Anda di halaman 1dari 15

BAB III

PERUMUSAN MASALAH

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Dari hasil
analisa data pencapaian kinerja Puskesmas Suliliran Baru tahun 2018, ditemukan
hasil yang belum memenuhi target, yaitu ditampilkan dalam tabel berikut :

DERAJAT KESEHATAN Target Realisasi


Angka Kematian
1 Angka Lahir Mati Per 1.000 Kelahirn 27,9 %
Hidup
2 Jumlah Neonatal 1
Kematian Neonatal
3 Angka Kematian Neonatal Per 1.000 kelahiran 0,01
Hidup
4 Jumlah Kematian Ibu Ibu 1
5 Angka Kematian Ibu Per 100.000 0,01
Kelahiran Hidup
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT ESENSIAL DAN
PERKESMAS
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT
TUBERKULOSIS
6 Jumlah Kasus baru TB BTA+ Kasus 12 7
CAMPAK
7 Jumlah Kasus Campak Kasus 0 0
DEMAM BERDARAH DENGUE
8 Incidence Rate DBD Per 100.000 Pddk 31 30
9 Case Fatality Rate DBD % 3,2
PENYAKIT TIDAK MENULAR
10 Persentase Hiperteni/tekanan darah % 100 100
tinggi
11 Cakupan pembinaan penderita DM % 100 100
KESEHATAN IBU DAN ANAK
TERMASUK KB
12 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ % 28 10,8
13 Penanganan komplikasi kebidanan % 9 17,1
14 Penanganan Komplikasi Neonatal % 0 0
15 Kelas Ibu Hamil Lokasi 12 11
UPAYA PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
16 Baduta ditimbang Orang 767 548
17 Balita Ditimbang (D/S) % 100 71,4
KESEHATAN LINGKUNGAN
18 Tempat-tempat umum memenuhi % 58 76,3
syarat
19 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi % 25 61,0
20 Penduduk yang memiliki akses sanitasi % 13.939 6,1
layak (jamban sehat)
PROMOSI KESEHATAN
21 Bayi yang diberi ASI eksklusif % 13 30,2
22 Penyuluhan PHBS Rumah Tangga % 1,523 76,17
UKM PENGEMBANGAN
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
23 Murid SD/MI diperiksa (UKGS) % 1538 88,0
24 Murid SD/MI mendapat Perawatan % 138 75,8
(UKGS)
25 Siswa SD dan setingkat mendapat % 138 75,8
perawatan gigi dan mulut
26 Gigi tetap yang dicabut % 69 100
27 Gigi tetap yang ditambal permanen % 98 100
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
28 Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai Kelompok 20 100
standar
29 Pemantauan kesehatan pada anggota Orang 635 98,58
kelompok usia lanjut yang dibina
sesuai standar
Kesehatan Jiwa
30 Penanganan kasus gangguan jiwa Orang 19 19
melalui rujukan ke RS / spesialis
UPAYA PENGOBATAN
Pengobatan
31 Kunjungan rawat jalan umum Orang 15,307 15,307
32 Kunjungan rawat jalan Gigi Orang 691 691
KINERJA MANAJEMEN
33 Membuat uraian tugas dan tan ggung 10
jawab setiap petugas
34 Membuat rencara kerja bulanan setiap 7
petugas
35 Melaksanakan updating daftar 7
inventaris alat
PENILAIAN MUTU
36 Tingkat kepuasan pasien 10

Dari tabel identifikasi masalah terlihat bahwa banyak masalah yang dijumpai
baik di hasil pelayanan kesehatan, kinerja manajemen, maupun mutu Puskesmas.
Hal ini harus ditindak lanjutin, langkah-langkah yang harus dilakukan
selanjutnya adalah menentukan prioritas masalah, mencari akar penyebab
masalah, menetapkan cara pemecahan masalah dan penyusunan rencana kerja.
B. MENETAPKAN URUTAN PRIORITAS MASALAH
Mengingat adanya keterbatasan kemampuan dalam mengatasi masalah,
ketidaktersediaan teknologi yang memadai atau adanya keterkaitan satu masalah
dengan masalah lainnya, maka perlu dipilih masalah prioritas. Metode yang akan
dipakai adalah metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan
menentukan skala 1-5. Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas.

NO MASALAH U S G SKOR PRIORITAS KE


UKM ESENSIAL
I. PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT
TUBERCULOSIS
1 Penemuan kasus baru TB BTA+ 4 4 5 13 3
DEMAM BERDARAH DENGUE
2 Incidence rate DBD 3 2 2 7 5
3 Case Fatality rate DBD 3 2 2 7 5
PENYAKIT TIDAK MENULAR
4 Penanganan Hipertensi / Tekanan Darah 4 5 4 13 3
5 Cakupan pembinaan penderita DM 5 4 4 13 3
II. KESEHATAN IBU DAN ANAK
6 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 5 5 4 14 2
7 Penanganan komplikasi kebidanan 4 5 5 14 2
8 Penanganan komplikasi Neonatal 5 4 5 14 2
III. PELAYANAN GIZI MASYARAKAT
9 Baduta ditimbang 4 3 3 10 4
10 Balita Ditimbang (D/S) 4 3 3 10 4
IV. KESEHATAN LINGKUNGAN
11 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 2 1 3 6 6
12 TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 2 1 3 6 6
13 Penduduk yang memiliki akses sanitasi 2 1 3 6 6
layak (jamban sehat)
V. PROMOSI KESEHATAN
14 Bayi yang diberi ASI eksklusif 4 3 3 10 4
15 Penyuluhan PHBS Rumah Tangga 2 2 1 5 7
UKM PENGEMBANGAN
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
16 Murid SD/MI diperiksa (UKGS) 4 5 4 13 3
17 Murid SD/MI mendapat Perawatan 4 5 4 13 3
(UKGS)
18 Siswa SD dan setingkat mendapat 4 5 4 13 3
perawatan gigi dan mulut
19 Gigi tetap yang dicabut 4 5 4 13 3
20 Gigi tetap yang ditambal permanen 4 5 4 13 3
Upaya Kesehatan Usia Lanjut
21 Pembinaan kelompok usia lanjut sesuai 5 5 4 14 2
standar
22 Pemantauan kesehatan pada anggota 5 5 4 14 2
kelompok usia lanjut yang dibina sesuai
standar
Kesehatan Jiwa
23 Penanganan kasus gangguan jiwa 4 3 3 10 4
melalui rujukan ke RS / spesialis
KINERJA MANAJEMEN
24 Membuat uraian tugas dan tanggung 5 5 5 15 1
jawab setiap petugas
25 Membuat rencara kerja bulanan setiap 5 5 5 15 1
petugas
26 Melaksanakan updating daftar inventaris 5 5 5 15 1
alat
PENILAIAN MUTU
27 Tingkat kepuasan Pasien 5 5 5 15 1
C. ANALISIS FAKTOR PENYEBAB MASALAH PRIORITAS dengan diagram Fish Bone
a. Tidak tercapainya PHBS Tatanan Rumah Tangga

MANUSIA METODE

Ketidaktahuan Koordinasi Lintas Sektor


masyarakat mengenai Resistensi masyarakat tidak efektif
indikator PHBS misalnya perilaku merokok
yg sulit dihentikan,
buang air besar sembarangan Promosi PHBS tdk dlakukan
sesuai dgn pendidikan
masyarakat
Belum dilakukannya promosi Kualitas pendataan PHBS masih
indikator PHBS secara rutin perlu dikonfirmasi validitasnya
PHBS Rumah
Tangga Rendah

Pola hidup masyarakat


Masih belum sehat
Media promosi PHBS
kurang tersedia Alokasi dana Perilaku
operasional masyarakat Topografi lingkungan dengan sumber
tidak sehat air yang sulit diperoleh dan padatnya
Kurangnya tenaga promosi pemukiman
Kesehatan untuk pembinaan
PHBS
SARANA DANA LINGKUNGAN
b. Munculnya penyakit menular yang ditimbulkan akibat vektor dan kualitas kesehatan lingkungan

MANUSIA METODE
Koordinasi Lintas Sektor tidak efektif
Ketidaktahuan masyarakat Perilaku masyarakat yg resisten, terutama untuk kegiatan pencegahan
mengenai definisi dan misalnya membuang sampah sembarangan, penyakit
penularan serta komplikasi merokok dsb
penyakit
Tidak dilakukannya pencegahan
belum dilakukannya promosi Analisis data surveilans tidak penyakit sesuai pola kemunculan
Kesehatan Lingkungan dan dikelola dengan baik penyakit
Penyakit menular secara rutin
PENYAKIT
MENULAR

Tidak tersedianya Tidak terpenuhinya


Alat pengendalian sanitasi dasar RT
vektor Alokasi dana operasional
Perilaku masyarakat Ditemukannya wilayah air
Kurangnya tenaga tidak sehat yang menggenang dan
Promosi kesehatan sumber air yang tercemar
untuk penyuluhan
SARANA
DANA LINGKUNGAN
c. Temuan Kasus dan Kematian akibat DBD

MANUSIA METODE

Koordinasi Lintas Sektor tidak efektif


Ketidaktahuan masyarakat Permasalahan resistensi terutama untuk kegiatan pengendalian
Mengenai definisi, penyebab masyarakat untuk melakukan vektor
dan cara penularan DBD pengendalian vektor DBD
Ketidaktahuan tahapan atau algoritma
Belum dilakukannya promosi Teknik pelaporan kasus secara intervensi DBD dilingkungan
penyakit secara menyeluruh, aktif oleh masyarakat misalnya alur fogging
rutin dan integratif tidak dijalankan

DEMAM
BERDARAH
DENGUE

Akses sarana Tidak memiliki jaminan


kesehatan kesehatan
Sanitasi Rumah
Modalitas diagnosis Tangga tidak
dan tatalaksana DBD layak Angka bebas jentik
yang sesuai standar belum memenuhi
SARANA
DANA LINGKUNGAN
standar
D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

No Prioritas Prioritas Alternatif Pemecahan Keterangan


Masalah Penyebab Pemecahan Masalah
Masalah Masalah Terpilih
1 PROMOSI Pencapaian - Penyuluhan - Penyuluhan Surveilans
KESEHATAN PHBS dlm gedung dlm gedung terdiri dari
tatanan - Penyuluhan - Penyuluhan kegiatan
rumah luar gedung luar gedung penyuluhan
tangga masih - Pembinaan - Pembinaan dan
rendah ke Posyandu ke Posyandu pembinaan
- Pelatihan - Pembuatan
kader jaringan
Posyandu komunikasi
- Pembuatan cepat (WA)
jaringan
komunikasi
masyarakat

2 KESEHATAN Masih - Gerakan - Gerakan Gerakan


LINGKUNGAN ditemukan pemberantasa pemberantasa bersama
DAN penyakit n sarang n sarang untuk
PENCEGAHAN menular yg nyamuk nyamuk mencegah
PENYAKIT meningkat - Penyuluhan - Penyuluhan penyakit
MENULAR secara - Fogging - Fogging menular
periodik - Pembuatan - Pembuatan
seperti DBD sarana sarana
jamban dan jamban dan
perbaikan perbaikan
sanitasi sanitasi
Masih - penyuluhan - Penyuluhan
ditemukan
masalah
sanitasi tidak
layak
3 KESEHATAN Kurangnya - Deteksi - Deteksi Surveilans
IBU DAN ANAK pemahaman Tumbuh Tumbuh terdiri dari
masyarakat Kembang Kembang kegiatan
mengenai - Kelas ibu - Kelas ibu pendataan
kesehatan hamil hamil dan
ibu hamil, - Kelas balita - Kelas balita pembinaan.
bayi dan - Penyuluhan - Penyuluhan
balita Kelas terdiri
atas beberapa
topik yang
berhubungan

4 KESEHATAN - Penyuluhan - Penyuluhan Pemeriksaan


GIGI DAN - Peningkatan - Peningkatan berkala
MULUT UKS dan UKS dan dilakukan
UKGS UKGS jika regulasi
- Penjaringan - Penjaringan baru terkait
anak sekolah anak sekolah
5 PELAYANAN Masih ada - Pembentukan - Pembentukan Surveilans
LANSIA lansia yang Posyandu Posyandu terdiri dari
belum lansia lansia kegiatan
terjangkau - Senam lansia - Senam lansia pendataan
pelayanan - Pemeriksaan - Pemeriksaan dan
lansia rutin lansia rutin lansia pemeriksaan
- Skrining - Skrining rutin
6 UPAYA Belum - Pembuatan - Pembuatan Kaji ulang
PERBAIKAN jelasnya uraian tugas uraian tugas struktur
MANAJEMEN uraian tugas dan tanggung dan tanggung organisasi
PUSKESMAS dan tanggung jawab yang jawab yang dilakukan
jawab jelas jelas jika ada
masing- - Mensosialisa - Mensosialisa regulasi baru
masing sikan sikan yang terkait
petugas monitoring monitoring
kegiatan kegiatan
perbulannya perbulannya
- Membuat - Membuat
daftar daftar
inventaris inventaris
alat alat

E. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PENCAPAIAN KINERJA


1. Tantangan Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas Suliliran
Baru
Tantangan yang dihadapi untuk pengembangan pelayanan kesehatan antara
lain peningkatan kualitas pelayanan, baik upaya kesehatan perorangan
maupun upaya kesehatan masyarakat.
a. Agar kualitas pelayanan meningkat, pemenuhan tenaga, sarana dan
prasarana mutlak diperlukan. Pemenuhan kebutuhan ini diperoleh baik
dari Dinas Kesehatan Kota, Pemerintah Kota maupun dari dana yang
telah diterima oleh Puskesmas.
b. Pelayanan yang bermutu memerlukan sistem dan standar yang jelas.
Melalui akreditasi Puskesmas diharapkan Puskesmas dapat
meningkatkan mutu layanannya.
c. Peran serta keterlibatan masyarakat dan lintas sektor terkait turut
menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan Puskesmas. Kerjasama
yang harmonis antara Puskesmas dengan Pemerintah Kota, Dinas
Kesehatan Kota, masyarakat dan lintas sektor terkait mutlak diperlukan.
d. Untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat atau sasaran, perlu dilakukan survey
kepuasan pelanggan secara berkala, baik yang dilakukan oleh pihak
ketiga maupun oleh Puskesmas sendiri.
e. Untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan Puskesmas telah
berhasil, perlu dilakukan sistem pencatatan dan pelaporan yang valid
dan berkala, kejelasan target maupun sasaran, definisi operasional yang
jelas dan sistem penilaian yang baku.

2. Tantangan dalam managemen Puskesmas


a. Kepemimpinan yang baik berperan penting dalam terselenggaranya
managemen Puskesmas yang baik.
b. Pengetahuan tentang Puskesmas yang benar dan implementasinya
mutlak diperlukan agar penyelenggaraan Puskesmas dapat terarah dan
mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Kuantitas dan kualitas tenaga medis dan non medis perlu terus
ditingkatkan agar sesuai dengan standar. Pemenuhan kebutuhan
ketenagaan tidak dapat dilakukan oleh Puskesmas, namun sangat
tergantung kepada Pemerintah Kota dan Dinas Kesehatan Kota.
Peningkatan kualitas tenaga medis maupun non medis dapat diperoleh
dari pelatihan yang diberikan oleh instansi pemerintah, organisasi
profesi, intern Puskesmas maupun secara mandiri. Hal ini sangat
diperlukan agar diperoleh tenaga Puskesmas yang profesional.
d. Pengembangan sistem informasi dan petugas yang mengolah data sangat
diperlukan agar diperoleh data yang valid dan tepat waktu pengiriman.
e. Pengelolaan keuangan yang akuntabel, kerjasama dengan pihak ketiga
yang sesuai peraturan mutlak diperlukan.
f. Perencanaan, penggerakan dan pelaksanaan dan monitoring evaluasi
serta penilaian kinerja yang benar, rutin dan dilakukan secara
berkesinambungan harus dilakukan oleh seluruh petugas Puskesmas
Suliliran Baru.
g. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, alat kesehatan
harus dilakukan sesuai dengan prosedur untuk menunjang pelayanan.

3. Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan Puskesmas Suliliran Baru


a. Pengembangan pelayanan promotif preventif antara lain Konsultasi
Gizi, Sanitasi, Kelas Ibu, Laktasi dan konsultasi Remaja. Pengembangan
ini dimungkinkan karena tersedianya Ahli Gizi, Sanitarian, Bidan dan
Perawat yang telah mendapat pelatihan namun tidak didukung oleh
ruangan yang memadai.
b. Pengembangan Laboratorium.
Hal ini dimungkinkan karena adanya Ahli Madya Analis Kesehatan,
namun belum didukung oleh peralatan dan ruangan yang memadai.
c. Pengembangan Posbindu PTM.
Posbindu yang aktif dapat menjadi contoh untuk posbindu yang belum
aktif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan cakupan pelayanan
kesehatan usia produktif dan penanganan faktor risiko Penyakit Tidak
Menular.
4. Kekuatan Puskesmas Suliliran Baru
a. Dukungan Pemerintah Kota dan Dinas Kesehatan Kota
b. Dukungan Anggaran Kesehatan
c. Akses menuju Puskesmas mudah dijangkau
d. Motivasi dan semangat pegawai yang tinggi
e. Hubungan dengan Lintas Sektor sudah terjalin dengan baik
f. Tingkat pendidikan tenaga kesehatan cukup memadai
g. Jumlah sarana pelayanan kesehatan rujukan memadai dan mudah
dijangkau
h. Adanya P-care yang telah berfungsi

5. Kelemahan Puskesmas Suliliran Baru


a. Pendukung operasional belum mencukupi
b. Jumlah dan kualitas SDM medis dan non medis belum mencukupi
c. Dukungan regulasi (aturan) yang terkait kesehatan belum berjalan
dengan maksimal
d. Kualitas pelayanan belum sesuai harapan
e. Gedung mengalami rusak sedang, sarana dan prasarana yang belum
sesuai standar PerMenKes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
f. Petugas mempunyai beban tugas rangkap di luar tugas pokok dan fungsi
g. Sistem managemen Puskesmas belum berjalan sesuai peraturan yang
berlaku
h. Sistem informasi dan data yang belum berjalan dengan baik

6. Peluang yang dimiliki oleh Puskesmas Suliliran Baru


a. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu
b. Dukungan dari pengambil kebijakan dalam bidang kesehatan
c. Kerjasama yang baik dengan Lintas Sektor
d. Adanya regulasi kesehatan
7. Ancaman yang dihadapi oleh Puskesmas Suliliran Baru
a. Mobilitas penduduk dan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi
b. Karakteristik penduduk yang heterogen
c. Kasus penyakit menular dan tidak menular yang semakin bertambah
d. Pola hidup masyarakat yang belum sesuai dengan PHBS
e. Wilayah kerja yang luas

Anda mungkin juga menyukai