Anda di halaman 1dari 93

PROGRAM INDONESIA SEHAT

DENGAN PENDEKATAN
KELUARGA
KEMENTERIAN
KESEHATAN R.I. 2
Buku Pedoman
Permenkes RI No. 39/2016 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program
Indonesia Sehat
dengan Pendekatan
Keluarga
• Tujuan :
̶Meningkatkan akses keluarga dan anggotanya
terhadap pelayananan Kesehatan yang
konprehensif (Promotif-Preventif, Kuratif dan
Rehabilitatif)
̶Mendukung Pencapaian SPM di Kab/Kota melalui
peningkatan aksess screening kesehatan
̶Menunggung pelaksanaan JKN
̶Mudukung tercapainya Program Indonesia Sehat
dalam Renstra Kemenkes 2015-2019
Pembiayaan (Juknis
halaman 10)
Sumber pembiayaan:
• APBD
• APBN
 Dana Dekosentrasi
 Fisik (DAK), Non Fisik (BOK)
 Dana kapitasi JKN / Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK)
 Alokasi Dana Desa (ADD)
• Corporate Social Responsibility (CSR)
• Dll.
6
VISI DAN MISI
PRESIDEN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR

TRISAKTI:
Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi;
UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Berkepribadian dlm budaya

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia

PROGRAM PROGRAM
PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA INDONESIA
INDONESIA
SEJAHTERA SEHAT PINTAR
KERJA
RENSTRA
2015-2019

PENERAPAN JAMINAN KESEHATAN


PENGUATAN YANKES
PARADIGMA SEHAT NASIONAL (JKN)

KELUARGA SEHAT T
7
P

K
Jumlah peserta JKN (Oktober
2016)
No Jenis peserta JKN Jumlah
1 PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBN 91,155,187
2 PBI (Penerima Bantuan Iuran) APBD 15,147,556
3 PPU (Pekerja Penerima Upah) PNS 13,179,337
4 PPU (Pekerja Penerima Upah) TNI 1,555,471
5 PPU (Pekerja Penerima Upah) POLRI 1,216,584
6 PPU (Pekerja Penerima Upah) BUMN 1,259,503
7 PPU (Pekerja Penerima Upah) BUMD 155,243
8 PPU (Pekerja Penerima Upah) Swasta 22,974,012
9 PBPU, Pekerja Mandiri 18,545,036
10 Bukan Pekerja 5,047,249
Total 170,235,1788
Jumlah FKTP dalam JKN
No. Jenis fasilitas kesehatan Jumlah
1 Puskesmas 8,262
2 Puskesmas Rawat Inap 1,552
3 Dokter praktek 4,614
4 Dokter gigi praktek 1,162
5 Klinik pratama 3,751
6 Klinik TNI 711
7 Klinik POLRI 568
8 RSD pratama 14
Total 20,634
9
Jumlah FKTL dalam JKM
No. Jenis fasilitas kesehatan rujukan Jumlah
1 RS Tipe A 18
2 RS Tipe B 152
3 RS Tipe C 329
4 RS Tipe D 162
5 RS Swasta 1,006
6 RS TNI/POLRI 143
7 RS Khusus 223
8 Lain-lain 142
Total 2,175
10
Regulation No. 19 year 2016 a
second change to Regulation No.
12 2013 on health coverage
Article 16A, 16 d,
16F, 16 h
Segment Magnitudes Of Entered Into
Participants Dues Force
PBI IDR 23.000,- January 1, 2016

Private and PPU (PPNPN) • The upper limit are IDR March 1, 2016
8.000.000
• Class I The salary more, or
between IDR 8.000.000 to
IDR 4.000.000 ,
• Class II, The salary up to IDR
4.000.000

An additional PPU family • 1% of base salary with an March 1, 2016


upper limit of IDR 8 million

PBPU and BP Non State • Class I: IDR 80.000.- April 1, 2016


organizers • Class II: IDR 51.000.-
• Class III: IDR 25.500.-*
Road Map of Membership Recruitment
Precident Declare No: 111/2013 article 6 :
The membership of health insurance in BPJS Kesehatan
is an obligatory and for all Indonesia society.
January
January
1st, 2015
1st, 2016
156.790.2
87
2019 Universal
133.423.
653
2 1 Januari 2016
Micro company
Coverage

January
2015 0 The latest January 1st, 2015
1. State-owned Enterprises
1st, 2014 2. Big Company
114.339.
825
1 3. Middle Company
4. Small business

2014 6 Start from Jan 1st 2014


1. Subsidized people
2. Military
3. The existing participants of BPJS Kes
4. The existing participants of Jamsostek
5. others
Keseimbangan sehat - sakit
• JKN  terutama untuk menyembuhkan
yang sakit
• Penerapan paradigma sehat 
membuat
yang sehat makin sehat, tidak menjadi
sakit
• Untuk itu dikembangkan aspek sehat

dibuat pendekatan keluarga dengan
tujuan menyehatkan keluarga
• Dibuat indikator keluarga sehat
sebagai
ukuran tingkat kemajuan keluarga sehat di
13

tiap wilayah
UKM dan UKP harus
seimbang
• UKP: dilakukan oleh Puskesmas dan
faskes lainnya (dokter praktek, dll)
• UKM: Puskesmas adalah aktor
utama
dan koordinator semua kegiatan UKM di
wilayahnya.
• Kondisi sekarang belum seimbang 
sebagai contoh dari sisi dana (kapitasi
JKN dibanding BOK)
• Harus diupayakan agar dana juga
seimbang
Rasio BOK/Kapitasi di Kota Cilegon
BOK : JKN
BOK 2014 Kapitasi JKN
Puskesmas (Rp) 2014 (Rp) 2014
(%)
Cilegon 66.000.000,- 921.697.500,- 7,2 %
Cibeber 80.000.000,- 1.101.140.000,- 7,3 %
Citangkil 105.000.000,- 1.175.341.500,- 9,0 %
Ciwandan 80.000.000,- 1.474.161.500,- 5,4 %
Pulomerak 80.000.000,- 1.002.193.500.- 8,0 %
Purwakarta 77.000.000,- 687.733.500,- 11,2 %
Grogol 65.000.000,- 675.799.500,- 9,6 %
Jombang 95.000.000,- 1.009.068.000,- 9,4 %
Jumlah 745.900.000,- 8.046.935.000,- 9,3 %
PENTAHAPAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
2015-2019
KELUARGA
SEHAT SEMUA
PUSKESMAS
34 Prov 352 Kab
5085
PUSKESMAS,
NON - DTPK 9 Prov 203 Kab
2238
PUSKESMAS,
9 Prov 64 Kab 2019
470 2018
PUSKESMAS, PUSKESMAS
9 Prov 64 Kab 2017 150 PUSKESMAS
19 Prov 64 kab
20 Prov 69 kab
1.280 NAKES
140 PUSKESMAS 1.200 NAKES

2016 18 Prov 59 kab


1.120 NAKES
130 PUSKESMAS
2015 17 Prov 54 kab
1.040 NAKES

120PUSKESMAS
DTPK
15 Prov 44 kab
960 Nakes

NUSANTARA
SEHAT
16
AREA PRIORITAS PROGRAM
KESEHATAN
 KESEHATAN IBU:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI)
 KESEHATAN ANAK:
- MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BAYI (AKB)
- MENURUNKAN PREVALENSI BALITA PENDEK
(STUNTING)
 PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR:
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI HIV-AIDS
<0,5
- MENURUNKAN PREVALENSI TUBERKULOSIS
- MENURUNKAN PREVALENSI MALARIA
 PENGENDALIAN PENYAKIT TDK MENULAR
- MENURUNKAN PREVALENSI HIPERTENSI
- MEMPERTAHANKAN PREVALENSI OBESITAS
PADA 15,4
- MENURUNKAN PREVALENSI DIABETES
- MENURUNKAN PREVALENSI KANKER 17
- MENINGKATKAN KESEHATAN JIWA
DUA “SAYAP”
PUSKESMAS
UK PUSKESMAS
UKP
M

• PEMB. BERWAWASAN KES • JAMINAN KESEHATAN


• PEMBERDAYAAN MASY NASIONAL
• PENDEKATAN KELUARGA • PENGUATAN YANKES

18
UPAYA PUSKESMAS MENCAPAI KECAMATAN
SEHAT
Manajem Pembangunan wilayah ber- IMS
en wawasan kesehatan & ITS
Puskesmas UKM
(P-1, P-2, P- Pemberday Des
3) aan a UKBM Kecamatan
Rekam Medik masyarakat /Kelu IKS Sehat
Pemberday raha
SIMPUS aan n
SIKKa keluarga Seh
(Sistem Pelayanan kesehatan at IIS
Informasi perorangan tk pertama
Kesehat (UKP)
an IMS
ITS
: INDIKATOR MASYARAKAT SEHAT
: INDIKATOR TATANAN SEHAT
Keluarga)
UKBM : UPAYA KESEHATAN BERBASIS
MASYARAKAT
IKS : INDEKS KELUARGA SEHAT
IIS : INDIKATOR INDIVIDU SEHAT
19
PENDEKATAN
KELUARGA
CARA KERJA PUSKESMAS YG TDK HANYA
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI
DLM GEDUNG, MELAINKAN JUGA KELUAR GEDUNG
DG MENGUNJUNGI KELUARGA2 DI WILAYAH
KERJANYA (TDK HANYA MENGANDALKAN UKBM YG
ADA)
 PENDEKATAN PELAYANAN YG MENGINTEGRASIKAN
UKP & UKM
 SECARA BERKESINAMBUNGAN
 DG TARGET KELUARGA
 DIDASARI DATA & INFORMASI DARI PROFIL KES
KELUARGA

DG TUJUAN:
1. MENINGKATKAN AKSES KELUARGA THD
PELAYANAN KES YG KOMPREHENSIF
2. MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM KAB/KOTA &
SPM PROVINSI
3. MENDUKUNG PELAKSANAAN JKN
20
4. MENDUKUNG TERCAPAINYA PROGRAM
INDONESIA SEHAT

 PENGEMBANGAN DARI KUNJUNGAN RUMAH &


PERLUASAN DARI UPAYA PERAWATAN KES MASY
(PERKESMAS)
MEKANISME
INTERAKSI PUSKESMAS-
KELUARGA-UKBM

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS, Poskestren,


Upaya Kes Kerja, Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

21
Apa yang baru?
1. Pendekatan keluarga sudah pernah dilakukan
seperti pada program Perkesmas (perawatan
kesehatan masyarakat) dan PHBS tatanan
rumah tangga.
2. Yang baru adalah:
– Cakupannya: total coverage, Puskesmas
harus mempunyai database kesehatan
seluruh keluarga di wilayah kerjanya
– Substansinya: 12 indikator terpilih
mewakili
4 masalah kesehatan prioritas yang akan
ditanggulangi selama 5 tahun ini
22
Kenapa harus pro-aktif ke keluarga?

• Pro-aktif ke keluarga saat ini merupakan


keharusan, alasan rasionalnya sbb.:
• Disampaikan 2 contoh masalah
kesehatan yang dalam Renstra 2015 –
2019 menjadi prioritas
– Masalah status gizi khususnya
stunting (pendek)
– Penyakit Tidak Menular (PTM)
khususnya hipertensi, diabetes
mellitus dan obesitas
23
Stunting (Pendek),
Masalah dan Solusinya
Proporsi Panjang Badan Lahir:
2013*)
100,0

80,0 76,4

60,0

40,0

20,2
20,0
3,3
0,0
<48 cm > 52 cm

48 - 52 cm
*) Berdasarkan 45% sampel balita yang punya catatan
Sumber: Riskesdas 2007, 2010, 2013

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0
0,0

Kecenderungan prevalensi balita pendek


Kep.Riau
DIY

DKI
Kaltim

menurut provinsi, 2007-2013


Babel
Bali
Banten
Sulut
Jabar
Jatim
Sumsel
2007

37.2
36,8

Jateng
Riau
Indone
2010

sia
Jambi
Kalbar
2013

Gorontalo
Sumbar
Bengkulu
Papua

Maluku
Sulsel
Malut
Sulteng

Kalteng
Aceh
Sumut
Sultra
Lampung
Kalsel
Perkembangan bayi menurut
panjang lahir bayi
100 91.7
90
79.2
80
70
60
50
40
30 20.8
20
8.3
10
0
< 50 cm ≥ 50 cm

Suspect Norma
l

Sumber: Studi Kohor Tumbuh Kembang Anak, Balitbangkes, 2013


Difference between stunted and normal children
on various indicators of cognitive development
** **
***
***
*** *** ***
***
*** *** ***
*** *** ***
***
***

** p >.01 and p< .001


*** p >.001
Dinamika perubahan stunting
Perkembangan st. gizi Status gizi usia (7-9) tahun
(0-2) – (4-6) tahun Normal (%) Pendek (%) Jumlah

Normal  normal 89,9 10,1 138

Normal  pendek 40,5 59,5 42

Pendek  normal 84,3 15,7 51

Pendek  pendek 22,9 77,1 70

Jumlah 66,4 33,6 301


Sumber: Aryastami, 2014
Rekomendas
• i harus terus dijaga agar
Balita normal,
tetap normal, tidak menjadi stunting
 pemantauan berkala sangat
diperlukan
• Bayi/balita stunting, harus segera
diintervensi agar kembali normal 
deteksi dini stunting mutlak diperlukan
• Cakupan penimbangan posyandu
cenderung turun  mengandalkan
posyandu saja tidak cukup
• Perlu pendekatan keluarga secara
total
Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan
Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013

60,0

50,0
45,4 44,6

40,0
34,3
29,1
30,0
25,5
21,1
20,0

10,0

0,0
≥ 4 kali 1 – 3 kali Tidak Pernah

2007 2013
Penyakit Tidak Menular,
Besaran Masalah & Solusinya

trihonor2014@gmail.com
Penyebab Kematian Usia Kerja
Usia Penyebab Utama Kematian %
1. Ischaemic heart diseases 9,7
35-44 Tahun
(Laki-laki) 2. Respiratory Tuberculosis 8,2
3. Other heart diseases 7,8
1. Cerebrovascular 10,8
35-44 Tahun
(Perempuan) 2. Other heart diseases 7,0
3. Respiratory Tuberculosis 6,1
1. Cerebrovascular diseases 16,3
45-54 Tahun
(Laki-laki) 2. Ischaemic heart diseases 11,3
3. Diabetes mellitus 8,6
1. Cerebrovascular diseases 18,0
45-54 Tahun
(Perempuan) 2. Diabetes mellitus 9,9
3. Ischaemic heart diseases 7,9
Hasil Laboratorium Penduduk
Hasil Pemeriksaan Laboratorium (%)
Proporsi penderita DM 6,9%
Proporsi Kholesterol tidak normal 35,9%
Proporsi HDL tidak normal 22,9%
Proporsi LDL tidak normal 76,1%
Proporsi Trrgliserida tidak normal 24,9%
Proporsi Kreatinin tidak normal 6,0%

Source: Riskesdas 2013


Prevalensi Penyakit Tidak Menular Utama pada
Usia 15 s/d 64 tahun Berdasarkan Diagnosis
Tenaga Kesehatan
Prevalensi (%)
Penyakit
15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64

Stroke 1.1 1.6 2.9 8.1 15.5


Diabetes
Mellitus * 0.6 1.8 5.0 10.5 13.5
Tumor 2.4 4.2 7.1 8.7 8.8
Penyaki
t 0.3 0.5 1.0 1.9 2.5
Jantung
Hipertensi 0.9 2.5 6.3 11.9 17.2
* Populasi perkotaan (melalui pembuluh darah vena dan 2 jam pembebanan glukosa)
Sumber: RISKESDAS 2007
Beban PTM, penduduk usia >15 tahun
Penyakit (%) (#)
Stroke 1.21 1,2 juta
Hipertensi 25.8 42,1 juta
Obesitas sentral 26.6 44,3 juta
Diabetes Mellitus 6.9 8,9 juta

Note:
• Cakupan hipertensi oleh nakes  36.8%
• Cakupan diabetes mellitus oleh nakes  30.4%
• Sekitar 2/3 penderita tidak tahu bahwa dirinya menderita PTM
Source: Riskesdas 2013
Faktor yang berpengaruh terhadap
Hipertensi dan Diabetes Melitus
Intervensi untuk Penangulangan PTM
1. Meningkatkan kualitas
Puskesmas leyanan primer
dikaitkan dengan JKN
2. Pro-aktif menjangkau
1 JKN 2 sasaran
(UKK, UKBM), yang
3 menderita PTM
diminta jadi peserta
1/3 2/3
3. MJKeNnanggulangi faktor
Agents of Change risiko melalui pemicuan
Faktor Risiko tokoh masyarakat atau
(MASYARAKAT) kader
Rekomendas
i
• Penderita PTM segera diminta menjadi
anggota JKN
• Kembangan deteksi dini dengan
memperbanyak Posbindu PTM, Upaya
Kesehatan Masjid/Gereja, Pemeriksaan
gratis PTM di Mall dan Tempat2
Umum
• Kembangkan pemicuan terhadap Agent of
Change untuk mengendalikan faktor
risiko PTM
Kecenderungan Frekuensi Pemantauan Pertumbuhan
Balita dalam 6 bulan Terakhir: 2007-2013

60,0

50,0
45,4 44,6

40,0
34,3
29,1
30,0
25,5
21,1
20,0

10,0

0,0
≥ 4 kali 1 – 3 kali Tidak Pernah

2007 2013
Indikator Keluarga
A
Sehat
Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Catatan:
1. Dpt ditambahkan Indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat
2. Dpt sekaligus digunakan sebagai indikator PHBS tatanan rumah tangga 41
Karakter indikator yang
•berbeda
Dari 12 indikator keluarga sehat, ada 4
indikator yang sasaran yang berubah:
1. Ibu bersalin di faskes
2. Bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap
3. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6
bulan
4. Pertumbuhan balita dipantau tiap
bulan
• Ke 4 indikator ini akan tetap merupakan
prioritas (walaupun cakupannya sudah
tinggi), karena sasarannya akan terus
berganti, jadi pada tahun berikutnya selalu
dimuali dari 0 (nol)
DEFINISI OPERASIONAL

NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL

Jika keluarga merupakan pasangan usia subur,


Keluarga mengikuti suami atau isteri atau keduanya terdaftar secara
1
program KB resmi sebagai peserta/akseptor KB dan/atau
menggunakan alat kontrasepsi.

Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia


Ibu bersalin di
2 bayi 0-12 bulan), persalinan ibu tersebut dilakukan
fasilitas kesehatan
di rumah sakit atau puskesmas atau klinik.

Jika di keluarga terdapat anak (usia 1-2 tahun),


Bayi mendapat
telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1,
3 imunisasi dasar
DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4 dan
lengkap
Campak.
Jika di keluarga terdapat bayi usia >6-18 bulan,
Bayi diberi ASI
bayi tersebut selama 6 bulan pertama (usia 0-
4 eksklusif selama
6 bulan) hanya diberi air susu ibu (ASI) saja
6 bulan
(ASI eksklusif
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL
Pertumbuhan Jika di keluarga terdapat balita, terhadap balita
5 balita dipantau tersebut bulan yang lalu ditimbang berat badannya
tiap bulan untuk dicatat di Posyandu.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia >15
tahun menderita batuk sudah 2 (dua) minggu
Penderita TB Paru
6 berturut-turut belum sembuh atau didiagnogsis
berobat sesuai
sebagai penderita Tuberkulosis (TB) Paru, penderita
standar
tersebut berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia >15
Penderita
tahun yang berdasar pengukuran adalah penderita
7 hipertensi berobat
tekanan darah tinggi (hipertensi), ia berobat sesuai
teratur
dengan petunjuk dokter/petugas kesehatan.
Penderita
Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang
8 gangguan jiwa
menderita gangguan jiwa berat, penderita tersebut
berat tidak
diobati / tidak ditelantarkan dan / atau dipasung.
ditelantarkan
DEFINISI OPERASIONAL
NO. INDIKATOR UTAMA
Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga
yang sering atau kadang-kadang menghisap rokok
Tidak ada anggota atau produk lain dari tembakau. Termasuk di sini
9
keluarga yang merokok adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau
sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok
atau produk lain dari tembakau.
Keluarga memiliki Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM atau
10 akses / memakai air sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air
bersih terlindung untuk keperluan sehari-hari.
Keluarga memiliki Jika keluarga memiliki atau menggunakan sarana
11 akses / menggunakan untuk membuang air besar (kakus) berupa kloset
jamban sehat atau leher angsa atau plengsengan.
Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu
Sekeluarga sudah
keanggotaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
12 menjadi anggota
(BPJS) Kesehatan dan/atau kartu kepesertaan
JKN/askes
asuransi kesehatan lainnya.
3 HAL YG
1. DIPERLUKAN
INSTRUMEN YG DIGUNAKAN DI TK KELUARGA,
YI:
- PROFIL KES KELUARGA (FAMILY FOLDER)
- PAKET INFORMASI KES KELUARGA
2. FORUM KOMUNIKASI YG
DIKEMBANGKAN UTK KONTAK DG
KELUARGA, YI:
- KUNJUNGAN RUMAH
- FGD MELALUI DASA WISMA/PKK
- KESEMPATAN KONSELING DI UKBM
(MIS: POSYANDU)
- FORUM2 YG SDH ADA DI MASY
(REMBUG DESA, DLL)
3. KETERLIBATAN TENAGA MASY SBG
MITRA, YI:
46
- KADER KESEHATAN
- PENGURUS ORGANISASI
KEMASYARAKATAN SETEMPAT
(MIS: PKK, KARANG TARUNA, DLL)
PROFIL KESEHATAN
KELUARGA
(PROKESGA)

47
Format rekapitulasi Family Folder Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB

Ibu bersalin di faskes

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap


Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yg merokok
Keluarga memiliki/memakai air bersih
Keluarga memiliki/memkai jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Indeks Keluarga Sadar Kesehatan (IKSK)
Cara pengisian format
• Kotak yang berwarna gelap tidak diisi
karena tidak sesuai dengan anggota
keluarga
• Kotak yang kosong diisi sebagai
berikut:
– N: Negatif, bila tak layak isi, misalnya
dalam keluarga tersebut tidak ada
yang menderita tuberculosis, maka
pada kolom TB ditulis NA
– Y: ya, bila sesuai dengan yang
tertulis
– T: tidak, bila tidak sesuai dengan yang
tertulis
Format rekapitulasi Family Folder Keluarga
Indikator Suami Istri Balita by 0-6 bl Keluarga
Keluarga mengikuti KB Y Y 1

Ibu bersalin di faskes Y 1

Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N N


Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan T 0
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan Y 1
Penderita TB Paru berobat sesuai standar N N N
Penderita hipertensi berobat teratur T N 0
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N N
Tidak ada anggota keluarga yg merokok T Y Y Y 0
Keluarga memiliki/memakai air bersih 1
Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 1
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes Y Y Y Y 1
Indeks Keluarga Sadar Kesehatan (IKSK) 6/9
http://keluargasehat.kemkes.go.id/

