Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PENGADEGAN
Jln. Raya Pengadegan-Rembang Rt.11/5, KM.9, Pengadegan, Purbalingga,
Jawa Tengah, 53393, Telp (0281) 6591070
e-mail : puskesmaspengadegan@yahoo.co.id

PEDOMAN
FASILITASI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM KESEHATAN
NOMOR..........................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran serta masyarakat memiliki makna yang amat luas. Pembangunan
kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud. Partisipasi atau peran serta masyarakat pada
hakekatnya bertitik tolak dari sikap dan perilaku namun batasannya tidak jelas, akan
tetapi mudah dirasakan, dihayati, dan diamalkan namun sulit untuk dirumuskan. Peran
serta masyarakat dalam bidang kesehatan (pemerintah) adalah keadaan dimana
individu, keluarga maupun masyarakat umum ikut serta bertanggung jawab terhadap
kesehatan diri, keluarga, ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya.

Peran serta masyarakat adalah proses dimana individu, keluarga dan lembaga masyarakat
termasuk swasta:

1. Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat


2. Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri, keluarga, dan masyarakat
3. Menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan masyarakat
di bidang kesehatan berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan.
Memperhatikan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara serta Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1144/Menkes/per/VII/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.
A. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan jumlah dan mutu upaya masyarakat di bidang kesehatan.
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kemampuan pemimpin/pemuka masyarakat dalam
menggerakkan upaya kesehatan.
b. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali, menghimpun dan
mengelola dana/sarana masyarakat untuk kesehatan
B. Faktor yang Mempengaruhi Peran Serta Masyarakat
Beberapa faktor yang mempengaruhi peran serta masyarakat antara lain:
1) Manfaat kegiatan yang dilakukan.

Jika kegiatan yang dilakukan memberikan manfaat yang nyata dan jelas bagi masyarakat
maka kesediaan masyarakat untuk berperan serta menjadi lebih besar.

2) Adanya kesempatan.

Kesediaan juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan atau ajakan untuk berperan serta dan
masyarakat melihat memang ada hal-hal yang berguna dalam kegiatan yang akan
dilakukan.

3) Memiliki keterampilan.

Jika kegiatan yang dilaksanakan membutuhkan keterampilan tertentu dan orang yang
mempunyai keterampilan sesuai dengan keterampilan tersebut maka orang tertarik untuk
berperan serta.

4) Rasa Memiliki

Rasa memiliki sesuatu akan tumbuh jika sejak awal kegiatan masyarakat sudah diikut
sertakan, jika rasa memiliki ini bisa ditumbuh kembangkan dengan baik maka peran serta
akan dapat dilestarikan.

Faktor tokoh masyarakat.

Jika dalam kegiatan yang diselenggarakan masyarakat diketahui bahwa tokoh-tokoh


masyarakat atau pemimpin kader yang disegani ikut serta maka mereka akan tertarik pula
berperan serta.
Program Promosi Kesehatan meliputi :
1. Kegiatan Promosi Kesehatan di dalam gedung Puskesmas
Merupakan kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan di lingkungan dan
gedung puskesmas seperti di ruang tunggu, tempat pendaftaran, ruang
pemeriksaan, laboratorium, farmasi, tempat pembayaran, ruang konsultasi,
halaman, tempat parkir, pagar dan dinding puskesmas.
1 Ruang Dipasang media poster, leaflet, media penyuluhan lain
tunggu tentang penyakit dan pencegahannya dan kotak saran.
2 Tempat Penyebaran informasi melalui media poster, leaflet,
Pendaftaran persyaratan administrasi dan lain- lain yang bisa dipasang
didepan loket pendaftaran.
3 Ruang Petugas menjawab pertanyaan pasien berkenaan dengan
pemeriksaan penyakit atau obat yang diperolehnya. Bagi pasien yang
memerlukan konseling dirujuk ke ruang konsultasi.
Disediakan pula media promosi : lembar balik, poster,
gambar atau model anatomi atau leaflet.
4 Laboratorium Meningkatkan kesadaran pasien, pengunjung dan para
pengantarnya akan pentingnya melakukan pemeriksaan
laboratorium melalui pemasangan poster dan penyediaan
leaflet yang bisa dibawa pulang.
5 Farmasi  Meningkatkan kesadaran tentang manfaat obat generik,
kedisiplinan dan kesabaran dalam penggunaan obat sesuai
petunjuk dokter
 Pemasangan poster dan penyediaan leaflet tentang
informasi obat
6 Tempat Penyampaian salam hangat dan ucapan selamat jalan
pembayaran semoga cepat sembuh dan bertambah sehat
7 Ruang Layanan konseling kesehatan dan disediakan media
konsultasi promosi yang bisa digunakan untuk konseling maupun
dibawa pulang oleh pasien.
8 Halaman, Promosi kesehatan dapat berupa pemasangan
Tempat parkir baliho/billboard di halaman maupu tempat parkir yang
disediakan.
9 Dinding Dipasang spanduk pada momen tertentu asal tidak merusak
keindahan gedung.
10 Pagar Dipasang spanduk pada momen tertentu misalnya kampanye
pembatas hari-hari kesehatan, namun harus diperhitungkan agar tidak
kawasan merusak keindahan pagar Puskesmas.
Puskesmas

2. Kegiatan Promosi Kesehatan di luar gedung Puskesmas


Adalah promosi kesehatan yang dilakukan petugas puskesmas untuk masyarakat
yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pengadegan.
Bentuk kegiatannya antara lain :
a. Pendataan PHBS
b. Pemeriksaan Jentik Berkala dan Tempat- tempat Umum
c. Penyuluhan NAPZA dan Kesehatan Reproduksi
d. Pembinaan Posyandu
e. Refreshing Kader Posyandu
f. Pertemuan FKD ( Forum Kesehatan Desa)
g. Pembinaan UKBM kelompok SBH
h. Pendataan PIS PK
i. Pertemuan Evaluasi PIS PK
j. Petemuan Pengelola Program
k. Sosialisasi Pengelola Obat Pustu PKD
l. Pembentukan Tim Pembina DSM Tingkat Kecamatan
m. Sekrining kesehatan SD/MI
n. Sekrining kesehatan SMP/MTs
o. Sekrining kesehatan SMK
p. Pelatihan Dokter Kecil
q. Pelatihan KKR
r. Secrining kesehatan TK/RA/BA
s. Peningkatan Kapasitas Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan
t. Pembentukan Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan
C. Batasan Operasional
Promosi Kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui
pembelajaran diri, oleh untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong diri
sendiri serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat sesuai dengan
kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan.
Batasan operasional program promosi kesehatan di puskesmas adalah :
1. Penyuluhan kesehatan
Dikenal dengan istilah lain pendidikan kesehatan atau sekarang sering disebut
KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Penyuluhan kesehatan dapat
dilaksanakan secara individu, kelompok dan massal.
a. Konsep dasar : merupakan salah satu bentuk penting dalam upaya promosi
kesehatan dan menjadi tulang punggung upaya promotif dan preventif dalam
pelayanan kesehatan perorangan, kelompok maupun masyarakat yang
dilaksanakan di dalam maupun di luar gedung.
b. Tujuan :membangkitkan perhatian terhadap pesan promosi kesehatan yang
dipaparkan kepadanya, kemudian diharapkan dapat memahami isi pesan yang
disampaikan dan mengambil sikap yang positif serta mengubah perilaku
dirinya dengan mengadopsi dan mempratekkan pesan kesehatan tersebut.
c. Media KIE promkes : adalah media pembelajaran dalam program promosi
kesehatan yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi, informasi, edukasi
dapat berupa media cetak, media elektronik (audio,audiovisual), media
tradisional, media telepon dan media internet.
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat yang menjadi salah satu pencapaian desa sehat mandiri
aktif.
a. Konsep dasar : adalah proses menumbuhkan dan meningkatkan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan individu, keluarga dan masyarakat untuk
memecahkan masalah kesehatannya dengan menggunakan sumber daya
sendiri. Khusunya dalam upaya pencegahan penyakit, meningkatkan
kesehatan diri, menciptakan lingkungan sehat serta berperan aktif dalam
penyelenggaraan setiap upaya kesehatan.
b. Tujuan : Untuk meningkatkan individu, keluarga dan masyarakat agar tahu,
mau dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat, dalam
memelihara, mengatasi serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri serta
berperan aktif dalam upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (dari, oleh
dan untuk masyarakat).
c. Prinsip dasar : ada 5 prinsip dasar yaitu menumbuhkembangkan kemampuan
dan peran serta masyarakat, melibatkan partisipasi masyarakat baik dalam
perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat sebagai subyek), menggalang
kemitraan, petugas sebagai katalisator, serta mengakomodir kearifan lokal
sesuai sosial budaya setempat.
3. Pelatihan Kader Kesehatan
a. Konsep dasar : pelatihan bagi kader kesehatan merupakan sarana kegiatan
belajar atau upaya membangun pengetahuan dan ketrampilan baik yang
bersifat ilmu baru mapun mengulang (re-meinding) bagi kader kesehatan.
b. Tujuan : meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader kesehatan.
c. Pelatihan kader kesehatan berdasarkan pembelajaran orang dewasa (adult
learning) yaitu diselenggarakan dengan memperhatikan hak peserta antara
lain : dihargai, didengarkan, dipertimbangkan, dilakukan refleksi dan umpan
balik, dilakukan evaluasi baik terhadap penyelenggaran dan tingkat
pemahaman terkait materi pelatihan.
4. Screening Kesehatan Anak sekolah
a. Konsep dasar : Screening kesehatan dilaksanakan pada awal ajaran baru,
dengan cara melakukan pemeriksaan kepada seluruh siswa kelas 1 baru mulai
dari kesehatan mata, telinga, gigi dan mulut, pemeriksaan fisik head to toe.
b. Tujuan : untuk pencegahan dan deteksi dini masalah kesehatan pada anak
kelas 1 baru.
c. Penjaringan kesehatan peserta didik tingkat dasar (SD/MI) dan tingkat
lanjutan (SMP/MTs dan SMA/SMK) pada anak yang baru masuk (murid kelas
I)
5. Advokasi
Adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam
bentuk komunikasi persuasif (JHU,1999).
a. Konsep dasar : merupakan serangkaian kegiatan komunikasi untuk
mempengaruhi penentu kebijakan dengan cara : membujuk, meyakinkan,
menjual ide agar memberikan dukungan terhadap upaya pemecahan masalah
kesehatan masyarakat.
b. Tujuan : mendorong dikeluarkannya kebijakan-kebijakan publik oleh pejabat
publik sehingga dapat mendukung dan menguntungkan kesehatan.
c. Unsur-unsur advokasi : ada delapan unsur –unsur advokasi yaitu tujuan,
pemanfaatan data dan riset, identifikasi sasaran, pengembangan pesan,
membangun koalisi, penyajian/presentasi, penggalangan dana, serta
pemantauan-penilaian upaya advokasi.

D. Landasan Hukum
1. Undang Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan No. 585 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Puskesmas
3. Kepmenkes No 564/MENKES/SK/VIII/2006 Tentang pedoman pelaksanaan
pengembangan Desa Siaga Aktif
4. Pedoman umum pengelolaan posyandu Depkes RI Tahun 2006
5. Kepmenkes No 1529/MENKES/SK/X/2010 Tentang Pedoman umum
Pembangunan Desa dan keluarga Siaga Aktif
6. Permenkes No 2269/MENKES/Per/XI/2011 Tentang pedoman pembinaan
perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
7. Pedoman pembinaan dan pengembangan UKS Kementrian pendidikan dan
kebudayaan Tahun 2012
8. Permenkes No 65 Tahun 2013 tentang pedoman pelaksanaan dan pembinaan
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
9. Surat edaran No PM 01.11/MENKES/591/2016 tentang pelaksanaan dan
pemberantasan sarang nyamuk 3M Plus dengan gerakan satu rumah satu
jumantik.
10. Permenkes No 39 Tahun 2016 tentang pedoman penyelenggaraan program
indonesia sehat dengan pendekatan keluarga.
11. Pedoman pelatihan modul dan materi Dokter Kecil.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Puskesmas Pengadegan membentuk tim Promosi kesehatan yang bertanggung jawab
dan berkopenten dalam bidangnya. Tim promkes terdiri dari anggota profesi yang ada di
puskesmas yaitu tenaga Promkes, Dokter, Dokter gigi, Bidan, Perawat, Perawat gigi,
Nutrisionis, Sanitarian, Asisten apoteker dan Analis kesehatan yang dikoordinir oleh
penanggung jawab Promkes. Pelaksaan promosi kesehatan dilakukan didalam gedung
dan diluar gedung dan semua karyawan yang ada dipuskesmas terlibat.

B. Distribusi Ketenagaan
Sumber daya manusia yang tersedia untuk Pelayanan PROMKES di Puskesmas
Pengadegan adalah sebagai berikut :
 Penanggung jawab promkes : 1 Tenaga promkes
 Dokter : 2 dokter umum dan 1 dokter gigi
 Bidan : 15 Bidan
 Perawat : 7 Perawat , 1Perawat gigi
 Nutrisionis : 1Nutrisionis
 Sanitarian : 1 Sanitarian
 Promkes : 1 promkes
 Apoteker : 1 Apoteker
 Analis Kes : 1 Analis kesehatan
 Petugas P2P : 1 P2P

C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pelaksanaan kegiatan program Promkes sesuai anggaran pendapatan dan anggaran
BOK yang disepakati dan disusun bersama.
1. Jadwal Kegiatan Pendataan PHBS bulan Nopember
2. Pemeriksaan Jentik Berkala dan Tempat- tempat Umum bulan maret- desember
3. Penyuluhan NAPZA dan Kesehatan Reproduksi bulan September
4. Pembinaan Posyandu bulan Maret- Desember
5. Refreshing Kader Posyandu bulan Juni
6. Pertemuan FKD ( Forum Kesehatan Desa) bulan Maret- Desember
7. Pembinaan UKBM kelompok SBH Januari- Desember
8. Pendataan PIS PK Maret- Desember
9. Pertemuan Evaluasi PIS PK bulan Maret
10. Petemuan Pengelola Program bulan Januari- Desember
11. Sosialisasi Pengelola Obat Pustu PKD bulan Februari- Maret
12. Pembentukan Tim Pembina DSM Tingkat Kecamatan
13. Sekrining kesehatan SD/MI bulan Juli
14. Sekrining kesehatan SMP/MTs bulan Nopember
15. Sekrining kesehatan SMK bulan Nopember
16. Pelatihan Dokter Kecil bulan Agustus
17. Pelatihan KKR bulan September
18. Secrining kesehatan TK/RA/BA bulan Oktober
19. Peningkatan Kapasitas Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan bulan Maret.
20. Pembentukan Tim Pembina UKS Tingkat Kecamatan bulan Juni

D. Jadwal Kegiatan.
Jadwal pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan disepakati dan disusun bersama dengan
lintas program dan lintas sektor terkait.
NO Kegiatan 2019
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des
1. Pendataan
X
PHBS
2. Pemeriksaan
Jentik
Berkala dan
X X X X X X X X X X
Tempat-
tempat
Umum
3. Penyuluhan
NAPZA dan
X
Kesehatan
Reproduksi
4. Pembinaan
Posyandu X X X X X X X X X X
bulan
5. Refreshing
Kader X
Posyandu
6. Pertemuan
X X X X X X X X X X
FKD
7. Pembinaan
Kelompok
UKBM X X X X X X X X X X X X
Kelompok
SBH
8. Pendataan
PIS PK
X X X X X X X X X
X

9. Pertemuan
Evaluasi PIS X
PK
10. Pertemuan
Pengelola X X X X
Program
11. Sosialisasi X X
Pengelola
Obat Pustu
PKD
12. Pembentuka
Tim Pembina
DSM X
Tingkat
Kecamatan
13. Pembentukan
Tim Pembina
X
UKS Tingkat
Kecamatan
14 Skreening
Kesehatan X
SD/ MI
15 Skreening
Kesehatan X
SMP/ MTs
16 Skreening
Kesehatan X
SMK
17 Pelatihan
X
Dokter Kecil

18 Peningkatan
Kapasitas
Tim Pembina X
UKS Tingkat
Kecamatan
19 Pelatihan
X
KKR
20 Screening
Kesehatan X
TK/RA/ BA
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksana kegiatan Promosi kesehatan dilakukan diwilayah kerja Puskesmas baik
didalam gedung puskesmas atau diluar gedung. Koordinasi pelaksanaan kegiatan Promkes
dilakukan oleh Penanggung jawab program promkes yang menempati ruang Promkes di
Puskesmas Pengadegan.
B. StandarFasilitas
Sarana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan Permenkes No 75
tahun 2014 tentang Puskesmas. Pengadegan memiliki sarana penunjang antara lain :
pelayanan promosi kesehatan Sarana Prasana
 Meja
( Dalam Gedung )  Kursi
 Media informasi cetak atau elektronik
 Buku panduan
 Buku catatan kegiatan
 Audio visual
 Leaflet/ brosur
 Senter
( Luar Gedung )  Form check
 Buku catatan kegiatan.
 Motor Dinas
 Laptop
 Proyektor
 Layar
 Leaflet/brosur
 Poster
 Lembar balik
 Sound system

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
1. Lingkup Kegiatan Promosi Kesehatan
Puskesmas Pengadegan berdasarkan Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas,
termasuk Puskesmas Kawasan Pedesaan sehingga kegiatan dalam Upaya Promosi
Kesehatan yang dilaksanakan meliputi :

No. Upaya Promosi Kegiatan


Kesehatan

1. Penyuluhan a. Promosi Kesehatan di sekolah pendidikan dasar

b. Promosi pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan

c. Penyuluhan kesehatan jiwa masyarakat & napza

d. Penyuluhan kesehatan jiwa bagi ibu hamil dan menyusui

e. Penyuluhan pada kelompok / masyarakat tentang perilaku


menjaga kebersihan diri
f. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada ibu hamil, anak
balita, anak, remaja, dewasa, lansia (pendekatan siklus
kehidupan)
g. Penyuluhan peningkatan kesadaran masyarakat tentang
imunisasi
h. Konseling kesehatan reproduksi pada kelompok anak
remaja
i. Peningkatan pengetahuan komprehensif masyarakat
tentang pencegahan penularan HIV-AIDS dan IMS
j. Peningkatan pengetahuan dan kepedulian masyarakat
tentang penyakit diare, tifoid dan hepatitis
k. Edukasi dan konseling Pemberian Makanan Bayi dan
Anak (PMBA) meliputi ASI dan MP-ASI untuk balita
sehat, balita kurang gizi, dan balita gizi buruk rawat jalan
l. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku
makan dan aktifitas fisik bagi anak usia sekolah
m. Edukasi dan konseling mengenai pola makan, perilaku
makan bagi bumil KEK / Kurus
n. Konseling Dietetik

o. Kegiatan edukasi dan konseling swamedikasi dan


penggunaan obat
2. Pemberdayaan a. Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukan kader
Masyarakat kesehatan atau pembetukan kelompok yang peduli
terhadap kesehatan
b. Membentuk jejaring dalam pembentukan PHBS di
masyarakat
c. Pengerakan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan
Posyandu
d. Kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan
penggunaan obat rasional melalu Metode Cara Belajar
Insan Aktif
3. Pelatihan a. Melatih kader kesehatan tentang perawatan diri dan
mempraktekan PHBS
b. Melatih kader kesehatan dalam menyampaikan informasi
pada kelompok / masyarakat tentang perawatan diri dan
mempraktekan PHBS di daerah binaan
c. Melatih Kader tentang swamedikasi dan penggunaan obat
melalui Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA)
4. Advokasi a. Mengadvokasi masyarakat dan lintas terkait dalam
praktek PHBS dan penanggulangan masalah kesehatan
tertentu
b. Mengadvokasi tokoh masyarakat dalam membentuk
kelompok swabantu terkait perawatan masalah gizi

B. Metode Promosi Kesehatan


Merupakan cara bagaimana dalam melaksanakan upaya promosi kesehatan di
puskesmas. Ada tiga strategi yaitu :
1. Strategi advokasi
2. Strategi kemitraan
3. Strategi pemberdayaan masyarakat

C. Langkah Kegiatan Promosi Kesehatan


1. Perencanaan
Secara terinci uraian ruang lingkup kegiatan perencanaan promosi kesehatan yaitu:
a. Kajian perilaku tentang masalah kesehatan yang dilakukan oleh lintas program di
puskesmas
b. Kajian kebujakan publik berwawasan kesehatan yang sudah ada maupun yang
perlu dibuat dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
c. Lokakaryamini di puskesmas yang membahas upaya promosi kesehatan yang
terintegrasi secara lintas program maupun lintas sektor.
d. Komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan di masyarakat, melalui
kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung puskesmas dalam upaya
meningkatka pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi
masalah kesehatan serta meningkatkan status kesehatannya.
e. Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat desa dan kecamatan
untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik berwawaskan kesehatan dalam
mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa, dengan
mengoptimalkan potensi dan peran jejaring kemitraan.
f. Penggerakan peran serta masyarakat melalui upaya pemberdayaan
masyarakatdalam pengembangan, pembinaan dan peningkatan kualitas desa siaga
aktif, peningkatan pencapaian PHBS di rumah tangga, PHBS di institusi
pendidikan, serta PHBS di tempat-tempat umum yang ada di wilayah kerja
puskesmas.
g. Pengembangan dan pembinaan berbagai jenis upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) di tingkat desa dalam mengatasi masalah kesehatan serta
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
2. Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Dilaksanakan dengan memperhatikan :
a. Bertujuan untuk mempertahankan kegiatan yang sudah ada pada periode
sebulumnya dan memperbaiki program yang masih bermasalah
b. Menyusun rencana kegiatan baru yang disesuaikan dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat serta kondisi kesehatan di wilayah tersebut dan kemampuan
puskesmas.

Contoh matrik :
Program Target Pencapaian Masalah Hambatan

3. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Merupakan penetapan rincian rencana pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
berdasarkan RUK

Contoh matrik :
Kegiatan Tujuan Sasaran Penanggung Pelaksana Sumber Waktu Ket
jawab dana pelaksanaan

4. Pelaksanaan
Melaksanaan kegiatan promosi kesehatan sesuai dengan jadwal yang telah disusun
bersama. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi
kesehatan.

5. Pemantauan

Tindakan pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus terhadap pelaksanaan


suatu upaya promosi kesehatan dengan tujuan memberikan umpan balik pada
pengelolaan upaya promosi kesehatan untuk perbaikan dan optimalisasi pelaksanaan
upaya promosi kesehatan. Dilakukan untuk :

a. Menetapkan masalah dan situasi


b. Menganalisis penyebab dan faktor yang mempengaruhi
c. Merumuskan dan merevisi upaya solusi
6. Penilaian dan Evaluasi
Merupakan proses sistematis yang mempelajari pengalaman pembelajaran upaya
promosi kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas rancangan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan upaya promosi kesehatan yang baru.
Rentang waktu :
a. Evaluasi pra kegiatan promosi kesehatan
b. Evaluasi sewaktu pelaksanaan promosi kesehatan sedang berlangsung
c. Evaluasi serampungnya upaya promosi kesehatan dilakukan

BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
direncanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai
dengan tahapan kegiatan dan metoda pemberdayaan yang akan dilaksanakan. Sedangkan
untuk pembiayaan dianggarkan dari dana BOK dan APBD serta pendapatan lain yang ada
di Puskesmas. Dalam pelaksanaan promosi kesehatan diperlukan ketersediaan logistic,
yang antara lain berupa :

1. Leaflet /brosur
2. Poster
3. Lembar balik Penyuluhan
4. Laptop
5. Proyektor
6. Buku KIA
7. Meja
8. Kursi
9. Alat tulis
10. Buku catatan Kegiatan
11. Buku panduan
12. Senter
13. Pipet
14. Sound sytem
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/ PROGRAM

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan perlu


diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi risiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan
risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Salah satunya dengan menyediakan APD dan cairan antisepstik.
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan perlu


diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan
melakukan identifikasi risiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan.

Upaya yang dilakukan dalam rangka keselamatan kerja bagi karyawan dan
penanggung jawab program promosi kesehatan yaitu dengan menyediakan :

1. Masker
2. Sarung tangan
3. Wastafel
4. Sabun cuci tangan
5. Tissue
6. APD berkendaraan untuk petugas yang melakukan kegiatan di luar gedung
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimonitor dan dievaluasi dengan


menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadual
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP

Promosi Kesehatan menjadi tugas bagi seluruh petugas kesehatan di puskesmas dan yang
paling penting promosi kesehatan adalah upaya pemberdayaan baik pemberdayaan pada pasien
maupun terhadap individu/ keluarga/ masyarakat yang sehat. Namun demikian upaya
pemberdayaan ini akan lebih berhasil jika didukung oleh upaya bina suasana dan advokasi.
Peluang pelaksanaan promosi kesehatan dapat dilakukan didalam gedung dan diluar gedung
puskesmas sehingga peluang ini dapat dimaanfaatkan sehingga upaya Promosi kesehatan dapat
dilaksanakan dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai