Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH

DI BMT AL-AMANAH SITURAJA

Devi Aryani
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Sebelas April Sumedang
daryani714@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini berjudul “ANALISIS SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT AL-AMANAH


SITURAJA”. Pembiayaan murabahah menjadi salah satu tulang punggung bagi BMT Al-Amanah Situraja, dan
merupakan asset penting yang harus dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
prosedur dan implementasi pembiayaan murabahah, serta bagaimana penerapan akuntansi murabahah di BMT Al-
Amanah Situraja. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan yang bersifat deskriptif dengan menggunakan
sumber data primer dan sekunder. Selain itu, metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
wawancara, dokumentasi, dan metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil
penelitian ini dapat diketahui bahwa dalam prosedur pembiayaan murabahah jangka waktu persetujuan permohonan
pembiayaan untuk anggota baru adalah kurang lebih selama satu minggu. Implementasi dalam penetapan uang muka
yaitu sebesar 10-30%. Dan untuk akuntansi murabahah semua sudah sesuai dengan aturan PSAK 102. Oleh karena
itu, sebaiknya persetujuan permohonan pembiayaan dilakukan secepat mungkin, sehingga tidak membuat anggota
menunggu terlalu lama. Untuk uang muka yang ditetapkan jangan terlalu besar, sehingga anggota tidak merasa
keberatan dalam membayar uang muka. Dan untuk akuntansi murabahah BMT harus meningkatkan lagi kinerjanya
supaya akuntansi murabahah tetap dikerjakan dengan baik dan maksimal.

Kata Kunci: Sistem Pembiayaan Murabahah

Abstrack

This research is entitled "ANALYSIS OF MURABAHAH FINANCING SYSTEM IN BMT AL-AMANAH


SITURAJA". Murabahah financing is one of the backbones for BMT Al-Amanah Situraja, and is an important asset
that must be managed properly. This study aims to determine how the procedures and implementation of murabahah
financing, and how to apply murabahah accounting at BMT Al-Amanah Situraja. This study uses a descriptive field
research using primary and secondary data sources. In addition, the data collection method in this study used
interviews, documentation, and data analysis methods in this study were descriptive qualitative analysis. The results
of this study can be seen that in the murabahah financing procedure, the approval period for financing applications for
new members is approximately one week. Implementation in determining the down payment is 10-30%. And for
murabahah accounting, everything is in accordance with PSAK 102 rules. Therefore, it is better if the approval of the
financing application is done as soon as possible, so as not to make members wait too long. For the down payment
that is set, it should not be too big, so that members don't have any objections in paying the down payment. And for
murabahah accounting, BMT must improve its performance so that murabahah accounting is still carried out properly
and optimally.

