Anda di halaman 1dari 54

ASESMEN GERIATRI

SEORANG PEREMPUAN USIA 65 TAHUN DENGAN


HIPERTENSI, DIABETES MELLITUS,
HIPERKOLESTROLEMIA, DERMATITIS

Disusun Oleh:

Billy Dohotan Dohar Situmorang 030.15.043


Ratih Wahyu Pertiwi 030.15.160
Zulfikar Andimapali 030.15.201

Pembimbing :
Evi Sinaga

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
PERIODE 9 AGUSTUS - 18 SEPTEMBER 2021
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Asesmen
Geriatri kepada salah satu warga.

Kunjungan rumah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat


tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan
dorongan dari banyak pihak, dan dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

Ibu Evi Sinaga selaku pembimbing yang telah rela meluangkan


waktunya untuk memberi bimbingan, masukan dan motivasi kepada kami.

Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ini,


oleh karena itu segala saran dan kritikan yang membangun sangat
diharapkan.

Jakarta, Agustus 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR GAMBAR v

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1

BAB II ASESMEN GERIATRI 2


2.1 Identitas Pasien 2
2.2 Riwayat Medis/Evaluasi Fisik 3
2.3 Pemeriksaan laboratorium 22
2.4 Hasil Pemeriksaan Tambahan Lain 22
2.5 Diagnosis Klinis 23
2.6 Tatalaksana 24
2.7 Daftar Masalah dan Rencana Penanganan 25
2.8 Laporan Kegiatan 27

LAMPIRAN 33
DAFTAR PUSTAKA 37

3
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keterangan Genogram Keluarga Kandung Pasien 3


Tabel 2. Obat yang dikonsumsi oleh pasien saat ini 6
Tabel 3. Penapisan depresi 7
Tabel 4. Activity daily living dasar dan instrumental 8
Tabel 5. Keterbatasan Fungsional 9
Tabel 6. ADL (Activity Daily Living) 10

Tabel 7. Abbreviated Mental Test (AMT) 11


Tabel 8. Fall Risk Checklist 12

Tabel 9. Geriatric Giant 13


Tabel 10. Pemeriksaan Tanda Vital 15
Tabel 11. Pemeriksaan Pendengaran 16
Tabel 12. Pemeriksaan Penglihatan 16
Tabel 13. Pemeriksaan Mulut 16
Tabel 14. Pemeriksaan Leher 17
Tabel 15. Pemeriksaan Paru 17
Tabel 16. Pemeriksaan Kardiovaskular 17
Tabel 17. Pemeriksaan Rectum/anus 18
Tabel 18. Pemeriksaan Genital/Pelvis 18
Tabel 19. Pemeriksaan Muskuloskeletal 18
Tabel 20. Pemeriksaan Status Mentalis 19
Tabel 21. Pemeriksaan mini mental state examination (MMSE) 20
Tabel 22. Pemeriksaan Umum 21
Tabel 23. Pola konsumsi makan pasien selama 3 hari (24 hour- 23
recall)
Tabel 24. Daftar masalah dan rencana penanganan 25
Tabel 25. Laporan kegiatan 27

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Genogram Keluarga kandung Pasien 2

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


DM (Diabetes Melitus) merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.4
Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan
jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama
mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.5

1
BAB II
ASESMEN GERIATRI

2.1 Identitas Pasien


Nama : Ny. Y
Tanggal Lahir : 24 Februari 1956
Usia : 65 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
Alamat : Kp. Sawah, RT 007/ RW 001, Srengseng
sawah, Jagakarsa
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Pensiunan
Nama orang terdekat : Tn. U (suami)
Jumlah anak : orang
Jumlah cucu :6
Pembiayaan kesehatan: BPJS

PROFIL KELUARGA

1 2

3 4 5 6

11 12 9 10
7 8 13 14

2
Gambar 1. Genogram Keluarga kandung Pasien
Keterangan :
Tabel 1. Keterangan Genogram Keluarga Kandung Pasien

N Nama Kedudukan L/ Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan Tempat


o dalam P Terakhir tinggal
Keluarga

1 Tn. R Ayah pasien L (Wafat) - Pensiunan Wafat -


(Stroke,
Hipertensi,
DM)

2 Ny. L Ibu Pasien P (Wafat) - Ibu Wafat -


Rumah
Tangga

3 Ny. I Pasien P 65 S1 Pensiuna Frozen Seruma


tahun n Shoulder, h
Hipertensi,
DM,
Hiperurise
mia

4 Tn. U Suami L 63 thn S1 Ibu Hipertensi, Seruma


Pasien Rumah DM h
Tangga

5 Tn. H Adik Pasien L 63 S1 Pensiun Sehat Tidak


tahun PNS Seruma
h

6 Ny. A Adik Pasien P 58 S1 PNS Sehat Tidak


tahun Seruma
h

7 Tn. M Anak L 44 S2 PNS Sehat Tidak


Pasien tahun Seruma
h

8 Tn. M Anak Pasien L 42 S1 Karyawan Sehat Tidak


tahun Swasta Seruma
h

9 Tn. R Anak Pasien P 39 S1 Karyawan Sehat Tidak


tahun Swasta Seruma
h

10 Ny. J Anak Pasien P 28 S1 Karyawan Sehat Tidak


tahun Swasta Seruma
h

3
11 Ny. F Istri anak P 42 S1 Ibu rumah Sehat Tidak
pasien tahun tangga serumah

12 Ny. S Istri anak P 40 S1 PNS Sehat Tidak


pasien tahun serumah

13 Tn. A Suami anak L 43 S1 Pegawai Sehat Tidak


pasien tahun swasta serumah

14 Tn. D Suami anak L 34 S1 PNS Sehat Tidak


pasien tahun serumah

2.2 Riwayat Medis/ Evaluasi Fisik


Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 12 Agustus
2021 pukul 10.00 WIB di Poli Lansia PKC Jagakarsa.

