Anda di halaman 1dari 47

DISTRIBUSI FREKUENSI DAN

PENYAJIAN DATA (Statistika


Deskriptif)
Statistika dan Probabilitas

Credits: Julius Nursyamsi dan sumber lainnya

1
Pendahuluan
Menyajikan data mentah yang sudah
diolah untuk pengambilan
keputusan
Data mentah diambil dari populasi atau
berbentuk sampel
Diperoleh dengan cara:
 Wawancara
 Pengamatan/observasi
 E-mail
 Kuesioner manual atau digital 2
Pendahuluan - continued
Data yang diperoleh dari observasi umumnya data
yang belum diorganisasikan, diringkas atau
dikelompokkan.
Teknik untuk meringkas data (primer/sekunder)
diawali dengan membuat tabel distribusi
frekuensi.
Dengan membuat tabel distribusi frekuensi data
akan terlihat rapi dan memudahkan untuk
penyajian dan pengolahan data yang akan
menjadi informasi yang mudah dimengerti.
I. Frequency Distribution Table
Distribusi frekuensi adalah
 Pengelompokan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukkan banyaknya
data dalam setiap kategori, dan setiap data
tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau
lebih kategori
Tujuan
 Data menjadi lebih informatif dan mudah
dipahami dibandingkan sebelumnya
4
Langkah – langkah (Steps) Pembuatan
Tabel Distribusi Frekuensi
1. Mengurutkan data secara Ascending
atau Descending
2. Membuat beberapa kategori (category)
atau kelas (class) data
3. Melakukan penturusan atau tabulasi,
dengan memasukkan seluruh nilai ke
dalam class interval yang sesuai

5
CONTOH KASUS (Example)
Di Bursa Efek Jakarta (Jakarta Stock
Exchange) terdapat 20 Go Public
Companies dengan harga saham
berbeda-beda.
Bagaimanakah penyebaran harga
saham ke-20 perusahaan hari ini
dengan tabel distribusi frekuensi?

6
Langkah 1
Mengurutkan data yang telah dikumpulkan :
Dimulai dari data yang terkecil ke yang
terbesar (Ascending) atau sebaliknya
(Descending)

Tujuan :
 Untuk memudahkan dalam melakukan
penghitungan pada langkah ketiga (Tabulasi Data)

7
Langkah 1 - continued
No Perusahaan Harga saham
1 Jababeka 215
The data is 2 Indofarma 290

sorted from 3
4
Budi Acid
Kimia farma
310
365
smallest to 5 Sentul City 530

largest
6 Tunas Baru 580
7 proteinprima 650
8 total 750
9 Mandiri 840
CONTOH: 10 Panin 1200
Nilai terkecil 11
12
Indofood
Bakrie
1280
1580
215 13 Berlian 2050

Nilai terbesar 14
15
Niaga
Bumi resources
2075
2175
9750 16 BNI 3150
17 Energi mega 3600
18 BCA 5350
19 Bukit Asam 6600
20 Telkom 9750
8
Soal dikerjakan bersama-sama
sekarang
38 31 42
26 30 41
33 31 27
45 41 26
50 62 19
22 37 42
28 51 63
38 42 16
31 25 18
39 42 55
Langkah 2
Membuat beberapa kategori atau kelas data
 Tidak ada aturan yang pasti menentukan berapa
banyaknya kelas  Menggunakan panduan atau
sesuai kebutuhan

Langkah-langkah:
1. Tentukan banyaknya kelas sesuai dengan
kebutuhan, tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit

2. Tentukan interval kelasnya


10
Langkah 2.1
Gunakan ATURAN 2 PANGKAT K: pedoman bilangan
bulat terkecil k, untuk mencari jumlah kelas minimal 
RUMUSNYA: 2k  n.
Misal n=20, maka 2k ≥20 sehingga k=5 (32 ≥ 20)
artinya jumlah kelas minimal 5.
Atau dengan ATURAN STURGES:
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
Contoh n = 20
k = 1 + 3,322 Log 20
k = 1 + 3,322 (1,301)
k = 1 + 4,322 Jumlah Ideal
Kategorinya adalah 5 11
k = 5,322
Langkah 2.2

