Anda di halaman 1dari 54

SUBDIT SURVEILANS DAN RESPON KLB

DIREKTORAT SURVEILANS, IMUNISASI, KARANTINA DAN KESEHATAN MATRA


DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Outline

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Subdit Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Dasar Hukum
• Undang-Undang Nomor 36/2009 tentang Kesehatan
• UU Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
• PP Nomor 40 tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479/2003 tentang Surveilans Penyakit Menular dan
Tidak Menular
• Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 949 tahun 2004 tentang Sistem Kewaspadaan Dini
KLB
• Permenkes RI No.1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu Yang
Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45/2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans
Kesehatan
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 86/2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
IHR (2005) Implementation

Core Capacities : – Detection


- Policy and legislation
- Risk Communication – Verification
- Coordination – Investigation
- Surveillance
- Human Resource – Notification
- Laboratory – Response
- Response
Capacity for control of emerging infectious diseases, food
safety, chemical, radiology
Capacities at Point of Entry

Indonesia has declared not to require Subdit extension


Surveilans danfor
Respon
IHRKLB
(2005) implementation ->
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
capacity building for operational and maintenance of IHR 2005.
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
KONSEP SURVEILANS

KEGIATAN UTAMA ADALAH


ANALISIS & INTERPRETASI

INFORMASI

SUATU SIKAP WASPADA DAN TANGGAP UNTUK SEGERA


MELAKUKAN ACTION
Subdit Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Tujuan Penyelenggaraan Surveilans
(Permenkes No 45/2014 tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan)

Tersedianya informasi Terselenggaranya Terselenggaranya Dasar penyampaian


tentang situasi, kewaspadaan dini investigasi dan informasi kesehatan
kecenderungan terhadap kemungkinan penanggulangan kepada para pihak yang
penyakit, dan faktor terjadinya KLB/wabah KLB/wabah berkepentingan sesuai
risikonya serta masalah dan dampaknya dengan pertimbangan
kesehatan masyarakat kesehatan
dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya
SASARAN
Penyelenggara Pelaksana

• Program • Instansi Kesehatan


kesehatan serta Pusat, Provinsi,
Pasal 3
program lain yang Kabupaten/Kota,
dapat berdampak dan Instansi
terhadap Kesehatan di pintu
kesehatan. masuk negara
PRINSIP SURVEILANS
Pemberantasan

Respon

Kesiapsiagaan

Deteksi dini

Pengamatan

Pencegahan
UPAYA PENCEGAHAN
PARADIGMA
SEHAT

5 Level of Prevention: UKP UKM


1. Health promotion
2. Spesific protection
3. Early Diagnosis and Prompt
Treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
UPAYA PENCEGAHAN

5 Level of Prevention: UKP UKM


1. Health promotion
2. Spesific protection
3. Early Diagnosis and Prompt
Treatment
4. Disability limitation
5. Rehabilitation
Subdit Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
UPAYA PENCEGAHAN

Promkes Proteksi Diagnosis dan


• FR perilaku Spesifik Pengobatan
• FR lingkungan • Imunisasi wajib Dini
• FR fasyankes • Imunisasi • Pengobatan kasus
tambahan • Pemberian
profilaksis
UPAYA PEMBERANTASAN
Memutus rantai penularan dengan cara
1. Isolasi dan pengobatan penderita
2. Pemberian profilaksis (profilaksis selektif, masal)
3. Pemberian imunisasi sebagai respon klb (ORI)
4. Karantina
5. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) – community
setting, healthcare setting
6. Komunikasi risiko
Subdit Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
IHR (2005) Implementation

Core Capacities :
- Policy and legislation – Detection
- Risk Communication – Verification
- Coordination
- Surveillance – Investigation
- Human Resource – Notification
- Laboratory
- Response – Response
Capacity for control of emerging infectious diseases, food
safety, chemical, radiology
Capacities at Point of Entry

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Sebelum
– Deteksi
– Verifikasi
– Investigasi Pada saat
– Notifikasi
– Respons
Sesudah

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Kerangka Strategi
• Kemampuan deteksi dini, verifikasi, investigasi,
notifikasi, dan respon
• Penguatan koordinasi dan jejaring kerja

Pengembangan sistem - Jml Kasus minimal


- Jml Kematian
Penguatan Sumber Daya  Pencegahan KLB, KKMMD minimal
Sustainability  Pencegahan Perluasan - Daerah terjangkit
Penguatan Jejaring KLB, KKMMD minimal

Penguatan Peraturan

Tanggung jawab:
 Pemerintah Pusat STATUS
 Pemerintah Provinsi KESMAS
 Pemerintah Kab/Kota MENINGKAT
 Masyarakat
Subdit Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
 Jafung Epidkes  Surveilans Berbasis Indikator
 Pengelola program P2 (epid-based)  SKDR Puskesmas
di Pusat, prov, kab/kota  Surveilans Terpadu Penyakit & Faktor Risiko
 Tim Gerak Cepat  Surveilans rutin penyakit dan faktor risiko lain
 Diklat: FETP, PAEL
 Pembiayaan (APBN, APBD, HLN)  Surveilans Berbasis Kejadian
 Sarana dan Prasarana  Verifikasi rumor kesehatan (public health event)

Pengembangan sistem

Penguatan Sumber Daya

Penguatan Jejaring
Penguatan Peraturan

 Nasional: LP, LS, jejaring lab, dll


 regional, global: FETP,
SAFETYNET, TEPHINET,  NSPK
ASEAN PLUS3 on EID  JUKLAK/JUKNIS
 PERMENKES
 PERDA (Gubernur,
Subdit Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra Walikota/Bupati)
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
ROADMAP SURVEILANS 2015-2019
2019
RPJMN/RENSTRA
Simulasi TGC

2018

- Evaluasi dan penguatan SKDR

2016
- Replikasi SKDR pusk di 2 prov
- Evaluasi dan penguatan SKDR 2017 - Evaluasi dan penguatan SKDR

- Evaluasi dan penguatan SKDR


2014
2015

-Replikasi SKDR pusk di 7 provinsi


-Pelatihan TGC
-Permenkes Surveilans Kesehatan
Nasional
Penguatan Surveilans PD3I
Asistensi Teknis
Pemeliharaan Sistem Informasi

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Goal 2019:
1. Penurunan 40% kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu
2. Persentase Sinyal kewaspadaan dini yang direspon sebesar 90%
3. Persentase kasus discarded campak per 100.000 penduduk >2%

2014 2015 2016 2017 2018 2019


1) Replikasi SKDR 1) Simulasi TGC 1) Simulasi TGC 1) Simulasi TGC 1) Simulasi TGC 1) Simulasi TGC
basis Puskesmas di 7 dalam respons alert, dalam respons alert, dalam respons alert, dalam respons alert, dalam respons alert,
Propinsi Penyelidikan Penyelidikan Penyelidikan Penyelidikan Penyelidikan
2) Training TGC di Epidemiologi maupun Epidemiologi maupun Epidemiologi maupun Epidemiologi maupun Epidemiologi maupun
semua propinsi. penanggulangan KLB penanggulangan KLB penanggulangan KLB penanggulangan KLB penanggulangan KLB
3) Surveilan PD3I 2)Replikasi SKDR basis 2) Surveilans PD3I 2) Surveilans PD3I 2) Surveilans PD3I 2) Surveilans PD3I
4) Asistensi Teknis Puskesmas di 2 3) Asistensi Teknis 3) Asistensi Teknis 3) Asistensi Teknis 3) Asistensi Teknis
5) Penyusunan Propinsi 4) Maintenance 4) Maintenance 4) Maintenance 4) Maintenance
Pedoman 3) Surveilans PD3I Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi Sistem Informasi
Penyelenggaraan 4) Asistensi Teknis
Surveilans Nasional 5) Maintenance
6) Maintenance Sistem Informasi
Sistem Informasi

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
PENCAPAIAN TARGET 2014
Penanggulangan KLB <24 jam Non-Polio AFP Rate
120 3

2.81
100 2.72 2.74
2.5 2.63
100 2.56
90
2.34
80 90.35 90.2
80 2
73 80.3
68
63 71
60 Capaian 1.5 Capaian
63
Indikator Target
56

40 1

20 0.5

0 0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Persentase 1. Penurunan kasus PD3I tertentu di seluruh provinsi 7 10 20 30 40
penurunan dalam satu tahun dari baseline data tahun 2013,
kasus dinyatakan dalam persen.
penyakit yang 2. Yang dimaksud dengan PD3I tertentu adalah yang
dapat dicegah banyak menimbulkan KLB yaitu difteri, campak klinis,
dengan tetanus neonatorum, pertusis
imunisasi
(PD3I)
tertentu dari
tahun 2013

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Persentase Respon atas sinyal kewaspadaan dalam Sistem 65 70 75 80 90
sinyal Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) Puskesmas
kewaspadaan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota dan jajarannya
dini yang dalam kurun waktu satu tahun, dinyatakan dalam
direspon persen. Yang dimaksud dengan respon adalah
verifikasi atas sinyal kewaspadaan, respon kesehatan
masyarakat awal bila hasil verifikasi menunjukkan
bahwa sinyal yang muncul benar, dan pelaporan
berjenjang. Verifikasi atas sinyal kewaspadaan yaitu
kegiatan memastikan kebenaran input data dan
kesesuaian data pada sumber data di Puskesmas
dengan definisi operasional penyakit/gejala penyakit
dalam Pedoman SKDR

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Penemuan
Jumlah kasus discarded campak per 100.000 > 0,5 > 0,5 >1 > 1,5 >2
kasus
penduduk yang ditemukan oleh Kab/Kota
“discarded"
campak pada
tiap 100.000
penduduk

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
RANCANGAN SPM 2015-2019
SURVEILANS DAN RESPON KLB DIT. SIMKARKESMA
(Respons Verifikasi terhadap SKDR dalam Waktu Kurang dari 24 Jam)

• Definisi Operasional
Kinerja Pemerintah daerah dalam memberikan Respons SKDR berbasis Puskesmas dalam waktu kurang dari
24 Jam dinilai dari persentase sinyal kewaspadaan SKDR berbasis Puskesmas yang direspons dalam waktu
kurang dari 24 jam sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
• Rumus :
Jumlah sinyal SKDR Puskesmas yang
direspon oleh Dinas Kesehatan
kabupaten/kota kurang dari 24 jam dalam
kurun waktu satu tahun

Kinerja Pemerintah daerah dalam


memberikan Respon Verifikasi terhadap
= X 100 %
SKDR Puskesmas dalam waktu kurang dari
24 Jam Jumlah Sinyal Kewaspadaan SKDR Puskesmas
yang terjadi di kabupaten/kota dalam satu
tahun yang sama

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
KKMMD KINI
• Penyebaran virus polio liar
• Penyakit Virus Ebola

MERS-CoV???
 MERS merupakan penyakit infeksi emerging
baru, tapi bukan KKMMD
 Kesiapsiagaan dan kewaspadaan dini MERS
harus tetap tinggi  Indonesia negara risti
mendapatkan infeksi MERS

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Penyebaran Virus Polio Liar

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Update Situasi Penyebaran Internasional Polio
as per 1 Okt 2015

• Penyebaran internasional polio masih ditetapkan sebagai


KKMMD
• Kategori negara bermasalah VPL1:
1. Negara pengekspor WPV : Afghanistan, Pakistan
2. Negara terjangkit WPV tapi tidak mengekspor : Somalia
3. Negara tidak lagi terjangkit WPV tapi rentan terjangkit : Ethiopia, Syria,
Iraq, Israel, Equitorial Guinea, Cameroon
• VPL2 dinyatakan telah eradikasi di seluruh dunia pada 21 Sept
2015 (kss VPL2 terakhir di Aligarh, India th 1999)
• VPL3 terakhir dilaporkan di Nigeria pada Nop 2012

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Tonggak Sejarah Kesehatan Masyarakat
Sertifikasi Bebas Polio SEAR 27 Maret 2014

If we put our minds to it We can do


it!