Keywords: Murabaha Financing System


PENDAHULUAN sebagai laba. Dalam pelaksanaan akad murabahah,
bank menjual barangnya dengan meminta kelebihan
atas harga beli dengan harga jual. Perbedaan antara
Perbankan syariah di Indoensia kini telah
harga jual barang disebut dengan margin keuntungan.
mengalami fase peningkatan yang begitu pesat setelah
Karakteristik murabahah yaitu bank harus
diberlakukannya Undang-Undang yang mengatur
memberitahukan harga pembelian barang kepada
tentang perbankan yakni Undang-Undang No. 10
nasabah dan harus menyatakan jumlah keuntungan
Tahun 1998 yang lalu direvisi dengan Undang-
yang ditambahkan pada biaya tersebut.
Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan
syariah. Perkembangan perbankan syariah yang begitu BMT Al-Amanah Situraja adalah salah satu
cepat berhasil menciptakan berbagai produk layanan lembaga keuangan syariah yang menjalankan kegiatan
dan jasa yang dapat melayani keperluan masyarakat. usahanya berdasarkan prinsip syariah. Salah satu
Perbankan syariah ini merupakan lembaga keuangan kegiatan usaha BMT Al-Amanah Situraja adalah
yang pengoperasiannya berdasarkan prinsip-prinsip menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada
syariah, sesuai dengan perintah dan juga larangan masyarakat yang membutuhkan. Dalam kegiatan
syari’ah. Maka praktik-praktik yang mengandung penyaluran dana, BMT Al-Amanah Situraja
unsur riba dihindari. Konsep dasar perbankan syariah melakukan pembiayaan kepada masyarakat. Disebut
didasarkan pada Al-Qur’an dan hadist, semua produk pembiayaan karena BMT Al-Amanah menyediakan
dan jasa yang ditawarkan oleh perbankan syariah tidak dana, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
boleh bertentangan dengan isi Al-Qur’an dan Hadist nasabah yang memerlukan dana dan layak
Rasulullah SAW. memperolehnya.
Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an Terdapat berbagai macam prinsip
Surat Al-Baqarah Ayat 275: pembiayaan yang terdapat di BMT Al-Amanah.
Berikut dilampirkan pembiayaan jual beli yang
Artinya: “Dan Allah telah menganjurkan jual beli, dan
terdapat di BMT Al-Amanah dari mulai tanggal 01
mengharamkan atasnya (jual-beli tersebut) riba.”
Juli 2020 sampai dengan tanggal 31 Desember 2020.
Dalam operasinya, baik dalam kegiatan
Tabel 1.1
penghimpunan dana dari masyarakat maupun
Jumlah Anggota Pembiayaan Murabahah
penyaluran dana kepada masyarakat, perbankan
Dari Tanggal 01 Juli 2020 Sampai Dengan 31
syariah tidak menggunakan sistem bunga, tetapi
Desember 2020
menggunakan sistem prinsip jual beli dan bagi hasil.
Salah satu perbankan syariah yang sering dijumpai Pembiayaan Jul Agu Sep Okt Nov Des
yaitu Baitul Maal wa Tamwil (BMT). BMT adalah Murabahah 786 748 664 609 536 480
suatu organisasi ekonomi yang fokus terhadap Bai 41 - 36 30 25 20
pengembangan kerjasama dan investasi dalam rangka Musawamah
untuk mengembangkan usaha mikro dan Jumlah 827 748 700 639 561 500
mengentaskan kemiskinan melalui sistem bagi hasil- Pembiayaan
rugi. Banyak yang berpendapat bahwa BMT akan Sumber: BMT Al-Amanah Situraja (2021)
menyediakan berbagai sumber-sumber pembiayaan
yang luas kepada para peminjam dengan prinsip Dari kedua produk pembiayaan jual beli yang
berbagi resiko, tidak seperti pembiayaan berbasis dikembangkan oleh BMT Al-Amanah Situraja
bunga yang mana peminjamnya menanggung semua tersebut, produk pembiayaan Murabahah-lah yang
resiko. paling banyak diminati oleh masyarakat. Murabahah
merupakan akad jual beli barang dengan menyatakan
Terdapat beberapa jenis pembiayaan yang harga perolehan dan keuntungan (margin) yang
ditawarkan oleh BMT, diantaranya adalah disepakati oleh kedua belah pihak antara penjual dan
pembiayaan murabahah. Pembiayaan murabahah pembeli. Ada berbagai alasan mengapa produk
adalah jenis pembiayaan yang sering diaplikasikan pembiayaan Murabahah lebih banyak digunakan
dalam bank syariah, yang mana pada umumnya sering dibandingkan produk pembiayaan lainnya. Sebab
digunakan dalam transaksi jual beli barang investasi dalam pembiayaan murabahah, nasabah sudah dapat
dan barang-barang yang diperlukan oleh nasabah. mengetahui seberapa besar kewajiban yang harus
dibayarkan sesuai dengan akad yang sudah disepakati
Menurut Azis, Bukhori, dan Hidayah
diawal, dan jumlah yang dibayarkan selalu tetap.
(2020:1) murabahah diartikan menjual suatu barang
dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli Dalam pengaplikasiannya murabahah adalah
dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih kontrak jual beli yang mana bank bertindak sebagai
penjual sementara nasabah bertindak sebagai pembeli. hukum koperasi dan dioperasionalkan dengan prinsip
Harga jual adalah harga beli bank ditambah bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha kecil
keuntungan. Walaupun akad murabahah ini sering dan mikro dalam rangka memberi dukungan serta
digunakan, namun sebagian masyarakat belum membela kepentingan masyarakat kalangan ekonomi
mengerti tentang implementasi akad ini. Sehingga menengah kebawah.
banyak anggapan bahwa praktik pada lembaga
keuangan syariah tidak berbeda jauh dengan lembaga BMT memiliki dua fungsi utama, yakni
keuangan konvensional yang terlebih dahulu dikenal sebagai baitul maal dan baitul tamwil. Baitul maal
oleh masyarakat luas. Terdapat ketentuan-ketentuan berfungsi untuk mengumpulkan dan menyalurkan
yang harus dipenuhi dalam melaksanakan akad dana yang bersifat nonprofit, seperti zakat, infaq, dan
murabahah supaya transaksi akad murabahah sedekah. Fungsi tersebut sama dengan fungsi
terhindar dari riba dan sesuai dengan syariah. Salah kesejahteraan. Menurut Huda dan Heykal dalam Ajija,
satunya yaitu syarat barang yang diakadkan dalam Hudaifah, dkk, (2018: 12) baitul maal berfungsi untuk
akad ini adalah barang yang diperjualbelikan. mengumpulkan dan menyalurkan dana yang
berorientasi pada profit, seperti menyalurkan
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasioanl pembiayaan kepada anggota, dan kegiatan produktif
MUI No. 04/DSN-MUI/VI/2000 tentang murabahah lainnya. Fungsi tersebut sama dengan fungsi
disebutkan bahwa bank (BMT) harus membeli terlebih institusional.
dahulu asset yang dipesan oleh nasabah secara sah dan
kemudian menawarkan asset tersebut kepada nasabah. Fungsi sosial mengajarkan bahwa manusia
Syarat-syarat benda yang menjadi objek akad dalam harus peduli terhadap kondisi sekitar. Masih banyak
akad murabahah, barang yang diperjualbelikan secara masyarakat yang masuk dalam kategori mustahik
prinsip harus sudah menjadi milik bank (BMT). Tidak sehingga perlu untuk dibantu. Sedangkan fungsi
sah hukumnya menjual suatu barang yang baru akan institusional membantu masyarakat yang kelebihan
menjadi miliknya. dana agar dapat dimanfaatkan oleh yang kekurangan
dana untuk membangun usahanya sehingga mampu
Pembiayaan murabahah membutuhkan memperbaiki kondisi keuangan orang tersebut. Selain
kerangka akuntasi menyeluruh yang mampu itu, keberadaan BMT mengajarkan kepada masyarakat
menghasilkan pengukuran akuntansi yang tepat dan tentang ekonomi Islam sehingga ada dakwah di
sesuai sehingga dapat mengkomunikasikan informasi dalamnya. Mengajarkan bahwa bunga itu haram dan
akuntansi secara tepat waktu dengan kualitas yang menunjukkan eksistensi lembaga keuangan syariah
dapat diandalkan serta mengurangi adanya perlakuan bukan bank di Indonesia. Selain itu, keberdaan BMT
akuntansi yang berbeda antara perbankan syariah yang sebagai lembaga keuangan bukan bank diharapkan
satu dengan perbankan syariah yang lainnya. mampu memberikan kontribusi dalam pembangunan
Perbedaan perlakuan tersebut akan berdampak ekonomi.
terhadap keadilan dalam menentukan laba bagi
pemegang saham dan depositor. Pada saat akad Keberadaan BMT di tengah-tengah
penyaluran pembiayaan murabahah harus terdapat masyarakat saat ini memberikan angin segar bagi
kepastian mengenai biaya perolehan dan tambahan masyarakat terutama di pedesaan. Mereka yang tidak
keuntungan yang disepakati. terjangkau perbankan atau memiliki pengalaman pahit
dengan perbankan akan mempertimbangkan
Pembiayaan murabahah ini menjadi salah menggunakan BMT. Adanya fungsi sosial diharapkan
satu tulang punggung bagi BMT Al-Amanah Situraja, memberikan dampak positif bagi masyarakatagar
karena banyaknya peminat yang memilih produk tidak hanya berorientasi pada dunia saja namun juga
pembiayaan ini sehingga dalam pelaksanaan akhirat.
pembiayaan murabahah ini harus benar. Pembiayaan
ini merupakan asset penting yang harus dikelola Pengertian Pembiayaan
dengan baik.
Pembiayaan adalah aktivitas bank syariah
dalam menyalurkan dananya kepada pihak nasabah
yang membutuhkan dana. Pembiayaan ini merupakan
KAJIAN PUSTAKA suatu kegiatan penyaluran dana yang paling besar di
antara penyaluran dana lainnya yang dilakukan oleh
Pengertian BMT bank syariah.

