Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

KASUS COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


KECAMATAN JAGAKARSA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Persyaratan Dalam Menempuh


Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pembimbing :
Evi Sinaga

Disusun oleh :
Billy Dohotan Dohar Situmorang 030.15.
Ida Ayu Putu Ratih 030.15.
Ratih Wahyu Pertiwi 030.15.
Sophie Fatimah Alatas 030.15.
Zulfikar Andimapali 030.15.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 9 AGUSTUS – 18 SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan hasil “Laporan
Penyelidikan Epidemiologi Kasus Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan”.
Laporan penyelidikan epidemiologi ini dibuat guna memenuhi salah satu syarat
tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam periode 9
Agustus – 18 Agustus 2021. Dalam usaha penyelesaian laporan penyelidikan
epidemiologi ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami
ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Evi Sinaga, selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk
memberi bimbingan, masukan dan motivasi kepada kami.
2. Ibu Wita, selaku penanggung jawab tracing COVID-19 di Puskesmas
Jagakarsa
3. dr. Rebekka, selaku Pembimbing di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa.
4. Semua pihak di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa maupun Puskesmas
Kelurahan yang telah membantu dan membimbing dalam menyelesaikan
penyelidikan epidemiologi ini.
5. Semua teman-teman Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Masyarakat Trisakti
periode 9 Agustus – 18 September 2021.
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih banyak kekurangan oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati kami menerima semua saran dan kritikan
yang membangun guna penyempurnaan tugas penyelidikan epidemiologi ini.

Jakarta, Agustus 2021

Penulis

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KASUS COVID-19


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA
JAKARTA SELATAN

Telah diajukan dan diterima oleh pembimbing, sebagai syarat untuk menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik Kedokteran komunitas/Ilmu Kesehatan Masyarakat
Periode 9 Agustus – 18 September 2021

Disusun oleh:
Billy Dohotan Dohar Situmorang 030.15.
Ida Ayu Putu Ratih 030.15.
Ratih Wahyu Pertiwi 030.15.
Sophie Fatimah Alatas 030.15.
Zulfikar Andimapali 030.15.

Telah diterima dan disetujui oleh


Evi Sinaga

selaku pembimbing
Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Jakarta, Agustus 2021


Pembimbing,

Evi Sinaga

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Tujuan Penyelidikan Epidemiologi.......................................................2
1.2.1. Tujuan Umum.......................................................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus......................................................................................2
BAB II METODELOGI.............................................................................................3
2.1 Desain Pelaporan Penyelidikan Epidemiologi...............................................3
2.2 Populasi dan Sampel......................................................................................3
2.3 Pengumpulan Data.........................................................................................3
2.3.1 Pengumpulan Data Primer...................................................................3
2.3.2 Pengumpulan Data Sekunder..............................................................3
BAB III HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI............................................4
3.1 Data Umum....................................................................................................4
3.1.1 Data Wilayah Kerja..............................................................................4
3.1.2 Data Kependudukan.......................................................................................5
3.2 Analisis Data COVID-19...............................................................................9
3.2.1 Perbandingan Kasus Kumulatif dan Aktif dari Juli 2020 – 11 Juli
2021……………………………………………………………………...9
3.2.2 Jumlah Kasus Aktif Covid-19 Per Kelurahan se-Kecamatan
Jagakarsa Sampai per Tanggal 11 Juli 2021.............................................9
3.2.3 Jumlah Kasus Baru Covid-19 Per Kelurahan se-Kecamatan
Jagakarsa dari 31 Mei 2021 sampai per tanggal 11 Juli 2021................10
3.2.4 Perbandingan Total Kasus dengan Angka Kesembuhan 11 Juli
2021…...………………………………………………………………..12
BAB IV KESIMPULAN...........................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...................40

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di awal tahun 2020 ini, dunia dikagetkan dengan kejadian infeksi berat
dengan penyebab yang belum diketahui, yang berawal dari laporan dari Cina
kepada World Health Organization (WHO) terdapatnya 44 pasien pneumonia
yang berat di suatu wilayah yaitu Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China, tepatnya
di hari terakhir tahun 2019 Cina. Dugaan awal hal ini terkait dengan pasar basah
yang menjual ikan, hewan laut dan berbagai hewan lain. Pada 10 Januari 2020
penyebabnya mulai teridentifikasi dan didapatkan kode genetiknya yaitu virus
corona baru. 1

Corona virus disease 2019 (COVID-19) menjadi pandemi yang masih


terus berlanjut hingga saat ini dan sudah menjadi masalah kesehatan yang
pertama kali teridentifikasi sebagai penyebab outbreak penyakit infeksi saluran
2 Setiati S, Azwar MK. COVID-19 and
pernapasan di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019.
Indonesia. Acta Med Indones – Indones J Intern Med. 2020;52(1):8.\

Berdasarkan data satgas COVID-19 nasional per 5 Juni 2021, dari 34


provinsi di Indonesia DKI Jakarta menjadi provinsi dengan angka akumulasi
kasus tertinggi sebesar 434.116 (23,5%) kasus, diikuti oleh Jawa Barat dengan
318.892 (17,2%) kasus dan Jawa Tengah dengan jumlah kasus sebanyak
204.342 (11,0%). Secara nasional perkembangan kasus terkonfirmasi positif
mengalami penurunan dengan 6.594 kasus baru terkonfirmasi positif yang
sebelumnya tercatat 14.518 kasus positif pada 30 Januari 2021 yang mana
3 Data sebaran kasus.
merupakan angka tertinggi pada tahun 2021 per bulan maret 2021.
Satgas Covid-19 nasional [internet, cited 2020 June 6]. Available from: https://covid19.go.id/

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, Ibukota melaporkan 9.394


kasus positif Covid-19. Sehingga total kasus terkonfirmasi Covid-19 berjumlah
520.061 orang. Posisi kedua penambahan terbanyak adalah Provinsi Jawa Barat
dengan 3.988 kasus positif corona, sehingga total kasus positif sebanyak
368.303 orang. Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah ketiga penambahan kasus
terbanyak dengan 2.288 kasus Covid-19, dengan total hingga saat ini sebanyak
246.529 orang positif Covid-19. 3
Gejala klinis yang muncul beragam, mulai dari seperti gejala flu biasa
(batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang
berkomplikasi berat (pneumonia atau sepsis). Dari berbagai penelitian, metode
penyebaran utama penyakit ini diduga adalah melalui droplet saluran
pernapasan dan kontak dekat dengan penderita.4
Salah satu cara yang dilakukan dalam kebijakan pemerintah Indonesia
untuk menanggulangi kasus Covid-19 dengan cara melakukan upaya
pelaksanaan 10M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak,
Menghindari kerumunan, Mengurangi mobilitas, Menjaga sirkulasi, yang
dimaksud membuka jendela minimal 3x sehari, Membersihkan lingkungan,
menyemprotkan desinfektan di lingkungan rumah, Meningkatkan daya tahan
tubuh, makan makanan bergizi, istirahat teratur dan tidur cukup 5-7 jam sehari,
Mengganti baju, sepulang bepergian atau pulang kantor, segera ganti baju, serta
Meningkatkan imun.5

1.2. Tujuan Evaluasi Program

1.2.1. Tujuan Umum


Melakukan Penyelidikan Epidemiologi Kasus Covid-19 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Memantau tren penularan Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Jagakarsa.
2. Memberikan informasi terkait perkembangan kasus COVID-19 sebagai acuan
kesiapsiagaan dan respon di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
3. Melakukan screening kasus Covid-19 dan Testing, Tracing, Treatment (3T)
pada 6 pasien terkonfirmasi Covid-19 di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa,
khususnya tracing melalui telepon.
BAB II
METODE PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

2.1 Desain Pelaporan Penyelidikan Epidemiologi


Jenis penelitian ini adalah penelitian semikuantitatif yang dilakukan
dengan mendeskripsikan data dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran
mengenai suatu keadaan secara objektif yang bersifat aktual.
Desain studi yang digunakan dalam penyelidikan epidemiologi ini adalah
wawancara yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan
Kasus COVID-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta
Selatan.

2.2 Populasi dan Sampel


Populasi dalam studi ini adalah masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sampel pada penyelidikan epidemiologi ini adalah pasien terkonfirmasi
COVID-19 di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Sasaran pada penyelidikan epidemiologi ini adalah 5 pasien terkonfirmasi
COVID-19 di wilayah Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.

2.3 Pengumpulan Data


A. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara melakukan
wawancara mendalam kepada pemegang program dan 5 orang pasien
terkonfirmasi COVID-19 sebagai sampel pada penyelidikan epidemiologi ini.
B. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui Profil Kesehatan, Laporan Kasus
COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Laporan Kasus COVID-19 di Kecamatan
Jagakarsa dan Analisis Data COVID-19 di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
BAB III
HASIL PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

3.1. Data Umum Puskesmas


3.1.1 Data Wilayah Kerja Puskesmas
Studi ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Jagakarsa luasnya sekitar 25.01 Km2, yang
memiliki 6 kelurahan, 54 RW dan 545 RT.
Di sebelah utara kecamatan ini berbatasan dengan Jl. Margasatwa, pintu
masuk kebun binatang Kec. Pasar Minggu, sebelah selatan berbatasan dengan
Pilar Pondok Cina, Tanah Baru Kota Depok, sebelah barat berbatasan dengan
Kali Krukut Kabupaten Bogor, dan di sebelah timur berbatasan dengan Kali
Ciliwung Kota Administrasi Jakarta Timur.

Gambar 1. Peta wilayah Kecamatan Jagakarsa


Tabel 1. Luas wilayah, jumlah RT & RW di Kecamatan Jagakarsa Tahun 2020
Jumlah
No. Kelurahan Luas Wilayah (km2)
RT RW
1 Cipedak 3.97 62 6
2 Srengseng Sawah 6.75 156 19
3 Ciganjur 3.51 63 6
4 Jagakarsa 4.85 82 7
5 Lenteng Agung 2.28 114 10
 6 Tanjung Barat 3.65 66 6
Sumber : BPS Kota Administrasi Jakarta Selatan 2020

A. Data Kependudukan
Kecamatan Jagakarsa dengan penduduk 424,828 jiwa, merupakan wilayah
terluas urutan ke-2 di Jakarta Selatan, setelah Kecamatan Cilandak. Kecamatan
Jagakarsa dibagi menjadi 6 kelurahan yaitu kelurahan Cipedak, kelurahan Srengseng
Sawah, kelurahan Ciganjur, kelurahan Jagakarsa, kelurahan Lenteng Agung, dan
kelurahan Tanjung Barat.

Tabel 2. Jumlah penduduk berdasarkan usia di Kecamatan Jagakarsa

Kelompok Umur
No. Laki-laki Perempuan Jumlah
(Tahun)
1 0-4 17,779 16,489 34,268
2 5-9 20,218 19,273 39,491
3 10-14 19,029 18,002 37,031
4 15-19 16,585 16,208 32,793
5 20-24 15,712 15,813 31,525
6 25-29 16,040 16,863 32,903
7 30-34 16,526 17,805 34,332
8 35-39 19,860 20,640 40,500
9 40-44 18,297 18,690 36,987
10 45-49 16,210 15,618 31,828
11 50-54 12,817 11,947 24,764
12 55-59 9,269 9,667 18,936
13 60-64 6,390 6,802 13,192
14 65-69 4,270 3,978 8,248
15 70-74 2,004 2,244 4,248
16 75+ 1,872 1,912 3,784
Jumlah 212,879 211,949 424,828
Angka Beban Tanggungan % 46

Berdasarkan Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan Per


Kab/Kota Tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Pusdatin Kementerian Kesehatan RI,
jumlah penduduk di wilayah kecamatan Jagakarsa adalah 424,828 jiwa terdiri dari
212,879 laki-laki dan 211,949 perempuan, dengan jumlah penduduk usia produktif
(usia 15-59 tahun) sebesar 284.568 jiwa atau sebesar 66,9% dari jumlah penduduk
Kecamatan Jagakarsa.

Tabel 3. Jumlah Penduduk (Proyeksi) Menurut Kelurahan di Kecamatan Jagakarsa


Th. 2020

Sex Kepadatan
No. Kelurahan Lk Pr Jumlah
Ratio% Pddk/Km2

1. Cipedak 14.762 15.111 29.873 38 7.524

2. Srengseng 19.483 19.783 39.266 98 5.817


Sawah

3. Ciganjur 52.936 52.076 105.012 102 29.917

4. Jagakarsa 23.642 24.307 47.949 97 9.886

5. Lenteng 63.265 60.064 123.329 105 54.091


Agung

6. Tanjung 27.673 28.628 56.301 97 15.424


Barat

Persebaran penduduk di Wilayah Kecamatan Jagakarsa relatif tidak merata.


Kelurahan dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Kelurahan Lenteng Agung
sebesar 123.329 jiwa, sedangkan kelurahan dengan jumlah penduduk paling sedikit
adalah Kelurahan Cipedak dengan jumlah penduduk 29.873 jiwa.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kelurahan dengan kepadatan
tertinggi ialah Kelurahan Lenteng Agung dengan nilai 54.091 kemudian diikuti oleh
Kelurahan Ciganjur dan Kelurahan Tanjung Barat. Angka kepadatan penduduk ini
diperoleh berdasarkan perhitungan jumlah penduduk pada kelurahan tersebut dibagi
dengan luas wilayahnya sehingga didapatkan angka kepadatan penduduk.
Kepadatan penduduk pada sebuah wilayah atau daerah dapat memengaruhi
status kesehatan pada daerah tersebut, khususnya pada penyakit menular. Beberapa
laporan terkait COVID-19 di Jakarta mengaitkan faktor kepadatan penduduk dengan
penyebaran virus. Dikatakan bahwa: karena kepadatan penduduk di Jakarta yang
tinggi, maka virus akan makin mudah menyebar dan penetrasinya akan semakin cepat
di daerah-daerah dengan tingkat kepadatan lebih tinggi

Tabel 4. Karakteristik Responden


Karakteristik Jumlah %
Usia (n=6)
<16 tahun
0 0
17-25 tahun 0 0
26-35 tahun 0 0
36-45 tahun 5 80
46-55 tahun 0 0
> 56 tahun 1 20
Jenis kelamin (n=6)
Laki-laki 3 50
Perempuan 3 50
Agama (n=6)
Islam 6 100
Kristen 0 0
Katolik 0 0
Hindu 0 0
Budha 0 0
Pendidikan terakhir (n=6)
SD 0 0
SMP 0 0
SMA 0 00
D3 0 0
Sarjana 6 100
Pekerjaan (n=6)
Karyawan/Pegawai 4 60
PNS 0 20
Ibu Rumah Tangga 2 40
Status pernikahan (n=6)
Belum kawin 0 0
Sudah kawin 6 100
Cerai hidup 0 0
Cerai mati 0 0

3.2 Analisis Data COVID-19


3.2.1 Perbandingan Kasus Kumulatif dan Aktif dari Juli 2020 – 15 Agustus
2021
Gambar 2. Perbandingan kasus kumulatif dari Juli 2020 - 15 Agustus 2021

