Anda di halaman 1dari 62

KEBIJAKAN dan

EVALUASI KESEHATAN
KERJA

Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia

Samarinda, 9 Maret 2023


273 JT
PENDUDUK INDONESIA
> 80 Tahun
USIA LANJUT SMART – Sehat Mandiri Aktif Produktif

29,3 (10,82%)
13,9 Juta LANSIA SMART
15,3 Juta
(52,4%) (47,6%)
64 Tahun
USIA PRODUKTIF Tulang punggung
Lansia 189 (69,3 %) keluarga
Pekerja Formal 93,3 95,6 Juta
Juta (50,6%)
Pekerja informal Aset Negara
(49,4%)
Ibu Rumah Tangga Pekerja
Tidak Bekerja 131,06 (48%) Penggerak Ekonomi
PUS Bangsa
Catin 52,5 78,5 Juta
Juta (59,5%)
Remaja / Pemuda (40,5%) Melahirkan /Pencetak
Generasi Penerus Bangsa

15 Tahun
MENGAPA KESEHATAN USIA
Keluarga Sehat,
Pekerja Sehat Keluarga Sakit,
PRODUKTIF PENTING =
Keluarga Bahagia
Pekerja Sehat
=
Beban Keluarga

PRODUKTIF
Keluarga Sakit, Pekerja
Keluarga Sehat,
BUGAR Pekerja Sakit
Sakit
=
=
Bencana Keluarga
Masalah
SEHAT
JASMANI
Keluarga

ROHANI
JIWA

AMAN DAN SELAMAT


DI TEMPAT KERJA
TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Outcome Meningkatkan kesehatan ibu, Memperkuat sistem kesehatan


Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup
RPJMN bidang anak, keluarga berencana dan & pengendalian obat dan
masyarakat penyakit Sehat (GERMAS)
kesehatan kesehatan reproduksi makanan

1 Transformasi layanan primer 2 Transformasi layanan 3 Transformasi sistem ketahanan


rujukan kesehatan

a b c d a b
Edukasi Pencegahan Pencegahan Meningkatkan Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 kategori penduduk primer sekunder kapasitas dan dan mutu layanan ketahanan sektor ketahanan tanggap
utama kapabilitas layanan sekunder & tersier farmasi & alat darurat
7 kampanye utama: Penambahan imunisasi Skrining 14 penyakit
imunisasi, gizi seimbang, rutin menjadi 14 antigen penyebab kematian primer Pembangunan RS di kesehatan Jejaring nasional
olah raga, anti rokok, dan perluasan cakupan di tertinggi di tiap sasaran Pembangunan Puskesmas Kawasan Timur, jejaring Produksi dalam negeri 14 surveilans berbasis lab,
sanitasi & kebersihan seluruh Indonesia. usia, skrining stunting, & di 171 kec., penyediaan pengampuan 6 layanan vaksin rutin, top 10 obat, tenaga cadangan tanggap
lingkungan, skrining peningkatan ANC untuk 4
40 obat esensial, unggulan, kemitraan top 10 alkes by volume & darurat, table top
penyakit, kepatuhan kesehatan ibu & bayi. pemenuhan SDM dengan world’s top by value. exercise kesiapsiagaan
pengobatan kesehatan primer healthcare centers. krisis.

Transformasi SDM
4 Transformasi sistem 5 6 Transformasi teknologi
pembiayaan kesehatan Kesehatan kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 Penambahan kuota mahasiswa, Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
tujuan: tersedia, cukup, dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
beasiswa dalam & luar negeri,
berkelanjutan; alokasi yang adil; dan kemudahan penyetaraan nakes lulusan
pemanfaatan yang efektif dan efisien. luar negeri.
5 LEVEL OF PREVENTION 1

Mencegah Penyakit Mencegah


Tertiary
Prevention Keparahan Mencegah Kecacatan

5.
Rehabilitation
2
Mengurangi biaya kesehatan
4. Disability
limitation Secondary 3
Prevention Mengurangi hari kerja yang hilang
Primary 3. Early diagnosis &
4
Prevention prompt treatment
Mencegah kecacatan & kematian
2. Spesific protection
Meningkatakan Produktifitas
1. Health Promotion
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA

Membangun kelompok usia


produktif Sehat Bugar Produktif Kemitraan dan
Penguatan pemberdayaan
dan lansia yang SMART dengan
kemitraan dan Masyarakat
menitikberatkan upaya promotif
pemberdayaan
dan preventif
masyarakat
Penguatan Advokasi dan
Penyelenggaraan manajemen dan sosialisasi
program secara Peningkatan layanan
bertahap, terpadu, dan kapasitas tenaga kesehatan
berkesinambungan kesehatan dan
AoC
Pemanfaatan teknologi
informasi

