Disusun Oleh:
Pembimbing :
Evi Sinaga
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
LAMPIRAN 33
DAFTAR PUSTAKA 37
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
5
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
ASESMEN GERIATRI
PROFIL KELUARGA
1 2
3 4 5 6
11 12 9 10
7 8 13 14
2
Gambar 1. Genogram Keluarga kandung Pasien
Keterangan :
Tabel 1. Keterangan Genogram Keluarga Kandung Pasien
3
11 Ny. F Istri anak P 42 S1 Ibu rumah Sehat Tidak
pasien tahun tangga serumah
A. Riwayat Medis :
B. Keluhan utama
Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu.
4
Gatal dirasakan hilang timbul, timbul saat pasien
menggunakan sandal karet. Pasien sering menggaruk ketika
gatal dan menjadi luka. Luka menjadi kemerahan dan
sebagian menjadi menghitam, mongering dan kasar.
Tidak didapatkan keluhan lain seperti mual, muntah,
batuk, nyeri dada, demam, penglihatan ganda, penglihatan
kabur ataupun rasa mengganjal pada mata. BAB dan BAK
normal. Pasien memiliki penyakit hipertensi dan diabetes
mellitus yang terkontrol dan rutin minum obat.
F. Riwayat operasi
Pasien memiliki riwayat operasi katarak pada mata kiri sejak
3 tahun yang lalu
5
d. Riwayat alergi
Tidak terdapat riwayat alergi obat, makanan, debu, maupun
asma.
e. Riwayat Kebiasaan
a. Merokok
Pertanyaan :
● Apakah dahulu pernah merokok ? Tidak
● Apakah orang terdekat atau disekitar anda
merokok? Ya, menantu pasien memiliki
kebiasaan merokok
● Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan
anda menghisap rokok pertama setiap hari? -
● Apakah Anda berminat untuk berhenti
merokok? Tidak
b. Minum Alkohol
● Apakah Anda minum minuman beralkohol ?
Tidak
c. Olahraga
Pertanyaan :
● Apakah anda melakukan olahraga? Ya
● Berapa kali dalam sebulan? 1x dalam
seminggu
● Berapa lama intensitas waktu anda
melakukan olahraga tsb? 30 menit-1 jam
d. Minuman teh dan kopi
● Apakah anda minum kopi setiap hari? Ya
● Apakah anda minum teh setiap hari ? 3x
dalam seminggu
● Berapa jumlah (gelas/cangkir) teh yang Anda
minum dalam sehari? 1 gelas
6
Kesimpulan: Pasien tidak memiliki riwayat merokok dan
terdapat menantu pasien yang merokok di sekitar pasien. Pasien
tidak mengkonsumsi alkohol, pasien memiliki kebiasaan minum
kopi ABC susu setiap hari dan teh 3x dalam seminggu, pasien
rutin minum air putih sebanyak 8 gelas setiap harinya. Pasien
melakukan olahraga tiap 1 kali seminggu selama 30 menit-1
jam.
Terapi farmakologi:
Tabel 2. Obat yang dikonsumsi oleh pasien saat ini
Dengan resep dokter Dosis dan pemakaian
Metformin 500 mg 3x1
Amlodipin 10 mg 1x1
Simvastatin 20 mg 1x1
Vitamin B Complex 1x1
Vitamin C 1x1
7
Tabel 3. Penapisan depresi
Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
Pertanyaan penapisan
waktu sekali kadang sekali pernah
a. Berapa seringkah bulan
yang lalu masalah
kesehatan anda √
menghalangi kegiatan
anda (mis.pergi
mengunjungi teman,
aktivitas sosial)?
b. Berapa seringkah bulan
√
lalu anda merasa
gugup?
c. Berapa seringkah bulan √
lalu anda merasa
tenang dan damai?
8
berapa sering anda
merasa tak ada lagi
sesuatu yang anda
harapkan lagi?
i. Selama bulan lalu,
√
berapa sering anda
merasa tak
diperhatikan keluarga?
j. Berapa sering selama
bulan lalu anda merasa √
ingin menangis apa
saja?
k. Selama bulan lalu,
berapa sering anda
√
merasa bahwa hidup ini
sudah tak ada gunanya
lagi?
l. Status fungsional
a. ADL dasar dan Instrumental
Tabel 4. Activity daily living dasar dan instrumental
Bisa sendiri Perlu bantuan Tergantung orang
sepenuhnya seseorang lain sepenuhnya
Mandi √
Ambulansi √
Transfer √
Berpakaian √
Berdandan √
9
BAB/BAK √
Makan √
Sediakan makan √
Atur keuangan √
Telepon √
Kesimpulan : Pasien dapat melakukan aktivitas sehari – hari secara
mandiri.
b. Keterbatasan fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi
kegiatan anda berikut ini?
10
c. ADL (Activity Daily Living)
Tabel 6. Activity Daily Living
No. Item Skor Nilai
yang di nilai
1.Makan 0= Tidak mampu 2
(feeding) 1= Butuh bantuan
2= Mandiri 2
2.Mandi 0= Tergantung orang
(bathing) 1= Mandiri
3.Perawatan 0= Butuh Bantuan 1
diri 1= Mandiri dalam perawatan muka,
(Grooming) rambut, gigi
4.Berpakaian 0= Tergantung orang lain 2
(Dressing) 1= Sebagain dibantu (mengancing baju)
2= Mandiri
5.Buang air 0=Inkontinensia atau pakai kateter dan 2
kecil tidak terkontrol
(Bowel) 1= Kadang inkontinensia (maks, 1x24 jam)
2= Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7
hari)
6.Buang Air 0= Inkontinensia (tidak teratur atau perlu 2
Besar enema)
(Bladder) 1= Kadang inkontinensia (sekali
seminggu)
2= kontinensia (teratur)
7.Penggunaan 0= Tergantung bantuan orang lain 2
toilet 1= Membutuhkan bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal sendiri
2= Mandiri
8.Transfer 0= Tidak mampu 2
1= Butuh bantuan untuk duduk (2 orang)
2= Bantuan kecil (1 orang)
3= Mandiri
9.Mobilitas 0= Immobile 3
1= Menggunakan kursi roda
2= Berjalan dengan bantuan 1 orang
3= Mandiri
10. Tangga 0= Tidak mampu 2
1= Butuh bantuan
2= Mandiri
Kesimpulan: Total skoring ADL 20, termasuk kedalam kelompok
ketergantungan ringan.
11
d. Abbreviated Mental Test (AMT)
Tabel 7. Abbreviated Mental Test
Pertanyaan Salah = 0 Benar = 1
Interpretasi:
12
Fall Risk Checklist
Tabel 8. Fall Risk Checklist
Medikasi
Obat psikoaktif/ susunan saraf pusat? √
Obat-obatan yang dapat menimbulkan hipotensi? √
Obat-obatan yang dapat menimbulkan sedasi? √
Usia lanjut √
Pencahayaan kurang
Lantai kamar mandi yang licin
Posisi kasur yang tinggi
Kesimpulan: Pada Ny Y memiliki gangguan medis yaitu Hipertensi,
DM, Hiperkolesterolemia, Dermatitis.
13
e. Geriatric Giant
Tabel 9. Geriatric Giant
Geriatric Giant
1. Immobilization
Pasien tidak memiliki gangguan imobilitas.
2. Instability (Instabilitas dan Jatuh)
Pasien tidak memiliki gangguan instabilitas.
3. Incontinence (Inkontinensia Urin dan Alvi)
Pasien tidak memiliki inkontinensia urin dan alvi, hal ini dibuktikan
pasien masih dapat mengontrol BAK dan BAB.
14
7. Isolation (Depression, Anxiety, Stress)
Pasien tidak memiliki tanda-tanda depresi, kecemasan, ataupun stress
berdasarkan kuesioner yang ditanyakan pada pasien.
8. Inanition (Malnutrisi)
Pasien tidak memiliki gangguan gizi.
9. Impecunity (Kemiskinan)
Pasien saat ini sudah tidak bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan keperluan pasien sehari-hari didapatkan dari penghasilan anak-
anaknya.
