Anda di halaman 1dari 41

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019

BAB V
DISTRIBUSI FREKUENSI DAN PENGUKURAN

5.1. Landasan Teori


Landasan teori adalah teori yang digunakan sebagai ilmu dalam
penyelesaian penulisan yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah
yang ditemukan pemecahannya melalui pembahasan-pembahasan secara teoritis.
Teori-teori yang akan dikemukan dapat membantu dalam meneliti masalah-
masalah dari data distribusi frekuensi.

5.1.1 Pengertian Distribusi Frekuensi


Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data
acak atau data mentah dapat dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data
yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data
berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi. Jadi, distribusi
frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau menurut
kategori tertentu dalam sebuah daftar (Hasan, 2001).
Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval
tertentu atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar. Data yang telah
diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data acak atau data mentah
dapat dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke
dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data berkelompok disebut
distribusi frekuensi atau tabel frekuensi (Hasan, 2001).
Salah satu cara untuk meringkas data adalah dengan distribusi frekuensi,
yaitu pengelompokan data ke dalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian
dihitung banyaknya data yang masuk ke dalam tiap kelas. Data dapat dengan
mudah dipahami baik data Kualitatif maupun data Kuantitatif disajikan dalam
bentuk yang ringkas dan jelas (Suprianto, 2000).

5.1.2 Bagian-bagian Distribusi Frekuensi


Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang memiliki 7
bagian. Bagian tersebut terdiri dari kelas-kelas, batas kelas, tepi kelas, titik tengah,

V-1
V-2

interval kelas, panjang interval kelas dan frekuensi kelas. Berikut merupakan
penjelasan tiap-biap bagian (Hasan, 2001).
1) Kelas-kelas
Kelas-kelas adalah kelompok nilai data atau variabel.
2) Batas kelas
Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas
yang lain. Terdapat dua batas kelas, yaitu:
a) Batas kelas bawah, terdapat di deretan sebelah kiri setiap kelas
b) Batas kelas atas, terdapat di deretan sebelah kanan setiap kelas
Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas, karena di antara kelas
yang satu dengan yang lain masih terdapat lubang tempat angka-angka
tertentu.
3) Tepi kelas
Tepi kelas disebut juga batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak
memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas
yang lain. Terdapat dua tepi kelas, yaitu:
a) Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah sebenarnya;
b) Tepi atas kelas atau batas atas sebenarnya.
Penentuan tepi bawah kelas dan tepi atas kelas bergantung pada keakuratan
pencatatan data. Misalnya, data dicatat dengan ketelitian sampai satu desimal,
maka rumus tepi bawah kelas dan tepi atas kelas ialah sebagai berikut.
a) Tepi bawah kelas = batas bawah kelas -0,5;
b) Tepi atas kelas = batas atas kelas +0,5.
4) Titik tengah kelas atau tanda kelas
Titik tengah kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di tengah
suatu kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili kelasnya.

1
Titik tengah kelas = (batas atas + batas bawah ) kelas
2 ..............(5.1)
5) Interval kelas
Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas
yang lain.
6) Panjang interval kelas atau luas kelas

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-3

Panjang interval kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.

7) Frekuensi kelas
Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu.

5.1.3 Penyusunan Distribusi Frekuensi


Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data
acak atau data mentah dapat dibuat menjadi data yang berkelompok, yaitu data
yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu. Menggunakan distribusi
frekuensi untuk data dimuat dalam daftar berkelompok. Distribusi frekuensi dapat
dibuat dengan mengikuti pediman berikut (Hasan, 2001).
1) Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
2) Menentukan jangkauan (range) dari data.
Jangkauan = data terbesar - data terkecil .............................(5.2)
3) Menentukan banyaknya kelas (k). Banyak kelas ditentukan dengan rumus
sturgess.
k =1+3,3log n ; k ∈ bulat ...................................(5.3)
Keterangan:
k = banyaknya kelas
n = banyaknya data
Hasilnya dibulatkan, biasanya ke atas
4) Menentukan panjang interval kelas.
Yang bertujuan untuk menentukan jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah
kelas. Berikut merupakan rumus menentukan pangang interval kelas.
jakngkauan ( R)
i=
banyaknya kelas (k ) .......................................(5.4)
5) Menentukan batas bawah kelas pertama.
Batas bawah kelas pertama dipilih dari data terkecil atau data terkecil yang
berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data terkecil) dan
selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
6) Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally (sistem
turus) sesuai banyaknya data.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-4

5.1.4 Histogram, Poligon frekuensi, dan Kurva


Distribusi frekuensi memiliki beberapa grafik dalam penyajian datanya.
Dibagi atas tiga grafik yang sangat penting dan sering digunakan dalam penyajian
data distribusi frekuensi yaitu histogram, poligon dan ogif. Grafik distribusi
frekuensi berguna untuk menampilkan hasil data (Hasan, 2001).
1. Histogram
Histogram adalah grafik yang sering digunakan dalam menggambarkan
distribusi frekuensi. Histogram merupakan grafik batang dari distribusi
frekusensi, pada histogram batang-batang saling melekat atau berhimpitan.
Pembuatan histogram digunakan salib sumbu yaitu sumbu x untuk
menyatakan interval kelas tepi bawah dan tepi atas, dan sumbu y menyatakan
frekuensi (Hasan, 2001)

Gambar 5.1 Grafik Histogram


2. Grafik poligon adalah grafik yang sering digunakan pada distribusi frekuensi.
Grafik poligon merupakan grafik garis. Poligon frekuensi dibuat dengan cara
menarik garis dari satu titik tengah batang grafik histogram ke titik tengah
batang histogram lainnya (Hasan, 2001)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-5

Gambar 5.2 Grafik Poligon

3. Grafik ogive adalah grafik yang menggambarkan berdasarkan data yag sudah
disusun dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kumulatif. Grafik ogive
merupakan kurva yang menjabarkan perbandingan nilai frekuensi kumulatif
kurang dan frekuensi kumulatif lebih dari dengan batas tepi bawah kelas
(Hasan, 2001)

Gambar 5.3 Grafik Ogive


Kurva distribusi frekuensi disingkat kurva frekuensi yang telah dihaluskan
mempunyai berbagai bentuk dengan ciri-ciri tertentu. Bentuk-bentuk kurva
frekuensi sebagai berikut (Hasan, 2001).
1. Simetris atau berbentuk lonceng, ciri-cirinya adalah nilai variabel
disamping kiri dan kanan yang berjarak sama terhadap titik tengah (yag
frekuensinya terbesar) mempunyai frekuensi yang sama. Bentuk kurva
simetris sering dijumpai dalam distribusi bermacam-macam variabel,
karena itu dinamakan distribusi normal.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-6

Gambar 5.4 Kurva Simetris


2. Tidak simetris atau condong, ciri-ciri ialah ekor kurva yang satu lebih
panjang dari ekor kurva lainnya. Ekor kurva yang lebih panjang berada di
sebelah kanan kurva disebut kurva condong ke kanan yang mempunyai
kecondongan positif. Ekor kurva yang lebih condong ke kiri mempunyai
kecondongan negatif.

Gambar 5.5 Kurva Tidak Simetris


3. Bentuk J atau J terbalik, yaitu kurva berbentuk J. Ciri-cirinya ialah salah
satu nilai ujung urva memiliki frekuensi maksimum

Gambar 5.6 Kurva Berbentuk J

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-7

4. Bentuk U, yaitu kurva berbentuk huruf U. Memiliki ciri-ciri kedua ujung


kurva memiliki frekuensi maksimum.

Gambar 5.7 Kurva Berbentuk U


5. Bimodal, merupakan salah satu kurva frekuensi. Kurva bimodal memiliki
ciri-ciri yaitu mempunyai dua maksimal.

Gambar 5.8 Kurva Bimodal


6. Multimodal, mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki lebih dari dua maksimal.
Berikut merupakan Gambar 5.9 kurva multimodal.

Gambar 5.9 Kurva Multimodal


7. Uniform, merupakan salah satu kurva frekuensi. Uniform terjadi bila nilai-
nilai variabel dalam suatu interval mempunyai frekuensi sama.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-8

Gambar 5.10 Kurva Uniform

5.1.5 Jenis-jenis Distribusi Frekuensi


Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, distribusi frekuensi dapat dibedakan
atas tiga jenis, yaitu distribusi frekuensi biasa, distribusi frekuensi relatif, dan
distribusi frekuensi kumulatif.
1) Distribusi Frekuensi Biasa
Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan
jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas.
Ada dua jenis distribusi frekuensi biasa. Yaitu distribusi frekuensi numerik
dan distribusi frekuensi peristiwa atau kategori.
a) Distribusi frekuensi numerik
Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang pembagian
kelasnya dinyatakan dalam angka.
b) Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori
Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi
yang pembagian kelasnya dinyatakan berdasarkan data atau golongan data
yang ada.
2) Distribusi Frekuensi Relatif
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-
nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang
terkandung dalam kumpulan data yang berdistribusi tertentu.
3) Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan
frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlahkan.
Distribusi frekuensi kumulatif memiliki grafik atau kurva yang disebut ogif.
Pada ogif dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas
kelas.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-9

Ada dua macam distribusi frekuensi kumulatif, yaitu distribusi frekuensi


kumulatif kurang dari dan lebih dari.
a) Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi
yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nilai batas
kelas suatu interval tertentu.
b) Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari
Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi
yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai lebih dari nilai batas
kelas suatu interval tertentu.

5.1.6 Ukuran Nilai Pemusatan


Perhitungan nilai ukuran pemusatan merupakan ukuran yang dapat
mewakili data secara keseluruhan. Perhitungan nilai ukuran pemusatan yang
digunakan adalah nilai tengah, median, modus.
1) Mean
Rata–rata hitung (mean) adalah rata–rata dari data–data yang ada. Rata–rata
hitung dari populasi diberi symbol µ. Rata–rata hitung dari sampel diberi

simbol . Cara-cara untuk mencari rata-rata hitung yaitu (Hasan, 2001).

X=
∑ fX
∑f ................................................(5.5)
Keterangan:
X́ = rata-rata hitung (mean)
Σ f = jumlah data
Σ f.X = jumlah hasil perkalian nilai tengah data dengan frekuensi

2) Median
Median adalah nilai titik tengah dari data yang ada setelah data diurutkan.
Median merupakan rata–rata apabila ditinjau dari segi kedudukannya dalam
urutan data. Median sering disebut juga sebagai rata–rata posisi. Median
ditulis singkat atau disimbolkan dengan Me atau Md. Kelebihan median
adalah kemudahan menghitungnya bila banyaknya pengamatan relatif kecil.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-10

Median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrim, sehingga memberikan rata-rata


yang lebih benar. Cara mencarinya dibedakan antara data tunggal dan data
berkelompok (Hasan, 2001).

1
me=B+
2
[
n− ∑ f 0
f
mc
(
2
xc
)
]
........................................(5.6)
Keterangan:
Me = median.
B = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
( Σ f2 ) 0 = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
C = panjang interval kelas
f me = frekuensi kelas median
3) Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul dalam data. Modus sering
ditulis singkat atau disimbolkan dengan Mo. Sejumlah data bisa tidak
mempunyai modus, mempunyai satu modus (unimodal), mempunyai dua
modus (bimodal), atau mempunyai lebih dari dua modus (multimodal). Data
yang banyak ukuran ini dapat diterapkan. Cara mencari modus dibedakan
antara data tunggal dan data berkelompok. Modus data berkelompok dapat
dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Hasan, 2001).
d
1
Mo=L + .C
d +
1
d 2
..............................................(5.7)
Keterangan:
Mo = modus
L = tepi bawah kelas modus
d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
C = panjang interval kelas

5.2 Hasil dan Pembahasan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-11

Bagian ini berisi hasil dan pembahasan mengenai data dimensi produk
referensi. Hasil dan pembahasannya meliputi distribusi frekuensi dimensi pangkal
tangan, lebar tangan, panjang jari ke 3.

5.2.1 Studi Kasus


PT Lima Bintang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
furnitur. PT Lima Bintang memproduksi rak toples. Rak toples yang di produksi
oleh PT Lima Bintang memiliki keunggulan dan kekurangan. Keunggulan dari
produk rak toples ini adalah produknya kuat, karena terbuat dari kayu multipleks
tebal. Kekurangan dari rak toples ini adalah kapasitasnya yang tidak dapat
menampung banyak toples karena ukurannya yang tidak terlalu besar. PT Lima
Bintang menggunakan tiga dimensi tubuh dalam pembuatan rak toples ini.
Dimensi yang digunakan adalah dimensi lebar tangan, pangkal tangan, dan
panjang jari ketiga. Dimensi lebar tangan digunakan untuk menyesuaikan lebar
sekat yang ada didalam laci di bawah rak toples. Dimensi pangkal ke tangan
digunakan untuk menjangkau kedalaman rak toples. Dimensi panjang jari ke-3
digunakan untuk menggapai kedalaman rak toples. PT Lima Bintang menargetkan
penjualan kepada ibu-ibu rumah tangga, dan memiliki rentang usia antara 25 – 35
tahun, dan mengambil data secara acak dari 30 responden. Data yang telah
didapatkan oleh PT Lima Bintang akan di aplikasikan kedalam produk yang akan
dibuat, dengan harapan konsumen memiliki produk yang sesuai dengan
keinginannya.
PT Lima Bintang mengukur dimensi tubuh dari 30 orang pada dimensi
tubuh pangkal tangan, lebar tangan, panjang jari ke-3. Hasil dari pengukuran lebar
tangan dari 30 orang dibuat dalam bentuk tabel. Berikut merupakan 30 data tabel
pangkal tangan.
Tabel 5.1 Dimensi Pangkal Tangan
Dimensi Antropometri (cm)
No Pangkal Tangan No Pangkal Tangan No Pangkal Tangan
1 11,8 11 9,4 21 10,0
2 12,6 12 11,8 22 9,2
3 10,2 13 10,1 23 8,5
4 10,2 14 9,2 24 9,7
5 10,5 15 10,2 25 10,0
6 10,9 16 9,3 26 9,9
Tabel 5.1 Dimensi Pangkal Tangan (Lanjutan)
Dimensi Antropometri (cm)
No Pangkal Tangan No Pangkal Tangan No Pangkal Tangan
7 11,5 17 9,5 27 9,2

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-12

8 11,8 18 8,8 28 9,0


9 11,2 19 9,0 29 9,1
10 12,4 20 9,7 30 9,6

Tabel Dimensi lebar tangan adalah tabel yang berisi data mentah dimensi
antropometri lebar tangan. Berikut merupakan 30 data tabel lebar tangan.
Tabel 5.2 Dimensi Lebar Tangan
Dimensi Antropometri (cm)
No Lebar Tangan No Lebar Tangan No Lebar Tangan
1 13,4 11 9,8 21 9,0
2 12,8 12 12,6 22 8,7
3 11,5 13 9,1 23 7,0
4 10,8 14 9,5 24 8,5
5 11,7 15 9,2 25 9,0
6 11,7 16 9,3 26 9,0
7 11,5 17 8,0 27 7,8
8 10,3 18 7,5 28 7,7
9 13,2 19 7,5 29 7,5
10 12,9 20 8,5 30 8,2

Tabel Dimensi panjang jari ke 3 adalah tabel yang berisi data mentah
dimensi antropometri panjang jari ke 3. Berikut merupakan 30 data tabel panjang
jari ke 3.
Tabel 5.3 Dimensi Panjang Jari Ke-3
Dimensi Antropometri (cm)
No Panjang Jari ke-3 No Panjang Jari ke-3 No Panjang Jari ke-3
1 9,5 11 9,4 21 9,5
2 8,9 12 7,4 22 9,0
3 7,5 13 9,7 23 8,0
4 8,8 14 7,4 24 8,7
5 7,9 15 7,6 25 9,2
6 8,6 16 8,1 26 9,1
7 8,9 17 8,9 27 8,6
8 8,6 18 8,0 28 8,0
9 9,6 19 7,9 29 8,8

Tabel 5.3 Dimensi Panjang Jari Ke-3 (Lanjutan)


Dimensi Antropometri (cm)
No Panjang Jari ke-3 No Panjang Jari ke-3 No Panjang Jari ke-3
10 9,4 20 8,7 30 8,2

5.2.2 Perhitungan Manual


Perhitungan manual ini dilakukan oleh PT Lima Bintang dengan cara
membuat tabel distribusi frekuensi berdasarkan 30 data. Berdasarkan cara tersebut
maka perhitungan akan lebih mudah dilakukan dengan data yang telah diperoleh

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-13

masih berupa data acak atau data mentah dapat dibuat menjadi data yang
berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu.
Dimensi yang digunakan yaitu dimensi lebar tangan, dimensi pangkal tangan dan
panjang jari ke 3. Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan perhitungan
manual distribusi frekuensi dimensi pangkal tangan.
1. Dimensi pangkal tangan
Perhitungan dimensi pangkal tangan dengan data yang telah diperoleh masih
berupa data acak atau data mentah dapat dibuat menjadi data yang
berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu.
Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan perhitungan manual distribusi
frekuensi dimensi pangkal tangan.
a. Penyusunan tabel distribusi frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
8,5 8,8 9,0 9,0 9,1 9,2 9,2 9,2 9,3 9,4
9,5 9,6 9,7 9,7 9,9 10,0 10,0 10,1 10,2 10,2
10,2 10,5 10,9 11,2 11,5 11,8 11,8 11,8 12,4 12,6
2) Menentukan jangkauan (range) dari data.
Jangkauan = data terbesar – data terkecil
R = 12,6 – 8,5
= 4,1
3) Menentukan banyaknya kelas (k). Banyak kelas ditentukan dengan
rumus sturgess.
k=1+3,3logn
k=1+3,3log30
k=1+4,874
k=5,874
¿6
4) Menentukan panjang interval kelas.
Panjang interval kelas
jangkauan (R )
i=
banyaknya kelas(k )
4,1
i=
5,874
i=0,698≈0,7

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-14

5) Menentukan batas bawah kelas pertama.


Batas bawah kelas pertama dipilih dari data terkecil yaitu 8,5,
sedangkan panjang interval kelas 0,7 maka batas bawah kelas pertama
adalah 8,5-9,1.
6) Menuliskan frekuensi kelas sesuai dengan data.
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Pangkal Tangan
Frekuens Frekuensi Kumulatif (fk)
No Nilai Kelas Tepi Kelas X F
i Relatif Fk < % Fk > %
0 0 30 100
1. 8,5 - 9,1 8,45 - 9,15 8,8 5 16,67 % 5 16,67 25 83,33
2. 9,2 - 9,8 9,15 - 9,85 9,5 9 30,00 % 14 46,67 16 53,33
3. 9,9 - 10,5 9,85 - 10,55 10,2 8 26,67 % 22 73,33 8 26,67
4. 10,6 – 11,2 10,55 - 11,25 10,9 2 6,67 % 24 80,00 6 20,00
5. 11,3 – 11,9 11,25 - 11,95 11,6 4 13,33 % 28 93,33 2 6,60
6. 12,0 – 12,6 11,95 - 12,65 12,3 2 6,67 % 30 100 0 0
Jumlah 30

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas adalah tabel distribusi


frekunsi untuk pangkal tangan diketahui bahwa frekuensi terbesar adalah 9
yang terdapat dalam kelas 9,2-9,8 dengan tepi kelas 9,15-9,85 dengan nilai
tengah 9,55. Nilai frekuensi relatif dalam kelas ini adalah nilai yang
terbesar yaitu senilai 30,00, dengan frekuensi kumulatif kurang dari adalah
14 persentase senilai 46,67 sedangkan frekuensi kumulatif lebih dari
adalah 16 didapat dari jumlah sampel dikurangi dengan frekuensi kelas
dan dinyatakan dengan persentase senilai 53,33.
b. Perhitungan Ukuran pemusatan
Perhitungan nilai ukuran pemusatan merupakan ukuran yang dapat
mewakili data secara keseluruhan. Perhitungan nilai ukuran pemusatan
yang digunakan adalah nilai tengah, median, modus.
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pangkal Tangan
Nilai Tengah
Nilai Kelas Tepi Kelas F f.X
(X)
8,5 - 9,1 8,45 - 9,15 8,8 5 44
9,2 - 9,8 9,15 - 9,85 9,5 9 85,5
9,9 - 10,5 9,85 - 10,55 10,2 8 81,6
10,6 – 11,2 10,55 - 11,25 10,9 2 21,8
11,3 – 11,9 11,25 - 11,95 11,6 4 46,4
12,0 – 12,6 11,95 - 12,65 12,3 2 24,6
∑ 303,9

1) Menghitung nilai rata-rata hitung (Mean)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-15

Mean adalah rata-rata hitung dicari dengan perhitungan jumlah nilai


data dibagi oleh banyaknya observasi.
303,9
X́=
30
X́= 10,13
Analisis Nilai rata-rata hitung dengan X́ = rata-rata hitung (mean), Σ f
= 30, Σ f . X = 303,9 . sehingga diperoleh nilai rata-rata dimensi
pangkal tangan sebesar 10,13
2) Menghitung Median
Median adalah nilai tengah dari nilai-nilai pengamatan setelah disusun
secara teratur menurut besarnya data.
1
me = B +
2
[n- ( Σ f 2 ) 0
f me ]
×c

1
Jumlah frekuensi n = 30 dan n = 15
2

1
Kelas median adalah ( Σ f 2 ) 0 ≥ n
2

f1+f2+f3=22 ≥15
1
me = 9,85 +[2
8
30 - 14
]
×0,7

me = 9,938
Analisis Perhitungan pada nilai tengah atau median dengan B= tepi
bawah kelas median, n = 30 ( Σ f 2 ) 0 = 14 . C = 0,7 f me = 8. Sehingga
diperoleh median dimensi pangkal tangan sebesar 9,938
3) Menghitung nilai Modus
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam
kumpulan data.
d1
Mo = L+ .C
d1 +d 2

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-16

4
Mo = 9,15+ . 0,7
4+1
Mo = 9,710
Analisis perhitungan pada modus nilai tepi bawah ditambah dengan
selisih kelas sebelumnya dibagi dengan selisih kelas sebelumnya
ditambah selisih kelas sesudahnya dikali interval kelas. Maka didapat
nilai modus senilai 9,710.
c. Grafik Histogram, Poligon, dan Ogive
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang
ada dengan garis atau gambar. Grafik tersebut dapat memberikan
tampilan data yang sudah didapatkan dari perhitungan manual yang sudah
diketahui. Dibawah merupakan tampilan dari masing-masing grafik untuk
dimensi pangkal tangan.
1) Grafik Histogram
Grafik histogram dibuat dari data tepi kelas dan frekuensi pada tabel
distribusi frekuensi yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah
grafik histogram dari data pangkal ke tangan.

Gambar 5.11 Histogram Pngkal Tangan


Analisis grafik histogram dari data dimensi pangkal tangan memiliki
batang yang berhimpitan, atau menempel satu sama lainnya. Sumbu X
menyatakan tepi kelas. Tepi kelas sendiri merupakan batas bawah dan
batas atas dari masing-masing kelas. Sumbu Y menyatakan frekuensi.
Sumbu X pada batang pertama menunjukkan tepi kelas 8,45-9,15 dan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-17

sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 5, Sumbu X pada batang


kedua menunjukkan tepi kelas 9,15-9,85 dan sumbu Y nya memiliki
frekuensi sebesar 9, Sumbu X pada batang ketiga menunjukkan tepi
kelas 9,85-10,55 dan sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 8,
Sumbu X pada batang keempat menunjukkan tepi kelas 10,55-11,25
dan sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 2, Sumbu X pada batang
kelima menunjukkan tepi kelas 11,25-11,95 dan sumbu Y nya
memiliki frekuensi sebesar 4, Sumbu X pada batang keenam
menunjukkan tepi kelas 11,95-12,65 dan sumbu Y nya memiliki
frekuensi sebesar 2.
2) Grafik Poligon
Grafik poligon adalah grafik yang dibuat berdasarkan data titik tengah
dari semua data yang telah dihitung sebelumnya dan frekuensi. Berikut
adalah grafik poligon dari data pangal ke tangan.

Gambar 5.12 Poligon Pangkal Tangan


Analisis Grafik poligon menggunakan titik tengah dengan
menggabungkan titik-titik koordinat titik tengah. Sumbu datarnya
(sumbu X) menyatakan nilai tengah pada grafik. Sumbu tegaknya
(sumbu Y) menyatakan frekuensi pada grafik. Sumbu X pada titik
koordinat pertama menunjukkan titik tengah sebesar 8,8 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 5, Sumbu X pada titik koordinat
kedua menunjukkan titik tengah sebesar 9,5 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 9, Sumbu X pada titik koordinat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-18

ketiga menunjukkan titik tengah sebesar 10,2 dan sumbu Y


menunjukkan frekuensi sebesar 8, Sumbu X pada titik koordinat
keempat menunjukkan titik tengah sebesar 10,9 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 2, Sumbu X pada titik koordinat
kelima menunjukkan titik tengah sebesar 11,6 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 4, Sumbu X pada titik koordinat
keenam menunjukkan titik tengah sebesar 12,3 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 2.
3) Grafik Ogive
Grafik ogive di buat berdasarkan data frekuensi kumulatif kurang dari,
frekuensi kumulatif lebih dari dan frekuensi data yang telah ada pada
tabel distribusi frekuensi kumulatif. Berikut adalah grafik ogive dari
data pangkal ke tangan

Gambar 5.13 Ogive Pangkal Tangan

Analisis terlihat pada gambar adanya distribusi frekuensi kumulatif


kurang dari, yang grafiknya berupa ogive positif, dan distribusi
frekuensi kumulatif lebih dari, yang grafiknya berupa ogive negatif.
Sumbu datarnya (sumbu X) menunjukkan tepi kelas, dan sumbu
tegaknya (sumbu Y) menunjukkan frekuensi kumulatif. Sumbu X pada
titik koordinat pertama menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 5 dan
sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 5, Sumbu X pada titik
koordinat kedua menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 14 dan
sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 14, Sumbu X pada titik

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-19

koordinat ketiga menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 22 dan


sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 22, Sumbu X pada titik
koordinat keempat menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 24 dan
sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 24, Sumbu X pada titik
koordinat kelima menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 28 dan
sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 29, Sumbu X pada titik
koordinat keenam menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 30 dan
sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 30.
2. Dimensi pangkal tangan
Perhitungan dimensi pangkal tangan dengan data yang telah diperoleh masih
berupa data acak atau data mentah dapat dibuat menjadi data yang
berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu.
Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan perhitungan manual distribusi
frekuensi dimensi pangkal tangan.
a. Penyusunan tabel distribusi frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
7,0 7,5 7,5 7,5 7,7 7,8 8,0 8,2 8,5 8,5
8,7 9,0 9,0 9,0 9,1 9,2 9,3 9,5 9,8 10,3
10,8 11,5 11,5 11,7 11,7 12,8 12,8 12,8 13,2 13,4
2) Menentukan jangkauan (range) dari data.
Jangkauan = data terbesar – data terkecil
R = 13,4 – 7,0
= 6,4
3) Menentukan banyaknya kelas (k). Banyak kelas ditentukan dengan
rumus sturgess.
k =1+3,3 log n
k =1+3,3 log30
k =1+4 ,874
k =5 ,874
≈6
4) Menentukan panjang interval kelas.
Panjang interval kelas
jangkauan (R)
i =
banyaknya kelas (k)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-20

6,4
i=
5,874
i = 1,0895 ≈ 1,1
5) Menentukan batas bawah kelas pertama.
Batas bawah kelas pertama dipilih dari data terkecil yaitu 7,0,
sedangkan panjang interval kelas 1,1 maka batas bawah kelas pertama
adalah 7,0-8,0.
6) Menuliskan frekuensi kelas sesuai dengan data.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Lebar Tangan


Frekue Frekuensi Kumulatif (fk)
No Nilai Kelas Tepi Kelas X F nsi
Fk < % Fk > %
Relatif
0 0 30 100
1. 7,0 – 8,0 6,95 – 8,05 7,5 7 23,33 7 23,33 23 76,67
2. 8,1 – 9,1 8,05 - 9,15 8,6 8 26,67 15 50 15 50
3 9,2 – 10,2 9,15 – 10,25 9,7 4 13,33 19 63,33 11 36,67
4. 10,3 - 11,3 10,25 - 11,35 10,8 2 6,67 21 70 9 30
5. 11,4 – 12,4 11,35 - 11,45 11,9 4 13,33 25 83,33 5 16,67
6. 12,5 – 13,5 12,45 – 13,55 13,0 5 16,67 30 100 0 0
Jumlah 30

b. Perhitungan Nilai Ukuran Pemusatan


Perhitungan nilai ukuran pemusatan merupakan ukuran yang dapat
mewakili data secara keseluruhan. Perhitungan nilai ukuran pemusatan
yang digunakan adalah nilai tengah, median, modus.
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Lebar Tangan
Nilai Tengah
Nilai Kelas Tepi Kelas F f.X
(X)
7,0 – 8,0 6,95 – 8,05 7,5 7 52,5
8,1 – 9,1 8,05 - 9,15 8,6 8 68,8
9,2 -10,2 9,15 - 10,25 9,7 4 38,8
10,3 - 11,3 10,25 - 11,35 10,8 2 21,6
11,4 – 12,4 11,35 - 11,45 11,9 4 47,6
12,5 – 13,5 12,45 – 13,55 13,0 5 65
∑ 294,3

1) Menghitung nilai rata-rata


Mean adalah rata-rata hitung dicari dengan perhitungan jumlah nilai
data dibagi oleh banyaknya observasi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-21

294,3
X́ =
30
X́ = 9,81
Analisis Nilai rata-rata hitung dengan X́ = rata-rata hitung (mean), Σ f
= 30, Σ f . X = 294,3 . sehingga diperoleh nilai rata-rata dimensi
pangkal tangan sebesar 9,81

2) Median
Median adalah nilai tengah dari nilai-nilai pengamatan setelah disusun
secara teratur menurut besarnya data.

1
Jumlah frekuensi n = 30 dan n = 15
2

1
Kelas median adalah ( Σ f 2 ) 0 ≥ n
2

f1+f2 = 15 ≥15
1
me = 8,05 +
2
8[ ]
30 - 7
×1,1

me = 9,15
Analisis Perhitungan pada nilai tengah atau median dengan B= tepi
bawah kelas median, n = 30 ( Σ f 2 ) 0 = 7 . C = 1,1 f me = 8. Sehingga
diperoleh median dimensi pangkal tangan sebesar 9,15
3) Modus
Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam
kumpulan data.
1
Mo = 8,05+ .1,1
1+4
Mo = 8,27
Analisis perhitungan pada modus nilai tepi bawah ditambah dengan
selisih kelas sebelumnya dibagi dengan selisih kelas sebelumnya

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-22

ditambah selisih kelas sesudahnya dikali interval kelas. Maka didapat


nilai modus senilai 8,27
c. Grafik Histogram, Poligon, dan Ogive
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada
dengan garis atau gambar. Grafik tersebut dapat memberikan tampilan
data yang sudah didapatkan dari perhitungan manual yang sudah
diketahui. Dibawah merupakan tampilan dari masing-masing grafik.
1) Grafik Histogram
Grafik histogram dibuat dari data tepi kelas dan frekuensi pada tabel
distribusi frekuensi yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah
grafik histogram.

Gambar 5.14 Histogram Lebar Tangan


Analisis grafik histogram lebar tangan dibuat dari data tepi kelas dan
frekuensi pada tabel distribusi frekuensi yang telah dilakukan
sebelumnya. grafik histogram dari data dimensi pangkal tangan
memiliki batang yang berhimpitan, atau menempel satu sama lainnya.
Sumbu X menyatakan tepi kelas. Tepi kelas sendiri merupakan batas
bawah dan batas atas dari masing-masing kelas. Sumbu Y menyatakan
frekuensi. Sumbu X pada batang pertama menunjukkan tepi kelas
6,95-8,05 dan sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 7, Sumbu X
pada batang kedua menunjukkan tepi kelas 8,05-9,15 dan sumbu Y nya
memiliki frekuensi sebesar 8, Sumbu X pada batang ketiga
menunjukkan tepi kelas 9,15-10,25 dan sumbu Y nya memiliki

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-23

frekuensi sebesar 4, Sumbu X pada batang keempat menunjukkan tepi


kelas 10,25-11,35 dan sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 2,
Sumbu X pada batang kelima menunjukkan tepi kelas 11,35-12,45 dan
sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 4, Sumbu X pada batang
keenam menunjukkan tepi kelas 12,45-13,55 dan sumbu Y nya
memiliki frekuensi sebesar 5.
2) Grafik Poligon
Grafik poligon adalah grafik yang dibuat berdasarkan data titik tengah
dari semua data yang telah dihitung sebelumnya dan frekuensi. Berikut
adalah grafik poligon.

Gambar 5.15 Poligon Lebar Tangan


Analisis grafik poligon lebar tangan dibuat dengan cara menarik garis
dari satu titik tengah yaitu nilai tengah. Grafik poligon menggunakan
titik tengah dengan menggabungkan titik-titik koordinat titik tengah.
Sumbu datarnya (sumbu X) menyatakan nilai tengah pada grafik.
Sumbu tegaknya (sumbu Y) menyatakan frekuensi pada grafik. Sumbu
X pada titik koordinat pertama menunjukkan titik tengah sebesar 7,5
dan sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 7, Sumbu X pada titik
koordinat kedua menunjukkan titik tengah sebesar 8,6 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 8, Sumbu X pada titik koordinat ketiga
menunjukkan titik tengah sebesar 9,7 dan sumbu Y menunjukkan
frekuensi sebesar 4, Sumbu X pada titik koordinat keempat
menunjukkan titik tengah sebesar 10,8 dan sumbu Y menunjukkan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-24

frekuensi sebesar 2, Sumbu X pada titik koordinat kelima


menunjukkan titik tengah sebesar 11,9 dan sumbu Y menunjukkan
frekuensi sebesar 4, Sumbu X pada titik koordinat keenam
menunjukkan titik tengah sebesar 13 dan sumbu Y menunjukkan
frekuensi sebesar 5.
3) Grafik Ogive
Grafik ogive di buat berdasarkan data frekuensi kumulatif kurang dari,
frekuensi kumulatif lebih dari dan frekuensi data yang telah ada pada
tabel distribusi frekuensi kumulatif. Berikut adalah grafik ogive dari
data pangkal ke tangan

Gambar 5.16 Ogive Lebar Tangan

Analisis grafik ogive lebar tangan terlihat pada gambar adanya


distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, yang grafiknya berupa
ogive positif, dan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, yang
grafiknya berupa ogive negatif. Sumbu datarnya (sumbu X)
menunjukkan tepi kelas, dan sumbu tegaknya (sumbu Y) menunjukkan
frekuensi kumulatif. Sumbu X pada titik koordinat pertama
menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 7 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 7, Sumbu X pada titik koordinat kedua
menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 15 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 15, Sumbu X pada titik koordinat
ketiga menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 19 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 19, Sumbu X pada titik koordinat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-25

keempat menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 21 dan sumbu Y


menunjukkan frekuensi sebesar 21, Sumbu X pada titik koordinat
kelima menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 25 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 25, Sumbu X pada titik koordinat
keenam menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 30 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 30.
3. Dimensi panjang jari ke-3
Perhitungan dimensi pangkal tangan dengan data yang telah diperoleh masih
berupa data acak atau data mentah dapat dibuat menjadi data yang
berkelompok, yaitu data yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu.
Berikut merupakan langkah-langkah pembuatan perhitungan manual distribusi
frekuensi dimensi pangkal tangan.
a. Penyusunan tabel distribusi frekuensi
1) Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar.
7,4 7,4 7,5 7,6 7,9 7,9 8,0 8,0 8,0 8,1
8,2 8,6 8,6 8,6 8,7 8,7 8,8 8,8 8,9 8,9
8,9 9,0 9,1 9,2 9,4 9,4 9,5 9,5 9,6 9,7
2) Menentukan jangkauan (range) dari data.
Jangkauan = data terbesar – data terkecil
R = 9,7 – 7,4
= 2,3
3) Menentukan banyaknya kelas (k). Banyak kelas ditentukan dengan
rumus sturgess.
k =1+3,3 log n
k =1+3,3 log30
k =1+4 ,874
k =5 ,874
≈6
4) Menentukan panjang interval kelas.
Panjang interval kelas
jangkauan (R)
i =
banyaknya kelas (k)
2,3
i=
5,874
i = 0,392 ≈ 0,4

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-26

5) Menentukan batas bawah kelas pertama.


Batas bawah kelas pertama dipilih dari data terkecil yaitu 7,4,
sedangkan panjang interval kelas 0,4 maka batas bawah kelas pertama
adalah 7,4-7,7.
6) Menuliskan frekuensi kelas sesuai dengan data.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Panjang Jari Ke-3


Frekuens Frekuensi Kumulatif (fk)
No Nilai Kelas Tepi Kelas X F
i Relatif Fk < % Fk > %
0 0 30 100
1. 7,4 – 7,7 7,35 – 7,75 7,55 4 13,33 4 13,33 26 86,67
2. 7,8 – 8,1 7,75 – 8,15 8,95 6 20,00 10 33,33 20 66,67
3. 8,2 – 8,5 8,15 – 8,55 9,35 1 3,33 11 36,67 19 63,33
4. 8,6 – 8,9 8,55 – 8,95 8,75 10 33,33 21 70,00 9 30,00
5. 9,0 – 9,3 8,95 – 9,35 9,15 3 10,00 24 80,00 6 20,00
6. 9,4 – 9,7 9,35 – 9,75 9,55 6 20,00 30 100 0 0
Jumlah 30

b. Perhitungan Nilai Ukuran Pemusatan


Perhitungan nilai ukuran pemusatan merupakan ukuran yang dapat
mewakili data secara keseluruhan. Perhitungan nilai ukuran pemusatan
yang digunakan adalah nilai tengah, median, modus.
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Panjang Jari Ke-3
Nilai Tengah
Nilai Kelas Tepi Kelas F f.X
(X)
7,4 – 7,7 7,35 – 7,75 7,55 4 30,2
7,8 – 8,1 7,75 – 8,15 8,95 6 53,7
8,2 – 8,5 8,15 – 8,55 9,35 1 9,35
8,6 – 8,9 8,55 – 8,95 8,75 10 87,5
9,0 – 9,3 8,95 – 9,35 9,15 3 27,45
9,4 – 9,7 9,35 – 9,75 9,55 6 57,3
∑ 265,5

1) Menghitung nilai rata-rata


Mean adalah rata-rata hitung dicari dengan perhitungan jumlah nilai
data dibagi oleh banyaknya observasi.
265,5
X́ =
30
X́ = 8,85

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-27

Analisis Nilai rata-rata hitung dengan X́ = rata-rata hitung (mean), Σ f


= 30, Σ f . X = 265,5 . sehingga diperoleh nilai rata-rata dimensi
pangkal tangan sebesar 8,85
2) Menghitung nilai Median
Median adalah nilai tengah dari nilai-nilai pengamatan setelah disusun
secara teratur menurut besarnya data.

1
Jumlah frekuensi n = 30 dan n = 15
2

1
Kelas median adalah ( Σ f 2 ) 0≥ n
2

f1+f2+f3+f4 = 21 ≥15
1
me = 8,55 +
2
[ ]
10
30 - 1
×0,4

me = 9,11
Analisis Perhitungan pada nilai tengah atau median dengan B= tepi
bawah kelas median, n = 30 ( Σ f 2 ) 0 = 1 . C = 0,4 f me = 10. Sehingga
diperoleh median dimensi pangkal tangan sebesar 9,11

3) Menghitung nilai Modus


Modus adalah nilai yang mempunyai frekuensi terbanyak dalam
kumpulan data.
d1
Mo=L+ .C
d1+ d2
9
Mo=8,55+ . 0,4
9+7
Mo=8,775
Analisis perhitungan pada modus nilai tepi bawah ditambah dengan
selisih kelas sebelumnya dibagi dengan selisih kelas sebelumnya
ditambah selisih kelas sesudahnya dikali interval kelas. Maka didapat
nilai modus senilai 8,775

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-28

c. Grafik Histogram, Poligon, Ogive


Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang
ada dengan garis atau gambar. Grafik tersebut dapat memberikan tampilan
data yang sudah didapatkan dari perhitungan manual yang sudah
diketahui. Dibawah merupakan tampilan dari masing-masing grafik untuk
dimensi panjang jari ke-3.

1) Grafik Histogram
Grafik histogram dibuat dari data tepi kelas dan frekuensi pada tabel
distribusi frekuensi yang telah dilakukan sebelumnya. Berikut adalah
grafik histogram dari data panjang jari ke-3.

Gambar 5.17 Histogram Panjang Jari Ke-3


Analisis grafik histogram panjang jari ke-3 dibuat dari data tepi
kelas dan frekuensi pada tabel distribusi frekuensi yang telah dilakukan
sebelumnya. grafik histogram dari data dimensi panjang jari ke-3
memiliki batang yang berhimpitan, atau menempel satu sama lainnya.
Sumbu X menyatakan tepi kelas. Tepi kelas sendiri merupakan batas
bawah dan batas atas dari masing-masing kelas. Sumbu Y menyatakan
frekuensi. Sumbu X pada batang pertama menunjukkan tepi kelas
7,35-7,75 dan sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 4, Sumbu X
pada batang kedua menunjukkan tepi kelas 7,75-8,15 dan sumbu Y nya
memiliki frekuensi sebesar 6, Sumbu X pada batang ketiga
menunjukkan tepi kelas 8,15-8,55 dan sumbu Y nya memiliki
frekuensi sebesar 1, Sumbu X pada batang keempat menunjukkan tepi
kelas 8,55-8,95 dan sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 10,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-29

Sumbu X pada batang kelima menunjukkan tepi kelas 8,95-9,35 dan


sumbu Y nya memiliki frekuensi sebesar 3, Sumbu X pada batang
keenam menunjukkan tepi kelas 9,35-9,75 dan sumbu Y nya memiliki
frekuensi sebesar 6.
2) Grafik Poligon
Grafik poligon adalah grafik yang dibuat berdasarkan data titik tengah
dari semua data yang telah dihitung sebelumnya dan frekuensi. Berikut
adalah grafik poligon dari data panjang jari ke-3.

Gambar 5.18 Poligon Panjang Jari Ke-3


Analisis grafik poligon panjang jari ke-3 dibuat dengan cara menarik
garis dari satu titik tengah yaitu nilai tengah. Grafik poligon
menggunakan titik tengah dengan menggabungkan titik-titik koordinat
titik tengah. Sumbu datarnya (sumbu X) menyatakan nilai tengah pada
grafik. Sumbu tegaknya (sumbu Y) menyatakan frekuensi pada grafik.
Sumbu X pada titik koordinat pertama menunjukkan titik tengah
sebesar 7,55 dan sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 4, Sumbu X
pada titik koordinat kedua menunjukkan titik tengah sebesar 8,95 dan
sumbu Y menunjukkan frekuensi sebesar 6, Sumbu X pada titik
koordinat ketiga menunjukkan titik tengah sebesar 9,35 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 1, Sumbu X pada titik koordinat
keempat menunjukkan titik tengah sebesar 8,75 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 10, Sumbu X pada titik koordinat
kelima menunjukkan titik tengah sebesar 9,25 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 3, Sumbu X pada titik koordinat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-30

keenam menunjukkan titik tengah sebesar 9,55 dan sumbu Y


menunjukkan frekuensi sebesar 6.
3) Grafik Ogive
Grafik ogive di buat berdasarkan data frekuensi kumulatif kurang dari,
frekuensi kumulatif lebih dari dan frekuensi data yang telah ada pada
tabel distribusi frekuensi kumulatif. Berikut adalah grafik ogive dari
data panjang jari ke-3

Gambar 5.19 Ogive Panjang Jari Ke-3


Analisis grafik ogive panjang jari ke-3 terlihat pada gambar adanya
distribusi frekuensi kumulatif kurang dari, yang grafiknya berupa
ogive positif, dan distribusi frekuensi kumulatif lebih dari, yang
grafiknya berupa ogive negatif. Sumbu datarnya (sumbu X)
menunjukkan tepi kelas, dan sumbu tegaknya (sumbu Y)
menunjukkan frekuensi kumulatif. Sumbu X pada titik koordinat
pertama menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 4 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 4, Sumbu X pada titik koordinat
kedua menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 10 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 10, Sumbu X pada titik koordinat
ketiga menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 11 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 11, Sumbu X pada titik koordinat
keempat menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 21 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 21, Sumbu X pada titik koordinat
kelima menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 24 dan sumbu Y

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-31

menunjukkan frekuensi sebesar 24, Sumbu X pada titik koordinat


keenam menunjukkan frekuensi kumulatif sebesar 30 dan sumbu Y
menunjukkan frekuensi sebesar 30.

5.2.3 Pengolahan Software


Perhitungan distribusi frekuensi dan ukuran pemusatan dapat dilakukan
dengan menggunakan software SPSS 16.0. Berikut langkah-langkah untuk
melakukan perhitungan distribusi frekuensi dan ukuran pemusatan menggunakan
software SPSS 16.0.
Langkah pertama, memilih software SPSS 16.0, setelah itu pada variable
view tulis Lebar_Tangan pada kolom lalu decimals diubah menjadi 1. Berikut
merupakan Gambar 5.20 Variable View.

Gambar 5.20 Variable View.


Langkah kedua, pilih Data View untuk memasukan data pada kolom
Lebar_Tangan. Sebanyak 30 data yang dimasukan pada kolom Lebar_Tangan.
Berikut merupakan Gambar 5.21 Data View.

Gambar 5.21 Data View

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-32

Langkah ketiga ialah pada menu bar pilih analyze, kemudian terdapat sub
menu descriptive statistic kemudian pilih frequencies untuk mendapatkan hasil
pendeskripsian statistik dari 30 data yang telah di input. Berikut merupakan
Gambar 5.22 Tampilan Analyze.

Gambar 5.22 Tampilan Analyze


Langkah keempat, setelah memilih frequencies maka akan masuk kedalam
kolom frequencies. Pindahkan Lebar_Tangan ke kolom Variable. Berikut
merupakan Gambar 5.23 Kolom Frequencies.

Gambar 5.23 Kolom Frequencies


Langkah kelima, yaitu memilih menu statistic, dan centang kotak mean,
median, mode pada kotak central tendency kemudian setelah dicentang pilih kotak
despersion lalu centang minimum dan maxsimum kemudian pilih continue.
Berikut tampilan Gambar 5.24 frequencies statistics.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-33

Gambar 5.24 frequencies statistics.


Langkah keenam memilih menu charts dan pilih centang kotak histogram
dan with normal curve kemudian setelah dicentang pilih kotak continue. Berikut
merupakan tampilan frequencies charts seperti Gambar 5.25.

Gambar 5.25 frequencies chart


Langkah terakhir pilih OK, maka akan keluar output dari data input
Lebar_Tangan. Output berupa output statistics dan grafik histogram. Berdasarkan
hasil dari pengolahan software SPSS 16.0 dari 30 data yang dimasukan, maka
akan tampil output dari Pangkal Tangan, Lebar Tangan dan Panjang Jari Ke 3.
Berikut merupakan output dari ketiga dimensi yaitu Pangkal Tangan, Lebar
Tangan dan Panjang Jari ke3 berupa output statistics dan grafik histogram.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-34

Gambar 5.26 Output Statistics Pangkal Tangan, Lebar Tangan, dan Panjang Jari Ke-3
Output diatas pangkal tangan memperlihatkan bahwa banyak data yang
valid atau dapat diolah adalah sebanyak 30 data dan tidak ada data yang tidak
dapat diolah atau missing. Nilai mean pada output ini adalah senilai 10.143
sedangkan nilai median yang didapat adalah 9.950 dan nilai mode atau modus
adalah 9.2. Terdapat lambang “a” pada mode mengartikan bahwa nilai modusnya
tidak tunggal. Artinya data tersebut memiliki lebih dari satu modus, maka yang
ditampilkan dari modus tersebut adalah angka yang nilainya paling kecil. Nilai-
nilai yang terdapat dalam output ini berbeda dengan nilai yang didapat pada
perhitungan manual karena pada perhitungan manual memungkinkan terjadinya
kesalahan dalam menghitung. Nilai minimum yang didapat adalah 8.5 dan nilai
maximumnya adalah 12.6.
Output lebar tangan memperlihatkan bahwa banyak data yang valid atau
dapat diolah adalah sebanyak 30 data dan tidak ada data yang tidak dapat diolah
atau missing. Nilai mean pada output ini adalah senilai 9,760. Dan nilai median
yang diperoleh adalah 9,150 dan nilai mode atau modus adalah 7,5. Terdapat
lambang “a” pada mode mengartikan bahwa nilai modusnya tidak tunggal.
Artinya data tersebut memiliki lebih dari satu modus, maka yang ditampilkan dari
modus tersebut adalah angka yang nilainya paling kecil. Nilai-nilai yang terdapat
dalam output ini berbeda dengan nilai yang didapat pada perhitungan manual
karena pada perhitungan manual memungkinkan terjadinya kesalahan dalam
menghitung. Nilai minimum yang didapat adalah 7,0 dan nilai maximumnya
adalah 13,2.
Output panjang jari ke-3 memperlihatkan bahwa banyak data yang valid
atau dapat diolah adalah sebanyak 30 data dan tidak ada data yang tidak dapat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-35

diolah atau missing. Nilai mean pada output ini adalah senilai 8,597 sedangkan
nilai median yang didapat adalah 8,700 dan nilai mode atau modus adalah 8.0.
Terdapat lambang “a” pada mode mengartikan bahwa nilai modusnya tidak
tunggal. Artinya data tersebut memiliki lebih dari satu modus, maka yang
ditampilkan dari modus tersebut adalah angka yang nilainya paling kecil. Nilai-
nilai yang terdapat dalam output ini berbeda dengan nilai yang didapat pada
perhitungan manual karena pada perhitungan manual memungkinkan terjadinya
kesalahan dalam menghitung. Nilai minimum yang didapat adalah 7,4 dan nilai
maximumnya adalah 9,7.

Gambar 5.27 Grafik Histogram Pangkal Tangan


Berdasarkan output histogram diatas nilai untuk pangkal tangan beberapa
bagian pada grafik kosong, disebabkan oleh data ukuran pangkal tangan yang
dimiliki tidak berada di dalam kelas interval. Kurva yang ada pada grafik
histogram diatas adalah kurva normal, batang-batang histogram yang berada di
sekitar grafik normal yang mengikuti arah garis atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal. Dalam grafik tersebut bahwa sumbu X
menyatakan tepi kelas dan sumbu Y menyatakan frekuensi. Grafik histogram pada
software terdapat mean yaitu nilai rata-rata pada jumlah data yang di input dengan
nilai rata-rata 10,14. Nilai std.deviation atau menyimpang pada grafik histogram
pangkal tangan sebesar 1.12. N adalah banyaknya jumlah data yang diinput
dengan banyak data sebanyak 30 data.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-36

Gambar 5.28 Grafik Histogram Lebar Tangan


Berdasarkan output histogram diatas tidak ada bagian pada grafik yang
kosong,maka seluruh data memiliki kelasnya masing-masing. Kurva yang ada
pada grafik histogram diatas adalah kurva normal, batang-batang histogram yang
berada di sekitar grafik normal yang mengikuti arah garis atau grafik
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal. Dalam grafik tersebut bahwa
sumbu X menyatakan tepi kelas dan Sumbu Y menyatakan frekuensi. Grafik
histogram pada software terdapat mean yaitu nilai rata-rata pada jumlah data yang
diinput dengan nilai rata-rata 9,76. Nilai std.deviation atau menyimpang pada
grafik histogram sebesar 1.93. N adalah banyaknya jumlah data yang diinput
dengan banyak data sebanyak 30 data.

Gambar 5.29 Grafik Histogram Panjang Jari Ke-3


Berdasarkan output histogram diatas nilai untuk panjang jari ke 3 beberapa
bagian pada grafik kosong, disebabkan oleh data ukuran panjang jari ke-3 yang
dimiliki tidak berada didalam kelas interval. Kurva yang ada pada grafik
histogram diatas adalah kurva normal, batang-batang histogram yang berada di

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-37

sekitar grafik normal yang mengikuti arah garis atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal. Dalam grafik tersebut bahwa sumbu X
menyatakan tepi kelas dan Sumbu Y menyatakan frekuensi. Grafik histogram
pada software terdapat mean yaitu nilai rata-rata pada jumlah data yang diinput
dengan nilai rata-rata 8,6. Nilai std.deviation atau menyimpang pada grafik
histogram panjang jari ke-3 sebesar 0,69. N adalah banyaknya jumlah data yang
diinput dengan banyak data sebanyak 30 data.

5.2.4 Analisa perbandingan perhitungan manual dan pengolahan software.


Analisis perbandingan merupakan menganalisis perbandingan antara hasil
perhitungan manual dengan pengolahan software. Berikut merupaka analisis hasil
perbandingan perhitungan manual dengan pengolahan software pada dimensi
pangkal tangan, lebar tangan dan panjang jari ke 3.
Tabel perbandingan merupakan tabel yang berisikan nilai mean, median
dan modus dari perhitungan manual dengan pengolahan software. Tabel
perbandingan bertujuan agar mempermudah membandingkan nilai-nilai tersebut.
Berikut merupaka tabel analisis hasil perbandingan perhitungan manual dengan
pengolahan software pada dimensi pangkal tangan, lebar tangan dan panjang jari
ke 3.
a. Dimensi Pangkal Tangan
Tabel 5.10 Perbandingan Pangkal Tangan
Manual Software
Mean 10,13 10,143
Median 9,967 9,950
Modus 9,710 9,2

Tabel ini tentang perbandingan antara mean, median, dan modus dari
perhitungan manual dan juga pengolahan software. perhitungan manual dan
juga pengolahan software pada pangkal tangan memiliki perbedaan, yaitu
mean pada perhitungan manual sebesar 10,13 sedangkan nilai yang dihasilkan
dengan pengolahan software sebesar 10,143. Median mengalami perbedaan,
pada perhitungan manual sebesar 9,967 sedangkan pada pengolahan
softwarenya sebesar 9,950. Modus pada perhitungan manual sebesar 9,710
sedangkan pada pengolahan software sebesar 9,2. Perbedaan dari pengolahan
software yaitu hasil nilainya lebih akurat bila memasukan datanya benar dan
tepat.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-38

Gambar 5.30 Grafik Perbandingan Histogram Pangkal Tangan


Grafik histogram untuk pangkal tangan yang manual menunjukkan nilai tepi
kelas dimulai dari 8,45 sampai 12,65 dan tidak ada kelas yang kosong, berarti
semua data memiliki kelasnya masing-masing, sedangkan pada grafik
histogram software tepi kelas dimulai dari 8.5 hingga 13. Tepi kelas pada
histogram manual tidak dibulatkan, sedangkan untuk tepi kelas pada
histogram software tepi kelas dibulatkan ke atas.
Grafik histogram pada software terdapat mean yaitu nilai rata-rata pada
jumlah data yang diinput dengan nilai rata-rata 10,14. Std Deviation pada
grafik histogram yaitu penyimpangan rata-rata dari suatu data. Standar
deviasi didapat dari titik tengah suatu kelas dikurangkan dengan rata-rata
hitung, selanjutnya dijumlahkan dan lalu dibagi dengan banyaknya data. Nilai
std.deviation atau menyimpang pada grafik histogram pangkal tangan sebesar
1,12. N adalah banyaknya jumlah data yang diinput dengan banyak data
sebanyak 30 data. Kurva yang ada pada grafik histogram diatas adalah kurva
normal, batang-batang histogram yang berada di sekitar grafik normal yang
mengikuti arah garis atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal. Grafik histogram software memiliki grafik batang yang tidak kosong
hal ini menunjukkan bahwa data memiliki kelasnya masing-masing.
b. Dimensi Lebar Tangan
Tabel 5.11 Perbandingan LebarTangan
Manual Software
Mean 9,81 9,760
Median 9,15 9,150
Modus 8,27 7,5
Tabel ini tentang perbandingan antara mean, median, dan modus dari
perhitungan manual dan juga pengolahan software. perhitungan manual dan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-39

juga pengolahan software pada pangkal tangan memiliki perbedaan, yaitu


mean pada perhitungan manual sebesar 9,81 sedangkan nilai yang dihasilkan
dengan pengolahan software sebesar 9,76. Median mengalami perbedaan,
pada perhitungan manual sebesar 9,15 tidak jauh berbeda dengan pengolahan
softwarenya sebesar 9,150. Modus pada perhitungan manual sebesar 8,27
sedangkan pada pengolahan software sebesar 7,5. Perbedaan dari pengolahan
software yaitu hasil nilainya lebih akurat bila memasukan datanya benar dan
tepat.

Gambar 5.31 Grafik Perbandingan Histogram Lebar Tangan


Grafik histogram yang manual menunjukkan nilai tepi kelas dimulai dari 6,95
sampai 13,55 dan tidak ada kelas yang kosong, berarti semua data memiliki
kelasnya masing-masing, sedangkan pada grafik histogram software tepi
kelas dimulai dari 7 hingga14. Tepi kelas pada histogram manual tidak
dibulatkan, sedangkan untuk tepi kelas pada histogram software tepi kelas
dibulatkan ke atas.
Grafik histogram pada software terdapat mean yaitu nilai rata-rata pada
jumlah data yang diinput dengan nilai rata-rata 9,76. Std Deviation pada
grafik histogram yaitu penyimpangan rata-rata dari suatu data. Standar
deviasi didapat dari titik tengah suatu kelas dikurangkan dengan rata-rata
hitung, selanjutnya dijumlahkan dan lalu dibagi dengan banyaknya data. Nilai
std.deviation atau menyimpang pada grafik histogram pangkal tangan sebesar
1.93. N adalah banyaknya jumlah data yang diinput dengan banyak data
sebanyak 30 data. Kurva yang ada pada grafik histogram diatas adalah kurva
normal, batang-batang histogram yang berada di sekitar grafik normal yang

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-40

mengikuti arah garis atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi


normal. Grafik histogram software memiliki grafik batang yang kosong hal
ini menunjukkan bahwa tidak adanya data yang termasuk kedalam interval
kelas tersebut.
c. Dimensi panjang jari ke 3
Tabel 5.12 Perbandingan Panjang jari ke-3
Manual Software
Mean 8,86 8,597
Median 8,71 8,700
Modus 8,775 8,0
Tabel ini tentang perbandingan antara mean, median, dan modus dari
perhitungan manual dan juga pengolahan software. perhitungan manual dan
juga pengolahan software pada panjang tangan ke-3 memiliki perbedaan,
yaitu mean pada perhitungan manual sebesar 8,86 sedangkan nilai yang
dihasilkan dengan pengolahan software sebesar 8,597. Median mengalami
sedikit perbedaan, pada perhitungan manual sebesar 8,71 sedangkan pada
pengolahan softwarenya sebesar 8,700. Modus pada perhitungan manual
sebesar 8,775 sedangkan pada pengolahan software sebesar 8,0. Perbedaan
dari pengolahan software yaitu hasil nilainya lebih akurat bila memasukan
datanya benar dan tepat.

Gambar 5.32 Grafik Perbandingan Histogram Panjang jari ke-3


Grafik histogram untuk panjang jari ke-3 yang manual menunjukkan nilai tepi
kelas dimulai dari 7,35 sampai 9,75 dan tidak ada kelas yang kosong, berarti
tidak ada data yang tidak memiliki kelas, sedangkan pada grafik histogram
software tepi kelas dimulai dari 7,25 hingga 9,75. Tepi kelas pada histogram

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019


V-41

manual tidak dibulatkan, dan juga untuk tepi kelas pada histogram software
tepi kelas tidak dibulatkan.
Grafik histogram pada software terdapat mean yaitu nilai rata-rata pada
jumlah data yang diinput dengan nilai rata-rata 8,6. Std Deviation pada grafik
histogram yaitu penyimpangan rata-rata dari suatu data. Standar deviasi
didapat dari titik tengah suatu kelas dikurangkan dengan rata-rata hitung,
selanjutnya dijumlahkan dan lalu dibagi dengan banyaknya data. Nilai
std.deviation atau menyimpang pada grafik histogram pangkal tangan sebesar
0.69. N adalah banyaknya jumlah data yang diinput dengan banyak data
sebanyak 30 data. Kurva yang ada pada grafik histogram diatas adalah kurva
normal, batang-batang histogram yang berada di sekitar grafik normal yang
mengikuti arah garis atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi
normal. Grafik histogram software memiliki grafik batang yang kosong hal
ini menunjukkan bahwa tidak adanya data yang termasuk kedalam interval
kelas tersebut.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2018 / 2019

Anda mungkin juga menyukai