KESEHATAN
USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
ridhoNya sehingga Buku Program Kesehatan Direktorat Kesehatan Usia
Produktif dan Lanjut Usia ini bisa disusun dan diterbitkan. Tahun 2022
Kemenkes melaksanakan Transformasi Kesehatan Primer, kami berharap
pelayanan kesehatan pada masyarakat tetap berjalan dengan baik dan
memberikan hasil yang diharapkan.
Salam sehat,
Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................1
LATAR BELAKANG...................................................................4
STRUKTUR ORGANISASI........................................................7
ARAH KEBIJAKAN...................................................................10
KESEHATAN REPRODUKSI...................................................15
KESEHATAN KERJA...............................................................17
KESEHATAN OLAHRAGA.......................................................24
LANJUT USIA..........................................................................26
2
ARAH
KEBIJAKAN
DAN STRATEGI
3
LATAR BELAKANG
37JT
Usia produktif merupakan kelompok usia Oleh karena itu upaya kesehatan pada
terbesar, mencapai 69,3% dari total kelompok usia produktif harus
penduduk Indonesia. Kelompok usia ditingkatkan. Dengan kualitas usia
produktif ini merupakan aset negara yang produktif yang baik maka tidak hanya
sangat penting karena merupakan akan menyumbang pada perekonomian,
penggerak ekonomi bangsa. Jika namun juga ke depannya mereka akan
kelompok ini berkualitas baik maka melahirkan generasi penerus bangsa
negara kita juga akan baik, sebaliknya yang diharapkan kualitasnya juga tinggi,
jika kualitasnya buruk maka akan menjadi dan ketika menjadi lansia akan menjadi
beban negara yang sangat besar. Lansia yang SMART.
4
LATAR BELAKANG
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif dan Sedangkan bagi usia lanjut, diperlukan
Lanjut Usia saling berkaitan dengan pelayanan untuk membuat lasia tetap
seluruh siklus hidup, mulai balita sampai sehat, mandiri, aktif dan produktif baik
dengan usia lanjut. melalui pemberdayaan lasia dan
keluarganya, pelayanan di fasilitas
Pada usia produktif, pelayanan yang pelayanan kesehatan seperti Puskesmas
diberikan adalah Pelayanan Kesehatan dan rumah sakit, maupun pelayanan
Reproduksi (calon pengantin, pasangan jangka panjang.
usia subur dan mahasiswa), kesehatan,
penyandang disabilitas), pelayanan Selain itu, seluruh siklus hidup juga
Aborsi atas Indikasi, Pencegahan membutuhkan olaharga agar tetap sehat,
Kekerasan terhdap Perempuan, serta bugar, dan produktif. Kegiatan ini sangat
perdagangan orang. terkait dengan Germas, UKS di sekolah,
pengukuran kebugaran di masyarakat
Khusus untuk usia produktif yang juga dan penggerakan kelompok-kelompok
sebagai pekerja, memiliki berbagai olahraga.
masalah yang perlu diperhatikan.
Terdapat program Gerakan Pekerja
Perempuan Sehat dan Produktif,
Implementasi Kessehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama, Rumah
Sakit, Perkantoran, dan Pos Upaya
Kesehatan Kerja bagi pekerja informal.
5
LATAR BELAKANG
Sementara untuk usia produktif, dan lansia Disabilitas di umur 18-58 tahun untuk
masalah kesehatan tertinggi adalah laki-laki sebesar 18,8%, perempuan 25,2
penyakit kardiovaskular dan penyakit %. Selain itu, kasus penyakit akibat kerja
degeneratif lain yang diakibatkan oleh gaya secara nasional pada tahun 2021
hidup tidak sehat. mencapai 179 Kasus dengan kasus
terbanyak PAK paparan biologi
Beberapa faktor resiko penyakit tidak (65,36%),, cedera: 11% laki-laki; 7,4%
menular ditemukan masih tinggi di perempuan.
Indonesia.
6
LATAR BELAKANG
7
STRUKTUR ORGANISASI
8
STRUKTUR ORGANISASI
9
ARAH KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANSIA
10
STRATEGI PENINGKATAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN
LANJUT USIA
ARAH DAN KEBIJAKAN
11
ARAH DAN KEBIJAKAN
12
ARAH DAN KEBIJAKAN
13
KEGIATAN
KESEHATAN
USIA PRODUKTIF
DAN LANJUT USIA
14
KESEHATAN REPRODUKSI
Upaya kespro catin dan PUS yang telah Penyiapan puskesmas yang
dilakukan yaitu puskesmas telah terintegrasi dengan program
memberikan pelayanan kesehatan Bimbingan Perkawinan Kemenag
peproduksi calon pengantin di 514 dalam memberikan pelayanan
kabupaten atau kota. Pada tahun 2018 kesehatan bagi catin.
telah mencapai 3865 puskesmas diikuti Usulan pengadaan reagen
tahun 2019 dengan 5165 puskesmas dan pemeriksaan melalui dana DAK
jumlahnya naik lagi pada tahun 2020 Kesepakatan Bersama antara Menteri
mencapai 7363 dan terakhir pada tahun Agama, Menteri Kesehatan dan
2021 mencapai 8373 puskesmas. kepala BKKBN Nomor :
HK.03.01/Menkes/125/2020 Tentang
Kegiatan yang dilakukan dalam upaya Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan
peningkatan pelayanan kesehatan Bagi Calon Pengantin Dalam Rangka
reproduksi terutama pada catin dan PUS Peningkatan Ketahanan dan
adalah: Kesejahteraan Keluarga
Penyiapan puskesmas dalam P e r j anjian Ker j a s a m a a n t a r a
memberikan pelayanan kesehatan D i r j en Kesmas d e n g a n D i r j en
bagi catin yang terintegrasi dengan B i m as Islam, D i r j e n B i m as
program Bimbingan Perkawinan K r i s ten, Hindu, K a t o l i k , B u d h a ,
Kemenag d a n PKS antara D i r e k t u r K e s g a
Peningkatan kometensi petugas d e n g an Pusat B i m b i n g a n d a n
dalam melakukan pelayanan kespro P e n didikan K o n g h u cu
bagi catin dan PUS K e m enag.
Penguatan implementasi skrining
layak hamil bagi catin dan PUS
penyiapan Media KIE serta aplikasi
kescatin.
15
KESEHATAN REPRODUKSI
KELUARGA BERENCANA
16
KESEHATAN KERJA
17
KESEHATAN KERJA
PELAKSANAAN GP2SP
GP2SP adalah upaya dari pemerintah, GP2SP berdasar pada SKB dan
masyarakat, maupun pemberi kerja dan PKS 4 Kementerian tahun 2017
serikat pekerja/serikat buruh untuk yakni Kemenkes, Kemendagri,
menggalang dan berperan serta guna Kemenakerj dan KemenPPPA, dan
meningkatkan kepedulian dan SE Mendagri kepada Gubernur &
mewujudkan upaya memperbaiki Walikota, untuk berkoordinasi dan
kesehatan pekerja/buruh perempuan bekerja sama sebagai tim pembina
sehingga dapat meningkatkan pelaksanaan GP2SP di
produktivitas kerja dan meningkatkan kabupaten/kota. Tim ini sendiri
kualitas generasi penerus. berada di tingkat Pusat, provinsi
dan kabupaten/kota yang juga
Kegiatan dari GP2SP itu sendiri terdiri melibatkan perwakilan dari
dari 5 lingkup kegiatan utama yang terdiri manajemen perusahaan serta
dari: asosiasi pekerja. Hingga saat ini,
ASI sudah dilakukan advokasi,
Kespro sosialisasi, penyediaan KIE, dan
Gizi bimtek dalam rangka meningkatkan
PM dan PTM implmentasi GP2SP di perusahaan.
Kesehatan Lingkungan Kerja
18
KESEHATAN KERJA
19
KESEHATAN KELOMPOK RENTAN
Informasi detail:
statistik dasar Advokasi
Lokasi dan
(khususnya kelompok
Penggalangan
jumlah populasi
rentan)
Dana
terdampak Informasi kebutuhan
kesehatan Penyusunan
Informasi kebutuhan Program.
logistisk
20
KESEHATAN KELOMPOK RENTAN
21
KESEHATAN KELOMPOK RENTAN
22
KESEHATAN KELOMPOK RENTAN
SEBESAR 3,5%
PEREMPUAN
(PASAL 75-77)
PP NO 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN
PERKOSAAN
Layanan aborsi yang diizinkan bukan Untuk dapat dilakukannya aborsi ada
untuk setiap orang, namun utuk 2 kondisi syarat yang harus dipenuhi, yaitu harus
yaitu kedaruratan medis dan kehamilan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
akibat perkosaan. Kehamilan bagi memiliki keterampilan dan kewenangan
korban perkosaan yang mengalami serta didukung oleh keterangan
trauma psikologis dapat dijadikan alasan daripsikolog atau ahli lain yang
medis untuk melakukan aborsi. Aborsi berwenang.
karena edaruratan medis dimaksudkan
untuk menurunkan resiko AKI, AKB,
stunting.
23
KESEHATAN OLAHRAGA
24
KESEHATAN LANJUT USIA
25
26
PELAYANAN KESEHATAN
KESEHATAN LANJUT USIA
Untuk menjamin terpenuhinya pelayanan kesehatan dasar pada usia produktif dan lanjut
usia, terdapat paket pelayanan dasar :
2.Pelayanan 2.Pelayanan
Pelayanan Pengobatan umum Pelayanan Pengobatan umum
Pelayanan gigi dan mulut Pelayanan gigi dan mulut
Pelayanan KIA Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pelayanan KB Pelayanan kesehatan PTM
Pelayanan Kesehatan Jiwa Pelayanan kesehatan PM
Pelayanan kesehatan PTM Pelayanan gawat darurat
Pelayanan kesehatan PM Pelayanan rawat inap
Pelayanan gawat darurat Pelayanan imunisasi
Pelayanan imunisasi Perawatan jangka panjang
Pelayanan Penyandang Disabilitas Pelayanan Tambahan: Penyandang
Disabilitas
MASYARAKAT Pelayanan Tambahan: Home Care
1. Promotif – preventif :
KIE MASYARAKAT
Skrining 1.Promotif – preventif :
KIE
2. UKBM Skrining
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos
UKK) 2.Posyandu Lansia/Posbindu PTM
Posyandu/Posbindu PTM
TEMPAT KERJA
1. Pekerja formal perempuan melalui
Gerakan Pekerja Perempuan Sehat
dan Produktif (GP2SP)
2. K3 Tempat Kerja
3. Penyandang Disabilitas
KAMPUS
1. KIE
2. Skrining
27
INDIKATOR
KINERJA
KEGIATAN
KESEHATAN USIA
PRODUKTIF DAN
LANJUT USIA
28
INDIKATOR KINERJA
Indikator keberhasilan kegiatan kesehatan usia produktif dan lanjut usia,
diukur dengan berbegai indikator baik indikator RPJMN, Renstra, SPM,
maupun rencana aksi lintas sektor.
Berikut adalah berbagai indikator dan target kegiatan kesehatan usia
produktif dan lanjut usia selama 2021 - 2025:
29
INDIKATOR KINERJA
30
INDIKATOR KINERJA
Persentase kabupaten/kota
yang menyelenggarakan Jumlah kabupaten/kota yang
pelayanan kesehatan lanjut melaksanakan kesehatan kerja.
lansia
Seluruh Puskesmas membina Minimal 60% Puskesmas di wilayah
Posyandu Lansia di 50% desa kerjanya melaksanakan kesehatan
di wilayah kerjanya adalah kerja.
seluruh Puskesmas Adanya SK/SE serta
melaksanakan pembinaan pada pedoman/petunjuk teknis yang
Posyandu Lansia sedikitnya di ditetapkan oleh pemerintah daerah
50% desa di wilayah kerjanya yang mendukung pelaksanaan
sehingga Posyandu Lansia program kesehatan di tempat kerja.
buka minimal 4 kali dalam Pembinaan kesehatan kerja di
satutahun pada setiap desa sektor formal adalah kegiatan
tersebut. pembinaan kesahatan kerja
Minimal 50% Puskesmas yang dengan melakukan kegiatan
ada di kabupaten/kota advokasi sosialisasi, koordinasi
menyelenggarakan pelayanan dan pelaksanaan program
kesehatan santun Lansia kesehatan kerja seperti GP2SP,
Kabupaten/kota atau K3 Perkantoran atau K3
mengembangkan Program Fasyankes.
Perawatan Jangka Panjang
(PJP) bagi Lansia, adalah
kabupaten/kota telah mulai
Cara
melaksanakan Program PJP
Perhitungan :
bagi Lansia di minimal 10%
Puskesmas dalam bentuk Jumlah kumulatif kabupaten/kota
kegiatan orientasi Program yang melaksanakan kesehatan
PJP bagi Lansia dan panduan kerja dalam kurun waktu 1 tahun.
praktis bagi caregiver informal.
Cara
Perhitungan:
Jumlah kabupaten/kota yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan lanjut usia (Lansia)
dibagi jumlah seluruh
kabupaten/kota di kali 100%
dalam kurun waktu 1 tahun.
31
INDIKATOR KINERJA
32
INDIKATOR KINERJA
33
INDIKATOR KINERJA
34
TIM PENYUSUN
drg. Kartini Rustandi, M.Kes
Riza Afriani Margaresa, SKM, MPH
Hasnadila Nurbaeta, S.Ak
KONTRIBUTOR
dr. Astuti, M.K.K.K.
dr. Julina, MM
Hana Fajar Septanti, SKM
Akbar Nugroho Sitanggang SKM, M.K.K.K
Fitria Amiria Zahra, S.E
dr. Weni Muniarti, MPH
Tries Yuliastuti, SKM, MKM
35
DIREKTORAT
KESEHATAN USIA
PRODUKTIF DAN LANSIA
TAHUN 2022