Anda di halaman 1dari 4

Ega Fida Ardelia

XII MIPA 5
TUGAS 1 STATISTIKA

A. Pengertian Distribusi Frekuensi


Distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data yang sudah
dikelompokka) yang disertai dengan nilai frekuensi yang sesuai.

Pengelompokkan data ini dimaksudkan agar ciri-ciri penting data tersebut dapat segera terlihat.
Dan daftar frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman
data.

Karna sifat keragaman data sangat penting untuk diketahui, karena dalam pengujian statistik
selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat dari keragaman data nya. Tanpa
memperhatikan sifat keragaman data nya, penarikan sebuah kesimpulan pada umumnya tidaklah
sah.

B. Teknik Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi (TDF)


1. Distribusi frekuensi dibuat dengan alasan berikut ini :

 Kumpulan data nya yang besar dapat diringkas.


 Lalu kita dapat memperoleh beberapa gambaran mengenai karakteristik data.
 Dan ini merupakan dasar dalam pembuatan grafik penting (seperti histogram).

Banyak juga software yang bisa digunakan untuk membuat tabel distribusi frekuensi secara
otomatis. Meski demikian, di sini tetap akan diuraikan mengenai prosedur dasar dalam membuat
tabel distribusi frekuensi.

2. Langkah-langkah dalam menyusun tabel distribusi frekuensi :

 Urutkan data dari nilai yang paling kecil.


 Tentukan range nya (Range = nilai maksimum – nilai minimum).
 Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Tapi jangan terlalu banyak atau sedikit, berkisar
antara 5 dan 20 kelas, tergantung dari banyak datanya.
 Tentukan panjang atau lebar nya dari kelas interval (p).
 Tentukan nilai ujung bawah kelas interval yang pertama.

Pada saat menyusun TDF, pastikan bahwa kelas nya tidak tumpang tindih sehingga setiap nilai
nya pengamatan nya harus masuk tepat ke dalam 1 kelas. Pastikan juga tidak akan ada data
pengamatan yang tertinggal.
Lalu cobalah untuk menggunakan lebar yang sama untuk semua kelas, meskipun kadang tidak
mungkin untuk menghindari interval terbuka, seperti (> 91). Dan mungkin saja ada kelas tertentu
dengan frekuensi 0.

 Contoh nya :

Kita gunakan prosedur di atas untuk menyusun sebuah tabel distribusi frekuensi nilai ujian
mahasiswa.

Berikut ialah nilai ujian yang sudah diurutkan dari terkecil ke terbesar :

1. Range ialah nilai tertinggi – nilai terendah = 99 – 35 = 64.


2. Banyak nya kelas :

Tentukan banyak kelas yang diinginkan. Apabila kita lihat nilai Range = 64, mungkin banyak
kelas nya sekitar 6 atau 7 kelas.

Sebagai latihan, kita gunakan aturan Sturges seperti ini:

 banyak kelas nya = 1 + 3.3 x log(n).


 = 1 + 3.3 x log(80).
 = 7.28 = 7.

3. Panjang kelas nya = range : banyak kelas.

 = 64/7
 = 9.14 = 10

4. Tentukan nilai batas bawah kelas pada kelas yang pertama.


Nilai ujian yang terkecil = 35.

Penentuan nilai batas bawah kelas nya bebas saja, asalkan nilai terkecil masih masuk ke dalam
kelas itu.

Misalkan, apabila nilai batas bawah yang kita pilih yakni 26, maka interval kelas pertama nya
adalah = 26 – 35, nilai 35 tepat jatuh di batas atas kelas ke 1.

Namun, apabila kita memilih nilai batas bawah kelas 20 atau 25, jelas nilai terkecil nya adalah
35, dan itu tidak akan masuk ke dalam kelas tersebut. Namun, untuk kemudahan dalam
penyusunan dan pembacaan TDF nya,

batas bawah 30 atau 31.  Ok, saya tertarik dengan angka 31, sehingga batas bawahnya ialah 31.
Dari prosedur di atas, kita dapat info sebagai berikut ini :

 Banyak kelas nya = 7.


 Panjang kelas nya = 10.
 Batas bawah kelas nya = 31.

Selanjutnya kita susun TDF nya :

Form TDF :

Kelas ke | Nilai Ujian | Batas Kelas | Turus | Frekuensi |

1        =     31 –
2        =     41 –
3        =     51 –
:         =       :  –
6        =     81 –
7        =     91 –

Tabel berikut ini merupakan tabel yang sudah dilengkapi :


Atau dalam bentuk nya yang lebih ringkas adalah :

Anda mungkin juga menyukai