12
Contoh
Berdasarkan data
 Nilai tertinggi = 9750
 Nilai terendah = 215
Interval kelas :
 = [ 9750 – 215 ] / 5
 = 1907
Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai
terendah dan nilai tertinggi dalam suatu
kelas atau kategori
13
Class Interval
Nilai tertinggi :
Kelas Interval = 215 + 1907
= 2122
1 215 2122
Nilai terendah
2 2123 4030 Kelas ke 2 :
3 4031 5938 = 2122 + 1
= 2123
4 5939 7846
5 7847 9754
14
Batas Kelas (Class Boundaries)
Batas kelas adalah nilai terendah dan
tertinggi dalam suatu kelas
Batas kelas dalam suatu interval kelas
terdiri dari dua macam :
1. Batas kelas bawah – lower class limit
 Nilai terendah dalam suatu interval kelas
2. Batas kelas atas – upper class limit
 Nilai tertinggi dalam suatu interval kelas

15
Contoh Batas Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122
2 2123 4030
3 4031 5938
4 5939 7846
5 7847 9754

Batas kelas atas

Batas kelas bawah


16
Langkah 3
Lakukan pengumpulan turus (stake
collecting) atau tabulasi data (data
tabulation)
Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14

2 2123 4030 III 3

3 4031 5938 I 1

4 5939 7846 I 1

5 7847 9754 I 1

17
II. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
(Relative Frequency Distribution Table)
Definisi: Frekuensi setiap kelas dibandingkan
(compared to) dengan frekuensi total, dalam
bentuk persentase

Tujuan: Untuk memudahkan membaca data


secara cepat dan tepat, serta tidak
kehilangan makna dari kandungan data

18
Contoh Tabel Distribusi
Frekuensi Relatif untuk n=20

Kelas Interval Frekuensi Frekuensi Relatif (%)


1 215 2122 14 70

2 2123 4030 3 15

3 4031 5938 1 5

4 5939 7846 1 5

5 7847 9754 1 5

Frekuensi Relatif (%)


= ( 14 / 20 ) x 100 %
= 70 %
19
III. Tabel Nilai Tengah
(Midpoint Table)
Tanda atau perinci dari suatu interval
kelas dan merupakan suatu angka
yang dapat dianggap mewakili
(representing) suatu interval kelas

Nilai tengah kelasnya berada di tengah-


tengah pada setiap interval kelas dan
boleh dalam bentuk desimal 20
Contoh Nilai Tengah
Kelas Interval Nilai tengah
1 215 2122 1168.5
2 2123 4030 3076.5
3 4031 5938 4984.5
4 5939 7846 6892.5
5 7847 9754 8800.5

Rumus Nilai Tengah Kelas Nilai Tengah Kelas ke 1


= ( batas bawah + batas atas ) / 2 = ( 215 + 2122 ) / 2
= 1168.5 21
Statistic’s Joke

22
IV. Tabel Distribusi Frekuensi
Kumulatif (Cumulative)
Menunjukkan seberapa besar jumlah frekuensi
pada tingkat kelas tertentu
Diperoleh dengan menjumlahkan atau
mengurangkan (add or substract) frekuensi
pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas
selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari:
 Frekuensi kumulatif kurang dari tepi kelas (less
than class edge)
 Frekuensi kumulatif lebih dari tepi kelas (greater
than class edge) 23
Nilai Tepi Kelas – Class Edge
Adalah nilai terluar antar kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu dengan
kelas lainnya dalam bentuk desimal

Diperoleh dari penjumlahan nilai atas kelas


dengan nilai bawah kelas setelahnya
kemudian dibagi dua

Nilai tepi kelas pertama adalah batas bawah


kelas dikurangi 0.5 24
Contoh Nilai Tepi Kelas
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas

1 215 2122 14 214.5

2 2123 4030 3 2122.5

3 4031 5938 1 4030.5

4 5939 7846 1 5938.5

5 7847 9754 1 7846.5

9754.5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 2122 +2123 ] / 2
= 2122,5
25
Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
(Less Than Cumulative Frequency)
Merupakan penjumlahan dari mulai
frekuensi kelas terendah sampai kelas
tertinggi dan jumlah akhirnya
merupakan jumlah data (n)
Kelas Interval Frekuensi Nilai Tepi Kelas Frekuensi Kumulatif
Kurang Dari 0+0=0

0 + 14 = 14
1 215 2122 14 214.5 0

2 2123 4030 3 2122.5 14

3 4031 5938 1 4030.5 17 14 + 3 = 17


4 5939 7846 1 5938.5 18

5 7847 9754 1 7846.5 19


9754.5 20 26
Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
(Greater Than Cumulative Frequency)
Merupakan pengurangan dari jumlah
data (n) dengan frekuensi setiap kelas
dimulai dari kelas terendah dan jumlah
akhirnya adalah nol
Kelas Interval Frekuensi Nilai Tepi Kelas Frekuensi Kumulatif
Lebih Dari 20 – 0 = 20
1 215 2122 14 214.5 20

