Anda di halaman 1dari 21

Peran Surveilans dalam

Pencegahan dan
Penanggulangan Covid - 19

Pertemuan Peningkatan Kapasitas Bagi Petugas


Surveilans/Pengelola Data COVID Puskesmas
Tingkat Kabupaten Donggala
16 sd 18 Juni 2022
Surveilans Secara Umum
Pengertian Surveilans
merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis
WHO dan interpretasi data secara sistemik dan terus
menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang
membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan

merupakan pengumpulan, analisis dan interpretasi


data kesehatan secara sistematis dan terus menerus,
CDC yang diperlukan untuk perencanaan, implementasi
dan evaluasi upaya kesehatan masyarakat, dipadukan
dengan diseminasi data secara tepat waktu kepada
pihak-pihak yang perlu mengetahuinya
kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus
terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit
atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
Kemkes terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau
masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan
penanggulangan secara efektif dan efisien
Perbedaan Pengertian (Kemkes)
kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap
data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah
Surveilans kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya
peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan
untuk memperoleh dan memberikan informasi guna
mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara
efektif dan efisien

timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau


kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah
KLB
dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat
menjurus pada terjadinya wabah

kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat


Wabah yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari
pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka dan ditetapkan oleh Menteri
Perbedaan Pengertian (Kemkes)

Faktor hal-hal yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya


Resiko penyakit atau masalah kesehatan

kesatuan kegiatan deteksi dini terhadap penyakit dan masalah


Kewaspadaan kesehatan berpotensi KLB beserta faktor-faktor yang
Dini KLB & mempengaruhinya, diikuti peningkatan sikap tanggap
Respon kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan
penanggulangan yang cepat dan tepat, dengan menggunakan
teknologi surveilans

Penyelidikan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengenal penyebab,


Epidemiologi sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran serta
faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya penyakit atau
masalah kesehatan yang dilakukan untuk memastikan adanya KLB
atau setelah terjadi KLB/Wabah
tersedianya informasi tentang situasi,
kecenderungan penyakit, dan faktor risikonya
serta masalah kesehatan masyarakat dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya sebagai
bahan pengambilan keputusan

Tujuan terselenggaranya kewaspadaan dini terhadap


kemungkinan terjadinya KLB/Wabah dan
Surveilan dampaknya
(Kemkes)
terselenggaranya investigasi dan
penanggulangan KLB/Wabah

dasar penyampaian informasi kesehatan


kepada para pihak yang berkepentingan
sesuai dengan pertimbangan kesehatan
surveilans
penyakit
menular

surveilans
surveilans
masalah
penyakit tidak
kesehatan Surveilans menular
lainnya Kesehatan
terdiri

surveilans surveilans
kesehatan kesehatan
matra lingkungan
Waktu Tempat Orang

Gambaran Epidemiologi

pengumpulan data, pengolahan


 besaran masalah;
data, analisis data, dan  faktor risiko;
diseminasi sebagai satu  endemisitas;
Penyelenggaraan

kesatuan yang tidak terpisahkan  patogenitas,


Epidemiologi

untuk menghasilkan informasi  virulensi dan


yang objektif, terukur, dapat mutasi;
diperbandingkan antar waktu,
 status
antar wilayah, dan antar
kelompok masyarakat sebagai KLB/Wabah;
bahan pengambilan keputusan  kualitas
pelayanan;
 kinerja program;
dan/atau
kebijakan teknis, penetapan  dampak program.
keputusan, atau pengaturan
Sasaran Starategis

Peningkatan Upaya
Penguatan sistem
kesehatan dalam
Surveilans
bentuk Khusus

 Ketepatan Laporan  Persentase


SKDR 100% pemeriksaan calon
> 80%
 Kelengkapan Laporan jemaah haji dan
SKDR > 90 % kesehatan jemaah
 Ketepatan Laporan haji
STP > 80%  Persentase pelayanan
 Kelengkapan Laporan 100 % kesehatan di hari-hari
STP > 90% besar dan tempat-
 AFP rate < 15 tahun 2/100.000 tempat khusus
penduduk
Menentukan arah
respon/penanggulangan
Peranan Surveilans
Dalam situasi Menilai keberhasilan
Bencana
respon/penanggulangan

Menilai situasi &


kecenderungan situasi darurat
memperkirakan besarnya
masalah kesehatan yang penting

sebagai gambaran perjalanan


alami suatu penyakit
Manfaat Surveilans
sebagai deteksi KLB

dokumentasi

distribusi, dan penyebaran peristiwa


kesehatan, bermanfaat untuk
epidemiologi dan penelitian
laboratorium, untuk keperluan evaluasi
untuk pencegahan dan
pengendalian penyakit dalam
masyarakat

Perlu Dilakukan sebagai upaya deteksi dini


Surveilans terhadap kemungkinan terjadinya
kejadian luar biasa (KLB)

memperoleh informasi yang


diperlukan bagi perencanaan
dalam hal pencegahan,
penanggulangan maupun
pemberantasannya
Surveilans dalam Pengendalian
Covid-19
Surveilans
(COVID-19)

merupakan dapat menjadi


kegiatan utama barisan terdepan
dalam rangka dalam usaha
penanganan pencegahan dan
pencegahan dan penanggulangan
penanggulangan Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19
Penguatan Tes
(Testing)

Penguatan
Peran Penguatan
Kepala Strategi lacak (tracing)
Daerah Penanggul
angan
COVID -19

Penguatan Penguatan
Manajemen isolasi
Data (Treatmen)
Varian COVID - 19
Surveilans Penanganan Omicron (B.1.1.529).
tingkat penularan varian Omicron lebih cepat
dibandingkan varian delta.

Ancaman penularan yang lebih cepat


Omicron
dikhawatirkan dapat menyebabkan
penurunan kemampuan kekebalan dan
efektivitas vaksin serta bukti awal peningkatan
risiko reinfeksi jika dibandingkan dengan varian
lainnya.

Membutuhkan respon cepat

Pencegahan dan pengendalian kasus


COVID-19 varian Omicron yang lebih ketat,
Pencegahan dan Pengendalian Kasus Omicron
Seluruh kasus probable dan konfirmasi varian Omicron (B.1.1.529.) baik
yang bergejala (simptomatik) maupun tidak bergejala (asimptomatik)
harus dilakukan isolasi di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan
COVID-19.

Kasus probable dan konfirmasi varian Omicron (B.1.1.529.)

Probable varian Omicron (B.1.1.529.) yaitu kasus konfirmasi COVID-19


yang hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan positif S-Gene Target
Failure(SGTF) atau uji deteksi Single Nucleotide Polymorphism (SNP)
berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) mengarah ke varian Omicron.

Konfirmasi varian Omicron (B.1.1.529.) yaitu kasus konfirmasi COVID-19


dengan hasil pemeriksaan sekuensing positif Omicron SAR-COV-2.
Setiap kasus probable dan konfirmasi varian Omicron
(B.1.1.529.) yang ditemukan

harus segera dilakukan pelacakan kontak dalam waktu 1


x 24 jam untuk penemuan kontak erat.

setiap kontak erat varian Omicron (B.1.1.529.) wajib


segera dilakukan karantina selama 10 hari di fasilitas
karantina terpusat dan pemeriksaan entry dan exit
test menggunakan pemeriksaan NAAT
Tes NAT +

dilanjutkan pemeriksaan SGTF di laboratorium yang


mampu pemeriksaan SGTF dan secara pararel
spesimen dikirim ke laboratorium Whole Genome
Sequencing (WGS)
Kontak Erat Omicron (B.1.1.529.)
orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus
probable atau kasus terkonfirmasi varian Omicron
(B.1.1.529.)

Pada kasus probable atau


Pada kasus probable atau
konfirmasi varian
konfirmasi varian
Omicron tidak bergejala
Omicron bergejala
(asimptomatik) dihitung
(simptomatik) dihitung
sejak 2 hari sebelum
sejak 2 hari sebelum
pengambilan swab
gejala timbul sampai 14
dengan hasil positif
hari setelah gejala timbul
sampai 14 hari setelahnya
(atau hingga kasus
(atau hingga kasus
melakukan isolasi)
melakukan isolasi)
Kriteria selesai isolasi dan sembuh pada kasus probable
dan konfirmasi varian Omicron (B.1.1.529.) s

Pada kasus yang tidak Pada kasus yang bergejala


bergejala (asimptomatik), (simptomatik), isolasi
isolasi dilakukan selama dilakukan selama 10
sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) hari sejak muncul
(sepuluh) hari sejak gejala ditambah dengan
pengambilan spesimen sekurang-kurangnya 3 hari
diagnosis konfirmasi ditambah bebas gejala demam dan
hasil pemeriksaan Nucleic Acid gangguan pernapasan serta
Amplification Test (NAAT) hasil pemeriksaan NAAT
negatif selama 2 (dua) kali negatif selama 2 (dua) kali
berturut-turut dengan selang berturut-turut dengan selang
waktu >24 jam waktu >24 jam

Anda mungkin juga menyukai