AKUNTANSI
SYARIAH
Anggota Kelompok
01 02 03
Euis Nurbaeti Serli Margareta Siti Futri Adiningsih
C.1910080 C.1910029 C.1910267
04 05
Siti Sopianti Tiyas Lutfiyanti
C.1910710 C.1910420
etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan
Berdasarkan Surat Al-Baqarah ayat 282 kita dapat mengetahui bahwa Allah
memerintahkan untuk melakukan pencatatan atau penulisan transaksi (muamalah)
secara benar dan jujur atas semua transaksi yang terjadi selama melakukan
muamalah. Transaksi merupakan segala sesuatu yang mengakibatkan perubahan
terhadap aktiva dan pasiva individu atau organisasi (perusahaan). Pencatatan
transaksi tersebut harus berdasarkan bukti seperti faktur, surat utang, checks,
kwitansi dan lain sebagainya. Kita dilarang untuk mengurangi atau menambah
transaksi tersebut. Ini dimaksudkan untuk menghindari fraud atau kecurangan.
Pengertian akuntansi syariah secara umum dapat diartikan dari
kata yang terpisah. Yaitu dari kata Akuntansi dan syariah.
Dimana akuntansi adalah cabang ilmu yang mempelajari
tentang transaksi, pencatan, penggolongan dan pengikhtisaran
Akuntansi
pengambilan keputusan.
Sementara kata syariah itu sendiri memiliki cakupan aturan yang
Syariah
memberikan batas yang boleh dan tidak boleh dalam aturan
ajaran islam. Jika digabungkan, maka akuntansi syariah secara
umum dapat diartikan sebagai laporan data finansial yang
digunakan oleh perusahaan, lembaga atau organisasi yang
menggunakan sistem syariah.
1. Dr Omar Abdullah Zaid
Akuntansi syariah menurut Omar Abdullah Zaid
dapat diartikan sebagai aktivitas yang tidak sekedar
melakukan pencatatan transaksi saja, termasuk juga
dalam hal membuat keputusan yang didasarkan pada
syariat islam.
Pengertian
2. Napier
Akuntansi syariah adalah pencatatan dan
pelaporan akuntansi yang mencerminkan
Akuntansi ketauhidan dalam menjalankan segala ketentuan
yang allah beriku
Syariah
3. Toshikabu Hayasi
Sementara Toshikabu Hayashi mendefinisikan
akuntansi adalah konsep hukum syariah yang
aturannya berasal dari Tuhan. Adapun tujuan dari
akuntansi syariah yaitu perusahaan atau
organisasi tersebut memiliki tanggung jawab
sosial dan memiliki etika secara akhirat.
Sejarah Akuntansi Syariah
Sejarah akuntansi syariah tidak lepas dari sejarah berdirinya bank
syariah di Indonesia. Bank yang pertama kali mendirikan dengan asas
syariah adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI) di tahun 1991. Adapun
sejarah latar belakang berdirinya akuntansi syariah kala itu. Dimana
pemikir Islam yang mencetuskan untuk mengajak masyarakat untuk
bermuamalah yang sesuai dengan ajaran agama.
Pertanyaannya adalah, siapa sosok para pemikir Islam tersebut?
Mereka adalah Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia atau yang
familiar kita dengar dengan ICMI dan MUI atau Majelis Ulama
Indonesia (1990-1991).
Sejarah Akuntansi Syariah
Kelahiran bank syariah pun berdiri lengkap dengan
seperangkat aturan. Mulai dari masalah peraturan
perbankan, aturan kebutuhan pengawasan, auditing,
hingga masalah kebutuhan pemahaman terhadap
produk-produk syariah.
Dengan kata lain, kemunculan bank syariah sebagai bentuk
implementasi ekonomi islam. Namun pada 2002 muncul
ide pemikiran akuntansi syariah. Dimana secara teknis
dan pengetahuan diatur sedemikian rupa, hingga
munculah IAI yang membentuk Komite Akuntansi
Syariah di Indonesia.
Tujuan Akuntansi Syariah
Teliti.
Bertanggung jawab
dan dapat dipercaya,
Kode Etik Akuntan berdasarkan Perspektif Islam
Landasan lain Etika Akuntan Islam Menurut (Pravitasari, 2015) Terdapat
juga beberapa dasar lain yang melandasi etika akuntan Islam, diantaranya
yaitu
a) Integritas,
b) Prinsip Kekhalifaan Manusia Di Bumi,”
c) Keikhlasan,
d) Ketakwaan,
e) Kebenaran dan Bekerja secara sempurna,
f) Takut kepada Allah SWT dalam setiap hal,
g) Manusia Bertanggung Jawab dihadapan Allah”SWT.
Kode Etik Akuntan berdasarkan Perspektif Islam
Pelayanan kepada
publik & perilaku
profesiona
Integritas &
dapat
rahasiaan dipercakerah
asiaanya
Objektivitas
Kasus Issue Etika Akuntansi Syariah
Ia menuding, kerugian terjadi karena ada peran Mega Syariah. Menurutnya, diawal kelahiran
Gold Bullion Indonesia Syariah (GBIS), yang semula GBI, Mega Syariah Semarang
memberikan fasilitas. “Tiga bulan pertama GBI Semarang belum punya kantorsendiri. Selama
itu GBI bertransaksi di lantai 1 ruang rapat Bank Mega Syariah Semarang,” kata si nasabah.
Nasabah juga menuding, praktik gadai emas di Mega Syariah melanggar aturan Bank
Indonesia tentang batas gadai maksimal Rp 250 juta untuk setiap nasabah. Selama tahun 2011-
2013, total nilai gadai emas nasabah itu di Mega Syariah mencapai belasanmiliar rupiah.Agar
tak terkena aturan batas maksimal gadai, Mega Syariah diduga mengakali dengan memecah
kepemilikan dengan memalsukan identitas nasabah. Nasabah barumengetahui hal ini ketika
meminta semua fotokopi arsip surat gadai ke Mega Syariah. Kasus ini telah dilaporkan ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Semarangdan Polda Jawa Tengah. Kepala Bidang
Humas Polda Jateng, Kombes Pol Alloysius LiliekDarmanto, bilang kasus ini telah ditangani
Direktorat Reserse Kriminal Umum(Ditreskrimum) Polda Jateng sejak 23 November 2013.Tapi
pada 24 April 2014,
.
money Game berkedok Gadai Emas
01 02 03
Prinsip Prinsip
prinsipintegritas kerahasiaan objektivitas
Dalam kasus ini Fresiyanto Dalam kasus ini, Bank Mega Dalam kasus ini akuntan Fresiyanto
Novendi selaku karyawan Bank Syariah telah menerapkan Novendi diduga tidak obyektif karena
Mega Syariah tidakmenjaga prinsip kerahasiaan karenadata diduga telah mengelabui nasabah
integritasnya, karena diduga nasabah disimpan dan tidak dengan mengiming-imingi keuntungan
yang besar padahal itu hanya akal-
telah melakukan penipuan dipublikasikan kepada orang akalannya untuk mendapatkan
terhadap nasaba yang tidak berhak. keuntungan bagi Fresiyanto Novendi
Analisis kasus pelanggaran
gadai emas di bank mega
syariah
Analisis kasus pelanggaran gadai emas di
bank mega syariah
Prinsip perilaku profesional
alam kasus ini, Bank Mega Syariah tidak
melaksanakan kehati-hatian profesional Dalam kasus ini Fresiyanto Novendi tidak
sehingga Fresiyanto Novendi dapat berperilaku profesional yang menyebabkan banyak
melancarkan aksi penipuan yang kerugian yang dialami para nasabah yang
merugikanbanyak nasabah menggadaikan emasnya, dan hal ini mendiskreditkan
(mencoreng nama baik) profesinya.
Prinsip Tanggung Jawab