2 2123 4030 3 2122.5 6


20 – 14 = 6
3 4031 5938 1 4030.5 3
6-3=3
4 5939 7846 1 5938.5 2

5 7847 9754 1 7846.5 1


9754.5 0 27
TABEL FREKUENSI KUMULATIF
Kelas Interval FREKUENSI KUMULATIF
Nilai Tepi Kelas
Kurang Dari Lebih Dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1

9754.5 20 0
28
PENYAJIAN DATA DENGAN
GRAFIK
Grafik dapat digunakan sebagai hasil laporan
penelitian
Mengapa menggunakan grafik?
 Manusia pada umumnya lebih tertarik dengan
gambar berwarna dan sesuatu yang ditampilkan
dalam bentuk visual akan lebih mudah diingat dari
pada dalam bentuk angka

Grafik dapat digunakan sebagai pemberi


kesimpulan tanpa kehilangan maknanya

29
Contoh-contoh Grafik

30
Grafik Histogram
Histogram merupakan diagram berbentuk
persegi panjang (2 dimensi) atau balok (3
dimensi)
Histogram menghubungkan antara tepi kelas
interval dengan pada sumbu horisontal (X)
dan frekuensi setiap kelas pada sumbu
vertikal (Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
31
Histogram
Harga Saham Perusahaan

32
Grafik Polygon
Menggunakan garis yang menghubungkan
titik–titik koordinat antara nilai tengah kelas
dengan jumlah frekuensi pada kelas tersebut
Grafik Polygon dapat diperoleh pula dari
grafik Histogram atau ditampilkan secara
bersamaan
Kelas Nilai Jumlah
Tengah Frekuensi (F)
1 1168.5 14
2 3076.5 3
3 4984.5 1
4 6892.5 1
5 8800.5 1
33
Polygon
Jumlah Frekuensi (F)

16
14
12
10
Jumlah
8
Frekuensi (F)
6
4
2
0
1 2 3 4 5

34
Contoh Gabungan Histogram
dan Polygon

35
Kurva Ogif
Merupakan diagram garis yang menunjukkan
kombinasi antara interval kelas dengan frekuensi
kumulatif
Terbagi menjadi Ogif Positif dan Ogif Negatif

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif


Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1


9754.5 20 0
36
Contoh Kurva Ogif
Frekuansi Kumulatif

25
20
15 Kurang dari
10 Lebih dari
5
0
1 2 3 4 5 6
Interval kelas

37
BENTUK PENYAJIAN DATA
LAINNYA

38
Mengukur Penyebaran Data
Quartil, outlier dan boxplot

 Quartil: Q1 (persentil ke 25), Q3 (persentil ke 75)

 Jangkauan Antar-quartil: IQR = Q3 – Q1

 Kesimpulan Lima Angka: min, Q1, median, Q3, max

 Boxplot: kedua garis akhir dari kotak/box adalah


quartil; median diberi tanda garis; tambahkan whiskers,
dan plotkan outlier secara individu

 Outlier: dibahas pada slide selanjutnya

39
Outliers
Outliers: objek data dengan karakteristik-
karakteristik yang berbeda dari kebanyakan
objek data lain dalam suatu himpunan data
Suatu nilai dikatakan outlier jika:
Q3 + (1.5 x IQR) < outlier ≤ Q3 + (3 x IQR)
ATAU
Q1 - (1.5 x IQR) > outlier ≥ Q1 - (3 x IQR)
Analisis Boxplot
Kesimpulan Lima-angka pada distribusi
 Minimum, Q1, Median, Q3, Maximum
Boxplot
 Data direpresentasikan dengan kotak
 Kedua akhir kotak adalah Q1 dan Q3, sedang
tinggi kotak adalah IQR
 Median diberi tanda dengan garis di dalam
kotak
 Whiskers: dua garis di luar kotak yang
merupakan perpanjangan dari Minimum dan
Maximum
 Outliers: titik-titik di luar batas tertentu yang
diplot secara individual 41
Statistic’s Joke

42
Scatter Plot
Menyajikan tampilan awal dari data bivariate untuk
melihat klaster-klaster dari kumpulan-kumpulan titik,
outlier, dll
Setiap pasang nilai merupakan pasangan koordinat dan
diplotkan sebagai titik pada suatu bidang datar

43
Data yang Berkorelasi Secara Positif dan Negatif

44
Data yang Tidak
Berkorelasi

45
Statistic’s Joke

46
ATAS PERHATIANNYA SAYA UCAPKAN

TERIMA KASIH

47

Anda mungkin juga menyukai