10. Iatrogenic
Pasien tidak mempunyai penyakit iatrogenic.
11. Insomnia
Pasien tidak mengalami gangguan tidur.
12. Immunodeficiency (Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh)
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak mengalami Immunodeficiency
(penurunan sistem kekebalan tubuh)
13. Impotence
Pasien tidak mengalami gangguan impotensi.
14. Irritable Bowel Disease
Pada pasien tidak ditemukan irritable bowel syndrome. Hal ini
dibuktikan saat dilakukan anamnesis pada keluarga pasien menyangkal
diare.
m. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
Tekanan Darah : mmHg
Nadi : /menit menit
Pernapasan : /menit menit
Suhu : oC
15
Tabel 10. Pemeriksaan Tanda Vital
Dudu
Baring k Berdiri
Tekanan darah -
Nadi / menit -
Laju respirasi / menit -
Berat badan
Tinggi badan
BMI
Kesimpulan: Tekanan darah pasien berdasarkan INASH, Hipertensi derajat 2.
2. Keadaan kulit
Turgor kulit : Kembali cepat
Lesi kulit lain : Tidak ada
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada
16
Pendengaran
3. Penglihatan
Tabel 12. Pemeriksaan penglihatan
Temuan Fisik YA TIDAK
Dapat membaca huruf surat
kabar
Tanpa kaca mata - √
Dengan kaca mata √ -
Terdapat katarak/tidak
Kanan - √
Kiri √
4. Mulut
Tabel 13. Pemeriksaan mulut
Temuan Fisik BAIK BURUK
Higiene mulut √ -
ADA TIDAK
Gigi palsu
Terpasang √
Lecet di bawah gigi palsu - √
Lesi yang lain (kalau ada - √
jelaskan)
5. Leher
17
Tabel 14. Pemeriksaan leher
Temuan Klinis Normal Abnormal
(jelaskan)
Derajat gerak √ -
Kel. Tiroid √ -
6. Dada
Gerak dinding dada : simetris
Massa teraba : tidak ada
7. Paru – paru
Tabel 15. Pemeriksaan paru-paru
Temuan Klinis Kanan Kiri
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi
● Suara dasar Vesikuler Vesikuler
● Suara tambahan Rhonki (-) wheezing(-) Rhonki (-) wheezing (-)
8. Kardiovaskuler
Tabel 16. Pemeriksaan kardiovaskular
Jantung
● Irama Reguler
● Bising Tidak ada
● Gallop Tidak ada
9. Abdomen
Hepar membesar : tidak ada
Massa abdomen lain : tidak ada
Bising/bruit : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Cairan asites : tidak ada
18
Limpa membesar/tidak : tidak ada
10. Rektum/anus
Tabel 17. Pemeriksaan rectum/anus
ADA TIDAK ADA
Tonus spchinter ani
Massa di rektum TIDAK DIPERIKSA
Impaksi fekal
11. Genital/pelvis
Tabel 18. Pemeriksaan genital/pelvis
ADA TIDAK ADA
Massa
Nyeri tekan TIDAK DIPERIKSA
Lain – lain
12. Ekstremitas
Muskuloskeletal
19
● Sakral - √
13. Neurologik/psikologik
a. Status Mentalis
Tabel 20. Pemeriksaan status mentalis
Pemeriksaan BAIK TERGANGGU
Orientasi
● Orang √
● Waktu √
● Tempat √
● Situasi √
Daya ingat
● Sangat terganggu √
● Baru terjadi √
● Ingat obyek setelah 5 menit segera √
(mengulang)
BETUL SALAH
Tanggal berapakah hari ini? √ -
Hari apakah ini? √ -
Apakah nama tempat ini? √ -
Berapakah usia anda? √ -
Kapankah Anda lahir (tgl/bln/thn)? √ -
Siapa nama gubernur sekarang? - √
Nama gubernur sebelum ini? - √
Nama ibumu sebelum menikah? √ -
20 dikurang 3 dst-nya? √ -
Jumlah kesalahan
0-2 Kesalahan : Baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat
20
Tabel 21. Pemeriksaan mini mental state examination (MMSE)
Ite Tes Nilai Nilai
m maksimu
m
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), 5 5
2 (tanggal), hari apa? 5 5
Kita berada dimana? (negara), (propinsi),
(kota), (rumah sakit), (lantai/kamar)
REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda (), tiap benda
1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga 3 3
nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama
benda yang benar. Ulangi sampai pasien
dapat menyebutkan dengan benar dan catat
jumlah pengulangan.
ATENSI DAN KALKULASI
4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap 5 3
jawaban yang benar. Hentikan setelah 5
jawaban. Atau disuruh mengeja mundur
kata “WAHYU”
5 MENGINGAT KEMBALI/RECALL 3 3
Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama
benda di atas.
BAHASA
6 Penamaan : Pasien disuruh menyebutkan 2 2
nama benda yang ditunjukkan (pensil, buku)
7 Pengulangan: Pasien disuruh mengulang 1 1
kata-kata: “namun”, “tanpa”, “bila”
8 Perintah 3 tingkat: Pasien disuruh 3 3
melakukan perintah: “Ambil kertas ini
dengan tangan anda, lipatlah mennjadi dua
9 dan letakkan di lantai” 1 1
Membaca: Pasien disuruh membaca dan
10 melakukan perintah: “Pejamkanlah mata 1 1
11 anda” 1 1
Pasien disuruh menulis dengan spontan
Menyalin gambar: Pasien disuruh
menggambar bentuk di bawah ini
21
SKOR TOTAL 30 28
22
Cholesterol total 144 mg/dL <200 mg/dL
Cholesterol LDL 86 mg/dL <100 mg/dL
direk
Cholesterol HDL 53 mg/dL >= 40 mg/dL
Trigliserida 85 mg/dL <150 mg/dL
Ureum 19 mg/dL 17-49 mg/dL
Kreatinin 0.71 mg/dL 0.5-0.90 mg/dL
Asam urat 5.00 mg/dL <5.7 mg/dL
23
Tabel 23. Pola konsumsi makan pasien (24 hour-recall)
Telur 1 btr 75
Air putih 1L -
Buah Pisang 1 bh 50
Selingan 16.00 - - - -
24
Makan 19.30 sapi sdg
malam
Buncis 1 gls 25
Keterangan :
Frekuensi makan rata – rata setiap harinya 3x/hari yaitu makan pagi,
makan siang dan makan malam. Menurut pasien, terkadang waktu makan
pasien tidak teratur. Pasien mengaku selalu mengonsumsi makanan selingan
yang rata-rata adalah buah dan pasien sangat menyukai daging merah.
Makanan pasien dimasak sendiri oleh pasien.
Dari food recall pasien didapatkan asupan kalori pasien selama sehari
adalah sebesar 1.562,5 kkal. Kebutuhan gizi pasien berdasarkan jumlah
kalori sudah memenuhi kebutuhannya yaitu 1.541,8 kkal yaitu dihitung
menggunakan rumus Harris Benedict untuk mengetahui angka kecukupan
gizi berdasarkan Angka Metabolisme Basal (AMB). Namun disamping itu,
asupan makanan pasien sudah mengonsumsi beragam makanan yang
ditambah berupa makanan cemilan snack, protein dalam jumlah yang
rendah dan pasien sering makan sayur serta buah-buahan. Pasien mengaku
sayur kesukaannya adalah sayur bayam. Pasien juga sudah mengurangi
jumlah makanan tinggi purin.
Menurut PERMENKES no. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang dan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization /
WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan
untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang terdiri dari 250 g
sayur (setara dengan 2½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak dan
ditiriskan) dan 150 g buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran
sedang atau 1 ½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran
sedang).
25
2.5 Diagnosis Klinis
● Hipertensi
● Diabetes mellitus
● Hiperkolesterolemia
● Dermatitis
2.6 Tatalaksana
● Metformin 3x500 mg
● Amlodipin 1x10 mg
● Simvastatin 1x20 mg
● Vitamin B Complex 1x1 mg
● Vitamin C 1x1mg
26
2.7 Daftar Masalah dan Rencana Penanganan
27
Tekanan darah Hipertensi grade 1. Menjelaskan kepada pasien dan ● Pasien mendapatkan
160/90 mmHg II
keluarga untuk memperbaiki pola asupan gizi yang
hidup dengan pembatasan sesuai
konsumsi garam (<1 sendok teh ● Pasien rutin kontrol
garam perharinya), perubahan pola ke puskesmas
makan (mengonsumsi makanan
● Pasien rutin
seimbang yang mengandung sayur, mengkonsumsi obat
buah, ikan, gandum, produk susu yang diresepkan
rendah lemak, batasi asupan oleh dokter
28
ke puskesmas
29
Diabetes Melitus 1. Edukasi mengenai penyakit pasien 1. Pasien rutin
yang tidak bisa sembuh dan minum obat.
memerlukan kedisiplinan minum 2. Gula
obat untuk mengontrol gula darah. darah/HbA1C
2. Edukasi membatasi konsumsi gula dalam batas
pasien. normal pada
3. Edukasi mengenai pentingnya pasien DM yang
minum obat dan control ke telah menjalani
dokter.Edukasi mengenai pengobatan.
komplikasi diabetes yang dapat 3. Pasien mengurangi
dialami pasien jika pasien tidak konsumsi gula.
rutin kontrol.
Psikologis - - - -
Sosial - - - -
30
2.8 Laporan Kegiatan
Tabel 25. Laporan kegiatan
Tanggal Problem diagnostik Kegiatan
12 Agustus 2021 Hipertensi - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan edukasi kepada pasien mengenai masalah
Diabetes mellitus kesehatan yang dialami.
Hiperkolesterolemia - Hasil anamnesis: Nyeri kepala, Gatal pada kedua kaki, kesemutan pada telapak kaki
Dermatitis - Hasil pemeriksaan fisik: TD: 160/90 mmHg; HR: 96 x/menit; RR: 20 x/menit;
Suhu : 36,4oC
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai keluhan yang dialami
yang dialami pasien.
- Edukasi pasien untuk tidak menggaruk daerah kulit yang gatal, memperbaiki pola hidup,
yaitu membatasi konsumsi garam, makanan tinggi lemak.
- Edukasi pasien dan keluarga untuk rutin memeriksakan pasien ke dokter.
- Edukasi keluarga pasien untuk rutin mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
2021 Hipertensi -
Diabetes mellitus
Hiperkolesterolemia
Dermatitis
31
Ny. Y usia 65 tahun mengeluh nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan berdenyut di seluruh kepala.
Keluhan dirasakan hilang timbul. Keluhan pasien dirasakan saat pasien sedang beraktivitas seperti memasak, mencuci baju dan
menyapu dan hilang saat pasien istirahat. Nyeri dirasakan VAS 6 hingga dapat membuat pasien terbangun dari tidurnya. Pasien
sudah mengkonsumsi Paracetamol, namun keluhan tidak kunjung membaik. Keluhan lain yang dirasakan pasien sering
merasakan kesemutan pada telapak kaki sejak 2 bulan terakhir, memberat terutama saat pagi hari setelah bangun tidur.
Kesemutan berlangsung selama kurang lebih lima belas menit dan sering mengganggu aktivitas.
Pasien mengeluh gatal pada kedua kaki sejak 2 bulan yang lalu. Kemerahan muncul tiba tiba awalnya pada kedua kaki
namun keesokan harinya menjalar ke badan. Gatal dirasakan hilang timbul, timbul saat pasien menggunakan sandal karet.
Pasien sering menggaruk ketika gatal dan menjadi luka. Luka menjadi kemerahan dan sebagian menjadi menghitam, mongering
dan kasar. Pasien memiliki penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yang terkontrol dan rutin melakukan pemeriksaan
kesehatan setiap 1 bulan sekali. Adik pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus. Pasien rutin mengkonsumsi kopi
setiap hari dengan gula 1 gelas, the manis 1 gelas setiap 3x/minggu, minum air putih sebanyak 8 gelas setiap harinya. Pasien
melakukan olahraga tiap 1 kali seminggu. Pasien rutin untuk melakukan pengobatan hipertensi dan diabetes mellitus di
Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Dengan mengonsumsi obat yang diberikan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, pasien merasa
keluhan membaik. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sejak 9 tahun yang lalu. Pasien rutin
mengkonsumsi captopril dan pioglitazone sejak 9 tahun yang lalu.
Berdasarkan formulir 24 hours food recall, pasien memiliki frekuensi dan jam makan yang teratur minimal 3 kali perhari
dengan total asupan kalori pasien 1.562,5 kkal. Berdasarkan food recall pasien, kalori dari makanan per hari melebihi dari
kebutuhan yang merupakan faktor resiko dari terjadinya hipertensi. Saat ini status gizi pasien baik.
32
Berdasarkan kuesioner penapisan depresi tidak didapatkan tanda – tanda gangguan depresi pada pasien dalam satu bulan
terakhir. Pasien tidak memiliki resiko jatuh dan berdasarkan kuesioner ADL (Activity Daily Living) pasien tidak memiliki
keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari – hari.
b) Pengkajian Fisik
● Pasien
‐ Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mengetahui tentang masalah kesehatan yang dialami.
‐ Melakukan pola diet yang baik untuk mengatasi penyakit-penyakit yang dialami.
33
● Keluarga / Care giver
‐ Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang dialami, terkait komplikasi, dan tatalaksananya hingga hal
yang dapat terjadi jika pasien tinggal sendiri.
- Menjelaskan kepada keluarga untuk mengkonsumsi obat secara rutin dan mengatur pola makan
c) Pengkajian Psikologis
● Pasien
- Memberi saran supaya dapat melakukan hobi yang pasien suka didalam rumah
- Memberi saran supaya tetap bersosialisasi, yang dapat dilakukan secara daring.
● Keluarga / Care giver
- Menjelaskan kepada keluarga untuk selalu menemani dan mendukung kondisi psikologis pasien.
- Memberikan saran kepada keluarga supaya dapat mendukung pasien melakukan hobi ataupun kegiatan yang
disukai.
d) Status Fungsional
● Pasien
- Menjelaskan bahwa pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan pantauan keluarga.
● Keluarga / Care giver
- Menjelaskan bahwa pasien perlu dipantau dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari
- Memberikan support kepada pasien supaya tetap melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa dibatasi.
34
e) Status Nutrisi
● Pasien
● Memberikan edukasi tentang gizi seimbang agar pasien dapat mengatur pola makan dengan baik dan
benar.
● Memberi saran untuk melakukan diet rendah garam dan diet rendah lemak.
● Keluarga / Care giver
- Menjelaskan bahwa pentingnya asupan gizi seimbang untuk pasien.
- Memberikan saran supaya keluarga dapat mensupport pasien saat melakukan diet rendah garam, rendah gula,
dan rendah lemak.
35
- Memberikan edukasi pada pasien untuk tetap menjaga kesehatan fisik, aktivitas sehari-hari dan asupan gizi yang
seimbang.
● Keluarga / Care giver
- Memberikan edukasi pada keluarga dengan cara pendampingan pada pasien untuk tetap menjaga kesehatan, rutin
melakukan peregangan otot setiap hari, meminum obat secara teratur dan tepat waktu, serta mengurangi
konsumsi makanan yang berisiko tinggi menyebabkan timbulnya penyakit seperti garam dan makanan tinggi
lemak.
36
e) Status Nutrisi
Asupan gizi dari makanan per hari melebihi dari kebutuhan kalori per hari. Dianjurkan untuk melakukan defisit kalori.
f) Interaksi Diantara Hal Hal Tersebut
Didapatkan hasil bahwa pasien memiliki riwayat penyakit Frozen shoulder, hiperurisemia, hipertensi, diabetes mellitus
yang tidak terkontrol.
Pasien menempati rumah sendiri yang terletak di daerah padat penduduk dengan luas rumah 200 m2, bentuk bangunan
satu lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri beberapa ruangan yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 3 kamar
tidur, 1 ruang makan, dan 1 ruang keluarga dan 2 kamar mandi. Pasien tidur dengan beralaskan kasur. Lantai rumah pasien
terbuat dari keramik, dinding terbuat dari tembok beton, atap rumah dari genteng. Terdapat jendela kaca diruang tamu
berukuran 2 x 1 m dan di kamar memiliki 2 jendela. Untuk kebersihan rumah di dalam dan luar baik,tata letak barang-barang
tertata dengan kurang baik, listrik ± 1500 watt, sumber air dari air tanah.
Jamban yang digunakan pada kedua toilet merupakan toilet duduk keadaan bersih dengan lantai keramik. Air limbah
dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah di kumpul ke depan rumah dan diambil oleh tukang sampah setiap hari. Kebersihan
rumah pasien kesan baik.
37
Analisis Keadaan Rumah :
3. Luas rumah
: 200 m2
4. Jumlah orang
: 2 orang
5. Lantai rumah
: keramik
6. Dinding rumah
: tembok
7. Atap rumah
: genteng
8. Pembagian ruangan rumah :
- Ruang tamu : ada Ukuran 20 m2
- Ruang makan : ada Ukuran 20 m2
38
- Ruang keluarga : ada Ukuran 40 m2
- Ruang tidur : ada Ukuran 20 m2
9. Jendela rumah : ada Ukuran 2 m2
Perbandingan luas lantai dan jendela di :
39
13. Sumber air minum dari : Air minum isi ulang
14. Kamar mandi : ada
15. Limbah rumah tangga : ke dalam saluran got
16. Tempat sampah diluar rumah : tertutup
17. Jalan di depan rumah lebarnya : 2 meter, terbuat dari : aspal
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : baik
40
dari atap, harus menutup menahan debu dan
rata kerangka atap serta kotoran lain
mudah dibersihkan
41
4 Lantai Lantai harus kuat untuk Lantai di rumah
menahan beban diatasnya, pasien terbuat dari
tidak licin, stabil waktu keramik. Tinggi
dipijak, permukaan lantai lantai berbeda beda
mudah dibersihkan. Lantai tiap ruangan,
tanah sebaiknya tidak
digunakan lagi, sebab bila
musim hujan akan lembab
sehingga dapat
menimbulkan
gangguan/penyakit
terhadap penghuninya.
Karena itu perlu dilapisi
dengan lapisan yang
kedap air seperti disemen,
dipasang tegel, keramik.
Untuk mencegah
masuknya air ke dalam
rumah, sebaiknya lantai
ditinggikan ± 20 cm dari
42
permukaan tanah.
6 Sumber Air Air bersih adalah air yang Sumber air bersih
Bersih digunakan untuk berasal dari air
keperluan sehari- hari tanah, sedangkan
yang kualitasnya sumber air minum
memenuhi syarat berasal dari air
kesehatan dan dapat minum isi ulang.
diminum apabila telah
43
dimasak. Di Indonesia
standar untuk air bersih
diatur dalam Permenkes
RI No.
01/Birhubmas/1/1975
(Chandra, 2009).
Dikatakan air bersih jika
memenuhi 3 syarat utama,
antara lain: syarat fisik air
tidak berwarna, tidak
berbau, jernih dengan
suhu di bawah suhu udara
sehingga menimbulkan
rasa nyaman
44
menarik seranga atau rumah terdapat
binatang lainnya. tempat pembuangan
sampah.
45
46
LAMPIRAN
47
48
DAFTAR PUSTAKA
1. Fatimah. Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Gerontik. Jakarta : Trans Info Media.
2010.
2. Kuntono, H. P., 2004. Aspek Fisioterapi Syndroma Nyeri bahu dalam Kupas Tuntas Frozen Shoulder, Surabaya.
3. Lukito AA, dkk. Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. Jakarta:2019
4. PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta. 2015
5. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta:
InternaPublishing; 2014:1132-53.
6. Indrawan, IGNMB; Kambayana, G; Putra, TR. Hubungan konsumsi purin tinggi dengan hiperurisemia: suatu penelitian
potong lintang pada penduduk suku bali di Kota Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam Udayana, 2017, 1.2: 38-44.
49