Anda di halaman 1dari 20

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN

DINI KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan


Substansi Surveilans
Mengapa perlu sistem kewaspadaan
dini ?
KOMITMEN GLOBAL
DALAM MENYIKAPI MENINGKATNYA ANCAMAN KKM
8 CORE CAPACITIES
BAHAYA POTENSIAL
International • Kebijakan dan
Legislasi • Biological
Health • Koordinasi • Infectious
Regulation • Surveillance • Zoonosis
(2005) • Respon • Food safety
• Kesiapsiagaan • Chemical
• Komunikasi Risiko • Radio nuclear
• SDM •Detect
• Laboratium
•Prevent
Percepatan
Implementasi •Respond
11 ACTION PACKAGES
• Antimicrobial Resistance
• Emerging Zoonotic Diseases
• National Biosafety & Biosecurity Systems
• Immunization
• National Laboratory Systems
Global • Real-time Biosurveillance
• Rapid Reporting
Health • Workforce
• Emergency Operations Centers
Security • Linking Public Health with Law and Multisectoral Komitmen
Agenda Rapid Response
• Medical Countermeasures and Personel Melaksanakan IHR
Deployment diperkuat dengan
GHSA
5 kasus berikut : penyakit cacar, poliomyelitis
karena virus polio liar, influenza pada manusia
yang disebabkan oleh sub-tipe virus baru,
Severe acute respiratory syndrome
(SARS),Covid-19 dianggap tidak lazim atau tidak
terduga serta dapat memiliki dampak kesehatan
masyarakat yang serius. Oleh karena itu, 5 kasus
tersebut wajib dilaporkan kepada WHO dalam
waktu 24 jam
Yang berwenang untuk Menentukan KKM-MD untuk
memutuskan apakah satu dilaporkan ke WHO.
peristiwa termasuk KKM-MD Untuk saat ini IHR Focal point
adalah Direktorat Jenderal WHO untuk Indonesia dari Ditjen P2P
Kapasitas apa yang
perlu dimiliki negara?
Kegiatan Surveilans dan Respons pada Otoritas Kesehatan Masyarakat

Tujuan: mencegah, melindungi, mengendalikan, dan memberikan respons


terhadap penyebaran penyakit lintas negara dengan melakukan tindakan-
tindakan yang sesuai dalam lingkup risiko kesehatan masyarakat yang dihadapi
tanpa menimbulkan gangguan yang berarti bagi lalu lintas dan perdagangan
internasional
KAPASITAS INTI APA YANG PERLU DIMILIKI
NEGARA?
Surveilans dan Respons pada Surveilans dan Respons di Pintu
Otoritas Kesehatan Masyarakat masuk negara yang telah
ditentukan

Masyarakat, bidan desa,


01 Lokal Bandara, pelabuhan, dan titik
Puskesmas, klinik
perbatasan lainnya
Dinas Kesehatan Provinsi,
02 Menengah
Kabupaten/kota

03 Nasional Kementerian Kesehatan


Instruksi Presiden nomor 4 tahun 2019
Peningkatan Kemampuan dalam Mencegah, Mendeteksi, dan
Merespons Wabah Penyakit, Pandemi Global, dan
Kedaruratan Nuklir, Biologi, dan Kimia

INTRUKSI PRESIDEN KOORDINASI


13 MENTERI
2 MENKO EVALUASI DAN
TEKNIS
RENCANA DAN PENYEMPURNAAN
ANGGARAN KEMAMPUAN ANGGARAN
PANGLIMA
KA POLRI
TNI PENGUATAN 1. PREVENT
KAPASITAS 2. DETECT
TEKNIS 3. RESPONSE
4 KEPALA BADAN
INTEGRASI MEKANISME
GUBERNUR SISTEM DARURAT

KERJASAMA: SWASTA,
BUPATI/ WALIKOTA PAKAR/ AKADEMISI, ORGANISASI
INTERNASIONAL, PROFESI
8
Kerangka Strategi
• Peningkatan kemampuan deteksi
dini, verifikasi, investigasi, notifikasi,
dan respon
• Penguatan koordinasi dan jejaring
kerja

Pengembangan sistem - Jml Kasus


 Pencegahan minimal
Penguatan Sumber Daya Sustainab KLB, KKMMD - Jml Kematian
ility  Pencegahan minimal
Penguatan Jejaring Perluasan - Daerah
KLB, KKMMD terjangkit
Penguatan Peraturan minimal

Tanggung jawab:
 Pemerintah Pusat STATUS
 Pemerintah Provinsi KESMAS
 Pemerintah Kab/Kota MENINGKAT
 Masyarakat
Kerangka surveilans epidemiologi

Event-based surveillance Indicator-based surveillance

Jejaring surveilans
Report Data laboratorium
Ditangkap Kumpulkan
Filter Analisis
Verifikasi Interpretasi
Kab/Kota
Provinsi
Signal RS
Asesment
Diseminasi WHO
Public health alert
Investigasi

Control measures
Provinsi, kabupaten/kota
• Meningkatkan kapasitas untuk EWARS dan
Event-based surveilans di tingkat provinsi (34
provinsi·)
• Meningkatkan kapasitas SDM dalam deteksi
dan laporan di provinsi, dan kabupaten/kota
Memperkuat • Meningkatkan kemampuan SDM
manajemen di provinsi dan kabupaten/kota
dalam

kapasitas inti
Rumah Sakit, Laboratorium
• ·Meningkatkan kapasitas untuk EWARS di
laboratorium dan rumah sakit
Wabah penyakit menular, definisi serta hal-hal
01 UU 4/1984 yang perlu dilakukan terkait peristiwa wabah
penyakit menular.
Kewajiban dan wewenang pemerintah dalam
02 UU 36/2009 menetapkan dan mengumumkan penyakit-penyakit
yang berpotensi menular
Sistem
Kekarantinaan kesehatan: definisi, kegiatan, dan
Kewaspadaan Dini 03 UU 6/2018 wewenang pemerintah serta pihak-pihak yang

Kejadian Luar Biasa terkait


Definisi operasional, unit-unit yang terlibat, dan
Permenkes
di Indonesia 04 kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing
949/2004
unit terkait SKD-KLB.

Permenkes Dasar dari pelaksanaan surveilans kesehatan


05
45/2014 dan respons
PERAN MASING-MASING PIHAK DALAM SKD KLB
(Permenkes 949/2004)

5
1 2 3 4 Penetapan peraturan,
Kajian epidemiologi
Kewaspadaan dan Peringatan Advokasi dan pengembangan
ancaman
kesiapsiagaan KLB kewaspadaan dini asistensi SKD-KLB teknologi, SKD darurat

Masyarakat, klinik

Puskesmas, RS, Lab

Dinkes Provinsi / Kabupaten / Kota


LOKAL
LOKAL
LOKAL
MENENGAH
MENENGAH
NASIONAL
Rangkuman

• Memperkuat SKD-KLB nasional dilaksanakan dalam rangka meningkatkan


kapasitas inti sistem surveilans nasional dan global.

• Semua pihak, mulai dari lokal (masyarakat), fasilitas Kesehatan milik pemerintah
(Puskesmas, RSUD, Labkesda, RSUP) maupun swasta (klinik, RS swasta, lab
swasta), memiliki peran dalam mendeteksi dini potensi adanya kejadian luar biasa

Anda mungkin juga menyukai