Devi Aryani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang
daryani714@gmail.com
Abstrak
Abstrack
Menurut Ahmad (2019: 2) BMT merupakan Pembiayaan dalam bank Syariah prinsipnya
lembaga keuangan kecil dan mikro yang berbadan berdasarkan syariah islam. Penyaluran dana dalam
bentuk pembiayaan didasarkan atas kepercayaan yang segi penyerahan barang, barang yang dibeli nasabah
diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. secara angsuran tersebut harus diserahkan setelah akad
Pemilik dana harus percaya kepada penerima dana, dibuat sehingga dapat dimanfaatkan atau dioperasikan
bahwa dana dalam bentuk pembiayaan yang diberikan nasabah.
pasti akan terbayarkan kembali. Penerima pembiayaan
mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, Prosedur Pembiayaan Murabahah
sehingga penerima pembiayaan berkewajiban untuk Dalam pembiayaan murabahah, sekurang-
mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya kurangnya terdapat dua pihak yang melakukan
sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan transaksi jual beli, yaitu bank Syariah sebagai penjual
dalam akad pembiayaan. dan nasabah sebagai pembeli.
Pembiayaan yang diberikan oleh bank Berikut ini skema prosedur pembiayaan murabahah:
Syariah berbeda dengan kredit yang diberikan oleh
bank konvensional. Dalam bank syariah, return atas 1.Negosiasi & persyaratan
pembiayaan bukan dalam bentuk bunga, melainkan
dalam bentuk yang disesuaikan dengan akad-akad
yang disediakan di bank Syariah.
2. Akad jual beli
Bank Nasabah
Pembiayaan yang diberikan oleh bank Syariah 6. Bayar
Syariah berfungsi membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan usahanya. 5. Terima barang
Masyarakat merupakan individu, pengusaha, & dokumen
Lembaga, badan usaha, dan lain-lain yang
membutuhkan dana.
3. Beli
Pengertian Murabahah Barang 4. Kirim
Supplier Barang
Menurut Azis, Bukhori, dan Hidayah (2020:
Penjual
1-2) murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang
sebesar harga perolehan barang ditambah dengan
margin yang disepakati oleh para pihak, dimana Gambar 2.1
penjual menginformasikan terlebih dahulu harga Skema Pembiayaan Murabahah
perolehan kepada pembeli. Sumber (Ismail, 2016: 139)
Pembiayaan murabahah adalah penyediaan
dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
Keterangan:
untuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok
1. Bank Syariah dan nasabah melakukan negosiasi
ditambah margin berdasarkan persetujuan atau
tentang rencana transaksi jual beli yang akan
kesepakatan antara bank dengan nasabah yang dilaksanakan. Poin negosiasi meliputi jenis barang
mewajibkan nasabah untuk melunasi pembayaran yang akan dibeli, kualitas barang, dan harga jual.
harga pembeli (Azis, Bukhori, dan Hidayah, 2020: 2). 2. Bank syari’ah selanjutnya mempelajari
Pembiayaan murabahah adalah salah satu kemampuan nasabah dalam membayar piutang
bentuk transaksi dimana pihak bank membeli barang murabahah. Apabila rencana pembelian barang
dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah disepakati oleh kedua belah pihak maka bank
secara angsuran dengan memberitahukan jumlah syari’ah melakukan pemesanan ke supplier.
keuntungan yang diambilnya. Dalam transaksi ini 3. Bank syariah melakukan akad jual beli dengan
pihak bank harus secara terbuka memberitahukan nasabah, dimana bank syariah sebagai penjual dan
kepada nasabah berapa harga margin keuntungan yang nasabah sebagai pembeli. Dalam akad jual beli ini,
diambilnya. Selain itu, baik harga jual maupun jangka ditetapkan barang yang menjadi objek jual beli
waktu pembayaran harus dinyatakan dalam akad jual yang telah dipilih oleh nasabah, dan harga jual
beli yang disepakati dan tidak boleh berubah selama barang.
tempoh akad jual beli tersebut. Dalam transaksi seperti 4. Atas dasar akad yang dilaksanakan antara bank
ini dibenarkan membebankan biaya tidak langsung syariah dan nasabah, maka bank syariah membeli
kepada nasabah jika yang dimaksud tidak menambah barang dari supplier atau penjual. Pembelian yang
nilai barang atau biaya tersebut tidak berkaitan dengan dilakukan oleh bank syariah ini sesuai dengan
hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan syari’at. Dari keinginan nasabah yang telah tertuang dalam akad.
5. Supplier mengirimkan barang kepada nasabah atas lebih rendah daripada biaya perolehannya,
perintah bank syariah. maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
6. Nasabah menerima barang dari supplier dan Dalam murabahah pesanan mengikat, harga
menerima dokumen kepemilikan barang tersebut. jual setelah dikurangi estimasi biaya penjualan
7. Setelah menerima barang dan dokumen, maka merupakan nilai realisasi neto dari persediaan
nasabah melakukan pembayaran. Pembayaran murabahah.
biasanya dilakukan oleh nasabah dengan cara 3) Diskon pembelian persediaan yang terjadi
angsuran. setelah akad murabahah diakui sebagai:
(a) Liabilitas kepada pembeli, jika diskon
Kuncoro dalam Asri (2018: 26-27) tersebut merupakan hak pembeli sesuai
menyebutkan bahwa indikator prosedur pembiayaan yang diperjanjikan dalam akad murabahah.
adalah sebagai berikut: (b) Penghasilan periode berjalan, jika diskon
a. Realisasi pembiayaan, artinya persetujuan pihak tersebut merupakan hak pembeli sesuai
bank untuk mencairkan permohonan pembiayaan yang diperjanjikan dalam akad.
dari pemohon, sesuai dengan kesepakatan- 4) Pada saat akad murabahah, piutang murabahah
kesepakatan yang sudah disetujui terlebih dahulu. diakui sebesar jumlah tagihan kepada pembeli.
b. Kemudahan prosedur, artinya suatu kemudahan Penurunan nilai atas piutang murabahah diatur
mengambil pembiayaan dimana bank memberikan dalam [Draft Eksposur] ISAK 102: Penurunan
kemudahan dalam pembiayaan, atau bank Nilai Piutang Murabahah.
mempermudah masyarakat untuk mengakses dana 5) Pendapatan murabahah terdiri atas marjin dan
murah dalam bentuk pembiayaan. pendapatan lain yang tercantum dalam akad.
c. Kecepatan pelaksanaan, artinya kecepatan dalam Marjin murabahah merupakan selisih antara
mengakses pembiayaan pada bank. Kecepatan harga jaul dan biaya peolehan persediaan
pelaksanaan yang memadai akan mendorong murabahah. Uang muka dari pembeli dapat
kembali nasabah dalam pengambilan pembiayaan diakui sebagai:
pada lain hari. (a) Pengurangan biaya perolehan persediaan
d. Persyaratan, artinya syarat pada saat nasabah murabahah, atau
melakukan transaksi atau nasabah melakukan (b) Pengurangan tagihan kepada pembeli.
pengambilan perlu dilakukannya persyaratan 6) Pendapatan murabahah diakui:
antara pihak nasabah dengan bank. (a) Pada saat penjual mengalihkan
pengendalian atas persediaan kepada
pembeli jika murabahah dilakukan secara
Akuntansi Murabahah Menurut PSAK 102
tunai atau tangguh yang tidak mengandung
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan unsur pembiayaan signifikan.
(PSAK) No. 102 tentang akuntansi murabahah adalah (b) Selama periode akad secara proporsional
sistem akuntansi yang melihat bagaimana proses jika murabahah dilakukan secara tangguh
pencatatan terhadap produk pembiayaan yang yang mengandung unsur pembiayaan
memakai sistem jual beli dari pihak-pihak yang terkait signifikan dan penjual memiliki risiko yang
menjadi sistem akuntansi yang dapat diterapkan untuk signifikan terkait dengan kepemilikan
Lembaga keuangan Syariah seperti bank, asuransi, persediaan.
Lembaga pembiayaan, dana pensiun, koperasi, dan 7) Pendapatan murabahah dari murabahah
lainnya yang menjalankan transaksi murabahah tangguh yang mengandung unsur pembiayaan
menjelaskan bahwa PSAK No. 102 tentang akuntansi signifikan dan penjual tidak memiliki risiko
murabahah memuat define transaksi murabahah dan signifikan terkait dengan kepemilikan
memberikan penjelasan tentang karakteristik transaksi persediaan diatur dalam [Draft Eksposur] ISAK
murabahah yaitu: 101: Pengakuan Pendapatan Murabahah
Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait
a. Pengakuan dan Pengukuran Kepemilikan Persediaan.
Pengakuan dan pengukuran akuntansi murabahah 8) Biaya transaksi yang terkait dengan akad
untuk penjual adalah: murabahah diakui selaras dengan pengakuan
1) Pada saat perolehan, persediaan murabahah pendapatan murabahah yang diatur di
diukur pada biaya perolehan. paragraph 20 dan 21.
2) Setelah pengakuan awal, persediaan 9) Potongan pelunasan piutang murabahah diakui
murabahah diukur pada biaya perolehan atau sebagai pengurangan pendapatan periode
nilai realisasi neto mana yang lebih rendah. berjalan.
Jika nilai realisasi neto persediaan murabahah
10) Potongan atas piutang murabahah yang belum 3) Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
dilunasi akan mengubah besaran pengakuan 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
pendapatan murabahah yang dijelaskan di Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkait
paragraph 20(b) dan 21. dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas
11) Keterkaitan antara pengaturan pengakuan pada:
pendapatan yang diatur dalam Pernyataan ini 1) Nilai tunai asset yang diperoleh dari transaksi
dan [Draf Eksposur] ISAK 101 dan pengaturan murabahah
penurunan nilai atas piutang murabahah, akan 2) Jangka waktu murabahah tangguh, dan
diatur dalam PSAK yang akan diterbitkan Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
kemudian. 101
12) Denda yang diterima dari pembeli diakui
sebagai liabilitas. Indikator Implementasi Murabahah
Pengakuan dan pengukuran akuntansi murabahah Menurut Ines (2019: 9) dalam implementasi
untuk penjual adalah: murabahah terdapat beberapa indicator, diantaranya
sebagai berikut:
1) Utang yang timbul dari transaksi murabahah
tangguh diakui sebagai utang murabahah a. Membuat kesepakatan, yaitu pihak bank dan
sebesar jumlah yang wajib dibayarkan. nasabah membuat kesepakatan terkait barang
2) Biaya perolehan dari asset yang diperoleh yang akan dibeli nasabah.
melalui transaksi murabahah diukur pada: b. Uang muka, yaitu nasabah diwajibkan untuk
(a) Harga beli ditambah biaya transaksi, jika membayar uang muka sebagai tanda jadi.
murabahah secara tunai c. Jaminan, yaitu pihak bank akan meminta
(b) Biaya perolehan tunai, jika melalui jaminan kepada nasabah untuk berhati-hati.
murabahah tangguh. Selisih antara harga d. Uang muka hangus, yaitu apabila nasabah
beli dan biaya transaksi dengan biaya tidak jadi membeli produk bank maka uang
perolehan tunai diakui sebagai beban muka yang telah yang dibayar akan diambil
murabahah tangguhan. oleh pihak bank.
3) Beban murabahah tangguhan diamortisasi
secara proporsional selama masa akad.
4) Diskon pembelian yang diterima setelah akad
murabahah, potongan pelunasan, dan potongan
utang murabahah diakui sebagai pengurang
beban murabahah tangguhan.
5) Denda yang dibayarkan kepada penjual diakui
sebagai beban.
6) Potongan uang muka akibat pembeli batal
membeli barang diakui sebagai beban.
b. Penyajian
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto
yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang
murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
Pendapatan murabahah tangguhan dan biaya
transaksi disajikan sebagai pengurang (contra
account) piutang murabahah. Beban murabahah
tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra
account) utang murabahah.
c. Pengungkapan
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait
dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas
pada:
1) Harga perolehan asset murabahah
2) Janji pemesanan dalam murabahah
berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau
buka, dan
Kerangka Pemikiran Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Berikut ini digambarkan alur pemikiran: Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data
angka, melainkan data yang berasal dari naskah
BMT Al-Amanah wawancara, catatan lapangan, dokumen lapangan,
Situraja dokumen pribadi, catatan atau memo peneliti dan
dokumen resmi lain yang mendukung. Tujuan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah agar
Pembiayaan peneliti dapat menggambarkan realita empiris di balik
Murabahah fenomena sistem pembiayaan murabahah di BMT Al-
Amanah Situraja. Dalam penelitian ini peneliti
mencocokkan antara realita empiris dengan teori yang
berlaku dengan menggunakan metode deskriptif.
Akuntansi Prosedur
Pembiayaan Implementasi
Murabahah Teknik Pengumpulan Data
Pembiayaan
Indikator: Murabahah Menurut Sugiyono (2017: 224) Teknik
Indikator:
a. Pengakuan a. Realisasi pengumpulan data merupakan langkah yang paling
Pembiayaan Indikator: strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
dan
b. Kemudahan a. Kesepakatan penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
Pengukuran
prosedur b. Uang muka mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
b. Penyajian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
c. Kecepatan c. Jaminan
c. Pengungka pelaksanaan d. Uang muka data yang ditetapkan.
pan d. Persyaratan hangus Sugiyono (2017:224) menyatakan bahwa
teknik pengumpulan data dapat menggunakan
Sumber PSAK Sumber Sumber Ines beberapa sumber, yaitu:
102 Akuntansi Kuncoro (2019: 9)
Murabahah dalam Asri a. Data Primer
(2018: 26- Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil
(Revisi 2019)
27) penelitian langsung secara empiric kepada pelaku
langsung atau yang terlibat langsung dengan
menggunakan teknik pengumpulan data tersebut.
Data diperoleh dan dikumpulkan sendiri oleh
peneliti secara langsung dengan melakukan
Temuan Penelitian wawancara kepada bagian pembiayaan dan bagian
kontrol & audit di BMT Al-Amanah Situraja.
Jumlah informan yang dijadikan sebagai bahan
Gambar 2.2 wawancara yaitu dua orang, karena yang
Alur Pemikiran diwawancarai hanya orang-orang yang ada
Sumber: data yang diolah peneliti, 2021 sangkutannya dan mengerti/paham mengenai apa
yang diteliti oleh peneiliti.
b. Data Sekunder
METODE PENELITIAN Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak
lain atau hasil penelitian pihak lain, seperti
Sugiyono (2017: 15) menyatakan bahwa, dokumen perusahaan dari riset-riset penelitian lain
metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai yang berkaitan dengan prosedur pembiayaan
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat murabahah, implementasi pembiayaan murabahah,
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada dan penerapan akuntansi murabahah serta dari riset
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya kepustakaan yang dimaksudkan untuk
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai mendapatkan informasi penting lainnya, dasar
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data pengetahuan, dan dasar teori agar diperoleh
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik kerangka pemikiran dan pemecehan secara teoritis
pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), terhadap apa yang diteliti”.
analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, ruang dan waktu sehingga memberi peluang
teknik yang digunakan yaitu teknik sampling kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang
purposive. pernah terjadi di waktu silam. Penggalian data ini
dengan menganalisa dokumen-dokumen yang
Sugiyono (2017:82) menyatakan bahwa berhubungan dengan sistem pembiayaan
sampling purposive adalah teknik penentuan sampel murabahah di BMT Al-Amanah Situraja.
dengan pertimbangan tertentu. Maka dari itu, pada Dokumen tersebut meliputi profil perusahaan,
penelitian ini sampel sumber datanya adalah seorang sistem dan prosedur pembiayaan murabahah di
karyawan yang menduduki posisi pembiayaan dan BMT Al-Amanah, serta hal-hal yang bersangkutan
akuntansi yaitu kepala bagian pembiayaan dan kepala dengan pengmpulan data.
bagian operasional keuangan yang berperan penting d. Triangulasi
dalam pengelolaan sistem pembiayaan. Jumlah Sugiyono (2017: 241) menyatakan bahwa,
informan yang digunakan sebagai sampel adalah triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
sebanyak dua orang. data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang
Prosedur Pengumpulan Data telah ada. Dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, teknik, data dan waktu.
Dalam prosedur pengumpulan data pada
penelitian ini, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: Teknik Analisis Data
III. Internet
http://repository.radenintan.ac.id/3940/1/SKRIPSI%2
0D.pdf [diakses 17 Februari 2021, 16.36)
https://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/1632/1/U
ntitled.pdf [diakses 19 Februari 2021, 18.57]