Anda di halaman 1dari 45

LOGO

AGUS SETYO UTOMO, A. M.Kes

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LAWANG

www..bodymatoh.co.cc
PENGERTIAN STATISTIK

Statistika adalah ilmu pengetahuan yang


berhubungan dengan cara-cara pengumpulan
data, pengolahan, penganalisaannya, dan
penarikan kesimpulan berdasarkan data dan
analisa yang dilakukan.
Jenisnya : 1. Statistika deskriptif
2. Statistika inferensial
Statistik adalah kumpulan data  bilangan
maupun non bilangan yang disusun dalam
tabel atau diagram, yang menggambarkan
suatu masalah.
DATA Statistik

• Data adalah sekumpulan datum yang berisi


fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena
yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan
selanjutnya diinterpretasikan.

• Variabel adalah karakteristik data yang


menjadi perhatian
DATA MENURUT SKALA PENGUKURAN

a. Nominal, sifatnya hanya untuk membedakan antar


kelompok.
Contoh: Jenis kelamin,
Jurusan dalam suatu sekolah tinggi
(Manajemen, Akuntansi).

b. Ordinal, selain memiliki sifat nominal, juga menunjukkan


peringkat.
Contoh: Tingkat pendidikan (SD, SMP, SMA),
Ranking
Sampel

• Sampel adalah sebagai sekumpulan data yang


diambil atau diseleksi dari suatu populasi
• Contoh :
– Populasi = Seluruh mahasiswa di Jakarta
– Sampel = Mahasiswa semeter 8 jurusan SI
• Sampel pada dasarnya adalah bagian dari
populasi
Variabel

• Dalam melakukan inferensi terhadap populasi, tidak


semua ciri populasi harus diketahui, hanya satu atau
beberapa karakteristik populasi yang perlu diketahui,
yang disebut sebagai variabel
• Variabel adalah sebuah simbol, yang dapat
menyandang setiap nilai dari suatu himpunan nilai
yang disebut sebagai domain dari variabel tersebut
Variabel kontinu dan diskrit

• Sebuah variabel yang secara teoritis dapat


menyandang setiap nilai di antara dua nilai
yang diberikan disebut dengan variabel
kontinu
• Kebalikannya disebut sebagai variabel diskrit
Contoh variabel kontinu

• Tinggi H seseorang yang dapat bernilai 62 cm,


67,5 cm atau 68,45678 cm, bergantung pada
tingkat akurasi pengukurannya
• Data yang dijelaskan melalui variabel kontinu
disebut data kontinu
Contoh Variabel diskrit

• Sejumlah N anak dalam sebuah keluarga, yang


bernilai bisa salah satu dari 0, 1, 2, 3, … tetapi
tidak mungkin 2,5 atau, 3,4567
• Data yang dijelaskan melalui variabel diskrit
disebut data diskrit
Statistik Inferensi

• Statistik inferensi pada dasarnya adalah suatu


keputusan, perkiraan atau generalisasi
tentang suatu populasi berdasarkan informasi
yang terkandung dari suatu sampel
Pengukuran reabilitas dari statistik inferensi

• Dalam analisa statistik yang diambil dari data


sampel dari suatu populasi, maka konsekuensi
akan menibulkan bias dalam inferensinya.
• Maka diperlukan pengukuran reabilitas dari
setiap inferensi yang telah dibuat
DATA

DATA : sekumpulan informasi


Data : bentuk jamak (plural)
Datum : bentuk tunggal (singular)

PEMBAGIAN DATA
1. Menurut sumbernya : data intern dan data ekstern
2. Menurut sifatnya : data kuantitatif dan kualitatif
3. Menurut cara memperolehnya : data primer dan
data sekunder
4. Menurut cara menyusunnya : data tunggal dan data
kelompok
CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN
CONTOH SOAL 1

Ibu ingin membeli buah jeruk. Untuk


mengetahui jeruk tersebut manis atau tidak,
ibu mencoba sebuah jeruk dari peti yang
dikeluarkan pedagang. Dalam pernyataan di
atas yang merupakan populasi adalah …
A. Ibu
B. Sepeti Jeruk
C. Peti
D. Sebuah jeruk
E. Pedagang
PEMBAHASAN SOAL 1

Yang merupakan populasi adalah sepeti


buah jeruk  B
DISTRIBUSI FREKUENSI

• Pengertian Distribusi Frekuensi :


• Distribusi frekuensi adalah pengelompokan
data ke dalam beberapa kelas dan
kemudian dihitung banyaknya pengamatan
yang masuk ke dalam tiap kelas.
KOMPONEN DISTRIBUSI FREKUENSI

Komponen distribusi frekuensi terdiri dari :