Menurut Ahmad (2019: 2) BMT merupakan Pembiayaan dalam bank Syariah prinsipnya
lembaga keuangan kecil dan mikro yang berbadan berdasarkan syariah islam. Penyaluran dana dalam
bentuk pembiayaan didasarkan atas kepercayaan yang segi penyerahan barang, barang yang dibeli nasabah
diberikan oleh pemilik dana kepada pengguna dana. secara angsuran tersebut harus diserahkan setelah akad
Pemilik dana harus percaya kepada penerima dana, dibuat sehingga dapat dimanfaatkan atau dioperasikan
bahwa dana dalam bentuk pembiayaan yang diberikan nasabah.
pasti akan terbayarkan kembali. Penerima pembiayaan
mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, Prosedur Pembiayaan Murabahah
sehingga penerima pembiayaan berkewajiban untuk Dalam pembiayaan murabahah, sekurang-
mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya kurangnya terdapat dua pihak yang melakukan
sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan transaksi jual beli, yaitu bank Syariah sebagai penjual
dalam akad pembiayaan. dan nasabah sebagai pembeli.
Pembiayaan yang diberikan oleh bank Berikut ini skema prosedur pembiayaan murabahah:
Syariah berbeda dengan kredit yang diberikan oleh
bank konvensional. Dalam bank syariah, return atas 1.Negosiasi & persyaratan
pembiayaan bukan dalam bentuk bunga, melainkan
dalam bentuk yang disesuaikan dengan akad-akad
yang disediakan di bank Syariah.
2. Akad jual beli
Bank Nasabah
Pembiayaan yang diberikan oleh bank Syariah 6. Bayar
Syariah berfungsi membantu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dalam meningkatkan usahanya. 5. Terima barang
Masyarakat merupakan individu, pengusaha, & dokumen
Lembaga, badan usaha, dan lain-lain yang
membutuhkan dana.
3. Beli
Pengertian Murabahah Barang 4. Kirim
Supplier Barang
Menurut Azis, Bukhori, dan Hidayah (2020:
Penjual
1-2) murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang
sebesar harga perolehan barang ditambah dengan
margin yang disepakati oleh para pihak, dimana Gambar 2.1
penjual menginformasikan terlebih dahulu harga Skema Pembiayaan Murabahah
perolehan kepada pembeli. Sumber (Ismail, 2016: 139)
Pembiayaan murabahah adalah penyediaan
dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
Keterangan:
untuk transaksi jual beli barang sebesar harga pokok
1. Bank Syariah dan nasabah melakukan negosiasi
ditambah margin berdasarkan persetujuan atau
tentang rencana transaksi jual beli yang akan
kesepakatan antara bank dengan nasabah yang dilaksanakan. Poin negosiasi meliputi jenis barang
mewajibkan nasabah untuk melunasi pembayaran yang akan dibeli, kualitas barang, dan harga jual.
harga pembeli (Azis, Bukhori, dan Hidayah, 2020: 2). 2. Bank syari’ah selanjutnya mempelajari
Pembiayaan murabahah adalah salah satu kemampuan nasabah dalam membayar piutang
bentuk transaksi dimana pihak bank membeli barang murabahah. Apabila rencana pembelian barang
dan kemudian menjualnya kembali kepada nasabah disepakati oleh kedua belah pihak maka bank
secara angsuran dengan memberitahukan jumlah syari’ah melakukan pemesanan ke supplier.
keuntungan yang diambilnya. Dalam transaksi ini 3. Bank syariah melakukan akad jual beli dengan
pihak bank harus secara terbuka memberitahukan nasabah, dimana bank syariah sebagai penjual dan
kepada nasabah berapa harga margin keuntungan yang nasabah sebagai pembeli. Dalam akad jual beli ini,
diambilnya. Selain itu, baik harga jual maupun jangka ditetapkan barang yang menjadi objek jual beli
waktu pembayaran harus dinyatakan dalam akad jual yang telah dipilih oleh nasabah, dan harga jual
beli yang disepakati dan tidak boleh berubah selama barang.
tempoh akad jual beli tersebut. Dalam transaksi seperti 4. Atas dasar akad yang dilaksanakan antara bank
ini dibenarkan membebankan biaya tidak langsung syariah dan nasabah, maka bank syariah membeli
kepada nasabah jika yang dimaksud tidak menambah barang dari supplier atau penjual. Pembelian yang
nilai barang atau biaya tersebut tidak berkaitan dengan dilakukan oleh bank syariah ini sesuai dengan
hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan syari’at. Dari keinginan nasabah yang telah tertuang dalam akad.
5. Supplier mengirimkan barang kepada nasabah atas lebih rendah daripada biaya perolehannya,
perintah bank syariah. maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
6. Nasabah menerima barang dari supplier dan Dalam murabahah pesanan mengikat, harga
menerima dokumen kepemilikan barang tersebut. jual setelah dikurangi estimasi biaya penjualan
7. Setelah menerima barang dan dokumen, maka merupakan nilai realisasi neto dari persediaan
nasabah melakukan pembayaran. Pembayaran murabahah.
biasanya dilakukan oleh nasabah dengan cara 3) Diskon pembelian persediaan yang terjadi
angsuran. setelah akad murabahah diakui sebagai:
(a) Liabilitas kepada pembeli, jika diskon
Kuncoro dalam Asri (2018: 26-27) tersebut merupakan hak pembeli sesuai
menyebutkan bahwa indikator prosedur pembiayaan yang diperjanjikan dalam akad murabahah.
adalah sebagai berikut: (b) Penghasilan periode berjalan, jika diskon
a. Realisasi pembiayaan, artinya persetujuan pihak tersebut merupakan hak pembeli sesuai
bank untuk mencairkan permohonan pembiayaan yang diperjanjikan dalam akad.
dari pemohon, sesuai dengan kesepakatan- 4) Pada saat akad murabahah, piutang murabahah
kesepakatan yang sudah disetujui terlebih dahulu. diakui sebesar jumlah tagihan kepada pembeli.
b. Kemudahan prosedur, artinya suatu kemudahan Penurunan nilai atas piutang murabahah diatur
mengambil pembiayaan dimana bank memberikan dalam [Draft Eksposur] ISAK 102: Penurunan
kemudahan dalam pembiayaan, atau bank Nilai Piutang Murabahah.
mempermudah masyarakat untuk mengakses dana 5) Pendapatan murabahah terdiri atas marjin dan
murah dalam bentuk pembiayaan. pendapatan lain yang tercantum dalam akad.
c. Kecepatan pelaksanaan, artinya kecepatan dalam Marjin murabahah merupakan selisih antara
mengakses pembiayaan pada bank. Kecepatan harga jaul dan biaya peolehan persediaan
pelaksanaan yang memadai akan mendorong murabahah. Uang muka dari pembeli dapat
kembali nasabah dalam pengambilan pembiayaan diakui sebagai:
pada lain hari. (a) Pengurangan biaya perolehan persediaan
d. Persyaratan, artinya syarat pada saat nasabah murabahah, atau
melakukan transaksi atau nasabah melakukan (b) Pengurangan tagihan kepada pembeli.
pengambilan perlu dilakukannya persyaratan 6) Pendapatan murabahah diakui:
antara pihak nasabah dengan bank. (a) Pada saat penjual mengalihkan
pengendalian atas persediaan kepada
pembeli jika murabahah dilakukan secara
Akuntansi Murabahah Menurut PSAK 102
tunai atau tangguh yang tidak mengandung
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan unsur pembiayaan signifikan.
(PSAK) No. 102 tentang akuntansi murabahah adalah (b) Selama periode akad secara proporsional
sistem akuntansi yang melihat bagaimana proses jika murabahah dilakukan secara tangguh
pencatatan terhadap produk pembiayaan yang yang mengandung unsur pembiayaan
memakai sistem jual beli dari pihak-pihak yang terkait signifikan dan penjual memiliki risiko yang
menjadi sistem akuntansi yang dapat diterapkan untuk signifikan terkait dengan kepemilikan
Lembaga keuangan Syariah seperti bank, asuransi, persediaan.
Lembaga pembiayaan, dana pensiun, koperasi, dan 7) Pendapatan murabahah dari murabahah
lainnya yang menjalankan transaksi murabahah tangguh yang mengandung unsur pembiayaan
menjelaskan bahwa PSAK No. 102 tentang akuntansi signifikan dan penjual tidak memiliki risiko
murabahah memuat define transaksi murabahah dan signifikan terkait dengan kepemilikan
memberikan penjelasan tentang karakteristik transaksi persediaan diatur dalam [Draft Eksposur] ISAK
murabahah yaitu: 101: Pengakuan Pendapatan Murabahah
Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait
a. Pengakuan dan Pengukuran Kepemilikan Persediaan.
Pengakuan dan pengukuran akuntansi murabahah 8) Biaya transaksi yang terkait dengan akad
untuk penjual adalah: murabahah diakui selaras dengan pengakuan
1) Pada saat perolehan, persediaan murabahah pendapatan murabahah yang diatur di
diukur pada biaya perolehan. paragraph 20 dan 21.
2) Setelah pengakuan awal, persediaan 9) Potongan pelunasan piutang murabahah diakui
murabahah diukur pada biaya perolehan atau sebagai pengurangan pendapatan periode
nilai realisasi neto mana yang lebih rendah. berjalan.
Jika nilai realisasi neto persediaan murabahah
10) Potongan atas piutang murabahah yang belum 3) Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
dilunasi akan mengubah besaran pengakuan 101: Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
pendapatan murabahah yang dijelaskan di Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkait
paragraph 20(b) dan 21. dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas
11) Keterkaitan antara pengaturan pengakuan pada:
pendapatan yang diatur dalam Pernyataan ini 1) Nilai tunai asset yang diperoleh dari transaksi
dan [Draf Eksposur] ISAK 101 dan pengaturan murabahah
penurunan nilai atas piutang murabahah, akan 2) Jangka waktu murabahah tangguh, dan
diatur dalam PSAK yang akan diterbitkan Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK
kemudian. 101
12) Denda yang diterima dari pembeli diakui
sebagai liabilitas. Indikator Implementasi Murabahah
Pengakuan dan pengukuran akuntansi murabahah Menurut Ines (2019: 9) dalam implementasi
untuk penjual adalah: murabahah terdapat beberapa indicator, diantaranya
sebagai berikut:
1) Utang yang timbul dari transaksi murabahah
tangguh diakui sebagai utang murabahah a. Membuat kesepakatan, yaitu pihak bank dan
sebesar jumlah yang wajib dibayarkan. nasabah membuat kesepakatan terkait barang
2) Biaya perolehan dari asset yang diperoleh yang akan dibeli nasabah.
melalui transaksi murabahah diukur pada: b. Uang muka, yaitu nasabah diwajibkan untuk
(a) Harga beli ditambah biaya transaksi, jika membayar uang muka sebagai tanda jadi.
murabahah secara tunai c. Jaminan, yaitu pihak bank akan meminta
(b) Biaya perolehan tunai, jika melalui jaminan kepada nasabah untuk berhati-hati.
murabahah tangguh. Selisih antara harga d. Uang muka hangus, yaitu apabila nasabah
beli dan biaya transaksi dengan biaya tidak jadi membeli produk bank maka uang
perolehan tunai diakui sebagai beban muka yang telah yang dibayar akan diambil
murabahah tangguhan. oleh pihak bank.
3) Beban murabahah tangguhan diamortisasi
secara proporsional selama masa akad.
4) Diskon pembelian yang diterima setelah akad
murabahah, potongan pelunasan, dan potongan
utang murabahah diakui sebagai pengurang
beban murabahah tangguhan.
5) Denda yang dibayarkan kepada penjual diakui
sebagai beban.
6) Potongan uang muka akibat pembeli batal
membeli barang diakui sebagai beban.
