Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Statistik memegang peran penting dalam penelitian,baik dalam
penyusunan model,perumusan hipotesa dalam pengembangan alat dan
instrumen pengumpulan data,dalam penyusunan desain penelitian ,dalam
penentuan sampel dan dalam analisa data.dalam bayak hal ,pengolahan dan
analisa datya tidak luput dari penerapan tehnik dan metode statistik tertentu
,yang mana kehadiranya dapat memberikan dasar bertolak dalam
menjelaskan hubungan-hubungan yang terjadi.statistik dapat digunakan
sebagai alat untuk memgetahui apakah hu bungan kualitas antara dua atau
lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu kualitas empiris
atau hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Di dalam statistik deskriptif kita selalu mengusahakan agar data dapat
disajikan dalam bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan lebih
cepat dimengerti. Jika data yang ada hanya sedikit, kita tidak mengalami
kesulitan untuk membaca dan mengerti angka-angka itu, tetapi apabila data
yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka untuk mengerti data tersebut
kita akan mengalami kesulitan. Untuk memudahkannya data harus disusun
secara sistematis atau teratur kedalam distribusi frekuensi

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Apa pengertian distribusi prekuensi
2. Cara membuat Tabel Distribusi Frekuensi
3. Bagian – bagian distribusi frekuensi
4. Jenis-jenis Distribusi Frekuensi

1
C. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui distribusi Frekuensi
2. Untuk mengetahui bagian-bagian distribusi frekuensi
3. Untuk mengetahui cara membuat Tabel Distribusi Frekuensi
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Distribusi Frekuensi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Data yang telah diperoleh dari suatu penelitian yang masih berupa data
acak atau data mentah dapat dibuat menjadi yang berkelompok, yaitu data
yang telah disusun ke dalam kelas-kelas tertentu. Daftar yang memuat data
berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi. Jadi, distrubusi
frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau
menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar.
Distribusi frekuensi, dapat diperoleh keterangan atau gambaran sederhana
dan sistematis dari data yang diperoleh.

B. BAGIAN BAGIAN DISTRIBUSI FREKUENSI


Sebuah distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian sebagai berikut.
1. Kelas-kelas (class)
Kelas adalah kelompok nilai data atau interval.

2. Batas kelas (class limits)


Batas kelas adalah nilai-nilai yang membatasi kelas yang satu dengan
kelas yang lain. Terdapat dua batas kelas yaitu:
a. Batas kelas bawah (lower class limits), terdapat di deretan sebelah kiri
setiap kelas.
b. Batas kelas atas (upper class limits), terdapat di deretan sebelah kanan
setiap kelas. Batas kelas merupakan batas semu dari setiap kelas,
karena di antara kelas yang satu dengan kelas yang lain masih terdapat
lubang tempat angka-angka tertentu.

3
3. Tepi kelas (class boundery/real limits/true class limits)
Tepi kelas juga disebut batas nyata kelas, yaitu batas kelas yang tidak
memiliki lubang untuk angka tertentu antara kelas yang satu dengan kelas
yang lain. Terdapat dua tepi kelas, yaitu :
a. Tepi bawah kelas atau batas kelas bawah sebenarnya.
b. Tepi atas kelas atau batas kelas atas sebenarnya. Penentuang tepi kelas
bawah dan tepi kelas atas tergantung pada keakuratan pencatatan data.
Misalnya, data dicatat dengan ketelitian sampai satu desimal, maka
rumus tepi bawah kelas dan tepi atas kelas ialah sebagai berikut.
1) Tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
2) Tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5.

4. Titik tengah kelas atau tanda kelas (class mid point, class marks)
Titik tengah kelas adalah angka atau nilai data yang tepat terletak di
tengah suatu kelas. Titik tengah kelas merupakan nilai yang mewakili
kelasnya. Titik tengah kelas = (batas atas + batas bawah) kelas

5. Interval kelas (class interval)


Interval kelas adalah selang yang memisahkan kelas yang satu dengan
kelas yang lain.

6. Panjang interval kelas atau luas kelas (interval size)


Panjang interval kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah
kelas.

7. Frekuensi kelas (class frequency)


Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas
tertentu.

4
C. CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI

Contoh: Penjualan agen tiket PT Garuda per hari dalam jutaan rupiah
21.36 5.45 19.84 29.34 10.85 34.82 19.71 20.84
10.37 22.50 32.50 18.40 22.49 17.50 12.25 11.50
33.55 19.87 20.63 6.12 12.72 24.15 36.90 23.81
18.25 26.70 24.25 31.12 7.83 11.95 17.35 33.82
26.43 12.73 8.89 19.50 17.84 26.42 22.50 5.57
24.97 37.81 27.16 23.35 25.15 34.75 13.84 23.05
14.67 24.81 15.95 27.48 21.50 16.44 24.61 10.00
27.49 17.75 31.84 18.75 26.80 21.75 28.40 22.46
24.76 15.10 23.11 30.26 16.30 18.64 9.36 17.89
17.45 28.50 13.52 21.50 14.59 14.59 29.30 29.65

Menentukan Jumlah Kelas

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 Log 80

= 7,28 ———Ø 7

Mencari Range

Nilai Terkecil : 5,45

Nilai Terbesar : 37,82

Range = Nilai terbesar – Nilai terkecil

= 37,82 – 5,45

= 32,37 ………..Ø 32

5
Menentukan Panjang Kelas

Panjang Kelas = Range / Jumlah Kelas

= 32/7

= 4,57 …………….Ø 5

Menentukan Kelas

Penjualan
Kelas
(Dalam Jutaan Rp)
Kelas I 5 – 9,99
Kelas II 10 – 14,99
Kelas III 15 – 19,99
Kelas IV 20 – 24,99
Kelas V 25 – 29,99
Kelas VI 30 – 34,99
Kelas VII 35 – 39,99

D. JENIS-JENIS DISTRIBUSI FREKUENSI


Berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, distribusi frekuensi dapat
dibedakan atas tiga jenis, yaitu distribusi frekuensi biasa, distrubusi frekuensi
ralatif, distribusi frekuensi kumulatif.
1. Disribusi frekuensi biasa
Distribusi frekuensi biasa adalah distribusi frekuensi yang hanya berisikan
jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas. Ada dua jenis
distribusi frekuensi biasa yaitu :
a. Distrubusi frekuensi numeric
Distribusi frekuensi numerik adalah distribusi frekuensi yang
pembagian kelasnya dinyatakan dalam angka.

6
Contoh:
TABEL PELAMAR PERUSAHAAN “XYZ”
Umur (tahun) Frekuensi
20 – 24 15
25 – 29 20
30 – 34 9
35 – 39 4
40 – 44 2
Jumlah 50

b. Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori


Distribusi frekuensi peristiwa atau kategori adalah distribusi frekuensi
yang pembagian kelasnya dinyatakan berdasrkan data atau golongan
data yang ada.
Contoh:
TABEL HASIL PELEMPARAN DADU SEBANYAK 30 KALI
Angka Dadu (x) Banyaknya Peristiwa (f)
1 4
2 6
3 5
4 3
5 8
6 4
Jumlah 30

2. Distribusi frekuensi relative


Distribusi frekuensi relatif adalah distribusi frekuensi yang berisikan
nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang

7
terkandung dalam kumpulan data yang berdistribusi tertentu. Dengan
rumus :
Misalnya distrubusi frekuensi memiliki 4 buah interval kelas dengan
frekuensi masing-masing: maka distrubusi yang terbentuk adalah

Interval Kelas Frekuensi Frekuensi relatif


Interfal kelas ke-1 .
.

Interval kelas ke-2 .


.
.
. .
.
.
Interval kelas ke-k
jumlah

Frekuensi relatif kadang-kadang dinyatakan dalam bentuk


perbandingan desimal ataupun persen.
Contoh :

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF


Interval Kelas Frekuensi Frekuensi Relatif
(tinggi (cm)) (banyak murid) Per Desimal Persen
140 – 144 2 2/50 0.04 4
145 – 149 4 4/50 0,08 8
150 – 154 10 10/50 0,20 20
155 – 159 14 14/50 0,28 28
160 – 164 12 12/50 0,24 24
165 – 169 5 5/50 0,10 10
170 – 174 3 3/50 0,06 6
Jumlah 50 1 1 100

8
3. Distribusi frekuensi kumulatif
Distribusi frekuensi kumulatif adalah distribusi frekuensi yang
berisikan frekuensi kumilatif. Frekuensi kumulatif adalah frekuensi yang
dijumlahkan.
Distribusi frekuensi kumulatig memiliki grafik atau kurva yang
disebut ogif. Pada ogif dicantumkan frekuensi kumulatifnya dan
digunakan nilai batas kelas.
Ada dua macam distrubusi frekuensi kumulatif, yaitu diatrubusi
frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih dari.
a. Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari
Disrtibusi frekuensi kumulatif kurang dari adalah distribusi frekuensi
yang memuat jumlah frekuensi yang memiliki nilai kurang dari nialai
batas kelas suatu interval.
b. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari
Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari adalah distribusi frekuensi
yang memuat jumlah frekuensi yang memilii lebih dari nilai batas
kelas suatu interval tertentu.
Contoh:

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF KURANG DARI


Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang dari
Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
< 140 =0
=2
140 – 144 2 < 145 0+2
=6
145 – 149 4 < 150 0+2+4
= 16
150 – 154 10 < 155 0 + 2 + 4 + 10
= 30
155 – 159 14 < 160 0 + 2 + 4 + 10 + 14
= 42
160 – 164 12 < 165 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12
= 47
165 – 169 5 < 170 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 + 5
= 50
170 - 174 3 < 175 0 + 2 + 4 + 10 + 14 + 12 + 5 + 3

9
TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI

Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari


Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif
140 – 144 2 > 140 = 50
= 48
145 – 149 4 > 145 50 - 2 = 44
150 – 154 10 > 150 50 - 2 - 4 = 34
155 – 159 14 > 155 50 - 2 - 4 - 10 = 20
160 – 164 12 > 160 50 - 2 - 4 - 10 - 14 =8
165 – 169 5 > 165 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 =3
170 - 174 3 > 170 50 - 2 - 4 - 10 - 14 - 12 - 5 =0
> 175 50 - 2 - 4 – 10-14- 12 - 5 - 3

10
BAB III

CONTOH SOAL DAN JAWABANNYA

Bila data hasi survey tentang produktivitas padi sawah pada suatu desa
adalah sebagai berikut:

15 5 11 7 9
15 10 11 6 9
15 10 8 6 13
5 10 8 7 13
5 12 8 9 14

Berkaitan dengan data diatas jawablah pertanyaan berikut:

1. Susunlah data diatas kedalam daftar distribusi frekuensi,


Jawab :
Daftar distribusi frekuensi
a. Range = Data terbesar – Data terkecil
15 – 5 = 10

b. K = 1 + 3,33 log N
= 1 + 3,33 log 25
= 5,662
=5

c. I = R/K
= 10/5
=2

d. Limit bawah kelas yang pertama


Karena data terkecil adalah 5 maka limit bawah kelas yang pertama
adalah 5

11
e. Batas bawah dari batas kelas yang pertama
Limit bawah dari kelas yang pertama dikurangi 0,5 = 4,5

f. Batas atas dari batas kelas yang pertama


I = BaKls – BbKls
2 = BaKls – 4,5
BaKls = 6,5

g. Limit atas dari kelas yang pertama


Batas atas dari batas kelas yang pertama dikurangi 0,5 = 6

Daftar distribusi frekuensi absolut

Titik Tengah
Kelas Batas Kelas Tally Frekuensi
Kelas
5–6 4.5 – 6,5 5,5 5
7–8 6,5 – 8,5 7,5 5
9 – 10 8,5 – 10,5 9,5 6
11 – 12 10,5 – 12,5 11,5 3
13 – 14 12,5 – 14,5 13,5 3
15 – 16 14,5 – 16,5 15,5 3
Total 25

2. Susunlah data diatas kedalam daftar distribusi frekuensi relatif dan


persentase
Jawab :

Daftar distribusi frekuensi relatif

Titik Tengah Frekuensi


Kelas Batas Kelas Tally
Kelas relatif
5–6 4.5 – 6,5 5,5 5/25
7–8 6,5 – 8,5 7,5 5/25

12
9 – 10 8,5 – 10,5 9,5 6/25
11 – 12 10,5 – 12,5 11,5 3/25
13 – 14 12,5 – 14,5 13,5 3/25
15 – 16 14,5 – 16,5 15,5 3/25
Total 25/25

Daftar distribusi frekuensi persentae ( % )

Titik Tengah Frekuensi ( %


Kelas Batas Kelas Tally
Kelas )
5–6 4.5 – 6,5 5,5 20
7–8 6,5 – 8,5 7,5 20
9 – 10 8,5 – 10,5 9,5 24
11 – 12 10,5 – 12,5 11,5 12
13 – 14 12,5 – 14,5 13,5 12
15 – 16 14,5 – 16,5 15,5 12
Total 100

3. Susunlah data diatas kedalam daftar distribusi frekuensi komulatif untuk


tanda kelas lebih kecil atau sama dengan (≥)
Jawab :

Daftar distribusi frekuensi komulatif lebih besar dari (≥)

Batas Kelas Titik Tengah Kelas Tally Frekuensi


≥ 4.5 5,5 25
≥ 6,5 7,5 20
≥ 8,5 9,5 15
≥ 10,5 11,5 9
≥ 12,5 13,5 6
≥ 14,5 15,5 3
Total

13
4. Susunlah data diatas kedalam daftar distribusi frekuensi komulatif untuk
tanda kelas lebih kecil atau sama dengan (≤)
Jawab :

Daftar distribusi frekuensi komulatif lebih kecil dari (≤)

Batas Kelas Titik Tengah Kelas Tally Frekuensi


≥ 4.5 5,5 0
≥ 6,5 7,5 5
≥ 8,5 9,5 10
≥ 10,5 11,5 16
≥ 12,5 13,5 19
≥ 14,5 15,5 22
Total

Susunlah tabel distribusi frekuensi dari distribusi nilai ujian statistik


ekonomi I dari 76 orang mahasiswa.

Raw Data:

60 50 60 75 60 55 80 60 50 90
50 65 70 80 70 40 50 60 45 45
40 45 60 70 70 80 90 90 75 60
50 45 40 50 60 80 60 60 70 40
75 70 80 70 60 50 60 70 85 85
60 50 45 50 60 70 70 80 90 85
60 80 60 50 70 60 70 60 80 60
75 60 50 50 60 65

5. Ubah menjadi Array Data

Jawab :

40 40 40 40 45 45 45 45 45 50
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
50 55 60 60 60 60 60 60 60 60

14
60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
60 60 60 65 65 70 70 70 70 70
70 70 70 70 70 70 70 75 75 75
75 80 80 80 80 80 80 80 80 80
85 85 85 90 90 90

6. Selesaikan Aturan Sturges


Jawab :
Jawab:
1. r = a - b
= 90 - 40
= 50

2. K = 1 + 3.332 Log N
= 1 + 3.332 Log 76
= 1 + 3.332 (1.88)
= 1 + 6.266
= 7.266
=8

3. i = r / k
= 50 / 8
= 6.25
=7
Catatan: Dalam aturan sturges, bila hasilnya dalam bentuk koma, misalnya
7.266 maka dibulatkan menjadi 8 atau 6.5 dibulatkan jadi 7.

15
7. Buat tabel distribusi frekuensi

Tabel Distribusi Frekuensi

No Nilai Frekuensi Frekuensi Frekuensi


(F) Kumulatif Relatif
1 40 – 46 9 9 0.11
2 47 - 53 12 21 0.15
3 54 - 60 22 43 0.28
4 61 - 67 2 45 0.02
5 68 - 74 12 57 0.15
6 75 - 81 13 70 0.17
7 82 - 88 3 73 0.03
8 89 - 95 3 76 0.03
Jumlah 76 0.94

Keterangan:

a. Kolom nilai disebut Interval. Tadi sudah dicari berapa intervalnya


yaitu 7. Jadi, data setiap baris pada kolom nilai harus berjumlah 7.
Misalnya, 40 - 46 jumlahnya ada 7 (40, 41, 42, 43, 44, 45, 46)

b. Frekuensi: berapa kali muncul data pada kolom nilai. Misalnya, 40 -


46 (lihat array data yang telah kita susun tadi), angka 40 muncul
sebanyak 4 kali dan angka 45 muncul sebanyak 5 kali. Jadi,
frekuensinya adalah 9

c. Frekuensi kumulatif: lihat penjelasan sebelumnya (Frekuensi


Kumolatif adalah frekuensi pada setiap kelas interval dijumlahkan
dengan seluruh frekuensi pada kelas - kelas interval sebelumnya).
Misalnya, dari tabel di atas kiat ambil Frekuensinya 22. Jadi, frekuensi
kumulatifnya adalah 22 + 21 = 43.

16
d. frekuensi relatif: membandingkan / membagi frekuensi setiap kelas
dengan jumlah frekuensi secara keseluruhan. Misalnya, dari tabel kita
ambil frekuensinya 9, jadi frekuensi relatifnya adalah 9 / 76 = 0.11

Tabel berikut menyatakan data dari setiap pertandingan di liga sepakbola


tingkat SMK se-Jakarta tahun 2007/2008.

Banyaknya gol
Frekuensi
yang terjadi
0 5
1 11
2 15
3 12
4 6
5 3
6 2

8. Buatlah daftar distribusi frekuensi kumulatif lebih dari (>) dari data
di atas.
Jawab :
. Daftar distribusi frekuensi kumulatif lebih dari (>)

Banyaknya gol Frekuensi kumulatif


Frekuensi
yang terjadi lebih dari (fkk)
0 5 54
1 11 49
2 15 38
3 12 23
4 6 11
5 3 5
6 2 2

17
9. Tentukan banyak pertandingan yang terjadi pada liga sepakbola
tersebut.
Jawab :
Banyak pertandingan yang terjadi pada liga sepakbola tersebut dilihat dari
jumlah frekuensi 5 + 11 + 15 + 12 + 6 + 3 + 2 = 54 pertandingan.

10. Tentukan banyak pertandingan dimana pada pertandingan tersebut


kurang dari atau sama dengan empat gol terjadi.
Jawab :
Banyak pertandingan dimana pada pertandingan tersebut kurang dari atau
sama dengan empat gol terjadi adalah 5 + 11 + 15 + 12 + 6 = 49
pertandingan.

18
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ketika melakukan suatu pengukuran sering di jumpai besar hasil
pengukuran yang di peroleh biasanya bervariasi. Apabila kita perhatikan data
tersebut, sangatlah sulit bagi kita untuk menarik kesimpulan yang berarti.
Untuk memperoleh gambaran yang baik mengenai data tersebut, data tersebut
perlu di olah terlebih dahulu. Maka dari sinilah perlunya kita mempelajari
namanya frekuensi distribusi.
Distribusi Frekuensi adalah pengelompokkan data ke dalam beberapa
kategori yang menunjukkan banyaknya data dalam setiap kategori, dan setiap
data tidak dapat dimasukkan ke dalam dua atau lebih kategori. Distribusi
frekuensi adalah susunan data dalam bentuk tunggal atau kelompok menurut
kelas-kelas tertentu dalam sebuah daftar

19
DAFTAR PUSTAKA

Afrinando, R. (2014). Probabilitas dan Statistika. Fakultas Teknik. Universitas


Andalas Padang. Padang.

Ruslang, T. (2010). Statistik Ekonomi I Frekuensi Distribusi. Parepare: Scribd.

Suprapto. (2009). Kemencengan (Skewness). Program Kuliah Karyawan. Universitas


Mercu Buana Jakarta. Jakarta.

20
21

Anda mungkin juga menyukai