Aplikasi “Keluarga Sehat” untuk


pendataan keluarga sehat
Tingkat Nasional
IKS Tingkat Nasonal (Breakdown)
IKS Tingkat Provinsi Sulsel
IKS Tingkat Kab. Jeneponto
IKS Tingkat Kec. Turatea
IKS Tingkat Kel. Bonto Matene
Rekapitulasi tingkat Desa
Indikator keluarga sehat Kel 1 Kel 2 Kel 3 dst Desa A
Keluarga mengikuti KB 1 1 N 60.3%
Ibu bersalin di faskes N N N 88.3%
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap N 1 N 61.1%
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 1 1 N 22.7%
Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 1 N N 63.3%
Penderita TB Paru berobat sesuai standar 1 1 N 68.4%
Penderita hipertensi berobat teratur 0 0 1 14.8%
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan N N N 61.8%
Tidak ada anggota keluarga yg merokok 0 0 1 30.3%
Keluarga memiliki/memakai air bersih 1 1 1 71.0%
Keluarga memiliki/memkai jamban sehat 1 1 1 61.1%
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 0 N 1 50.3%
Indeks Keluarga Sadar Kesehatan (IKSK) 6/9 6/8 5/5 42.5%
Pra- Pra-
Kesimpulan Sehat
sehat sehat
Database IKS tingkat Puskesmas
Indikator A B C D E F G H Puskesmas
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eks 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB IKS 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
HT IKS 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%
Jiwa IKS 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
KECAMATAN U – Tujuan: Meningkatkan IKS Tk
Kecamatan jadi 0,700 Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Puskes./
No. Indikator Kec. U
P R S T W F Y K N
1 Keluarga mengikuti program KB 56,3% 62,7% 74,2% 70,6% 80,8% 61,3% 60,9% 45,7% 26,2% 71,3%
2 Persalinan ibu di fasilitas kesehatan 54,9% 98,7% 89,6% 82,7% 46,3% 58,0% 31,1% 25,6% 43,7% 70,4%
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 43,0% 17,8% 23,4% 30,9% 17,3% 44,0% 34,3% 30,3% 39,3% 33,6%
4 Bayi mendapat ASI eksklusif 32,4% 58,2% 52,9% 48,8% 27,3% 34,2% 18,3% 15,1% 25,8% 41,5%
5 Pertumbuhan balita dipantau 45,0% 93,7% 78,9% 84,9% 52,3% 57,7% 62,1% 56,3% 41,4% 69,1%
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 26,1% 64,5% 35,9% 29,5% 21,0% 32,6% 47,7% 21,8% 35,4% 42,9%
7 Penderita hipertensi berobat teratur 23,3% 34,0% 30,5% 23,4% 27,8% 32,4% 21,7% 24,0% 12,8% 29,3%

8 Penderita gangguan jiwa tidak ditelantarkan 47,7% 49,0% 47,3% 43,3% 49,5% 47,3% 48,3% 45,3% 38,5% 47,8%
dan diobati
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 48,7% 51,9% 51,0% 48,5% 27,3% 47,1% 41,7% 45,5% 32,0% 48,0%
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN 85,5% 91,0% 89,4% 85,0% 47,9% 82,6% 73,2% 79,8% 56,2% 84,2%
11 Keluarga mempunyai sarana air bersih 69,9% 81,9% 60,3% 48,0% 58,9% 61,3% 52,4% 63,1% 29,6% 63,8%
12 Keluarga menggunakan jamban sehat 49,2% 75,3% 48,5% 58,6% 50,0% 91,6% 67,8% 66,8% 68,3% 57,7%
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,539 0,761 0,573 0,531 0,385 0,665 0,511 0,540 0,322 0,583

IKS Tk Kecamatan = 0,583  Kecamatan Dg


Keluarga
Masalah KesPra Sehat
(PHBS): Rumusan Intervensi (misal):
1. Banyak (70,7%) penderita Hipertensi 1. Kampanye tk. kecamatan ttg Hipertensi,
tidak berobat secara teratur imunisasi dasar lengkap, ASI eksklusif, dan
2. Banyak (66,4%) bayi yang belum men- TB Paru
dapat imunisasi dasar lengkap 2. Pengembangan Desa, khususnya di Desa W
3. Terdapat 2 desa yg IKS-nya sangat ren- & Desa N utk mengorganisasi upaya masy
dah (Desa W & Desa N) (UKBM) guna mengatasi masalah kes
60
PAKET INFORMASI KESEHATAN
KELUARGA
(PINKESGA)

DLL

61
Pelatihan tekpro dan bika (bina keluarga)
Kesi Kesa Gizi Tub HT Jiwa Air Jamban Promkes

Pelatihan tekpro (teknis program) Pelatihan bika (bina keluarga)


Jenis Pelatihan
1. Pelatihan tekpro (teknis program): ahli
program  sabuk putih sampai hitam
untuk satu program  untuk para
pengelola program
2. Pelatihan bika (bina keluarga): ahli
membina keluarga  sabuk putih untuk
semua jenis program  untuk pengelola
bina keluarga (perawat, bidan, kemas)
3. Pelatihan manajemen Puskesmas (semua
fungsi: Bangwaskes, Pemberdayaan
Masyarakat, Pemberdayaan Keluarga, UKM
dan UKP)
Saatnya untuk
diterapkan
Pendekatan keluarga ini sangat
tepat untuk dilaksanakan
sekarang ini, karena:
• Dukungan SPM baru menurut UU
23/2014
• Teknologi komputer yang sangat
memudahkan pendataan dan
analisisnya
• Ketersediaan SDM yang lebih
baik
• Dana operasional cukup (tersedia 64

BOK dan BOP)


• Komitmen yang tinggi
IKS menjamin peningkatan
kualitas bangsa
• Pendekatan keluarga sehat dengan
mengembangkan IKS (Indikator Keluarga Sehat)
apakah menjamin terjadinya peningkatan
derajat kesehatan yang pada gilirannya
meningkatkan kualitas bangsa?
• Dengan menggunakan data Riskesdas 2013,
terdapat korelasi yang kuat antara IPM (Indeks
Pembangunan Manusia), IPKM (Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat) dan
IKS (Indeks Kesehatan Keluarga)
65
Hubungan IPM - IPKM
IPM (Index Pembangunan Manusia)
Ekonomi
Pendidikan
Kesehatan Umur Harapan
Hidup (UHH)

Diurai lebih lanjut dengan


IPKM (30 indikator kesehatan)
Ternyata juga ada korelasi kuat antara
IPKM dan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM)

r = 0.68
R2 = 0.47

 JIKA IPKM NAIK, MAKA IPM NAIK  IKS NAIK, MAKA


IPM NAIK 67
67
Dengan menggunakan data Riskesdas 2013,
terbukti
ada korelasi yang kuat antara IKS (Indeks
Keluarga Sehat) dan IPKM (Indeks
Pembangunan Kesehatan Masyarakat)

r = 0.8
R2 = 0.64

 JIKA IKS NAIK, MAKA IPKM


NAIK 68
IKS akan menyehatkan
• JKN
IKS akan memperkuat UKM sehingga
kasus berat bisa dikurangi
• Proporsi sectio caesaria akan
berkurang
• Intervensi pada PTM dengan
mengendalikan faktor risikonya  akan
mengurangi penyakit jantung, stroke,
dll
• Intervensi pada ATM (AIDS, Tuberkulosis
dan Malaria)  akan mengurangi kejadian
penyakit infeksi 69
Sebaran kasus & biaya per jenis penyakit: RANAP
Jumlah kasus Biaya klaim (Rp Milyar)
IKS sebagai media advokasi
Dengan IKS dapat dibuat:
• Ranking provinsi setiap tahun
• Ranking kab/kota setiap tahun  untuk
meningkatkan APBD Kesehatan
• Rangking Puskesmas setiap tahun 
untuk meningkatkan efektivitas
pemanfaatan dana BOK, BOP, Kaitasi
JKN
• Rangking desa/kelurahan setiap
tahun
 untuk memanfaatkan dana desa bagi
kesehatan 71
Pemantauan
(P3)
 Pemantauan/monitoring oleh
DILAKUKAN SELAMA KEGIATAN
Puskesmas:
BERJALAN
• Pemantuan dapat dilakukan
melalui loka- karya mini (LOKMIN)
Puskesmas
• Pemantauan untuk melihat
kesesuaian kegiatan antara POA
dan pelaksanaannya.
• Pada tengah tahun dapat
dilakukan review seberapa jauh
peningkatan keluarga sehat telah
terjadi
 Pemantauan/monitoring oleh 72
Dinkes Kab/ Kota dst:
Pelaksanaan pelaporan
Puskesmas, terinte- grasi dg
sistem pelaporan yg ada (SP2TP)
Dari INDONESIA SEHAT

Keluarga PANGKALAN DATA


DI KEMENKES IKS TK.
IMS, ITS, IIS
TK. NASIO-

Sehat N ASIO N AL NAL

Menjadi Pelaporan

Indonesia Dinkes Provinsi

Sehat PROVINSI SEHAT

PANGKALAN DATA IKS TK. IMS, ITS, IIS


DI DINKES PROVINSI PROVINSI TK. PROV.

Pelaporan
Dinkes Kab/Kota

K
A
PANGKALAN DATA
B IMS, ITS, IIS
DI DINKES KAB/KOTA IKS TK. TK. KAB/
/
KAB/KO TA
K KOTA
O
Pelaporan T
A
Puskesmas
IMS, ITS, IMS, ITS, IIS
S IIS TK. TK. KEC.
E DESA/ KEL
H
INDEKS
PROFIL
PANGKALAN DATA A
KELUARGA IKS TK. IKS TK.
KESEHATAN
DI PUSKESMAS T
SEHAT (IKS) DESA/KEL KECAMATAN
KELUARGA

DESA/KEL. SEHAT KEC. SEHAT 73


74
PERAN
SECARA UMUM DINKES
AGAR PERMENKES NO. 75 TH 2014 TTG
PUSKESMAS DILAKSA-
NAKAN DG SUNGGUH2
SECARA KHUSUS:
 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
- SDM: TENAGA PEMBINA KELUARGA, TENAGA PEMBINA
DESA/UKBM,
TENAGA PERENCANAAN, DLL
(TERMASUK PELATIHANNYA)
- SUMBER DAYA LAIN: PROFIL KESGA, PAKET INFORMASI
KESGA, PER- ALATAN, DANA, DLL
 KOORDINASI & BIMBINGAN: RAPAT KOORDINASI,
SUPERVISI, KONSUL-
TASI, DLL
 PEMANTAUAN & PENGENDALIAN: SISTEM PENCATATAN &
PELAPORAN, PENGHITUNGAN INDEKS KELUARGA SEHAT 75
(IKS) UTK KOMPETISI SEHAT (BENCHMARKING)
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP
SEHAT
BAPPENAS & Kemkeu : Perencanaan , Penganggaran, Monev

Kemenperin: Kemenkes:
PKK, Pramuka: KemendikbudK
Fortifikasi, GGL Pola Gizi Seimbang 1000 HPK
Karang Kitri antin Sehat

BPOM: Jajanan Kementan: KemenUKM:


Anak Sekolah Buah & sayur murah Minum Jamu Meningkatnya
KKP: KONSUMSI BUAH
Kemenkes: Gemarikan
1000 HPK Pendekatan Keluarga & SAYUR

Kemenparekraf:
Menpan: Pemda: Kemenpora: Pariwisata Meningkatnya
Edaran ttg Taman untuk Gedung & Olahraga AKTIFITAS FISIK
Olahraga di aktifitas fisik Fasilitas
Pemda & Kem Pora
Hidup
Kantor/Institusi Car Free Day Olahraga
Kejuaraan OR Sehat
Mendikbud & Kemenhub: Menurunnya
Menag: Kemendes: Olahraga & Aktifitas MEROKOK
Jalur sepeda
UKS, Lapangan desa fisik Masy, Poco-Poco Prevalensi
Pedestrian
Kurikulum Penyakit
Pemda: YANKESDAS menurun
Kawasan Kemenhub: 50%
Tanpa Rokok Keamanan Kemenkes: Kemenkes: Surveilans
Kemenkeu: Transportasi Screening penyakit
LINGKUNGAN
Cukai Rokok Kanker, Hiperte Kemkominfo: SEHAT
BPJS: nsi,
Kemendag: Iklan
Pencegahan PHBS
Peredaran layanan
Sekunder
min. beralkohol masyakat Motto :
“Sehat,Bugar,Produktif
76

MENKO PMK, MENKO PEREKONOMIAN: Pengendalian Pelaksanaan
PENGUATAN KESEHATAN
MASYARAKAT PENGUATA
• RPJPN
N
EXTERNAL
• RPJMN- • LINTAS SEKTORAL,
GERMAS T1
RPJMD MENINGKATNYA
BIDKES • SDG’S STATUS KESEHATAN
MASYARAKAT

• SISTEM • AKI
KESEHATAN • AKB
NASIONAL INDONESIA SEHAT • BBLR
(SKN • PHBS
PENGUATA
• ARAHA N
N INTERNAL
• Program Kesmas yang Berjenjang mulai level
PRESID Pusat, Provinsi, Kab/Kota, Kec
EN terintegrasi dengan
amatan,Desa/Kel
Lintas Program
• PENDEKATAN Optimalkan pemanfaatan
• PETA dana yang ada di daerah:
KELUARGA
STRATE APBN, APBD, DAK, Dana Pajak
GIS Rokok., kapitasi dan sumber
lainnya

• PRIORIT
AS
NASION
AL

• ISU
BARU
SPM bidang Kesehatan
• Permenkes nomer 43 tahun 2016 tentang
SPM bidang Kesehatan
• Punya kekuatan hukum yang mengikat, ada
sanksi/hukuman untuk Pemda yang tidak
melaksanakan SPM
• Cakupan sangat luas:
– Meliputi seluruh kelompok umur dari janin
sampai lansia
– Meliputi penyakit tidak menular dan penyakit
menular yang besar prevalensinya
URUSANPEMERIN
TA H A N
KLASIFIKASI URUSAN PEM
E R I N TA H A N
URUSAN
ABSOLUT KONKUREN PEMERINTAHAN UMUM

1. PEMBINAAN WAWASAN
KEBANGSAAN;
1. POLITIK LUAR WAJI PILIHAN (8) 2. PEMBINAAN PERSATUAN
KESATUAN;
NEGERI B 3. PEMBINAAN KERUKUNAN
2. PERTAHANAN ANTAR SARA
4. PKS;
3. KEAMANAN 5. KOORDINSASI TUGAS
4. YUSTISI NON ANTARISNTANSI YG ADA DI
PELAYANA DAERAH;
5. AGAMA PELAYANA 6. PENGEMBANGAN
6. MONETER & N DASAR DEMOKRASI;
(6) N DASAR 7. PELAKSANAAN URUSAN
FISKAL (18) PEMERINTAHAN YG BUKAN
NASIONAL MRP KEWENANGAN DAERAH/
TDK DILAKSANAKAN INSTANSI
VERTIKAL

FORKOPIMDA
SPM NSPK
APBN
79
URUSAN PEMERIN
TA H A N
PEMBAGIAN URUSAN PEMERIN
TA H A N KONKUREN
Dibagi berdasarkan prinsip
WAJIB Eksternalitas, Akuntabilitas dan PILIHAN
Efisiensi dan Kriteria tertentu

PELAYANA NON PELAYANAYAN


N DASAR 1. Kelautan &
DASAR Perikanan
1. Pendidikan 2. Pariwisata
2. Kesehatan Tenaga Kerja, 3. Pertanian
3. PU & Penataan Pemberdayaan Perempuan & 4. Kehutanan
Pelindungan Anak, Pangan, 5. ESDM
Ruang Pertanahan, LH, Adminduk &
4. Perumahan Rakyat 6. Perdagang
Capil, PMD, pengendalian
& Kawasan pddk &KB, perhubungan,
an
Permukiman Kominfo, Koperasi, Usaha 7. Perindustri
5. Tramtibum & Kecil & Menengah, an
Penanaman Modal, 8. Transmigra
Linmas
Kepemudaan & Olahraga, si
6. Sosial
Statistik, Persandian,
Kebudayaan, Perpustakaan
dan Kearsipan
SPM
80
KEWENANGAN PUSAT DAN DAERAH
PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH

1. Menetapkan NSPK, paling lama 2 1. Dalam jangka waktu 2 (dua)


(dua) tahun terhitung sejak tahun, Pusat belum menetapkan
peraturan pemerintah mengenai NSPK, Pemda melaksanakan
pelaksanaan urusan konkuren urusan Pemerintahan yang
diundangkan serta melaksanakan menjadi kewenangan Daerah;
pembinaan dan pengawasan;

2. Membatalkan kebijakan daerah 2. Menetapkan kebijakan daerah


yang tidak berpedoman pada untuk menyelenggarakan Urusan
NSPK; Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah berpedoman
pada NSPK;

3. Menetapkan SPM 3. Memprioritaskan pelaksanaan


Urusan Pemerintahan Wajib yg
berkaitan dengan Pelayanan
Dasar berpedoman pada SPM
81
URUSAN KESEHATAN

 Urusan kesehatan merupakan urusan pemerintahan wajib


yang berkaitan dengan pelayanan dasar, yang wajib
diselenggarakan oleh semua daerah;
 Pelaksanaan pelayanan dasar urusan kesehatan
berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal (SPM);
 Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan;
 Pemerintah daerah harus mengalokasikan anggaran
urusan kesehatan minimal 10% dari total belanja APBD di
luar gaji (amanat Pasal 171 ayat (2) UU No. 36 Tahun
2009 Ttg Kesehatan dan Permendagri No. 37 Tahun 2014
Ttg Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015);
 Pendanaan urusan kesehatan dapat bersumber dari
APBN dan APBD.
82
KEWAJIBAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Salah satu Kewajiban Kepala Daerah dan Wakil


Kepala Daerah :
(pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014)
“Melaksanakan Program Strategis
Nasional”
Yang dimaksud dengan “Program Strategis Nasional” adalah
program yang ditetapkan presiden sebagai program yang memiliki sifat
strategis secara nasional dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan
pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan dan keamanan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan msyarakat

NAWA CITA PRESIDEN JOKO WIDODO


Poin nomor 5 (lima) :
“…..akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia
melalui.....layanan kesehatan masyarakat......”
83
SANKSI KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH
 Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerah tidak
melaksanakan
yg Program Strategis Nasional dikenai
administratif berupa teguran tertulis Menteri sanksi
oleh
Gubernur dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai
Wakil Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupatiuntuk
atau
Walikota dan/atau Walikota
 Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali
berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah
dan/atau Wakil Kepala Daerah diberhentikan sementara selama 3
(tiga) bulan
 Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah
telah
selesai menjalani
melaksanakan pemberhentian sementara,
program nasional, tetap tidak bersangkuta
strategis sebagai Daerah
yang n Wakil
diberhentikan Kepala dan/atau Kepala
(Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014) 84

Daerah
SPM Kesehatan meliputi:
1. Setiap bumil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar;
2. Setiap bulin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar;
3. Setiap bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar;
4. Setiap balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar;
5. Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar;
6. Setiap warga negara Indonesia usia 15 - 59 tahun mendapatkan
skrining kesehatan sesuai standar;
7. Setiap warga negara Indonesia usia >60 tahun mendapatkan
skrining
kesehatan sesuai standar;
8. Setiap penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai
standar;
9. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan yankes sesuai
standar;
10. Setiap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mendapatkan yankes
sesuai standar;
11. Setiap orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB sesuai
standar;
12. Setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga
pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar.
Indikator Keluarga
A
Sehat
Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan
B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar
7 Penderita hipertensi berobat teratur
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
C Perilaku dan kesehatan lingkungan:
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
11 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
Catatan:
1. Dpt ditambahkan Indikator Lokal sesuai kebutuhan setempat
2. Dpt sekaligus digunakan sebagai indikator PHBS tatanan rumah tangga 86
Indikator Keluarga Sehat & SPM
Kesehatan
No Indikator Keluarga Sehat SPM
1 Keluarga mengikuti KB
2 Ibu bersalin di faskes 2
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 4
4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 3
5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 4
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 11
7 Penderita hipertensi berobat teratur 8
8 Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 10
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10 Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih *
11 Keluarga mempunyai akses/menggunakan jamban sehat *
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes **

*) Masuk sebagai SPM bidang Perumahan Rakyat & Kawasan Permukiman


**) Program nasional yang pasti disukseskan oleh pemerintah daerah 87
SPM merombak Roadmap PISDPK
• Permenkes nomer 43 tahun 2016 tentang
SPM bidang Kesehatan  SPM akan
dilaksanakan mulai 2017  semua kab/kota
melaksanakan PIS-DPK
• Roadmap PIS-DPK berubah total, tahun 2017
sudah jalan di semua kab/kota, tinggal
menghitung waktu kapan bisa total coverage
• Perencanaan 2017 disesuaikan, atau dibuat
fleksibel sehingga semua kab/kota bisa
meneapkan PIS-DPK
SPM merombak Roadmap PISDPK
• Dapatkah dirancang serempak?
• Tahun ini disediakan anggaran untuk
pendataan keluarga sehat di
seluruh puskesmas
• Disediakan paket intervensi sesuai masalah
setempat (dari dana BOK, dana Desa,
dana Kapitasi, dll)
• Percepatan  diperlukan sistem kontrak
karena:
– Sebagian besar Puskesmas “over-load”
– Banyak nakes yang belum bekerja
Road-map “total coverage” seluruh kab/kota,
seluruh Puskesmas
Satuan 2017 2018 2019
Manaj & Pembiyaan 30% 60% 100%
Regulasi Peraturan
SDM Kesehatan:
• Kontrak Orang/Lembaga 30% 60% 100%
• Pelatihan Orang
Sarana & Prasarana:
• Peralatan IT Laptop, gadget, 30% 60% 100%
printer
• Peralatan kes Tensimeter, dll
Upaya Kesehatan:
• Pendataan Paket 30% 60% 100%
• Intervensi Paket
Litbangkes
IKS Tingkat Nasional per 7 Desember 2016

15.983

7.381

113.915

5.756
Perkembangan pendataan IKS
Sept-Okt Nop 2016 7 Des 2016
2016
Lampung - - 5.756
DKI Jakarta 532 547 613
Jateng 7.978 49.529 113.915
Banten - 2.113 7.381
Sulsel 2.602 7.324 15.983
TERIMA KASIH

Trihono
Health Policy Unit (HPU) Kemkes
Gedung Adhyatma Lantai 2 Ruang 216
Jl HR Rasuna Said Jakata

HP: 08119904414
Emial: trihonor2014@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai