Anda di halaman 1dari 6

Samarinda, 04 Maret 2023

Kepada
Nomor : 443.5/969/Kesling/III/2023 Yth. Kepala Dinas Kesehatan
Sifat : Biasa Kabupaten/Kota se Provinsi
Kalimantan Timur
Lampiran : 1 (satu) rangkap
di -
Hal : Undangan Pertemuan Evaluasi Program
Kesehatan Kerja dan Olahraga Tingkat Tempat
Provinsi Tahun 2023

Dalam rangka meningkatkan capaian Program Kesehatan Kerja dan Olahraga


di Provinsi Kalimantan Timur, maka Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur
akan melaksanakan Pertemuan Evaluasi Program Kesehatan Kerja dan Olahraga di
Provinsi bagi pengelola Program Kesehatan Kerja dan Olahraga Se Provinsi
Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan pada:
Hari : Kamis - Sabtu
Tanggal : 9 – 11 Maret 2023
Waktu : Jadwal Terlampir
Meeting ID : 852 015 2710
Passcode : dinkes
Berkaitan dengan hal tersebut, mohon Saudara dapat menugaskan Kepala
Puskesmas dan pengelola Program Kesehatan Kerja dan Olahraga di Puskesmas
sebagai peserta aktif adapun Kerangka acuan dan jadwal terlampir. Informasi lebih
lanjut dapat menghubungi Kepala Seksi Gizi dan Kesjaor Dinkes Prov. Kaltim An. Hj.
Fit Nawati, SKM, M.Kes (Hp.0816207239) atau Pengelola Program Gizi dan Kesjaor
Dinkes Prov. Kaltim An. Siti Rokhana (Hp. 08115550313).
Demikian disampaikan, atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terima
kasih.

Ditandatangani Secara Digital Oleh:

KEPALA DINAS

dr. H Jaya Mualimin, Sp.Kj.


Pembina Tingkat I

UU ITE No 11 Tahun 2008 Pasal 5 ayat 1


"Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah."
Dokumen ini telah di tandatangani secara digital menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan BSrE
KERANGKA ACUAN
PERTEMUAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA
PROV.KALTIM TAHUN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Gambaran Umum
Indonesia saat ini tengah menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA). Ketersediaan pekerja dengan produktivitas tinggi yang dapat
bersaing dengan tenaga kerja asing diharapkan dapat mendukung pembangunan
ekonomi Indonesia. Tahun 2020 sampai 2030 Indonesia dihadapkan pada bonus
demografi, dimana jumlah usia produktif yang besar perlu disiapkan agar menjadi
pekerja yang sehat, bugar dan produktif yang dapat berkontribusi dalam
pembangunan nasional.
Jumlah angkatan kerja di Indonesia meningkat setiap tahunnya, data Badan
Pusat Statistik (BPS) tahun 2019, mencatat di Indonesia terdapat 114 juta (48%) dari
penduduk Indonesia 237,64 juta adalah angkatan kerja yang tersebar di berbagai
lapangan pekerjaan, 68,4 Juta (60%) bekerja di sektor informal dan 45,6 juta (40)%
di sektor formal. Pada tahun 2022 penduduk yang bekerja sebanyak 1,746,920
orang, Angkatan kerja sebanyak 1,852,802 orang serta pengangguran sebanyak
105,882 orang.
Pada setiap wilayah kerja puskesmas, mempunyai sasaran pekerja dengan
karakteristik pekerjaan tertentu seperti nelayan, pertanian, usaha skala mikro dan
kecil, usaha skala menengah dan besar dan lain-lain. Hal ini memerlukan
penanganan secara khusus karena pada setiap jenis pekerjaan mempunyai risiko
yang berbeda.
Dalam melaksanakan pekerjaannya setiap pekerja menghadapi berbagai
masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh pekerjaan, proses kerja, cara kerja, alat
dan bahan yang dipakai dalam bekerja serta lingkungan kerja. Selain itu, pekerja juga
dapat mengalami kecelakaan kerja dan permasalahan kesehatan secara umum.
Mengatasi permasalahan kesehatan pada pekerja sebenarnya telah mengatasi
permasalahan kesehatan di Indonesia.
Target Indikator kesehatan kegiatan usia produktif dan lansia sebagaimana
tertuang dalam RPJMN 2022-2024, salah satunya adalah jumlah Kab/Kota yang
melaksanakan kesehatan kerja sebanyak 360-385-411 Kabupaten/Kota, melalui
peningkatan upaya promotif dan preventif. Sedangkan target indikator RENSTRA
2022-2024 kemenkes adalah terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang
komprehensif dan berkualitas, salah satunya adalah persentase Puskesmas yang
meningkatkan aktifitas fisik sebesar 50%-70%-90%.
Upaya meningkatkan kesehatan pekerja di Provinsi Kalimantan Timur telah
dilakukan melalui berbagai kegiatan ditingkat provinsi, kab/kota maupun Puskesmas.
Hasil capaian Program Kesehatan Kerja dan Olahraga tahun 2022 sebanyak 10
Kab/Kota (100%) telah melaksanakan upaya kesehatan kerja dan olahraga.
Sebanyak 106 Puskesmas (56,2%) telah melaksanakan kesehatan kerja dengan
mencapai level 1 dan 2, dan sebanyak 106 Puskesmas (56,2%) telah meningkatkan
aktifitas fisik dengan mencapai level 2.
Jumlah Pos UKK yang telah dibentuk di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak
239 pos (63,56%) dengan anggota sebanyak 6.807 orang (rata-rata 28 orang
anggota/Pos UKK). Sedangkan jumlah tempat kerja sehat di Provinsi Kalimantan
Timur sampai dengan tahun 2022 sebanyak 1.841 tempat kerja. Jumlah masyarakat
yang telah berminat mengikuti pengukuran kebugaran (melalui aplikasi SIPGAR)
sebanyak 5.351 orang, sebanyak 3.075 orang (57,46%) dinyatakan layak dan
hasilnya sebanyak 686 orang (22,30%) dinyatakan baik. (Target minimal 15% baik).
Dari data diatas dapat diketahui bahwa pembentukan POS UKK belum optimal,
tempat kerja sehat perlu ditingkatkan dan jumlah masyarakat yang mengikuti
pengukuran kebugaran masih harus terus ditingkatkan. Untuk mengetahui
permasalahan lebih lanjut terkait peningkatan capaian upaya Kesehatan Kerja dan
Olahraga di Provinsi Kalimantan Timur maka akan dilaksanakan Pertemuan Evaluasi
Program Kesehatan Kerja dan Olahraga tahun 2023.

2. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
b. Undang-UndangNomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
c. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan;
d. Peraturan Menteri Kesehatan no. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
e. Peraturan Menteri Kesehatan no. 100 tahun 2015 tentang Pos Upaya Kesehatan
Kerja (UKK) Terintegrasi.
f. Peraturan Menteri Kesehatan No. 65 tahun 2013 tentang Pemberdayaan
Masyarakat Bidang Kesehatan
g. Peraturan Menteri Kesehatan No.48 tahun 2016 tentang K3 Perkantoran
h. Peraturan Menteri Kesehatan No.56 tahun 2016 tentang PAK
i. Peraturan Menteri Kesehatan No. 70 tahun 2016 tentang Standar KEsehatan
Lingkungan Kerja Industri
j. Peraturan Menteri KEsehata No, 66 tahun 2016 tentang K3 Perkantoran
k. Peraturan Pemerintah No.88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja
B. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Meningkatnya capaian indikator RPJMN dan RENSTRA kesehatan kerja dan
olahraga di Provinsi Kalimantan Timur.
2. Tujuan
a) Diketahuinya hambatan dan permasalahan di Kab/Kota/Puskesmas dalam
pelaksanaan kesehatan kerja dan olahraga
b) Sinkronisasi kegiatan kesehatan kerja dan olahraga antara Provinsi dan
Kab/Kota
c) Disepakatinya upaya peningkatan capaian indikator program kesehatan kerja
dan olahraga

C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Kegiatan akan dilaksanakan pada tanggal 9 – 11 Maret 2023 di Samarinda
2. Pertemuan akan diikuti oleh peserta sebanyak 44 orang, dengan rincian sebagai
berikut :
➢ Dinkes Kabupaten/Kota : 40 orang
➢ Dinas Kesehatan Provinsi : 4 orang
3. Narasumber dan moderator :
➢ Eselon III : 4 orang
➢ Eselon II dalam daerah : 1 orang
➢ Moderator : 2 orang

D. KELUARAN
1. Terlaksananya kegiatan pertemuan evaluasi program Kesehatan kerja dan olahraga
Provinsi Kalimantan Timur tahun 2023
2. Disepakatinya sinkronisasi pelaksanaan kegiatan Program Kesehatan Kerja dan
Olahraga Provinsi dan Kab/Kota
3. Disepakatinya target-target capaian indikator Program Kesehatan Kerja dan
Olahraga tahun 2023

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan Pertemuan Evaluasi Program
Kesehatan Kerja dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023 ini berasal dari
DPA Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023.
F. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Pertemuan Evaluasi Program Kesehatan Kerja dan Olahraga
ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Samarinda, 1 Februari 2023


Kepala Bidang Kesmas

Nurul Wahdah, SKM,M.Kes


NIP. 19650410 199003 2 012
JADWAL TENTATIVE
PERTEMUAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA PROV. KALTIM
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2023
SAMARINDA, 9 s.d 11 Maret 2023

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai