Anda di halaman 1dari 20

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS (PKP)

PUSKESMAS UJUNG PANDARAN


TAHUN 2018

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR


PUSKESMAS UJUNG PANDARAN
Jl. Sampit – Ujung Pandaran km Km. 89
Email : pkmujungpandaran@gamil.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Kami bisa menyelesaikan Penilaian
Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Ujung Pandaran Tahun 2018 sebagai sarana
untuk melaporkan hasil kegiatan Puskesmas selama satu tahun. Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) Puskesmas Ujung Pandaran tahun 2018 merupakan gambaran dan
informasi hasil-hasil yang telah dicapai Puskesmas Ujung Pandaran selama tahun 2018.

Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) ini kami buat berdasarkan Indikator Kinerja
dan Mutu puskesmas dengan tujuan untuk melakukan penilaian serta evaluasi sejauh
mana tingkat keberhasilan upaya yang telah kami lakukan selama tahun yang telah
berjalan dan akan kami gunakan sebagai pedoman untuk perencanaan kegiatan di Tahun
2019, dengan harapan bisa diperoleh hasil yang lebih baik di tahun yang akan datang.
Dalam penyusunan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Ujung Pandaran
Tahun 2018 ini menggunakan data-data dari capaian setiap upaya di Puskesmas Ujung
Pandaran tahun 2018. Kami menyadari bahwa walaupun sudah kami usahakan
semaksimal mungkin memenuhi petunjuk dari Dinas Kesehatan namun Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) ini masih memiliki banyak kekurangan serta kelemahan dengan
enyajian ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharap masukan serta saran
demi kesempurnaan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Puskesmas Ujung Pandaran.

Ujung Pandaran, Januari 2019


Kepala Puskesmas Ujung Pandaran

dr. Muhamad Taufiqqurahman


NIP.19851119 201406 1 001
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
tertentu, sebagai upaya pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan
masyarakat. Puskesmas berfungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan .


2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas


dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas


2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat,
keuangan dan tenaga serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan
pelaporan disebut Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality assurance).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan


sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendir, demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan,


mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk
mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja
Puskesmas. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen
mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri,
kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi hasilnya. Adapun
aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk
mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan)
atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan
kabupaten/kota bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok
(I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas
kesehatan kabupaten/kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui,
serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan
a. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal


dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
kabupaten/kota.

b. Tujuan Khusus

1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu


kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2).Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan


urutan peringkat kategori kelompok Puskesmas.

3).Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan


masukan dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :


1. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
2. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah
kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas
(out put dan out come)
3. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat
urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
4. Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung
kebutuhan sumber daya Puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil


pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan.
Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang telah ditetapkan di
tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka
penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat.
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

A. BAHAN DAN PEDOMAN

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah hasil pelaksanaan
pelayanan kesehatan, manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam
pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah
sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja
Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan
R.I. tahun 2006.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Ujung Pandaran, sebagaimana berikut di bawah


ini:

1. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan


puskesmas tahun 2018 (Januari – Desember 2018) dengan variabel dan sub
variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2018.

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan


sebagaimana berikut di bawah ini :

a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H)
dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%) = H x 100%

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel
(ΣSV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau

V (%) = Σ SV

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis
kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga ,
yaitu :

1. Kelompok I (kinerja baik sekali ) : Tingkat pencapaian hasil 100 %


2. Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 %
3. Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 %
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan Manajemen Puskesmas dikelompokkan menjadi empat


kelompok :

1. Manajemen Operasional Puskesmas


2. Manajemen alat dan obat
3. Manajemen keuangan
4. Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala


nilai sebagai berikut :

 Skala 1 nilai 4
 Skala 2 nilai 7
 Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan


masing-masing kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas


dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen
merupakan nilai akhir manajemen
4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi :

Baik : Nilai rata – rata > 8,5

Cukup : Nilai 5,5 – 8,4

Kurang : Nilai < 5,

c. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan


dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.
2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel
3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai akhir
mutu
4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi :
* Baik : Nilai rata – rata > 8,5

* Cukup : Nilai 5,5 – 8,4

* Kurang : Nilai < 5,


BAB III

HASIL KINERJA PUSKESMAS UJUNG PANDARAN

TAHUN 2018

Hasil Kinerja Puskesmas Ujung Pandaran berdasarkan data tahun 2018 dapat kami
sajikan sebagaimana berikut ini:

A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib

Tabel 1. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas Ujung


Pandaran tahun 2018.