b. Penyajian
Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto
yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang
murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
Pendapatan murabahah tangguhan dan biaya
transaksi disajikan sebagai pengurang (contra
account) piutang murabahah. Beban murabahah
tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra
account) utang murabahah.
c. Pengungkapan
Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkait
dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas
pada:
1) Harga perolehan asset murabahah
2) Janji pemesanan dalam murabahah
berdasarkan pesanan sebagai kewajiban atau
buka, dan
Kerangka Pemikiran Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Berikut ini digambarkan alur pemikiran: Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data
angka, melainkan data yang berasal dari naskah
BMT Al-Amanah wawancara, catatan lapangan, dokumen lapangan,
Situraja dokumen pribadi, catatan atau memo peneliti dan
dokumen resmi lain yang mendukung. Tujuan
menggunakan pendekatan kualitatif adalah agar
Pembiayaan peneliti dapat menggambarkan realita empiris di balik
Murabahah fenomena sistem pembiayaan murabahah di BMT Al-
Amanah Situraja. Dalam penelitian ini peneliti
mencocokkan antara realita empiris dengan teori yang
berlaku dengan menggunakan metode deskriptif.
Akuntansi Prosedur
Pembiayaan Implementasi
Murabahah Teknik Pengumpulan Data
Pembiayaan
Indikator: Murabahah Menurut Sugiyono (2017: 224) Teknik
Indikator:
a. Pengakuan a. Realisasi pengumpulan data merupakan langkah yang paling
Pembiayaan Indikator: strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
dan
b. Kemudahan a. Kesepakatan penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
Pengukuran
prosedur b. Uang muka mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti
b. Penyajian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
c. Kecepatan c. Jaminan
c. Pengungka pelaksanaan d. Uang muka data yang ditetapkan.
pan d. Persyaratan hangus Sugiyono (2017:224) menyatakan bahwa
teknik pengumpulan data dapat menggunakan
Sumber PSAK Sumber Sumber Ines beberapa sumber, yaitu:
102 Akuntansi Kuncoro (2019: 9)
Murabahah dalam Asri a. Data Primer
(2018: 26- Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil
(Revisi 2019)
27) penelitian langsung secara empiric kepada pelaku
langsung atau yang terlibat langsung dengan
menggunakan teknik pengumpulan data tersebut.
Data diperoleh dan dikumpulkan sendiri oleh
peneliti secara langsung dengan melakukan
Temuan Penelitian wawancara kepada bagian pembiayaan dan bagian
kontrol & audit di BMT Al-Amanah Situraja.
Jumlah informan yang dijadikan sebagai bahan
Gambar 2.2 wawancara yaitu dua orang, karena yang
Alur Pemikiran diwawancarai hanya orang-orang yang ada
Sumber: data yang diolah peneliti, 2021 sangkutannya dan mengerti/paham mengenai apa
yang diteliti oleh peneiliti.
b. Data Sekunder
METODE PENELITIAN Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak
lain atau hasil penelitian pihak lain, seperti
Sugiyono (2017: 15) menyatakan bahwa, dokumen perusahaan dari riset-riset penelitian lain
metode penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai yang berkaitan dengan prosedur pembiayaan
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat murabahah, implementasi pembiayaan murabahah,
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada dan penerapan akuntansi murabahah serta dari riset
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya kepustakaan yang dimaksudkan untuk
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai mendapatkan informasi penting lainnya, dasar
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data pengetahuan, dan dasar teori agar diperoleh
dilakukan secara purposive dan snowball, teknik kerangka pemikiran dan pemecehan secara teoritis
pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), terhadap apa yang diteliti”.
analisis data bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, ruang dan waktu sehingga memberi peluang
teknik yang digunakan yaitu teknik sampling kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang
purposive. pernah terjadi di waktu silam. Penggalian data ini
dengan menganalisa dokumen-dokumen yang
Sugiyono (2017:82) menyatakan bahwa berhubungan dengan sistem pembiayaan
sampling purposive adalah teknik penentuan sampel murabahah di BMT Al-Amanah Situraja.
dengan pertimbangan tertentu. Maka dari itu, pada Dokumen tersebut meliputi profil perusahaan,
penelitian ini sampel sumber datanya adalah seorang sistem dan prosedur pembiayaan murabahah di
karyawan yang menduduki posisi pembiayaan dan BMT Al-Amanah, serta hal-hal yang bersangkutan
akuntansi yaitu kepala bagian pembiayaan dan kepala dengan pengmpulan data.
bagian operasional keuangan yang berperan penting d. Triangulasi
dalam pengelolaan sistem pembiayaan. Jumlah Sugiyono (2017: 241) menyatakan bahwa,
informan yang digunakan sebagai sampel adalah triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
sebanyak dua orang. data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang
Prosedur Pengumpulan Data telah ada. Dengan demikian terdapat triangulasi
sumber, teknik, data dan waktu.
Dalam prosedur pengumpulan data pada
penelitian ini, penulis menggunakan teknik
pengumpulan data dengan cara sebagai berikut: Teknik Analisis Data

a. Teknik wawancara Menurut Sugiyono (2017: 244) analisis data


Teknik wawancara ialah proses komunikasi atau adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
cara tanya jawab antara peneliti dengan informan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
atau subjek penelitian. Wawancara adalah mengorganisasikan data ke dalam kategori,
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan menjabarkan dalam unit-unit, melakukan sintesa,
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting
dikonstruksikan makna dalam satu topik tertentu. dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang
langsung dengan pihak BMT Al-Amanah Situraja, lain.
khususnya dengan bagian direktur bisnis dan Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini,
control audit yang bertanggung jawab dalam proses pengumpulan data dengan wawancara, peneliti
prosedur sistem pembiayaan murabahah. Bentuk melakukan analisis terhadap jawaban dari hasil
wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara, apabila jawaban terasa belum
wawancara terstruktur, dimana wawancara memuaskan, maka peneliti melanjutkan pertanyaan
terstruktur ini digunakan bila peneliti telah sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.
mengetahui secara pasti informasi yang akan Analisis data dilakukan secara interaktif dan
diperoleh. Dalam praktek wawancara terstruktur berlangsung secara terus menerus, sehingga peneliti
ini, peneliti menggunakan pedoman wawancara memperoleh data yang lengkap. Analisis data yang
dan juga menggunakan alat bantu recorder. digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh
b. Observasi ialah dengan menggunakan model analisis jalinan.
Menurut Hadi dalam Sugiyono (2017: 145)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan Prosedur Analisis Data
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan Data deskriptif yang ada cukup banyak dan
psikologis. pengumpulan data tidak berjalan dengan pertanyaan
Dalam penelitian ini, peneliti datang langsung ke yang tetap, melainkan selalu berkembang berdasarkan
tempat kegiatan (BMT Al-Amanah Situraja), data yang sudah diperoleh dan lalu mengarah pada
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. pendalaman dan perlengkapan data. Miles dan
c. Studi dokumen Huberman dalam Sugiyono (2017: 246) menyatakan
Dokumen adalah sejumlah besar fakta dan data bahwa, terdapat tiga komponen utama yaitu reduksi
tersimpan dalam bahan yang berbentuk data, sajian data dan penarikan kesimpulan.
dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia 1. Data Collection (Koleksi Data)
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, Adalah proses mengumpulkan dan memastikan
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan informasi pada variable of interest (subjek yang
sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada akan dilakukan uji coba), dengan cara yang
sistematis yang memungkinkan seseorang dapat adalah apabila suatu realitas itu bersifat
menjawab pertanyaan dari uji coba yang mejemuk/ganda, dimensi/selalu berubah, sehingga
dilakukan, uji hipotesis, dan mengevaluasi hasil. tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula.
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Merupakan proses seleksi, pemfokusan,
penyederhanaan, dan abstraksi data yang ada
dalam field notes. Merupakan catatan wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN
dan observasi pada penelitian dan kualitatif,
Objek penelitian ini merupakan karyawan yang
termasuk didalamnya apa yang dibuat oleh orang
bekerja di BMT Al-Amanah Situraja. Sampel yang
lain yang ditemukan penelitian.
diambil adalah 2 orang yaitu karyawan yang
Reduksi data bisa dibantu dengan alat elektronik
menduduki posisi direktur bisnis dan kontrol & audit.
seperti komputer, dengan memberikan kode pada
aspek-aspek tertentu. Dengan reduksi maka
peneliti merangkum, mengambil data yang Prosedur Pembiayaan Murabahah
penting, membuat kategorisasi, berdasarkan huruf a) Realisasi Pembiayaan
besar, huruf kecil dan angka. Data yang tidak Realisasi pembiayaan adalah persetujuan pihak
penting dibuang. bank untuk mencairkan permohonan pembiayaan
3. Data Display (Penyajian Data) dari pemohon, sesuai dengan kesepakatan-
Setelah data direduksi, maka langkah berikutnya kesepakatan yang sudah disetujui terlebih dahulu.
adalah mendisplaykan data. Display data dalam Di BMT Al-Amanah Situraja realisasi yang
penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk diterapkan cukup mudah, untuk mendapatkan
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, persetujuan pencairan permohonan pembiayaan
flowchart, dan sebagainya. yaitu yang pasti harus menjadi anggota terlebih
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2017: 249) dahulu, lalu anggota mengisi permohonan
menyatakan The most frequent form of display pembiayaan. Anggota juga harus memenuhi
data for qualitative research data in the pas has aministrasi pembiayaan berupa photocopy KTP,
been narative text artinya, yang paling sering KK, jaminan, surat nikah, dan pas foto ukuran 4x6.
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian Setelah memenuhi administrasi, maka komite
kualitatif dengan teks yang bersifat naratif. Selain pembiayaan di BMT akan mensurveinya, dan