1) Interval Kelas, adalah sejumlah nilai variabel yang ada
dalam batas kelas tertentu. Contoh : 7 – 9
2) Batas Kelas, adalah suatu nilai yang membatasi kelas
pertama dengan kelas yang lain.
3) Titik Tengah Kelas, adalah nilai yang terdapat di tengah
interval kelas. Contohnya :
untuk interval kelas 7 – 9 titik tengah kelasnya :
(7 + 9)
x= =8
2
CONTOH TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Interval Kelas Batas Kelas Titik Tengah Kelas Frekuensi (f)


(x)
7–9 6,5 – 9,5 8 2
10 – 12 9,5 – 12,5 11 8
13 – 15 12,5 – 15,5 14 14
16 – 18 15,5 – 18,5 17 19
19 – 21 18,5 – 21,5 20 7
LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI

a) Mengurutkan data dari terkecil sampai


terbesar.
b) Menentukan jumlah/banyaknya interval
kelas yang diperlukan, atau dapat juga
dengan menggunakan rumus Sturges :
k = 1 + 3,3 log n
keterangan : k = banyaknya interval kelas
n = jumlah data
LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI

c) Menentukan rentangan/wilayah data (R)


dengan rumus :
R = data tertinggi – data terendah
d) Membagi wilayah tersebut dengan
banyaknya kelas untuk menduga lebar
interval (C) dengan rumus :
Wilayah (R)
C=
Jumlah kelas (k)
LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI

 Menentukan data pada interval kelas.


Langkah pertama adalah meletakkan data
terendah dari data yang telah diurutkan di
atas tadi, selanjutnya dengan menggunakan
rumus C, yaitu dengan cara menjumlahkan
data terendah tadi dengan lebar kelas (C) dan
hasilnya dikurangi 1, demikian seterusnya
untuk menentukan data pada interval kelas
yang lain.
 Menentukan batas kelas : (X-0,5)-(Y+0,5).
LANGKAH-LANGKAH DISTRIBUSI FREKUENSI

g) Menentukan titik tengah kelas : (X+Y)


2
h) Menentukan frekuensi masing-masing kelas.
i) Menjumlahkan kolom frekuensi dan periksa
apakah hasilnya sama dengan banyaknya total
pengamatan (n).
CONTOH SOAL !

Data di bawah ini merupakan data penduduk laki-laki umur


50 tahun keatas pada sensus penduduk tahun 1980 dari
35 kabupaten/kodya di Jawa Tengah (dalam ribuan).

70 78 40 39 71 54 36 64 53 80 38 68
36 45 56 47 26 59 20 42 33 45 33 42
29 36 52 55 65 8 37 5 55 8 7

Buatlah distribusi frekuensi dari data diatas lengkap


dengan langkah-langkahnya !!!.
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

Frekuensi Relatif dari suatu kelas adalah proporsi item


atau dalam kelas terhadap jumlah keseluruhan item
dalam data tersebut.
Rumus frekuensi relatif adalah sbb :
Frekuensi Relatif = Frekuensi kelas
n
Distribusi Frekuensi Relatif adalah ringkasan dalam
bentuk tabel dari sekelompok data yang
menunjukkan frekuensi relatif bagi setiap kelas.
DISTRIBUSI FREKUENSI PERSENTASE

Frekuensi Persentase dari suatu kelas adalah frekuensi


relatif kelas tersebut dikalikan dengan 100.
Rumus Frekuensi Persentase adalah sbb :

Frekuensi presentase = Frekuensi Kelas


X 100
n
Distribusi Frekuensi Persentase adalah ringkasan dalam
bentuk tabel dari sekelompok data yang
menunjukkan frekuensi persentase bagi setiap kelas
Contoh Soal
Perusahaan Frekuensi
Apple 13
Compaq 12
Gateway 2000 5
IBM 9
Packard Bell 11
Jumlah 50

Perusahaan Frekuensi Relatif Frekuensi Persentase


Apple 0,26 26
Compaq 0,24 24
Gateway 2000 0,10 10
IBM 0,18 18
Packard Bell 0,22 22
Total 1,00 100
Less than Cumulative Frequency

Untuk memperoleh angka frekuensi kumulatif


yang kurang dari (less than cumulative
frequency), digunakan nilai batas atas dari
setiap kelas.
Rumus :
Frek. Nilai batas atas kelas
X 100%
n
More than Cumulative Frequency

Untuk memperoleh angka frekuensi kumulatif


yang kurang dari (more than cumulative
frequency), digunakan nilai batas bawah dari
setiap kelas.
Rumus :
Frek.Nilai batas bawah kelas
X 100%
n
CONTOH SOAL

Interval Kelas X f fr fk (%) fk (%)


(Jutaan Rupiah ) (kurang dari/FL) (lebih dari/FM)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
30 – 39 34,5 2 0,02 (2%) 2% 100%
40 – 49 44,5 3 0,03 (3%) 5% 98%
50 – 59 54,5 11 0,11 (11%) 16% 95%
60 – 69 64,5 20 0,20 (20%) 36% 84%
70 – 79 74,5 32 0,32 (32%) 68% 64%
80 – 89 84,5 25 0,25 (25%) 93% 32%
90 – 99 94,5 7 0,07 (7%) 100% 7%
Jumlah 100 1 100%
PENYELESAIAN

• Untuk memperoleh angka frekuensi relatif pada kolom 4,


setiap nilai frekuensi kolom 3 dibagi dengan banyaknya data
(100). Misalnya :
2
100 X 100% = 0,02 / dalam persen = 2%
• Untuk memperoleh angka frekuensi kumulatif yang kurang
dari (less than cumulative frequency), digunakan nilai batas
atas. Karyawan yang yang upahnya sama atau kurang dari Rp.
39 ribu adalah 2 orang , atau
2
100 X 100% = 2% , dan seterusnya
PENYELESAIAN

• Untuk memperoleh angka frekuensi kumulatif yang


lebih dari (more than cumulative frequency),
digunakan nilai batas atas. Karyawan yang yang
upahnya sama atau lebih dari Rp. 30 ribu adalah 2 +
3 +…+7 = 100, atau
100
100 X 100% = 100% ;
sementara yang sama atau lebih dari Rp. 40 ribu
adalah 3 + 11 +…+ 7 = 98, atau
98
100 X 100% = 98% ; dan seterusnya
DIAGRAM

1. Diagram Garis
Anggaran Subsidi Pupuk
dalam miliar rupiah
14101

6797

4182
2593
1592
900

2003 2004 2005 2006 2007 2008


DIAGRAM

2. Diagram Batang
Pagu Anggaran Tahun 2009
51,99 dalam triliun rupiah
35,66
35,03

25,66
20,72 19,3
16,08 15,92
9,06 8,42
2,02

R
n

b
PU

D I

s
ag

n
ep u
s

gr
R

ke
na

ha

hu

ke

ta

P
N
ep

da

D
ep
ep
K
ep

ep
ik

ep
D

D
D
D

D
D

D
DIAGRAM

2. Diagram Batang

10

51,5 54,5 57,5 60,5 63,5


DIAGRAM

3. Diagram Lingkaran
Proporsi penduduk bekerja
Tahun 2008

U N IV ER SIT A S
A KA D E M I
3 . 7%
2 ,6 %

SM A
2 0 ,2 %
SD
54 , 5%

SM P
19 , 0 %
DIAGRAM

4. Diagram Gambar
CITA-CITA 40 SISWA SMK
CITA-CITA JUMLAH
Guru 
Ilmuwan 
Wirausaha 
Karyawan 
Atlet 
PNS (Non guru) 
Tidak tahu 
Ket :  = 2 siswa
CONTOH
DAN
PEMBAHASAN SOAL
CONTOH SOAL 3

Persentase pembaca suatu perpustakaan


P. Umum ditunjukkan dalam tabel disamping. Jika
13% pembaca buku cerita 135 orang. Jumlah
pembaca buku pelajaran adalah … orang.
Surat Kabar
A. 1500 B. 480 C. 390
32%
Pelajaran D. 195 E. 300

Majalah
Cerita 26%
9%
PEMBAHASAN CONTOH SOAL 3

Pembaca buku cerita : 135 orang = 9%


Persentase pembaca buku pelajaran :
= 100% - (32+26+9+13)% = 100% - 80% = 20%
Jika jumlah pembaca buku pelajaran : x

 9x = 135 . 20
x 20%
 
x = 135.20/9 = 300 siswa
135 9%

D
LATIHAN SOAL
LATIHAN 1

Tabel disamping adalah banyak sapi potong


245 yang diterima seorang pedagang dalam
234
210 satu tahun. Jumlah seluruh sapi potong
198 jantan yang diterima pedagang selama 3
190
tahun pertama adalah … ekor.
154 158
142
A. 392 B. 480 C. 692
123
115
D. 1.077 E. 1.769

2004 2005 2006 2007 2008

Betina Jantan
PEMBAHASAN LATIHAN 1

Jumlah karyawan perempuan :


115 + 124 + 153 = 392 A
LATIHAN 2

Tabel disamping merupakan data tenaga


Nilai f kerja usia produktif suatu instansi swasta.
Jumlah tenaga kerja yang berusia di atas
20 – 24 2 39 tahun adalah …

25 – 29 6 A. 10 B. 20 C. 22
D. 28 E. 38
30 – 34 20
35 – 39 10
40 – 44 8
45 – 49 9
50 – 54 5
PEMBAHASAN LATIHAN 2

Jumlah karyawan di atas usia 39 tahun :


8 + 9 + 5 = 22 orang C
LOGO

Agus Setyo Utomo, A. M.Kes

www.bodymatoh.co.cc

Anda mungkin juga menyukai