Anda di halaman 1dari 52

DETEKSI DINI DAN RESPONS

PIE DI PINTU MASUK NEGARA


1
Konsep deteksi dini dan respon di
pintu masuk negara/PoE
LATAR BELAKANG :
LETAK GEOGRAFIS DAN GLOBALISASI
Negara kepulauan (17.504
pulau), posisi strategis (lalu –
lintas dan perdagangan
Internasional), banyak pintu
masuk.

Globalisasi  peningkatan
frekuensi dan jumlah
perjalanan antar negara 
risiko masuk – keluar penyakit
dan masalah kesehatan.
LATAR BELAKANG:
KERANGKA KERJA INTERNASIONAL

 Penanggulangan di sumber kejadian


 Semua ancaman KKM (Biologi, Kimia, Nuklir, Pangan)
 Penaggulangan disesuaikan
KAPASITAS INTI YANG DISYARATKAN IHR (2005)

8 KAPASITAS INTI + BAHAYA POTENSIAL


• Kebijakan dan Legislasi • Biological
• Koordinasi • Infectious
• Surveillance • Zoonosis
• Respon • Food safety
• Kesiapsiagaan • Chemical
• Komunikasi Risiko • Radio nuclear
• SDM
• Laboratorium

KEJADIAN DI WILAYAH (3 Level)


• Nasional KEJADIAN DI
• Propinsi / Kabupaten / Kota PINTU MASUK NEGARA /
• Puskesmas/Masyarakat POINT OF ENTRY (PoE)
KEBIJAKAN KEMENKES DALAM IMPLEMENTASI IHR ( 2005 )

• Meningkatkan core capacities terutama kemampuan menghadapi


PHEIC
• Berpedoman pada Sistem Kesehatan Nasional dan peraturan
perundangan yang berlaku.
• Mempercepat peningkatan kemampuan utama deteksi dan respon.
• Menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan bersama-sama oleh
pemerintah, pemerintah daerah dan melibatkan berbagai pihak yang
terkait serta masyarakat.
• Kemampuan surveilans dalam rangka kewaspadaan dini terhadap
penyakit yang berpotensi KLB / wabah selama ini disempurnakan.
KONSEP KEKARANTINAAN KESEHATAN
PINTU MASUK DAN WILAYAH TUJUAN
NKRI
• SDM KEKARANTINAAN KESEHATAN BEBAS DARI KKM
• PEMBIAYAAN (UPAYA CEGAH TANGKAL)
DAN TIDAK
• SARANA 1. DETEKSI DINI SURV. KES
MENYEBARKAN
PRASARANA 2. RESPON : TINDAKAN
PENYEHATAN,
PENGAWAS
AN FAKTOR
KKM
• REGULASI PENGAMANAN DAN RISIKO

PENGENDALIAN
• NSPK (DERATISASI,
• DUKUNGAN LAIN DESINSEKSI, DESINFEKSI,
DEKONTAMINASI,
PELAYANAN
KESEHATAN
KEKARANTI  UU No.1/1962
PENGAMATAN MEDIA NAAN
LINGKUNGAN), tentang Karantina
PEMBATASAN SOSIAL, Laut dan UU
KARANTINA, ISOLASI, No.2/1962
PENGENDAL
KKM MD VAKSINASI / IAN
FAKTOR
tentang Karantina
PROFILAKSIS, RUJUKAN Udara
KKM : DAN DISEMINASI
RISIKO
LINGK.
INFORMASI (NOTIFIKASI)  Permenkes
• PENYAKIT 356/2008 
• FAKTOR RISIKO SASARAN/MEDIA : 2348/2011
• ORANG tentang OTK KKP
(BIOTERORISME • BARANG  IHR (2005)
DAN NUBIKA) • ALAT ANGKUT

Kekarantinaan Kesehatan dilaksanakan di pintu masuk negara


oleh KKP dan diluar pintu masuk negara/wilayah oleh
pemerintah daerah
SISTEM SURVEILANS KESEHATAN
DI PINTU MASUK NEGARA OLEH KKP
Kementerian Verifikasi/Analisis
Kesehatan

Lap.Rutin

Dinas Kesehatan Verifikasi/Analisis


Kebijakan/
Provinsi Situasi Kes
Tindakan/
Penanggulan
KLB
gan
Lap.Rutin Wabah
Diseminasi
Dinas Kesehatan Verifikasi/Analisis Informasi ke LS
& Masy
Kab/Kota