dalam bentuk naratif, display data juga dapat menganalisis kreditnya. Jika sudah sesuai dengan
berupa grafik, matriks, network (jejaring kerja). persyaratan yang berlaku di BMT Al-Amanah
4. Conclusions Drawing/Verification (Penarikan Situraja, maka pihak BMT akan memberikan
Kesimpulan) informasi kepada anggota bahwa permohonan
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan pembiayaannnya diterima, namun jika tidak sesuai
verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan dengan persyaratan maka BMT akan memberikan
masih bersifat sementara, dan akan berubah bila informasi penolakan permohonan pembiayaan
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang kepada anggota.
mendukung pada tahap pengumpulan data b) Kemudahan Prosedur
berikutnya. Namun bila kesimpulan memang telah Kemudahan prosedur adalah suatu kemudahan
didukung oleh bukti-bukti yang valid dan mengambil pembiayaan dimana bank memberikan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan kemudahan dalam pembiayaan, atau bank
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang mempermudah masyarakat untuk mengakses dana
dikemukakan merupakan kesimpulan yang murah dalam bentuk pembiayaan. Kemudahan
kredibel (dapat dipercaya). yang diberikan BMT Al-Amanah kepada
anggotanya yaitu BMT menyediakan barang yang
Pemeriksaan Keabsahan Data diinginkan anggota, lalu anggota membelinya
dengan akad murabahah dengan dicicil. BMT akan
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering
memberikan kemudahan dalam pembayarannya
hanya ditekankan pada uji validitas dan reabilitas.
dengan memberikan jangka waktu untuk
Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap
melunasinya.
data hasil penelitian adalah valid, realible dan objek.
c) Kecepatan Pelaksanaan
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat
Kecepatan pelaksanaan adalah kecepatan dalam
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara
mengakses pembiayaan pada bank. Kecepatan
yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
pelaksanaan yang memadai akan mendorong
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
kembali nasabah dalam pengambilan pembiayaan
Sedangkan reabilitas menurut penelitian kualitatif
pada lain hari. Untuk mengakses pembiayaan
BMT Al-Amanah Situraja cukup cepat, bagi biaya-biaya yang sudah dikeluarkan oleh pihak
anggota yang sudah lama biasanya dalam BMT.
persetujuan pembiayaan sekitar 2-3 hari, karena
BMT sudah tau hasil analisis kredit sebelumnya, Akuntansi Murabahah
namun tetap akan dianalisis terlebih dahulu
sebelum disetujui. Jika anggota yang masih baru a) Pengakuan dan Pengukuran
untuk mendapat kecepatan pelaksanaan Pengakuan dan pengukuran asset murabahah pada
pembiayaan sekitar satu minggu paling lama, saat perolehan, persediaan murabahah diukur pada
karena BMT harus menganalisis kreditnya terlebih biaya perolehan. Persediaan murabahah dinilai
dahulu. sebesar biaya perolehan. Jika nilainya berkurang
d) Persyaratan dikarenakan usang, rusak, atau kondisi lainnya,
Persyaratan adalah syarat pada saat nasabah maka penurunan nili persediaan tersebut diakui
melakukan transaksi atau nasabah melakukan sebagai beban kerugian.
pengambilan perlu dilakukannya persyaratan Diskon pembelian persediaan yang terjadi setelah
antara pihak nasabah dengan bank. Syarat akad murabahah diakui sebagai:
pengambilan pembiayaan di BMT Al-Amanah (1) Liabilitas kepada pembeli, jika diskon tersebut
Situraja pastinya harus menjadi anggota terlebih merupakan hak pembeli sesuai yang diperjanjikan
dahulu, BMT tidak akan melayani diluar anggota. dalam akad murabahah.
Anggota harus melunasi simpanan pokok dan (2) Penghasilan periode berjalan, jika diskon tersebut
mempunyai simpanan wadiah minimal 20% dari merupakan hak pembeli sesuai yang diperjanjikan
plafond pembiayaan. Lalu anggota harus dalam akad.
bertempat tinggal di wilayah Situraja. Pada saat akad murabahah, piutang murabahah
diakui sebesar jumlah tagihan kepada pembeli.
Implementasi Pembiayaan Murabahah Uang muka dari pembeli dapat diakui sebagai
pengurangan tagihan kepada pembeli.
a) Kesepakatan Potongan pelunasan piutang murabahah diakui
Kesepakatan yaitu pihak bank dan nasabah sebagai pengurangan pendapatan periode berjalan,
membuat kesepakatan terkait barang yang akan jika diberikan pada saat penyelesaian maka penjual
dibeli nasabah. BMT akan membuat kesepakatan mengurangi piutang murabahah dan keuntungan
dengan anggota terkait barang yang seperti apa murabahah, jika diberikan setelah penyelesaian,
yang diinginkan oleh nasabah, mulai dari penjual terlebih dahulu menerima pelunasan
spesifikasi, merek, dan harga. piutang dari pembeli, kemudian penjual
b) Uang Muka membayarkan potongan pelunasan kepada
Uang muka yang dimaksud adalah nasabah pembeli dengan mengurangi keuntungan
diwajibkan untuk membayar uang muka sebagai murabahah.
tanda jadi. BMT akan meminta uang muka kepada Denda yang diterima dari pembeli diakui sebagai
anggota yang mengajukan pembiayaan jika sudah liabilitas, anggota yang lalai dalam menjalankan
disetujui. Namun ada saja anggota yang tidak kewajibannya akan dikenakan denda.
memberikan uang muka, hal ini karena ketidak Diskon pembelian yang diterima setelah akad
sanggupan anggota dalam membayar uang muka. murabahah, potongan pelunasan, dan potongan
c) Jaminan utang murabahah diakui sebagai pengurang beban
Pihak bank akan meminta jaminan kepada nasabah murabahah tangguhan.
untuk berhati-hati. Dalam setiap transaksi BMT b) Penyajian
akan meminta jaminan kepada anggota, apalagi Piutang murabahah disajikan sebesar nilai neto
yang pinjamannya diatas Rp.3.000.000. BMT akan yang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang
meminta jaminan sebesar jumlah pinjamannya, murabahah dikurangi penyisihan kerugian piutang.
jika pinjamannya sejumlah BPKB motor/mobil Pendapatan murabahah tangguhan dan biaya
maka BMT akan meminta jaminan BPKB transaksi disajikan sebagai pengurang (contra
motor/mobil. account) piutang murabahah. Beban murabahah
d) Uang Muka Hangus tangguhan disajikan sebagai pengurang (contra
Apabila nasabah tidak jadi membeli produk bank account) utang murabahah.
maka uang muka yang telah yang dibayar akan c) Pengungkapan
diambil oleh pihak bank. Jika ada anggota yang Penjual/BMT mengungkapkan harga perolehan
membatalkan pesanannya saat barang sudah ada, asset murabahah kepada pembeli.
uang muka yang diberikan anggota tidak akan
hangus, tetapi uang muka akan dipotong sebesar
KESIMPULAN DAN SARAN Jaminan yang diminta juga harus lebih disesuaikan
lagi, jangan sampai jumlah jaminan terlalu besar
Kesimpulan atau terlalu kecil daripada jumlah pinjaman. Dan
juga uang muka yang dipotong jika anggota
Berdasarkan dari uraian yang sudah membatalkan pesanan jangan terlalu besar,
dijelaskan dari bab sebelumnya, maka penulis sesuaikan saja dengan biaya-biaya yang memang
mencoba mengambil kesimpulan secara umum sudah dikeluarkan oleh BMT.
mengenai sistem pembiayaan murabahah di BMT Al- 3. Akuntansi murabahah yang diterapkan di BMT Al-
Amanah Situraja yaitu sebagai berikut: Amanah Situraja sudah baik, maka dari itu
diharapkan untuk lebih meningkatkan kinerja
1. Prosedur pembiayaan murabahah di BMT Al-
supaya penerapan akuntansi murabahah ini tetap
Amanah Situraja dalam realisasinya nasabah yang
berjalan dengan baik dan selalu sesuai dengan
ingin mengajukan permohonan pinjaman harus
PSAK 102.
menjadi anggota terlebih dahulu dan bertempat
tinggal di wilayah situraja, lalu setelah menjadi
anggota dan mengajukan permohonan pinjaman
maka akan dianalisis kredit. BMT sebagai DAFTAR PUSTAKA
penyedia barang, dimana BMT membeli terlebih
dahulu barang yang dipesan oleh anggota lalu nanti
I. Buku dan Jurnal
akan menjualnya kepada anggota. Proses
persetujuan permohonan pinjaman untuk anggota
Ajija, Hudaifah, dkk. 2020. Koperasi BMT: Teori,
lama yaitu 2-3 hari, sedangkan untuk anggota baru
Aplikasi dan Inovasi. Karanganyar: CV Inti
yaitu paling lama satu minggu.
Media Komunika.
2. Implementasi pembiayaan murabahah di BMT Al-
Amanah Situraja sudah dilakukan dengan cukup
Asri, R. K. 2018. “Pengaruh Tingkat Margin Dan
baik, dimana BMT melakukan kesepakatan
Prosedur Pembiayaan Terhadap Keputusan
dengan anggota terkait barang dan jangka waktu
Nasabah Dalam Pengambilan Pembiayaan
pembayaran. BMT juga meminta uang muka
Murabahah (Pada BPRS Mitra Agro Usaha
kepada anggota sebesar 10-30%, dan jaminan yang
Bandar Lampung)” (Doctoral dissertation, UIN
senilai dengan jumlah pinjamannya. Apabila
Raden Intan Lampung).
anggota membatalkan pesanan saat barang sudah
ada, BMT akan memotong uang muka sebsar biaya
yang telah dikeluarkan oleh BMT. Azis, Bukhori, dan Hidayah. 2020. Transaksi
3. Akuntansi murabahah yang diterapkan oleh BMT Murabahah Perbankan Syariah Terbelenggu Isu
Al-Amanah Situraja sudah baik, yang mana Batal Demi Hukum. Jakarta: IF & Rekan (IFR).
pengakuan dan pengukuran, penyajian, serta
pengungkapannya sudah sesuai dengan PSAK Ines M Nur. 2019. “Implementasi Akad Murabahah
102. Pada Produk Pembiayaan Griya iB Hasanah Di
Bank BNI Syariah KC Palopo” (Doctoral
Saran dissertation, Institut Agama Islam Negeri
Palopo).
Dari pembahasan kesimpulan di atas, maka
dapatlah dikemukakan saran-saran yang mungkin Ismail. 2016. Perbankan Syariah. Jakarta:
bermanfaat dalam sistem pembiayaan murabahah. Prenadamedia Group.
Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kunatitatif,
1. Dalam persetujuan permohonan pembiayaan Kualitatif, dan R&D, Cetakan ke-25. Bandung:
sebaiknya dilakukan paling lama lima hari saja,
Alfabeta.
supaya anggota yang mengajukan permohonan
pinjaman tersebut tidak terlalu lama dalam
menunggu kepastian. Dan penentuan jumlah
II. Peraturan, Kebijakan, dan Buku Pedoman
angsuran jangka waktu bayar juga lebih
disesuaikan lagi dengan kesanggupan anggota.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
2. Uang muka yang dibayarkan saat akad sebaiknya
102 tentang Akuntansi Murabahah.
jangan terlalu besar, sesuaikan saja dengan
kemampuan anggota dalam membayarnya, supaya
tidak memberatkan juga kepada anggotanya.
Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 04/DSN-
MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Murabahah.

STIE. 2020. Buku Pedoman Proposal Penelitian Dan


Skripsi. Sumedang: STIE Sebelas April
Sumedang.

III. Internet
http://repository.radenintan.ac.id/3940/1/SKRIPSI%2
0D.pdf [diakses 17 Februari 2021, 16.36)
https://repository.iainpalopo.ac.id/id/eprint/1632/1/U
ntitled.pdf [diakses 19 Februari 2021, 18.57]

Anda mungkin juga menyukai