Anda di halaman 1dari 6

Page |1

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI


PUNGGUNG BAWAH PADA ASN SEKRETARIAT DAERAH
KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR TAHUN 2021

Vivi Pebriyanty1,sutriyati2, Medy2


1
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang
2
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Kader Bangsa Palembang

Abstrak

Permasalahan kesehatan saat ini yang berkaitan dengan pekerjaan yaitu masalah pada sistem
muskuloskeletal, dan yang sering dikeluhkan adalah nyeri punggung bawah. Prevalensi penyakit
muskuloskeletal di Indonesia sebesar 11,9% dan berdasarkan gejala prevalensi penyakit
muskuloskeletal di Indonesia mencapai 24,7%. Sedangkan, prevalensi penyakit muskuloskeletal di
Sumatera Selatan mencapai 15,6%.Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Faktor-faktor yang
berhubungan dengan NPB pada ASN Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir Tahun 2021.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik observasional potong lintang.
Data diperoleh dengan membagikan kuesioner kemudian dianalisis menggunakan uji statistik Pearson
Chi-square. Sampel yang digunakan pada penelitian sebanyak 40 orang responden terpilih secara
random sampling dari seluruh ASN yang ada di sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tiga variabel penelitian yang diteliti, semuanya memiliki
hubungan dengan keluhan nyeri punggung bawah. Nilai p value setiap variabel sebagai berikut IMT
(0,05); lama duduk (0,012); beban kerja(0,031). Oleh karena itu, ASN Sekretariat Daerah perlu
memiliki postur kerja yang tepat dan melakukan pergangan untuk mengurangi resiko keluhan nyeri
punggung bawah.
Kata kunci: nyeri punggung bawah, indeks massa tubuh, lama duduk, beban kerja

FACTORS RELATED TO LOW BACK PAIN IN ASN REGIONAL SECRETARIAT OF


OGAN KOMERING ILIR REGENCY IN 2021

Abstract
Current health problems related to work are problems with the musculoskeletal system, and what is
often complained of is low back pain. Low back pain (LBP) is a serious health problem that is often
neglected. LBP is experienced by almost everyone during his life. It is estimated that 80% of people in
western countries have experienced complaints of LBP. Even a survey reports that there are 17.3
million British people who have experienced LBP. Meanwhile in Indonesia, the exact incidence of LPB
varies from 7.6% to 37%. Generally, 90% of cases of LBP are not caused by organic disorders, but by
wrong body position (work attitude) at work. This study was conducted to analyze factors related to
LBP in ASN Regional Secretariat of Ogan Komering Ilir Regency in 2021. Design The research used
in this study was a cross-sectional observational analytic. Data was obtained by distributing
questionnaires and then analyzed using the Pearson Chi-square statistical test. The sample used in the
study was 40 respondents selected by random sampling from all ASN in the regional secretariat of
Ogan Komering Ilir Regency. The results showed that of the three research variables studied, all of
them had a relationship with complaints of low back pain. The p value of each variable is as follows
BMI (0.05); length of sitting (0.012); workload(0.031). Therefore, the Regional Secretariat ASN needs
to take action to reduce the risk of low back pain complaints.

Keywords: low back pain, body mass index, long sitting, workload
Korespondensi: Vivi Pebriyanty, Universitas Kader Bangs, Jl. Mayjen H.M. ryacudu No 88 Palembang, Sumatera Selatan,
Indonesia 081244666026.
Pendahuluan
Page |2

Permasalahan kesehatan saat ini yang


berkaitan dengan pekerjaan yaitu masalah
pada sistem muskuloskeletal, dan yang sering
dikeluhkan adalah nyeri punggung bawah.
Nyeri Punggung bawah (NBP) atau dalam
bahasa inggris disebut low back pain Faktor individu terdiri dari usia, jenis
merupakan gejala ketidaknyamanan atau rasa kelamin, Indeks Massa Tubuh (IMT), masa
nyeri di daerah punggung bagian bawah, dan kerja, kebiasaan merokok, riwayat
merupakan salah satu gangguan pendidikan, tingkat pendapatan, aktivitas
muskuloskeletal yang sering tejadi dalam
fisik dan riwayat trauma. Faktor pekerjaan
kehidupan sehari-hari. 1
antara lain beban kerja, posisi kerja, gerakan
Duduk dalam waktu yang lama tanpa
ada istirahat bisa berdampak pada struktur
repetisi dan durasi. Faktor lingkungan
tulang belakang akibat proses biomekanika seperti getaran dan kebisingan. 5 Salah satu
yang terjadi pada tulang belakang.1Pada saat jenis pekerjaan yang dapat menyebabkan
gangguan muskuloskeletal adalah pekerjaan
duduk, tekanan pada diskus intervertebralis
kantor (administrasi). Hal ini dapat terjadi
lebih besar dua kali dibandingkan pada
karena pekerja kantoran sering melakukan
posisi berdiri. Hal ini dapat menyebabkan posisi duduk dan lama duduk yang tidak
kualitas hidup seseorang memburuk karena sesuai sehingga terjadi keadaan postur yang
nyeri yang timbul jika dibiarkan. Keluhan kaku dan beban otot yang statis.
pada masing-masing orang bervariasi karena Aspek kesehatan kerja yang harus
persepsi nyeri seseorang berbeda akibat diperhatikan adalah penyakit akibat
adaptasi neuromuskuler pada jaringan lunak pertambahan tenaga kerja. pertambahan
tulang belakang, dari nyeri ringan sampai tenaga kerja merupakan risiko yang diterima
nyeri berat yang membutuhkan intervensi pekerja dalam bidang kesehatan yang
khusus. 2 merupakan akibat dari berkembangan industri
Nyeri punggung umum terjadi, di di Indonesia dan pertambahan tenaga kerja.
Inggris sekitar 60-80% orang pernah pertambahan tenaga kerja adalah setiap
mengalami nyeri punggung. Nyeri punggung penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
merupakan salah satu alasan utama untuk lingkungan kerja. pertambahan tenaga kerja
tidak bekerja, dan setiap tahunnya jutaan hari disebabkan oleh sejumlah faktor namun ada
kerja hilang akibat nyeri punggung. Di Inggris sebagian yang berasal dari tempat kerja, dan
dan Amerika Serikat kejadian nyeri punggung penyakit gaya hidup yang disebabkan oleh
terutama nyeri bagian bawah telah mencapai satu atau beberapa faktor risiko gaya hidup.
proporsi endemik. Survei yang telah Selain itu pekerja juga berisiko terkena cedera
dilakukan melaporkan bahwa 17,3 juta orang akibat kecelakaan kerja.6
di Inggris pernah mengalami nyeri punggung. Aparatur Sipil Negara (ASN) pada
Dari jumlah ini 1,1 juta orang mengalami Sekretariat Daerah di Kabupaten Ogan
kelumpuhan akibat nyeri punggung . 3 Komering Ilir yang bekerja sebagai staf di kantor
Berdasarkan diagnosis yang telah dilakukan bisa mempunyai resiko untuk terkena Penyakit
oleh tenaga kesehatan, prevalensi penyakit Akibat Kerja (PAK). Salah satu resiko yang
muskuloskeletal di Indonesia sebesar 11,9% dialami ASN yang bekerja sebagai tenaga
dan berdasarkan gejala prevalensi penyakit administrasi di kantor sekitar 20% ASN
muskuloskeletal di Indonesia mencapai mengalami keluhan nyeri punggung bawah. Hal
24,7%. Sedangkan, prevalensi penyakit ini terjadi karena pekerja kantoran sering
muskuloskeletal di Sumatera Selatan melakukan posisi duduk dan lama duduk yang
mencapai 15,6%.4 tidak sesuai sehingga terjadi keadaan postur
Terdapat beberapa faktor risiko yang kaku dan beban otot yang statis. Dari
penting yang terkait dengan keluhan LBP penelitian awal yang peneliti lakukan terhadap
yaitu faktor individu, faktor pekerjaan dan 10 ASN yang sering duduk lama saat bekerja
faktor lingkungan. didapati 8 orang ASN yang mengeluh nyeri
pinggang bawah saat mengerjakan pekerjaan
lembur.

Metodologi Penelitian Indeks Massa Tubuh (IMT), lama duduk, dan


beban kerja. Pendekatan yang dipilih untuk
Disain penelitian ini adalah deskriptif mengambil sampling adalah dengan random
analitik dalam rancangan potong lintang sampling dengan responden sebanyak 40 orang
untuk mendapatkan hubungan antara nyeri dengan jumlah keseluruhan populasi sebanyak
punggung bawah dengan lama duduk dan 152 orang yang bekerja selaku ASN di Sekretariat
Page |3

Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir. Semua yang indeks massa tubuhnya tidak beresiko
subjek akan diminta persetujuan (informed (IMT ≤ 25) Pada ASN Sekretariat Daerah
consent) sebelum mengisi kuesioner. Ogan Komering Ilir PalembangTahun 2021.
Pengambilan data ini dilaksanakan setelah
lolos kaji etik dengan nomor pengajuan 123 /
Tabel 3. Distribusi Responden Menurut Lama
Penelitian / FK / UKB/ VIII / 2021.
Duduk
Pengolahan data dilakukan dengan SPSS
(Statistical Product and Service Solutions)
versi 25.0. dengan uji chi-square
Hasil Penelitian Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa
dari 40 responden yang diwawancara ternyata
Penyajian berdasarkan data responden
ada 19 responden (47,5%) yang mempunyai
yang menunjukan karakteristik subjek
penelitian menurut kejadian Nyeri Punggung lama duduk beresiko(lama duduk ≥ 4 jam)
bawah(Tabel 1), Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk mengalami nyeri punggung bawah da
(Tabel 2), lama duduk (Tabel 3), beban kerja nada sebanayak 21 responden yang lama
(Tabel 4), Kemudian dilakukan uji untuk duduknya tdak beresiko (lama duduk< 4 jam)
melihat ada tidaknya hubungan IMT, lama sehingga tidak menyebabkan nyeri punggung
duduk dan beban kerja (Tabel 5). bawah Pada ASN Sekretariat Daerah Ogan
Tabel 1.Distribusi Responden Menurut Komering Ilir Tahun 2021.
Kejadian Nyeri Punggung Bawah
Nyeri Tabel 4. Distribusi Respondensi Menurut
Frekuensi Persentase Beban Kerja
Punggung
(n) (%)
Bawah
Ya 16 40 Lama Frekuensi Persentase
Tidak 24 60 Duduk (n) (%)
Total 40 100 Beresiko 19 47.5
Tidak 21 52.5
Berdasarkan tabel 1, diketahui bahwa Beresiko
dari 40 responden yang diwawancara Total 40 100
ternyata ada 16 responden (40%) yang
mengalami nyeri punggung bawah dan ada
24 responden (60%) yang tidak mengalami
nyeri punggung bawah Pada ASN
Sekretariat Daerah Ogan Komering Ilir
Palembang Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa
dari 40 responden yang diwawancara ternyata
ada 23 responden (57,5%) yang memiliki
beban kerja berat dan ada sebanyak 17
responden (42,5%) tidak memiliki beban
kerja kategori ringan Pada ASN Sekretariat
Daerah Ogan Komering Ilir Tahun 2021.

Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Frekuensi


Indeks Massa Tubuh Beban Kerja Persentase (%)
(n)
Berat 23 57.5
Indeks
Ringan Massa Frekuensi
17 Persentase
42.5
Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui Tubuh
Total 40(n) (%)
100
bahwa dari 40 responden yang diwawancara Beresiko 12 30
ternyata ada 12 responden (30%) yang Tidak Beresiko 28 70
mempunyai indeks massa tubuh beresiko Total 40 100
(IMT > 25) dan ada 28 responden (70%)

Tabel 5. Analisis Hubungan IMT, Lama Duduk dan Beban Kerja terhadap keluhan Nyeri Punggung
Bawah pada ASN Sekertariat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ilir
Page |4

Nyeri Punggung Bawah Total Odd Ratio


p-value
Variabel Kategori Ya Tidak 95% CI

n % n % N %
IMT Beresiko 9 75,0 3 25,0 12 100
9,000 (1,888-
Tidak 0,005
7 25,0 21 75,0 28 100 42,904)
Beresiko
Lama Duduk Beresiko 12 63,2 7 36,8 19 100
7,286 (1,737-
Tidak 0,012
4 19,0 17 81,0 21 100 30,555)
Beresiko
Beban Kerja Berat 13 56,5 10 43,5 23 100 6,067 (1,361-
0,031
Ringan 3 17,6 14 82,4 17 100 27,049)

Hasil analisis diketahui bahwa ada bermakna (signifikan) antara beban kerja dengan
hubungan antara indeks massa tubuh dengan nyeri punggung bawah. Selain itu pada hasil uji
kejadian nyeri punggung bawah Pada ASN diketahui juga adanya nilai OR 6,067 (1,361-
Sekretariat Daerah Ogan Komering Ilir Tahun 27,049) yang dapat disimpulkan bahwa ASN yang
2021. Hubungan ini dapat diketahui dari hasil uji mempunyai beban kerja berat mempunyai resiko
diperoleh nilai p-value = 0,005 lebih kecil dari 6,067 kali lebih besar untuk mengalami kejadian
nilai α (0,05) yang artinya ada hubungan yang nyeri punggung bawah jika dibandingkan dengan
bermakna (signifikan) antara indeks massa tubuh ASN yang memiliki beban kerjanya ringan.
dengan nyeri punggung bawah. Selain itu pada
PEMBAHASAN
hasil uji diketahui juga adanya nilai OR 9,000
1.Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh
(1,888-42,904) yang dapat disimpulkan bahwa
(IMT) dengan Nyeri Punggung Bawah (NPB)
ASN yang mempunyai indeks massa tubuh
beresiko (IMT > 25) mempunyai resiko 9 kali
Dari hasil penelitian uji chi-square diperoleh nilai
lebih besar untuk mengalami kejadian nyeri
p-value = 0,005 lebih kecil dari nilai α (0,05)
punggung bawah jika dibandingkan dengan ASN
yang artinya ada hubungan yang bermakna
yang indeks massa tubuhnya tidak beresiko atau
(signifikan) antara indeks massa tubuh dengan
normal (IMT ≤ 25).
nyeri punggung bawah. Selain itu pada hasil uji
Hasil analisis juga diketahui bahwa ada
diketahui juga adanya nilai OR 9,000 (1,888-
hubungan antara lama duduk dengan kejadian
42,904) yang dapat disimpulkan bahwa ASNyang
nyeri punggung bawah Pada ASN Sekretariat
mempunyai indeks massa tubuh beresiko (IMT >
Daerah Ogan Komering Ilir Tahun 2021.
25) mempunyai resiko 9 kali lebih besar untuk
Hubungan ini dapat diketahui dari hasil uji
mengalami kejadian nyeri punggung bawah jika
diperoleh nilai p-value = 0,012 lebih kecil dari
dibandingkan dengan ASN yang indeks massa
nilai α (0,05) yang artinya ada hubungan yang
tubuhnya tidak beresiko atau normal (IMT ≤ 25).
bermakna (signifikan) antara lama duduk dengan
nyeri punggung bawah. Selain itu pada hasil uji
diketahui juga adanya nilai OR 7,286 (1,737-
30,555) yang dapat disimpulkan bahwa ASN
Hubungan yang bermakna antara indeks massa
yang lama duduknya beresiko mempunyai resiko
tubuh dengan kejadian nyeri punggung bawah.
7,286 kali lebih besar untuk mengalami kejadian
Jika seseorang mengalami kelebihan berat
nyeri punggung bawah jika dibandingkan dengan
badan maka orang tersebut akan berusaha untuk
ASN yang lama duduknya tidak beresiko.
menyangga berat badan dari depan dengan
mengontraksikan otot punggung bawah dan
apabila ini terus berlanjut maka akan
menyebabkan penekanan pada bagian tubuh dan
Hasil analisis juga diketahui bahwa ada
menimbulkan masalah kesehatan.
hubungan antara beban kerja dengan kejadian
Penelitian ini sama halnya dengan penelitian
nyeri punggung bawah Pada ASN Sekretariat
yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran di
Daerah Ogan Komering Ilir Tahun 2021.
Malaysia yang menemukan hubungan antara
Hubungan ini dapat diketahui dari hasil uji
IMT dan keluhan nyeri punggung bawah.5
diperoleh nilai p-value = 0,031 lebih kecil dari
2.Hubungan Antara Lama Duduk dengan Nyeri
nilai α (0,05) yang artinya ada hubungan yang
Punggung Bawah (Low Back Pain)
Page |5

Dari hasil peneltian uji chi-square peneliti- an pada mahasiswa kedokteran Serbia
diperoleh nilai p-value = 0,012 lebih kecil dari yang memperlihatkan hasil bermakna memiliki
nilai α (0,05) yang artinya ada hubungan yang stress mendekati ujian.7
bermakna (signifikan) antara lama duduk KESIMPULAN
dengan nyeri punggung bawah. Selain itu pada Terdapat hubungan Indeks massa tubuh
hasil uji diketahui juga adanya nilai OR 7,286 (IMT), lama duduk dan Beban kerja dengan Nyeri
(1,737-30,555) yang dapat disimpulkan bahwa punggung bawah pada ASN Sekretariat Daerah
ASN yang lama duduknya beresiko Kabupaten Ogan Komering Ilir
mempunyai resiko 7,286 kali lebih besar untuk Konflik Kepentingan
mengalami kejadian nyeri punggung bawah Penulis menyatakan tidak terdapat konflik
jika dibandingkan dengan ASN yang lama kepentingan dalam studi ini.
duduknya tidak beresiko. Hasil penelitian ini
DAFTAR PUSTAKA
mendukung temuan penelitian sebelumnya
1. Pinzon Rizaldy. 2012. Profil Klinis Pasien Nyeri
yang menyatakan bahwa ada hubungan
Punggung Bawah Akibat Hernia Nukleus Pulposus.
antara lama kerja dengan kejadian NPB.
(Jurnal). CDK198. 2012: Vol 3 9 No.10.
Berdasarkan penelitian tersebut Angka
2. Kwon Y, Kim J, Heo J, Jeon H, Choi E. The
kejadian NPB yang berhubungan dengan durasi
duduk pada mekanik motor di Kalianda Lampung effect of sitting posture on the loads at
Selatan adalah sebanyak 37,7%, ditemukan juga cervico-thoracic and lumb
adanya hubungan yang bermakna antara lamanya 3. Harahap PS, Marisdayana R, Hudri M Al.
duduk dengan keluhan NPB (p<0,05). 6 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
3.Hubungan Antara Beban Kerja dengan Nyeri Keluhan Low Back Pain (LBP) pada Pekerja
Punggung Bawah (Low Back Pain) Pengrajin Batik Tulis di Kecamatan
Dari hasil penelitian uji chi-square Pelayangan Kota Jambi Tahun 2018. Ris Inf
diperoleh nilai p-value = 0,031 lebih kecil dari Kesehat [Internet]. 2018;7(2):147–54.
nilai α (0,05) yang artinya ada hubungan yang Available from: http://stikes-
bermakna (signifikan) antara beban kerja
hi.ac.id/jurnal/index.php/rik/article/view/15
dengan nyeri punggung bawah. Selain itu pada
hasil uji diketahui juga adanya nilai OR 6,067 7
(1,361-27,049) yang dapat disimpulkan bahwa 4. Riskesdas. 2018. Dalam angka, Indonesia
ASN yang mempunyai beban kerja berat 5. Andini F. Risk Factors of Low Back Pain in
mempunyai resiko 6,067 kali lebih besar untuk Workers. Med J Lampung Univ [Internet].
mengalami kejadian nyeri punggung bawah jika 2015;4:12–9. Available from:
dibandingkan dengan ASN yang memiliki http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/m
beban kerjanya ringan. ajority/article/view/495
Dengan demikian, berarti bahwa ada 6.Alshagga MA, Nimer AR, Yan LP, Ibrahim
hubungan antara beban kerja dengan neri IAA, Al-Ghamdi SS, Radman Al-Dubai SA.
punggung bawah. Semakin tinggi beban kerja Prevalence and factors associated with neck,
maka resiko untuk mengalami kejadian neri shoulder and low back pains among medical
punggung bawah juga semakin meningkat. Jadi students in a Malaysian Medical College. BMC
sebaiknya ketika hindari untuk melakukan Res Notes. 2013;6(1).
pekerjaan yangmembuat beban kerja semakin 7.Sari NPLNI, Mogi TI, Angliadi E. Hubungan
tinggi karena beban kerja ini bukan hanya Lama Duduk Dengan Kejadian Low Back
beban fisik tetapi juga dapat berupa beban Pain Pada Operator Komputer Perusahaan
mental ataupun beban sosial sesuai dengan jenis Travel Di Manado. e-CliniC. 2015;3(2)
pekerjaanya.
8.Vujcic I, Stojilovic N, Dubljanin E, Ladjevic N,
Pada penelitian ini menemukan hubungan
Ladjevic I, Sipetic-Grujicic S. low back Pain
antara faktor beban dengan keluhan nyeri
among Medical Students in Belgrade (Serbia):
punggung bawah. Faktor beban kerja dikaitkan
dengan stress yang memengaruhi kelelahan A Cross-Sectional Study. Pain Res Manag.
pada otot dan juga membuat beban kerja lebih 2018; A Cross-Sectional Study. Pain Res
berat. Penelitian ini sama halnya dengan Manag. 2018; Volume 2018, Article ID
8317906, 6
Page |6

Anda mungkin juga menyukai