Kasus kumulatif merupakan kasus keseluruhan yang di lakukan tindak


lanjut hingga 15 Agustus 2021 yang berdomisili di kecamatan jagakarsa,
termasuk data dari Dinas Kesehatan yang ketika di tatalaksana di minggu
tersebut status pasien COVID-19 menjadi sembuh. Berdasarkan data yang
terlampir digambar 2, didapatkan perbandingan kasus kumulatif dari Juni 2020
– 15 Agustus 2021. Kasus Kumulatif COVID-19 di Kecamatan Jagakarsa kasus
per tanggal 15 Agustus Juli 2021 adalah sebanyak 17597 kasus. Terlihat pada
gambar tersebut bahwa tren kasus COVID-19 di Kecamatan Jagakarsa
mengalami peningkatan dari bulan Juli 2020 hingga 15 Agustus 2021, namun
pada tren data tersebut juga diiringi oleh peningkatan angka kesembuhan dari
COVID-19 dimana data per 15 Agustus 2021 angka kesembuhan mencapai
16854.
Gambar 3. Perbandingan kasus aktif dari Juli 2020 - 15 Agustus 2021

Kasus aktif merupakan kasus yang mana status pasien belum sembuh serta
masih dalam perawatan baik itu di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi
mandiri. Gambar 3 menunjukkan perbandingan kasus aktif dari Juli 2020 – 15
Agustus 2021. Kasus aktif COVID-19 di kecamatan jagakarsa sebanyak 464
kasus per tanggal 15 Agustus 2021. Gambar tersebut juga menggambarkan
bahwa puncak kasus aktif COVID-19 didapatkan tanggal 27 Juni 2021 yaitu
sebanyak 1390 kasus dimana pada saat itu tren kasus aktif COVID-19 dinilai
mengalami kenaikan drastis.

3.2.2 Distribusi Kasus Positif COVID-19 di Kecamatan Jagakarsa


Gambar 4. Distribusi kasus positif per 15 Agustus 2021

Berdasarkan Gambar 4, didapatkan angka kematian 2%, angka kesembuhan


96%, dan 2% dalam perawatan maupun isolasi mandiri per 15 Agustus 2021.
Dengan komposisi Kasus sembuh sebanyak 16854 kasus. Kasus meninggal 279
kasus, dengan angka kematian 2%, angka kesembuhan 96%, sementara 2% nya
dalam perawatan maupun isolasi mandiri. CFR = 1,58 %

3.2.3 Jumlah Kasus Aktif Covid-19 Per Kelurahan se-Kecamatan Jagakarsa


Sampai Tanggal 11 Juli 2021
Gambar 5. Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Per Kelurahan se-Kecamatan
Jagakarsa sampai per tanggal 15 Agustus 2021
Berdasarkan Gambar 5, dari total kasus aktif sebanyak 464 kasus, didapatkan
kasus aktif tertinggi ada di Kelurahan Jagakarsa sebanyak 114 kasus dan kasus
aktif terendah ada di Kelurahan Tanjung Barat sebanyak 41 kasus.
Tabel 5. Sebaran pasien di wilayah Kecamatan Jagakarsa per 15 Agustus
2021 yang menjalani perawatan COVID-19
KELURAHAN RUMAH RS HOTEL WISMA
CIGANJUR 105 1 0 0

CIPEDAK 55 2 0 0

JAGAKARSA 107 7 0 0

LENTENG AGUNG 73 4 0 0

SRENGSENG SAWAH 69 0 0 0

TANJUNG BARAT 41 0 0 0
Tabel 1 Menunjukkan sebaran pasien di wilayah Kecamatan Jagakarsa per 15
Agustus 2021 yang menjalani perawatan COVID-19 dimana mayoritas
menjalani perawatan Isolasi Mandiri di rumah masing – masing.

3.2.4 Perbandingan Total Kasus dengan Angka Kesembuhan 11 Juli 2021

P er ba n d i n g a n T o t a l K a su s C O V I D -19 d a n An g ka
K esem bu h a n C O V I D -19
COVID-19 SEMBUH Total COVID-19
3500
3068
2936
3000
2500 2206
1995 2002 20632080
2000 1700 1771 1710
1612 1558
1500
1000
500
0
CIGANJUR CIPEDAK JAGAKARSA LENTENG SRENGSENG TANJUNG
AGUNG SAWAH BARAT

Gambar 6. Perbandingan Total Kasus dengan Angka Kesembuhan

Berdasarkan Gambar 6, didapatkan jumlah total kasus baru 11 Juli 2021


adalah sebanyak 12.087 kasus serta didapatkan total angka kesembuhan
sebanyak 11871. Didapatkan total kasus tertinggi ada di Kelurahan Jagakarsa
sebanyak 3068 kasus pada tanggal 11 Juli 2021. Selain itu, juga didapatkan
kasus COVID-19 aktif tertinggi juga berada pada Kelurahan Jagakarsa yaitu
sebanyak 2936 kasus.
3.3 Analisa temuan kasus Covid-19 di kecamatan Jagakarsa

KASUS I
Identitas Pasien
 Nama : Tn. Abdul Gafar
 NIK : 3174042905570003
 Usia : 64 tahun

 BB / TB : 70 kg / 172 cm  IMT: 23,66 (normal)


 Tanggal lahir : Jakarta, 29 Mei 1957
 Jenis kelamin : laki-laki
 Pekerjaan : Purnawirawan TNI AL
 Pendidikan : Pendidikan Militer
 Alamat : Jl. Damai 74 No.71, Cipedak, Jagakarsa RT 003/RW
006, Jakarta Selatan

 Informasi Klinis
Pada tanggal 15 Agustus 2021 awal pasien memiliki keluhan yaitu
anosmia, sakit kepala, lemah, nyeri otot. Pasien tidak memiliki komorbid
seperti: obesitas, hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertiroid.
Keluhan pasien semakin memberat pada tanggal 16 Agustus 2021, lalu
dilakukan test swab PCR mandiri oleh pasien di klinik Rumah Sakit TNI AL
Cilandak. Hasil diterima tanggal 16 Agustus 2021 dan dinyatakan positif.
Pasien menghubungi ketua RT untuk melaporkan hasil swab PCR sehingga
mendapatkan tindak lanjut dan dilakukan pelaporan ke puskesmas
Kecamatan Jagakarsa.
Pada tanggal 18 Agustus 2021, dilakukan Penyelidikan Epidemiologi
(PE) melalui telepon terkait kondisi pasien dan penatalaksanaan lanjutan
terhadap pasien. Didapatkan keterangan dari pasien, bahwa keluhan pasien
saat ini hanya sakit kepala untuk keluhan lain seperti demam, batuk pilek,
penurunan fungsi penciuman dan pengecapan pasien disangkal.
Pasien memiliki tidak memiliki riwayat berpergian. Pasien saat ini
tidak bekerja dan menjadi purnawirawan. Selama pandemi pasien
menghabiskan waktunya di rumah. Dalam kesehariannya pasien melakukan
kegiatan seperti biasa. Pasien mengikuti protokol kesehatan. Ketika diluar
rumah, pasien mengatakan selalu memakai masker dan menjaga jarak.
Namun sebelum pasien terkonfirmasi COVID-19, istri pasien memiliki gejala
yang sama dengan pasien dan dinyatakan positif dengan swab antigen pada
tanggal 14 Agustus 2021. Sebelum dinyatakan positif, istri pasien memiliki
riwayat berpergian mengikuti acara keluarga di rumah adik pasien. Istri
pasien dan sempat makan siang bareng di kantin tanpa menggunakan masker
dan tidak menjaga jarak.
Pasien mendapatkan edukasi dan diberikan opsi apakah pasien ingin
dirujuk atau isolasi mandiri karena pasien tinggal bertiga dengan anak dan
juga istri yang terkonfirmasi covid dan lingkungan daerah rumah cukup
padat. Setelah pertimbangan, pasien memutuskan untuk isolasi mandiri di
RSDC Wisma Atlit dengan pemantauan petugas surveilence dan dokter.
Menindak lanjuti hasil pemeriksaan tersebut, Puskesmas kecamatan
Jagakarsa. melalui pemantau yang telah ditugaskan melakukan penyampaian
hasil, anamnesis yang tertera pada formulir Penyelidikan Epidemiologi
Covid-19, melakukan Contact Tracing pada keluarga pasien.

● Analisis Faktor Resiko

Istri pasien
terkonfirmasi
positif covid-19

Sempat kumpul dengan keluarga dan


sempat makan siang bareng di kantin
tanpa menggunakan masker dan tidak
menjaga jarak

Pasien Positif
Pasien Tn. A
Covid-19

Berdasarkan hasil wawancara pada pasien kronologi selama 14 hari


sebelum munculnya gejala, pasien tidak melakukan aktivitas diluar rumah,
namun pasien kontak dengan istri pasien yang terkonfirmasi positif covid-19
melalui swab antigen pada tanggal 15 Agustus 2021, istri pasien mengikuti
pertemuan keluarga dengan adik pasien pada tanggal 8 Agustus dan istri
pasien sempat berkumpul bersama yaitu melakukan makan siang bersama,
pada saat istri pasien makan siang bersama, istri pasien menceritakan istri
pasien dan keluarga lainnya tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak
sama sekali. Dan setelah beberapa hari istri pasien mengeluhkan terasa
demam dan mengeluh lemas. Pasien sempat kontak erat selama 7 hari setelah
acara pertemuan keluarga dengan istri pasien yang telat terkonfirmasi positif
covid-19.
Pada tanggal 16 Agustus 2021, pasien mengeluh penurunan fungsi
penciuman dan pengecapan, lalu pasien melakukan swab PCR di RS TNI AL
Cilandak dan dinyatakan positif covid-19.

 Analisis Kontak Kasus

Pasien adalah seorang


Purnawirawan, Sebelum
Tn. A dilakukan swab PCR pasien
kakak ipar kakak memiliki supir
keluhan ART
penurunan fungsi
penciuman dan
pengecapan

Anggota keluarga lain yang serumah dengan pasien, tetapi memiliki riwayat kontak

Istri Anak

Status (-)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

TEST RESULT NORMAL RANGE METHODE


PCR SARS-CoV2 POSITIVE NEGATIVE PCR
ORF1ab DETECTION / 30,47 UNDETECTION / CT > 40 PCR
CT GEN N DETECTION / 28,22 UNDETECTION / CT > 40 PCR

Gambar 1. Hasil Swab PCR Tn. A

Pasien Tn. A melakukan pemeriksaan swab PCR di Rumah Sakit TNI AL


Cilandak pada tanggal 16 Agustus 2021. Hasil diterima dan dinyatakan positif
Covid-19 pada tanggal 16 Agustus 2021.
Upaya Dan Tatalaksana Yang Sudah Dilakukan

Pasien Tn. M yang dinyatakan positif Covid-19 yang merupakan masyarakat


di Kecamatan Jagakarsa dilakukan tatalaksana sebagai berikut:

Tatalaksana Non-Medikamentosa:
- Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
- Memberikan edukasi terkait untuk menerapkan self hygiene, konsumsi
makanan yang bergizi, dan menghindari stress.
- Melakukan pelaporan dan koordinasi dengan RT/RW diwilayah tempat
tinggal pasien.
- Melakukan edukasi terkait kondisi, pengobatan dan pencegahan serta
arahan lebih lanjut terkait tatalaksana yang diberikan.
- Menerapkan protokol kesehatan walaupun isolasi mandiri.
- Melakukan testing dan tracing pada kontak erat dengan pasien
- Melakukan aktifitas berjemur dibawah jam 10 pagi untuk mendapatkan
vit D agar meningkatkan sistem imun

Tatalaksana medikamentosa
- Paracetamol tab 500 mg 3x1
- Vitamin C tab 500 mg 1x1
- Azithromycin 500 mg 3x1
- Favipiravir 200 mg 1x1

Follow Up Setelah Isolasi Mandiri


Pasien setiap hari dihubungi oleh petugas kesehatan Puskemas
Kecamatan Jagakarsa untuk ditanyakan keluhan. Pasien dilakukan evaluasi
terhitung 5 hari sejak tanggal onset, kemudian pasien mengatakan gejala sudah
mulai berkurang.
KASUS II

Identitas Pasien
 Nama : Ny. Tris Martuti
 NIK : 3174095203790004
 Usia : 42 tahun

 BB / TB : 57 kg / 156 cm  IMT: 23,4 (normal)


 Tanggal lahir : 12 Maret 1979
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Perawat Puskesmas Jagakarsa
 Pendidikan : S1
 Alamat : Jl. Srengseng sawah RT 01 RW 015 Srengseng Sawah,
Jagakarsa

 Informasi Klinis
Pada Hari Senin tanggal 21 juni 2021 awal pasien memiliki keluhan
yaitu lemas saat pulang dari Puskesmas. Pada hari selasa pasien bergejala
seperti lemas disertai nyeri otot dan mual muntah. Hari rabu, pasien masih
merasa lemas, nyeri otot, nyeri uluhati dan disertai hidung tersumbat. Pada
hari Jumat, pasien sulit mencium bau bauan dan kehilangan rasa
pengecapan, disertai rasa sesak nafas karena merangsang batuk yang
munculnya hilang timbul. Pasien tidak memiliki komorbid seperti: obesitas,
hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertiroid. Pasien melakukan
swab PCR dan tes swab antigen pada tanggal 23 Juni 2021, didapatkan hasil
positif pada swab antigen. Hasil diterima tanggal 30 Juni 2021 dan
dinyatakan positif. Pasien kemudian melaksanakan isolasi mandiri saat
setelah menerima hasil swab antigen positif.
Pada tanggal 9 Juli 2021, dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
melalui telepon terkait kondisi pasien dan penatalaksanaan lanjutan terhadap
pasien. Didapatkan keterangan dari pasien, bahwa keluhan pasien saat ini
hanya berupa lemas tanpa disertai nyeri pada perut disertai dengan mual dan
muntah, demam, batuk pilek, penurunan fungsi penciuman dan pengecapan
pasien disangkal.
Menindak lanjuti hasil pemeriksaan tersebut, Puskesmas kecamatan
Jagakarsa. melalui pemantau yang telah ditugaskan melakukan penyampaian
hasil, anamnesis yang tertera pada formulir Penyelidikan Epidemiologi
Covid-19, melakukan Contact Tracing pada keluarga pasien.

● Analisis Faktor Resiko

Pergi rutinitas
ke kantor

Pasien setiap hari berkontak dengan


pasien dikarena bekerja sebagai perawat
di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa

Kontak Pasien Positif


banyak pasien Covid-19

Berdasarkan hasil wawancara pada pasien kronologi sehari-harinya


bekerja di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Pasien sehari-hari menggunakan
APD lengkap, seperti gown, faceshield, masker n95.

 Analisis Kontak Kasus

Pasien adalah seorang


perawat yang bekerja di
Ny. T Puskesmas Kecamatan
Jagakarsa. Sebelum
Anak
dilakukan swab antigen
dan PCR, pasien
mengeluh lemas

Anggota keluarga lain yang serumah dengan pasien, tetapi memiliki riwayat kontak

Suami Anak

Status (-)
Hasil Pemeriksaan Laboratorium

TEST RESULT NORMAL RANGE METHODE


PCR SARS-CoV2 POSITIVE NEGATIVE PCR
Swab antigen Positive UNDETECTION / CT > 40 Swab antigen

Gambar 1. Hasil Swab PCR Tn. PB

Pasien Ny. T melakukan pemeriksaan swab PCR dan swab antigen di


Puskesmas Jagakarsa, pada hari Rabu, 23 Juni 2021. Hasil diterima dan
dinyatakan positif pada hari Rabu 23 Juni 2021dengan swab antigen dan tanggal
30 Juni 2021 dengan Swab PCR.

Upaya Dan Tatalaksana Yang Sudah Dilakukan

Pasien Ny. T yang dinyatakan positif Covid-19 yang merupakan masyarakat di


Kecamatan Jagakarsa dilakukan tatalaksana sebagai berikut:

Tatalaksana Non-Medikamentosa:
- Melakukan isolasi mandiri selama 10 hari + 3 hari bebas gejala
- Memberikan edukasi terkait untuk menerapkan self hygiene, konsumsi
makanan yang bergizi, dan menghindari stress.
- Melakukan pelaporan dan koordinasi dengan RT/RW diwilayah tempat
tinggal pasien.
- Melakukan edukasi terkait kondisi, pengobatan dan pencegahan serta
arahan lebih lanjut terkait tatalaksana yang diberikan.
- Menerapkan Prokes saat isoman dirumah
- Melakukan testing dan tracing pada kontak erat dengan pasien
- Melakukan aktifitas berjemur dibawah jam 10 pagi untuk mendapatkan
vit D agar meningkatkan sistem imun

Tatalaksana medikamentosa
- Paracetamol tab 500 mg 3x1
- Vitamin C tab 500 mg 1x1
- Azithromycin 500 mg 3x1
- Oseltamivir 2x1
- Dexamethason 3x1
- CTM 3x1
- Omeprazole 2x1

Follow Up Setelah Isolasi Mandiri


Hingga dilakukannya anamnesis via telepon setelah 10 hari Isoman, pasien masih
merasakan lemas yang belum terdapat perbaikan pada saat dianamnesis.

KASUS III

Identitas Pasien
 Nama : Ny. Intan
 NIK : 3174095505780010
 Usia : 43 tahun

 BB / TB : 50 kg / 155 cm  IMT: 20,8 (normal)


 Tanggal lahir : Jakarta, 15 Mei 1978
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan : S1
 Alamat : Jl. Purwa III blok R no 13 RT 005 RW 006, Cipedak,
kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan

 Informasi Klinis
Pada tanggal 27 juni 2021 awal pasien memiliki keluhan yaitu demam,
sakit kepala, badan pegal-pegal dan mual. Keluhan pasien semakin
memberat pada tanggal 30 Juni 2021 yaitu tidak bisa mencium bau, lalu
dilakukan test swab PCR mandiri oleh pasien pada tanggal 3 Juli 2021 di
Naraya Medical Center Bekasi. Hasil diterima tanggal 4 Juli 2021 dan
dinyatakan positif. Pasien tidak memiliki komorbid seperti: obesitas,
hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertiroid. Pasien
menghubungi ketua RT untuk melaporkan hasil swab PCR sehingga
mendapatkan tindak lanjut dan dilakukan pelaporan ke puskesmas
Kecamatan Jagakarsa.
Pada tanggal 11 Juli 2021, dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
melalui telepon terkait kondisi pasien dan penatalaksanaan lanjutan terhadap
pasien. Didapatkan keterangan dari pasien, bahwa keluhan pasien saat ini
hanya batuk, mual dan masih terdapat penurunan fungsi penciuman untuk
keluhan lain seperti demam, pilek.
Pasien memiliki riwayat berpergian ke rumah mertua tanggal 19 Juni
2021 bersama suami pasien. Pasien merupakan ibu rumah tangga. Selama
pandemi pasien berada di rumah dan hanya sesekali keluar rumah untuk
membeli kebutuhan rumah tangga. Dalam kesehariannya pasien melakukan
kegiatan seperti biasa. Pasien mengikuti protokol kesehatan. Ketika diluar
rumah, pasien mengatakan selalu memakai masker dan menjaga jarak.
Pasien mendapatkan edukasi dan diberikan opsi apakah pasien ingin
dirujuk atau isolasi mandiri karena pasien tinggal berenam dengan anak dan
juga suami dan lingkungan daerah rumah cukup padat. Setelah pertimbangan,
pasien memutuskan untuk isolasi mandiri dengan pemantauan petugas
surveilence dan dokter puskesmas kecamatan Jagakarsa.
Menindak lanjuti hasil pemeriksaan tersebut, Puskesmas kecamatan
Jagakarsa. melalui pemantau yang telah ditugaskan melakukan penyampaian
hasil, anamnesis yang tertera pada formulir Penyelidikan Epidemiologi
Covid-19, melakukan Contact Tracing pada keluarga pasien.

● Analisis Faktor Resiko

Pergi ke rumah
mertua

Sempat kumpul dengan mertua dan adik ipar. Adik ipar


sudah merasa 5 hari sakit dan memiliki Riwayat
berpergian ke rumah sodara yang terkena covid. Pasien
berinteraksi memakai masker tetapi adik iparnya tidak
mekakai masker dan sempat bersentuh tangan dengan
Pasien Positif
Pasien Ny. I
Covid-19

Berdasarkan hasil wawancara pada pasien kronologi selama 8 hari


sebelum munculnya gejala, pasien melakukan aktivitas diluar rumah yaitu
tanggal 19 Juni 2021 pasien melakukan kunjungan ke rumah mertua dan
sempat berkumpul dan mengobrol bersama. Pasien juga sempat memegang
tangan mertua. Pasien menceritakan pasien memakai masker sementara
kakak iparnya tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak sama sekali.
Dan setelah beberapa hari pasien mengeluhkan terasa demam, sakit kepala
dan pegal-pegal seluruh tubuh tetapi pasien menceritakan bahwa pasien
masih bisa menangani kondisi tersebut dengan meminum obat penurun
demam dan keluhannya membaik. Keluhan juga disertai batuk, pilek dan
mual.
Pada tanggal 3 Juli 2021 pasien melakukan pemeriksaan Swab PCR yang
didapatkan hasil pada tanggal 4 Juli 2021 yang hasilnya positif.
 Analisis Kontak Kasus
Pasien adalah Ibu rumah
tangga. Sebelum
Ny. I dilakukan swab PCR
Suami pasien memiliki keluhan
demam, sakit kepala Anak
dan pegal-pegal
seluruh badan

Anggota keluarga lain yang serumah dengan pasien, tetapi memiliki riwayat
kontak

Anak Anak Anak

Status (+) Status (-)


Hasil Pemeriksaan Laboratorium

TEST RESULT NORMAL RANGE METHODE


PCR SARS-CoV2 POSITIVE NEGATIVE PCR
ORF1ab DETECTION / 24,69 UNDETECTION / CT > 40 PCR
CT GEN N DETECTION / 25,55 UNDETECTION / CT > 40 PCR

Gambar 1. Hasil Swab PCR Ny. I

Pasien Ny. I melakukan pemeriksaan swab PCR di Naraya Medical Center


Bekasi pada tanggal 3 Juli 2021. Hasil diterima dan dinyatakan positif Covid-19
pada tanggal 4 Juli 2021.

Upaya Dan Tatalaksana Yang Sudah Dilakukan


Pasien Ny. I yang dinyatakan positif Covid-19 yang merupakan masyarakat di
Kecamatan Jagakarsa dilakukan tatalaksana sebagai berikut:

Tatalaksana Non-Medikamentosa:
- Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
- Memberikan edukasi terkait untuk menerapkan self hygiene, konsumsi
makanan yang bergizi, dan menghindari stress.
- Melakukan pelaporan dan koordinasi dengan RT/RW diwilayah tempat
tinggal pasien.
- Melakukan edukasi terkait kondisi, pengobatan dan pencegahan serta
arahan lebih lanjut terkait tatalaksana yang diberikan.
- Menerapkan protokol kesehatan walaupun isolasi mandiri di rumah.
- Melakukan testing dan tracing pada kontak erat dengan pasien
- Melakukan aktifitas berjemur dibawah jam 10 pagi untuk mendapatkan
vit D agar meningkatkan sistem imun

Tatalaksana medikamentosa
- Paracetamol tab 500 mg 3x1
- Vitamin C tab 500 mg 1x1
- Azithromycin 500 mg 3x1
- Favipiravir 200 mg 1x1

Follow Up Setelah Isolasi Mandiri


Pasien setiap hari dihubungi oleh petugas kesehatan Puskemas
Kecamatan Jagakarsa untuk ditanyakan keluhan. Pasien dilakukan evaluasi
terhitung 5 hari sejak tanggal onset, kemudian pasien mengatakan gejala masih
ada sehingga pasien melaporkan ke puskesmas

KASUS IV
Identitas Pasien
 Nama : Tn. Yuwono Mujahidin
 NIK : 3174092408760008
 Usia : 44 tahun

 BB / TB : 75 kg / 176 cm  IMT: 24,5 (normal)


 Tanggal lahir : Jakarta, 15 Mei 1977
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Pekerjaan : Karyawan Swasta
 Pendidikan : S1
 Alamat : Jl. Purwa III blok R no 13 RT 005 RW 006, Cipedak,
kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan

 Informasi Klinis
Pada tanggal 26 juni 2021 awal pasien memiliki keluhan yaitu demam,
sakit kepala, badan pegal-pegal dan mual. Keluhan pasien semakin
memberat pada tanggal 30 Juni 2021 yaitu tidak bisa mencium bau, lalu
dilakukan test swab PCR mandiri oleh pasien pada tanggal 3 Juli 2021 di
Naraya Medical Center Bekasi. Hasil diterima tanggal 4 Juli 2021 dan
dinyatakan positif. Pasien tidak memiliki komorbid seperti: obesitas,
hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertiroid. Pasien
menghubungi ketua RT untuk melaporkan hasil swab PCR sehingga
mendapatkan tindak lanjut dan dilakukan pelaporan ke puskesmas
Kecamatan Jagakarsa.
Pada tanggal 11 Juli 2021, dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
melalui telepon terkait kondisi pasien dan penatalaksanaan lanjutan terhadap
pasien. Didapatkan keterangan dari pasien, bahwa keluhan pasien saat ini
hanya batuk, pilek, sakit kepala, dan masih terdapat penurunan fungsi
penciuman untuk keluhan lain seperti demam, sesak napas, sakit
tenggorokan,nyeri otot, mual dan diare disangkal.
Pasien memiliki riwayat berpergian ke rumah orangtua pasien tanggal
19 Juni 2021 bersama istri pasien. Pasien merupakan karyawan swasta.
Selama pandemi pasien bekerja di rumah atau work from home dan hanya
sesekali keluar rumah untuk membeli kebutuhan rumah tangga. Dalam
kesehariannya pasien melakukan kegiatan seperti biasa. Pasien mengikuti
protokol kesehatan. Ketika diluar rumah, pasien mengatakan selalu memakai
masker dan menjaga jarak.
Pasien mendapatkan edukasi dan diberikan opsi apakah pasien ingin
dirujuk atau isolasi mandiri karena pasien tinggal berenam dengan anak dan
juga istri dan lingkungan daerah rumah cukup padat. Setelah pertimbangan,
pasien memutuskan untuk isolasi mandiri dengan pemantauan petugas
surveilence dan dokter puskesmas kecamatan Jagakarsa.
Menindak lanjuti hasil pemeriksaan tersebut, Puskesmas kecamatan
Jagakarsa. melalui pemantau yang telah ditugaskan melakukan penyampaian
hasil, anamnesis yang tertera pada formulir Penyelidikan Epidemiologi
Covid-19, melakukan Contact Tracing pada keluarga pasien.

● Analisis Faktor Resiko

Pergi ke rumah
mertua

Sempat kumpul dengan mertua dan adik kandung. Adik


sudah merasa 5 hari sakit dan memiliki Riwayat
berpergian ke rumah sodara yang terkena covid. Pasien
berinteraksi memakai masker tetapi adiknya tidak
mekakai masker dan sempat bersentuh tangan dengan
ayah pasien.

Pasien Positif
Pasien Tn. Y
Berdasarkan hasil wawancara pada pasien kronologi selama 8 hari
sebelum munculnya gejala, pasien melakukan aktivitas diluar rumah yaitu
tanggal 19 Juni 2021 pasien melakukan kunjungan ke rumah orangtua dan
sempat berkumpul dan mengobrol bersama. Pasien juga sempat memegang
tangan ayah pasien. Pasien menceritakan pasien memakai masker sementara
kakak iparnya tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak sama sekali.
Dan setelah beberapa hari pasien mengeluhkan terasa demam, batuk, pilek,
sakit kepala dan pegal-pegal seluruh tubuh tetapi pasien menceritakan bahwa
pasien masih bisa menangani kondisi tersebut dengan meminum obat
penurun demam dan keluhannya membaik. Keluhan juga disertai penciuman
dan perasa lidah menurun.
Pada tanggal 2 Juli 2021 pasien melakukan pemeriksaan Swab PCR yang
didapatkan hasil pada tanggal 3 Juli 2021 yang hasilnya positif.
 Analisis Kontak Kasus

Pasien adalah karyawan


swasta. Sebelum
Tn. Y dilakukan swab PCR
Istri pasien memiliki keluhan
demam, sakit kepala Anak
dan pegal-pegal
seluruh badan

Anggota keluarga lain yang serumah dengan pasien, tetapi memiliki riwayat
kontak

Anak Anak Anak


Status (+)

Status (-)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

TEST RESULT NORMAL RANGE METHODE


PCR SARS-CoV2 POSITIVE NEGATIVE PCR
ORF1ab DETECTION / 17,51 UNDETECTION / CT > 40 PCR
CT GEN N DETECTION / 18,25 UNDETECTION / CT > 40 PCR
Gambar 1. Hasil Swab PCR Tn. Y

Pasien Tn. Y melakukan pemeriksaan swab PCR di Naraya Medical Center


Bekasi pada tanggal 2 Juli 2021. Hasil diterima dan dinyatakan positif Covid-19
pada tanggal 3 Juli 2021.

Upaya Dan Tatalaksana Yang Sudah Dilakukan


Pasien Tn. Y yang dinyatakan positif Covid-19 yang merupakan masyarakat di
Kecamatan Jagakarsa dilakukan tatalaksana sebagai berikut:

Tatalaksana Non-Medikamentosa:
- Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
- Memberikan edukasi terkait untuk menerapkan self hygiene, konsumsi
makanan yang bergizi, dan menghindari stress.
- Melakukan pelaporan dan koordinasi dengan RT/RW diwilayah tempat
tinggal pasien.
- Melakukan edukasi terkait kondisi, pengobatan dan pencegahan serta
arahan lebih lanjut terkait tatalaksana yang diberikan.
- Menerapkan protokol kesehatan walaupun isolasi mandiri di rumah.
- Melakukan testing dan tracing pada kontak erat dengan pasien
- Melakukan aktifitas berjemur dibawah jam 10 pagi untuk mendapatkan
vit D agar meningkatkan sistem imun

Tatalaksana medikamentosa
- Paracetamol tab 500 mg 3x1
- Vitamin C tab 500 mg 1x1
- Azithromycin 500 mg 3x1
- Favipiravir 200 mg 1x1

Follow Up Setelah Isolasi Mandiri


Pasien setiap hari dihubungi oleh petugas kesehatan Puskemas
Kecamatan Jagakarsa untuk ditanyakan keluhan. Pasien dilakukan evaluasi
terhitung 5 hari sejak tanggal onset, kemudian pasien mengatakan gejala masih
ada sehingga pasien melaporkan ke puskesmas. Kemudian pasien dilakukan
evaluasi terhitung 10 hari sejak tanggal onset, pasien mengatakan sudah tidak
bergejala dan dilakukan swab PCR pada tanggal 12 Juli dinyatakan negatif.

KASUS V
1. Identitas Pasien
o Nama : Ny. SN
o NIK : 3174096312640001
o Usia : 56 tahun
o BB / TB : 70 kg / 172 cm 🡪 IMT: 23,66 (normal)
o Tanggal lahir : 23 Desember 1964
o Jenis kelamin : Perempuan
o Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
o Pendidikan : S1
o Alamat : Jl. Pinding Ciganjur I no. 1, Cipedak, Kec. Jagakarsa, Jakarta
Selatan

2. Informasi Klinis
Pada tanggal 28 Juni 2021, pasien memiliki keluhan yaitu demam, batuk,
pilek, dan nyeri otot. Pasien sudah mengonsumsi obat-obatan di warung untuk
mengatasi hal tersebut namun keluhan belum kunjung membaik. Keluhan pasien
semakin memberat pada tanggal 30 Juni 2021, dimana pasien tidak bisa mencium
bau dan makanan yang dimakan terasa hambar sehingga dilakukan test swab PCR
mandiri oleh pasien di klinik Aras. Hasil diterima tanggal 1 Juli 2021 dan pasien
dinyatakan positif. Pasien menghubungi ketua RT untuk melaporkan hasil swab
PCR sehingga mendapatkan tindak lanjut. Pasien memiliki komorbid seperti:
hipertensi dan penyakit jantung.
Pada tanggal 10 Juli 2021, dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) melalui
telepon terkait kondisi pasien dan penatalaksanaan lanjutan terhadap pasien.
Didapatkan keterangan dari pasien, bahwa keluhan pasien saat ini hanya batuk dan
pilek di pagi hari. Pasien sudah tidak demam dan sudah bisa mencium bau, dan
merasakan makanan. Keluhan sakit tenggorokan, sakit kepala, sesak nafas, mual
muntah, dan diare disangkal. Pasien memiliki riwayat berkunjung ke pengajian
tetangga yang meninggal karena Covid-19 pada tanggal 22 Juni 2021. Pasien
mengaku pasien memeluk, bersalaman dengan kerabat di pengajian tersebut ,dan
pasien melepas masker 1-2x ketika di pengajian tersebut karena pasien berduka
cita dan membersihkan sekret yang keluar dari hidung. Pasien merupakan ibu
rumah tangga. Dalam kesehariannya pasien melakukan kegiatan seperti biasa.
Pasien mengikuti protokol kesehatan. Ketika diluar rumah, pasien mengatakan
selalu memakai masker dan menjaga jarak.
Pada tanggal 1 Juli 2021, pasien dibawa ke Puskesmas Jagakarsa untuk
mendapatkan tindak lanjut. Pasien mendapatkan edukasi dan diminta untuk isolasi
mandiri oleh Puskesmas Jagakarsa karena gejala pasien adalah gejala ringan.
Isolasi mandiri pasien dilakukan dengan pemantauan petugas surveilence dan
dokter Puskesmas Kecamatan Jagakara.
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan tersebut, Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
melalui pemantau yang telah ditugaskan melakukan penyampaian hasil,
anamnesis yang tertera pada formulir Penyelidikan Epidemiologi Covid-19,
melakukan Contact Tracing pada keluarga pasien. Pasien tinggal bersama anak
dan cucunya di rumah anaknya.

3. Analisis Faktor Resiko

Pergi ke pengajian
kerabat yang
meninggal karena
Covid-19

Pasien berinteraksi dengan bersalaman dengan


kerabat, memeluk kerabat, dan pasien sempat
membuka masker 1-2x untuk membersihkan
sekret yang keluar dari hidung karena pasien
berduka.
Pasien Ny. SN

Pasien Positif
Covid-19

4. Analisis Kontak Kasus


Sebelum dilakukan swab PCR
Pasien Ny. SN
pasien memiliki keluhan
demam, batuk, pilek, disertai
dengan kehilangan fungsi
indra penciuman dan
pengecapan

Anggota keluarga lain yang serumah dengan pasien, tetapi memiliki riwayat kontak

Anak, Cucu 1, Cucu 2

Status (+) Menantu, Cucu 3

Hasil Pemeriksaan Laboratorium


5. Upaya Dan Tatalaksana Yang Sudah Dilakukan
Ny. SN dinyatakan positif Covid-19 melalui pemeriksaan Swab PCR, yang
merupakan warga di Kelurahan Cipedak, Kecamatan Jagakarsa telah dilakukan
tatalaksana sebagai berikut:
Tatalaksana Non-Medikamentosa:
o Mengevaluasi keluhan yang pernah dan sedang dialami oleh pasien
o Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari

o Memberikan edukasi terkait untuk penerapan self hygiene, konsumsi makanan


yang bergizi untuk meningkatkan sistem imunitas, dan mengurangi pikiran-
pikiran negatif yang dapat menyebabkan stres
o Melakukan pencatatan, pelaporan dan koordinasi dengan kepala RT/RW
diwilayah tempat tinggal pasien.
o Melakukan edukasi terkait kondisi, pengobatan dan pencegahan serta arahan
lebih lanjut terkait tatalaksana yang diberikan.
o Menerapkan protokol kesehatan walaupun isolasi mandiri di rumah.
o Melakukan testing dan tracing pada kontak erat dengan pasien
o Melakukan aktifitas berjemur dibawah jam 10 pagi untuk mendapatkan vit D
agar meningkatkan sistem imun

Tatalaksana medikamentosa
o Vitamin C tab 500mg 1x1
o Ambroxol 30mg
o Azithromycin 500 mg 3x1
o Favipiravir 200 mg 1x1
o Paracetamol 500mg 3x1 (bila demam)
KASUS VI
Identitas Pasien
 Nama : Tn. Dedy Anwar
 NIK : 3174090606780005
 Usia : 41 tahun

 BB / TB : 60 kg / 170 cm  IMT: 20,8 (normal)


 Tanggal lahir : Jakarta, 4 Desember 1979
 Jenis kelamin : laki-laki
 Pekerjaan : Perawat
 Pendidikan : S1
 Alamat : Jl. Lenteng Agung Timur gang Mangga No. 11 Kel
Jagakarsa, kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan

 Informasi Klinis
Pada tanggal 2 juli 2021 awal pasien memiliki keluhan yaitu capek,
demam dan lemas. Pasien tidak memiliki komorbid seperti: obesitas,
hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, hipertiroid. Keluhan pasien
semakin memberat pada tanggal 5 Juli 2021, lalu dilakukan test swab
Antigen mandiri oleh pasien di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Hasil
diterima tanggal 5 Juli 2021 dan dinyatakan negatif. Lalu pasien melakukan
pemeriksaan swab PCR dan pengambilan swab dilakukan pada tanggal 5
Juli 2021. Pasien menghubungi ketua RT untuk melaporkan hasil swab
antigen dan melapor telah dilakukan pengambilan sample swab PCR
sehingga mendapatkan tindak lanjut dan dilakukan pelaporan ke puskesmas
Kecamatan Jagakarsa.
Pada tanggal 15 Juli 2021, dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
melalui telepon terkait kondisi pasien dan penatalaksanaan lanjutan terhadap
pasien. Didapatkan keterangan dari pasien, bahwa keluhan pasien saat ini
hanya suara bindeng disertai dengan mual dan muntah untuk keluhan lain
seperti demam, batuk pilek, penurunan fungsi penciuman dan pengecapan
pasien disangkal.
Pasien memiliki riwayat bekerja sebagai petugas poli penyakit menular
dan pemularasan jenazah covid di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada
tanggal 2 Juni 2021 bersama anggota – anggota pemularasan lainnya. Pasien
saat ini bekerja sebagai perawat di puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Dalam
kesehariannya pasien melakukan kegiatan seperti biasa. Pasien mengikuti
protokol kesehatan. Ketika diluar rumah, pasien mengatakan selalu memakai
alat pelindung diri dan menjaga jarak.
Pasien mendapatkan edukasi dan diberikan opsi apakah pasien ingin
dirujuk atau isolasi mandiri karena pasien tinggal berempat dengan anak istri
dan juga asisten rumah tangga dan lingkungan daerah rumah cukup padat.
Setelah pertimbangan, pasien memutuskan untuk isolasi mandiri dengan
pemantauan petugas surveilence dan dokter puskesmas kecamatan Jagakarsa.
Menindak lanjuti hasil pemeriksaan tersebut, Puskesmas kecamatan
Jagakarsa. melalui pemantau yang telah ditugaskan melakukan penyampaian
hasil, anamnesis yang tertera pada formulir Penyelidikan Epidemiologi
Covid-19, melakukan Contact Tracing pada keluarga pasien.

● Analisis Faktor Resiko

Pergi rutinitas
ke Puskesmas

Sempat kumpul dengan pegawai puskesmas


dan sempat makan siang bersama di kantin
tanpa menggunakan masker dan tidak
menjaga jarak

Pasien Positif
Pasien Tn. D
Covid-19
Berdasarkan hasil wawancara pada pasien kronologi selama 14 hari
sebelum munculnya gejala, pasien melakukan aktivitas diluar rumah yaitu
tanggal 29 Juni 2021 pasien melakukan kegiatan di puskesmas sebagai
perawat di poli dan sebagai petugas pemulasaran jenazah pasien covid dan
pasien sempat berkumpul Bersama yaitu melakukan makan siang Bersama,
pada saat pasien makan siang Bersama pasien menceritakan pasien dan juga
teman teman karyawan lainnya tidak memakai masker dan tidak menjaga
jarak sama sekali. Dan setelah beberapa hari pasien mengeluhkan terasa
demam dan mengeluh lemas tetapi pasien menceritakan bahwa pasien masih
bisa menangani kondisi tersebut dengan meminum obat penurun demam dan
keluhannya membaik.
Pada tanggal 5 juli pasien pasien melakukan pemeriksaan Swab antigen
dan PCR yang dilakukan pada tanggal 5 Juli 2021dan didapatkan hasil yang
negative pada swab antigen dan hasil positif pada swab PCR.

 Analisis Kontak Kasus

Pasien adalah seorang


Tn. D perawat di Puskesmas,
Sebelum dilakukan
ART swab
PCR pasien memiliki
keluhan capek demam
dan lemas

Anggota keluarga lain yang serumah dengan pasien, tetapi memiliki riwayat kontak

Istri Anak

Status (-)

Hasil Pemeriksaan Laboratorium

TEST RESULT NORMAL RANGE METHODE


PCR SARS-CoV2 POSITIVE NEGATIVE PCR
Swab Antigen NEGATIVE NEGATIVE ANTIGEN
ORF1ab DETECTION / 18,9 UNDETECTION / CT > 40 PCR
CT GEN N DETECTION / 20,07 UNDETECTION / CT > 40 PCR
Gambar 1. Hasil Swab PCR Tn. PB

Pasien Tn. M melakukan pemeriksaan swab PCR di Puskesmas Kecamatan


Jagakarsa pada tanggal 5 Juli 2021. Hasil diterima dan dinyatakan positif Covid-
19 pada tanggal 14 Juli 2021.

Upaya Dan Tatalaksana Yang Sudah Dilakukan

Pasien Tn. D yang dinyatakan positif Covid-19 yang merupakan masyarakat di


Kecamatan Jagakarsa dilakukan tatalaksana sebagai berikut:

Tatalaksana Non-Medikamentosa:
- Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
- Memberikan edukasi terkait untuk menerapkan self hygiene, konsumsi
makanan yang bergizi, dan menghindari stress.
- Melakukan pelaporan dan koordinasi dengan RT/RW diwilayah tempat
tinggal pasien.
- Melakukan edukasi terkait kondisi, pengobatan dan pencegahan serta
arahan lebih lanjut terkait tatalaksana yang diberikan.
- Menerapkan protokol kesehatan walaupun isolasi mandiri di rumah.
- Melakukan testing dan tracing pada kontak erat dengan pasien
- Melakukan aktifitas berjemur dibawah jam 10 pagi untuk mendapatkan
vit D agar meningkatkan sistem imun

Tatalaksana medikamentosa
- Paracetamol tab 500 mg 3x1
- Vitamin C tab 500 mg 1x1
- Azithromycin 500 mg 3x1
- Oceltamivir 200 mg 2x1

Follow Up Setelah Isolasi Mandiri


Pasien setiap hari dihubungi oleh petugas kesehatan Puskemas Kecamatan Jagakarsa
untuk ditanyakan keluhan. Pasien dilakukan evaluasi terhitung 5 hari sejak tanggal
onset, kemudian pasien mengatakan gejala masih ada sehingga pasien melaporkan ke
puskesmas

BAB IV
KESIMPULAN

Jumlah COVID-19 di Kecamatan Jagakarsa mengalami penurunan, namun


terdapat peningkatan drastis terhadap jumlah kasus di 1 bulan terakhir, oleh karena itu
dilakukan analisa dengan hasil sebagai berikut :
1. Berdasarkan angka kejadian penyakit COVID-19 per tanggal 11 Juli 2021
didapatkan total kasus 12087 kasus positif di Kecamatan Jagakarsa
dengan rincian kasus sembuh 11871 kasus, dirawat di RS sebanyak 6
kasus, isolasi mandiri sebanyak 943 kasus, dan meninggal sebanyak 216
kasus
2. Dari total 959 kasus aktif, penyebaran kasus aktif terbanyak di Kelurahan
Ciagnjur sebanyak 295 kasus dan penyebaran kasus aktif terendah di
Kelurahan Srengseng Sawah sebanyak 17 kasus.
3. Berdasarkan Contact Tracing, ditemukan tren penularan terbanyak adalah
pada kluster keluarga
4. Kesimpulan dari keenam kasus yang kami lakukan contact tracing
didapatkan sebagian besar penularan melalui keluarga dan umumnya
terjadi pada usia produktif.

Seiring dengan berlangsungnya Penyelidikan Epidemiologi, sebaiknya juga


dilakukan upaya pengendalian dengan menerapkan protokol Kesehatan seperti upaya
pelaksanaan 10M yaitu Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak,
Menghindari kerumunan, Mengurangi mobilitas, Menjaga sirkulasi, yang dimaksud
membuka jendela minimal 3x sehari, Membersihkan lingkungan, menyemprotkan
desinfektan di lingkungan rumah, Meningkatkan daya tahan tubuh, makan makanan
bergizi, istirahat teratur dan tidur cukup 5-7 jam sehari, Mengganti baju, sepulang
bepergian atau pulang kantor, segera ganti baju, serta Meningkatkan imun.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-
19 revisi ke-5. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. 2020
2. Handayani, D., Hadi, D. R., Isbaniah, F., Burhan, E., & Agustin, H. (2020).
Penyakit Virus Corona 2019. Jurnal Respirologi Indonesia, 40(2), 119-129..
3. Data sebaran kasus. Satgas Covid-19 nasional [internet, cited 2021 July 16].
Available from: https://covid19.go.id/
4. Seto WH, Tsang D, Yung RW. Effectiveness of Precautions Against Droplets
and Contact in Prevention of Nosocomial Transmission of Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Lancet. 2020;361(9):1519-1520
5. Suni NSP. Kesiapsiagaan Indonesia Menghadapi Potensi Penyebaran Corona
Virus Disease. Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI. Ajian Singkat
Terhadap Isu Aktual Dan Strategis Vol 9(3); Jakarta. 2020.
6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan menteri
kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 Tentang Pedoman PPI.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

Anda mungkin juga menyukai