oleh :
Desti Puswati, MKep
1
Pendahuluan
5
TABEL
Tabel = penyajian data dlm bentuk kolom dan baris.
• Tujuan: mendapatkan informasi lebih dalam tentang
data yang ada yang tidak dapat secara cepat diperoleh
dengan melihat data aslinya.
• Bagian tabel :
- Judul dan nomor tabel (mejelaskan apa/siapa dimana
dan kapan.
- Nilai keterangan u/ hal baris (Box Stub).
- Nilai keterangan u/ kolom (Box head)
- Tempat u/ nilai dlm sel.
- Sumber data, ringkas dari singkatan, dan simbol
(footnote).
6
• Macam-macam tabel ;
1. Tabel induk (master tabel) : berisikan semua hasil
pengumpulan data dlm bentuk data mentah.
Biasanya dilampirkan dalam laporan pengumpulan
data.
2. Tabel rincian (Tex Tabel) merupakan uarian dari data
yg diambil dari data induk. Contoh :
- Distribusi frekwensi
- Distribusi relatif
- Distribusi kumulatif
- Tabel silang (kontingensi tabel/ cross tabulasi
Penyajian Data Bab 2
DISTRIBUSI FREKUENSI
8
Langkah Pertama
• Mengurutkan data : dari yang terkecil ke yang
terbesar atau sebaliknya
• Tujuan :
– Untuk memudahkan dalam melakukan
penghitungan pada langkah ketiga
Langkah Kedua
• Membuat kategori atau kelas data
– Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
• Langkah :
– Banyaknya kelas sesuai dengan kebutuhan
– Tentukan interval kelas
Langkah 1
• Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil
k, dengan demikian sehingga 2k n atau
aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n
• Contoh n = 20
(k) = 1 + 3,322 Log 20
(k) = 1 + 3,322 (1,301)
(k) = 1 + 4,322
(k) = 5,322
Langkah 2
1 215 2122
Nilai terendah
2 2123 4030 Kelas ke 2
= 2122 + 1
3 4031 5938 = 2123
4 5939 7846
5 7847 9754
Langkah Ketiga
3 4031 5938 I 1
4 5939 7846 I 1
5 7847 9754 I 1
Penyajian Data Bab 2
1 160 – 303 2
2 304 – 447 5
3 448 – 591 9
4 592 – 735 3
5 736 – 878 1
17
Contoh
Distribusi Frekuensi Relatif
1 215 2122 14 70
2 2123 4030 3 15
3 4031 5938 1 5
4 5939 7846 1 5
5 7847 9754 1 5
9754.5
9754.5 20 0
TABULASI SILANG
(Tabel Silang)
• Tabulasi silang (Crosstabulation) merupakan metode
tabulasi untuk merangkum data dengan dua atau
lebih variabel secara bersamaan/sekaligus.
• Tabulasi silang dapat digunakan jika:
– Salah satu variabel bersifat kualitatif dan lainnya
kuantitatif
– Kedua variabel berupa variabel kualitatif
– Kedua variabel berupa variabel kuantitatif
• Sisi (kolom) sebelah kiri dan baris atas menyatakan
kelas untuk kedua variabel yang digunakan.
27
Tabel Silang
KEBIASAAN TIDAK MEROKOK DULU PERNAH SEKARANG MASIH
MEROKOK MEROKOK MEROKOK
JENIS KELAMIN
• Cara:
– Pada sumbu horisontal diberi label yang menunjukkan
kelas/kelompok.
– Frekuensi, frekuensi relatif, maupun persen frekuensi
dinyatakan dalam sumbu vertikal yang dinyatakan
dengan menggunakan gambar berbentuk batang dengan
lebar yang sama/tetap.
32
Contoh 1:
Tabel di bawah menunjukkan jumlah siswa
bermasalah pada suatu sekolah.
14
12
Jumlah siswa
10
8
6
4
2
0
2001 2002 2003 2004
Tahun
Tentukan jumlah siswa yang bermasalah
dari tahun 2001 sampai dengan 2004!
Jawab:
Jumlah siswa yang bermasalah dari tahun
2001 sampai dengan 2004 = 6+10+13+10
= 39 siswa
Contoh 2:
Diagram batang berikut ini menggambarkan
kondisi lulusan dari suatu SMK dari tahun
1992 sampai dengan tahun 1996. Banyak
lulusan yang tidak menganggur selama
tahun 1992 sampai dengan tahun 1995
adalah…
300
250
Banyak lulusan
Bekerja
200
Melanjutkan
150
belajar
100 Menganggur
50
0
1992 1993 1994 1995 1996
Tahun
Banyak lulusan yang tidak menganggur
selama tahun 1992 sampai dengan tahun
1995 adalah….
