Anda di halaman 1dari 12

1

DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI


DAN GRAFIKNYA
Oleh :
Malalina (20102512008)
Febrina Bidasari (20102512018)
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya

A. PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Menurut Hasan (2009) Distribusi Frekuensi adalah Susunan data menurut
kelas-kelas interval tertentu atau menurut katagori tertentu dalam sebuah daftar.
Menurut Riduwan (2003) Distribusi frekuensi adalah Penyusunan suatu
data mulai dari terkecil sampai terbesar yang membagi banyaknya data kedalam
beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk dalam distribusi frekuensi adalah
Untuk memudahkan data dalam penyajian, mudah dipahami, dan mudah dibaca
sebagai informasi, pada gilirannya digunakan untuk perhitungan membuat gambar
statistik dalam berbagai bentuk penyajian data.

B. BAGIAN-BAGIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Menurut Hasan (2009) bagian-bagian distribusi frekuensi adalah sebagai
berikut :
1. Kelas-kelas
Kelas adalah kelompok nilai data
2. Batas Kelas
Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas
yang lain. Ada dua batas kelas yaitu :
a. Batas bawah kelas terdapat disebelah kiri deretan kelas
b. batas atas kelas terdapat disebelah kanan deretan kelas
3. Tepi Kelas
Terpi kelas adalah batas kelas yang tidak memiliki lubang untuk angka
tertentu antara kelas yang satu dengan kelas yang lain.
2

Tepi kelas ini kegunaanya waktu pembuatan histogram. Apabila ujung atas
interval kelas pertama ditambah ujung bawah interval kedua dan dikalikan
setengah, maka hasil tersebut dinamakan tepi kelas, atau ujung bawah interval
kelas dikurangi 0,5; 0,05 bahkan 0,005 tergantung ketelitian data yang dibuat
oleh peneliti dan diujung kelas atas ditambah 0,5; 0,05; 0,005 maka nilai itu
dinamakan batas kelas.
4. Titik tengah kelas
adalah nilai data yang terletak ditengah-tengah kelas
Titik tengah kelas = (batas atas kelas + batas bawah kelas)
5. Interval
adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas yang lain
6. Panjang interval kelas
adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas
7. Frekuensi kelas
adalah banyaknya data yang termasuk kedalam kelas tertentu.
Contoh :
Interval
Kelas
Turus Frekuensi
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
III
IIII
IIII
IIII III
IIII IIII II
IIII IIII IIII IIII III
IIII I
3
4
4
8
12
23
6
Dari distribusi frekuensi diatas :
a. Banyaknya kelas adalah 7
b. Batas kelas-kelas adalah 9, 21, 22, 34, ...
c. Batas bawah kelas-kelas adalah 9, 22, 35, 48, 61, 74, 87
d. Batas atas kelas-kelas adalah 21, 34, 47, 60, 73, 86, 99
e. Tepi bawah kelas adalah 8,5; 21,5; 34,5; 47,5; 60,5; 73,5; 86,5
f. Tepi atas kelas adalah 21,5; 34,5; 47,5; 60,5; 73,5; 86,5; 99,5
g. Titik tengah kelas adalah 15, 28, 41, 54, 67, 80, 93
3

h. Interval Kelas adalah 9-21, 22-34, 35-47, 48-60, 61-73, 74-86, 87-99.
i. Panjang Interval kelas-kelas masing-masing 13.
j. Frekuensi kelas-kelas adalah 3, 4 ,4 ,8 ,12 ,23 ,6.

C. PENYUSUNAN DISTRIBUSI FREKUENSI
1) Mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar
2) Tentukan Range atau jangkauan data (R)
Jangkauan = data terbesar data terkecil
3) Tentukan banyak kelas (k)
Rumus Sturgess :
k=1+3,3 log n
4) Tentukan panjang interval kelas (i)
i = Jangkauan / banyak kelas
5) Batas bawah kelas pertama
Batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil atau data
terkecil yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil dari data
terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval kelasnya.
6) Menuliskan frekuensi kelas secara melidi dalam kolom turus atau tally
(sistem turus) sesuai banyaknya data.
Contoh :
Interval Kelas Turus Frekuensi
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
III
IIII
IIII
IIII III
IIII IIII II
IIII IIII IIII IIII III
IIII I
3
4
4
8
12
23
6
7) Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka
frekuensi (f)
Interval Kelas Frekuensi
9-21
22-34
3
4
4

35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
4
8
12
23
6

CONTOH MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Data hasil ujian akhir Mata Kuliah Statistika dari 60 orang mahasiswa
23 60 79 32 57 74 52 70 82 36
80 77 81 95 41 65 92 85 55 76
52 10 64 75 78 25 80 98 81 67
41 71 83 54 64 72 88 62 74 43
60 78 89 76 84 48 84 90 15 79
34 67 17 82 69 74 63 80 85 61
Buatlah daftar distribusi frekuensi dari data diatas :
Penyelesaian :
a. Urutkan data
10 32 43 55 62 67 72 76 79 81 84 89
15 34 48 57 63 67 74 76 79 81 84 90
17 36 52 60 64 69 74 77 80 82 85 92
23 41 52 60 64 70 74 78 80 82 85 95
25 41 54 61 65 71 75 78 80 83 88 98
b. Jangkauan (R) = 98 10 = 88
c. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log 60 = 6,8 7
d. Lebar interval kelas (i) = 88 / 7 = 12,5 13
e. Batas kelas pertama, misalnya diambil 9
f. Menuliskan frekuensi secara melidi / turus
Interval Kelas Turus Frekuensi
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
III
IIII
IIII
IIII III
IIII IIII II
3
4
4
8
12
3

74-86
87-99
IIII IIII IIII IIII III
IIII I
23
6



g. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan cara memindahkan semua angka
frekuensi (f)
Interval Kelas Frekuensi
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
3
4
4
8
12
23
6

D. HISTOGRAM, POLIGON FREKUENSI DAN KURVA
1. Histogram Dan Poligon Frekuensi
Histogram dan poligon frekuensi adalah dua grafik yang sering digunakan
untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Histogram merupakan grafik batang
dari distribusi frekuensi dan poligon frekuensi merupakan grafik garisnya.
Pada histogram, batang-batangnya saling melekat atau berimpitan, sedang
poligon frekuensi dibuat dengan cara menarik garis dari satu titik tengah batang
histogram ke titik tengah batang histogram yang lain. Agar diperoleh poligon
tertutup, harus dibuat dua kelas baru dengan panjang kelas sama dengan frekuensi
nol pada kedua ujungnya. Pembuatan dua kelas baru itu diperbolehkan karena luas
histogram dan poligon yang tertutup sama.
Pada pembuatan histogram digunakan sistem salib sumbu. Sumbu
mendatar (sumbu X) menyetakan interval kelas (tepi bawah dan tepi atas masing-
masing kelas) dan sumbu tegak (sumbu Y) menyatakan frekuensi.
Contoh Data hasil ujian akhir Mata Kuliah Statistika dari 60 orang mahasiswa
Interval Kelas Frekuensi Tepi Interval Kelas Titik Tengah
9-21 3 8,5 21,5 15
6

22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
4
4
8
12
23
6
21,5 34,5
34,5 47,5
47,5 60,5
60,5 73,5
73,5 86,5
86,5 99,5
28
41
54
67
80
93


2. Kurva Frekuensi
Kurva distribusi frekuensi disingkat kurva frekuensi yang telah dihaluskan
mempunyai berbagai bentuk dengan ciri-ciri tertentu. Bentuk-bentuk kurva
distribusi frekuensi asalah sebagai berikut :
No Bentuk Kurva Gambar
1 Simetris atau berbentuk lonceng
Ciri-cirinya ialah nilai variabel di
samping kiri dan kanan yang berjarak
sama terhadap titik tengah (yang
frekuensinya terbesar) mempunyai
frekuensi yang sama. Bentuk kurva
simetris sering dijumpai dalam distribusi
bermacam-macam variabel, karena itu
dinamakan distribusi normal.


7

2 Tidak simetris atau condong
Ciri-cirinya ialah ekor yang satu lebih
panjang daripada ekor kurva lainnya.
Jika kurva lebih panjang berada
disebelah kanan kurva disebut kurva
condong ke kanan (mempunyai
kecondongan positif), sebaliknya disebut
condong ke kiri (mempunyai
kecondongan negatif)
Condong ke kanan
Condong ke kiri
3 Bentuk J atau J terbalik
Ciri-cirinya ialah salah satu nilai ujung
kurva memiliki frekuensi maksimum



Bentuk J



Bentuk J Terbalik
4 Bentuk U
Ciri-cirinya kedua ujung kurva memiliki
frekuensi maksimum

5 Bimodal
Ciri mempunyai dua maksimum




6 Multinom
Ciri mempunyai lebih dari dua
maksimum


8

7 Uniform
Terjadi bila nilai-nilai variabel dalam
suatu interval mempunyai frekuensi
sama


E. JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI
1. DISTRIBUSI FREKUENSI BIASA
adalah distribusi yang hanya berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok.
Ada 2 yaitu :
a. Distribusi frekuensi numerik
adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelasnya dinyatakan dalam
angka.
Interval Kelas Frekuensi
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
3
4
4
8
12
23
6

b. Distribusi frekuensi peristiwa
adalah distribusi yang pembagian kelasnya dinyatakan berdsarkan
golongan data yang ada.
Distribusi Frekuensi Mahasiswa Pendidikan Matematika
Semester Frekuensi
1
2
3
4
5
6
7
8
100
80
78
70
55
40
20
5
Jumlah 448

9

2. DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF
Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan nilai-
nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang terkandung
dalam kumpulan data yang berdistribusi tertentu distribusi frekuensi relatif dapat
dirumuskan :
,... 3 , 2 , 1 %, 100 = =

i x
f
f
f
i
relatif

Keterangan
f
i
= frekuensi kelas ke-i
f = jumlah frekuensi
Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk perbandingan, desimal,
ataupun persen.

Contoh Distribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
Interval
Kelas
Frekuensi
Frekuensi Relatif (%)
Perbandingan Desimal Persen
9- 21 3
60
3

0,050 5%
22- 34 4
60
4

0,067 7%
35- 52 4
60
4

0,067 7%
48- 35 8
60
8

0,133 13%
61- 81 12
60
12

0,200 20%
74- 36 23
60
23

0,383 38%
87- 112 6
60
6

0,100 10%
60 1 1 100%

2. DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF
Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan
frekuensi kumulatif. Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang dijumlah.
Distribusi frekuensi kumulatif memiliki grafik atau kurva yang disebut OGIF.
Pada ogif dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan digunakan nilai batas kelas.
Ada dua macam Distribusi frekuensi kumulatif, yaitu :
1. Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
10

Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi yang
memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nilai batas kelas
suatu interval tertentu.
2. Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi yang
memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai lebih dari nilai batas kelas
suatu interval tertentu.

CONTOH : Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata
Kuliah Statistika
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi frekuensi Kumulatif Kurang Dari
Interval
Kelas
Frekuensi Batas Kelas Frekuensi Kumulatif

9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99

3
4
4
8
12
23
6
< 9
< 22
< 35
< 48
< 61
< 74
< 87
< 100
= 0
0 + 3 = 3
0 + 3 + 4 = 7
0 + 3 + 4 + 4 = 11
0 + 3 + 4 + 4 + 8 = 19
0 + 3 + 4 + 4 + 8 + 12 = 31
0 + 3 + 4 + 4 + 8 + 12 + 23 = 54
0 + 3 + 4 + 4 + 8 + 12 + 23 + 6 = 60

Gambar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari


0
3
7
11
19
31
34
60
0
10
20
30
40
30
60
70
0 20 40 60 80 100 120
I
r
e
k
u
e
n
s
|

k
u
m
u
|
a
t
|
f
N||a| U[|an Stat|st|ka
11

CONTOH : Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah
Statistika
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi frekuensi Kumulatif Lebih Dari
Interval
Kelas
Frekuensi Batas Kelas Frekuensi Kumulatif
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99
3
4
4
8
12
23
6
> 9
> 22
> 35
> 48
> 61
> 74
> 87
> 100
= 60
60 3 = 57
60 3 4 = 53
60 3 4 4 = 49
60 3 4 4 8 = 41
60 3 4 4 8 12 = 29
60 3 4 4 8 -12 23 = 6
60 3 4 4 8 12 23 6 = 0

Gambar distribusi frekuensi kumulatif lebih dari


60
37
33
49
41
29
6
0
0
10
20
30
40
30
60
70
0 20 40 60 80 100 120
I
r
e
k
u
e
n
s
|

k
u
|
u
m
a
t
|
f
N||a| U[|an Stat|st|k
12

DAFTAR PUSTAKA


Hasan, Iqbal. 2009. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif).
Jakarta:Bumi Aksara
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung:Tarsito
Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung:Alfabeta.
Widyantini. 2004. Statistika. Yogyakarta:PPPG Matematika

Anda mungkin juga menyukai