A. Riwayat Medis :
B. Keluhan utama
Nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu.

C. Riwayat penyakit sekarang


Ny. Y usia 65 tahun mengeluh nyeri kepala sejak 2 hari yang
lalu. Nyeri kepala dirasakan berdenyut di seluruh kepala.
Keluhan dirasakan hilang timbul. Keluhan pasien dirasakan
saat pasien sedang beraktivitas seperti memasak, mencuci
baju dan menyapu dan hilang saat pasien istirahat. Nyeri
dirasakan VAS 6 hingga dapat membuat pasien terbangun
dari tidurnya. Pasien sudah mengkonsumsi Paracetamol,
namun keluhan tidak kunjung membaik. Keluhan lain yang
dirasakan pasien sering merasakan kesemutan pada telapak
kaki sejak 2 bulan terakhir dan keluhan baal disangkal.
Keluhan memberat terutama saat pagi hari setelah bangun
tidur. Kesemutan berlangsung selama kurang lebih lima belas
menit dan sering mengganggu aktivitas.
Selain itu pasien mengeluh gatal pada kedua kaki
sejak 2 bulan yang lalu. Kemerahan muncul tiba tiba awalnya
pada kedua kaki namun keesokan harinya menjalar ke badan.

4
Gatal dirasakan hilang timbul, timbul saat pasien
menggunakan sandal karet. Pasien sering menggaruk ketika
gatal dan menjadi luka. Luka menjadi kemerahan dan
sebagian menjadi menghitam, mongering dan kasar.
Tidak didapatkan keluhan lain seperti mual, muntah,
batuk, nyeri dada, demam, penglihatan ganda, penglihatan
kabur ataupun rasa mengganjal pada mata. BAB dan BAK
normal. Pasien memiliki penyakit hipertensi dan diabetes
mellitus yang terkontrol dan rutin minum obat.

D. Riwayat penyakit dahulu


Pasien tidak pernah memiliki riwayat keluhan serupa.
Riwayat penyakit penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit
paru, penyakit hati, dan riwayat keganasan disangkal.

E. Riwayat penyakit keluarga


Adik pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus.
Riwayat penyakit hipertensi, stroke, penyakit jantung,
penyakit ginjal, penyakit paru serta keganasan di keluarga
disangkal.

F. Riwayat operasi
Pasien memiliki riwayat operasi katarak pada mata kiri sejak
3 tahun yang lalu

G. Riwayat kesehatan lain


a. Melakukan pemeriksaan kesehatan:
- Pasien hanya melakukan kontrol ke puskesmas setiap
1 bulan sekali
b. Pemeriksaan gigi/gigi palsu : Ada
c. Lain – lain : Tidak ada

5
d. Riwayat alergi
Tidak terdapat riwayat alergi obat, makanan, debu, maupun
asma.

e. Riwayat Kebiasaan
a. Merokok
Pertanyaan :
● Apakah dahulu pernah merokok ? Tidak
● Apakah orang terdekat atau disekitar anda
merokok? Ya, menantu pasien memiliki
kebiasaan merokok
● Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan
anda menghisap rokok pertama setiap hari? -
● Apakah Anda berminat untuk berhenti
merokok? Tidak
b. Minum Alkohol
● Apakah Anda minum minuman beralkohol ?
Tidak
c. Olahraga
Pertanyaan :
● Apakah anda melakukan olahraga? Ya
● Berapa kali dalam sebulan? 1x dalam
seminggu
● Berapa lama intensitas waktu anda
melakukan olahraga tsb? 30 menit-1 jam
d. Minuman teh dan kopi
● Apakah anda minum kopi setiap hari? Ya
● Apakah anda minum teh setiap hari ? 3x
dalam seminggu
● Berapa jumlah (gelas/cangkir) teh yang Anda
minum dalam sehari? 1 gelas

6
Kesimpulan: Pasien tidak memiliki riwayat merokok dan
terdapat menantu pasien yang merokok di sekitar pasien. Pasien
tidak mengkonsumsi alkohol, pasien memiliki kebiasaan minum
kopi ABC susu setiap hari dan teh 3x dalam seminggu, pasien
rutin minum air putih sebanyak 8 gelas setiap harinya. Pasien
melakukan olahraga tiap 1 kali seminggu selama 30 menit-1
jam.

10. Riwayat Sosioekonomi


Saat ini pasien tinggal bersama dengan suami dan anaknya,
pasien hanya berkerja sebagai ibu rumah tangga dan suami
pasien adalah bekerja sebagai percetakan untuk pembiayaan
kehidupan sehari - hari pasien didapatkan dari anak - anak
pasien, pasien saat ini tinggal di rumah pribadi.

11. Terapi yang diberikan saat ini


Terapi non farmakologi:
- Senam
- Rutin mengontrol tekanan darah, DM, dan
Hiperkolestrol ke PKC Jagakarsa

Terapi farmakologi:
Tabel 2. Obat yang dikonsumsi oleh pasien saat ini
Dengan resep dokter Dosis dan pemakaian
Metformin 500 mg 3x1
Amlodipin 10 mg 1x1
Simvastatin 20 mg 1x1
Vitamin B Complex 1x1
Vitamin C 1x1

12. Penapisan depresi


Untuk setiap pertanyaan dibawah ini, penjelasan mana yang
paling dekat dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?

7
Tabel 3. Penapisan depresi
Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
Pertanyaan penapisan
waktu sekali kadang sekali pernah
a. Berapa seringkah bulan
yang lalu masalah
kesehatan anda √
menghalangi kegiatan
anda (mis.pergi
mengunjungi teman,
aktivitas sosial)?
b. Berapa seringkah bulan

lalu anda merasa
gugup?
c. Berapa seringkah bulan √
lalu anda merasa
tenang dan damai?

d. Berapa seringkah bulan



lalu anda merasa sedih
sekali?
e. Berapa seringkah bulan

lalu anda merasa
bahagia?
f. Berapa seringkah bulan
lalu anda merasa begitu
sedih sampai serasa tak √
ada sesuatupun yang
mungkin
menghiburnya?
g. Selama bulan lalu,
berapa seringnya

perasaan depresi anda
mengganggu kerja
anda sehari-hari?
h. Selama bulan lalu, √

8
berapa sering anda
merasa tak ada lagi
sesuatu yang anda
harapkan lagi?
i. Selama bulan lalu,

berapa sering anda
merasa tak
diperhatikan keluarga?
j. Berapa sering selama
bulan lalu anda merasa √
ingin menangis apa
saja?
k. Selama bulan lalu,
berapa sering anda

merasa bahwa hidup ini
sudah tak ada gunanya
lagi?

Kesimpulan: Tidak terdapat tanda-tanda gangguan mood (depresif) pada


pasien dalam 1 bulan terakhir.

l. Status fungsional
a. ADL dasar dan Instrumental
Tabel 4. Activity daily living dasar dan instrumental
Bisa sendiri Perlu bantuan Tergantung orang
sepenuhnya seseorang lain sepenuhnya
Mandi √

Ambulansi √

Transfer √

Berpakaian √

Berdandan √

9
BAB/BAK √

Makan √

Sediakan makan √

Atur keuangan √

Atur minum obat √

Telepon √
Kesimpulan : Pasien dapat melakukan aktivitas sehari – hari secara
mandiri.

b. Keterbatasan fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi
kegiatan anda berikut ini?

Tabel 5. Keterbatasan Fungsional


>3 bulan <3bulan Tak terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. √
Angkat barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang (mis.

Menggeser meja/almari, angkat
barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang √
biasa dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di √
kantor/sehari hari)
Naik bukit/tangga √
Membungkuk, berlutut, sujud √
Berjalan 100 m √
Makan, mandi, berpakaian, ke WC √
Kesimpulan : Terdapat keterbatasan fungsional dalam melakukan
aktivitas sedang sampai berat, seperti mengangkat beban yang berat,
menggeser atau mendorong barang dan naik tangga, membungkuk, berlutut,
sujud

10
c. ADL (Activity Daily Living)
Tabel 6. Activity Daily Living
No. Item Skor Nilai
yang di nilai
1.Makan 0= Tidak mampu 2
(feeding) 1= Butuh bantuan
2= Mandiri 2
2.Mandi 0= Tergantung orang
(bathing) 1= Mandiri
3.Perawatan 0= Butuh Bantuan 1
diri 1= Mandiri dalam perawatan muka,
(Grooming) rambut, gigi
4.Berpakaian 0= Tergantung orang lain 2
(Dressing) 1= Sebagain dibantu (mengancing baju)
2= Mandiri
5.Buang air 0=Inkontinensia atau pakai kateter dan 2
kecil tidak terkontrol
(Bowel) 1= Kadang inkontinensia (maks, 1x24 jam)
2= Kontinensia (teratur untuk lebih dari 7
hari)
6.Buang Air 0= Inkontinensia (tidak teratur atau perlu 2
Besar enema)
(Bladder) 1= Kadang inkontinensia (sekali
seminggu)
2= kontinensia (teratur)
7.Penggunaan 0= Tergantung bantuan orang lain 2
toilet 1= Membutuhkan bantuan, tapi dapat
melakukan beberapa hal sendiri
2= Mandiri
8.Transfer 0= Tidak mampu 2
1= Butuh bantuan untuk duduk (2 orang)
2= Bantuan kecil (1 orang)
3= Mandiri
9.Mobilitas 0= Immobile 3
1= Menggunakan kursi roda
2= Berjalan dengan bantuan 1 orang
3= Mandiri
10. Tangga 0= Tidak mampu 2
1= Butuh bantuan
2= Mandiri
Kesimpulan: Total skoring ADL 20, termasuk kedalam kelompok
ketergantungan ringan.

11
d. Abbreviated Mental Test (AMT)
Tabel 7. Abbreviated Mental Test
Pertanyaan Salah = 0 Benar = 1

A Berapakah umur Anda? 0


B Jam berapa sekarang? 1
C Di mana rumah Anda? 1
D Tahun berapa sekarang? 0
E Saat ini kita sedang berada dimana? 1
F Mampukah pasien mengenali dokter atau perawat? 1
G Tahun berapa Indonesia merdeka? 0
H Siapa nama presiden RI sekarang? 0
I Tahun berapa Anda lahir? 1
J Menghitung mundur dari 20 sampai 1 1
Jumlah skor: 6
K Perasaan hati (afek): pilih yang sesuai dengan kondisi
pasien 1
1. Baik 2. Labil 3. Depresi 4. Gelisah 5. Cemas

Interpretasi:

- Skor 8-10 menunjukkan normal

- Skor 4-7 gangguan ingatan sedang

- Skor 0-3 gangguan ingatan berat

Kesimpulan: Pada Ny. Y didapatkan hasil skor 6, yang menyatakan bahwa


pasien mengalami gangguan ingtan sedang

12
Fall Risk Checklist
Tabel 8. Fall Risk Checklist

Identifikasi Faktor Risiko Ya Tidak


Riwayat Jatuh
Apakah terdapat riwayat jatuh selama satu tahun √
terakhir?
Apakah terdapat kekhawatiran untuk jatuh dan √
ketidakseimbangan saat berdiri atau berjalan?
Kondisi medis
Gangguan irama/ denyut jantung? √
Gangguan kognitif? √
Inkontinensia? √
Depresi?
Gangguan pada kaki? √
Kondisi medis lain? (Sebutkan) √

Medikasi
Obat psikoaktif/ susunan saraf pusat? √
Obat-obatan yang dapat menimbulkan hipotensi? √
Obat-obatan yang dapat menimbulkan sedasi? √

Timed Up and Go (TUG) Test ≥12detik


30-detik Chair Stand Test Tidak dilakukan
4-Stage Balance Test Full tandem stance <10 detik Tidak dilakukan

Tajam penglihatan <6/12 ATAU tidak terdapat


Tidak dilakukan
pemeriksaan mata selama >1 tahun
Hipotensi Postural
Penurunan tekanan darah sistolik
≥20 mm Hg atau tekanan darah
diastolik ≥10 mm Hg atau keleyengan √
atau pusing saat bangun dari posisi
berbaring ke posisi berdiri?
Faktor Risiko Lain? (Sebutkan)

Usia lanjut √
Pencahayaan kurang
Lantai kamar mandi yang licin
Posisi kasur yang tinggi
Kesimpulan: Pada Ny Y memiliki gangguan medis yaitu Hipertensi,
DM, Hiperkolesterolemia, Dermatitis.

13
e. Geriatric Giant
Tabel 9. Geriatric Giant
Geriatric Giant

Geriatric Giant Ada (√) / Tidak (x)


Immobilization √
Instability √
Incontinence √
Intellectual Impairment √
Infection √
Impairment of Vision √
Isolation √
Inanition √
Impecunity √
Iatrogenic √
Insomnia √
Immunodeficiency √
Impotence √
Irritable bowel √

1. Immobilization
Pasien tidak memiliki gangguan imobilitas.
2. Instability (Instabilitas dan Jatuh)
Pasien tidak memiliki gangguan instabilitas.
3. Incontinence (Inkontinensia Urin dan Alvi)
Pasien tidak memiliki inkontinensia urin dan alvi, hal ini dibuktikan
pasien masih dapat mengontrol BAK dan BAB.

4. Intellectual Impairment (Gangguan Intelektual Sepert Demensia dan


Delirium)
Pasien tidak memiliki gangguan intelektual.
5. Infection (infeksi)
Pasien tidak memiliki penyakit infeksi
6. Impairment of Hearing, Vision and Smell (Gangguan Pendengaran,
Penglihatan dan Penciuman)
Gangguan penciuman disangkal oleh pasien. Tidak didapatkan gangguan
pendengaran pada pasien.

14
7. Isolation (Depression, Anxiety, Stress)
Pasien tidak memiliki tanda-tanda depresi, kecemasan, ataupun stress
berdasarkan kuesioner yang ditanyakan pada pasien.
8. Inanition (Malnutrisi)
Pasien tidak memiliki gangguan gizi.
9. Impecunity (Kemiskinan)
Pasien saat ini sudah tidak bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan keperluan pasien sehari-hari didapatkan dari penghasilan anak-
anaknya.
10. Iatrogenic
Pasien tidak mempunyai penyakit iatrogenic.
11. Insomnia
Pasien tidak mengalami gangguan tidur.
12. Immunodeficiency (Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh)
Berdasarkan anamnesis, pasien tidak mengalami Immunodeficiency
(penurunan sistem kekebalan tubuh)
13. Impotence
Pasien tidak mengalami gangguan impotensi.
14. Irritable Bowel Disease
Pada pasien tidak ditemukan irritable bowel syndrome. Hal ini
dibuktikan saat dilakukan anamnesis pada keluarga pasien menyangkal
diare.

Sehingga dari penilaian Geriatric Giant dapat disimpulkan pasien


tidak memiliki gangguan.

m. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
Tekanan Darah : mmHg
Nadi : /menit menit
Pernapasan : /menit menit
Suhu : oC

15
Tabel 10. Pemeriksaan Tanda Vital
Dudu
Baring k Berdiri
Tekanan darah -
Nadi / menit -
Laju respirasi / menit -
Berat badan
Tinggi badan
BMI
Kesimpulan: Tekanan darah pasien berdasarkan INASH, Hipertensi derajat 2.

2. Keadaan kulit
Turgor kulit : Kembali cepat
Lesi kulit lain : Tidak ada
Curiga keganasan : Tidak ada
Dekubitus : Tidak ada

16
Pendengaran

Tabel 11. Pemeriksaan pendengaran


Temuan Fisik YA TIDAK
Dengar suara normal √ -
Pakai alat bantu dengar - √
Serumen impaksi - √

3. Penglihatan
Tabel 12. Pemeriksaan penglihatan
Temuan Fisik YA TIDAK
Dapat membaca huruf surat
kabar
Tanpa kaca mata - √
Dengan kaca mata √ -
Terdapat katarak/tidak
Kanan - √
Kiri √

4. Mulut
Tabel 13. Pemeriksaan mulut
Temuan Fisik BAIK BURUK
Higiene mulut √ -
ADA TIDAK
Gigi palsu
Terpasang √
Lecet di bawah gigi palsu - √
Lesi yang lain (kalau ada - √
jelaskan)

5. Leher

17
Tabel 14. Pemeriksaan leher
Temuan Klinis Normal Abnormal
(jelaskan)
Derajat gerak √ -
Kel. Tiroid √ -

Bekas luka tiroid : tidak ada


Massa lain : tidak ada
Kelainan limfa : tidak teraba membesar

6. Dada
Gerak dinding dada : simetris
Massa teraba : tidak ada

7. Paru – paru
Tabel 15. Pemeriksaan paru-paru
Temuan Klinis Kanan Kiri
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi
● Suara dasar Vesikuler Vesikuler
● Suara tambahan Rhonki (-) wheezing(-) Rhonki (-) wheezing (-)

8. Kardiovaskuler
Tabel 16. Pemeriksaan kardiovaskular
Jantung
● Irama Reguler
● Bising Tidak ada
● Gallop Tidak ada

9. Abdomen
Hepar membesar : tidak ada
Massa abdomen lain : tidak ada
Bising/bruit : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Cairan asites : tidak ada

18
Limpa membesar/tidak : tidak ada

10. Rektum/anus
Tabel 17. Pemeriksaan rectum/anus
ADA TIDAK ADA
Tonus spchinter ani
Massa di rektum TIDAK DIPERIKSA
Impaksi fekal

11. Genital/pelvis
Tabel 18. Pemeriksaan genital/pelvis
ADA TIDAK ADA
Massa
Nyeri tekan TIDAK DIPERIKSA
Lain – lain

12. Ekstremitas
Muskuloskeletal

Tabel 19. Pemeriksaan muskuloskeletal


Temuan Tak Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
klinis ada blkg
Deformitas √
Gerak √
terbatas
Nyeri √
Benjolan/

peradangan

Edema Ada Tidak


● Pedal - √
● Tibial - √

19
● Sakral - √

13. Neurologik/psikologik
a. Status Mentalis
Tabel 20. Pemeriksaan status mentalis
Pemeriksaan BAIK TERGANGGU
Orientasi
● Orang √
● Waktu √
● Tempat √
● Situasi √

Daya ingat
● Sangat terganggu √
● Baru terjadi √
● Ingat obyek setelah 5 menit segera √
(mengulang)

Kuesioner pendek/portable tentang status mental

BETUL SALAH
Tanggal berapakah hari ini? √ -
Hari apakah ini? √ -
Apakah nama tempat ini? √ -
Berapakah usia anda? √ -
Kapankah Anda lahir (tgl/bln/thn)? √ -
Siapa nama gubernur sekarang? - √
Nama gubernur sebelum ini? - √
Nama ibumu sebelum menikah? √ -
20 dikurang 3 dst-nya? √ -
Jumlah kesalahan
0-2 Kesalahan : Baik
3-4 Kesalahan : Gangguan Intelek ringan
5-7 Kesalahan : Gangguan intelek sedang
7-10 Kesalahan : Gangguan Intelek Berat

Kesimpulan : Berdasarkan pemeriksaan status mentalis dengan


menggunakan kuesioner pendek, pasien tidak mengalami gangguan
intelektual

20
Tabel 21. Pemeriksaan mini mental state examination (MMSE)
Ite Tes Nilai Nilai
m maksimu
m
ORIENTASI
1 Sekarang (tahun), (musim), (bulan), 5 5
2 (tanggal), hari apa? 5 5
Kita berada dimana? (negara), (propinsi),
(kota), (rumah sakit), (lantai/kamar)
REGISTRASI
3 Sebutkan 3 buah nama benda (), tiap benda
1 detik, pasien disuruh mengulangi ketiga 3 3
nama benda tadi. Nilai 1 untuk tiap nama
benda yang benar. Ulangi sampai pasien
dapat menyebutkan dengan benar dan catat
jumlah pengulangan.
ATENSI DAN KALKULASI
4 Kurangi 100 dengan 7. Nilai 1 untuk tiap 5 3
jawaban yang benar. Hentikan setelah 5
jawaban. Atau disuruh mengeja mundur
kata “WAHYU”
5 MENGINGAT KEMBALI/RECALL 3 3
Pasien disuruh menyebut kembali 3 nama
benda di atas.
BAHASA
6 Penamaan : Pasien disuruh menyebutkan 2 2
nama benda yang ditunjukkan (pensil, buku)
7 Pengulangan: Pasien disuruh mengulang 1 1
kata-kata: “namun”, “tanpa”, “bila”
8 Perintah 3 tingkat: Pasien disuruh 3 3
melakukan perintah: “Ambil kertas ini
dengan tangan anda, lipatlah mennjadi dua
9 dan letakkan di lantai” 1 1
Membaca: Pasien disuruh membaca dan
10 melakukan perintah: “Pejamkanlah mata 1 1
11 anda” 1 1
Pasien disuruh menulis dengan spontan
Menyalin gambar: Pasien disuruh
menggambar bentuk di bawah ini

21
SKOR TOTAL 30 28

Skor: 24-30 = Normal


17-23 = Probable gangguan kognitif
0-16 = Definite gangguan kognitif
Kesimpulan: Pasien tidak menderita gangguan kognitif

b. Perasaan hati/afeksi : afek luas, suasana hati baik


c. Pemeriksaan Neurologis Umum
Tabel 22. Pemeriksaan umum
Normal Abnormal (jelaskan)
Saraf otak
Motorik :
● Kekuatan √ -
● Tonus √ -
Sensorik :
● Tajam √ -
● Raba √ -
● Getaran √ -
Refleks Sereblar :
● Jari ke hidung √ -
● Tumit ke ujung kaki √ -
● Romberg √ -
Gerak langkah √
Kesimpulan : Pemeriksaan neurologis dalam batas normal

1.3 Data laboratorik


Pasien melakukan pemeriksaan laboratorium (12 Agustus 2021)

Nama Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan

HbA1c 7,2 % <5.7 %

22
Cholesterol total 144 mg/dL <200 mg/dL
Cholesterol LDL 86 mg/dL <100 mg/dL
direk
Cholesterol HDL 53 mg/dL >= 40 mg/dL
Trigliserida 85 mg/dL <150 mg/dL
Ureum 19 mg/dL 17-49 mg/dL
Kreatinin 0.71 mg/dL 0.5-0.90 mg/dL
Asam urat 5.00 mg/dL <5.7 mg/dL

2.4 Hasil Pemeriksaan Tambahan Lain


Pola konsumsi makan pasien (24 hour-recall)

23
Tabel 23. Pola konsumsi makan pasien (24 hour-recall)

Waktu Jam Nama Bahan Jumlah Kalori


makanan makanan (kkal)
atau
URT
minuman

Makan 08.00 Bahan Nasi 3/2 gls 262,5


Pagi makanan
pokok

Lauk pauk Ikan 1 ptg 50


sdg

Telur 1 btr 75

Minyak Minyak 3 sdt 150


jagung

Air putih 1L -

Selingan 10.00 Air putih 500 ml -

Buah Pisang 1 bh 50

Makan 13.00 Bahan Kentang 2 bj sdg 200


siang makanan
pokok

Air putih 500 ml -

Selingan 16.00 - - - -

Bahan Kentang 2 bj sdg 175


makanan
pokok

Lauk pauk Daging 5 ptg 375

24
Makan 19.30 sapi sdg
malam
Buncis 1 gls 25

Minyak Mentega 4 sdt 200

Air putih 500 ml -

Keterangan :
Frekuensi makan rata – rata setiap harinya 3x/hari yaitu makan pagi,
makan siang dan makan malam. Menurut pasien, terkadang waktu makan
pasien tidak teratur. Pasien mengaku selalu mengonsumsi makanan selingan
yang rata-rata adalah buah dan pasien sangat menyukai daging merah.
Makanan pasien dimasak sendiri oleh pasien.
Dari food recall pasien didapatkan asupan kalori pasien selama sehari
adalah sebesar 1.562,5 kkal. Kebutuhan gizi pasien berdasarkan jumlah
kalori sudah memenuhi kebutuhannya yaitu 1.541,8 kkal yaitu dihitung
menggunakan rumus Harris Benedict untuk mengetahui angka kecukupan
gizi berdasarkan Angka Metabolisme Basal (AMB). Namun disamping itu,
asupan makanan pasien sudah mengonsumsi beragam makanan yang
ditambah berupa makanan cemilan snack, protein dalam jumlah yang
rendah dan pasien sering makan sayur serta buah-buahan. Pasien mengaku
sayur kesukaannya adalah sayur bayam. Pasien juga sudah mengurangi
jumlah makanan tinggi purin.
Menurut PERMENKES no. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang dan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization /
WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan
untuk hidup sehat sejumlah 400 g perorang perhari, yang terdiri dari 250 g
sayur (setara dengan 2½ porsi atau 2 ½ gelas sayur setelah dimasak dan
ditiriskan) dan 150 g buah, (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran
sedang atau 1 ½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran
sedang).

25
2.5 Diagnosis Klinis
● Hipertensi
● Diabetes mellitus
● Hiperkolesterolemia
● Dermatitis

2.6 Tatalaksana
● Metformin 3x500 mg
● Amlodipin 1x10 mg
● Simvastatin 1x20 mg
● Vitamin B Complex 1x1 mg
● Vitamin C 1x1mg

2.7 Saran Pemeriksaan Penunjang


● Pemeriksaan skin prick test
● Dianjurkan melakukan pemeriksaan laboratorium (Darah
lengkap,Gula darah, HbA1c)

26
2.7 Daftar Masalah dan Rencana Penanganan

Tabel 24. Daftar masalah dan rencana penanganan


Aspek Problem Diagnosis Perencanaan Pendekatan Indikator
Komprehensif
Biologis Gatal pada Dermatitis 1. Edukasi Pasien mengenai 1. Pasien rutin
kedua kaki
penyakitnya, dan juga kontrol dan rutin
sejak 2 bulan
yang lalu menyarankan untuk meminum mengonsumsi
obat obat sesuai
2. Edukasi pasien untuk anjuran dokter
meminimalisir menggaruk daerah 2. Pasien
kulit yang gatal mengetahui
faktor risiko
penyakit yang
dialami dan
memahami
komplikasi yang
dapat dialami
oleh pasien

27
Tekanan darah Hipertensi grade 1. Menjelaskan kepada pasien dan ● Pasien mendapatkan
160/90 mmHg II
keluarga untuk memperbaiki pola asupan gizi yang
hidup dengan pembatasan sesuai
konsumsi garam (<1 sendok teh ● Pasien rutin kontrol
garam perharinya), perubahan pola ke puskesmas
makan (mengonsumsi makanan
● Pasien rutin
seimbang yang mengandung sayur, mengkonsumsi obat
buah, ikan, gandum, produk susu yang diresepkan
rendah lemak, batasi asupan oleh dokter

daging merah, dan mengurangi ● Tekanan darah


konsumsi kopi, serta istirahat yang terkontrol dengan
cukup). adanya catatan di
2. Menjelaskan kepada pasien untuk buku kontrol setiap
rutin mengonsumsi obat bulannya.
antihipertensi dan melibatkan
keluarga dalam mengingatkan
pasien mengonsumsi obat sesuai
anjuran dokter serta kontrol rutin

28
ke puskesmas

Hiperkolesterole Edukasi kepada pasien mengenai ● Pasien rutin kontrol


mia hiperkolesterolemia dan rutin
Edukasi kepada pasien untuk patuh mengonsumsi obat
minum obat sesuai anjuran dokter
Edukasi tentang menjaga pola makan gizi ● Pasien mengetahui
seimbang serta mengurangi makanan faktor risiko dan
tinggi lemak
memahami komplikasi
yang dapat dialami
oleh pasien
● Pasien mendapatkan
asupan gizi yang
cukup menghindari
makanan tinggi lemak
dan melakukan
program sesuai
dengan kondisi
kesehatan serta
kebutuhan pasien

29
Diabetes Melitus 1. Edukasi mengenai penyakit pasien 1. Pasien rutin
yang tidak bisa sembuh dan minum obat.
memerlukan kedisiplinan minum 2. Gula
obat untuk mengontrol gula darah. darah/HbA1C
2. Edukasi membatasi konsumsi gula dalam batas
pasien. normal pada
3. Edukasi mengenai pentingnya pasien DM yang
minum obat dan control ke telah menjalani
dokter.Edukasi mengenai pengobatan.
komplikasi diabetes yang dapat 3. Pasien mengurangi
dialami pasien jika pasien tidak konsumsi gula.
rutin kontrol.
Psikologis - - - -
Sosial - - - -

30
2.8 Laporan Kegiatan
Tabel 25. Laporan kegiatan
Tanggal Problem diagnostik Kegiatan
12 Agustus 2021 Hipertensi - Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan edukasi kepada pasien mengenai masalah
Diabetes mellitus kesehatan yang dialami.
Hiperkolesterolemia - Hasil anamnesis: Nyeri kepala, Gatal pada kedua kaki, kesemutan pada telapak kaki
Dermatitis - Hasil pemeriksaan fisik: TD: 160/90 mmHg; HR: 96 x/menit; RR: 20 x/menit;
Suhu : 36,4oC
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga pasien mengenai keluhan yang dialami
yang dialami pasien.
- Edukasi pasien untuk tidak menggaruk daerah kulit yang gatal, memperbaiki pola hidup,
yaitu membatasi konsumsi garam, makanan tinggi lemak.
- Edukasi pasien dan keluarga untuk rutin memeriksakan pasien ke dokter.
- Edukasi keluarga pasien untuk rutin mengkonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
2021 Hipertensi -
Diabetes mellitus
Hiperkolesterolemia
Dermatitis

Pada Assessmen Geriatri (Summary)

31
Ny. Y usia 65 tahun mengeluh nyeri kepala sejak 2 hari yang lalu. Nyeri kepala dirasakan berdenyut di seluruh kepala.
Keluhan dirasakan hilang timbul. Keluhan pasien dirasakan saat pasien sedang beraktivitas seperti memasak, mencuci baju dan
menyapu dan hilang saat pasien istirahat. Nyeri dirasakan VAS 6 hingga dapat membuat pasien terbangun dari tidurnya. Pasien
sudah mengkonsumsi Paracetamol, namun keluhan tidak kunjung membaik. Keluhan lain yang dirasakan pasien sering
merasakan kesemutan pada telapak kaki sejak 2 bulan terakhir, memberat terutama saat pagi hari setelah bangun tidur.
Kesemutan berlangsung selama kurang lebih lima belas menit dan sering mengganggu aktivitas.
Pasien mengeluh gatal pada kedua kaki sejak 2 bulan yang lalu. Kemerahan muncul tiba tiba awalnya pada kedua kaki
namun keesokan harinya menjalar ke badan. Gatal dirasakan hilang timbul, timbul saat pasien menggunakan sandal karet.
Pasien sering menggaruk ketika gatal dan menjadi luka. Luka menjadi kemerahan dan sebagian menjadi menghitam, mongering
dan kasar. Pasien memiliki penyakit hipertensi dan diabetes mellitus yang terkontrol dan rutin melakukan pemeriksaan
kesehatan setiap 1 bulan sekali. Adik pasien memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus. Pasien rutin mengkonsumsi kopi
setiap hari dengan gula 1 gelas, the manis 1 gelas setiap 3x/minggu, minum air putih sebanyak 8 gelas setiap harinya. Pasien
melakukan olahraga tiap 1 kali seminggu. Pasien rutin untuk melakukan pengobatan hipertensi dan diabetes mellitus di
Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Dengan mengonsumsi obat yang diberikan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa, pasien merasa
keluhan membaik. Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes mellitus sejak 9 tahun yang lalu. Pasien rutin
mengkonsumsi captopril dan pioglitazone sejak 9 tahun yang lalu.
Berdasarkan formulir 24 hours food recall, pasien memiliki frekuensi dan jam makan yang teratur minimal 3 kali perhari
dengan total asupan kalori pasien 1.562,5 kkal. Berdasarkan food recall pasien, kalori dari makanan per hari melebihi dari
kebutuhan yang merupakan faktor resiko dari terjadinya hipertensi. Saat ini status gizi pasien baik.

32
Berdasarkan kuesioner penapisan depresi tidak didapatkan tanda – tanda gangguan depresi pada pasien dalam satu bulan
terakhir. Pasien tidak memiliki resiko jatuh dan berdasarkan kuesioner ADL (Activity Daily Living) pasien tidak memiliki
keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari – hari.

Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive Care)


a) Dari Aspek Biopsikososial
- Pasien
- Memberikan informasi dan edukasi tentang penyakit yang dialami pasien.
- Menjelaskan kepada pasien untuk mengurangi kebiasaan menggaruk daerah kulit yang gatal
- Menjelaskan kepada pasien untuk mengatur diet rendah gula, rendah garam dan diet rendah lemak.
● Keluarga / Care giver
- Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit yang diderita oleh pasien dan penatalaksanaanya.
- Menjelaskan kepada keluarga untuk melakukan peregangan otot, mengonsumsi obat yang diberikan dokter
secara teratur karena penyakit yang diderita tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol.

b) Pengkajian Fisik
● Pasien
‐ Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mengetahui tentang masalah kesehatan yang dialami.
‐ Melakukan pola diet yang baik untuk mengatasi penyakit-penyakit yang dialami.

33
● Keluarga / Care giver
‐ Menjelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang dialami, terkait komplikasi, dan tatalaksananya hingga hal
yang dapat terjadi jika pasien tinggal sendiri.
- Menjelaskan kepada keluarga untuk mengkonsumsi obat secara rutin dan mengatur pola makan
c) Pengkajian Psikologis
● Pasien
- Memberi saran supaya dapat melakukan hobi yang pasien suka didalam rumah
- Memberi saran supaya tetap bersosialisasi, yang dapat dilakukan secara daring.
● Keluarga / Care giver
- Menjelaskan kepada keluarga untuk selalu menemani dan mendukung kondisi psikologis pasien.
- Memberikan saran kepada keluarga supaya dapat mendukung pasien melakukan hobi ataupun kegiatan yang
disukai.

d) Status Fungsional
● Pasien
- Menjelaskan bahwa pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan pantauan keluarga.
● Keluarga / Care giver
- Menjelaskan bahwa pasien perlu dipantau dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari
- Memberikan support kepada pasien supaya tetap melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa dibatasi.

34
e) Status Nutrisi
● Pasien
● Memberikan edukasi tentang gizi seimbang agar pasien dapat mengatur pola makan dengan baik dan
benar.
● Memberi saran untuk melakukan diet rendah garam dan diet rendah lemak.
● Keluarga / Care giver
- Menjelaskan bahwa pentingnya asupan gizi seimbang untuk pasien.
- Memberikan saran supaya keluarga dapat mensupport pasien saat melakukan diet rendah garam, rendah gula,
dan rendah lemak.

f) Interaksi Diantara Hal-hal Tersebut


● Pasien
- Menjelaskan kepada pasien bahwa harus mengonsumsi obat-obatan tersebut secara teratur karena dapat
meningkatkan komplikasi yang berlanjut akibat penyakit yang dialami.

35
- Memberikan edukasi pada pasien untuk tetap menjaga kesehatan fisik, aktivitas sehari-hari dan asupan gizi yang
seimbang.
● Keluarga / Care giver
- Memberikan edukasi pada keluarga dengan cara pendampingan pada pasien untuk tetap menjaga kesehatan, rutin
melakukan peregangan otot setiap hari, meminum obat secara teratur dan tepat waktu, serta mengurangi
konsumsi makanan yang berisiko tinggi menyebabkan timbulnya penyakit seperti garam dan makanan tinggi
lemak.

Comprehensive Geriatric Assessment


a) Aspek Biopsikososial
Dari aspek biopsikososial pasien tidak terdapat masalah dalam keluarga atau lingkungan tempat tinggal.
b) Pengkajian Fisik
Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD: 160/90, terdapat multiple makula hiperpigmentasi pada region cruris dextra dan
sinistra
c) Pengkajian Psikologis
Tidak terdapat masalah pada psikologis dan gangguan kognitif pada pasien.
d) Status Fungsional
Pasien tidak mempunyai keterbatasan dalam melakukan aktivitas.

36
e) Status Nutrisi
Asupan gizi dari makanan per hari melebihi dari kebutuhan kalori per hari. Dianjurkan untuk melakukan defisit kalori.
f) Interaksi Diantara Hal Hal Tersebut
Didapatkan hasil bahwa pasien memiliki riwayat penyakit Frozen shoulder, hiperurisemia, hipertensi, diabetes mellitus
yang tidak terkontrol.

IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH

Pasien menempati rumah sendiri yang terletak di daerah padat penduduk dengan luas rumah 200 m2, bentuk bangunan
satu lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri beberapa ruangan yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, 3 kamar
tidur, 1 ruang makan, dan 1 ruang keluarga dan 2 kamar mandi. Pasien tidur dengan beralaskan kasur. Lantai rumah pasien
terbuat dari keramik, dinding terbuat dari tembok beton, atap rumah dari genteng. Terdapat jendela kaca diruang tamu
berukuran 2 x 1 m dan di kamar memiliki 2 jendela. Untuk kebersihan rumah di dalam dan luar baik,tata letak barang-barang
tertata dengan kurang baik, listrik ± 1500 watt, sumber air dari air tanah.

Jamban yang digunakan pada kedua toilet merupakan toilet duduk keadaan bersih dengan lantai keramik. Air limbah
dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah di kumpul ke depan rumah dan diambil oleh tukang sampah setiap hari. Kebersihan
rumah pasien kesan baik.

37
Analisis Keadaan Rumah :

1. Letak rumah di daerah


: perumahan
2. Bentuk bangunan rumah
: satu tingkat
Kepemilikan rumah
: sendiri

3. Luas rumah
: 200 m2
4. Jumlah orang
: 2 orang
5. Lantai rumah
: keramik
6. Dinding rumah
: tembok
7. Atap rumah
: genteng
8. Pembagian ruangan rumah :
- Ruang tamu : ada Ukuran 20 m2
- Ruang makan : ada Ukuran 20 m2

38
- Ruang keluarga : ada Ukuran 40 m2
- Ruang tidur : ada Ukuran 20 m2
9. Jendela rumah : ada Ukuran 2 m2
Perbandingan luas lantai dan jendela di :

- Ruang tamu : >10%

- Ruang makan : ada


- Ruang keluarga : >10%
- Ruang tidur : >10%
Penerangan didalam rumah : cukup

10. Listrik di rumah : ada 1500 watt


11. Lubang ventilasi :
- Ruang tamu : ada ; ukuran 2 m2
- Ruang makan : ada ;
- Ruang keluarga : ada ; ukuran 2 m2
- Ruang tidur : ada ; ukuran 2 m2
Kelembaban dalam rumah : tidak terasa lembab

Kesan ventilasi di dalam rumah : ventilasi rumah cukup baik

12. Kebersihan dalam rumah : baik

39
13. Sumber air minum dari : Air minum isi ulang
14. Kamar mandi : ada
15. Limbah rumah tangga : ke dalam saluran got
16. Tempat sampah diluar rumah : tertutup
17. Jalan di depan rumah lebarnya : 2 meter, terbuat dari : aspal
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : baik

Analisis Keadaan Rumah

No Komponen Indikator Rumah Sehat Kondisi Rumah


Rumah
Pasien

1 Langit – Langit-langit dapat Kerangka atap


langit menahan debu dan terbuat dari genting
kotoran lain yang jatuh tertutup rapat dapat

40
dari atap, harus menutup menahan debu dan
rata kerangka atap serta kotoran lain
mudah dibersihkan

2 Dinding Dinding harus tegak lurus Dinding terbuat dari


agar dapat memikul berat tembok bata dan
dinding sendiri, beban semen, seluruh
tekanan ngina dan bila bagian sudah di cat.
sebagai dinding pemikul Sehingga sudah
harus dapat memikul memenuhi kriteria
beban diatasnya, dinding bahwa dinding
harus terpisah dari pondasi kedap air sehingga
oleh lapisan kedap air agar terhindar dari basah
air tanah tidak meresap
naik sehingga dinding
terhindar dari basah,
lembab dan tampak bersih
tidak berlumut

3 Ventilasi Luas lubang minimal 10% Luas lubang


dari luas lantai ruangan ventilasi lebih 10%

41
4 Lantai Lantai harus kuat untuk Lantai di rumah
menahan beban diatasnya, pasien terbuat dari
tidak licin, stabil waktu keramik. Tinggi
dipijak, permukaan lantai lantai berbeda beda
mudah dibersihkan. Lantai tiap ruangan,
tanah sebaiknya tidak
digunakan lagi, sebab bila
musim hujan akan lembab
sehingga dapat
menimbulkan
gangguan/penyakit
terhadap penghuninya.
Karena itu perlu dilapisi
dengan lapisan yang
kedap air seperti disemen,
dipasang tegel, keramik.
Untuk mencegah
masuknya air ke dalam
rumah, sebaiknya lantai
ditinggikan ± 20 cm dari

42
permukaan tanah.

5 Pencahayaan Suatu cara sederhana Pencahayaan dalam


menilai pencahayaan baik, rumah pasien cukup,
bila jelas membaca dengan diatas 80%
huruf kecil, cukup; bila
samar-samar bila
membaca huruf kecil,
kurang; bila hanya huruf
besar yang terbaca, buruk;
bila sukar membaca huruf
besar. Pencahayaan yang
baik di atas 70%.

6 Sumber Air Air bersih adalah air yang Sumber air bersih
Bersih digunakan untuk berasal dari air
keperluan sehari- hari tanah, sedangkan
yang kualitasnya sumber air minum
memenuhi syarat berasal dari air
kesehatan dan dapat minum isi ulang.
diminum apabila telah

43
dimasak. Di Indonesia
standar untuk air bersih
diatur dalam Permenkes
RI No.
01/Birhubmas/1/1975
(Chandra, 2009).
Dikatakan air bersih jika
memenuhi 3 syarat utama,
antara lain: syarat fisik air
tidak berwarna, tidak
berbau, jernih dengan
suhu di bawah suhu udara
sehingga menimbulkan
rasa nyaman

7 Sampah Terdapat tempat sampah Terdapat tempat


di dalam rumah. Syarat sampah di dalam
tempat sampah terbuat rumah
dari bahan yang mudah menggunakan
dibersihkan harus ditutup tempat sampah yang
rapat sehingga tidak tertutup dan di luar

44
menarik seranga atau rumah terdapat
binatang lainnya. tempat pembuangan
sampah.

8 Jamban dan Cara pembuangan tinja, Jamban dan air


Air Limbah prinsipnya yaitu: kotoran limbah di rumah
manusia tidak mencemari pasien sudah
permukaan tanah. Kotoran memenuhi kriteria
manusia tidak mencemari rumah sehat.
air permukaan/ air tanah.
Kotoran manusia tidak
dijamah lalat. Jamban
tidak menimbulkan bau
yang mengganggu.

45
46
LAMPIRAN

47
48
DAFTAR PUSTAKA

1. Fatimah. Merawat Manusia Lanjut Usia Suatu Pendekatan Proses Keperawatan Gerontik. Jakarta : Trans Info Media.
2010.
2. Kuntono, H. P., 2004. Aspek Fisioterapi Syndroma Nyeri bahu dalam Kupas Tuntas Frozen Shoulder, Surabaya.
3. Lukito AA, dkk. Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi. Jakarta:2019
4. PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta. 2015
5. Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta:
InternaPublishing; 2014:1132-53.
6. Indrawan, IGNMB; Kambayana, G; Putra, TR. Hubungan konsumsi purin tinggi dengan hiperurisemia: suatu penelitian
potong lintang pada penduduk suku bali di Kota Denpasar. Jurnal Penyakit Dalam Udayana, 2017, 1.2: 38-44.

49

Anda mungkin juga menyukai