosiasi benda sejumlah biaya asal
Baqarah:282, di mana dijelaskan ditambahkan laba sesuai kesepakatan
kewajiban mukmin untuk mecatat setiap bersama, di mana mula-mula penjual
transaksi yang belum selesai agar nyata harus menjelaskan biaya asal terhadap
nilai, waktu, dan persaksiannya sehingga pembeli.
meyakinkan (Habibah & Nikmah, 2016). Praktik pembiayaan murabahah
Dalam melakukan transaksinya, harus memenuhi rukun sebagai berikut
akuntansi syariah mempunyai asas (Dimyauddin, 2010):
sebagai berikut (Danaferus, Nurhasanah, 1. Terdapat pelaku yaitu penjual dan
& Imaniyati, 2016): pembeli;
a. Kekerabatan; 2. Terdapat benda yang diizinkan
b. Kesamarataan; menurut aturan islam;
c. Kemudaratan; 3. Terdapat biaya benda; dan
d. Kesepadanan; dan
4. Terjadi akad (ijab qabul) antara seperti zakat, infaq, dan sedekah. Baitul
kedua belah pihak. tamwil fokus pada bisnis penghimpunan
Praktik pembiayaan murabahah mesti dan pendistribusian simpanan profitabel
melaksanakan prasyarat, yakni (Habibah (Danaferus et al., 2016). BMT bisa
& Nikmah, 2016): diterjemahkan dalam bentuk suatu badan
1. Pelaksana akad: ekonomi kecil yang berusaha
a. Paham aturan; menumbuhkan usaha-usaha berdaya
b. Tanpa ada yang tertekan. guna dan penanaman modal dengan
2. Benda yang diperdagangkan: metode pembagian hasil demi menaikan
a. Bukan barang yang dilarang taraf pekonomian pengusaha menengah
aturan islam; kebawah dan mengentaskan kepapaan
b. Memiliki daya guna; berlandaskan pada asas syariah dan
c. Pemberian dari pemilik asas koperasi (PINBUK, n.d.)
kepada nasabah mampu Imaniyati (2011) mengemukakan ciri
dilaksanakan; utama BMT yaitu:
d. Kepemilikan sepenuhnya 1. Mendapat keuntungan bersama-
berada dipihak yang sama, demi perekonomian yang
melaksanakan akad; sejahtera bagi para anggota.
e. Sama persis kondisinya 2. Tidak termasuk badan
dengan permintaan tanpa kemasyarakatan, namum bisa
adanya kekurangan fisik. difungsikan dalam menaikan
3. Akad: produktifitas zakat, infaq, dan
a. Diperdengarkan dengan sedekah demi kemakmuran
sangat tegas siapa saja yang rakyat .
terlibat dalam akad; 3. Mampu berkembang berkat
b. ijab qabul mesti berjalan peran masyarakat setempat.
dengan mulus diiringi oleh 4. Punya masyarakat setempat,
kesepakan biaya dan rincian bukan perorangan ataupun
barang; masyarakat luar.
c. Tanpa memuat ketentuan
yang sifatnya 2.4 Penelitian Terdahulu
menggantungkan kesahan Berikut beberapa penelitian terdahulu
negosiasi sehingga terkait pembiayaan murabahah:
berpengaruh dikemudian hari; Tikawati dan Parno (2016)
d. Jangka tempo yang tidak melakukan penelitian tentang Analisis
dibatasi. Penerapan PSAK No. 102 untuk
Ada 2 jenis akad murabahah, yaitu Pembiayaan Murabahah Pada KPN IAIN
(Yusuf, 2013): Samarinda. Hasil penelitian
1. Murabahah dengan pesanan menunjukkan bahwasanya pembiayaan
Murabahah dengan pesanan, murabahah pada KPN IAIN Samarinda
berarti pemilik modal membeli yang berhubungan dengan pengakuan
benda selepas adanya pesanan dan pengukuran, penyajian dan
dari nasabah. pengungkapan tidak semuanya selaras
2. Murabahah tanpa pesanan dengan PSAK No. 102.
Murabahah tanpa pesanan, Habibah dan Nikmah (2016)
berarti pemilik modal melakukan penelitian tentang Analisis
menyediakan benda meski tidak Penerapan Akuntansi Syariah
adanya pesanan dari nasabah. Berdasarkan PSAK 102 pada
Pembiayaan Murabahah Di BMT Se-
2.3 Baitul Maal wa Tamwil Kabupaten Pati. Hasil penelitian
Baitul maal wa tamwil (BMT) menunjukkan bahwasanya ada beberapa
mempunyai 2 makna, yaitu baitul maal BMT yang melaksanakan pengakuan
dan baitul tamwil. Baitul maal fokus persediaan yang semestinya tidak mesti
dengan bisnis penghimpunan dan dilaksanakan sebab aplikasi dari
pendistribusian simpanan nonprofit, kegiatan pembiayaan murabahah
bukanlah murabahah berdasarkan jual Syariah Makassar sudah selaras dengan
beli. PSAK 102.
Mujianto dan Febriana (2018) Menne et al. (2017) melakukan
melakukan penelitian tentang Penerapan penelitian tentang Murabahah
Akuntansi Murabahah Pada PT. Bank Accounting in BNI Syariah Makassar.
BCA Syariah sesuai dengan PSAK 102. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan penerapan pembiayaan murabahah pada
bahwasanya pembiayaan kredit dengan BNI Syariah Makassar sudah selaras
menerapkan akuntansi murabahah dengan PSAK 102 terutama untuk
sudah sesuai dengan PSAK 102, di pengakuan, pengukuran, pencatatan,
mana Bank BCA Syariah berlaku dan pengungkapan, kecuali untuk
sebagai penjamin pembiayaan. perlakuan akuntansi ketika terjadi
Pratiwi dan Septiarini (2014) tunggakan dan penerimaan cicilan
melakukan penelitian tentang Analisis tunggakan.
Penerapan PSAK 102 Murabahah (Studi
Kasus pada KSU BMT Rahmat Syariah METODE PENELITIAN
Kediri). Hasil penelitian menunjukkan Penelitian dilaksanakan pada Baitul
bahwasanya BMT Rahmat Syariah Kediri Maal wa Tamwil Nurul Islam Batam yang
dalam urusan pengakuan dan terletak di Kawasan Industri Batamindo,
pengukuran, penyajian, serta Kota Batam. Untuk menganalisis
pengungkapan kesepakatan kontrak penerapan PSAK 102 pembiayaan
awal belum selaras dengan PSAK 102. murabahah pada Baitul Maal wa Tamwil
Hanum (2014) melakukan penelitian Nurul Islam Batam digunakan metode
tentang Analisis Penerapan Transaksi kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
Murabahah Pada PT. Bank Pembiayaan metode kualitatif merupakan suatu
Rakyat (BPR) Syariah Gebu Prima metode penelitian yang memberikan
Medan. Hasil penelitian menunjukkan hasil data deskriptif berbentuk kata-kata
bahwasanya penerapan sistem lisan atau tulisan dari individu dan
pembiayaan transaksi murabahah serta karakter yang dapat diperhatikan
pengukuran pendapatan transaksi (Soewadji, 2012).
murabahah yang diaplikasikan oleh PT. Penghimpunan keterangan yang
BPR Syariah Gebu Prima Medan telah menunjang penelitian ini dilaksanakan
selaras PSAK 102. dengan studi dokumentasi yaitu
Febrian dan Mardian (2017) penghimpunan dokumen dengan teknik
melakukan penelitian terkait Penerapan menyalin, mencatat serta mengutip data
PSAK 102 atas Transaksi Murabahah: dari sumbernya langsung. Selanjutnya,
Studi pada Baitul Maal wa Tamwil di melalui wawancara yaitu penghimpunan
Depok, Jawa Barat. Hasil penelitian keterangan dengan teknik mengutarakan
menunjukkan bahwasanya tidak seluruh beberapa pertanyaan secara lisan
BMT Depok telah mengaplikasikan kepada pihak yang terkait objek yang
PSAK 102 pada perlakuan akuntansi diperhatikan. Peneliti menggunakan
atas transaksi murabahah. Umumnya pertanyaan sistematis, di mana
tercapai hanya 68.4 %. Adanya pertanyaan dirancang sebelum
kekurangan pada sudut pandang dasar, berlangsungnya wawancara, namun
pendidikan informan yang menyebabkan boleh jadi pertanyaan yang diutarakan
kurangnya pemahaman mengenai poin- bisa disempurnakan sinkron dengan
poin transaksi di BMT. kondisi wawancara (Amrullah, 2016).
Menne et al. (2016) melakukan Adapun yang menjadi narasumber
penelitian tentang The Implementation of adalah Pengurus Operasional dari Divisi
PSAK 102 for Murabahah Financing; Accounting BMT Nurul Islam Batam.
Case Study in Sulselbar Syariah Bank Pemilihan narasumber berdasarkan
Makassar. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan yang dimiliki tentang PSAK
bahwa penerapan pembiayaan 102 pembiayaan murabahah dan BMT
murabahah di PT. Bank Sulselbar Nurul Islam Batam. Penghimpunan
keterangan juga dilaksanakan dengan
studi pustaka yaitu teknik penghimpunan keuangan mikro syariah berbasis
keterangan dengan memanfaatkan kemasyarakatan.
pustaka seperti artikel, jurnal, serta 2. Misi dari BMT Nurul Islam
referensi yang menunjang penelitian. Batam:
Data yang diperoleh meliputi: data profil a. Pemberdayaan ekonomi
BMT Nurul Islam Batam, laporan masyarakat di sektor mikro
keuangan pembiayaan murabahah b. Menyejahterakan anggota
dalam 5 tahun terakhir, dan perlakuan dan berdaya guna bagi
akuntansi pembiayaan murabahah pada masyarakat
BMT Nurul Islam Batam. c. Penguatan manajemen dan
Keterangan yang telah terhimpun pemodalan melalui
selanjutnya akan dilakukan analisis kemitraan dengan lembaga
dengan teknik deskriptif. Teknik analisis lainnya
ini menginterpretasikan hasil seadanya d. Penguatan sistem mutu
dengan pendeskripsian yang layak serta menuju layanan sempurna.
tidak memiliki maksud untuk memberikan
simpulan yang lumrah (Amrullah, 2016). 4.2 Pengakuan dan Pengukuran
Proses analisis keterangan melewati Aktiva murabahah yang diserahkan
tahap-tahap berikut, pertama dilakukan pada pembeli berupa benda yang
pengorganisasian, lalu dilanjutkan dihendaki pembeli. Benda tersebut dijual
dengan pengelompokan dan oleh BMT Nurul Islam Batam kepada
pengkategorian sesuai dengan panduan pembeli sesuai akad murabahah dan
yang telah ditetapkan. Kemudian biaya yang telah disetujui kedua belah
keterangan disusun dan selanjutnya pihak, dinyatakan menjadi persediaan
dilakukan interpretasi serta penarikan sejumlah biaya perolehan. Pengakuan
simpulan, sehingga diperoleh gambaran persediaan yang secara praktik melalui
mengenai penerapan PSAK 102 berupa pembelian benda dari supplier kemudian
pengakuan dan pengukuran, penyajian, benda tersebut dijual oleh BMT Nurul
serta pengungkapan pembiayaan Islam Batam kepada pembeli sehingga
murabahah pada BMT Nurul Islam nilai persediaan menjadi impas. Hal
Batam. tersebut selaras dengan PSAK 102
bahwa pengakuan dan pengukuran
aktiva murabahah terjadi pada saat
HASIL DAN PEMBAHASAN
perolehan, aktiva murabahah dinyatakan
4.1 Gambaran Objek Penelitian
menjadi persediaan sejumlah biaya
Baitul Maal wa Tamwil Nurul Islam
perolehan.
Batam berdiri pada 26 Desember 1999
Munculnya piutang murabahah
setelah diadakan pertemuan dengan
dikarenakan terjadinya transaksi
para pendiri dan remaja Masjid untuk
penjualan oleh BMT Nurul Islam Batam
menyetorkan sejumlah uang sebagai
tetapi belum dibayar lunas oleh pembeli,
modal BMT. Pendiri awal berjumlah 31
piutang tersebut dicatat pada jurnal
orang dari 2 lembaga dengan modal
umum. Apabila pengakuan margin
awal sejumlah Rp. 43.000.000. BMT
dengan cara proporsional, maka nilai
Nurul Islam Batam beroperasi dengan
margin yang dinyatakan pada tiap
Sertifikas Operasional Sementara (SOS)
periode diperhitungkan dengan
legalitas dari PINBUK tingkat 1
mengkalikan nilai persentase margin
Kepulauan Riau pada tahun 2000,
pada nilai piutang yang habis masa pada
sampai akhirnya pada tahun 2001 BMT
periode tersebut. Persentase margin
Nurul Islam Batam disahkan sebagai
dapat diperhitungkan dengan
Koperasi Syariah dari Menteri Koperasi
membandingkan margin dan biaya
Negara dengan nomor badan hukum
perolehan aktiva murabahah.
39/BH/PMK-UKM.
Pengalokasian margin yang memakai
Para peserta mengemban visi dan
asas inflasi tidak diperbolehkan sebab
misi, yaitu:
tidak difasilitasi pada kerangka dasar dan
1. Visi dari BMT Nurul Islam Batam
dapat terjadi 2 akad didalamnya (riba).
adalah menjadi perintis lembaga
Hal tersebut selaras dengan PSAK 102 pembeli setelah dijumlahkan dengan
bahwa pengakuan dan pengukuran biaya yang dikeluarkan oleh BMT Nurul
piutang murabahah dinyatakan sejumlah Islam Batam. Pembayaran uang jaminan
biaya perolehan aktiva murabahah adalah bagian dari biaya pokok,
ditambahkan margin yang disetujui. Pada sehingga jumlah piutang tangguhan
akhir periode laporan keuangan, piutang pembeli berkurang. Hal tersebut selaras
murabahah dinilai sejumlah neto yang dengan PSAK 102 bahwa uang jaminan
dapat direalisasikan yaitu sisa piutang sebagai tanda serius pemesanan dan
dikurang dengan penyisihan kerugian pemotong harga jual murabahah.
piutang.
Margin murabahah pada BMT Nurul 4.3 Penyajian
Islam Batam ditetapkan oleh harga Piutang murabahah disajikan
benda dan margin dipasaran, jadi nilai sejumlah neto yang dapat direalisasi,
perolehan tidak diperhitungkan dalam yaitu sisa piutang murabahah dikurang
akad murabahah. Hal tersebut selaras penyisihan kerugian piutang. Piutang
dengan PSAK 102 bahwa margin murabahah terbilang aktiva lancar,
murabahah tangguhan dilaporkan pada sehingga disajikan dibawah kas dan
laporan neraca menjadi pengurang BMT Nurul Islam Batam. Hal tersebut
piutang murabahah. selaras dengan PSAK 102 bahwa
Dalam transaksi murabahah, BMT penyajian piutang murabahah pada
Nurul Islam Batam memberikan laporan neraca mesti konsisten
potongan murabahah kepada pembeli menyajikan jumlah bruto piutang karena
berupa bonus karena dapat melunasi piutang yang tidak dapat direalisasi
pembiayaan lebih cepat dari jumlah hanya berdasarkan perkiraan.
waktu yang disetujui. Hal tersebut Margin murabahah BMT Nurul Islam
selaras dengan PSAK 102 bahwa Batam disajikan sebagai pengurang
pembeli yang dapat melakukan (contra account) piutang murabahah. Hal
pelunasan pembiayaan dengan tepat tersebut selaras dengan PSAK 102
waktu atau lebih cepat dari waktu yang sehingga margin murabahah dapat
disetujui akan diberikan potongan diketahui.
pelunasan piutang murabahah dan Pada BMT Nurul Islam Batam beban
dinyatakan menjadi pengurangan murabahah tangguhan ialah akibat jika
keuntungan murabahah. Namun dilakukan pengakuan terhadap margin
potongan murabahah pada BMT Nurul murabahah tangguhan. Sehingga beban
Islam Batam tidak didasari dengan murabahah tangguhan tidak dapat dilihat
mengkalikan jumlah persentase dari penyajian laporan laba/rugi. Hal
pembiayaan dan waktu agar terhindar tersebut selaras dengan PSAK 102
dari unsur riba. bahwa beban murabahah tangguhan
Sanksi (denda) diberlakukan oleh yaitu disajikan sebagai pengurang
BMT Nurul Islam Batam, namun diakui (contra account) piutang murabahah.
sebagai infaq (penebus dosa). Hal Transaksi keuangan yang dilakukan
tersebut selaras dengan PSAK 102 BMT Nurul Islam Batam disajikan
bahwa sanksi diberlakukan apabila berdasarkan jenis transaksinya yaitu
pembeli lengah dalam menunaikan murabahah, mudharabah, musyarakah
kewajiban selaras dengan akad, dan dengan laporan laba/rugi berupa
denda tersebut dinyatakan menjadi dana pendapatan margin. Hal tersebut selaras
kebajikan. dengan PSAK 102 bahwa penyajian
Pada BMT Nurul Islam Batam, uang pendapatan margin murabahah pada
jaminan dinyatakan menjadi uang laporan laba/rugi bagian pendapatan,
jaminan pembelian sejumlah nilai yang menjadi pendapatan bagi hasil
diterima. Apabila benda jadi dibeli oleh pembiayaan.
pembeli, uang jaminan dinyatakan
menjadi pembayaran piutang. Apabila 4.4 Pengungkapan
benda tidak jadi dibeli, maka dilakukan Berdasarkan penelitian yang
pengembalian uang jaminan kepada dilakukan pada BMT Nurul Islam Batam,
sebagai penjual telah mengungkapkan yang telah dijalankan dengan jumlah Rp.
dengan sebenarnya hal-hal yang terkait 5.380.135.430,26. Pada tahun 2017,
transaksi piutang murabahah, margin total transaksi pembiayaan murabahah
murabahah, dan pendapatan margin mencapai 83 % dari semua transaksi
murabahah. Hal tersebut selaras dengan yang telah dijalankan dengan jumlah Rp.
PSAK 102 bahwa rincian piutang 8.333.419.384,00. Pada tahun 2018,
murabahah berdasarkan kemampuan,
total transaksi pembiayaan murabahah
dikategorikan menjadi mampu dan tidak
mencapai 97 % dari semua transaksi
mampu, jika pembeli termasuk dalam
golongan tidak mampu akan dilakukan yang telah dijalankan dengan jumlah Rp.
penghapusan piutang oleh BMT. Pihak 9.750.234.920,00.
BMT melakukan pengungkapan margin Dalam melakukan akad murabahah
murabahah tangguhan pada laporan pada BMT Nurul Islam Batam
laba/rugi. Pihak BMT juga telah berlandaskan surat Al-Maidah:1 dan Asy-
melakukan pengungkapan pendapatan Syua’ara:181, adanya saksi saat
margin murabahah, sehingga lebih berlangsungnya akad minimal 2 orang,
gampang untuk mendapati jumlah pembeli memberikan persyaratan
pendapatan margin murabahah. dokumen kepada BMT, pembacaan
pasal-pasal dan perjanjian yang berlaku
4.5 Pembiayaan murabahah mengenai pembiayaan murabahah di
Berdasarkan data dari pihak BMT
hadapan calon pembeli dan saksi,
Nurul Islam Batam didapatkan
persentase pembiayaan murabahah menjelaskan besaran harga pokok,
sebagai berikut: margin yang telah ditentukan dan jangka
waktu pembiayaan murabahah sehingga
Tabel 1. Persentase Pembiayaan kedua belah pihak sepakat, pembeli
Murabahah BMT Nurul Islam Batam menandatangani perjanjian di atas
Tahun Pembiayaan Persen- materai 6000, melakukan penyerahan
Murabahah tase benda oleh supplier kepada pembeli
dengan sepengetahuan BMT.
2014 Rp. 6.972.656.304,63 70 %
Dalam pencairan pembiayaan
2015 Rp. 4.525.504.606,99 45 % murabahah dari awal sebelum akad
murabahah dijelaskan tidak ada
2016 Rp. 5.380.135.430,26 53 % pencairan yang dilakukan. Karena
pembiayaan murabahah merupakan jual-
2017 Rp. 8.333.419.384,00 83 % beli benda pada harga pokok ditambah
dengan keuntungan yang telah
2018 Rp. 9.750.234.920,00 97 % disepakati besama. Sehingga objek
(Sumber: BMT Nurul Islam Batam, 2020)
tersebut bukan uang melainkan benda
sebab sejak awal akad tidak memadukan
Dengan target pencapaian dalam akad murabahah dengan akad wakalah.
kurun waktu 5 tahun sebesar Kendala yang sering dihadapi BMT
Rp10.000.000.000. Pada tahun 2014, Nurul Islam Batam dalam pembiayaan
total transaksi pembiayaan murabahah murabahah yaitu kurangnya
mencapai 70 % dari semua transaksi pengetahuan pembeli tentang
yang telah dijalankan dengan jumlah Rp. pembiayaan murabahah, rendahnya
6.972.656.304,63. Pada tahun 2015, kerja sama dengan supplier dalam
total transaksi pembiayaan murabahah memenuhi benda yang dihendaki
mencapai 45 % dari semua transaksi pembeli, keyakinan kemampuan
yang telah dijalankan dengan jumlah Rp. membayar dari pembeli yang dapat
4.525.504.606,99. Pada tahun 2016, dipercaya, banyak pembeli yang masih
total transaksi pembiayaan murabahah suka memberikan keterangan yang tidak
mencapai 53 % dari semua transaksi sesuai dengan kondisi sebenarnya, serta
sulitnya penagihan disaat pembeli sudah Lhokseumawe). Jurnal Ilmiah
tidak bisa membayar karena mereka Mahasiswa Ekonomi Akuntansi
cenderung menghindar. (JIMEKA), 1(1), 341–356.
Danaferus, A. R., Nurhasanah, N., &
SIMPULAN Imaniyati, N. S. (2016). Prinsip
Pada aspek pengakuan dan Akuntansi dalam Penyajian
pengukuran, akad murabahah Laporan Keuangan Neraca pada
dilaksanakan oleh pihak BMT Nurul Baitul Maal Wat Tamwil
Islam Batam setelah menerima pesanan berdasarkan Peraturan Menteri
dari pembeli. Aktiva murabahah pada KUKM No. 14/Per/K.UKM/IV/2015
BMT Nurul Islam Batam tidak akan tentang Akuntansi Usaha Simpan
menurun nilainya karena rusak atau Pinjam dan Pembiayaan Syariah
usang sebelum diserahkan kepada Dihubungkan dengan Prinsip
pembeli. Akuntansi Syariah (St. Prosiding
Pada aspek penyajian, pihak BMT Keuangan Dan Perbankan Syariah,
Nurul Islam Batam melakukan penyajian 2(2), 535–542.
piutang murabahah sejumlah neto yang Dimyauddin, D. (2010). Pengantar Fiqih
dapat direalisasi, yaitu piutang Muamalah. Yogyakarta: Pustaka
murabahah dikurang dengan penyisihan Pelajar.
kerugian piutang. Pihak BMT Nurul Islam Febrian, R., & Mardian, S. (2017).
Batam juga melakukan penyajian margin Penerapan PSAK NO . 102 atas
murabahah tangguhan menjadi Transaksi Murabahah: Studi pada
pengurang piutang murabahah. Beban Baitul Maal wa Tamwil di Depok,
murabahah tangguhan ialah akibat jika Jawa Barat. IKONOMIKA: Journal
dilakukan pengakuan terhadap margin of Islamic Economics and Business,
murabahah tangguhan. Sehingga beban 2(1), 19–40.
murabahah tangguhan tidak dapat dilihat Habibah, M., & Nikmah, A. (2016).
pada penyajian laporan laba/rugi. Analisis Penerapan Akuntansi
Pada aspek pengungkapan, pihak Syariah Berdasarkan PSAK 102
BMT Nurul Islam Batam melakukan pada Pembiayaan Murabahah di
pengungkapan piutang murabahah pada BMT Se-Kabupaten Pati.
neraca sejumlah neto yang dapat EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi
direalisasikan. Pihak BMT Nurul Islam Syariah, 4(1), 114–136.
Batam juga melakukan pengungkapan Hanum, Z. (2014). Analisis Penerapan
margin murabahah tangguhan pada Transaksi Murabahah pada PT.
laporan laba/rugi. Hal tersebut di atas Bank Pembiayaan Rakyat (BPR)
telah selaras dengan PSAK 102 Syariah Gebu Prima Medan. Jurnal
mengenai pembiayaan murabahah yang Ilmu Ekonomi Dan Studi
meliputi pengakuan dan pengukuran, Pembangunan, 14(01), 1–12.
penyajian, serta pengungkapan. Imaniyati, N. S. (2011). Aspek-Aspek
Pembiayaan murabahah di BMT Hukum Baitul Maal Wat Tamwil (
Nurul Islam Batam memiliki persentase BMT ) dalam Perspektif Hukum
yang cenderung meningkat dalam 5 Ekonomi. Prosiding SNaPP2011:
tahun terakhir. Sosial, Ekonomi, Dan Humaniora,
2(1), 129–138.
DAFTAR PUSTAKA Menne, F., Cahyono, & Rizal, M. (2016).
Agriyanto, R. (2011). Analisis Kesiapan The Implementation of PSAK 102
for Murabahah Financing; Case
Pelaku Ekonomi Syari’ah dalam
Study in Sulselbar Syariah Bank
Menghadapi Pelaksanaan Wajib
Makassar. Journal of Humanity,
Audit. At-Taqaddum, 3(1), 61–77.
4(1), 1–9.
Amrullah. (2016). Analisis Penerapan
Menne, F., Idris, M., & Erni. (2017).
PSAK No. 102 Tentang Akuntansi
Murabahah Accounting in BNI
Murabahah (Studi Kasus Pada
Syariah Makassar. Indonesia
Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah
Prime, 2(1), 14–21.
Baitul Qiradh Afdhal Cabang Kota
Muhammad. (2010). Pengantar
Akuntansi Syariah. Jakarta:
Salemba Empat.
Mujianto, E., & Febriana, A. (2018).
Penerapan Akuntansi Murabahah
pada PT. Bank BCA Syariah sesuai
dengan PSAK 102. Global, 2(2),
23–36.
PINBUK. (n.d.). Peraturan Dasar dan
Contoh AD ART BMT. Jakarta:
wasantaranet.id.
Pratiwi, I. E., & Septiarini, D. F. (2014).
Analisis Penerapan PSAK-102
Murabahah (Studi Kasus pada KSU
BMT Rahmat Syariah Kediri).
AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 6(1),
17–32.
Rusby, Z., Hamzah, Z., & Hamzah.
(2016). Analisa Permasalahan
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)
melalui Pendekatan Analytical
Network Process (ANP). Al-
Hikmah, 13(1), 18–29.
Siregar, S. (2015). Akuntansi Perbankan
Syariah Sesuai PAPSI Tahun 2013
(Cetakan Pe). Medan: FEBI UIN-
SU Press.
Soewadji, J. (2012). Pengantar
Metodologi Penelitian (Edisi Pert).
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tikawati, & Parno. (2016). Analisis
Penerapan PSAK NO. 102 untuk
Pembiayaan Murabahah pada KPN
IAIN Samarinda. El-JIZYA: Jurnal
Ekonomi Islam (Islamic Economics
Journal), 4(2), 285–316.
Yusuf, M. (2013). Analisis Penerapan
Pembiayaan Murabahah
Berdasarkan Pesanan dan Tanpa
Pesanan serta Kesesuaian dengan
PSAK 102. Binus Business Review,
4(1), 15–29.
Turnitin Originality Report
Processed on: 24-Jul-2020 14:46 WIB
ID: 1361523336
Word Count: 3796
Submitted: 1
Similarity by Source
Similarity Index
Internet Sources: 23%
26% Publications:
Student Papers:
11%
18%
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/download/1842/pdf
2% match ()
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika/article/view/943
< 1% match ()
http://eprints.walisongo.ac.id/4500/1/122503090.pdf