Lap.Rutin Verifikasi/Analisis Kebijakan/


Puskesmas Tindakan
Sistem surveilans
yang ada menjamin
KKP deteksi dini & respon
cepat dalam
Laporan/ menyikapi
Rumor peningkatan kejadian
8
Masyarakat penyakit menular &
keracunan pangan
PENCEGAHAN KELUAR MASUKNYA PENYAKIT
DI PINTU MASUK NEGARA
(MAXIMUM PROTECTION, MINIMUM RESTRICTION)

Pintu masuk negara (pelabuhan laut, bandar udara, PLBN)


49 Kantor Rumah
Kesehatan Sakit
Pelabuhan (KKP) Rujukan

Dari Seluruh Dunia DETEKSI Dengan 306 Wilker Mencegah


DINI kejadian
• 8 Kapasitas Inti IHR luar biasa/
(2005) wabah/
Karantina kedaruratan
Orang, Barang, Alat Angkut
• 9 Tujuan GHSA / Isolasi/ kesehatan
Biologi yang
Tindakan
Kimia meresahka
Lainnya
Fisika Pencegahan keluar masuknya n dunia
penyakit di Pintu Masuk
Negara dilakukan oleh KKP di
Via darat, laut, 355 Pelabuhan, Bandara dan
udara PLBDN
TUGAS DAN FUNGSI KKP
KKP Permenkes No. 2348/Menkes/Per/IX/2011

• Penyakit
• Surveilans Epidemiologi
Ruang Lingkup: • Penyakit Potensial
• Kekarantinaan Bandara, Wabah
• Pengendalian dampak Pelabuhan dan
• Penyakit Baru
kesehatan lingkungan PLBDN
• Penyakit yang muncul
• Pelayanan Kesehatan kembali
Pencegahan
• Pengawasan OMKABA Masuk dan • Bioterorisme
• Pengamanan Keluarnya
• Unsur Biologi, Kimia
dan Radiasi

Yan Kes yang berkualitas & mantap (RPJMN III)


KEGIATAN & TINDAKAN
KEKARANTINAAN KESEHATAN
 Kegiatan
Surveilans epidemiologi penyakit dan Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat terhadap
alat angkut, orang, barang, dan/atau lingkungan, serta respon terhadap Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat dalam bentuk tindakan Kekarantinaan Kesehatan.

 Tindakan
berupa tindakan terhadap orang, terhadap alat angkut dan barang, pembatasan sosial
berskala besar, dan/atau penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media
lingkungan.

Tindakan terhadap orang: Tindakan penyehatan terhadap Alat Angkut dan Barang:
• rujukan, • Deratisasi,
• karantina, • Desinseksi,
• isolasi • Desinfeksi,
• Dekontaminasi

Prinsip kegiatan Kekarantinaan kesehatan adalah


detect, prevent dan respond
PENYELENGGARAAN
KEKARANTINAAN KESEHATAN
 diselenggarakan sebagai upaya
pencegahan dan pemberantasan
masuk dan/atau keluarnya
kejadian dan/atau faktor risiko
di Pelabuhan, Bandar yang dapat menyebabkan
Pintu Masuk Udara dan Pos Lintas kedaruratan kesehatan
Batas Darat Negara masyarakat.
 dilaksanakan oleh Pemerintah
dan pemerintah daerah.
 Wewenang kepada pejabat
karantina kesehatan untuk
berkoordinasi dengan
badan/lembaga kesehatan dari
dalam maupun luar negeri.
 Pengawasan Kedatangan dan
Keberangkatan Kapal, Pesawat
dan kendaraan Darat
di tempat/lokasi yang
diduga terjangkit  Pengawasan Awak/Personel dan
Penumpang
Wilayah penyakit menular
dan/atau terpapar  Pengawasan Barang
faktor risiko kesehatan  Sanksi

Kekarantinaan Kesehatan di pintu masuk negara dan diluar


pintu masuk negara/wilayah adalah
detect, prevent dan respond
PENGAWASAN DI BANDAR UDARA
KEDATANGAN DAN KEBERANGKATAN
PESAWAT
Status
Setelah kedatangan Pesawat Udara, Kapten
Karantina
Penerbang WAJIB memberikan dokumen
Deklarasi Kesehatan Penerbangan/Health Part of
Pesawat udara : the Aircraft General Declaration (HP-AGD)
a.datang dari bandar udara wilayah kepada Pejabat Karantina Kesehatan
yang terjangkit;
b.terdapat orang hidup atau mati
yang diduga terjangkit; atau memperoleh Persetujuan
c. terdapat orang/barang diduga Karantina Kesehatan.
terpapar di dalam pesawat

Kapten Penerbang pesawat udara wajib


segera melaporkan mengenai keadaan Kapten Penerbang Pesawat Udara hanya dapat
pesawat kepada petugas lalu lintas udara menurunkan atau menaikkan orang dan Barang
untuk diteruskan kepada Pejabat Karantina setelah dilakukan Pengawasan Kekarantinaan
Kesehatan di Bandar Udara tujuan dengan Kesehatan oleh Pejabat Karantina Kesehatan.
menggunakan teknologi telekomunikasi
PENGAWASAN TERHADAP PENUMPANG
Penumpang  faktor risiko yang paling rentan, hal – hal yang perlu diperhatikan :
1. Ada tidaknya penumpang/awak yang sakit
2. Ada tidaknya penumpang/awak yang menderita penyakit menular yang
berpotensi wabah
3. Jumlah penumpang/awak yang sedang sakit menular.
4. Jenis penyakit menular yang menyerang penumpang/awak.
5. Ada tidaknya penumpang/awak yang berasal dari wilayah terjangkit penyakit
menular.

Penggunaan thermal scanner di Pelabuhan dan bandara

proses skrining untuk deteksi dini penumpang.


PENGAWASAN TERHADAP BARANG BAWAAN

Barang bawaan  potensial penyebaran wabah penyakit menular, hal –


hal yang perlu diperhatikan:
1. Barang bawaan harus bebas dari agen penyakit dan faktor risiko baik
di kabin maupun bagasi.
2. Ada tidaknya bahan makanan /minuman yang mudah busuk dan
kadaluarsa.
3. Ada tidaknya binatang/tumbuhan yang mengandung faktor risiko
penyakit di kabin maupun bagasi
4. Jenazah/abu jenazah yang memiliki penyakit menular
PENGAWASAN TERHADAP LINGKUNGAN PELABUHAN/BANDARA

1. Ada tidaknya vektor yang menjadi perantara penular penyakit


( bebas terhadap vektor)
1. Ada tidaknya pencemaran udara, air, tanah dan kebisingan yang
menimbulkan masalah kesehatan.
2. Hygiene sanitasi gedung dan tempat-tempat umum
3. Hygiene sanitasi makmin di restoran, katering, warung yang
dilakukan pemeriksaan lab rutin.
4. Sanitasi air pemeriksaan fisik, kimia dan mikrobiologi
5. Data penyakit di poliklinik KKP
6. Jamaah haji /umroh
STRATEGI DAN POKOK KEGIATAN
• Surveilans aktif dan pasif penumpang yang
Surveilans masuk dan keluar.
Epidemiologi • Surveilans faktor risiko alat angkut dan barang
• Investigasi epidemiologi

• Rujukan dan Tatalaksana Kasus


Manajemen Kasus dan • Tindakan Kekarantinaan
Tindakan Kekarantinaan • Upaya Penyehatan Lingkungan

Penguatan Kelembagaan
• OMKABA Impor
Pengawasan Dokumen OMKABA • OMKABA Ekspor
• Menyiapkan bahan advokasi
Peningkatan dan • Menyiapkan aspek legal tentang Karkes di
Pelabuhan, Bandara dan PLBDN
Pemanfaatan Public • Membuat pedoman / juknis
Awareness • Desiminasi informasi Karkes di Pelabuhan,
Bandara dan PLBDN
2
Kesiapsiagaan menghadapi PIE di
pintu masuk negara /PoE
KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI PENYAKIT
INFEKSI EMERGING DI PINTU MASUK

PRINSIP KESIAPSIAGAAN (SPATU)


SARANA-
ALAT TENAGA UANG
PRASARANA
KESIAPSIAGAAN KKM

Dituangkan dalam
Menyiapkan Dokumen
dokumen
RESPON diperbarui secara
Rencana
menghadapi KKM berkala
Kontijensi
PENCEGAHAN KELUAR MASUKNYA PENYAKIT
DI PINTU MASUK NEGARA
(Maximum protection, Minimum restriction)

• Orang Darat
Dari seluruh
• Barang Laut
dunia • Alat Angkut Biologi
Udara
Kimia
Pencegahan keluar
Fisika
masuknya
Kantor
8 Kapasitas
Kesehatan Deteksi
penyakit di Pintu Inti (IHR Dini
Masuk Negara 2005) Pelabuhan (49)
dilakukan oleh
KKP di 355 Pintu Masuk Negara :
Pelabuhan, 9 Tujuan Wilker 1. Pelabuhan laut
Bandara dan GHSA (306) 2. Bandara udara
PLBDN
3. Pos batas lintas
batas negara
RS RUJUKAN
Karantina/Isolasi/Tindakan Lainnya

Mencegah kejadian luar biasa/wabah/kedaruratan kesehatan


yang meresahkan dunia
SISTEM SURVEILANS TERINTEGRASI DI
WILAYAH DAN PINTU MASUK

Data Sharing
Data Surveilans di Dinkes & Data surveilans
Kab/Kota Dinkes Provinsi Analysis di Pintu Masuk

Forum
Communication

Recommendation

Integrated rapid
response/respon
cepat yg trintegrasi.

Operasional komunikasi dan koordinasi surveilans antara wilayah dan pintu masuk
meningkatkan kemampuan pencegahan penyebaran penyakti potensial KKM
KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA
DALAM KONDISI RUTIN
Menyediakan pelayanan medis
yang layak, termasuk fasilitas
diagnostik yang memungkinkan
a assessment segera terhdp
penumpang yang sakit
Menyediakan
b transport dan
petugas

e
Menyediakan staf untuk c
pemberantasan vektor Menyediakan air yg
setempat dan di aman utk diminum, Menyediakan petugas
sekitarnya fasilitas katering, toilet, utk pemeriksaan
d pembuangan limbah yg
memadai
pesawat / kapal /
kendaraan
KAPASITAS INTI DI PINTU MASUK NEGARA KETIKA TERJADI PHEIC
b Melakukan diagnosis & c
perawatan bagi pelaku
Melaksanakan tanggap perjalanan atau hewan yg Menyediakan ruangan yg
a darurat kesehatan, terjangkit melalui kerjasama dg memadai & terpisah dr
penunjukan koordinator & fasilitas medis & kesehatan pelaku perjalanan lain,
pejabat berwenang di pintu utk mewawancarai org yg
hewan setempat dlm
masuk & sarana yankes terjangkit atau tersangka
lainnya pengisolasian, pengobatan &
layanan pendukung lainnya
Menyediakan kendaraan Menyediakan sarana
d diagnosis & bila perlu
khusus & staf terlatih dg
alat pelindung diri yg karantina thd pelaku
g
memadai, dlm merujuk perjalanan yg diduga
pelaku perjalanan yg terjangkit, sebaiknya
membawa atau di sarkes yg jauh dr
terkontaminasi peny pintu msk
Menerapkan tindakan
menular e
hapus serangga, hapus
f
tikus, hapus hama,
Menerapkan dekontaminasi atau
pengawasan penanganan bagasi, kargo,
masuk & peti kemas, alat angkut,
keluarnya pelaku barang & paket pos di
perjalanan lokasi khusus
PENGENDALIAN RISIKO
LINGKUNGAN

HYGIENE PEMERIKSAAN
PENGAMANAN PENGAWASAN PENGAWASAN
SANITASI
MAKANAN DAN KUALITAS AIR HYGIENE SANITASI
GEDUNG /
MINUMAN BERSIH ALAT ANGKUT
BANGUNAN

PENGAWASAN PENGAWASANPENCE
PENGAWASAN PENGAWASAN PENGAWASAN
KUALITAS MARAN AIR, UDARA
KUALITAS KEBISINGAN LIMBAH MEDIS
LIMBAH CAIR DAN TANAH
UDARA

PENGAWASAN PENGAWASAN PENGAWASAN PENGAWASAN


NYAMUK TIKUS KECOA LALAT
3
Kewaspadaan dini menghadapi
PIE di pintu masuk negara/PoE
A. DETEKSI DINI PIE TERGOLONG KKMMD DI PINTU
MASUK NEGARA

• Diawali dg penemuan kasus di pintu masuk negara dengan medeteksi


pelaku perjalanan yg memiliki tanda dan gejala penyakit sesuai dg
pedoman yg sudah ada seperti Poliomielitis, PVE, dan Penyakit Virus
Zika.

• Pelaku perjalanan yg memenuhi kriteria kasus suspek penyakit maka


dilakukan tatalaksana sesuai pedoman, merujuk ke fasyankes rujukan,
berkoordinasi dg Dinkes setempat, dan memberikan notifikasi.
PENYAKIT YANG TERMASUK DALAM EPIDEMIC AND PANDEMIC ALERT
AND RESPONSE (EPR) MENURUT WHO

1. ANTHRAX
2. AVIAN INFLUENZA
3. CRIMEAN-CONGO HAEMORRHAGIC FEVER
4. EBOLA HAEMORRHAGIC FEVER (PVE)
5. HEPATITIS
6. INFLUENZA
7. LASSA FEVER
8. MARBRUG HAEMORRHAGIC FEVER
9. MENINGOCOCCAL DISEASES
10. PLAGUE
11. SARS
12. SMALLPOX
13. YELLOW FEVER 28
PENYAKIT MENULAR TERTENTU YANG BERPOTENSI WABAH
PERMENKES 1501 TAHUN 2010

1. Kolera; 10. Avian Influenza H5N1;


2. Pes Bubo dan Pes 11. Antraks;
Pneumonia; 12. Leptospirosis;
3. Demam Berdarah Dengue; 13. Hepatitis;
4. Campak; 14. Influenza A baru H1N1;
5. Polio;
15. Meningitis;
6. Difteri;
7. Pertusis; 16. Demam Kuning (Yellow
8. Rabies; Fever);
9. Malaria; 17. Chikungunya

29
KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT
Merupakan kejadian kesehatan masyarakat yang
 bersifat luar biasa
 ditandai penyebaran penyakit menular dan/atau
 kejadian yang disebabkan oleh radiasi nuklir, pencemaran biologi, dan kontaminasi kimia
(NUBIKA), dan pangan
 menimbulkan bahaya kesehatan dan
 berpotensi menyebar lintas wilayah atau lintas negara.

Penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan pada Kedaruratan Kesehatan


Masyarakat
 dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah
 secara cepat dan tepat
 berdasarkan besarnya ancaman, efektifitas, dukungan sumber daya, teknis operasional,
pertimbangan ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan yang dapat berkoordinasi dan
 bekerjasama dengan dunia internasional.

Dalam hal Kedaruratan Kesehatan Masyarakat merupakan kejadian yang


meresahkan dunia, Pemerintah memberitahukan kepada pihak
internasional sesuai ketentuan hukum internasional.

Kekarantinaan Kesehatan diselenggarakan Pemerintah Pusat


dan Daerah bersama masyarakat untuk mencegah KKM
ALUR PENILAIAN KEJADIAN
BERPOTENSI KKM
Apakah ada dampak
kesehatan masyarakat yang Apakah memenuhi
serius?
Tidak kriteria KLB?

Ya Ya Tidak

Apakah memenuhi
Apakah sudah ada penularan ke Apakah sudah ada penularan ke
kriteria KLB? Tidak
luar wilayah kab/kota? luar wilayah kab/kota?

Ya Tidak Ya Tidak
Ya
Apakah ada kemungkinan
berdampak kepada aspek social
Ya dan ekonomi masyarakat ?

1. Kejadian berpotensi KKM BUKAN KKM


2. Kejadian harus dilaporkan ke Kemenkes Evaluasi kembali bila
(melalui ditjen PP dan PL selaku IHR National Tidak ada informasi yang
focal point) lebih lengkap
3. Diaktifkan Rencana Operasional melaui Posko
KKM
ALUR PEMBERITAHUAN DAN PENETAPAN PERISTIWA KKM

Komite
Menetapkan apakah suatu Nasehat Emergensi
dari luar WHO’s
peristiwa merupakan SEKJEN WHO Expert
PHEIC dan memberi Komite Roster
rekomendasi Review
penanggulangan

Example of IHR Framework


Koordinasi Organisasi – organisasi
Menerima, menilai dan
lain yang kompeten
memberi respon pada Determine Public Health Kontak Point
Emergency of IHR WHO
WHO Emergency
(IAEA etc.)
International Concern (PHEIC)
Director-General Committee Expert
peristiwa yang dilaporkanMake temporary and standing
Review Roster
recommendations
Committee
Accessibility at all times
Saluran komunikasi:
Primary channel for WHO-NFP event- Other competent
memberi tahu WHO related communications WHO IHR
organizations
mengenai potensi PHEIC,Disseminate information within WHO Contact Point Komunikasi Kementerian /
(IAEA etc.)
melakukan konsultasi Fokal Point Nasional Notification
"Activate" the WHO assessment and
Consultation Sektor–sektor
dengan kementerian lain,response system IHR
umpan balik dari WHO Accessibility at all times
Report terkait
Verification
Communication with WHO
National IHR Ministries and
Focal Points (NFP) sectors concerned
Dissemination of information nationally
Deteksi, verifikasi, lapor, Consolidating input nationally Laporan
Berbagai penyakit dan Sistem surveilans kejadian
respon pada kejadian –
Detect di dalam negara
PoE
kejadian yang tidak Unusual health Assess
diharapkan National surveillance and response systems
events Report POE
Respond

|
DETEKSI DINI
PENEMUAN KASUS DI
PINTU MASUK
SURVEILANS BERBASIS INDIKATOR (RUTIN)
• PESAWAT BERISIKO; TERJANGKIT
• PELAKU PERJALANAN BERISIKO; TERJANGKIT
• BARANG BERISIKO; BARANG TERJANGKIT
• LINGKUNGAN BERISIKO; TERJANGKIT
• SURVEILANS PENYAKIT POTENSIAL KKM PADA
YANKES vs WILAYAH

SURVEILANS BERBASIS KEJADIAN


• KKM DI NEGARA ASAL PESAWAT/NEGARA
SINGGAHAN PESAWAT
• VERIFIKASI RUMOR
Deteksi, Verifikasi,
Investigasi, Notifikasi,
Respon
SURVEILANS DI PINTU MASUK

Surveilans di pintu
masuk negara
dilakukan untuk Deteksi secara
dini melalui Verifikasi
mendeteksi dini Investigasi
surveilans rutin
dan respon Deteksi
dan surveilans Notifikasi Respon
terhadap Dini Penanggulang
berbasis
kemungkinan kejadian an PH
adanya transmisi
penyakit menular
melalui bandar
udara, pelabuhan
MELALUI KEGIATAN PENGAMATAN
dan lintas batas
Surveilans KKM
darat negara
Surveilans Faktor Risiko
B. DETEKSI DINI PIE BERDASARKAN SINDROM PENYAKIT
DI PINTU MASUK NEGARA

Sindrom Jenis Penyakit


Demam akut dan ruam Zika, Monkeypox, Campak, Varisela, Antraks, dll
Demam akut Pes, Tifus, Chikungunya dll
Demam berdarah akut PVE, Marburg, Demam Lassa dll
Pernafasan akut MERS, Flu Burung dll
Jaundice akut Demam kuning, Hepatitis dll
Lumpuh layuh akut Poliomielitis
Diare cair akut Kolera dll
Diare berdarah akut Disentri dll
Penyakit saraf akut Meningitis, Penyakit Virus Nipah dll
KOORDINASI DAN SISTEM SURVEILANS TERINTEGRASI-RUTIN
Produk unit surveilans Kab/Kota Produk unit surveilans KKP
Sewaktu (Harian) Sewaktu (Harian)
1. W1 – Penyakit Potensial KLB yang diterbitkan puskesmas 1. Data kedatangan orang sakit dari negara terjangkit – dalam negeri
dengan wabah
2. Laporan PE penyakit potensial KLB dengan kasus memiliki 2. Data Kematian di alat angkut dengan diagnose penyakit menular
riwayat atau tanpa riwayat perjalanan LN tertentu
3. Rekap Laporan pemberian HAC – kelompok masyarakat berisiko mis.
Umrah
Mingguan 4. Data kontak kasus penyakit tertentu di alat angkut
1. Data penyakit menular pelayanan kes puskesmas 5. Data pelayanan vaksinasi khusus
2. Sinyal KLB penyakit menular tertentu– trend, pola penyakit 6. Data pengawasan barang tertentu
3. Kluster penyakit menular yang tidak diketahui penyebabnya 7. Data rujukan kasus ke RS tertentu
Bulanan Bulanan
1. Jumlah penyakit menular tertentu di sentinel Puskesmas 1. ABJ di perimeter dan buffer
2. Jumlah SARI – Pneumonia di RS Rujukan 2. 10 penyakit menular terbanyak di poliklinik KKP

3. 10 penyakit menular terbanyak di Puskesmas 3. Data kedatangan hewan penular penyakit menular tertentu (Anjing)
4. 10 penyakit menular terbanyak di RS
C.PENGAMATAN DAN PENILAIAN RISIKO PIE KKMMD
BERDASARKAN SINDROM DI PINTU MASUK NEGARA

1. Surveilans berbasis Indikator


• Pesawat berisiko;terjangkit
• Pelaku perjalanan berisiko ; terjangkit
• Barang berisiko ; barang terjangkit
• Lingkungan berisiko ; terjangkit
• Surveilans penyakit potensial KKM pada yankes wilayah
2. Surveilans berbasis kejadian
•KKM dinegara asal pesawat/ negara singgahan pesawat
•Verifikasi rumor
Penilaian Risiko PIE di Pintu masuk

Ada Riwayat
tidaknya Perjalanan
tanda dan
gejala
Kegiatan
selama
didaerah
terjangkit

Aspek Penilaian Risiko


Hasil Penilaian Risiko

Tingkat/hasil penilaian Risiko


Tidak berisiko

Risiko sangat
rendah

Risiko Rendah

Risiko sedang

Risiko Tinggi
CONTOH PENILAIAN PADA KASUS PVE

TINGKAT RISIKO KRITERIA TINDAKAN


TIDAK BERISIKO Tidak berada di area terjangkit, tidak diketahui Penyuluhan PHBS scr umum dan pengetahuan
keberadaan paparan ttg pykit, pergerakan tidak dibatasi

RISIKO SANGAT Berada di area terjangkit DAN tidak diketahui Penyuluhan PHBS, pantau suhu, jika ada
RENDAH keberadaan paparan yg berpotensi gejala, lapor ke faskes, pergerakan tidak
dibatasi

RISIKO RENDAH Sedang berada di area terjangkit, atau jadi Penyuluhan PHBS, pantau suhu, jika ada
pasien/pengunjung fasyankes tanpa tau kontak gejala, lapor ke faskes, petugas faskes pantau
setiap hari, pergerakan tidak dibatasi

RISIKO MENENGAH Selama di area terjangkit sll pakai APD dan kontak Penyuluhan PHBS, pantau suhu, jika ada
langsung / dekat dg orang berisiko gejala, lapor ke faskes, petugas faskes pantau
setiap hari, pergerakan tidak dibatasi

RISIKO TINGGI Selama di area terjangkit tidak sll pakai APD dan Penyuluhan PHBS, pantau suhu, jika ada
kontak langsung / dekat dg orang berisiko gejala, lapor ke faskes, petugas faskes pantau
setiap hari, pergerakan dibatasi (isolasi)
PROSEDUR KEKARANTINAAN TERHADAP ORANG

Petugas KKP Apabila tidak penumpang yang sakit 


meneliti bagian diberikan persetujuan karantina  dalam
kesehatan (Health
Declaration) dari
bentuk lisan/telepon atau tertulis
dokumen
Aircraft General Apabila ada penumpang/awak pesawat yang
Declaration sakit dan bukan penyakit menular  diberikan
pengobatan atau dirujuk ke RS
Petugas KKP
meneliti bagian
Apabila ada penumpang/awak pesawat yang
kesehatan (Maritim sakit dan merupakan penyakit menular
Declaration Health) dilakukan prosedur penanganan/pemeriksaan
lebih lanjut
4
Penanggulangan PIE di pintu
masuk negara / PoE
TINDAKAN PENYEHATAN ORANG, BARANG DAN ALAT ANGKUT

Penyehatan orang, barang dan alat angkut

Mencegah keluar masuknya penyakit karantina


dan gangguan kesehatan

Tindakannya:
Pengamatan penderita dan tersangka
Penyehatan lingkungan sekitar pelabuhan, alat angkut
beserta isinya atau pelintas batas beserta barang bawaan
Pemberian pelayanan medik kepada penderita
Upaya Karantina kesehatan

Segala kegiatan yang berhubungan dengan pembatasan gerak disuatu


wilayah, rumah, pelabuhan, bandara dan Pos Lintas Batas yang diduga
merupakan sumber penularan penyakit yang dapat menyebabkan
KKMMD terhadap orang, barang dan alat angkut
Tindakan Kekarantinaan Kesehatan

Alat Angkut Pelaku Perjalanan Barang / OMKABA


(awak alat angkut dan 1. Deratisasi
penumpang) 2. Desinseksi
1. Deratisasi
1. Vaksinasi/Profilaksis 3. Desinfeksi
2. Desinseksi 2. Desinfeksi 4. Dekontaminasi
3. Desinfeksi 3. Dekontaminasi 5. Karantina
4. Dekontaminasi 4. Karantina 6. Pemusnahan
5. Karantina 5. Rujukan 7. Penyimpanan
6. Isolasi

Lingkungan Pelabuhan/Bandar Udara/PLBDN


1. Penyehatan
2. Pengendalian
3. Pengamanan
TINDAKAN KEKARANTINAN DI PINTU
MASUK :
Isolasi
orang dan
Dekontaminasi barang
orang, barang, Karantina
alat angkut,
dan media orang
Tindakan lingkungan

Kekarantinaan
Kesehatan Lain Desinfeksi
Deteksi Pembatasan
pergerakan
Berdasarkan orang, barang,
alat angkut,
& orang, barang,
Situasi Dan alat angkut
dan media RESPO dan
lingkungan
Kecenderungan NS lingkungan,
Epidemiologi
Desinseksi alat
angkut,
lingkungan dan Vaksinasi
media
lingkungan Deratisasi
alat angkut
dan
lingkungan
5
Koordinasi LP/LS
di pintu masuk negara / PoE
Koordinasi dalam Penanggulangan
Int - WHO Menteri Kesehatan

NATIONAL
COMMITTEE

IHR – NFP
DJ P2P Dinas Kes. Provinsi
Otoritas Terkait
(CIQP)
Dinas Kesehatan
Kab/Kota

Otoritas
PoE (Adpel) KKP Puskesmas

Wilker

 Meningkatkan komunikasi risiko dan promosi kesehatan kepada masyarakat melalui berbagai media.
 Pemberitahuan berkala kepada Dinas Kesehatan dan RS tentang kesiapsiagaan sesuai perkembangan.
Ada proses birokrasi langsung (garis komando) dari MK sampai ke Wilker, dan ada garis
koordinasi dan komunikasi yang melibatkan semua lintas sektor.
KOORDINASI, JEJARING KERJA &
KEMITRAAN
• Koordinasi
Koordinasi dalam penyelenggaraan Surveilans Terintegrasi
dilakukan oleh seluruh unit surveilans di Dinas Kesehatan
• Jejaring kerja
Mekanisme koordinasi kerja antar unit penyelenggara
Surveilans Terintegrasi sumber data dan penyelenggara
program kesehatan, meliputi tata hubungan Surveilans
Terintegrasi antar wilayah Kabupaten/Kota, Provinsi dan
Pusat.
• Kemitraan
Hubungan kerjasama antar berbagai pihak yang strategis,
bersifat sukarela, dan berdasar prinsip saling membutuhkan,
saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan
disertai pembinaan dan pengembangan secara timbal balik.
6
PENCATATAN PELAPORAN
DI PINTU MASUK NEGARA
Instrumen menetapkan PHEIC/KKM-MD
Apakah Peristiwa Serius ?

Ya Tdk

Apakah Peristiwa yang tak Apakah Peristiwa yang tidak terduga


terduga / tiba - tiba ? / tiba - tiba ?
Ya Tdk
Ya Tdk
Berisiko menyebar
Berisiko menyebar Internasional?
Internasional?
Ya
Tdk
Tdk Berisiko membatasi Perjalanan &
Ya
Perdagangan Internasional?
Penilaian ulang
bila tersedia informasi
tambahan
Ya Tdk

Laporkan kejadian berdasarkan International Health Regulations


TERIMA KASIH
52

Anda mungkin juga menyukai