Penyelenggaraan program
yang sesuai standar
pelayanan dan SPO
PELAYANAN BERDASARKAN
PENDEKATAN SIKLUS HIDUP

Usia Lanjut

Bayi Balita Anak Sekolah


Pemuda Bumil Buteki Usia Produktif
Bayi Balita

Usia Produktif Catin, KB, KtPA,


Anemia, catin Kelompok
Pekerja Bumil, Buteki Rentan K3, GP2SP, Pos UKK, Road Safety

Lansia Lansia

Olah Raga
Kelompok OR, Germas, UKS, Kebugaran
INDIKATOR
KESEHATAN Puskesmas yang
KESEHATAN melaksanakan
KERJA DAN
KELUARGA pelayanan Kesehatan
OLAHRAGA reproduksi bagi catin

Lansia yang
mendapatkan
pelayanan Kesehatan

Puskesmas yang
Kesehatan Kesehatan Kelompok Kesehatan Kesehatan meningkatkan aktivitas
Reproduksi Lansia Rentan Olahraga Kerja fisik

Kelompok Rentan
mendapatkan
pelayanan kesehatan

Pengendalian Kesehatan Kabupaten/ kota yang


melaksanakan
PTM Jiwa kesehatan kerja
KESEHATAN PROGRAM K3
KERJA Produktifitas (Sedentari,
Kebugaran)
STANDAR
GP2SP Penurunan PTM (Ca, DM,
KESJA
CVD, PPOK, Hipertensi)

K3 Masalah Gizi (Obesitas,


POS UKK
PERKANTORAN Anemia)

PEKERJA Penuruan Pervalensi PM


K3 FASYANKES MIGRAN (Malaria, HIV-AIDS, TB)
INDONESIA

Penurunan AKB, AKI


PEMBINAAN
ROAD
KEBUGARAN
SAFETY/INJURY
JASMANI
Kesehatan Lingkungan
DASAR HUKUM
GLOBAL Global Action Plan on Physical 2015 APEC Policy Toolkit on Health Worker
Activity (GAPPA) Health Economic (HWHE)
UU 23/2004 UU No 23/2002 UU 21/2007
UU No 13/2003 UU No 36/2009 UU No 36/ 2014 tentang Penghapusan tentang Perlindungan
UU No 52/2009
tentang Pemberantasan tentang Perkembangan Kependudukan
UNDANG- Ttg Ketenaga tentang ttg Tenaga
kekerasan dalam RT Anak Tindak Pidana Perdagangan
Orang
dan Pembangunan Keluarga
UNDANG kerjaan Kesehatan Kesehatan

PERATURAN PP No 50/2012 PP No 61/2014 PP No 88/2019


PEMERINTAH tentang SMK3 tentang Kesehatan Reproduksi tentang Kesehatan Kerja

Inpres No 1/2017
Perpres No. 21/2019 tentang RAN Inpres No 6/2020
PERATURAN/ Perpres No 7/2019
INSTRUKSI tentang PAK Tentang Gerakan Masyarakat Pengurangan dan tentang Peningkatan Disiplin & Penegakan
PRESIDEN Hidup Sehat Penghapusan Merkuri. Hukum Prokes COVID-19

Permenkes No 100/2015 Permenkes No 52/2018 Kepmenkes No Permenkes 68/2013


PERATURAN ttg Pos UKK Terintegrasi K3 Fasyankes 07/Menkes/104/2020 tentang kewajiban tenaga kesehatan
MENTERI Penetapan Infeksi Corona Virus sbg memberikan informasi adanya dugaan
Permenkes No 66/2016 Permenkes No 48/2016 Penyakit yang menimbulkan wabah kekerasan pada anak
KEPUTUSAN K3 Rumah Sakit K3 Perkantoran dan penanggulangannyan
MENTERI Permenkes No 3/2016
Permenkes No 11/2022 rev 56/2016 KMK 278/2020 tentang Pelatihan dan Penyelenggaraan
RENCANA AKSI Penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja Insentif dan santunan Kematian Pelayanan Aborsi atas Indikasi Kedaruratan
NASIONAL Naker yang menangai Covid-19 Medis dan Kehamilan akibat Perkosaan
Permenkes No 70/2016 Permenkes No 21/2021
Standar dan Persyaratan Pelayanan Kesehatan Masa KMK 413/2020
Keslingja Industri sebelum Hamil, Masa Hamil, Pencegahan dan Pengendalian Covid PMK ttg PTM, PM, Akreditasi Sarpras
Pesalinan dan Masa sesudah 19 Fasyankes
KMK 327/2020 Melahirkan, Penyelennggaraan
Penetapan Covid-19 Akibat Pelayanan Kontasepsi serta
RAN Kesehatan Kerja
4 kerja sebagai PAK Spesifik Pelayanan Kesehatan Seksual
pada pekerja tertentu RAN Aktifitas Fisik RAN Kesehatan Ibu
1 LINGKUP GERAKAN PEKERJA PEREMPUAN SEHAT dan
PRODUKTIF
2 STANDAR K3 PERKANTORAN

Permenkes No. 48 Tahun 2016


Tentang Standar Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Perkantoran

2
D E F I N I S I

Perkantoran adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat


karyawan melakukan kegiatan perkantoran baik yang bertingkat
maupun tidak bertingkat

3
K3 PERKANTORAN

PERMENKES NO. 48
TAHUN 2016
Upaya yang ditujukan • SMK3 perkantoran
untuk melindungi setiap • Standar kesehatan kerja
orang yang berada di K3 PERKANTORAN

tempat kerja agar hidup


sehat dan terbebas dari
gangguan kesehatan
serta pengaruh buruk PROTOKOL
yang diakibatkan dari KESEHATAN
KMK NO. 328
pekerjaan. TAHUN 2020
• Satgas COVID 19
• Protokol Kesehatan
K3 PERKANTORAN
4
SMK3 PERKATORAN
5. PENINJAUAN DAN 1. PENETAPAN KEBIJAKAN
PENINGKATAN KINERJA SMK3 a. Visi;
PERKANTORAN b. tujuan;
c. komitmen dan tekad dalam
kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, melaksanakan kebijakan K3
dan pemantauan dan evaluasi 5 1 Perkantoran;
d. kerangka dan program kerja

2. PERENCANAAN
a. tujuan dan sasaran;

4. PEMANTAUAN DAN
SMK3 2
b. skala prioritas;
c. upaya pengendalian bahaya;
d. penetapan sumber daya;
EVALUASI
pemeriksaan, pengujian, 4 e. jangka waktu pelaksanaan;
f. indikator pencapaian;
pengukuran, dan audit internal g. sistem pertanggungjawaban.
sistem manajemen K3
Perkantoran. 3. PELAKSANAAN
a. organisasi atau unit yang bertanggung jawab di
bidang K3;
3 b. anggaran yang memadai;
c. prosedur operasi/kerja, informasi, dan pelaporan
serta pendokumentasian; dan
d. instruksi kerja. 5
RUANG LINGKUP STANDAR
1 2 3 4 Lingkungan Kerja
Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja Ergonomi

a. Sarana bangunan
a. pemeliharaan dan a. peningkatan Kesehatan a. luas tempat kerja • Penyediaan air
perawatan ruang Kerja di Perkantoran; b. tata letak peralatan • Toilet
perkantoran; b. pencegahan penyakit di kantor; • Pengelolaan
b. desain alat dan tempat Perkantoran; c. kursi; limbah
kerja; c. penanganan penyakit di d. meja kerja; • CTPS
c. penempatan dan Perkantoran; e. postur kerja; • Pengamanan
penggunaan alat d. pemulihan kesehatan f. koridor; pangan
perkantoran; dan/atau bagi karyawan di g. durasi kerja; • Pengendalian
d. pengelolaan listrik dan Perkantoran h. penanganan beban vector
sumber api manual (manual b. Standar lingkungan
e. manajemen tanggap handling). kerja perkantoran
darurat gedung;
f. manajemen
keselamatan dan
kebakaran gedung;
g. peryaratan dan tata
cara evakuasi;
h. Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K).

6
Penghargaan MBH K3 Perkantoran
Tujuan
memberikan apresiasi kepada Perkantoran yang telah
menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kategori

1. Kantor Kementerian, BUMN, swasta nasional


2. Kantor OPD TK. 1, BUMD, swasta wilayah provinsi
3. Kantor OPD TK. 2, BUMD, swasta wilayah kabupaten/ kota

Tata Cara Penghargaan

1. Mengikuti workshop K3 Perkantoran


1. Memenuhi kriteria minimal score
2. Melakukan self assessment implementasi K3 Perkantoran
2. Masuk dalam 3 besar implementasi K3
3. Mengirimkan hasil self assessment K3 Perkantoran kepada Dinas
Perkantoran untuk penghargaan Menteri
Kesehatan secara berjenjang atau kepada panitia pusat (Kemenkes)
Kesehatan
untuk peserta workshop Tk. Nasional dengan cc kepada Dinas
3. Masuk dalam 6 besar implementasi K3
Kesehatan Provinsi dan kabupaten/Kota
perkantoran untuk penghargaan Dirjen kesmas
4. Verifikasi kandidat
5. Pemberian penghargaan bagi kantor dengan nilai tertinggi setiap
kategori diwakili 3 untuk penghargaan Menteri Kesehatan dan
masing-masing 3 setiap kategori untuk penghargaan Dirjen
Kesehatan Masyarakat
3 STANDAR K3 RUMAH SAKIT
Permenkes No 66 tahun 2016
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja RS

21
kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan bagi sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan rumah sakit
K3RS melalui upaya pencegahan kecelakan kerja dan penyakit akibat
kerja di rumah sakit

22
SISTIM MANAJEMEN K3 RS
PENETAPAN KEBIJAKAN K3 RS
(Komitmen, Organisasi K3 RS, Dana,
sarana prasaran)

Peninjauan Ulang Dan Perencanaan K3 RS


Peningkatan Kinerja K3 Rs

PEMANTAUAN DAN EVALUASI


PELAKSANAAN RENCANA K3 RS
KINERJA K3 RS
STANDAR PELAKSANAAN K3 RS

MANAJEMEN
RISIKO k3

KESIAPAN MENGHADAPI KONDISI PELAYANAN KESEHATAN KERJA BAGI


DARURAT DAN BENCANA SDM RS

PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS


DARI ASPEK K3
K3 RS KESELAMATAN DAN KEAMANAN

PENGELOLAAN PRASARANARS
dari aspek K3
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
KEBAKARAN

PENGELOLAAN B3
IMPLEMENTASI

K3 RS DI JCI DAN AKREDITASI

JCI

K3

AKREDITASI
JENIS PELAYANAN KESEHATAN KERJA UNTUK
PERLINDUNGAN TENAGA KESEHATAN

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF

1. Extra fooding) bagi 1. Pemberian imunisasi 1. Memberikan 1. Rehabilitasi medik


petugas yang pekerja yang bekerja pengobatan dan 2. Pelaksanaan program
bekerja di area pada area/tempat perawatan serta pendampingan
berisiko tinggi kerja yang berisiko rehabilitasi bagi SDM kembali bekerja
2. Pelaksanaan 2. Pemeriksaan Rumah Sakit yang (return to work) bagi
program kebugaran kesehatan sebelum menderita sakit. SDM Rumah Sakit
jasmani bekerja, berkala dan 2. Melakukan diagnosis yang mengalami
3. Pembinaan khusus sesuai dengan dan tatalaksana keterbatasan setelah
mental/rohani. risiko pekerjaan dan Penyakit Akibat Kerja
4. Pemenuhan gizi menganalisis datanya. mengalami sakit lebih
(PAK)
kerja dan ASI di 3. Surveilans lingkungan dari 2
3. Penanganan
Rumah Sakit kerja minggu/KAK/PAK
Kecelakaan Akibat
4. Menentukan kelaikan Kerja (KAK)
bekerja sesuai kondisi 4. Penanganan pasca
kesehatan pegawai (fit pemajanan (post
to work) exposure profilaksis)
5. rekomendasi program
Kesehatan Kerja dan
perbaikan lingkungan
kerja
4 STANDAR K3 FASYANKES

PERMENKES NO. 52 TAHUN 2018 APA ITU FASYANKES?


TENTANG K3 DI FASYANKES
Fasyankes adalah suatu alat dan/atau tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat
Tujuan
K3 di Fa sya nkes untuk menja min dan melindungi sumber
daya manusia fasilitas pelayanan kesehatan, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun masyarakat

Sekitar lingkungan Fasilitas Pelayanan


Kesehatan agar sehat, selamat, dan bebas
dari gangguan kesehatan dan pengaruh
buruk yang diakibatkan dari pekerjaan,
lingkungan, dan aktivitas kerja.
3
S M K3
SMK3 di Fasyankes adalah bagian dari sistem manajemen
Fasilitas Pelayanan Kesehatan secara keseluruhan dalam rangka
pengendalian risiko yang berkaitan dengan aktivitas proses kerja
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan guna terciptanya lingkungan
kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman.
Setiap Fasyankes wajib
menyelenggarakan K3 di Fasyankes

Jenis Fasyankes

Penyelenggaraan keselamatan dan


kesehatan kerja di rumah sakit
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
peninjauan dan peningkatan
kinerja K3 di Fasyankes

perencanaan K 3
penetapan kebijakan
di Fasyankes
K3 di Fasyankes

SMK3 DIFASYANKES

pemantauan dan evaluasi


pelaksanaan rencana kinerja K 3 di Fasyankes
K3 di Fasyankes
2 1
PENETAPAN
PERENCANAAN
KEBIJAKAN

SMK3 5
3
PELAKSANAAN
PENINJAUAN
DAN PENINGKATAN
PEMANTAUAN 4
DAN EVALUASI
13
Pengenalan potensi bahaya dan
pengendalian risiko K3 di Fasyankes
STANDAR K3 Penerapan kewaspadaan standar
FASYANKES Penerapan prinsip ergonomi
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemberian imunisasi
Pembudayaan perilaku hidup bersih dan
sehat di Fasyankes
Pengelolaan sarana dan prasarana
Fasyankes dari aspek keselamatan dan
kesehatan kerja
Pengelolaan peralatan medis dari
aspek keselamatan dan kesehatan
kerja Kesiapsiagaan menghadapi

STANDAR K3 kondisi darurat atau bencana,


termasuk kebakaran

FASYANKES Pengelolaan bahan berbahaya dan


beracun dan limbah bahan berbahaya
dan beracun
Pengelolaan limbah domestik
4 POS UPAYA KESEHATAN KERJA

Permenkes No.100 Tahun 2015

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) adalah Wadah upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat pekerja sektor informal, dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh untuk masyarakat pekerja melalui pemberian
pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama promotif, preventif
KONSEP DASAR disertai kuratif dan rehabilitatif sederhana/terbatas
POS UKK

Pos UKK Terintegrasi adalah Pos UKK yang dalam pelaksanaan kegiatan
dan substansinya dipadukan dengan program dan kegiatan kesehatan
lainnya.
RUANG LINGKUP DAN
KEGIATAN
KEGIATAN RUTIN POS UKK
LANGKAH 1

LANGKAH 5 Pendaftaran LANGKAH 2


Penimbangan berat badan,
Penyuluhan topik kesehatan kerja seperti topik pengukuran tinggi badan dan lingkar
tentang faktor risiko di tempat kerja, ergonomi, perut
3M, prokes di tempat kerja, APD, pengendalian
faktor risiko di tempat kerja, peregangan,
Aktifitas Fisik, PHBS di tempat kerja, Gizi
Pekerja, B3, 5R. LANGKAH 3
Dapat diintegrasikan dengan topik kesehatan
lainnya terkait pekerja beserta keluarganya spt Deteksi dini :
kespro, ANC, ASI Eksklusif, MP-ASI, IDL, KB, 1. Penyakit tidak menular,
kelas ibu, TTD pada pekerja perempuan, dsb 2. Penyakit menular langsung
pada pekerja,
3. Penyakit akibat kerja seperti
pemeriksaan tajam
LANGKAH 4 pendengaran, pemeriksaan
tajam penglihatan (disesuaikan
Pelayanan Pertolongan Pertama Pada
dengan jenis pekerjaan)
Kecelakaan (P3K) dan Pelayanan
Pertolongan Pertama Pada Penyakit
(P3P)
KEGIATAN RUTIN POS UKK

Sebagai upaya mendukung penyelesaian masalah daerah dalam


menurunkan AKI/AKB/Stunting, maka melalui Pos UKK Terintegrasi dapat
dilakukan pelayanan promotif preventif (integrasi di Langkah 5), khususnya
kepada pekerja perempuan dan keluarganya

LANGKAH 5 KEGIATAN POS UKK


Penyuluhan topik kesehatan kerja dan
topik kesehatan lainnya terkait pekerja
beserta keluarganya , seperti topik
tentang Kesehatan reproduksi, ANC
sesuai standar, ASI Eksklusif, MP-ASI,
Imunisasi Dasar Lengkap, KB, kelas ibu
hamil dan ibu balita pada pekerja, TTD
pada pekerja perempuan, dsb
KEGIATAN NON RUTIN POS UKK

1.Identifikasi risiko pekerjaan dan lingkungan kerja


2.Sarasehan norma sehat dalam bekerja
3.Pengamatan jentik dilingkungan kerja
4.Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti :
perbaikan aliran udara
perbaikan penerangan di area kerja
pengolahan limbah
perbaikan ergonomi kerja
5. Kegiatan kesehatan kerja lain yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan kelompok pekerja
SIMPULAN
Kelompok usia produktif merupakan kelompok yang
memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan di
Indonesia

Perlu integrasi program Kesehatan reproduksi, Kesehatan


pekerja, Kelompok Rentan, Kesehatan lansia dan Kesehatan
olahraga dalam mewujudkan kelompok usia produktif yang
sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan

Koordinasi Lintas Program, dan Lintas Sektor menjadi kunci


utama keberhasilan pembangunan Kesehatan
TANTANGAN KE DEPAN
Peningkatan demand creation dari masyarakat terkait pemberdayaan usia
produktif yang diinisiasi dari tempat kerja

Kerjasama dengan organisasi profesi, kemasyarakatan dalam mendukung


program

Penggunaan teknologi digital dalam implementasi dan evaluasi dampak


kesehatan

Dukungan lintas sektor baik di pusat maupun daerah dalam penyediaan


sumber daya dalam mendukung kegiatan

Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dan AOC dalam mendukung program


INDIKATOR KESEHATAN KEGIATAN USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
RENSTRA KEMENKES 2022 - 2024
RPJMN 2020 - 2024 Terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas

Peningkatan upaya penguatan preventif dan promotif. Target Capaian


Impact/ Outcome Outcome OUTPUT (IKK)
(SS & ISS) (IKP) 2022 2023 2024
Persentase 70 80 90
INDIKATOR Target Capaian puskesmas yang
melaksanakan
2022 2023 2024 a.Persentase
kabupaten/ kota yang pelayanan
Jumlah kabupaten/ kota yang melaksanakan Kesehatan
intervensi kesehatan reproduksi bagi
menyelenggarakan pelayanan 320 470 514 keluarga calon pengantin
kesehatan usia reproduksi
Persentase lansia 70 80 90
Jumlah kabupaten/ kota yang yang
360 385 411 mendapatkan
melaksanakan kesehatan kerja
b.Persentase pelayanan
Kabupaten/ Kota yang Kesehatan
Persentase kabupaten/ kota yang menerapkan kebijakan
Germas Persentase 50 70 90
menyelenggarakan pelayanan 55 60 65
kesehatan lanjut usia puskesmas yang
meningkatkan
aktivitas fisik

SPM BIDANG KESEHATAN


Permenkes Nomor 4 tahun 2019
42
Setiap Warga Negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan usia lanjut sesuai standar.
TARGET: 100%
PENJELASAN INDIKATOR
RPJMN, RENSTRA DAN IKU GERMAS

DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF


DAN LANSIA
TAHUN 2022

43
INDIKATOR RPJMN (TIDAK BERUBAH) -2

No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung

2 Jumlah 1. Minimal 60% Puskesmas di wilayah kerjanya melaksanakan kesehatan kerja. Puskesmas yang melaksanakan Jumlah kumulatif
kabupaten/kota kesehatan kerja adalah Puskesmas yang melaksanakan: kabupaten/kota yang
yang melaksanakan a.Pelaksanaan K3 internal di Puskesmas (identifikasi faktor risiko/penggunaan melaksanakan kesehatan kerja
kesehatan kerja APD/pengukuran kebugaran jasmani bagi petugas) dalam kurun waktu 1 tahun
b.Deteksi dini PM/PTM/PAK pada pekerja Puskesmas
c.Pembentukan/pembinaan PoS UKK
2. Adanya SK/SE serta pedoman/petunjuk teknis yang ditetapkan oleh pemerintah daerah yang mendukung
pelaksanaan program kesehatan di tempat kerja
3. Pembinaan kesehatan kerja di sektor formal adalah kegiatan pembinaan kesahatan kerja dengan melakukan
kegiatan advokasi sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan program kesehatan kerja seperti GP2SP, atau K3
Perkantoran atau K3 Fasyankes

3 Persentase Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan Lansia adalah meliputi: Jumlah kabupaten/kota yang
kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan
yang 1. Seluruh Puskesmas membina Posyandu Lansia di 50% desa di wilayah kerjanya adalah seluruh Puskesmas kesehatan
menyelenggarakan melaksanakan pembinaan pada Posyandu Lansia sedikitnya di 50% desa di wilayah kerjanya sehingga lanjut usia (Lansia) dibagi
pelayanan Posyandu Lansia buka minimal 4 kali dalam satu tahun pada setiap desa tersebut jumlah seluruh kabupaten/kota
kesehatan lanjut 2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun Lansia di kali 100% dalam kurun waktu
lansia yaitu: 1 tahun
a. Memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas, terdapat petugas pelayanan
yang terlatih atau memahami pelayanan kesehatan Lansia dan geriatri
b. Memberikan prioritas pelayanan kepada Lansia, minimal dengan
mendahulukan Lansia di loket, Poliklinik, laboratorium dan apotik
c. Mengkondisikan sarana yang ada semaksimal mungkinsehingga aman dan
mudah diakses oleh Lansia
d. Melakukan koordinasi dengan lintas program dengan pendekatan siklus hidup
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program Perawatan Jangka Panjang (PJP) bagi Lansia, adalah
kabupaten/kota telah mulai melaksanakan Program PJP bagi Lansia di minimal 10% Puskesmas dalam bentuk
kegiatan orientasi Program PJP bagi Lansia dan panduan praktis bagi caregiver informal
INDIKATOR RENSTRA – IKU KESMAS (GERMAS)

No Indikator Definisi Operasional Cara Hitung


1) Kabupaten/kota yang Kabupaten/kota menerapkan Germas adalah Kabupaten/Kota yang memiliki Jumlah Kabupaten Kota yang
menerapkan kebijakan Gerakan regulasi Germas dan/atau regulasi berwawasan kesehatan, serta memilki kebijakan Germas dan
Masyarakat Hidup Sehat melaksanakan 2 dari 3 kegiatan berikut: melaksanakan 2 dari 3 kegiatan
(Germas) 1. Melaksanakan Kampanye Germas tema prioritas dibagi jumlah Kabupaten Kota
Adalah melaksanakan kampanye 7 tema prioritas melalui berbagai media, dikali seratus persen.
meliputi; olahraga, gizi seimbang, anti rokok, skrining kesehatan,
imunisasi, patuh pengobatan, sanitasi dan kebersihan lingkungan; dan
melaksanakan penggerakan masyarakat dengan melibatkan lintas sektor,
swasta, kelompok masyarakat (berupa aksi/mobilisasi masyarakat).
2. Memiliki kegiatan skrining kesehatan di tempat kerja
Kegiatan skrining kesehatan pada pekerja terdiri dari :
1. Pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar perut dan tekanan
darah minimal 3 bulan sekali; dan
2. Pemeriksaan lainnya sesuai dengan kemampuan minimal 1 kali
dalam 1 tahun dengan pilihan sebagai berikut:
o Pengukuran kebugaran jasmani;
o Pemeriksaan kadar gula darah;
o Pemeriksaan kadar kolesterol;
o Deteksi kanker leher rahim dengan Inspeksi Visual Asam Asetat
(IVA) bagi perempuan usia 30 – 50 tahun atau sudah menikah atau sudah
berhubungan seksual;
o Periksa payudara klinis bagi perempuan usia 30 – 50 tahun;
o Pemeriksaan tajam penglihatan dan pendengaran.
yang melibatkan semua tempat kerja perkantoran OPD (Organisasi
Perangkat Daerah) tingkat Kabupaten/Kota
3. Memiliki kegiatan pembinaan kesehatan tradisional
Adalah Puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tradisional (minimal TOGA dan atau akupuntur dan akupresur).
Pos UKK
1400
1303
1200

1000
841814
800
781
663
600
502
444
386 377
400 315
267 292 306 277239
248 258 240
195208 189
200 151 147 114 143 120 123
109 78
64 63 56 18 28
0
GP2SP
300

251
250

200

158
150

122
100

68
45
50
34
20 19
4 11 15 5 11 6 11 3 3 3 5
0 0 2 1 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
0
5
10
15
20
25
30
35

12
Aceh

23
Sumatera Utara

18
Sumatera Barat

11
Sumatera Selatan

7
Kep. Riau

8
Riau
Jambi 10 10
Bengkulu 7

Kep. Bangka…
7

Lampung
8

Banten
6

DKI Jakarta
26

Jawa Barat
32

Jawa Tengah
30

Jawa Timur
5

DI Yogyakarta
9

Bali
6

NTB
NTT
14 13

Kalimantan Barat
PKM Melaksanakan Kesja

Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
11 12 10

Kalimantan Timur
5

Kalimantan Utara
8

Sulawesi Utara
20

Sulawesi Selatan
6

Sulawesi Barat
11

Sulawesi Tenggara
13

Sulawesi Tengah
6

Gorontalo
4

Maluku
5

Maluku Utara
2

Papua
2

Papua Barat
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Rencana ke depan

Kesehatan Reproduksi, Lansia,


E-Kohort SITKO SIPGAR E-Kohort Disabilitas

SI ASIK
SITKO Kesehatan Kerja dan Olahraga

Peduli
KOMDAT KESMAS SIPGAR Kesehatan Olahraga
lindungi

Kesehatan Reproduksi, Kesehatan


KOMDAT Kerja, Kesehatan Disabilitas,
Kesehatan Olahraga, Kesehatan Lansia
KESMAS Tk kab/Kota
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN, RENSTRA
DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
TRIWULAN III TAHUN 2022

56
CAPAIAN INDIKATOR RPJMN
Target 2022 Target Capaian
PP/KP/PRO-P/ PROYEK KL Indikator RPJMN 2020 – 2024
TW 1 TW 2 TW 3 TW 1 TW 2 TW 4
PP: Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
KP: Peningkatan kesehatan ibu, anak, keluarga bencana (KB),
dan kesehatan reproduksi
Pro-P: Peningkatan KB dan Kesehatan Reproduksi
Pelayanan kesehatan usia reproduksi Jumlah kabupaten/kota yang 320 80 160 240 312 335 354
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan usia reproduksi
KP : Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat(Germas)
ProP : Penguatan Promosi Germas
Pelaksanaan kesehatan kerja di tempat kerja Jumlah kabupaten/kota yang 360 90 180 270 20 142 142
melaksanakan kesehatan
57
kerja
KP : Penguatan Sistem Kesehatan dan Pengawasan Obat dan
Makanan
ProP : Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
Pelayanan kesehatan lansia Persentase kabupaten/kota 55 15 20 40 3 34 54,86
yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan lanjut
lansia
Sumber : SITKO dan KOMDAT KESMAS
Jumlah kabupaten/kota yang
RPJMN melaksanakan kesehatan kerja

120
Target : 360
100 100 100 Capaian : 142
100
90
84
80 78
71
59
60
50
47
42 41 40
40 33
28 31
23 23 21 18 18
20 13 11
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
MENU DANA DEKON (USIA PRODUKTIF DAN LANSIA) TA 2023

Pembinaan
Kesehatan Pelatihan
Reproduksi, Pelayanan
Kesehatan Kerja, Kesehatan
Kesehatan Lansia dan
Olahraga, Geriatri Bagi
Kelompok Rentan Fasilitator
dan Lansia

Workshop Workshop
Pelaksanaan Kebugaran
Pelayanan Jasmani bagi
Kesehatan Semua Kelompok
Reproduksi Catin Usia
dan KB

Workshop
Kesehatan bagi
Workshop
Penyandang
Kesehatan Kerja
Disabilitas Usia
Produktif
MENU DANA DAK NON FISIK (USIA PRODUKTIF DAN LANSIA) TA 2023

PROVINSI Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran Jasmani

Rapat dan Supervisi Program Kesehatan Kerja bagi perusahaan dan pekerja bersama disnaker dan BPJS-TK

Pelatihan pelayanan kontrasepsi bagi bidan difasilitas pelayanan kesehatan

Kabupaten/Kota Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran Jasmani

Rapat dan Supervisi Program Kesehatan Kerja bagi perusahaan dan pekerja bersama disnaker dan BPJS-TK

Workshop pelayanan skrlning layak hamil bagi PUS

Pelatihan pelayanan kesehatan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, tindak pidana perdaganaan orang, dan disabilitas

Workshop Kader pelayanan bagi Usia Produktif dan Lansia (Lansia, Keskerja, germas, aktivitas fisik, kesehatan reproduksi, kesiiwa)

Puskesmas Rapat Koordinasi/sosialisasi Program bagi kantor urusan agama (KUA)/Lembaga/organisasi Agama/tokoh Agama di Kecamatan
Pelaksanaan edukasi bimbingan perkawinan/konseling pranikah di KUA atau lembaga agama dan skrining calon pengantin
Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB, praktik P2GP dan kespro, KTP/A dan kesehatan penyandang disabilitas
Pelaksanaan Gerakan Pengendalian Penyakit Prioritas (Kardiovaskuler, DM, TB) serta kebugaran Jasmani
Edukasi lansia dan lansia risiko tinggi oleh Tenaga Kesehatan Puskesmas
Pelaksanaan gerakan Kesehatan Kerja dan pembinaan GP2SP bersama Institusi/perusahaan
TERIMA KASIH
S E H AT. B U G A R . P R O D U K T I F

Anda mungkin juga menyukai