HASIL
KOMPONEN KEGIATAN UPAYA CAKUPAN TINGKAT
NO KESEHATAN WAJIB (%) KINERJA KETERANGAN
1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN 51 Kurang
2 UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 0 Kurang
UPAYA KESEHATAN IBU DAN
3 84,1 Cukup
ANAK TERMASUK KB
Baik ≥ 91 %
UPAYA PERBAIKAN GIZI
4 51,1 Kurang Cukup ≥81-90
MASYARAKAT
%
UPAYA PENCEGAHAN DAN
Kurang≤ 80%
5 PEMBERANTASAN PENYAKIT 80,9 Cukup
MENULAR
6 UPAYA PENGOBATAN 87 Baik
Rata-rata Kinerja 70,1 Kurang

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Tabel 2. Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan Puskesmas Ujung


Pandaran tahun 2018.

KOMPONEN KEGIATAN HASIL


UPAYA KESEHATAN CAKUPAN TINGKAT
NO PENGEMBANGAN (%) KINERJA KETERANGAN
1 Upaya Kesehatan Usia Lanjut 16 Baik
Baik ≥ 91 %
2 Upaya Kesehatan Jiwa 100 Baik
Cukup ≥81-90 %
3 Posbindu PTM 42 Kurang
Kurang≤ 80%
Rata-rata Kinerja 52,7 Kurang
Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan
wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian
upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.

Jadi Nilai Kinerja cakupan pelayanan kesehatan Puskesmas Ujung Pandaran adalah :
61.4 % (kurang)

B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas Ujung Pandaran

Tabel 3. Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen Puskesmas Ujung Pandaran tahun


2018.

KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT


NO. PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA KETERANGAN
MANAJEMEN OPERASIONAL
1 9.1 baik Baik ≥ 8,5
PUSKESMAS
Cukup ≥ 5,5 –
2 MANAJEMEN ALAT DAN OBAT 8.8 baik
8,4
3 MANAJEMEN KEUANGAN 8.5 baik Kurang < 5,5
4 MANAJEMEN KETENAGAAN 9.25 baik
Rata-rata 8.9 baik

Jadi hasil kinerja kegiatan manajemen puskesmas Ujung Pandaran tahun 2018 adalah :
7.8 (Kinerja Cukup )

1. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Ujung Pandaran tahun 2018


semester I

Tabel. 4. Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Puskesmas


Ujung Pandaran Tahun 2018

Tingkat
No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai
Kinerja
1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 0% 10 Baik
2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 72% 7 Kurang

3 Penanganan komplikasi obstetri / resiko tinggi 100% 10 Baik


4 Kepatuhan terhadap standar ANC 78% 7 Sedang
Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB
5
Paru 0% 4 Kurang
Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan
6
puskesmas 80% 10 Baik
Rata-rata nilai 8.0 Baik
Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Ujung Pandaran tahun 2018 adalah 8.0 (termasuk kinerja Baik)

2. Hasil Total Kinerja Kegiatan di Puskesmas Ujung Pandaran tahun 2018

Tabel. 5. Hasil Total Kinerja Kegiatan Ujung Pandaran tahun 2018

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Keterangan


1 Pelayanan Kesehatan 7.0 Cukup
2 Manajemen 8.9 Baik
3 Mutu 9.0 Baik
Rata-rata Kinerja 8.3 Cukup

Dengan melihat tabel diatas hasil kinerja mutu pelayanan kesehatan Puskesmas
Ujung Pandaran tahun 2018 adalah 8.3 ( termasuk kinerja Cukup ) hal ini disebaabkan
karena pelayanan kesehatan masih belum dilaksanakan karena jadwal kegiatan di
triwulan III dan IV.
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Masyarakat Dan Upaya Kesehatan


Pengembangan) Puskesmas Ujung Pandaran tahun 2018

KINERJA PUSKESMAS UJUNG PANDARAN


TAHUN 2018
Hasil Capaian

I. Promkes
100
80
VII. Kes. Pengembangan 60 II. Kesling

40
20
0
VI. Pengobatan III. KIA/KB

V. P2M IV. Gizi

Dari grafik diatas semua kegiatan belum mencapai 100%, yang termasuk kurang yaitu :
upaya promosi kesehatan (51%), upaya kesehatan lingkungan (0%), Upaya kesehatan
ibu anak (51,1%), dan upaya kesehatan pengembangan (52,7%).

Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per kegiatan.

Upaya Kesehatan masyarakat

1. Promosi kesehatan

Indikator penilaian
No Target Pencapaian Nilai Bobot Total Keterangan
akuntabilitas

1 Pendataan PIS-PK 60% 30% 50 10 500 Cukup

Penyuluhan Persalinan
2 80% 100% 125 10 1250 Baik
di Faskes
Pendampingan
3 Pelaksanaan MMD 100% 100% 100 10 1000 Baik
Kesehatan

TINDAK LANJUT:

Penanggung jawab PromKes perlu melakukan upaya perbaikan dalam hal pencapaian
indicator kegiatan, meningkatkan kerjasama, meningkatkan keramahan, dan
menunjukkan tanggungj awab dalam pelaksanaan tugas sebagai koordinator PromKes.
2. Kesling

Indikator penilaian
No Target Pencapaian Nilai Bobot Total Keterangan
akuntabilitas

Inspeksi Sanitasi
1 75% 0%
Rumah Sehat
Pemantauan Sarana Air
2 Bersih dan Air Minum 45% 0% Kurang
0 10 0
Penduduk
3 Pemicu STBM 50% 0%
Kegiatan HSP di
4 80% 0%
Sekolah

KESIMPULAN:

Kinerja kurang.

TINDAK LANJUT:

Perlu adanya penanggung jawab Kesling sebagai bentuk upaya perbaikan dalam hal
meningkatkan indikator Kegiatan, meningkatkan kerjasama dalam peningkatan capaian
kinerja Kesling yang lebih baik di tahun mendatang.

3. KIA KB

Indikator penilaian
No Target Pencapaian Nilai Bobot Total Keterangan
akuntabilitas

1 K1 100% 98%

2 K4 100% 88%
Persalinan Nakes di
3 100% 64,9%
Faskes
4 KF 1 100% 82,9%

5 KF 3 100% 64,5%

6 KN 1 100% 84,9%
7 KN 3 100% 84%
Cakupan Kunjungan 84,1 10 814 Baik
8 100% 84,4%
Bayi
9 Cakupan Kunjungan
100% 61%
Anak Balita
10 Penjaringan Kesehatan
100% 100%
Anak Kelas 1 dan 7
11 Penjaringan Kesehatan
100% 100%
Anak Kelas 10
12 KB Aktif 70% 65,4%
13 Penanganan
80% 100%
Komplikasi Maternal
14 Penanganan
80% 100%
Komplikasi Neonatal

KESIMPULAN:

Kinerja baik (814)


TINDAK LANJUT:

Penanggung jawab KIA & KB perlu melakukan upaya perbaikan dalam hal meningkatkan
persalinan dengan tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan, meningkatkan kunjungan
nifas, dan KB aktif. Selain itu kerjasama, keramahan, dan tanggungjawab perlu
ditingkatkan dalam pelaksanaan tugas sebagai koordinator KIA & KB untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas.

4. GIZI

Indikator penilaian Keterang


No Target Pencapaian Nilai Bobot Total
akuntabilitas an

Balita yang ditimbang


1 80% 64,5%
Berat Badannya D/S
Balita Mempunyai Buku
2 90% 75,5%
KIA/KMS K/S
Balita ditimbang dan
3 naik Berat Badannya 55% 59,1%
N/D
Balita ditimbang dan
4 tidak naik Berat 15% 6,2%
Badannya
Balita ditimbang Berat
5 Badannya tidak naik 2 10% 3,7%
kali berturut-turut
6 Balita dengan BGM 17% 7%
Balita Gizi Buruk dapat
7 100% 0%
Perawatan
Bayi kurang 6 bulan
8 mendapatkan ASI 58% 26% 51,1 10 511 Cukup
Eksklusif
Balita 6-59 bulan
9 85% 84%
mendapat Vitamin A
Bumil KEK mendapat
10 100% 100%
PMT
Bumil mendapat Tablet
11 100% 86%
Fe 90 tablet
Bayi Berat Lahir
12 8% 6%
Rendah
Balita kurus
13 mendapatkan makanan 85% 100%
tambahan
Remaja Putri
14 25% 100%
mendapatkan Tablet Fe
Ibu Nifas mendapatkan
15 75% 83,3%
Vitamin A
16 Ibu Hamil Anemia 25% 3%
17 Bayi baru lahir IMD 72% 63%

KESIMPULAN:

Kinerja cukup (511)


TINDAK LANJUT:

Penanggung jawab Gizi perlu melakukan upaya perbaikan dalam hal meningkatkan
semua cakupan seperti kunjungan balita, ASI eksklusif, dan bayi baru lahir IMD, serta
meningkatkan kerjasama, meningkatkan keramahan, dan menunjukkan tanggungjawab
dalam pelaksanaan tugas sebagai koordinator Gizi untuk meningkatkan kinerja di tahun
berikutnya.

5. Penyakit Menular

Indikator penilaian
No Target Pencapaian Nilai Bobot Total Keterangan
akuntabilitas
Cakupan Penemuan
1 Penderita Penyakit TBC 80% 25,8%
Paru
Cakupan Penanganan
2 Penderita TBC Paru 100% 100%
BTA Positif (+)
Angka Kesembuhan 85%
3 85%
Penderita TB Paru
Penderita Frambusia
4 dan Kusta mengikuti 100% 0%
pengobatan lengkap
Cakupan Balita dengan
5 Pneumonia yang 80% 0%
ditangani
Cakupan penderita 80%
6 100%
diare yang ditangani
Cakupan penderita 80,9 10 809 Baik
7 DBD dan Chikunguya 100% 0%
yang ditangani
8 Cakupan penderita 100% 0%
Malaria yang ditangani
9 Cakupan penderita 100% 100%
Rabies yang ditangani
10 Cakupan penderita
HIV/AIDS/IMS dan 100% 0%
Hepatitis yang ditangani
11 Cakupan imunisasi 95% 80,7%
dasar lengkap
12 Imunisasi HB0 95% 57,3%
13 Cakupan Imunisasi TD 100% 97,8%
dan DT Anak Sekolah
14 Cakupan Imunisasi 100% 96,2%
Campak Anak Sekolah

KESIMPULAN:

Kinerja baik (809)


TINDAK LANJUT:

Penanggung jawab Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular perlu melakukan


upaya perbaikan dalam hal pencapaian indikator kegiatan meliputi penemuan penderita
penyakit TBC paru dan imunisasi HB0. Perlunya meningkatkan kerjasama, meningkatkan
keramahan, dan menunjukkan tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas sebagai
koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit Menular.

6. Penyakit tidak menular

Indikator penilaian
No Target Pencapaian Nilai Bobot Total Keterangan
akuntabilitas

Cakupan penanganan
1 100% 5%
Diabetes
Pelayanan Kesehatan
2 usia produktif (15-59 100% 40%
Tahun)
Pelayanan Kesehatan
3 100% 13% 32,6 10 326 Kurang
penderita Hipertensi
Pelayanan Kesehatan
4 penderita Diabetes 100% 5%
Melitus
Pelayanan Kesehatan
5 Orang Dengan 100% 100%
Gangguan Jiwa (ODGJ)

KESIMPULAN:

Kinerja kurang (326)

TINDAK LANJUT:

Penanggung jawab Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tidak Menular perlu


melakukan upaya perbaikan dalam hal pencapaian indikator Kegiatan seperti cakupan
penanganan diabetes, pelayanan kesehatan usia produktif, pelayanan kesehatan
penderita hipertensi dan pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus. Perlunya
meningkatkan kerjasama, meningkatkan keramahan, dan menunjukkan tanggungjawab
dalam pelaksanaan tugas sebagai koordinator Pencegahan & Pengendalian Penyakit
Tidak Menular.

7. Survailance

Indikator penilaian
No Target Pencapaian Nilai Bobot Total Keterangan
akuntabilitas
Kasus KLB yang Tidak ada
1 100% 0% 0 10 0
ditangani 1x24 Jam kasus

KESIMPULAN:

Tidak ada kasus

TINDAK LANJUT:
Penanggung jawab Surveilans perlu melakukan kembali kegiatan pengamatan terhadap
masalah-masalah kesehatan yang ada di lingkungan kerja Puskesmas Ujung Pandaran,
meningkatkan kerjasama, dan menunjukkan tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas
sebagai koordinator Surveilans.

8. Kegiatan Pengembangan

Indikator penilaian
No Target Pencapaian Nilai Bobot Total Keterangan
akuntabilitas
Skrining warga lanjut
1 100% 16%
usia (Lansia)
2 Upaya Kesehatan Jiwa 85% 100% 52,7 10 527 Kurang

3 Posbindu PTM 85% 42%

KESIMPULAN:

Kinerja kurang (527)

TINDAK LANJUT:

Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan perlu melakukan


kembali kegiatan pengamatan terhadap masalah-masalah kesehatan yang ada di
lingkungan kerja Puskesmas Ujung Pandaran khususnya skiring warga usia lanjut
(Lansia) dan kegiatan Posbindu PTM. Perlunya meningkatkan kerjasama, dan
menunjukkan tanggungjawab dalam pelaksanaan tugas sebagai koordinator Upaya
Kesehatan Masyarakat Pengembangan.

Upaya kesehatan Dalam Perorangan

Evaluasi dan monitoring kepuasan pelanggan


Ruang Anak/MTBS
BULAN KEPUASAN PELANGGAN TOTAL % Kepuasan
Pelanggan
PUAS TIDAK PUAS
April 177 5 182 97
Mei 81 3 84 96
Juni 153 3 156 98
% RATA-RATA KEPUASAN PELANGGAN 97

Analisis dan Evaluasi


Kepuasan pelanggan di ruang anak triwulan kedua adalah 97 % artinya sudah
mencapai target yang di harapkan ≥ 80 %.Jika di bandingkan dari hasil triwulan
pertama terdapat peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 32,67 %. Adapun
kemungkinan penyebab peningkatan kepuasan pelangan di ruang anak adalah :
1. Pelayanan sudah di lakukan oleh dokter
2. Pelanggan sudah terbiasa dan mulai paham cara pengisian kepuasan
pelanggan.
3. Asuhan klinis tidak terlalu lama karena beberapa kajian awal hanya dilakukan
pada pasien baru.
Rencana Tindak Lanjut
Tingkatkan terus kenyamanan pasien dan di harapkan petugas ruang anak
perlu menjalin komunikasi yang baik dengan pasien agar memahami perubahan
yang terjadi dalam sistem pelayanan kita yang lebih lama dari biasanya.
Loket Obat
BULAN KEPUASAN PELANGGAN TOTAL % Kepuasan
PUAS TIDAK PUAS Pelanggan
April 611 114 725 84
Mei 363 20 383 95
Juni 515 36 551 93
% RATA-RATA KEPUASAN PELANGGAN 91

Analisis dan Evaluasi


Kepuasan pelanggan di loket obat triwulan kedua adalah 91 % artinya sudah mencapai
target yang di harapkan ≥ 80 %.Jika di bandingkan dari hasil triwulan pertama terdapat
peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 26 %. Adapun kemungkinan penyebab
peningkatan kepuasan pelanggan di loket obat adalah :
1. Pelayanan di loket obat sudah tidak terlalu lama dengan ditambahnya petugas
ruang tindakan untuk membantu di loket obat
2. Pemberian PIO dilakukan sesuai dengan standar dan menanyakan apakah
petugas sudah mengerti dengan PIO yang di berikan.
3. Pasien lama sudah mulai mengerti cara mengisi kotak kepuasan pelanggan.
Rencana Tindak Lanjut
Tingkatkan terus kedisiplinan petugas loket obat dan mengajarkan pasien untuk
mengisi kotak kepuasan pelanggan pada pasien yang kebingungan

BULAN KEPUASAN PELANGGAN TOTAL % Kepuasan


PUAS TIDAK PUAS Pelanggan
April 134 5 139 96
Mei 87 6 93 94
Juni 167 8 175 95
% RATA-RATA KEPUASAN PELANGGAN 95

Analisis dan Evaluasi


Kepuasan pelanggan di ruang pelayanan umum triwulan kedua adalah 95 % artinya
sudah mencapai target yang di harapkan ≥ 80 %.Jika di bandingkan dari hasil triwulan
pertama terdapat peningkatan kepuasan pelanggan sebesar 26 %. Adapun
kemungkinan penyebab peningkatan kepuasan di Ruang Gigi dan Mulut adalah :
1. Dokter gigi sudah selalu ada di pelayanan.
2. Ruang tunggu pasien yang semakin nyaman dengan kursi baru untuk pasien.
3. Pasien sudah mengerti asuhan yang diberikan lebih lama sesuai prosedur yang
telah di standarkan bermanfaat kepada pasien.
4. Pasien sudah terbiasa dalam mengisi kotak kepuasan pelanggan hanya pada
pasien baru yang mungkin perlu di ajarkan kembali cara mengisi kotak kepuasan
pelanggan.
Rencana Tindak Lanjut
Tingkatkan terus kedisiplinan petugas ruang gigi dan mulut dan memberikan
pemahaman pada pasien baru tentang beberapa prosedur yang harus dilakukan.
BAB V
PENUTUP

Penilaian Kinerja Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat mengoptimalkan


penyelenggaraan Puskesmas. Manajemen Puskesmas meliputi Perencanaan,
Lokakarya Mini dan Penilaian Kinerja. Dengan disusunnya Penilaian Kinerja Puskesmas
ini dapat dijadikan Pedoman dalam menerapkan dan mengembangkan instrumen
manajemen bagi Puskesmas Ujung Pandaran

KESIMPULAN
Berdasarkan tiga (3) komponen penilaian kinerja puskesmas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :

1. Penilaian Kinerja Puskesmas Hasil Pencapaian Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan


di Puskesmas Ujung Pandaran belum mencapai target kinerja lebih dari 90% pada
Tahun 2018.
2. Penilaian Kinerja Puskesmas Hasil Manajemen Puskesmas di Ujung Pandarann
belum mencapai target kinerja lebih dari 90% pada tahun 2018.
3. Penilaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Ujung Pandaran telah
mencapai target kinerja 90% pada tahun 2018.

B. SARAN

1. Untuk mencapai penilaian kinerja puskesmas yang baik, harus selalu dilaksanakan
manajemen perbaikan dan peningkatan yang terus menerus oleh manajemen
puskesmas.
2. Melaksanakan perbaikan pada sistem pelaporan sehingga tidak terjadi
keterlambatan pelaporan.
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi setiap bulan untuk memantau hasil
kegiatan berdasarkan indikator kinerja yang telah ditetapkan.
4. Melaksanakan tindak lanjut dari hasil monev untuk mencapai target kinerja apabila
target kinerja belum tercapai.

Anda mungkin juga menyukai