5th SEAR ITAG Meeting, 25-29 August 2014, New Delhi


ENDGAME STRATEGI ERAPO
Mempertahankan Mempertahankan
surveilans AFP cakupan imunisasi
sesuai standard Eradikasi Polio yang tinggi
internasional melalui penguatan
Polio imunisasi rutin
Global
2020
Melakukan
pengamanan virus Deteksi dini dan
polio di laboratorium respon: dengan
berdasarkan Global melakukan simulasi
Containment Action kontrol KLB Polio dan
Plan III surveilans
lingkungan
GOAL
Eradikasi Polio

Tidak ada lagi kasus polio

Tidak ada transmisi virus polio liar

Tidak ada transmisi virus polio vaksin


(VDPV/VAPP)

Dibuktikan dengan Surveilans AFP yang adekuat


selama 3 th berturut-turut

Ditetapkan secara bertahap per regional


Pemetaan Daerah Berisiko Polio
2012 2013

2014

Indikator:
1. Cakupan Imunisasi
2. Non Polio AFP Rate
3. Spesimen Adekuat
Risiko Kejadian Polio di
Indonesia Tahun 2016

1. Importasi VPL1
2. Terjadi KLB cVDPV2 karena banyak daerah
kantong imunisasi dan silent area

3. Terdapat kelompok rentan bila timbul


cVDPV2 bayi yang lahir setelah switch day dan sebelum
introduksi IPV (antara bulan April – Juli 2016) – tidak punya
kekebalan terhadap P2
Upaya Antisipasi

• Pekan Imunisasi Nasional dengan


cakupan > 95%
• Surveilans AFP yang berkualitas
Timeline Strategi Eradikasi Polio di
Indonesia

2020
Juli 2016
Penghentian
April 2016 penggunaan
Introduksi
IPV seluruh OPV
Penggantian setelah semua
Maret2016 tOPV Menjadi kasus polio liar
bOPV sudah
dieradikasi
Pekan Imunisasi
Nasional (PIN) Polio,
target: anak usia 0-59
bulan

Penguatan
Imunisasi Polio rutin
Pelaksanaan
Penggantian tOPV menjadi bOPV
4 April 2016
Validasi
4 April 2016
Nasional:
(hentikan
semua vaksin
pemakaian tOPV
tOPV
Hari Validasi
dimusnahkan
Penarikan dan Pemusnahan dalam waktu 4 Global
minggu

minggu 1 minggu 2 minggu 3 minggu 4

Hanya vaksin
bOPV yang
digunakan secara
global setelah hari
penggantian 37
Penyebaran Penyakit Virus Ebola

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
WHO Statement On IHR EC Meeting Regarding Ebola
7 Juli 2015

• Masih ditetapkan sebagai KKMMD


• Negara dengan kasus infeksi terbanyak : Guinea, Sierra Leone,
Liberia
• Berlaku rekomendasi bagi negara terjangkit
• Tidak ada pembatasan perjalanan
• Semua upaya penanggulangan harus berdasarkan bukti kesehatan
masyarakat yang sesuai
• Akan dilakukan penilaian situasi dalam tiga bulan ke depan

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Update Situasi Ebola???
Lihat www.who.int

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
IHR (2005) Implementation

Core Capacities :
- Policy and legislation – Detection
- Risk Communication – Verification
- Coordination
- Surveillance – Investigation
- Human Resource – Notification
- Laboratory
- Response – Response
Capacity for control of emerging infectious diseases, food
safety, chemical, radiology
Capacities at Point of Entry

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Alur Penemuan Kasus di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah
PINTU MASUK NEGARA

- Pulang dengan edukasi dan pemberian HAC


Tidak - Notifikasi ke Dinkes Prov dan Kab/Kota untuk pemantauan
Pelaku Perjalanan dari negara terjangkit di tempat tinggal (Form PVE-NOT)

Ada demam (≥38◦C) ditambah satu/ lebih gejala


Analisis Risiko Penularan: berikut:
- Anamnesis Sakit kepala, nyeri sendi/ otot, diare, sesak
- Pemeriksaan Kesehatan nafas, muntah, lemas, cegukan, nyeri telan,
(Form PVE-AR) nyeri perut.
Lanjut ke slide berikutnya

Ya

- Tata laksana kasus dan rujukan sesuai SOP dengan APD yang sesuai
Rujuk ke RS rujukan:
- Identifkasi kontak Ambulan Khusus penyakit infeksi
- Lakukan tindakan terhadap barang dan alat angkut Petugas menggunakan APD yang sesuai
- Laporkan dalam 24 jam ke Posko KLB Tatalaksana kasus di R. Isolasi

- Notifikasi ke Dinkes Prov dan Kab/Kota (Form PVE-NOT) untuk pemantauan kasus Pengambilan spesimen di R. Isolasi
dan kontak
Pengiriman spesimen ke Balitbangkes (Form
- Pemantauan kontak di wilayah kerja KKP (Form PVE-D21) PVE-LAB)
WILAYAH

- Tidak terinfeksi PVE


Pulang Timbul Gejala dalam 21 hari
- Dinas Kesehatan Kab/Kota membuat laporan akhir
Tidak pemantauan setelah 21 hari ke Dinas Kesehatan
Provinsi cc Posko KLB (FORMPVE-KONTAKEND)

- Dinkes Prov menerima notifikasi Dinas Kesehatan Provinsi menerima notifikasi dari KKP
dari KKP
Dinas Kesehatan provinsi meneruskan notifikasi ke Dinas Kesehatan Kab/Kota
- Dinkes Prov meneruskan notifikasi
ke Dinkes Kab/Kota (Form PVE- (Form PVE-NOT)
NOT) untuk melakukan pemantauan
Ya Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan pemantauan kasus dan pelaporan harian
21 hari
sampai ada hasil konfirmasi laboratorium (Form PVE-KSS)
- Dinkes Kab/Kota melakukan
pemantauan 21 hari (Form PVE- Dinas Kesehatan Kab/Kota melakukan pemantauan kontak dan pelaporan harian
D21) sampai ada hasil konfirmasi laboratorium (Form PVE-KONTAKEND)

Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota memastikan tatalaksana kasus dan PPI
di RS sesuai Standar.

Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota melakukan komunikasi risiko kepada


kasus, kontak dan masyarakat.
RS rujukan Bila hasil pemeriksaan laboratorium negatif Dinas Kesehatan Kab/Kota membuat
laporan akhir pemantauan kasus (Form PVE-KSSEND)
Penyebaran MERS-CoV

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Penyebaran MERS CoVSYNDROME
MIDDLE EAST RESPIRATORY di Dunia
CORONA VIRUS (MERS
28 Agustus 2015 CoV)

2014
768 Kasus
2012 348 Kematian
9 Kasus 17 Negara
7 Kematian 2013 2015
4 Negara
168 Kasus • Aljazair (2) 633 Kasus
74 Kematian • Austria (1) 152 Kematian
• Jerman (1) 9 Negara • Mesir (1) 10 Negara
• Jordan (2) • Yunani (1)
• Saudi Arabia (5) • Perancis (2) • Iran (5) • China (1)
• UK (1) • Jerman (1) • Jordania (10) • Jerman (1)
• Italy (1) • Kuwait (1) • Iran (1)
• Kuwait (2) • Lebanon (1) • Oman (4)
• Oman (1) • Malaysia (1) • Filipina (1)
• Qatar (7) • Belanda (2) • Qatar (4)
• Saudi Arabia (136) • Oman (1) • Korea Selatan (186)
• UEA (12) • Qatar (2) • Saudi Arabia (210)
• UK (3) • Saudi Arabia (679) • Thailand (1)
• Turki (1) • UEA (5)
• UEA (57) • Jordania
• USA (2)
• Yaman (1)
Update Situasi MERS???
Lihat www.who.int

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Perjalanan WNI ke Saudi Arabia

• Perkiraan jumlah WNI yang berkunjung ke Arab


Saudi ± 1 juta orang (jamaah haji, umroh dan
TKI) setiap tahun
• Tahun 2015 jumlah jamaah haji Indonesia
168.000 orang
IHR (2005) Implementation

Core Capacities :
- Policy and legislation – Detection
- Risk Communication – Verification
- Coordination
- Surveillance – Investigation
- Human Resource – Notification
- Laboratory
- Response – Response
Capacity for control of emerging infectious diseases, food
safety, chemical, radiology
Capacities at Point of Entry

Subdit Surveilans dan Respon KLB


Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan
Pedoman -pedoman
Pedoman Umum Kesiapsiagaan Menghadapi MERS
CoV
Pedoman Surveilans dan Respons Kesiapsiagaan MERS
CoV
Pedoman Pengambilan Spesimen dan Pemeriksaan Lab
Pedoman Tatalaksana Klinis
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Selama
Perawatan
50
ALUR PENEMUAN KASUS DAN RESPON DI PINTU MASUK
Perjalanan dari negara terjangkit

Jamaah Haji

TKHI (Dokter Kloter) Pelaku perjalanan lainnya

Demam, batuk Pneumonia Pneumonia yang perlu


perawatan di RS Skrining temperatur

YA
Pemeriksaan lebih lanjut di Poliklinik KKP
DEMAM

• Masker
• Edukasi : etika batuk, CTPS, TIDAK
PHBS pneumonia Pneumonia yang perlu perawatan
• Pulang di RS

Pulang, HAC
• Pengobatan pemantauan selama 14 hari
gejala berlanjut • Masker
• Edukasi
• Notifikasi
• Pulang • tata laksana kasus dan rujukan sesuai SOP
• Pengambilan dan pengiriman specimen
• Lakukan tindakan thd barang dan alat angkut
Puskesmas / RS • Laporkan dlm 24 jam ke Posko KLB cc Dinkes Prov
setempat gejala bertambah berat • Pemantauan kontak kasus

Rujuk RS
ALUR PENEMUAN KASUS DAN RESPON DI WILAYAH
Jamaah Haji Masyarakat
Pelaku perjalanan lainnya

Gejala Demam, batuk dengan riwayat bepergian dari negara terjangkit Klaster pneumonia

Puskesmas / RS

Pemeriksaan lebih lanjut :


•HAC/ K3JH, riw penyakit
•Pemeriksaan fisik
•Pemeriksaan penunjang

Pneumonia Pneumonia yang perlu


perawatan di RS

• Pengobatan
• Pemantauan kontak • tata laksana kasus dan rujukan sesuai SOP
• Edukasi, pulang • Pengambilan dan pengiriman specimen
• Isolasi diri • Laporkan dlm 24 jam ke Dinkes Kab/kota
• Laporkan dlm 24 jam ke Dinkes Kab/kota • Penyelidikan Epid
• Penyelidikan epid • Penanggulangan awal
• Pemantauan kontak kasus
• Surveilans ketat
Bila gejala bertambah berat

Rujuk RS
Saluran Komunikasi

• POSKO KLB
• Telp : 0214257125 – 02142877588 -
081219241850
• SMS : 021-36840901
• Fax : 021- 42802669
• Surel : poskoklb@kemkes.go.id

HALO KEMKES
• Telp : (kode lokal) 500567 WEBSITE
• SMS : 081281562620 www.infopenyakit.org
• Faks : (021) 52921669
• Email : kontak@depkes.go.id
Subdit Surveilans dan Respon KLB
Direktorat Surveilans, Imunisasi, Karantina dan Kesehatan Matra
Direktorat Jenderal PP & PL Kementerian Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai