Anda di halaman 1dari 6

RINGAKASAN DISTRUBUSI FREKUENSI

1. Secara Umum

Kata distribusi berasal dari bahasa inggris “distribution” yang artinya pembagian, penyaluran,
atau pancaran. Semnetara frekuensi juga berasal dari bahasa Inggris  “frequency” yang
artinya keseringan, kekerapan, atau jarang-kerapnya. Di dalam ilmu statistika, frekuensi
diartikan sebagai seberapa kali sebuah variabel yang dilambangkan dengan angka (bilangan)
berulang kali di dalam deretan data angka tersebut.

Sehingga dapat kita ketahui bahwa distribusi frekuensi adalah sebuah kondisi yang


menggambarkan bagaimana frekuensi dari variabel atau gejala yang dilambangkan dengan
angka tersebut sudah terbagi, tersalur, tersebar, serta terpancar.

Penggambaran bilangan atau angka atau penyajian data angka itu bisa disajikan pada bentuk
tabel maupun grafik / gambar, yang lalu dikenal dengan istilah tabel distribusi
frekuensi serta grafik distribusi frekuensi.

2. Menurut Para Ahli

Berikut pengertian distribusi frekuensi menurut para ahli, antara lain:

a. Riduwan (2003)

Merupakan penyusunan sebuah data mulai dari yang terkecil hingga terbesar dengan
membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Fungsi dari data yang masuk di dalam
distribusi frekuensi yakni guna memudahkan data untuk penyajian, mudah dipahami, serta
mudah dibaca sebagai informasi. Selain itu, data ini juga dipakai untuk perhitungan pada
gambar statistik.

b. Hasan (2009)

Merupakan suatu susunan data menurut kelas – kelas interval tertentu atau menurut kelompok
tertentu pada suatu daftar.
Bagian – Bagian Distribusi Frekuensi

Menurut pernyataan dari Hasan (2009), adapun beberapa bagian dari distribusi frekuensi,
diantaranya yaitu:

1. Kelas – Kelas

Kelas merupakan kelompok nilai data.

2. Batas Kelas
Batas kelas merupakan berbagai nilai yang membatasi kelas antara satu kelas dengan kelas
yang lainnya.

Terdapat dua batas kelas, antara lain:

 Batas bawah kelas ada pada sebelah kiri deretan kelas.


 Batas atas kelas ada pada sebelah kanan deretan kelas.
3. Tepi Kelas

Tepi kelas merupakan batas kelas yang tidak mempunyai lubang atau wadah untuk angka
tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.

Tepi kelas satu ini berfungsi pada saat pembuatan histogram.

Apabila pada ujung atas interval kelas pertama ditambah dengan ujung bawah interval kedua
serta kemudian dikalikan setengah, maka hasil itu disebut sebagai tepi kelas.

Atau pada saat ujung bawah interval kelas dikurangi dengan 0,5 atau 0,05 bahkan 0,005
tergantung ketelitian data yang dibuat oleh si peneliti serta pada ujung kelas atas ditambah
dengan 0,5 atau 0,05 atau 0,005 maka nilai tersebut disebut sebagai batas kelas.

4. Titik Tengah Kelas

Adalah nilai data yang berada ditengah – tengah kelas.

Titik tengah kelas = ½(batas atas kelas + batas bawah kelas)

5. Interval

Adalah selang yang memisahkan antara kelas yang satu dengan kelas yang lainnya.

6. Panjang interval kelas

Merupakan jarak antara tepi atas kelas dengan tepi bawah kelas.

7. Frekuensi Kelas

Merupakan banyaknya data yang masuk ke dalam kelas tertentu.

Dari distribusi frekuensi diatas :

 Banyaknya kelas yakni 7.


 Batas kelas – kelas yaitu 9, 21, 22, 34, …
 Batas bawah kelas – kelas yaitu 9, 22, 35, 48, 61, 74, 87
 Batas atas kelas – kelas yaitu 21, 34, 47, 60, 73, 86, 99
 Tepi bawah kelas yaitu 8,5; 21,5; 34,5; 47,5; 60,5; 73,5; 86,5
 Tepi atas kelas yaitu 21,5; 34,5; 47,5; 60,5; 73,5; 86,5; 99,5
 Titik tengah kelas yaitu 15, 28, 41, 54, 67, 80, 93
 Interval kelas yaitu 9-21, 22-34, 35-47, 48-60, 61-73, 74-86, 87-99.
 Panjang interval kelas – kelas masing – masing yaitu 13.
 Frekuensi kelas – kelas yaitu 3, 4 ,4 ,8 ,12 ,23 ,6.

1. Histogram dan Poligon Frekuensi

 Poligon dan histogram frekuensi menjadi dua grafik yang kerap dipakai untuk
menggambarkan distribusi frekuensi.
 Histogram merupakan grafik batang dari distribusi frekuensi, sedangkan poligon
frekuensi adalah grafik garisnya.
 Di dalam histogram, batang – batangnya saling melekat / berhimpitan. Sementara
pada poligon frekuensi dibuat dengan cara menarik garis dari sebuah titik tengah
batang histogram menuju titik tengah batang histogram yang lain.
 Supaya didapatkan poligon tertutup, maka harus dibuat dengan dua kelas baru dengan
panjang kelas uang sama dengan frekuensi nol terhadap kedua ujungnya.
 Pembuatan dua kelas baru tersebut diperkenankan sebab luas histogram & poligon
yang tertutup sama.
 Dalam pembuatan histogram menerapkan sistem salib sumbu, yakni:
 Sumbu mendatar (sumbu X) menyatakan interval kelas (tepi bawah serta tepi atas tiap
– tiap kelas) dan juga sumbu tegak (sumbu Y) yang menyatakan frekuensi.
 Contoh:
 Data Hasil Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika dari 60 Orang Mahasiswa

2. Kurva Frekuensi / Ogive / Ogif

Kurva distribusi frekuensi atau kurva frekuensi yang sudah dihaluskan memiliki beberapa
bentuk dengan ciri – ciri tertentu.

Jenis – Jenis Distribusi Frekuensi

Berdasarkan kriterianya, distribusi frekuensi terbagi ke dalam tiga jenis yang berbeda,
diantaranya yaitu:
1. Distribusi Frekuensi Biasa

Distribusi frekuensi biasa isinya berupa jumlah frekuensi dari masing – masing kelompok
data.

Jenis ini juga dibagi menjadi dua bagian yang berbeda, yaitu:

a. Distribusi Frekuensi Numerik

Merupakan distribusi frekuensi dimana pembagian kelasnya dinyatakan dengan


menggunakan angka.

b. Distribusi Frekuensi Peristiwa

Merupakan distribusi dimana pada pembagian kelasnya dinyatakan berdasarkan golongan


data yang ada.

Mahasiswa Pendidikan Matematika


2. Distribusi Frekuensi Relatif

Distribusi relatif ini isinya berupa nilai – nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dengan jumlah
pengamatan.

Jenis ini menyatakan proporsi data yang ada dalam sebuah kelas interval.

Distribusi frekuensi relatif di dalam sebuah kelas diperoleh dengan cara membagi frekuensi
dengan total data yang terdapat pada pengamatan / observasi, berikut rumusnya:

3. Distribusi Frekuensi Kumulatif

Distribusi frekuensi kumulatif merupakan distribusi frekuensi yang isinya berupa frekuensi
kumulatif atau frekuensi yang dijumlah.

Jenis ini mempunyai grafik / kurva yang disebut dengan OGIF.

Di dalam ogif nantinya akan dicantumkan frekuensi kumulatifnya serta memakai nilai batas
kelas.

Terdapat dua macam pada distribusi frekuensi kumulatif, antara lain:

a. Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari

Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari merupakan distribusi frekuensi yang isinya
memuat jumlah frekuensi dengan nilai kurang dari nilai batas kelas sebuah interval tertentu.

b. Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari

Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari merupakan distribusi frekuensi yang isinya berupa
jumlah frekuensi yang mempunyai nilai lebih dari nilai batas kelas sebuah interval tertentu.

Cara Membuat Distribusi Frekuensi


Berikut langkah mudah untuk membuat distribusi frekuensi, antara lain:

 Mengurutkan data dari yang terkecil menuju yang paling besar.


 Menentukan jangkauan atau range data (R)
Jangkauan = data terbesar – data terkecil
 Menentukan banyak kelas (k) dengan memakai Rumus Sturgess:
k=1+3,3 log n
 Menentukan panjang interval kelas (i) dengan rumus:
i = Jangkauan / banyak kelas
 Batas bawah kelas pertama
Batas bawah kelas pertama padsa umumnya dipilih dari data yang paling kecil
dan biasanya berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data
terkecil) serta selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
 Mencatat frekuensi kelas secara melidi pada kolom turus / tally (sistem turus)
sesuai dengan banyaknya data.

Contoh:

 Lalu langkah terakhir membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara


memindahkan seluruh angka frekuensi (f)

Anda mungkin juga menyukai