Anda di halaman 1dari 100

PENYAJIAN DATA

oleh :
Desti Puswati, MKep

1
Pendahuluan

• Menyajikan data mentah diperlukan dlm


pengambilan keputusan
• Data mentah diambil dari populasi atau
sampel
• Diperoleh dengan cara :
– Wawancara
– Pengamatan
– Surat menyurat
– Kusioner
PENYAJIAN DATA
CARA PENYAJIAN DATA
1. Tulisan/ Textular. Hampir semua bentuk laporan
pengumpulan data diberikan secara tertulis mulai dari
pengambilan sampel sampai analisis data.
2. Tabel
– Tabel satu arah (one-way table)
– Tabulasi silang lebih dari satu arah (two-way table), dst
– Tabel Distribusi Frekuensi
2. Grafik
– Batang (Bar Graph), untuk perbandingan/pertumbuhan
– Lingkaran (Pie Chart), untuk melihat perbandingan
(dalam persentase/proporsi)
– Grafik Garis (Line Chart), untuk melihat pertumbuhan
– Grafik Peta, untuk melihat/menunjukkan lokasi
3
MANFAAT
TABEL DAN GRAFIK
• Meringkas/rekapitulasi data, baik data kualitatis
maupun kuantitatif
– Data kualitatif berupa distribusi Frekuensi, frekuensi
relatif, persen distribusi frekuensi, grafik batang,
grafik lingkaran.
– Data kuantitatif berupa distribusi frekuensi, relatif
frekuensi dan persen distribusi frekuensi,
diagram/plot titik, histogram, distribusi kumulatif,
ogive.
• Dapat digunakan untuk melakukan eksplorasi data
• Membuat tabulasi silang dan diagram sebaran data
4
PROSEDUR PENGGUNAAN TABEL
& GRAFIK
Data
Data Kualitatif Data Kuantitatif

Metode Metode Metode Metode


Tabel Grafik Tabel Grafik

 Distr. Frekuensi  Grafik  Distr. Frekuensi  Plot Titik


 Distr. Frek. Batang  Distr. Frek. Relatif  Histogram
Relatif  Grafik  Distr. Frek. Kum.  Ogive
 % Distr. Frek. Lingkaran  Distr. Frek. Relatif Kum.  Diagram
 Tabulasi silang  Diagram Batang-Daun Scatter
 Tabulasi silang

5
TABEL
Tabel = penyajian data dlm bentuk kolom dan baris.
• Tujuan: mendapatkan informasi lebih dalam tentang
data yang ada yang tidak dapat secara cepat diperoleh
dengan melihat data aslinya.
• Bagian tabel :
- Judul dan nomor tabel (mejelaskan apa/siapa dimana
dan kapan.
- Nilai keterangan u/ hal baris (Box Stub).
- Nilai keterangan u/ kolom (Box head)
- Tempat u/ nilai dlm sel.
- Sumber data, ringkas dari singkatan, dan simbol
(footnote).
6
• Macam-macam tabel ;
1. Tabel induk (master tabel) : berisikan semua hasil
pengumpulan data dlm bentuk data mentah.
Biasanya dilampirkan dalam laporan pengumpulan
data.
2. Tabel rincian (Tex Tabel) merupakan uarian dari data
yg diambil dari data induk. Contoh :
- Distribusi frekwensi
- Distribusi relatif
- Distribusi kumulatif
- Tabel silang (kontingensi tabel/ cross tabulasi
Penyajian Data Bab 2
DISTRIBUSI FREKUENSI

Langkah-langkah Distribusi Frekuensi:


a. Mengumpulkan data

b. Mengurutkan data dari terkecil ke terbesar atau sebaliknya

c. Membuat kategori kelas


Jumlah kelas k = 1 + 3,322 log n
di mana 2k>n; di mana k= jumlah kelas; n = jumlah data

d. Membuat interval kelas


Interval kelas = (nilai tertinggi – nilai terendah)/jumlah kelas

e. Melakukan penghitungan atau penturusan setiap kelasnya

8
Langkah Pertama
• Mengurutkan data : dari yang terkecil ke yang
terbesar atau sebaliknya
• Tujuan :
– Untuk memudahkan dalam melakukan
penghitungan pada langkah ketiga
Langkah Kedua
• Membuat kategori atau kelas data
– Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
• Langkah :
– Banyaknya kelas sesuai dengan kebutuhan
– Tentukan interval kelas
Langkah 1
• Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil
k, dengan demikian sehingga 2k  n atau
aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
• Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
(k) = 1 + 3,322 (1,301)
(k) = 1 + 4,322
(k) = 5,322
Langkah 2

• Tentukan interval kelas


• Interval kelas adalah batas bawah dan batas
atas dari suatu kategori
Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas =
Jumlah kelas
Contoh
• Berdasarkan data
– Nilai tertinggi = 9750
– Nilai terendah = 215
• Interval kelas :
– = [ 9750 – 215 ] / 5
– = 1907
• Jadi interval kelas 1907 yaitu jarak nilai
terendah dan nilai tertinggi dalam suatu
kelas atau kategori
Interval kelas
Nilai tertinggi :
= 215 + 1907
Kelas Interval = 2122

1 215 2122
Nilai terendah
2 2123 4030 Kelas ke 2
= 2122 + 1
3 4031 5938 = 2123

4 5939 7846
5 7847 9754
Langkah Ketiga

• Lakukan penturusan atau tabulasi data

Kelas Interval Frekuensi Jumlah Frekuensi (F)

1 215 2122 IIIII IIIII IIII 14

2 2123 4030 III 3

3 4031 5938 I 1

4 5939 7846 I 1

5 7847 9754 I 1
Penyajian Data Bab 2

CONTOH TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Kelas ke- Interval Frekuensi

1 160 – 303 2
2 304 – 447 5
3 448 – 591 9
4 592 – 735 3
5 736 – 878 1

Batas kelas atas

Batas kelas bawah


16
DISTRIBUSI FREKUENSI
RELATIF
• Merupakan fraksi atau proporsi frekuensi setiap kelas
terhadap jumlah total.

• Distribusi frekuensi relatif merupakan tabel ringkasan


dari sekumpulan data yang menggambarkan
frekuensi relatif untuk masing-masing kelas.
• Tujuan ; Untuk memudahkan membaca data secara tepat
dan tidak kehilangan makna dari kandungan data

17
Contoh
Distribusi Frekuensi Relatif

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Frekuensi relatif (%)

1 215 2122 14 70

2 2123 4030 3 15

3 4031 5938 1 5

4 5939 7846 1 5

5 7847 9754 1 5

Frekuensi relatif (%)


= [ 14 / 20 ] x 100 %
= 70 %
Nilai Tengah
• Tanda atau perinci dari suatu interval kelas
dan merupakan suatu angka yang dapat
dianggap mewakili suatu interval kelas
• Nilai tengah kelas kelasnya berada di tengah-
tengah pada setiap interval kelas
Contoh Nilai Tengah
Kelas Interval Nilai tengah
1 215 2122 1168.5
2 2123 4030 3076.5
3 4031 5938 4984.5
4 5939 7846 6892.5
5 7847 9754 8800.5
Nilai tengah Kelas ke 1
= [ 215 + 2122] / 2
= 1168.5
Nilai Tepi Kelas –
Class Boundaries
• Nilai batas antara kelas yang memisahkan nilai
antara kelas satu dengan kelas lainnya
• Penjumlahan nilai atas kelas dengan nilai
bawah kelas diantaranya dan di bagi dua
Contoh Nilai Tepi Kelas

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F) Nilai Tepi Kelas

1 215 2122 14 214.5

2 2123 4030 3 2122.5

3 4031 5938 1 4030.5

4 5939 7846 1 5938.5

5 7847 9754 1 7846.5

9754.5

Nilai tepi kelas ke 2


= [ 2122 +2123 ] / 2
= 2122,5
Frekuensi Kumulatif
• Menunjukan seberapa besar jumlah frekuensi
pada tingkat kelas tertentu
• Diperoleh dengan menjumlahkan frekuensi
pada kelas tertentu dengan frekuensi kelas
selanjutnya
• Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
– Frekuensi kumulatif kurang dari
– Frekuensi kumulatif lebih dari
Frekuensi kumulatif kurang dari

