Anda di halaman 1dari 41

PEMBINAAN

KEBUGARAN JASMANI

Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga
2018
2

Tubuh manusia terdiri dari


Jaringan otot dan rangka
Dengan
Bergerak
Tubuh manusia
menjadi SEHAT

SEHAT
JASMANI
BUGAR PRODUKTIF
ROHANI
JIWA
KONSEP SEHAT BUGAR PRODUKTIF
(Undang-Undang
No.36 Th.2009
tentang Kesehatan,
Pasal 80 & 81)
Upaya Kesehatan INAKTIF SEHAT BUGAR PRODUKTIF
Olahraga adalah
upaya kesehatan yang
memanfaatkan AKTIVITAS FISIK
aktivitas fisik, latihan • Membiasakan
LATIHAN FISIK DAN ATAU
• Meningkatkan
fisik, dan/atau • Membudayakan OLAH RAGA
• Terstruktur, terencana
olahraga sesuai kaidah berkesimambungan
HIDUP AKTIF & PHBS
• Membudayakan aktivitas fisik
kesehatan untuk sehari-hari
meningkatkan derajat • Melakukan latihan fisik
• Bekerja sesuai kaidah
kesehatan dan kesehatan kerja
kebugaran jasmani
BAIK, BENAR, TERUKUR, TERATUR
masyarakat
(BBTT)

KESJAOR 3
PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI

Terjemahan istilah Physical fitness :


kebugaran jasmani
kesegaran jasmani
kesanggupan jasmani
kesamaptaan jasmani

4
SADOSO
kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa
mengalami rasa lelah yang berarti, serta masih mempunyai sisa tenaga untuk menikmati
waktu senggangnya untuk keperluan mendadak

WIDANINGGAR
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa
menimbulkan kelelahan yang berarti

ADI SAPUTRA
kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti, sehingga tubuh masih memiliki simpanan tenaga untuk mengatasi
beban kerja tambahan

5
SASARAN

ANAK
SEMU P
R
SEKOLAH
BUMIL
A I
O

ORAN R
I
LANSIA

G T
A HAJI
S
PEKERJA
MANFAAT KEBUGARAN JASMANI

ASPEK FISIK ASPEK PSIKOLOGIS


Memperlancar Aliran Darah Meningkatkan percaya diri
Memperkuat Otot Jantung Membangun rasa sportivitas
Meningkatkan kapasitas jantung Mempupuk tanggungjawab
Memperbaiki flesibilitas otot dan sendi Membantu mengendalikan stres
Meningkatkan kemampuan
Memperbaiki postur tubuh
beradaptasi, mengkontrol
Menurunkan resiko tekanan darah kecemasan
tinggi, kolesterol, kegemukan,
diabetes type 2, osteoporosis
Menurunkan resiko penyakit menular
8

PRINSIP PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI

4-6 bulan
SEHAT
PENGUKURAN PENGUKURAN
PEMBINAAN BUGAR
AWAL II
PRODUKTIF

DATA AWAL DATA II


OUTPUT

Hasil
RTL: RTL:
• Rencana latihan • Latihan terukur • HASIL PENGUKURAN
terukur • Pengobatan • Rencana latihan
• Rencana pengobatan • Rencana pengobatan
BAGAIMANA CARA MENGUKUR KEBUGARAN JASMANI

SESUAI
KOMPONEN KEPERLUAN
KEBUGARAN JASMANI :
HAJI
1. KESEHATAN • Daya Tahan Jantung
• Daya Tahan Jantung- Paru ASN
paru • • Daya
Kekuatan Tahan
dan dayaJantung
• Kekuatan Dan Daya Paru
tahan otot
• • Kekuatan dan daya
Kelenturan
tahan Otot
• tahan otot
Keseimbangan
• Kelenturan • Kelenturan
• Daya ledak otot
• Komposisi Tubuh • Keseimbangan
2. KETRAMPILAN • Daya ledak otot
Kecepatan Gerak,
Kelincahan,
Keseimbangan, Kecepatan  ROCKPORT
Reaksi, Koordinasi Dan  TEST 6 MENIT
Daya Ledak Otot  STEP TEST
 ERGOCYLE TEST
 KEKUATAN OTOT
 KEMAMPUAN PARU
8

PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI TERINTEGRASI


4-6 bulan  Pengendalian
Pengukuran risiko PTM
Pemeriksaan awal Pembinaan  Peningkatan
kebugaran II
kebugaran
• Daya tahan jantung paru (tes • Daya tahan jantung paru (tes
jalan Rockport) jalan Rockport)
• IMT • IMT
•Pembinaan pimpinan
• Deteksi dini PTM (tekanan Konsultasi • Deteksi dini PTM (tekanan Konsul
& rencana •Kemandirian Jemaah haji
darah, kolesterol, dan gula •Kemandirian ASN darah, kolesterol, dan gula tasi
pembinaan
darah) •Pemantauan darah)
• Deteksi dini lainnya (IVA, Jiwa, •Deteksi dini lainnya (IVA,
dll) Jiwa, dll)

Data
OUTPUT

Jemaah RTL: Hasil


• Latihan terukur Data pengukuran kebjas
Haji/ASN • Rencana latihan
• Pengobatan
terukur Jemaah haji/ASN II untuk
• Rencana mengetahui perbandingan
pengobatan hasil latihan
PELAKSAN
A?
…..............
APA UPAYA
PEMBINAAN WAKTU ?
YANG HARUS LATIHAN ….............
DILAKUKAN ?

PRINSIP
BBTT
9

UPAYA PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI


1. Frekuensi latihan fisik Anda dapat 4-5 x
seminggu
2. Intensitas latihan fisik Anda dengan denyut nadi LATIHAN FISIK/
BAIK
130-150/ menit OLAHRAGA
3. Lama Anda latihan fisik 40-60 menit
4. Tipe/jenis latihan fisik Anda dapat berupa
AEROBIK TIPE I
Aerobik tipe 1, 2 atau 3 Jalan santai, Jalan cepat,
1. Frekuensi latihan fisik sebaiknya 3 x seminggu Jogging, Bersepeda dan lain-
2. Intensitas latihan fisik Anda dengan denyut nadi lain
120-130/ menit AEROBIK TIPE 2
CUKUP 3. Lama Anda latihan fisik 30-40 menit Senam, Renang, Step Dance,
4. Tipe/jenis latihan fisik Anda Aerobik tipe 1 dan
Diskorobik dan lain- lain
2
AEROBIK TIPE 3
1. Frekuensi latihan Anda cukup 2 x seminggu Olahraga permainan seperti
2. Intensitas latihan fisik Anda dengan denyut sepakbola, tenis lapangan,
nadi 100-120/ menit
KURANG 3. Lamanya Anda latihan fisik cukup 20 -30
tenis meja, bulu tangkis,
menit, di luar waktu pemanasan dan bola basket, bola voli, dan
pendinginan lain-lain
4. Tipe/jenis latihan fisik Anda hanya dengan
aerobik tipe 1 saja
S N
A
IJ /
HA
A N
A R
B UG
KE
PERMENKES NO 15 TAHUN 2016 TENTANG ISTITO’AH KESEHATAN JAMAAH HAJI.

Pasal 10
(1) Dijelaskan jamaah haji yang ditetapkan memenuhi syarat Istito’ah kesehatan
haji merupakan jamaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses
ibadah haji tanpa bantuan obat, alat, dan/atau orang lain dengan tingkat
kebugaran jasmani setidaknya dengan kategori “cukup”
(2) Penentuan tingkat kebugaran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan
melalui pemeriksaan kebugaran yang disesuaikan dengan karakteristik
individu jamaah haji.

7
2 01
ga 14
sor
e
Untuk mencapai kondisi istito’ah kesehatan diperlukan upaya yang komprehensif dan
terukur melalui pemeriksaan dan pembinaan kesehatan jamaah haji. Dengan
melibatkan berbagai pihak termasuk peran serta masyarakat.
Pengukuran tingkat kebugaran jasmani CJH merupakan salah satu pembinaan
kesehatan dalam rangkat istito’ah kesehatan jamaah haji yang akan dilakukan. hal
ini sesuai dengan apa yang tercantum pada pasal 17 Permenkes nomor 15/2016….
(3) disebutkan “jenis dan metode pembinaan kesehatan…meliputi kegiatan penyuluhan,
konseling, latihan kebugaran, pemanfaatan posbindu, pemanfaatan media massa,
penyebarluasan informasi, kunjungan rumah dan manasik kesehatan”

7
2 01
ga 15
sor
e
SE KEMENKES NO HK.02.02/IV.163/2018, PENGUKURAN JASMANI CJH
MELIPUTI :
2 . D I T H N 2 0 1 8 PE R SI A PA N
1 . CJH 2 01 8M /1 4 39 H
PENGUKUR AN KEBUGARAN
DILAKAKUKAN MIN 2 KALI
CJH 2 01 9/1 44 0 H
SE KEMENKES NO HK.02.02/IV.163/2018
JUMLAH CJH PROVINSI KEPRI 2018
NO KAB/KOTA PEREMPUAN LAKI-LAKI JLH
1 BATAM 373 293 666
2 TPI 139 94 233
3 KARIMUN 112 88 200
4 BINTAN 53 42 69
5 LINGGA 25 25 50
6 NATUNA 41 28 95
7 ANAMBAS 17 21 38
TOTAL 760 519 1351
7

PENGUKURAN
KEBUGARAN JASMANI
JEMAAH HAJI
KONDISI JEMAAH HAJI
INDONESIA
• + 60 % USIA DIATAS 50 TAHUN KONDISI YANG DIHARAPKAN
• > 50 % RESIKO TINGGI
• BANYAK YANG BELUM UPAYA PROMOSI, PREVENSI • JEMAAH YANG MANDIRI
PERNAH KE TANAH SUCI TERUKUR, DAPAT • JEMAAH YANG TIDAK
• CUACA DI TANAH SUCI MEREPOTKAN ORANG LAIN.
DILAKSANAKAN SECARA
BERBEDA DENGAN DI • HAJI YANG MABRUR DAN
INDONESIA MASIF, LUAS SERTA
TERINTEGRASI KEMBALI DENGAN SELAMAT
• SUASANA DAN RUTINITAS DI
TANAH SUCI BERBEDA
DENGAN DI INDONESIA
(MAKAN, IBADAH,
BAHASADLL) 1. Tes Rockport (Berdasarkan
Juknis Istithaah Kesehatan)
2. Tes Jalan 6 Menit  STEP TEST
 ERGOCYLE TEST
(Berdasarkan Juknis  KEKUATAN OTOT
Istithaah Kesehatan)  KEMAMPUAN PARU
Pengukuran kebugaran jasmani daya tahan jantung-paru dengan
metode Rockport yang dilakukan di lapangan menjadi pilihan
utama karena:
Sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan di tanah suci
Mudah dilakukan
Murah tanpa alat
Dapat dilakukan berkelompok
Dapat dilakukan di mana saja, tidak perlu tempat khusus
TES DAYA TAHAN JANTUNG PARU-PARU
TES JALAN/ LARI 1600 METER (ROCKPORT)

GERAKAN JALAN ATAU LARI


(HARUS KONSTAN)
BUKAN KOMPETISI ATAU
ADU BALAP
LAKUKAN SEMAMPUNYA
SAJA
NILAI PERORANGAN BUKAN
PEREGU ATAU KELOMPOK
TES DAYA TAHAN JANTUNG PARU-PARU
TES JALAN 6 MENIT

Gerakan jalan harus


konstan
Panjang lapangan 30 M
(keliling 60 M)
Tidak ditentukan waktu
tempuh
PERSIAPAN

Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pengukuran kebugaran jasmani:


1. Peserta tidur cukup sebelum pengukuran, minimal 6 jam
2. Makan dilakukan 2 jam sebelum pengukuran
3. Tidak melakukan aktivitas berat min 24 jam sebelum pengukuran
4. Tidak merokok menjelang dan saat pengukuran
5. Pengukuran sebaiknya dilakukan pada pagi hari
6. Peserta memakai pakaian olahraga lengkap
7. Peserta dalam keadaan sehat.
PELAKSANAAN

- Petugas kesehatan melakukan screening kesehatan peserta


dengan cara sederhana menggunakan kuesioner pra partisipasi
yang disebut “PAR-Q”
- Kuesioner PAR-Q berisi 7 pertanyaan untuk mengidentifikasi
kondisi atau faktor risiko kesehatan sebelum memulai latihan.
CATATAN

Bila terdapat satu atau lebih jawaban “ya”, maka peserta harus konsultasi ke dokter utk
dilakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut utk memastikan kesiapan tubuh mengikuti
pengukuran jasmani.
Bagi peserta yang menjawab “tidak” dalam semua pertanyaan Par-q, maka dinyatakan
layak utk mengikuti tes kebugaran jasmani.
Kesimpulan dalam bentuk rekomendasi :
- Dapat mengikuti tes pengukuran kebugaran jasmani
- Konsultasi ke dokter
- Tdk dpt mengikuti tes pengukuran kebugaran jasmani
Sebelum latihan fisik, perlu dilakukan pengukuran tekanan darah dan denyut nadi
istirahat.
Bila tekanan darah di atas 180/100 mm Hg pada saat istirahat, sebaiknya latihan di
tunda dulu.
Denyut nadi istirahat di atas 100 kali/menit, sebaiknya istitahat dulu sampai nadi
istirahat di bawah 100 kali/menit utk dpt melakukan latihan fisik.
Saat selesai latihan fisik, dilakukan pemantauan yang mencakup keluhan saat dan
atau selesai latihan dan denyut nadi.
MENGAPA?????
Utk menilai intensitas aktifitas fisik (mengetahui zona maksimal yaitu zona yang
aman utk jantung saat melakukan latihan)
Caranya dengan menghitung denyut nadi maksimal yaitu 220-usia.
Kategori :
- Intensitas ringan : < 64% dari denyut nadi maksimal
- Intensitas sedang : 64-76% dari denyut nadi maksimal
- Intensitas berat : > 76% dari denyut nadi maksimal
CONTOH
Ani, usia 45 tahun.
Zona max nadi???
Jwb: 220-45=175
64/100x175=112 (bawah)
75/100x175=131,25 (atas)

Zona maksimal 112 ─ 131,25


- Di bawah 112 berarti kegiatan kita terlalu ringan
- Di atas 131,25 berati kegiatan kita terlalu berat dan itu berbahaya untuk jantung
LANJUTAN PELAKSANAAN:

Peserta yang layak melakukan pengukuran jasmani, mendapat nomor


urut dada.
Peserta dipandu melakukan gerakan peregangan dan pemanasan
Peserta diberi penjelasan rute dan cara melakukan tes sesuai
kemampuannya
Peserta berdiri di belakang garis “start”
Setelah aba-aba “ya” peserta mulai melakukan pengukuran menuju
garis finis.
Petugas mencatat wkt tempuh dlm menit dan detik pada saaat peserta
tiba di garis finish dan catat dalam formulir hasil pengukuran.
PENGISIAN KMB

Penilaian di catat pada KMB utk


memantau hasil tes dan latihan
fisik terprogram yang telah
dilakukan dalam periode wkt
tertentu.
Kmb menginformasikan:
- Identitas diri peserta
- Masalah medis
- Tabel hubungan waktu
tempuh dengan vo2 max
- Tabel tingkat kebugaran
jasmani sesuai jenis
kelamin dan kelompok
umur
- Rekomendasi latihan fisik
sesuai hasil pengukuran
tingkat kebugaran jasmani
- Grafik pemantauan hasil
vo2 max dalam periode
waktu
CONTOH

Tuan a umur 40 tahun, mengikuti tes kebugaran


dengan waktu tempuh 15’ 30”.
Hasil pengukuran dilihat pada tabel hub wtk tempuh
dan vo2 max diperoleh nilai 27
Pada tabel tingk. Kebugaran jasmani diperoleh
tingkat kebugaran jasmani tuan adalh cukup
PELAPORAN HASIL PENGUKURAN KEBUGARAN
JASMANI

Hasil pengukuran KEBUGARAN JASMANI DISUSUN OLEH


TIM PENGUKURAN JASMANI, KEMUDIAN DI LAPORKAN
SECARA BERJENJANG.
DIREKAP DALAM SATU BENTUK LAPORAN DENGAN
FORMAT:
NO KAB/KOTA JENIS JUMLAH CJH YANG DIPERIKSA TOTAL
KELAMIN KEBUGARANNYA
p L KS K C B BS
1 TPI
2 BTN…

TPI,…..FEB 2018

MENGETAHUI

KABID/KASI/KAPUS PENGELOLA PROGRAM


KENDALA :
Sulit mengumpulkan CJH yang akan diukur sesuai
jadual waktu yang telah ditentukan. Akibatnya :
1.Pelaksanaan untuk kegiatan tahapan dalam satu
sesi latihan fisik (pemanasan,) tidak dapat dilakukan
secara serentak dilapangan.
2.Pelaksanaan pengukuran dengan menggunakan tes
jalan cepat cara Rockport 1,6 km kurang maksimal →
akibat panas matahari krn pengunduran waktu
pelaksana (ada yang gagal, jalan cepat dengan waktu
yang lama, dsb)
HARAPAN :

- Adanya pertemuan konsolidasi yang melibatkan


dinkes provinsi, kemenag (provinsi & kab/kota),
dinkes kab/kota dan puskesmas serta kbih,
diharapkan pemeriksaan dan pembinaan
kesehatan haji mencapai istito’ah kesehatan
jamaah haji dapat berjalan dengan baik.
INDIVIDU
BUGAR

KELUARGA
BUGAR

MASYARAKAT
BUGAR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai