Kumpulan Slide
Tutorial
Download
About SmartStat
Search: typ
Distribusi Frekuensi
119 Komentar Posted by smartstat pada Maret 29, 2010
Hasil pengukuran yang kita peroleh disebut dengan data mentah. Besarnya hasil pengukuran
yang kita peroleh biasanya bervariasi. Apabila kita perhatikan data mentah tersebut, sangatlah
sulit bagi kita untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk memperoleh gambaran yang baik
mengenai data tersebut, data mentah tersebut perlu di olah terlebih dahulu.
Pada saat kita dihadapkan pada sekumpulan data yang banyak, seringkali membantu untuk
mengatur dan merangkum data tersebut dengan membuat tabel yang berisi daftar nilai data yang
mungkin berbeda (baik secara individu atau berdasarkan pengelompokkan) bersama dengan
frekuensi yang sesuai, yang mewakili berapa kali nilai-nilai tersebut terjadi. Daftar sebaran nilai
data tersebut dinamakan dengan Daftar Frekuensi atau Sebaran Frekuensi (Distribusi Frekuensi).
Dengan demikian, distribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai
data yang sudah dikelompokkan ke dalam selang interval tertentu) yang disertai dengan nilai
frekuensi yang sesuai.
Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas dimaksudkan agar ciri-ciri penting data tersebut
dapat segera terlihat. Daftar frekuensi ini akan memberikan gambaran yang khas tentang
bagaimana keragaman data. Sifat keragaman data sangat penting untuk diketahui, karena dalam
pengujian-pengujian statistik selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat dari keragaman
data. Tanpa memperhatikan sifat keragaman data, penarikan suatu kesimpulan pada umumnya
tidaklah sah.
Sebagai contoh, perhatikan contoh data pada Tabel 1. Tabel tersebut adalah daftar nilai ujian
Matakuliah Statistik dari 80 Mahasiswa (Sudjana, 19xx).
79 49 48 74 81 98 87 80
80 84 90 70 91 93 82 78
70 71 92 38 56 81 74 73
68 72 85 51 65 93 83 86
90 35 83 73 74 43 86 88
92 93 76 71 90 72 67 75
80 91 61 72 97 91 88 81
70 74 99 95 80 59 71 77
63 60 83 82 60 67 89 63
76 63 88 70 66 88 79 75
Sangatlah sulit untuk menarik suatu kesimpulan dari daftar data tersebut. Secara sepintas, kita
belum bisa menentukan berapa nilai ujian terkecil atau terbesar. Demikian pula, kita belum bisa
mengetahui dengan tepat, berapa nilai ujian yang paling banyak atau berapa banyak mahasiswa
yang mendapatkan nilai tertentu. Dengan demikian, kita harus mengolah data tersebut terlebih
dulu agar dapat memberikan gambaran atau keterangan yang lebih baik.
Bandingkan dengan tabel yang sudah disusun dalam bentuk daftar frekuensi (Tabel 2a dan Tabel
2b). Tabel 2a merupakan daftar frekuensi dari data tunggal dan Tabel 2b merupakan daftar
frekuensi yang disusun dari data yang sudah di kelompokkan pada kelas yang sesuai dengan
selangnya. Kita bisa memperoleh beberapa informasi atau karakteristik dari data nilai ujian
mahasiswa.
Tabel 2a.
Nilai
No Frekuensi
Ujian
xi fi
1 35 1
2 36 0
3 37 0
4 38 1
: : :
16 70 4
17 71 3
: : 1
42 98 1
43 99 1
Total 80
Pada Tabel 2a, kita bisa mengetahui bahwa ada 80 mahasiswa yang mengikuti ujian, nilai ujian
terkecil adalah 35 dan tertinggi adalah 99. Nilai 70 merupakan nilai yang paling banyak
diperoleh oleh mahasiswa, yaitu ada 4 orang, atau kita juga bisa mengatakan ada 4 mahasiswa
yang memperoleh nilai 70, tidak ada satu pun mahasiswa yang mendapatkan nilai 36, atau hanya
satu orang mahasiswa yang mendapatkan nilai 35.
Tabel 2b.
Tabel 2b merupakan daftar frekuensi dari data yang sudah dikelompokkan. Daftar ini merupakan
daftar frekuensi yang sering digunakan. Kita sering kali mengelompokkan data contoh ke dalam
selang-selang tertentu agar memperoleh gambaran yang lebih baik mengenai karakteristik dari
data. Dari daftar tersebut, kita bisa mengetahui bahwa mahasiswa yang mengikuti ujian ada 80,
selang kelas nilai yang paling banyak diperoleh oleh mahasiswa adalah sekitar 71 sampai 80,
yaitu ada 24 orang, dan seterusnya. Hanya saja perlu diingat bahwa dengan cara ini kita bisa
kehilangan identitas dari data aslinya. Sebagai contoh, kita bisa mengetahui bahwa ada 2 orang
yang mendapatkan nilai antara 31 sampai 40. Meskipun demikian, kita tidak akan tahu dengan
persis, berapa nilai sebenarnya dari 2 orang mahasiswa tersebut, apakah 31 apakah 32 atau 36
dst.
Ada beberapa istilah yang harus dipahami terlebih dahulu dalam menyusun daftar frekuensi.
Tabel 3.
Range : Selisih antara nilai tertinggi dan terendah. Pada contoh ujian di atas, Range = 99 – 35 =
64
Batas bawah kelas: Nilai terkecil yang berada pada setiap kelas. (Contoh: Pada Tabel 3 di atas,
batas bawah kelasnya adalah 31, 41, 51, 61, …, 91)
Batas atas kelas: Nilai terbesar yang berada pada setiap kelas. (Contoh: Pada Tabel 3 di atas,
batas bawah kelasnya adalah 40, 50, 60, …, 100)
Batas kelas (Class boundary): Nilai yang digunakan untuk memisahkan antar kelas, tapi tanpa
adanya jarak antara batas atas kelas dengan batas bawah kelas berikutnya. Contoh: Pada kelas
ke-1, batas kelas terkecilnya yaitu 30.5 dan terbesar 40.5. Pada kelas ke-2, batas kelasnya yaitu
40.5 dan 50.5. Nilai pada batas atas kelas ke-1 (40.5) sama dengan dan merupakan nilai batas
bawah bagi kelas ke-2 (40.5). Batas kelas selalu dinyatakan dengan jumlah digit satu
desimal lebih banyak daripada data pengamatan asalnya. Hal ini dilakukan untuk menjamin
tidak ada nilai pengamatan yang jatuh tepat pada batas kelasnya, sehingga menghindarkan
keraguan pada kelas mana data tersebut harus ditempatkan. Contoh: bila batas kelas di buat
seperti ini:
Kelas ke-1 : 30 – 40
Kelas ke-2 : 40 – 50
dst.
Apabila ada nilai ujian dengan angka 40, apakah harus ditempatkan pada kelas-1 ataukah kelas
ke-2?
Panjang/lebar kelas (selang kelas): Selisih antara dua nilai batas bawah kelas yang berurutan
atau selisih antara dua nilai batas atas kelas yang berurutan atau selisih antara nilai terbesar dan
terkecil batas kelas bagi kelas yang bersangkutan. Biasanya lebar kelas tersebut memiliki lebar
yang sama. Contoh:
lebar kelas = 41 – 31 = 10 (selisih antara 2 batas bawah kelas yang berurutan) atau
lebar kelas = 50 – 40 = 10 (selisih antara 2 batas atas kelas yang berurutan) atau
lebar kelas = 40.5 – 30.5 = 10. (selisih antara nilai terbesar dan terkecil batas kelas pada kelas ke-
1)
Nilai tengah kelas: Nilai kelas merupakan nilai tengah dari kelas yang bersangkutan yang
diperoleh dengan formula berikut: ½ (batas atas kelas+batas bawah kelas). Nilai ini yang
dijadikan pewakil dari selang kelas tertentu untuk perhitungan analisis statistik selanjutnya.
Contoh: Nilai kelas ke-1 adalah ½(31+40) = 35.5
Frekuensi kelas: Banyaknya kejadian (nilai) yang muncul pada selang kelas tertentu. Contoh,
pada kelas ke-1, frekuensinya = 2. Nilai frekuensi = 2 karena pada selang antara 30.5 – 40.5,
hanya ada 2 angka yang muncul, yaitu nilai ujian 31 dan 38.
Banyak software (teknologi komputasi ) yang bisa digunakan untuk membuat tabel distribusi
frekuensi secara otomatis. Meskipun demikian, di sini tetap akan diuraikan mengenai prosedur
dasar dalam membuat tabel distribusi frekuensi.
Pada saat menyusun TDF, pastikan bahwa kelas tidak tumpang tindih sehingga setiap nilai-nilai
pengamatan harus masuk tepat ke dalam satu kelas. Pastikan juga bahwa tidak akan ada data
pengamatan yang tertinggal (tidak dapat dimasukkan ke dalam kelas tertentu). Cobalah untuk
menggunakan lebar yang sama untuk semua kelas, meskipun kadang-kadang tidak mungkin
untuk menghindari interval terbuka, seperti ” ≥ 91 ” (91 atau lebih). Mungkin juga ada kelas
tertentu dengan frekuensi nol.
Contoh:
Kita gunakan prosedur di atas untuk menyusun tabel distribusi frekuensi nilai ujian mahasiswa
(Tabel 1).
35 38 43 48 49 51 56 59 60 60
61 63 63 63 65 66 67 67 68 70
70 70 70 71 71 71 72 72 72 73
73 74 74 74 74 75 75 76 76 77
78 79 79 80 80 80 80 81 81 81
82 82 83 83 83 84 85 86 86 87
88 88 88 88 89 90 90 90 91 91
91 92 92 93 93 93 95 97 98 99
2. Range:
[nilai tertinggi – nilai terendah] = 99 – 35 = 64
3. Banyak Kelas:
Tentukan banyak kelas yang diinginkan.
Apabila kita lihat nilai Range = 64, mungkin banyak kelas
sekitar 6 atau 7.
Sebagai latihan, kita gunakan aturan Sturges.
banyak kelas = 1 + 3.3 x log(n)
= 1 + 3.3 x log(80)
= 7.28 ≈ 7
4. Panjang Kelas:
Panjang Kelas = [range]/[banyak kelas]
= 64/7
= 9.14 ≈ 10
(untuk memudahkan dalam penyusunan TDF)
Variasi penting dari distribusi frekuensi dasar adalah dengan menggunakan nilai frekuensi
relatifnya, yang disusun dengan membagi frekuensi setiap kelas dengan total dari semua
frekuensi (banyaknya data). Sebuah distribusi frekuensi relatif mencakup batas-batas kelas yang
sama seperti TDF, tetapi frekuensi yang digunakan bukan frekuensi aktual melainkan frekuensi
relatif. Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan sebagai persen.
Frekuensi relatif =
fi = 2; n = 80
Kelas
Nilai Ujian Frekuensi relatif (%)
ke-
1 31 – 40 2.50
2 41 – 50 3.75
3 51 – 60 6.25
4 61 – 70 16.25
5 71 – 80 30.00
6 81 – 90 26.25
7 91 – 100 15.00
Jumlah 100.00
Variasi lain dari distribusi frekuensi standar adalah frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif
untuk suatu kelas adalah nilai frekuensi untuk kelas tersebut ditambah dengan jumlah frekuensi
semua kelas sebelumnya.
Perhatikan bahwa kolom frekuensi selain label headernya diganti dengan frekuensi kumulatif
kurang dari, batas-batas kelas diganti dengan “kurang dari” ekspresi yang menggambarkan
kisaran nilai-nilai baru.
Variasi lain adalah Frekuensi kumulatif lebih dari. Prinsipnya hampir sama dengan prosedur di
atas.
Histogram
Histogram adalah merupakan bagian dari grafik batang di mana skala horisontal mewakili nilai-
nilai data kelas dan skala vertikal mewakili nilai frekuensinya. Tinggi batang sesuai dengan nilai
frekuensinya, dan batang satu dengan lainnya saling berdempetan, tidak ada jarak/ gap diantara
batang. Kita dapat membuat histogram setelah tabel distribusi frekuensi data pengamatan dibuat.
Poligon Frekuensi:
Poligon Frekuensi menggunakan segmen garis yang terhubung ke titik yang terletak tepat di
atas nilai-nilai titik tengah kelas. Ketinggian dari titik-titik sesuai dengan frekuensi kelas, dan
segmen garis diperluas ke kanan dan kiri sehingga grafik dimulai dan berakhir pada sumbu
horisontal.
Ogive
Ogive adalah grafik garis yang menggambarkan frekuensi kumulatif, seperti daftar distribusi
frekuensi kumulatif. Perhatikan bahwa batas-batas kelas dihubungkan oleh segmen garis yang
dimulai dari batas bawah kelas pertama dan berakhir pada batas atas dari kelas terakhir. Ogive
berguna untuk menentukan jumlah nilai di bawah nilai tertentu. Sebagai contoh, pada gambar
berikut menunjukkan bahwa 68 mahasiswa mendapatkan nilai kurang dari 90.5.
Iklan
Report this ad
Report this ad
Share this:
Terkait
saya sangat butuh info ttg statistik terutama krn skrg sy lg nyusun skripsi. mohon
bantuannya ya pak..
Balas
Balas
Balas
Penentuan berapa banyak kelas, lebar kelas, dst, bisa lihat pada ketentuan yang
terdapat pada uraian di atas, misalnya: banyak kelas antara 5-20 tergantung
banyaknya data, atau pakai aturan sturges: 1 +3.3 log(n)
Balas
TERIMA KASIH!!!
Mau tanya dong gimana klo dari data yang dihasilkan itu adh persentase
kehadiran dan jarak rumah nya, bagaimana mnjadikan data distribusinya:
7km 99,3%
1,3km 95,83%
0,4km 95,83%
Bagaimana dijadikan data berdistribusi nya?? Mohon bantuan nya terima
kasih
sebelumnya saya mohon bantuannya pak, saya mhs tk.akhir yg sedang skripsi, saat ini
saya sedikit kebingungan dgn analisis data saya mengenai potensi pemanfaatan limbah
tandan kosong, berdasarkan literatur yg saya baca, sekitar 20-23% dari TBS adalh limbah
tandan kosong kelapa sawit, namun dalam prakteknya di pabrik kelapa sawit yg saya
teliti jumlahnya sekitar 20,59%. bagaimana cara saya menentukan persentase dari limbah
itu, apakah yg berdasarkan literatur atau secara prakteknya?
Balas
Balas
Maaf blsnnya telat.. Memang judul skripsinya apa Mawadah? identifikasi masalahnya
sprti gmn? Apakah membandingkan antara persentase yg ada di literatur dg hasil
penelitian? kalau iya, mungkin bisa menggunakan uji z untuk data dalam bentuk proporsi.
Saya kira hasil penelitiannya (20,59%) masih dalam interval 20-23% kan? atau gunakan
metode selang kepercayaan 95% (misalnya, atau 90%) untuk nilai proporsi yang didapat
dari penelitiannya. Mungkin dengan mempelajari Selang kepercayaan (Confidence
Interval Method) bisa membantu. Ada di buku2 statistik…
Balas
Balas
Kalau menurut saya sebaiknya menggunakan data hasil penelitian yang ada di PT
X, 20,59%, karena PT X ini akan dijadikan sebagai indikator bukan? Kisaran
antara 20-23% itu mungkin didapatkan dari hasil kajian beberapa PT dan nilainya
ada dalam rentang tersebut, trmsk yang 20,59% msh dalam kisaran itu. Kalau
menurut saya sebaiknya menggunakan Selang Kepercayaan, misal selang
(interval) kepercayaan 95 % untuk nilai presentasenya.
Balas
ssssss
sssssss lg
ok pak, terima kasih buat masukan nyaa.. oiaa, ada bahan mengenai analisis data
deskriptif kuantitatif, ekonometrika, riset operasi dan simulasi statistik ga pak?
Balas
7. Slamet Al Matra April 5, 2011 pukul 6:07 am
untuk menentukan nilai ujian terkecil di ambil 31 knapa tidak 35 apakah nilai ujiannya
tersebut akan sama ga..? hasilnya 31- 40 dengan 35-45 fi dan f komulatifnya ?
Balas
Bisa saja nilai yang diambil untuk batas bawah kelas pertama = 35. Penentuan
nilai batas bawah kelas pertama sudah di bahas di atas. Pilih sembarang nilai
asalkan frekuensi pada kelas pertama tersebut tidak bernilai 0. Jelas apabila batas
Balas
Balas
sama2 Lyn..
Balas
Mohon bantuannya Pak, saya sedang kesulitan dalam menghitung batas kelas atau
interval kelas. Begini permasalahannya, diketahui batas bawah = 24 dan batas atas = 120,
sehingga diketahui interval kelasnya 19,2. Yg menjadi masalah adalah kelas yang
diinginkan adalah sebanyak 5 kelas. bagaimana cara membaginya kedalam masing2
kelas? Karena nantinya hal ini akan penting digunakan untuk mengukur persepsi
seseorang terhadap suatu produk, sebagai penelitian skripsi saya. Matur nuwun.
Balas
10. ilman Mei 22, 2011 pukul 9:00 am
Terima kasih atas info yang Bapak berikan.Sangat informatif khususnya untuk saya yang
Balas
Balas
data sampai 97
Balas
Balas
o smartstat Oktober 11, 2011 pukul 11:12 pm
Balas
mohon bantuannya pak.. saya kesulitan dalam membuat tabel distribusi frekuensi dengan
desimal…
range data = 24,6 – 7,3 = 17,3 dengan banyak kelas 7,188 (dg pembulatan menjadi 7). klo
dhitung panjang kelasnya menjadi 2,5 . yg saya bingungkan bagaimana tabel distribusi
frekuensinya?
mohon bantuannya pak, trimakasih
Balas
Range = 17.3
Banyak Kelas = 7
Panjang Kelas = 17.3/7 = 2.47 ~ 3.0
TDF:
5.0 - 7.9
8.0 - 10.9
11.0 - 13.9
14.0 - 16.9
17.0 - 19.9
20.0 - 22.9
23.0 - 25.9
Balas
14. Ryan September 18, 2011 pukul 7:33 pm
Makasih banget loh ini rumus rumus mat nya, sangat membantu untuk ulangan semester
besok!
God bless you
Balas
hhmm.. mAteri ttg statistik frequensi ini sesuai bgt sama yg saya pelajari d smster
sekarang..:)
mmm.. pak,, bisa bantuin saya ngak gimana cara bikin diagram balok, histogram,
diagram lingkaran, n Ogive dari progrAM SPSS ??
makasih sbelumnya _^
Balas
mas saya mau tanya,,,buat data 100 nilai variabel dibuat DF 4 kelompok dengan range
50.
gmna cara penyelesaiannya,,sya bingung dengan itu,mohon bantuannya ya ,,,makash
sebelumntya
Balas
Aturan Sturges:
banyaknya data (n) = 100
Range = 50
Banyak Kelas = 1 + 3.3(log(100) = 7.6 ~ 8
Panjang Kelas = 50/8 = 6.25 ~ 6
Balas
Benarkah kalau misal saya bertanya tentang seputar ilmu statistik di kuliah. apakah Anda
bersedia menjawab kesulitan yang saya hadapi. kemungkinan kalau pesan ini dibalas saya
langsung kasihkan apa masalah saya. terimakasih
Balas
Balas
Balas
Nilai frekuensi pada kelas tersebut dibagi dengan banyaknya data keseluruhan.
Contoh:
frekuensi kurang dari 30.5 = 0, maka frekuensi relatifnya = 0/80*100% = 0.00%
frekuensi kurang dari 40.5 = 2, maka frekuensi relatifnya = 2/80*100% = 2.50%
dst..
Balas
nama lainnya selangkelas apa ya pak? makasih infonya membantu untuk materi PWK di
sma saya.
Balas
Balas
ok dila…
pak mau nnya nih cr penghitungan persentase yg kumulatif kurang dari sama lebih dari
gmna ya? mhon d,bls cepetanya *untukbahan persentse besok* hhii
trmksih sblm,a pak
Balas
Wah dah telat nih, presentasinya dah lewat kan? Maaf saya tidak setiap hari
izin pak… mau nanya, bagaimana bentuk tabel frekuensi distribusi secara lengkap (ada
gambar histogramnya juga) untuk soal seperti berikut ini:
Data penduduk umur 50 Tahun ke atas dari 35 kabupaten/kota di Jateng adalah (dalam
ribuan)..? 76 78 40 39 71 54 36 64 53 80
38 68 36 45 56 47 26 59 20 42
33 45 33 42 29 30 52 55 65 8
37 5 55 8 7
Balas
bagaimana kira kumulatif frekuensi ( cnth who did not score 10 ) dengan guna dalam
graph polygon excel
Balas
Balas
Balas
25. rahmad rullah usman Desember 10, 2011 pukul 9:52 pm
Balas
Balas
pak saya mau tanya. kalau data saya desimal, rentangnya 10,85 terbesar dan trkcil 7, 20
bnyak klasnya 7 maka kalau djumlh hsilnya 1 lalu bgmana mmbuat kls intrvlnya pak?
terimakasih pak.
Balas
Coba Eky baca kembali dengan cermat komentar yang ada di page ini. Mudah2an
ada pencerahan
Balas
Balas
Balas
Balas
Balas
diketahui data 40 42 44 46 48 50 53 55 57 60 61 65 66 68 69 71 77 78 79 80
mengapa saya tidak dapat membuat interval kelas ny dengan tepat dari soal tsb
sedangkan pada soal laen ato soal yg diberikan oleh dosen bisa saya buat interval kelas
yg tepat selalu kurang satu angka ato lebih dari satu angka misalny 79 atau 81 batas
akhirnyaa
mohon saran atau koreksiny
terima kasih sebelumnyaaa
Balas
31. yuda Maret 5, 2012 pukul 6:58 am
Balas
.kerjakan sendiri.
Balas
Balas
Balas
titik tengah
34.5
44.5
54.5
64.5
74.5
84.5
94.5
Balas
Balas
Balas
bagaimana Membuat data perhitungan frekuensi teoritik (Fe) dan frekuensi pengamatan
(Fo)..padahal sdikit lagi dataku selesai. pas Membuat data perhitungan frekuensi teoritik
(Fe) dan frekuensi pengamatan (Fo) gak tau. Proses Numerik Pengujian Normalitas Data
Hasil Belajar Siswa
Kelas eksperimen
Menentukan Panjang Rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
= 77- 36
= 41
Menentukan Banyaknya Kelas (K)
K = 1 + 3,3. Log n
= 1 + 3,3. Log 26
= 1 + 3,3. 1,41
= 1 + 4,653
= 5,653
= 6 (dibulatkan)
Menentukan Panjang Kelas (P)
P = R/K
= 41/6
= 6,83
= 7 (dibulatkan)
Menentukan Frekuensi
Tabel : Distribusi Frekuensi
No Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif
(%)
1 36-42 2
2 43-39 2
3 50-56 2
4 57-63 2
5 64-70 9
6 71-77 9
Jumlah 26 100
Balas
kak cara menghitung log itu bagaimana kok bisa hasilnya 1,41 K = 1 + 3,3. Log n
= 1 + 3,3. Log 26
= 1 + 3,3. 1,41
= 1 + 4,653
= 5,653
= 6 (dibulatkan)
Balas
39. satrio Agustus 4, 2012 pukul 8:20 am
Balas
Balas
Aslm. apa ada rumus ataupun ketetapan tertentu dalam pembulatan nilai dalam
menentukan banyak kelas (menggunakan metode sturgess) dan juga menentukan panjang
kelas?
misalnya: ketika nilainya 7,12 dibulatkan ke 7 atau ke 8? dan juga ketika nilainya 7,87
dibulatkan ke 7 atau ke 8? atau seenaknya sendiri dalam pembulatan tersebut. tolong di
balas ya. trimakasih pak. ^_^
Balas
Balas
80
84
90
70
90
87
81
74
91
97
88
73
92
88
85
88
72
79
75
66
65
90
89
63
83
90
86
68
87
73
92
93
63
68
70
85
89
78
84
70
Soal:
Lakukan penyederhanaan terhadap data kuantitatif di atas dengan cara (1) menentukan
banyaknya kelas dan (2) menentukan interval kelas yang akan digunakan.
Balas
Balas
bagaimana cara membuat diagram batang sama diagram pie dri data2 di atas?
Balas
46. Daniel Victor Saragi Sidabalok Oktober 10, 2012 pukul 9:00 am
Balas
Mohon dibantu
Diketahui ada 5 kelas, dan nilai distribusi frekwensi sbb :
Nilai Frek
40 1
50 2
60 4
70 6
80 7
90 8
100 8
110 8
120 7
130 6
140 4
150 2
160 1
Jumlah 64
Pertanyaan :
1. Bagaimana menentukan rentang interval dari data tsb di atas?
2. Apakah diperlukan adanya interval terbuka ?
Terimakasih atas bantuannya
Balas
Mohon dibantu
Diketahui ada 5 kelas, dan mempunyai nilai distribusi frekwensi sbb :
Nilai Frek
40 1
50 2
60 4
70 6
80 7
90 8
100 8
110 8
120 7
130 6
140 4
150 2
160 1
Jumlah 64
Pertanyaan :
1. Bagaimana menentukan rentang interval dari data tsb di atas?
2. Apakah diperlukan dari data tsb, adanya interval terbuka ?
Balas
Balas
Balas
masih belum mengerti tentang distribusi sebaran data, saya baru belajar materi tsb, msh
semester awal..
Balas
MAKASIH Y….
Balas
Balas
54. Ahmad Hafizin Maret 10, 2013 pukul 4:33 pm
Balas
pak, saya mau nanya klo analisa data untuk lembar obsrvasi itu sebaiknya gmn?
saya bimbingan ma dsen, suruh make jemari mardapi..
tp saya masih bingung..trimaksih
Balas
Balas
Balas
pertanyaan nya :
1.Buatlah tabel distribusi frekuensi untuk data diatas dengan menggunakan prosedur yang
telah ditentukan.
2,Kemudian hitunglah : mean, median, modus, Kuartil (K1, K2 & K3), Variansi dan
standart devi
Balas
Balas
Terima kasih, dan cukup membantu saya dalam menerangkan materi ini dalam kelas,
Derist Touriano
Balas
Balas
Wuih membantu saya dalam belajar MTK. Materi kelas XI SMA semester satu nih
thankyou!
Balas
63. Renita Nihayati Itoe Akoe September 16, 2013 pukul 9:17 pm
Mohon bantuannya pak, bagaimana cara membuat tabel distribusi frekuensi untuk data IP
semester??? apakah menggunakan norma umum penilaian IPK atau harus dibuat seperti
layaknya membuat TDF?
Balas
infonya bagus bgd gan gampang bgd ternyata statistik , biarpun gue masih sd kls 6 gue
langsung bisa
Balas
Balas
Balas
maaf pa saya mau minta bantuan nya,saya mau menayakan tentang range.suatu penelitian
menganmbil sampel dengan banyak anggota 100.range data sampeltesebut 80.data
tersebut akandisajikan dalam tabel distribusi frekeunsi nilai kelompok dengan bantuan
aturan strugess panjang interval kelasnya.terimaa kasihh
Balas
mohon maaf sblumnya pak, saya mau bertanya. untuk mentukan interva pada sebuah
tabel distrubsi frekuensi jika jumlah kelasnya ada 7 dan range yang x.nya 12 ! saya
bingung untuk menetukan bilai batas bawahn data tersebut 18!
Balas
58 48 22 49 78 59 27 41 68 5434 80 68 42 73 51 76 45 32 5363 32 64 47
58 48 22 49 78 59 27 41 68 54
34 80 68 42 73 51 76 45 32 53
63 32 64 47 76 58 75 60 35 57
73 38 30 44 54 57 72 67 51 86
25 37 69 71 52 25 47 63 59 64
nilai ujian statistika 50 mahasiswa FEUI Tahun 2013 , hitunglah frekuensi , bantu saya
bang , please saya kurang paham , terima kasih semoga mendapatkan pahala yg
berlimpah , amiiin
Balas
Balas
Balas
Soal:
Lakukan penyederhanaan terhadap data kuantitatif di atas dengan cara (1) menentukan
banyaknya kelas dan (2) menentukan interval kelas yang akan digunakan.
Balas
tolong bantuannya.
Balas
.ea/………….
Balas
Balas
cukup mmbntu
Balas
.saya mahasiswa islam pak. disuruh bikin data frekuensi se banyak 30 turus sekaligus
diagramnya. mhon bantuannya pak.
Balas
Halo, mau tanya dong. Jika ada soal di mana kita sudah mencari dan mendapatkan jumlah
kelas dan interval kelasnya dengan metode seperti di atas, kemudian saat menentukan
kelas, datum terkecil sebagai batas bawah kelas pertama dan seterusnya sampai ke jumlah
kelas yang telah ditentukan. Masalahnya pada kelas terakhir, datum terbesar belum
masuk, sedangkan interval dan jumlah kelas telah sesuai dengan yang dicari sebelumnya.
Contoh, datum terkecil 500 dan datum terbesar 800. Jumlah data 25.
R = 800-500=300
K = 1+ 3.3 (Log 25) = 5.6 (dibulatkan jadi 6)
I = 300/6 = 50
Kelas :
500-549
550-599
600-649
650-699
700-749
750-799 >>>>>> datum terbesar (800) belum masuk sedangkan kelas telah mencapai 6
kelas.
Tolong bantuannya ya bagaimana cara memecahkan soal seperti ini atau apakah ada
metode lain yang bisa digunakan untuk soal seperti ini.
Balas
Permisi, mau bantuannya. Jika kita udah nyelesaiin kasus nih. Tdf dll sampe
kumulatif udah selesai. Terus d tanya nih. Nentuin banyaknya frekuensi antara x-
y sedangkan dalam tdf kita itu tidak sesuai permintaan. Kita buat kan sesuai
tumus aja. Moho bantuannya
Balas
Balas
Balas
Balas
Maaf pak, saya juga ingin bertanya, jika kita punya dataset yang terbagi dalam beberapa
variabel data, yang ingin dibentuk dalam beberapa kelas. apakah benar jika saya
menerapkan teknik yang sama dengan ini berulang kali, atau ada teknik lain yang tepat
untuk itu?
mis ;
dataset_siswa:
var_tinggi : 100.2 102.5 105.3 100.8 100.2 105.1 105.3, 100.2
var_berat : 40.3 43.2 40.2 41.4 43.2 40.3 42.7 42.7
note : banyaknya data kedua variabel adalah sama.
Terimakasih.
Balas
sangat membantu sekali dalam penyelesaian tugas saya, trima kasih banyak
Balas
Balas
untuk membuat programnya, apakah bapak bisa dan tahu source codenya? thanks..
Balas
data dibawah ini menunjukkan hasil rata-rata gula tebu dalam kuintal per hektar selama
periode 1977/1978 di 69 negara.
143, 170, 254, 257, 269, 286, 299, 300, 300, 316, 320, 322, 322, 340, 357, 380, 393, 398,
400, 400, 404, 449, 455, 459, 462, 467, 672, 476, 478, 480, 482, 494, 500, 508, 508, 518,
535, 546, 549, 602, 603, 605, 640, 649, 657, 659, 664, 678, 685, 695, 697, 698, 699, 703,
703, 719, 750, 761, 766, 773, 800, 816, 833, 849, 850,917, 920, 977, 1054 .
a). buatlah distribusi frekuensi dengan batasan kelas terbawah = 100 dan interval kelas =
100 . bisa ajarkan saya bagaimana cara menyelesaikannya ?
Balas
Balas
Balas
Persentasi kehadiran…..jumlah
50%70%90%…..7
Balas
Tentukan
Kelas interval dg rentang 10
Mean
Median
Modus
Varians
Balas
88. Pingback: Distribusi Frekuensi – Elisa Angelina
Tinggalkan Balasan
RSS feed
Translate to…
Info:
Sebagian besar konten yang ada di site www.smartstat.wordpress dipindahkan ke situs yang
baru:
www.smartstat.info
Kategori
Metodologi Penelitian
Perancangan Percobaan
o Asumsi Sidik Ragam
o Faktorial
o Konsep Dasar
o Perbandingan Rataan
o Prinsip Rancob
o RAK
o RAL
o RBSL
o Slide
o Split Plot
o Split-Split Plot
o Strip Plot
o Uji-t
Statistika
o Analisis Data Eksploratif
o Korelasi dan Regresi
o Statistika deskriptif
Tambahan
o Contoh Kasus-Soal
Analisis Varians
o Manual
o Regresi dan Korelasi
Korelasi dan Regresi Linier
Regresi tingkat lanjut
o Tabel Distribusi
Distribusi
Tutorial
o Tutorial SPSS
{ Did you know? }
o Goggle Earth Secret, Hidden, Amazing, Mysteri
Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.
Email Subscription
Masukkan alamat email Anda untuk berlangganan ke blog SmartStat dan menerima
pemberitahuan posting baru melalui email.
Top Posts
Distribusi Frekuensi
Skala Pengukuran Variabel
Variabel dan Data
RANCANGAN ACAK KELOMPOK LENGKAP (RAKL)
Ukuran Pemusatan Data (Central Tendency)
Korelasi Pearson
Mengenal Box-Plot (Box and Whisker Plots)
Populasi dan Sampel
Ukuran Penyebaran (Measures of Dispersion)
Tutorial SPSS - Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Arsip
Arsip
Blog Stats
2.520.552 hits
Komentar Terbaru
Blogroll
BPT Situbondo
Smartstat Info
WordPress.com
WordPress.org
Calculator
Scientific Calculator
Cluster Map
Smart Postingan Terbaru
Menu Lainnya
Daftar Isi
Kumpulan Slide
Tutorial SPSS
Download
Game
Statistika
Perbandingan Rataan
Contoh Kasus-Soal
Slide
Regresi tingkat lanjut
Konsep Dasar
Faktorial
Distribusi
Metodologi Penelitian
Korelasi dan Regresi Linier