• Merupakan penjumlahan dari mulai


frekuensi terendah sanpai kelas tertinggi
dan jumlah akhirnya merupakan jumlah
data (n)
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Kurang dari
0+0=0

1 215 2122 214.5 0 0 + 14 = 14


2 2123 4030 2122.5 14

3 4031 5938 4030.5 17

4 5939 7846 5938.5 18

5 7847 9754 7846.5 19


9754.5 20
Frekuensi kumulatif lebih dari

• Merupakan pengurangan dari jumlah data


(n) dengan frekuensi setiap kelas dimulai
dari kelas terendah dan jumlah akhirnya
adalah nol
Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif
Lebih dari 20 – 0 = 20
1 215 2122 214.5 20
20 – 14 = 6
2 2123 4030 2122.5 6

3 4031 5938 4030.5 3

4 5939 7846 5938.5 2

5 7847 9754 7846.5 1


9754.5 0
Jadi Frekuensi Kumulatif

Kelas Interval Nilai Tepi Kelas Frekuensi kumulatif

Kurang dari Lebih dari

1 215 2122 214.5 0 20

2 2123 4030 2122.5 14 6

3 4031 5938 4030.5 17 3

4 5939 7846 5938.5 18 2

5 7847 9754 7846.5 19 1

9754.5 20 0
TABULASI SILANG
(Tabel Silang)
• Tabulasi silang (Crosstabulation) merupakan metode
tabulasi untuk merangkum data dengan dua atau
lebih variabel secara bersamaan/sekaligus.
• Tabulasi silang dapat digunakan jika:
– Salah satu variabel bersifat kualitatif dan lainnya
kuantitatif
– Kedua variabel berupa variabel kualitatif
– Kedua variabel berupa variabel kuantitatif
• Sisi (kolom) sebelah kiri dan baris atas menyatakan
kelas untuk kedua variabel yang digunakan.

27
Tabel Silang
KEBIASAAN TIDAK MEROKOK DULU PERNAH SEKARANG MASIH
MEROKOK MEROKOK MEROKOK
JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI 160 220 320


PEREMPUAN 575 275 50
JUMLAH 735 495 370
Grafik
• Grafik dapat digunakan sebagai laporan
• Mengapa menggunakan grafik ?
– Manusia pada umunya tertarik dengan gambar
dan sesuatu yang ditampilkan delam bentuk visual
akan lebih mudah diingat dari pada dalam bentuk
angka
• Grafik dapat digunakan sebagi kesimpulan
tanpa kehilangan makna
HAL YANG DIPERHATIKAN DALAM
MEMBUAT GRAFIK
a. Judul yg singkat dan jelas
b. Menggunakan dua sumbu ordinat dan absis
c. Skala tertentu
d. Nomor gambar
e. Footnote
f. Sumber.
Jenis-jenis grafik/ gambar
• Diagram/grafik batang ( Bar diagram).
• Histogram
• Diagram lingkaran/pinca (Pie diagram)
• Box Whisher Plot.
• Poligon Ogive
• Batang daum (Stem and leaf Plot.
• Diagram tebar
GRAFIK BATANG
(BAR GRAPH)
• Bermanfaat untuk merepresentasikan data kuantitatif
maupun kualitatif yang telah dirangkum dalam
frekuensi, frekuensi relatif, atau persen distribusi
frekuensi.

• Cara:
– Pada sumbu horisontal diberi label yang menunjukkan
kelas/kelompok.
– Frekuensi, frekuensi relatif, maupun persen frekuensi
dinyatakan dalam sumbu vertikal yang dinyatakan
dengan menggunakan gambar berbentuk batang dengan
lebar yang sama/tetap.
32
Contoh 1:
Tabel di bawah menunjukkan jumlah siswa
bermasalah pada suatu sekolah.
14
12
Jumlah siswa

10
8
6
4
2
0
2001 2002 2003 2004
Tahun
Tentukan jumlah siswa yang bermasalah
dari tahun 2001 sampai dengan 2004!

Jawab:
Jumlah siswa yang bermasalah dari tahun
2001 sampai dengan 2004 = 6+10+13+10
= 39 siswa
Contoh 2:
Diagram batang berikut ini menggambarkan
kondisi lulusan dari suatu SMK dari tahun
1992 sampai dengan tahun 1996. Banyak
lulusan yang tidak menganggur selama
tahun 1992 sampai dengan tahun 1995
adalah…
300
250
Banyak lulusan

Bekerja
200
Melanjutkan
150
belajar
100 Menganggur
50
0
1992 1993 1994 1995 1996
Tahun
Banyak lulusan yang tidak menganggur
selama tahun 1992 sampai dengan tahun
1995 adalah….
= 200+100+225+100+200+75+250+75
= 1225
Grafik Histogram

• Histogram merupakan diagram balok


• Histogram menghubungkan antara tepi
kelas interval dengan pada sumbu
horizontal (X) dan frekuensi setiap kelas
pada sumbu vertikal (Y)
Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)
1 215 2122 14
2 2123 4030 3
3 4031 5938 1
4 5939 7846 1
5 7847 9754 1
Histogram
KASUS PENYAKIT BESAR

14
12
10
8
6
4
2
0
Tepi Kelas
GRAFIK LINGKARAN
(PIE CHART)
• Digunakan untuk mempresentasikan distribusi
frekuensi relatif dari data kualitatif maupaun data
kuantitatif yagn telah dikelompokkan.
• Cara:
– Gambar sebuah lingkaran, kemudian gunakan frekuensi
relatif untuk membagi daerah pada lingkaran menjadi
sektor-sektor yang luasnya sesuai dengan frekuensi
relatif tiap kelas/kelompok.
– Contoh, bila total lingkaran adalah 360o maka suatu
kelas dengan frekuensi relatif 0,25 akan membutuhkan
daerah seluas (0,25)(360) = 90o dari total luas lingkaran.

40
Contoh 1:
Diagram berikut menunjukkan cara murid-
murid suatu SMK datang ke sekolah. Jika
jumlah murid 480 orang, maka banyaknya
siswa yang datang ke sekolah dengan
berjalan kaki adalah….
Sepeda

Jalan Kaki
Bus
720

Motor
Jawab :
Derajat sektor siswa yang berjalan kaki:
3600 – (600+720+450) = 1830
Banyaknya siswa yang berjalan kaki ke
0
183
sekolah = x0 480 orang
360
= 244 orang
Contoh 2 :
Hasil penelusuran tamatan pada sebuah
SMK dinyatakan dengan diagram berikut.
Jika jumlah yang bekerja sebanyak 135
orang, maka banyak tamatan yang
melanjutkan kuliah adalah….
Wiraswasta Bekerja
45%

Menganggur
10%
Melanjutkan
Kuliah
Jawab :
Persentase tamatan yang melanjutkan
kuliah = 100% - (25%+45%+10%)
= 20%
Banyaknya tamatan yang melanjutkan
20%
kuliah = x 135 0rang
45%
= 60 orang
Penyajian dengan Box-Plot
Boxplot of Tinggi Boxplot of Berat

175
Max
80

170
70

Q3
165
Tinggi

Berat
Median 60

160 Q1

50
155

Min
150 40

Langkah Pembuatan Box-Plot:


1. Tentukan: nilai terkecil, nilai terbesar, Q1, Median, Q3
2. Lakukan identifikasi pencilan:
dekat: x < Q1 – 3/2 d atau x > Q3 + 3/2 d & jauh: x < Q1 – 3d atau x > Q3 + 3d
3. Gambar !
Apa yang dapat dibaca dari
Boxplot?
• Ukuran pemusatan  Median (atau rataan)
• Ukuran menyebaran  range & IQR
• Bentuk sebaran
• Deteksi data ‘outlier’

Contoh Penyajian dengan Boxplot


– Data Input Mahasiswa (IPK) pada beberapa fakultas di IPB

Bagaimana jika variabelnya > 1  Chernoff Face


Penyajian data dengan Biplot

Biplot adalah teknik statistika deskriptif


yang dapat disajikan secara visual guna
menyajikan secara simultan n obyek
pengamatan dan p peubah dalam ruang
bidang datar (dimensi 2), sehingga ciri-
ciri peubah dan obyek pengamatan serta
posisi relatif antar obyek pengamatan
dengan peubah dapat dianalisis (Jollife
1986 & Rawlings 1988).
INFORMASI YANG BISA
DIAMBIL DARI BIPLOT

1. Keragaman peubah
2. Korelasi antar peubah
3. Kemiripan relatif antar obyek
pengamatan
4. Posisi relatif antar obyek pengamatan
dengan peubah

Contoh Data
Yang perlu diperhatikan dalam Biplot

• Merupakan pereduksian dari ruang


berdimensi besar ke ruang dimensi dua

Konsekuensi berkurangnya informasi


yang terkandung dalam biplot
minimal 70% informasi
Interpretasi Gambar Biplot
1. Kedekatan antar obyek.
Dua obyek dengan karakteristik sama akan digambarkan sebagai dua faktor yang
posisi-nya berdekatan.
2. Keragaman peubah.
Peubah dengan keragaman kecil digambarkan sebagai vektor yang pendek.
Begitu pula sebaliknya.

3. Hubungan antar peubah.


Jika sudut dua peubah < 900 maka korelasi bersifat positif
Jika sudut dua peubah > 900 maka korelasi bersifat negatif
Semakin kecil sudutnya, maka semakin kuat korelasinya.
4. Hubungan antara obyek dengan peubah.
Karakteristik suatu obyek bisa disimpulkan dari posisi relatifnya yang paling dekat
dengan suatu peubah (dan relatif terhadap titik pusat).
Penyajian Data Bab 2

POLIGON
Definisi:
Grafik berbentuk garis dan menghubungkan antara nilai tengah kelas
dengan jumlah frekuensi pada setiap kelas.
Nilai tengah Jumlah
kelas frekuensi
10
231,5 2

Frekuensi
375,5 5 5

519,5 9
0
663,5 3 231,5 375,5 519,5 663,5 807,0
807,0 1 Nilai Tengah Interval Kelas Harga Saham

53
OGIVE
 Merupakan grafik dari distribusi frekuensi kumulatif.
 Nilai data disajikan pada garis horisontal (sumbu-x).
 Pada sumbu vertikal dapat disajikan:
– Frekuensi kumulatif, atau
– Frekuensi relatif kumulatif, atau
– Persen frekuensi kumulatif
 Frekuensi yang digunakan (salah satu diatas)masing-masing kelas
digambarkan sebagai titik.
 Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.

54
Penyajian Data Bab 2

KURVA OGIF

25
Frekuensi Kumulatif

20
15
10
5
0
159.5 303.5 447.5 591.5 735.5 878.5
Tepi Kelas Interval Harga Saham

Frek. Kum. Kurang dari Frek. Kum. Lebih dari


55
OGIVE
Contoh: Bengkel Hudson Auto
100
Persen frekuensi kumulatif

80

60

40

20
Biaya
($)
50 60 70 80 90 100 110

56
DIAGRAM BATANG-DAUN (Steam and
Leaf)
Contoh: Bengkel Hudson Auto
5 2 7
6 2 2 2 2 5 6 7 8 8 8 9 9 9
7 1 1 2 2 3 4 4 5 5 5 6 7 8 9 9 9
8 0 0 2 3 5 8 9
9 1 3 7 7 7 8 9
10 1 4 5 5 9

 Kegunaan:
– Data tersusun secara berurutan
– Dapat menunjukkan bentuk distribusi data
– Seperti Histogram, namun sekaligus menunjukkan data
sebenarnya
57
DIAGRAM SCATTER
• Diagram scatter (scatter diagram) merupakan metode
presentasi secara grafis untuk menggambarkan
hubungan antara dua variabel kuantitatif.
• Salah satu variabel digambarkan pada sumbu
horisontal dan variabel lainnya digambarkan pada
sumbu vertikal.
• Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang ada
menggambarkan hubungan yang terjadi antar
variabel.

