Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

a. LATAR BELAKANG

Distribusi frekuensi sangat membantu dalam hal menghitung seperti


perhitungan jumlah-jumlah yang besar, dan juga dibutuh oleh para pemerintah seperti
dalam halnya sensus penduduk atau menghitung presentase saat PILPRES atau
pemilihan lainnnya. Distribusi frekuensi juga sangat dibutuhkan di berbagai tempat
atau berbagai keadaan.

b. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan distribusi frekuensi?


2. Sebutkan pengertian distribusi frekuensi menurut ahli?
3. Sebutkan bagian-bagian distribusi frekuensi ?
4. Jelaskan Jenis-jenis distribusi frekuensi?
5. Bagaimana penyusunan distribusi frekuensi?

c. TUJUAN

Untuk membantu mempermudah penyusunan data-data yang temasuk


besar atau sulit untuk di hitung.

1
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN UMUM

distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang
sudah dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan nilai frekuensi
yang sesuai.

Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas dimaksudkan agar ciri-ciri penting


data tersebut dapat segera terlihat. Daftar frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas
tentang bagaimana keragaman data. Sifat keragaman data sangat penting untuk diketahui,
karena dalam pengujian-pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat
dari keragaman data. Tanpa memperhatikan sifat keragaman data, penarikan suatu
kesimpulan pada umumnya tidaklah sah.

PENGERTIAN MENURUT AHLI

“Distribusi Frekuensi adalah penyajian data yang telah digolongkan dalam kelas-kelas
menurut urutan tingkatannya beserta jumlah individu pada masing-masing kelas”. Bisa
dengan kata lain distribusi adalah upaya mengolah data mentah menjadi data matang dengan
cara menggunakan penggolongan berdasar kategori-kategori tertentu.

. Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval tertentu atau
menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar (Hasan, 2001).

2
BAGIAN-BAGIAN

Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam
membuat sebuah daftar distribusi frekuensi. Bagian-bagian tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut (Hasan, 2001):

 Kelas-kelas (class) adalah kelompok nilai data atau variable dari suatu data acak. 
 Batas kelas (class limits) adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan
kelas yang lain. Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara
kelas yang satu dengan kelas yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka
tertentu. Terdapat dua batas kelas untuk data-data yang telah diurutkan, yaitu: batas
kelas bawah (lower class limits) dan batas kelas atas (upper class limits).
 Tepi kelas disebut juga batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak memiliki
lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain. Terdapat
dua tepi kelas yang berbeda dalam pengertiannya dari data, yaitu: tepi bawah kelas
dan tepi atas kelas. 
 Titik tengah kelas atau tanda kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di
tengah suatu kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya dalam
data. Titik tengah kelas = ½ (batas atas + batas bawah) kelas. 
 Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang
lain. 
 Panjang interval kelas atau luas kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi
bawah kelas. 
 Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu dari
data acak.

JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI

• Distribusi frekuensi biasa

Distribusi frekuensi yang berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data.
Distribusi frekuensi ada dua jenis yaitu distribusi frekuensi numerik dan distribusi
frekuensi peristiwa atau kategori.

    Distrubusi frekuensi numerik


Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang
pembagian kelasnya dinyatakan dalam angka.

3
Contoh:
PELAMAR PERUSAHAAN “XYZ”

Umur (tahun) Frekuensi


20 – 24 15
25 – 29 20
30 – 34 9
35 – 39 4
40 – 44 2
Jumlah 50

 Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori.


Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi
yang pembagian kelasnya dinyatakan berdasrkan data atau golongan data
yang ada.
Contoh:
HASIL PELEMPARAN DADU SEBANYAK 30 KALI
Angka Dadu (x) Banyaknya Peristiwa (f)
1 4
2 6
3 5
4 3
5 8
6 4
Jumlah 30

• Distribusu frekuensi relatif

Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan
jumlah pengamatan. Distribusi frekuensi relatif menyatakan proporsi data yang
berada pada suatu kelas interval, distribusi frekuensi relatif pada suatu kelas
didapatkan dengan cara membagi frekuensi dengan total data yang ada dari
pengamatan atau observasi.

Contoh :

4
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif


(tinggi (cm)) (banyak murid) Per Desimal Persen
140 – 144 2 2/50 0.04 4
145 – 149 4 4/50 0,08 8
150 – 154 10 10/50 0,20 20
155 – 159 14 14/50 0,28 28
160 – 164 12 12/50 0,24 24
165 – 169 5 5/50 0,10 10
170 – 174 3 3/50 0,06 6
Jumlah 50 1 1 100

• Distribusi frekuensi kumulatif

Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi yang


dijumlahkan). Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif.
Ada dua macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatih
kurang dari dan distribusi frekuensi lebih dari.
Contoh Soal 
Membuat Distribusi Frekuensi Kumulatif

Buatlah tabel frekuensi kumulatif untuk data pada tabwl berikut:

Penyelesaian:
Tabel distribusi kumulatif kurang dari dapat disajikan dalam tabel berikut.

5
Berdasarkan tabel tersebut, data yang nilainya kurang dari 70,5 sebanyak 17 atau 30,35%,
sedangkan data yang nilainya kurang dari 90,5 sebanyak 49 atau 87,50%.

Tabel distribusi kumulatif lebih dari dapat disajikan dalam tabel berikut.

Berdasarkan tabel tersebut, data yang nilainya lebih dari 80,5 sebanyak 18 atau 32,14%,
sedangkan data yang nilainya lebih dari 60,5 sebanyak 52 atau 92,85%.

PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI

Penyusunan suatu distribusi frekuensi perlu dilakukan tahapan penyusunan data. Pertama
melakukan pengurutan data-data terlebih dahulu sesuai urutan besarnya nilai yang ada pada
data, selanjutnya diakukan tahapan berikut ini (Hasan, 2001).

1. Menentukan jangkauan (range) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil. 
2. Menentukan banyaknya kelas (k). Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess
K = 1 + 3.3 log n; k (Keterangan: k = banyaknya kelas, n = banyaknya data)
3. Menentukan panjang interval kelas. Panjang interval kelas (i) = Jumlah Kelas (k)/
Jangkauan (R) 
4. Menentukan batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih
dari data terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih
kecil dari data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval
kelasnya. 
5. Menuliskan frekuensi kelas didalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai
banyaknya data.

BAB III

6
PENUTUP

KESIMPULAN

Saat kita menghadapi suatu pengukuran yang besar hasil pengukurannya pasti
bervariasi. Disaat seperti inilah kita sangat membutuhkan distribusi frekuensi, dengan begitu
kita akan dengan mudahnya mengambil sebuah keputusan atau sebuah kesimpulan. Dengan
memperoleh gambaran dan penyelesaian yang baik sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

7
internet

Anda mungkin juga menyukai