= 200+100+225+100+200+75+250+75
= 1225
Grafik Histogram
14
12
10
8
6
4
2
0
Tepi Kelas
GRAFIK LINGKARAN
(PIE CHART)
• Digunakan untuk mempresentasikan distribusi
frekuensi relatif dari data kualitatif maupaun data
kuantitatif yagn telah dikelompokkan.
• Cara:
– Gambar sebuah lingkaran, kemudian gunakan frekuensi
relatif untuk membagi daerah pada lingkaran menjadi
sektor-sektor yang luasnya sesuai dengan frekuensi
relatif tiap kelas/kelompok.
– Contoh, bila total lingkaran adalah 360o maka suatu
kelas dengan frekuensi relatif 0,25 akan membutuhkan
daerah seluas (0,25)(360) = 90o dari total luas lingkaran.
40
Contoh 1:
Diagram berikut menunjukkan cara murid-
murid suatu SMK datang ke sekolah. Jika
jumlah murid 480 orang, maka banyaknya
siswa yang datang ke sekolah dengan
berjalan kaki adalah….
Sepeda
Jalan Kaki
Bus
720
Motor
Jawab :
Derajat sektor siswa yang berjalan kaki:
3600 – (600+720+450) = 1830
Banyaknya siswa yang berjalan kaki ke
0
183
sekolah = x0 480 orang
360
= 244 orang
Contoh 2 :
Hasil penelusuran tamatan pada sebuah
SMK dinyatakan dengan diagram berikut.
Jika jumlah yang bekerja sebanyak 135
orang, maka banyak tamatan yang
melanjutkan kuliah adalah….
Wiraswasta Bekerja
45%
Menganggur
10%
Melanjutkan
Kuliah
Jawab :
Persentase tamatan yang melanjutkan
kuliah = 100% - (25%+45%+10%)
= 20%
Banyaknya tamatan yang melanjutkan
20%
kuliah = x 135 0rang
45%
= 60 orang
Penyajian dengan Box-Plot
Boxplot of Tinggi Boxplot of Berat
175
Max
80
170
70
Q3
165
Tinggi
Berat
Median 60
160 Q1
50
155
Min
150 40
1. Keragaman peubah
2. Korelasi antar peubah
3. Kemiripan relatif antar obyek
pengamatan
4. Posisi relatif antar obyek pengamatan
dengan peubah
Contoh Data
Yang perlu diperhatikan dalam Biplot
POLIGON
Definisi:
Grafik berbentuk garis dan menghubungkan antara nilai tengah kelas
dengan jumlah frekuensi pada setiap kelas.
Nilai tengah Jumlah
kelas frekuensi
10
231,5 2
Frekuensi
375,5 5 5
519,5 9
0
663,5 3 231,5 375,5 519,5 663,5 807,0
807,0 1 Nilai Tengah Interval Kelas Harga Saham
53
OGIVE
Merupakan grafik dari distribusi frekuensi kumulatif.
Nilai data disajikan pada garis horisontal (sumbu-x).
Pada sumbu vertikal dapat disajikan:
– Frekuensi kumulatif, atau
– Frekuensi relatif kumulatif, atau
– Persen frekuensi kumulatif
Frekuensi yang digunakan (salah satu diatas)masing-masing kelas
digambarkan sebagai titik.
Setiap titik dihubungkan oleh garis lurus.
54
Penyajian Data Bab 2
KURVA OGIF
25
Frekuensi Kumulatif
20
15
10
5
0
159.5 303.5 447.5 591.5 735.5 878.5
Tepi Kelas Interval Harga Saham
80
60
40
20
Biaya
($)
50 60 70 80 90 100 110
56
DIAGRAM BATANG-DAUN (Steam and
Leaf)
Contoh: Bengkel Hudson Auto
5 2 7
6 2 2 2 2 5 6 7 8 8 8 9 9 9
7 1 1 2 2 3 4 4 5 5 5 6 7 8 9 9 9
8 0 0 2 3 5 8 9
9 1 3 7 7 7 8 9
10 1 4 5 5 9
Kegunaan:
– Data tersusun secara berurutan
– Dapat menunjukkan bentuk distribusi data
– Seperti Histogram, namun sekaligus menunjukkan data
sebenarnya
57
DIAGRAM SCATTER
• Diagram scatter (scatter diagram) merupakan metode
presentasi secara grafis untuk menggambarkan
hubungan antara dua variabel kuantitatif.
• Salah satu variabel digambarkan pada sumbu
horisontal dan variabel lainnya digambarkan pada
sumbu vertikal.
• Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang ada
menggambarkan hubungan yang terjadi antar
variabel.
58
POLA HUBUNGAN PADA
DIAGRAM SCATTER
y y y
x x x
59
UKURAN PEMUSATAN DATA
Desti Puswati, MKep
Ukuran pemusatan data adalah nilai
tunggal dari data yang dapat memberikan
gambaran yang lebih jelas dan singkat
tentang disekitar mana data itu memusat,
serta dianggap mewakili seluruh data.
1. Rata-rata Hitung (Mean)
Mean dari sekumpulan bilangan adalah
jumlah bilangan-bilangan dibagi oleh
banyaknya bilangan.
a. Data tunggal
x= x
n
Contoh :
Tentukan nilai rata-rata dari data:
2,3,4,5,6
Jawab :
23 45 6
=x
5
=4
b. Data berbobot
x = f .x
f
Contoh :
Berat paket yang diterima oleh suatu
perusahaan selama 1 minggu tercatat
seperti pada tabel berikut ini.
Rata-rata berat paket dalam minggu
tersebut adalah…
Berat (kg) Frekuensi
5 6
6 8
7 12
8 4
Jawab:
Berat (kg) Frekuensi f.x
5 6 30
6 8 48
7 12 84
8 4 32
Jumlah 30 194
= x f .x
f
194
=
30
= 6,47
Contoh :
Jika rata-rata sementara pada tabel berikut
adalah 67, maka nilai rata-rata kelompok data
tersebut adalah…..
Nilai f x d f.d
55-59 4 57 -10 -40
60-64 10 62 -5 -50
65-69 17 67 0 0
70-74 14 72 5 70
75-79 5 77 10 50
Jumlah 50 30
30
x
= 67
50
= 67,6
(n 1)
Letak Me = data ke-
2
Contoh :
Nilai ulangan Mata Pelajaran Matematika
dari 12 siswa adalah sebagai berikut:
6,8,5,7,6,8,5,9,6,6,8,7.Tentukan median
dari data tersebut!
Jawab :
Data diurutkan : 5,5,6,6,6,6,7,7,8,8,8,9
Contoh :
Tentukan modus dari masing-masing kum-
pulan bilangan di bawah ini:
a. 5,3,5,7,5 c. 2,5,6,3,7,9,8
b. 4,3,3,4,4,7,6,8,7,7 d. 2,2,3,3,5,4,4,6,7
Jawab :
a. Modus data tersebut adalah 5
b. Modus data tersebut adalah 4 dan7
c. Modus data tersebut tidak ada
d. Modus data tersebut adalah 2,3,4
b. Data kelompok
d1
Mo = b + p
d1 d 2
b = tepi bawah kelas modus
p = panjang kelas interval
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan
frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan
frekuensi kelas sesudahnya
Contoh :
Berat badan 30 orang siswa suatu kelas
disajikan pada tabel berikut. Modus data
tersebut adalah….
Berat (kg) f
41 - 45 1
46 - 50 6
51 - 55 12
56 - 60 8
61 - 65 3
Jawab :
Modus terletak pada kelas interval ke-3,
dengan b = 50,5; p = 5; d1 = 6; d2 = 4
6
Modus (Mo) = 50,5 + 5
64
= 50,5 + 3
= 53,5
Latihan
1. Tabel berikut menunjukkan penggunaan
hasil perolehan pajak suatu kota. Jika
jumlah dana yang digunakan untuk
sekolah sebesar Rp 440.000.000,00
maka dana yang digunakan untuk jalan
adalah….
Jalan
58%
Jawab :
Dana yang digunakan untuk jalan adalah
58% x Rp 440.000.000,00
22%
= Rp 1.160.000.000,00
2. Rata-rata hitung pada tabel tinggi badan
di bawah ini adalah….
Pinjaman Frekuensi
(dalam ribuan Rp)
55 - 60 8
61 - 66 14
67 - 72 10
73 - 78 8
79 - 84 6
Besar pinjaman yang membagi kelompok
data menjadi dua bagian sama banyak
adalah….
Jawab :
Median terletak pada kelas interval ke-3,
dengan b = 66,5 ; p = 6 ; F = 22 ; f = 10 ;
n = 46
1
2 x 46 22
Nilai Me = 66,5 + 6
10
= 66,5 + 0,6 = 67,1
Jawab :
Modus terletak pada kelas interval ke-3,
dengan b = 65,5 ; p = 3 ; d1 = 10 ; d2 = 5;
10
Modus (Mo) = 65,5 + 3
10 5
= 65,5 + 2 = 67,5
Nilai f f.x
5 6 30
6 8 48
7 10 70
8 x 8x
9 4 36
Jumlah 28 + x 184 + 8x
Jawab :
7= 184 8 x
28 x
7 ( 28 + x ) = 184 + 8x
196 + 7x = 184 + 8x
7x – 8x = 184 – 196
x = 12
SELAMAT BELAJAR