Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

Fun For Mom


Tanggal pelaksanaan inovasi pelayanan
publik : Wednesday, 01 February 2017
Pelayanan publik inklusif untuk memajukan
Kategori inovasi pelayanan publik : kesejahteraan masyarakat
Ringkasan Proposal Fun For Mom

RINGKASAN PROPOSAL

Air Susu Ibu (ASI) mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi, bahkan Badan
Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bayi untuk mendapatkan ASI ekskiusif selama enam bulan.
Namun ternyata, capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan

Dari data Puskesmas Sako tentang cakupan ASI eksklusif pada 2016 hanya 63% dari target 83%. Hal Ini
menunjukkan, pemberian ASI sebagai makanan pertama bayi masih kurang. Padahal, penurunan gizi anak
hingga menyebabkan anak bergizi kurang hingga buruk dan tumbuh pendek (stunting) dapat dicegah sedini
mungkin dengan pemberian ASI eksklusif dan MPASI yang benar.

Bekerjasama dengan sebuah komunitas ASI yaitu ASI For Baby (AFB) Sumatera Selatan, sebuah inovasi
dalam bentuk pemberdayaan,sharing,dan memotivasi para ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan atau ibu
yang memiliki balita dengan menggunakan media kreatif yang informatif. Pemberian informasi
diakukan dengan cara seperti sebuh permainan ular tangga yang menyenangkan yang melibatkan ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita mulai diperkenalkan pada tahun 2017. Inovasi
ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar menyusui dengan cara yang menyenangkan (bermain)
dan berbentuk diskusi.

Peserta/sasaran adalah 5-10 orang yang terdiri dari ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan atau ibu balita,
serta kader kesehatan Kelurahan Sako dan Sako Baru di unit posyandu yang ada.

Pemandu/motivator dalam kegiatan ini adalah Petugas Kesehatan dari Puskesmas SAKO dalam hal ini
petugas gizi dan petugas promkes, serta bekerja sama dengan komunitas ASI for Baby (AFB) dalam hal
konseling.

Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik 2 Dicetak tanggal: 19-03-2018


Analisis Masalah Fun For Mom

ANALISIS MASALAH
Uraikan situasi yang ada sebelum inovasi pelayanan publik ini dimulai

Air Susu Ibu (ASI) mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi, bahkan
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan bayi untuk mendapatkan ASI ekskiusif selama enam
bulan. Namun ternyata, capaian ASI eksklusif di Indonesia belum mencapai angka yang diharapkan.
Puskesmas Sako terletak di perbatasan Kota Palembang dan Kab. Banyuasin, dengan wilayah kerja
mencakup 2 kelurahan, yang mayoritas penduduk merupakan PUS, yang berpendidikan rata-rata menegah dengan
tingkat ekonomi menengah.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO ) tahun 2016 masih menunjukkan rata-rata angka
pemberian ASI eksklusif di dunia baru berkisar 38%. Di Indonesia meskipun sejumlah besar perempuan
(96%) menyusui anak mereka dalam kehidupan mereka, hanya 42% dari bayi yang berusia di bawah 6
bulan yang mendapatkan ASI eksklusif. Pada saat anak-anak mendekati ulang tahunnya yang ke dua,
hanya 55% yang masih diberi ASI.

Jika dibandingkan dengan target WHO yang mencapai 50%, maka angka tersebut masihlah jauh dari
target. Berdasarkan data yang dikumpulkan International Baby Food Action Network (IBFAN) 2014, Indonesia
menduduki peringkat ke tiga terbawah dari 51 negara di dunia yang mengikuti penilaian status kebijakan dan
program pemberian makan bayi dan anak (Infant-Young Child Feeding).

Masalah yang dihadapi oleh Puskesmas Sako adalah rendahnya cakupan pemberian ASI di wilayah
kerja puskesmas yang hanya mencapai 68.89% di tahun 2016 (dibawah target nasional : 83%), yang
disebabkan oleh :
- Rendahnya tingkat pengetahuan ibu kurang tentang pentingnya menyusui dan manfaat ASI
- Kurang menariknya pemberian informasi tentang menyusui bagi para ibu menyusui, sehingga
pengetahuan dan keinginan untuk menyusui sangat terbatas.
- Masyarakat masih mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat, yang kebenarannya
belum terbukti
- Kekurangan informasi tentang menyusui menyebabkan ibu menyusui menyerah karena sering
tidak adanya dukungan keluarga terdekat.

Rendahnya pemberian ASI ini menyebabkan penurunan gizi anak hingga menyebabkan anak bergizi
kurang hingga buruk dan tumbuh pendek (stunting), yang dapat dicegah sedini mungkin dengan pemberian
ASI eksklusif dan MPASI yang benar.

Upaya yang telah dilakukan selama ini, seperti konseling dan penyuluhan ternyata hanya mampu
meningkatkan pengetahuan ibu tentang menyusui, namun dalam implementasinya ibu butuh motivasi dan
peningkatkan rasa percaya diri agar mau dan mampu memberikan rangkaian ASI ekslusif mulai dari Inisiasi
menyusu dini, memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir hingga usia 6 bulan, mulai memberikan
makanan pendamping ASI (MP-ASI ) sejak bayi berusia 6 bulan, dan meneruskan pemberian ASI sampai
anak berusia dua tahun atau lebih.

Bekerjasama dengan sebuah komunitas ASI yaitu ASI For Baby (AFB) Sumatera Selatan, sebuah inovasi
dalam bentuk pemberdayaan,sharing,dan memotivasi para ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan atau ibu
yang memiliki balita dengan menggunakan media kreatif yang informatif. Pemberian informasi
diakukan dengan cara seperti sebuh permainan ular tangga yang menyenangkan yang melibatkan ibu
hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita diperkenalkan pada tahun 2017. Inovasi ini
bertujuan untuk memberikan informasi seputar menyusui dengan cara yang menyenangkan (bermain) dan
Analisis Masalah Fun For Mom

berbentuk diskusi.
Pendekatan Strategis Fun For Mom

PENDEKATAN STRATEGIS
Ringkaslah tentang apa dan bagaimana inovasi pelayanan publik ini telah memecahkan masalah

Puskesmas Sako ingin memastikan bahwa semua ibu yang memiliki balita 0-6 bulan memberikan
ASI ekslusif. Akan tetapi, sejumlah kesulitan dihadapi oleh Puskesmas untuk memberikan edukasi tentang
pemberian ASI ekslusif. Pemberian informasi yang berbentuk penyuluhan tapi dengan cara yang
menyenangkan adalah solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Bersama komunitas ASI For Baby (AFB)
Sumatera Selatan rnelaksanakan program penyuluhan dalam bentuk permainan edukatif yang bernama
Fun For Mom. Kegiatan ini dilakukan oleh ibu-ibu menyusui, ibu hamil, dan ibu nifas sebagai peserta.
Permainan ini dipandu oleh petugas gizi dan konseling ASI dari Asi For baby (AFB) sebagai motivator.

Atas dasar permasalahan tersebut, maka Kepala Puskesmas Sako berinisiatif memulai program
Fun For Mom. Inovasi ini berhasil memecahkan masalah dengan makin meningkatnya cakupan pemberian
ASI eksklusif pada tahun 2017 yaitu 73,35 dari target 73%

Pendekatan strategis inovasi ini adalah menyediakan media informatif dalam bentuk forum bersama
yang menyenangkan bagi ibu hamil, ibu nifas, dan ibu menyusui dalam upaya meningkatkan pengetahuan
dan mengubah perilaku agar mau, mampu dan bersedia menggerakkan masyarakat lainnya guna
mengkampanyekan ASI eksklusif.
Edukasi disampaikan melalui permainan sejenis monopoli, yang mana di setiap pemberhentian terdapat
pertanyaan seputar menyusui, yang harus dijawab oleh peserta dan dapat dikomentari oleh peserta yang lain.
Permainan ini menjadi menarik, karena dapat menjadi forum berbagi pengalaman menyusui dari peserta lain
serta ada juga peragaan bagaimana IMD dilaksanakan secara benar.

Secara khusus bertujuan untuk :

Membentuk kelompok bermain yang terdiri dari ibu hamil, nifas, ibu menyusui dan atau ibu balita di tiap
unit posyandu
Melaksanakan permainan Fun For Mom dengan arahan petugas puskesmas dan kader terkait
Membina peserta Fun For Mom untuk terlibat aktif dan menggali pengetahuan yang telah di ketahui
peserta serta menginisiasi peserta untuk aktif dan mau untuk mengaplikasikan apa yang mereka
pahami
Melakukan pemantauan dan evaluasi sebelum, saat, dan sesudah permainan dilakukan.

Beberapa perubahan yang dapat dilihat berkat inovasi Fun For Mom :

1. Inovasi ini dapat mengubah stigma masyarakat bahwa pemberian ASI ekslusif adalah hal yang mudah dan
menyenangkan.

2. Bahwa mitos yang tidak benar yang selama ini beredar di masyarakat dapat dihilangkan secara bertahap.
Ini didapatkan data riil pemberian ASI ekslusif yang meningkat.

3. Adanya inovasi ini banyak ibu muda dan ibu bekerja mendapatkan pengetahuan tentang cara pemberian
ASI yang benar, bagaimana penyimpanan ASI yang baik dan pengetahuan tentang mitos-mitos yang salah di
masyarakat, serta mendapat pengetahuan tentang seluk beluk pemberian ASI

4. Melalui program Fun For Mom maka kualitas dan kuantitas dalam pemberian ASI ekslusif
meningkat.
Kreatif dan Inovatif Fun For Mom

KREATIF DAN INOVATIF


Jelaskan bahwa inovasi pelayanan publik yang diajukan ini bersifat unik dan mampu menyelesaikan
masalah dengan cara-cara baru dan berbeda dari metode sebelumnya serta berhasil diimplementasikan

Fun For Mom adalah kegiatan yang inovatif dan kreatif karena merupakan wadah pemberdayaan,
sharing,dan memotivasi para ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan atau ibu balita beserta keluarga terdekat
(ibu, mertua) dengan menggunakan media kreatif yang informatif dan menyenangkan.

Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh posyandu yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sako
Palembang secara rutin, sehingga masyarakat dapat mengikuti kegiatan ini sesuai dengan posyandu yang
terdekat dengan tempat tinggalnya.

Keterlibatan komunitas ASI yang ada di Sumatera Selatan khususnya kota Palembang memberikan
solusi yang sangat membantu dalam hal konseling ASI. Konseling ASI yang berpengalaman dan memiliki
sertifikat resmi dari PERINA menjadikan pengetahuan peserta dalam permaianan tersebut tentang ASI
semakin banyak.

Tempat bermain bersifat flexible bisa di dalam ruangan maupun diluar ruangan dan media
yang berupa table, dadu sangat mudah ditemukan, membuat program ini bisa dilakukan oleh siapa
saja.

Dengan adanya program ini berhasil meningkatkan pengetahuan, memotivasi, dan memberdayakan
peserta untuk paham, mau, dan mampu dalam mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan tentang ibu dan
menyusui.
Strategi Pelaksanaan Fun For Mom

PELAKSANAAN DAN PENERAPAN


Uraikan unsur-unsur rencana aksi yang telah dikembangkan untuk melaksanakan inovasi pelayanan
publik ini, termasuk perkembangan dan langkah-langkah kunci, kegiatan-kegiatan utama serta
kronologinya

Kegiatan ini melibatkan ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan atau ibu yang memiliki balita yang berada
di posyandu wilayah kerja Puskesmas Sako Palembang.

Peserta/sasaran adalah 5-10 orang yang terdiri dari ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan atau ibu
balita, serta kader kesehatan Kelurahan Sako dan Sako Baru di unit posyandu yang ada.

Pemandu/motivator dalam kegiatan ini adalah Petugas Kesehatan dari Puskesmas SAKO dalam hal ini
petugas gizi dan petugas promkes, serta bekerja sama dengan komunitas ASI for Baby (AFB) dalam hal
konseling.

Program “Fun For Mom“ mulai dilaksanakan di wilayah Puskesmas Sako pada tahun 2017 hingga
sekarang. Tahapan kegiatan “Fun For Mom “ ini meliputi :

Tahap Persiapan:
- Penggalangan komitmen dengan stakeholder terkait yaitu komunitas Asi For Baby Sumatera
Selatan dan Puskesmas Sako
- Pelatihan kader untuk menjadi moderator permainan game edukatif

- Mengajak kader-kader posyandu untuk aktif mengajak ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan
atau ibu yang memiliki balita berkunjung ke posyandu dan kelas ibu hamil.

Tahap Pelaksanaan :

1. Menyusun jadwal FFM dan sosialisasi ke kader

2. Pelaksanaan FFM dengan menggunakan media yang mudah dibuat sendiri, yaitu:

Table/template bermain dicetak dengan ukuran 1 m x 0.5 m


Dadu satu buah
Penanda langkah

Ruang lingkup permainan/isi pertanyaan

Seribu hari pertama kehidupan


ASI eksklusif, manfaat ASI
MP-ASI
Golden age pada bayi dan balita
Resiko bayi yang tidak diberi ASI,
o Perkembangan jiwa ibu, dan balita

Metodenya: bermain peran bergantian dengan media dadu yang di lempar dan berjalan berdasarkan papan
permainan yang telah dibuat.

Inovasi bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=fnwfDixXKCE


Pemangku Kepentingan Fun For Mom

PEMANGKU KEPENTINGAN
Sebutkan siapa saja yang telah berkontribusi untuk desain dan/atau pelaksanaan inovasi pelayanan
publik ini

Dalam pelaksanaan inovasi ini pemangku kepentingan yang terlibat adalah :

Pihak Pemerintah:

Kepala Puskesmas Sako …………………..


Dinas Kesehatan Kota Palembang ………………..

Petugas Puskesmas Sako : petugas gizi dan bidan sebagai pemandu dan motivator

Non pemerintah :

1. Kader posyandu sebagai pemicu. Kader berperan aktif mengajak ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusi dan
ibu balita di lingkungannya untuk ikut serta dalam kegiatan ini.

2. Komunitas ASI For Baby Sumatera Selatan sebagai motivator dan pemandu.

3. Ibu hamil, ibu nifas ibu menyusui, ibu yang memiliki balita dan keluarga terdekat sebagai
peserta.

Perumusan dan pengembangkan inovasi ini didiskusikan secara teratur dan bersama-sama para
pemangku kepentingan ini untuk kemudian mengadakan analisa masalah dan membahasnya agar kegiatan
ini berhasil.

.
Sumber Daya Fun For Mom

SUMBER DAYA
Sebutkan biaya untuk sumber daya keuangan, teknis, dan manusia yang berkaitan dengan inovasi
pelayanan publik ini

Untuk melaksanakan kegiatan "Fun For Mom" ini, puskesmas menggunakan dana yang berasal dari Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK). Dana yang digunakan tidak terlalu besar hanya Rp ……….., karena hanya
membutuhkan table/template bermain dicetak dengan ukuran 1 m x 0.5 m, sebuah dadu dan sebuah
penanda yang terbuat dari kayu atau plastik.

Selain sumber daya anggaran untuk kegiatan "Fun For Mom" ini, juga melibatkan sumber daya manusia

yaitu: Dinas Kesehatan Kota Palembang


Komunitas ASI For Baby (AFB) Sumatera Selatan
Kepala Puskesmas
Sako Kader posyandu
Tokoh masyarakat
Petugas gizi puskesmas
 Bidan

Teknis :
Alat permainan game edukatif
Alat peraga

Semua sumber daya yang disebutkan di atas berperan aktif dalam mendukung dan mendorong pelaksanaan
kegiatan ini. Komitmen ini ditingkatkan melalui serangkaian diskusi dalam bentuk rapat koordinasi dan
lokakarya. Diskusi yang diadakan secara terbuka dan bersifat umum ini sangat penting dalam merlbangun
pemahaman bersama dan memperkuat dukungan untuk mencapai keberhasilan program.
Keluaran / Output Fun For Mom

KELUARAN/OUTPUT
Sebutkan paling banyak lima keluaran konkret yang mendukung keberhasilan inovasi pelayanan publik
ini

Keluaran/output yang dicapai berkat inovasi "Fun For Mom" adalah sebagai berikut:

1. Inovasi ini dapat mengubah stigma masyarakat bahwa pemberian ASI ekslusif adalah hal yang mudah
dan menyenangkan.
2. Bahwa mitos yang tidak benar yang selama ini beredar di masyarakat seperti payudara yang kecil dan
puting yang terbenam tidk dapat memberikan ASI, mitos melahiran secara operasi ASI akan sedikit
dan tidak cukup untuk bayi, mitos Kolostrum / ASI pertama adalah susu basi. dan mitos-mitos lainnya
yang tidak benar dapat dapat dihilangkan secara bertahap.

3. Meningkatnya cakupan pemberian ASI ekslusif , yaitu pada tahun 2017 cakupan pemberian ASI
ekslusif sebesar 73,3% dari target 73% yang diinginkan.
4. Dengan adanya inovasi ini banyak ibu muda dan ibu bekerja yang tidak mengetahui cara pemberian
ASI yang benar, bagaimana penyimpanan ASI yang baik mendapatkan pengetahuan tentang seluk
beluk pemberian ASI.
5. Masyarakat menjadi sadar bahwa menyusui itu gratis, dan mampu membandingkan dengan besarnya
biaya untuk susu formula selama seminggu bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Ditambah lagi biaya
untuk membeli perlengkapan seperti dot, botol dan peralatan sejenisnya, yang selanjutnya harus
menjaga barang-barang tersebut tetap bersih.
6. Dengan adanya inovasi "Fun For Mom" ini membuat ibu-ibu menyusui mengetahui bahwa memberikan
ASI lebih ramah lingkungan karena terhindar dari konsumsi susu formula yang dibuat dari susu sapi
atau kedelai. Susu formula dan botol susu harus diproduksi dan dikemas, dimana hal tersebut
menggunakan banyak energi dan sumber daya. Setelah itu didistribusikan ke toko-toko. Konsumen
menggunakan bahan bakar untuk sampai ke toko dan membeli susu formula kemudian kemasan dan
botol bekas juga harus dibuang.
Kendala dan Solusi Fun For Mom

PEMANTAUAN DAN EVALUASI


Uraikan bagaimana pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini dipantau dan dievaluasi

Pelaksanaan pemantauan inovasi "Fun For Mom" ini dengan cara sebelum dilakukan permainan,
fasilitator memberikan pertanyaan kepada ibu-ibu yang berperan sebagai peserta. Didapati jawaban yang
masih belum benar terkait dengan pemberian ASI ekslusif.

Setelah permainan usai, fasilitator memberikan pertanyaan lagi dan didapat hasil yang sangat
memuaskan. Peserta dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

Evaluasi kegiatan "Fun For Mom" ini dilakukan melalui

1. pertemuan lintas sektoral yang melibatkan kader posyandu, komunitas ASI For Baby (AFB) Sumatera
Selatan, petugas gizi puskesmas setiap ……………3 bulan /
2. Pertemuan lokakarya bulanan puskesmas.

Hasil evaluasi antara lain tentang diperlukan pembaharuan pertanyaan-pertanyaan agar tidak
membosankan. Evaluasi juga memberikan kesempatan kepada kader posyandu yang ikut dalam pertemuan
memberikan masukkan untuk kegiatan inovasi ini.

KENDALA DAN SOLUSI


Uraikan masalah utama yang dihadapi selama pelaksanaan inovasi pelayanan publik ini beserta cara
penanggulangan dan penyelesaiannya

Kendala utama yang dihadapi untuk kegiatan "Fun For Mom" ini adalah

Kurangnya fasilitator yang berperan sebagai konselor, sehingga jadwal kegiatan terganggu. Pada
pelaksanan kegiatan ini hanya ada dua fasilitator yang berperan yaitu konselor ASI dari ASI For
baby (AFB) Sumatera Selatan dan seorang petugas gizi puskesmas. Solusi : jadwal kegiatan
menyesuaikan jadwal konselor

Secara nasional, jumlah konselor menyusui baru mencapai 2.921 orang. Jumlah ini masih terlalu kecil dari
target yang dibutuhkan sekitar 9.323 konselor. Oleh karena itu sangat dibutuhkan konselor ASI yang lebih
banyak lagi di puskesmas-puskesmas.

Pemecahan masalah tersebut adalah diharapkan adanya pelatihan konselor untuk petugas gizi di
puskesmas, sehingga kekurangan konselor dapat terpenuhi. Dengan adanya petihan konselor ASI ini juga
dapat memecahkan masalah yang juga dihadapi di puskesmas terkait tidak tercapainya cakupan ASI ekslusif.
Manfaat Utama Fun For Mom

MANFAAT
Uraikan dampak dari inovasi pelayanan publik ini, berikan beberapa pembuktian /data yang
menunjukkan dampak/manfaat dari inovasi pelayanan publik ini

Adanya program inovasi Fun For Mom di Puskesmas Sako ini meberika dampak yang sangat positif
khusunya untuk ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita. adapun dampak yang didapat
yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan ibu
yang memiliki balita tentang pentingnya pemberian ASI ekslusif yang mendukung perkembangan
kesehatan bayi dan balita.

2. Meningkatkan keterampilan ibu tentang menyusui, sehingga ibu mempunyai keterampilan menyusui
yang membuat ASI dapat mengalir dari payudara ibu ke bayi secara efektif. Keterampilan menyusui
yang baik meliputi posisi menyusui dan perlekatan bayi pada payudara yang tepat.

3. Meningkatkan motivasi dan rasa percaya diri ibu agar mau dan mampu memberikan rangkaian ASI
ekslusif mulai dari Inisiasi menyusu dini, memberikan ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir hingga usia
6 bulan, mulai memberikan makanan pendamping ASI (MP-ASI ) sejak bayi berusia 6 bulan, dan
meneruskan pemberian ASI sampai anak berusia dua tahun atau lebih.
4. Menurunnya tingkat status gizi balita yang …………….

5. Bagi petugas kesehatan, penyelenggaraan program inovasi Fun For Mom ini menjadi media untuk
lebih mengetahui tentang pengetahuan ibu-ibu mengenai kesehatan ibu balita, anak dan keluarganya
serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta keluarganya dan masyarakat.
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Fun For Mom

SEBELUM DAN SESUDAH


Uraikan perbedaan sebelum dan sesudah inovasi pelayanan publik ini dilakukan

Sebelum dilakukan inovasi Fun For Mom ini, hal-hal yang ditemui adalah sebagai berikut:

1. Capaian ASI Ekslusif di Puskesmas Sako tidak tercapai. ini dilihat dari target 80% hanya tercapai
73%.
2. Tingkat pengetahuan ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas dan ibu yang memiiki balita belum banyak
memahami manfaat dan cara menyusui yang baik dan benar.
3. Belum ada keterlibatan keluarga terdekat untuk mendukung keberhasilan pemberian ASI ekslusif.
4. Petugas kesehatan tidak mengetahui sumber utama penyebab cakupan ASI ekslusif tidak tercapai.

Setelah diadakan program inovasi Fun For Mom ini, hal-hal yang ditemui adalah:

1. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam hal capaian target program ASI ekslusif sebanyak
73,3%.
2. Pengetahuan ibu tentang menyusui terutama manfaat dan cara menyusui yang benar meningkat.
3. Adanya keterlibatan dan dukungan dari kelurga terdekat dalam pemberian ASI ekslusif.
4. Bagi petugas kesehatan melalui inovasi Fun For Mom ini mengetahui permasalahan utama penyebab
tidak berhasilnya pemberian ASI ekslusif. Masalah-masalah yang ditemui adalah:

Bagi ibu pekerja tidak mengetahui cara menyimpan ASI yang baik dan benar,
Cara yang menyusui yang baik dan benar banyak yang belum mengetahui

Tabel :

Aspek pembeda Sebelum Sesudah

Cakupan pemberian ASI


Gizi Buruk
KEK

GALERI SEBELUM DAN SESUDAH


Sebelum Sesudah
Keselarasan Fun For Mom

KESELARASAN
Apa saja dari kegiatan inovasi tersebut yang sejalan dengan satu atau lebih dari 17 Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan? Jelaskan kegiatan inovasi tersebut selaras dengan pencapaian salah
satu atau lebih Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Ada 17 poin Sustainable Development Goals yang telah ditetapkan di PBB. 17 tujuan pembangunan
berkelanjutan dengan target-targetnya itu yang harus dicapai pada tahun 2030. Program inovasi "Fun For
Mom" ini sejalan dengan salah satu tujuan yang ada di dalam 17 poin Sustainable Development Goals
yaitu tujuan ke 3 yaitu Kehidupan sehat dan sejahtera. Menggalakkan hidup sehat dan mendukung
kesejahteraan untuk semua usia. Dan sejalan dengan tujuan ke 17 Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Menghidupkan kembali kemitraan global demi pembangunan berkelanjutan.

Dengan adanya inovasi Fun For Mom ini maka pemberian ASI ekslusif menjadi meningkat. Hal ini
berkaitan erat pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya bermanfaat untuk bayi, ASI juga
bermanfaat untuk ibu.

Inovasi Fun For Mom ini juga sesuai dengan tujuan ke 17, kemitraan bersama komunitas yang ada dalam hal
ini ASI For Baby Sumatera Selatan menjadikan inovasi ini semakin bermanfaat untuk masyarakat, khususnya
ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita. Kemitraan ini juga berkaitan dengan
pembangunan berkelanjutan.
Pembelajaran Fun For Mom

PEMBELAJARAN
Uraikan pengalaman umum yang diperoleh dalam melaksanakan inovasi pelayanan publik ini,
pembelajarannya, dan rekomendasi untuk masa depan

Pengalaman dalam pelaksanaan kegiatan ini setelah melaksanakan inisiatif ini sehingga berhasil adalah
karena adanya dukungan dari Dinas kesehatan kota Palembang dan kerjasama yang baik dari stek holder
yang ada. Tanpa kerja sama yang baik maka inovasi Fun For Mom ini tidak akan mencapai hasil yang
maksimal.

Pembelajaran yang dapat dipetik dari inovasi ini adalah :

1. Melalui kegiatan Fun for Mom yang menarik, para ibu dan keluarga terdekat menjadi sangat antusias
dan semangat untuk belajar dan berubah demi kebaikan anak-anak.
2. Pemberdayaan masyarakat dan pemangku kepentingan non pemerintah (AFB) mampu memberikan
kontribusi positif bagi pembnagunan kesehatan masyarakat.
Berkelanjutan dan Replikasi Fun For Mom

KELANJUTAN DAN REPLIKASI


Uraikan bagaimana inovasi pelayanan publik ini sedang dilanjutkan, jelaskan apakah inovasi ini sedang
direplikasi (transfer of knowledge) atau didiseminasi untuk seluruh pelayanan publik di tingkat instansi,
daerah, nasional dan/atau internasional, dan jelaskan bagaimana inovasi pelayanan publik ini dapat
direplikasi

Keberlanjutan :
- SK Kepala Puskesmas tentang ………………
- Mou dengan AFB

Replikasi :

Pihak PL KB telah melakukan studi tiru dengan menggunakan inovasi dengan untuk issue terkait KB.

Metode yang mudah membuat inovasi akan mudah untuk direplikasi oleh banyak pihak. Untuk itu dibutuhkan
dukungan dari Dinas Kesehatan Kota Palembang agar program ini dapat dimasukkan dalam kelas ibu hamil,
posyandu yanga ad di puskesmas lain, khususnya puskesmas yang berada di Kota Palembang.

Inovasi ini dapat direplikasi karena menggunakan metode dan peralatan yang sederhana dan mudah
ditemukan.
Unsur inovasi ini adalah sebagai berikut:

1. Peserta/sasaran

5-10 orang yang terdiri dari ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, dan atau ibu balita, serta kader
kesehatan Kelurahan Sako dan Sako Baru di unit posyandu yang ada.

2. Pemandu/motivator

Yang menjadi pemandu dan atau motivator dalam kegiatan ini adalah Petugas Kesehatan dari
Puskesmas SAKO (dalam hal ini petugas gizi dan petugas promkes) serta bekerja sama dengan
komunitas ASI for Baby dalam hal konseling.

3. Tempat bermain

4. Tempat bermain bersifat flexible bisa didalam ruangan maupun diluar ruangan.

5. Media yang digunakan

Media yang digunakan dalam kegiatan ini adalah :

Table/template bermain dicetak dengan ukuran 1 m x 0.5 m


Dadu satu buah
Penanda langkah

1. Ruang lingkup permainan/isi pertanyaan

1. Seribu hari pertama


2. ASI eksklusif
Berkelanjutan dan Replikasi Fun For Mom

3. MP-ASI
4. Golden age pada bayi dan balita
5. Pengembangan jiwa ibu,balita

Metode:
Bermain peran bergantian dengan media dadu yang di lempar dan berjalan berdasarkan papan perm
ainan yang telah di buat

Anda mungkin juga menyukai