Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SISTEM KEWASPADAAN

DINI KEJADIAN LUAR BIASA


DAN
EVALUASI KINERJA SKDR

SEKSI SURVEILANS DAN IMUNISASI


Dinas Kesehatan Kota Bontang
Bontang, 12 Oktober 2022
TANTANGAN MUNCULNYA PENYAKIT INFEKSI

2
DALAM MENYIKAPI MENINGKATNYA ANCAMAN KKM

8 CORE CAPACITIES
• Kebijakan dan
KOMITMEN GLOBAL
BAHAYA POTENSIAL
Legislasi
International • Biological
• Koordinasi
Health • Infectious
• Surveillance
Regulation • Zoonosis
• Respon
• Food safety
(2005) • Kesiapsiagaan
• Chemical
• Komunikasi
• Radio nuclear
Risiko
• SDM
• Laboratium •Detect
Percepatan •Prevent
Implementas 11 ACTION PACKAGES •Respond
i • Antimicrobial Resistance
• Emerging Zoonotic Diseases
• National Biosafety & Biosecurity Systems
• Immunization
• National Laboratory Systems
• Real-time Biosurveillance
Global • Rapid Reporting
Health • Workforce
• Emergency Operations Centers
Security • Linking Public Health with Law and Multisectoral Komitmen
Agenda Rapid Response
Melaksanakan IHR
• Medical Countermeasures and Personel
Deployment diperkuat dengan
GHSA
Menentukan PHEIC untuk dilaporkan ke
WHO.
Yang berwenang untuk
memutuskan apakah satu Untuk saat ini IHR Focal point
untuk
peristiwa termasuk PHEIC adalah
Direktur Jenderal WHO
Indonesia adalah Dirjen P2P

4
Kerangka Strategi
• Peningkatan kemampuan deteksi
dini, verifikasi, investigasi, notifikasi,
dan respon
• Penguatan koordinasi dan jejaring
kerja

Pengembangan sistem
 Pencegahan
Penguatan Sumber Daya - Jml Kasus minimal
KLB, KKMMD
Sustainability - Jml Kematian minimal
 Pencegahan
Penguatan Jejaring - Daerah terjangkit minimal
Perluasan
KLB, KKMMD
Penguatan Peraturan

Tanggung jawab:

STATUS
Pemerintah Pusat
 Pemerintah Provinsi KESMAS
 Pemerintah Kab/Kota MENINGKA
 Masyarakat T
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 45 TAHUN 2014

TENTANG

PENYELENGGARAAN SURVEILANS KESEHATAN

DISESUAIKAN DENGAN RENCANA


STRATEGIS KEMENTRIAN KESEHATAN
TAHUN 2021 - 2024
P2P : Transformasi Sistem Kesehatan 2021-2024
5 RPJMN dan 6 Pilar Transformasi

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem


Hasil sistem anak, keluarga berencana dan Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki Gerakan Masyarakat kesehatan & pengendalian
kesehatan kesehatan reproduksi masyarakat pengendalian penyakit Hidup Sehat (GERMAS) obat dan makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem


rujukan ketahanan kesehatan

Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat


Kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan kualitas layanan ketahanan sektor ketahanan
Mis., kampanye promosi dan Mis., Vaksinasi dan Mis., pemeriksaan kesehatan, kapabilitas sekunder & tersier farmasi & alat tanggap darurat
progra program edukasi Imunisasi, penyediaan tablet penambah zat besi layanan primer kesehatan
Mis., Kedekatan fasilitas Mis., kesiapan tanggap
m makanan sehat di sekolah untuk mengurangi anemia,
layanan, kapasitas tempat bencana kota, kesiapan
pengelolaan penyakit kronis Mis., Kedekatan fasilitas Mis., Ketersediaan, akses,
utama layanan primer dan berbasis
tidur, kualitas
kualitas, dan keterjangkauan
rantai pasokan E2E, rencana
layanan/akreditasi rumah sakit SDM, menjaga kualitas
masyarakat, kualitas layanan, farmasi dan peralatan medis,
layanan selama krisis
jalur ke layanan sekunder meningkatkan kapabilitas
R&D
1,86 T

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
Enabler pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
mendasar Menjamin transparansi dan efektivitas Mempercepat kualitas dan Mempercepat adopsi teknologi dan solusi
pendanaan untuk sistem, dan akses yang adil ketersediaan,
distribusi SDM bidang kesehatan lintas kesehatan digital, meningkatkan pengambilan
bagi setiap segmen populasi sistem kesehatan keputusan berdasarkan data

7
KEBIJAKAN OPERASIONAL PENINGKATAN
KUALITAS SURVEILANS

1. Peningkatan Mutu Data Dan


kemampuan surveilans Informasi
penyakit Epidemiologi
2. Peningkatan
kemampuan deteksi dini
Kualitas Sistem KLB dan respon
Surveilans Sesuai dgn KLB
Era Desentralisasi

Kualitas
Respon KLB

Profesionalisme
Memberdayakan
Tenaga Epidemiologi Sumber Daya Di
Semua Tingkatan
Puskesmas

• Meningkatkan kapasitas untuk SKDR dan Event-based

surveilans di tingkat Puskesmas


• Meningkatkan kapasitas SDM dalam deteksi

Memperkuat dan laporan di Puskesmas


• Meningkatkan kemampuan SDM dalam manajemen

kapasitas
Puskesmas

inti Rumah Sakit,


Laboratorium
• Meningkatkan kapasitas untuk SKDR di
laboratorium dan rumah sakit
Indikator Kinerja Kabupaten Kota

Prioritas Nasional dan


Transformasi Sistem Komponen Sub Komponen
Kesehatan

Upaya deteksi dini. Penyelidikan Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan


preventif, dan respons epidemiologi, pelacakan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak
penyaki kasus, rumor, Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan
penanggulangan dan Penyakit lnfeksi Emerging, PD3l,
surveilans penyakit dan Zoonosis, hewan berbisa beracun,
penyehatan lingkungan NTD's, dan penyakit menular lainnya
berpotensial KLB serta
penyakit menular
lainnya

Surveilans aktif Rumah Sakit dan


fasilitas pelayanan kesehatan
swasta untuk kasus penyakit Pelaksanaan surveilans aktif Rumah Sakit dan
yang dapat dicegah dengan fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk
imunisasi (PD3l) dan penyakit kasus penyakit yang dapat dicegah dengan
menular lainnya imunisasi {PD3l) dan penyakit menular
lainnya
Target Pelaksanaan SKDR Penyakit
• Penemuan Kasus Campak • Penemuan Kasus AFP
• Target yang harus dicapai 8 • Target yang harus dicapai 2
kasus kasus
• Target yang sudah dicapai 8 • Target yang sudah dicapai 0
kasus kasus
Terima Kasih

44

Anda mungkin juga menyukai