PEMBINAAN
KEBUGARAN JASMANI PEKERJA
DESKRIPSI SINGKAT
• Kemajuan IPTEK memberi kemudahan, efisiensi,
kenyamanan untuk melakukan kegiatan sehari-
hari perubahan gaya hidup manusia kurang
untuk bergerak dan kurang beraktivitas fisik
faktor risiko utama PTM
Dengan
Bergerak
Tubuh manusia
menjadi SEHAT
ANAK SEKOLAH
SEMU P
R
BUMIL
A I
O
ORAN R
I
LANSIA
G T
A HAJI
S
PEKERJA
BAGAIMANA CARA MENGUKUR KEBUGARAN JASMANI
SESUAI
KEPERLUAN
KOMPONEN
KEBUGARAN JASMANI : HAJI
1. KESEHATAN • Daya Tahan
Jantung Paru
ANAK
• Daya Tahan Jantung- ASN
• Daya Tahan Jantung
• Kekuatan
• Dayadan daya
Tahan
paru Paru
tahan otot
Jantung Paru
• Kekuatan Dan Daya • Kelenturan • Kekuatan dan daya
• Kekuatan dan
tahan Otot • Keseimbangan
daya tahan otot tahan otot
• Kelenturan • Daya
• ledak otot
Kelenturan • Kelenturan
• Komposisi Tubuh • Keseimbangan • Kelincahan
2. KETRAMPILAN • Daya ledak otot
Keseimbangan
Kecepatan Gerak, • Kecepatan reaksi
Kelincahan, • Daya ledak otot
Keseimbangan, Kecepatan • Koordinasi
Reaksi, Koordinasi Dan
ROCKPORT
Daya Ledak Otot TEST 6 MENIT
STEP TEST
ERGOCYLE TEST
KEKUATAN OTOT
KEMAMPUAN PARU
SINGLE TEST
BATEREI TEST
PELAKSAN
A?
…..............
APA UPAYA
PEMBINAAN
YANG HARUS WAKTU ?
LATIHAN ….............
DILAKUKAN ?
PRINSIP
BBTT
9
Pokok bahasan 1.
• Tujuan Umum:
Meningkatkan status kesehatan dan kebugaran jasmani
pekerja untuk mencapai produktivitas kerja yang optimal.
• Tujuan Khusus:
1. Terlaksananya kegiatan peningkatan aktivitas fisik.
2. Terlaksananya kegiatan latihan fisik terprogram.
3. Terlaksananya pengukuran kebugaran jasmani.
Kesorga 2017 18
BENTUK KEGIATAN
• Aktivitas fisik sehari-hari yang dilakukan di tempat kerja
• Berjalan ke tempat pemberhentian kendaraan umum
• Parkir kendaraan lebih jauh dari pintu masuk
• Turun dari kendaraan tidak langsung di depan pintu masuk
• Posisi tubuh selama bekerja memperhatikan ergonomi
• Berjalan antar ruangan di kantor untuk menemui seseorang
• Memanfaatkan penggunaan tangga semampunya
ALUR PELAKSANAAN
1. Pertemuan konsultasi kegiatan
Prtemuan dinas kesehatan/Puskesmas dengan perusahaan dan
pihak terkait untuk:
• Melakukan sosialisasi kebugaran jasmani pekerja
• Menyusun tim pelaksana
• Menyusun rencana kegiatan dan pelaksanaan
• Membahas kebutuhan fasilitas dan anggaran bila diperlukan
2. Kebijakan
• Pelasksanaan kegiatan yang disahkan dengan menyusun
kebijakan dalam bentuk:
• Surat keputusan pelaksanaan kegiatan internal perusahaan
(tanpa pendampingan)
• Surat keputusan bersama antara pihak dinas
kesehatan/puskesmas dan perusahaan (dengan
pendampingan)
Kesorga 2017 23
ALUR PELAKSANAAN
3. Bentuk kegiatan di tempat kerja
• Pembiasaan aktivitas fisik sehari-hari
• Peregangan berkala
• Program peningkatan kebugaran jasmani
(perorangan/berkelompok)
• Pengukuran Kebugaran Jasmani
4. Pemantauan
5. Evaluasi
Kesorga 2017 24
Pokok Bahasan 2.
SUMBER DAYA
• Sesuai dengan kemampuan perusahaan
• Sumber daya manusia : jajaran manajemen, pengurus
organisasi, tenaga kesehatan (dokter, perawat), instruktur
olahraga, dll
• Sarana dan Prasarana
• Memanfaatkan fasilitas yang ada di tempat kerja
• Bila memungkinkan tempat kerja dapat menyediakan sarana dan
prasarana latihan yang multi fungsi
• Pembiayaan disepakati sesuai dengan kemampuan
perusahaan, mulai dengan kegiatan yang tidak
memerlukan biaya sebagai tahap awal atau pekerja
sepakat untuk membiayai operasional kegiatan sendiri
Kesorga 2017 27
PELAKSANAAN
• Penyusunan program dilakukan bertahap
• Sesuai dengan kebutuhan pekerja dan
kemampuan perusahaan
• Pengembangan dengan kreativitas dari pengelola
(manajemen perusahaan)
• Penjelasan tentang manfaat kegiatan bagi
keuntungan perusahaan dan pekerja
disampaikan ke pihak terkait
Kesorga 2017 28
Pokok Bahasan 3.
PEMANTAUAN
• Pemantauan pelaksanaan pembinaan kebugaran jasmani
bagi pekerja perlu dilakukan untuk memantau :
• pelaksanaan kegiatan
• kendala pelaksanaan
• keluhan yang timbul pada saat melakukan latihan fisik,
dll
EVALUASI
• Evaluasi pelaksanaan pembinaan kebugaran
jasmani bagi pekerja dilakukan sesuai target
kegiatan meliputi aktivitas fisik dan kebugaran
jasmani di tempat kerja perlu dikaitkan dengan
produktivitas kerja agar manfaat latihan fisik
dapat dirasakan oleh pekerja maupun pemberi
kerja.
Kesorga 2017 34
subditkesorga@gmail.com