58
POLA HUBUNGAN PADA
DIAGRAM SCATTER

y y y

x x x

Hubungan Positif Hubungan Negatif Tidak ada hubungan


Jika X naik, maka Jika X naik, maka antara X dan Y
Y juga naik dan Y akan turun dan
jika X turun, maka jika X turun, maka
Y juga turun Y akan naik

59
UKURAN PEMUSATAN DATA
Desti Puswati, MKep
Ukuran pemusatan data adalah nilai
tunggal dari data yang dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas dan singkat
tentang disekitar mana data itu memusat,
serta dianggap mewakili seluruh data.
1. Rata-rata Hitung (Mean)
Mean dari sekumpulan bilangan adalah
jumlah bilangan-bilangan dibagi oleh
banyaknya bilangan.
a. Data tunggal

x= x
n
Contoh :
Tentukan nilai rata-rata dari data:
2,3,4,5,6
Jawab :
23 45 6
=x
5
=4
b. Data berbobot

x =  f .x
f
Contoh :
Berat paket yang diterima oleh suatu
perusahaan selama 1 minggu tercatat
seperti pada tabel berikut ini.
Rata-rata berat paket dalam minggu
tersebut adalah…
Berat (kg) Frekuensi
5 6
6 8
7 12
8 4
Jawab:
Berat (kg) Frekuensi f.x
5 6 30
6 8 48
7 12 84
8 4 32
Jumlah 30 194
= x  f .x
f
194
=
30
= 6,47

Jadi rata-rata berat paket = 6,47 kg


c. Data kelompok
Cara I:
x=  f .x
f
Contoh :
Tentukan mean nilai tes Matematika
20 orang siswa yang disajikan pada
tabel berikut ini!
Nilai Frekuensi x f.x
3-4 2 3,5 7
5-6 4 5,5 22
7-8 8 7,5 60
9 - 10 6 9,5 57
Jumlah 20 146
146
x =
20
= 7,3
Cara II:
x  x0 
 f.d
f
xo = rata-rata sementara, d = x - xo

Contoh :
Jika rata-rata sementara pada tabel berikut
adalah 67, maka nilai rata-rata kelompok data
tersebut adalah…..
Nilai f x d f.d
55-59 4 57 -10 -40
60-64 10 62 -5 -50
65-69 17 67 0 0
70-74 14 72 5 70
75-79 5 77 10 50
Jumlah 50 30
30
x
= 67 
50
= 67,6

Jadi nilai rata-rata kelompok data


tersebut adalah 67,6
Median
Median dari sekumpulan bilangan adalah
bilangan yang ditengah-tengah atau rata-
rata bilangan tengah setelah bilangan-
bilangan itu diurutkan dari yang terkecil
sampai yang terbesar.
a. Data tunggal / berbobot

(n  1)
Letak Me = data ke-
2
Contoh :
Nilai ulangan Mata Pelajaran Matematika
dari 12 siswa adalah sebagai berikut:
6,8,5,7,6,8,5,9,6,6,8,7.Tentukan median
dari data tersebut!
Jawab :
Data diurutkan : 5,5,6,6,6,6,7,7,8,8,8,9

Letak Me = data ke-


(12  1)
2
1
= data ke- 6
2
1
Nilai Me = 6 + (7-6) = 6,5
2
b. Data Kelompok
1 
2 n  F 
Nilai Me = b + p  
 f 
 
b = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas interval
F = frekuensi total sebelum kelas Me
f = frekuensi kelas median
n = banyak data
Contoh :
Tentukan nilai median dari tabel distribusi
frekuensi berikut ini!
Nilai Frekuensi
40-44 4
45-49 8
50-54 12
55-59 10
60-64 9
65-69 7
Jawab :
Untuk menentukan median diperlukan
½ x 50 data = 25 data , artinya median
terletak pada kelas intreval ke-4.
1 
2 x 50  24 
Nilai Me = 54,5 + 5  
 10 
 
= 54,5 + 0,5
= 55
Modus
Modus dari sekumpulan bilangan adalah
bilangan yang paling sering muncul atau
nilai yang memiliki frekuensi terbanyak.
a. Data tunggal / berbobot

Contoh :
Tentukan modus dari masing-masing kum-
pulan bilangan di bawah ini:
a. 5,3,5,7,5 c. 2,5,6,3,7,9,8
b. 4,3,3,4,4,7,6,8,7,7 d. 2,2,3,3,5,4,4,6,7
Jawab :
a. Modus data tersebut adalah 5
b. Modus data tersebut adalah 4 dan7
c. Modus data tersebut tidak ada
d. Modus data tersebut adalah 2,3,4
b. Data kelompok

 d1 
Mo = b + p  
 d1  d 2 
b = tepi bawah kelas modus
p = panjang kelas interval
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan
frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan
frekuensi kelas sesudahnya
Contoh :
Berat badan 30 orang siswa suatu kelas
disajikan pada tabel berikut. Modus data
tersebut adalah….
Berat (kg) f
41 - 45 1
46 - 50 6
51 - 55 12
56 - 60 8
61 - 65 3
Jawab :
Modus terletak pada kelas interval ke-3,
dengan b = 50,5; p = 5; d1 = 6; d2 = 4

 6 
Modus (Mo) = 50,5 + 5  
64
= 50,5 + 3
= 53,5
Latihan
1. Tabel berikut menunjukkan penggunaan
hasil perolehan pajak suatu kota. Jika
jumlah dana yang digunakan untuk
sekolah sebesar Rp 440.000.000,00
maka dana yang digunakan untuk jalan
adalah….
Jalan
58%
Jawab :
Dana yang digunakan untuk jalan adalah

58% x Rp 440.000.000,00
22%
= Rp 1.160.000.000,00
2. Rata-rata hitung pada tabel tinggi badan
di bawah ini adalah….

Tinggi badan (cm) f x d fd


150 -154 3 152 -10 -30
155 -159 6 157 -5 -30
160 -164 9 162 0 0
165 -169 8 167 5 40
170 -174 4 172 10 40
Jumlah 30 20
=x x0 
 f .d
f
20
= 162 +
30
= 162,7
3. Besar pinjaman anggota suatu koperasi
adalah sebagai berikut :

Pinjaman Frekuensi
(dalam ribuan Rp)
55 - 60 8
61 - 66 14
67 - 72 10
73 - 78 8
79 - 84 6
Besar pinjaman yang membagi kelompok
data menjadi dua bagian sama banyak
adalah….

Jawab :
Median terletak pada kelas interval ke-3,
dengan b = 66,5 ; p = 6 ; F = 22 ; f = 10 ;
n = 46
1 
 2 x 46  22 
Nilai Me = 66,5 + 6  
 10 
 
= 66,5 + 0,6 = 67,1

Jadi besar pinjaman = 67,1 x Rp 1000,00


= Rp 67.100,00
4. Besar simpanan anggota Koperasi selama tahun
2008
tercatat sebagai berikut :
Simpanan Frekuensi
(dalam puluh ribuan Rp)
60 - 62 3
63 - 65 10
66 - 68 20
69 - 71 15
72 - 74 7
Berdasarkan data tersebut, paling banyak
anggota koperasi mempunyai simpanan
sebesar….

Jawab :
Modus terletak pada kelas interval ke-3,
dengan b = 65,5 ; p = 3 ; d1 = 10 ; d2 = 5;
 10 
Modus (Mo) = 65,5 + 3  
 10  5 
= 65,5 + 2 = 67,5

Jadi paling banyak anggota koperasi mempu-


nyai simpanan sebesar 67,5 x Rp 10.000,00 =
Rp 675.000,00
5. Jika nilai rata-rata data pada tabel berikut
sama dengan 7, maka nilai x adalah….

Nilai f f.x
5 6 30
6 8 48
7 10 70
8 x 8x
9 4 36
Jumlah 28 + x 184 + 8x
Jawab :

7= 184  8 x
28  x
 7 ( 28 + x ) = 184 + 8x
 196 + 7x = 184 + 8x
 7x – 8x = 184 – 196
 x = 12
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai