PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
RSB memiliki kerangka waktu 5 tahun mulai tahun 2017 sampai dengan
tahun 2021, yang akan dijabarkan ke dalam masing-masing pusat
pertanggungjawaban pada unit-unit pelayanan yang ada.
RPJMD RSB
5 THN 5 TH
SPM
COST SERVICES
RKPD RBA
1 THN 1 TH
Proses
APBD
RBA DEF
T A R I F
POLA TATA KELOLA
Dari uraian tersebut di atas posisi Rencana Strategis Bisnis (RSB) sangat
dibutuhkan dalam pola pengelolaan keuangan BLUD, untuk menjelaskan
konsepsi dasar Rencana Strategis Bisnis (RSB) dalam aktivitas perencanaan
Puskesmas Sako.
4. Tujuan
B. SISTEMATIKA PENYAJIAN
C. METODOLOGI
Seluruh isi materi Rencana Strategis Bisnis (RSB) Puskesmas Sako telah ditelaah
dan dibahas secara transparan dengan menggunakan kaidah-kaidah profesi yang
sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari Kelompok Kerja Puskesmas Sako.
1. Perspektif Keuangan
2. Perspektif Pelanggan
3. Perspektif Proses Bisnis Internal, dan
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.
8
Page
Puskesmas Sako didirikan tahun 2016 dan dibuka pertama kali tanggal 02 Januari
2017 di atas tanah seluas 301 m2 dengan luas bangunan 420 m2, dengan luas
wilayah kerja ± 1.135,70 km2. Puskesmas Sako memiliki 2 puskesmas pembantu.
No Nama Keterangan
1 2 3
1 Sako Puskesmas Pembantu
2 Multi Puskesmas Pembantu
Jumlah
No Nama Kelurahan
RT RW
1 2 3 4
1 Sako 108 37
2 Sako Baru 28 5
136 42
9
Page
Puskesmas Sako merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kota
Palembang dengan tugas pokok menyediakan pelayanan kesehatan melalui
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan sekaligus juga melaksanakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas Sako dipimpin oleh Kepala Puskesmas
sebagai penanggung jawab umum operasional dan keuangan bertanggungjawab
kepada Walikota Palembang melalui Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang.
10
Page
1. Kondisi Geografis
11
Wilayah kerja Puskesmas Sako meliputi 2 kelurahan yaitu Kelurahan Sako dan
Kelurahan Sako Baru dengan jumlah penduduk 44.366 jiwa yang terdiri dari
22.389 orang laki-laki dan 21.977 orang perempuan.
12
Page
Nama Kelurahan
No.
Deskripsi SAKO Jumlah
SAKO
BARU
1 2 3 6 7
1 Jumlah Penduduk 37.497 6.869 44.366
- Laki-laki 18.904 3.485 22.389
- Perempuan 18.593 3.384 21.977
2 Jumlah Kepala Keluarga (KK) 7.869 1.681 9.550
a. KK Gakin 19.415 1.483 26.257
b. KK Non Gakin 6.842 264 1.747
3 Jumlah Ibu Bersalin (Bulin) 791 145 957
4 Jumlah Ibu Menyusui (Busui) 1.466 270 1.736
5 Jumlah Ibu Nifas (Bufas) 791 145 957
6 Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) 10.079 1.849 11.928
7 Jumlah Wanita Peserta KB Aktif 5.889 1.442 7.331
8 Jumlah Bayi 739 134 873
- Laki-laki 370 67 437
- Perempuan 369 67 437
9 Jumlah Anak Balita 1359 1323 2682
- Laki-laki 1.152 1.123 2275
- Perempuan 209 203 412
10 Jumlah Anak Batita 2.212 402 2.614
- Laki-laki 1.116 203 1.319
- Perempuan 1.096 199 1.295
11 Jumlah Anak Baduta 734 136 870
- Laki-laki 372 69 441
- Perempuan 362 67 429
13
3. Penduduk
Pada tahun 2016, jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sako adalah
44.366 jiwa, yang tersebar di dua kelurahan yang terdiri dari 21.977 orang
penduduk berjenis kelamin perempuan dan 22.389 orang penduduk berjenis
kelamin laki-laki.
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH
NO KELURAHAN LAKI-LAKI (TAHUN) PEREMPUAN (TAHUN)
PENDUDUK
<1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML <1 1-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Sako 37.497 520 1811 3500 9600 2608 505 18.544 475 1925 3505 9881 2660 507 18.953
2 Sako Baru 6.869 135 317 558 1578 769 128 3.485 110 327 588 1473 768 118 3.384
JUMLAH 44.366 655 2128 4058 11178 3377 633 22.029 585 2.252 4093 11.354 3428 625 22.337
Namun, selain kedua kelompok tersebut di atas masih ada kelompok usia lainnya
yang juga harus menjadi perhatian dan dikembangkan potensinya bagi
Puskesmas Sako. Kelompok tersebut termasuk ke dalam kelompok usia non
produktif. Kelompok inipun merupakan kelompok yang cukup besar yaitu
kelompok anak dan lansia. Kelompok ini harus juga menjadi perhatian bagi
Puskesmas Sako, karena kelompok anak, remaja, dan lansia ini mempunyai
permasalahan kesehatan tersendiri.
15 Page
Grafik 1 : Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Sako
Tahun 2016
18%
Kelompok Usia Anak
Kelompo Usia Remaja
Kelompok Usia Produktif
Kelompok Usia Lansia
51%
4. Kepadatan Penduduk
Wilayah kerja Puskesmas Sako meliputi 1 (satu) kecamatan yaitu Kecamatan Sako
dengan luas wilayah 1135,70 km 2 dengan jumlah penduduk 44.366 jiwa. Tebagi
atas 2 (dua) kelurahan.
JUMLAH
LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN
JUMLAH
NO KELURAHAN WILAYAH RUMAH JIWA PENDUDUK
RT RW PENDUDUK
(km2) TANGGA /RUMAH TANGGA /km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Dari tabel di bawah ini akan terlihat bahwa rata-rata rasio beban tanggungan di
wilayah kerja Puskesmas Sako adalah 101,2 terdiri dari di Kelurahan Sako pada
tahun 2016 adalah 51,5 dan Kelurahan Sako Baru adalah 49,7.
Tabel 8 : Rasio Beban Tanggungan dan Kenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Sako
Tahun 2016
JUMLAH RASIO BEBAN
NO KELURAHAN RASIO JENIS KELAMIN
PENDUDUK TANGGUNGAN
1 2 3 4 5
Rasio beban tanggungan dan jenis kelamin di wilayah kerja Puskesmas Sako
tahun 2016 tersebut di atas dapat dilihat pada Grafik berikut.
Grafik 2 : Rasio Beban Tanggungan dan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Sako
Tahun 2016
17
120
Page
100
80
60 Rasio Beban Tanggungan
Rasio Jenis Kelamin
40
20
0
Sako Sako Baru
a. Kelahiran (Fertility)
b. Kematian (Mortality)
c. Migrasi masuk (In-migration)
d. Migrasi Keluar (Out-migration)
7. Pembiayaan Kesehatan
Sumber pembiayaan kesehatan lainnya adalah bersumber dari dana bantuan luar
negeri, yaitu proyek Nutrition Improvement Through Community Empowerment
(NICE), yang berasal dari Asian Development Bank (ADB). Pembiayaan kesehatan
19
bersumber proyek NICE ini ditujukan untuk kegiatan perbaikan gizi masyarakat
Page
(Bayi, Balita, Ibu hamil, dan Ibu Nifas) di Kelurahan. Dana ini dikelola oleh
Kelompok Gizi Masyarakat (KGM) dengan dibantu seorang Fasilitator
Masyarakat. Dengan demikian, proyek NICE ini merupakan upaya perbaikan gizi
masyarakat yang dilaksanakan melalui pemberdayaan masyarakat.
8. Pemerintahan
9. Pendidikan
Di wilayah kerja Puskesmas Sako, terdapat 33 sarana pendidikan yang terdiri dari
19 TK/PAUD, 9 SD, 3 SMP dan 2 SMA. Tidak ada sarana perguruan tinggi di
wilayah kerja Puskesmas Sako.
Sarana pendidikan yang ada sebagian besar (75%) merupakan sarana pendidikan
milik swasta. Jumlah SD swasta ada 3 sekolah, jumlah SMP swasta adalah 1
sekolah, dan SMA swasta ada 1 sekolah. Sedangkan seluruh sarana TK/PAUD
20
yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sako adalah milik swasta (100%).
Page
Jumlah murid TK/PAUD adalah 1.064 orang, murid SD berjumlah 4.877 orang,
siswa SMP berjumlah 2.812 orang, dan siswa SMA berjumlah 2.196 orang.
Tabel 10 : Nama Sarana Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Sako Tahun 2016
SARANA PENDIDIKAN
NO KELURAHAN TK/RA
∑ ∑ ∑ ∑
KELOMPOK SD SMP SMA SLB ∑ murid
murid murid murid murid
BERMAIN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SAKO Aisyah 6 110 SDN 111 191 SMP N 53 420 SMA N 16 1.898
Annisa 62 SDN 112 789 SMP Setia Negara 478 SMA Karya Andalas 298
Auladi 45 SDN 113 740
Azzahra 27 SDN 114 957
Baiturahman 60 SDN 115 644
Citra 48 SDN 116 510
Haramain 50 Mataram 229
Harapan Bunda I 124 MI Ulil Albab 224
Nurul Jannah
54
Sako
Nurul Jannah
15
Lebak Murni
Paramitha 18
Puri Abadi 49
Ulil Albab 66
Karya Ibu 6
Vita Sejahtera 146
2 Sako Baru Haris 92 MI Arqom 593 SMP N 27 1.914
Perwanida 52
Zania 54
Ar Rahman 16
TOTAL 19 1.064 9 4.877 3 2.812 2 2.196 0 0
Pendidikan sebagai suatu refleksi tingkat kemajuan suatu negara dan merupakan
suatu kebutuhan yang mendasar bagi penduduk disamping kebutuhan lainnya.
Dengan adanya kebijakan prioritas pembangunan sektor pendidikan, yang
21
akhirnya akan meningkatkan jumlah lulusan. Akan tetapi, tidak semua lulusan dapat
diterima bekerja sehingga pada akhirnya meningkatkan pengangguran yang intelek.
Hal di atas dapat memicu terjadinya kenakalan, kriminal intelek, stres, dan
sebagainya.
C. PROFIL PUSKESMAS
b. Organisasi
i. Struktur Organisasi
dari:
Page
25
Page
a. Fungsi Puskesmas
i. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
b. Tata Kerja
i. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya puskesmas berkoordinasi dengan
kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
27
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Page
29
Page
a. Susunan Kepegawaian
PUSKESMAS SAKO
1 Dokter Umum 0 orang
2 Dokter Gigi 1 orang
32
Page
Tabel 14 : Aset Tetap yang dimiliki Puskesmas Sako sesuai SIMDA BMD 2015
1. Promosi Kesehatan
Penyuluhan kesehatan di dalam gedung ( Puskesmas )
Penyuluhan kesehatan di luar gedung ( Posyandu, Sekolah )
Kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS) dengan melakukan
screnning untuk murid kelas I yang baru masuk SD, SMP, SMU.
34
Page
2. Kesehatan Lingkungan
Memberikan konsultasi / penyuluhan penyakit akibat faktor
lingkungan
Memberikan konsultasi / penyuluhan tentang pengolahan
makanan tanpa pemberian zat tambahan.
3. Kesehatan Keluarga
Pelayanan Kesehatan ibu dan anak (KIA)
- Ibu hamil, nifas dan menyusui
- Keluarga Berencana
- Posyandu balita
Pelayanan Kesehatan Remaja
- Penyuluhan / konsultasi mengenai kesehatan remaja
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
- Penyuluhan / konsultasi mengenai kesehatan usia lanjut
- Posyandu Usila
4. Gizi
Penyuluhan / konsultasi gizi masyarakat
Penyuluhan / konsultasi gizi balita BGM, Obesitas, Diabetes
Melitus, Hipertensi dan lainnya
Konsultasi bayi / balita sakit
Pelayanan program gizi
Pelayanan program PMT untuk balita BGM
Pelayanan / pemberian PMT Bumil KEK dari Gakin
Pemberian Vitamin A dan tablet besi ( Fe )
35
6. Pengobatan
a. Pengobatan Umum
b. Pengobatan Gigi
c. Rujukan
terhadap Ibu Hamil (Bumil), Ibu Bersalin (Bulin), Ibu yang telah
bersalin (Bufas), dan Ibu menyusui (Busui).
Untuk kegiatan KB, Puskesmas Sako melayani kebutuhan
masyarakat dalam hal KB berupa IUD, Implant, Pil, Suntikan, dan
Kondom.
Poli ini dalam pelaksanaannya dilayani oleh bidan-bidan terlatih.
b. Imunisasi
Melayani Imunisasi BCG, DPT, Polio, Hepatitis, Campak, TT
Bumil/Caten.
Dilaksanakan setiap hari Kamis oleh bidan terlatih.
vi. Laboratorium
Melayani pemeriksaan laboratorium sederhana seperti test
kehamilan, HB, golongan darah dan BTA sputum.
40
xi. Lain-Lain
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di wilayah kerjanya,
Puskesmas Sako melakukan kegiatan-kegiatan secara jemput bola.
Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya adalah Posyandu Balita di
21 Posyandu yang telah berkembang menjadi Posyandu Plus yang
Puskesmas Sako didirikan pada tahun 2016 dan mulai beroperasi sejak
tahun 2017 sehingga belum dapat dievaluasi hasil pencapaian kinerja
pelayanannya.
44
Page
berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan
Page
Republik Indonesia (NKRI) yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri,
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air berkesadaran hukum dan
lingkungan sehat, menguasai teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan
berdisiplin”.
Untuk mencapai visi tersebut diperlukan misi Puskesmas Sako Kota Palembang
sehingga hal yang abstrak pada visi akan terlihat lebih nyata. Dengan pernyataan
Dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, terdapat 4 (empat) misi yang
diemban dan akan dilaksanakan yaitu:
1. Meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Sako
2. Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia Puskesmas Sako
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan beserta sarana dan
prasarana yang bermutu prima
4. Menurunkan angka kesakitan dan kematian di wilayah kerja Puskesmas
Sako
Oleh karena itu diperlukan kerja sama pemerintah dan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam melaksanakan program kesehatan agar mendapatkan
manusia yang berkualitas sehingga mampu mandiri. Melihat luasnya wilayah dan
besarnya sasaran yang dihadapi serta keterbatasan sumber daya (resources)
46
Misi ketiga ini merupakan suatu upaya agar terjadi peningkatan pelayanan
kesehatan sesuai standar yang telah ditetapkan. Agar pelayanan kesehatan di
Puskesmas Sako dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang bermutu prima kepada masyarakat yang memerlukan
pelayanan sehingga pelayanan dapat dilaksanakan dengan tepat, cepat dan
nyaman. Isu pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu prima adalah
B. UKURAN KEBERHASILAN
Ukururan keberhasilan kinerja Puskesmas Sako dapat dilihat dari 2 aspek yaitu
tercapainya Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan Peraturan Walikota
Palembang Nomor 72 Tahun 2013 dan Permenkes RI Nomor
741/Menkes/PER/VII/2008. Puskesmas Sako mulai beroperasi pada tahun 2017
sehingga pada tahun 2016 belum dapat diukur hasil capaian indikator SPM nya.
48
Page
22 Cakupan KB Aktif % - 75
50
Page
Nilai-nilai (values) merupakan pedoman yang diyakini sebagai ketinggian jiwa yang harus
selalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh insan kesehatan serta anggota organisasi
yang bergerak di bidang kesehatan dalam melaksanakan tugas. Nilai yang berkembang
dalam suatu organisasi menjadi semangat bagi anggota organisasi dalam berkarya.
Nilai-nilai yang ada dan disepakati di lingkungan Puskesmas Sako Kota Palembang
adalah
1. Keterbukaan
Nilai pertama yang menjadi pedoman staf Puskesmas Sako dalam bekerja adalah
nilai keterbukaan. Nilai ini mengandung makna bahwa dalam bekerja, harus ada
unsur transparansi, tidak ada hal-hal yang ditutupi berkaitan dengan pelaksanaan
program-program puskesmas dengan segala permasalahan dan hambatan yang
dihadapi. Dengan keterbukaan, masalah-masalah yang menghambat kinerja
Puskesmas akan dapat diidentifikasikan dan dicarikan solusi pemecahannya. Pada
akhirnya, nilai keterbukaan ini akan meningkatkan kinerja staf Puskesmas Sako.
2. Kebersamaan
Jajaran Puskesmas Sako merupakan satu tim dalam melaksanakan kegiatan
pembangunan kesehatan. Nilai kebersamaan adalah salah satu fondasi dalam kerja
sama tim. Dengan nilai kebersamaan ini diharapkan terbangun semangat saling
membantu dan bahu-membahu dalam melaksanakan program dan kegiatan di
Puskesmas Sako Kota Palembang.
3. Kekeluargaan
Jajaran Puskesmas Sako merupakan satu tim dalam melaksanakan kegiatan
51
sebagai salah satu nilai yang penting dalam konteks kerja tim, komponen lain yang
tidak kalah penting adalah kekeluargaan. Nilai ini dapat menumbuhkan suasana yang
kondusif untuk bekerja sebagai tim, karena seluruh staf Puskesmas Sako pada
hakekatnya adalah satu keluarga dan dapat menjauhkan dari sikap saling mecurigai
yang justru memecah belah kerja tim.
52
Page
Puskesmas sebagai institusi penyedia jasa layanan kesehatan tingkat dasar, juga
merupakan sebuah lembaga yang tidak lepas dari pengaruh atau tekanan
lingkungan. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi Puskesmas menjadi
tergantung pada keadaan lingkungan organisasi tempat Puskesmas tersebut
berada. Ini menunjukkan bahwa dibutuhkan sistem manajemen Puskesmas yang
mempertimbangkan aspek strategis agar Puskesmas mampu beradaptasi atau
mengendalikan faktor berpengaruh tersebut yang juga terus berubah, baik itu
faktor internal apalagi terhadap faktor eksternal.
Puskesmas sudah memiliki pemahaman ini dan berada pada situasi baru, maka ia
Page
Oleh sebab itu, rencana (plan) harus terintegrasi tidak hanya dalam hal informasi,
sistem dan teknologi melalui kegiatan yang koheren, akan tetapi juga dalam hal
perkembangan kebutuhan bisnis.
Oleh sebab itu, pendekatan strategis jangan sampai memberikan rencana yang
kaku, tapi dia harusnya menjadi sebuah lingkungan sistem informasi bisnis yang
bisa beradaptasi begitu ada perubahan dalam lingkungan (environment).
Suatu perencanaan yang baik selalu didasarkan pada kondisi obyektif lingkungan
sebagai bahan evaluasi untuk proyeksi rencana tindak. Sampai sejauh mana
pengaruh lingkungan bisnis terhadap kinerja, agresifitas, pertumbuhan, daya
saing dan budaya kerja pada Puskesmas Sako maka akan diuraikan analisa
lingkungan eksternal dan internal sebagai berikut :
55
Page
1. Faktor Eksternal
5) Sosial Ekonomi
6) Sosial Budaya
2. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang biasanya diterjemahkan sebagai titik
kekuatan dan kelemahan dari organisasi. Faktor ini merupakan faktor dalam
kendali organisasi, tetapi tidak jarang pembuat keputusan tidak dapat
menentukan titik kekuatan dan (celakanya) titik kelemahan organisasinya.
Hal ini sangat berkaitan dengan organisasi, Puskesmas Sako dapat
menggunakan berbagai macam cara dan instrumen untuk menganalisanya
57
Gambar 4 Gambaran posisi organisasi Puskesmas Sako Tahun 2013 Berdasarkan Analisa
SWOT
Opportunity
(Peluang)
(16, -14)
16
Threat
(Hambatan)
Posisi Organisasi
(1) Kuadran I
a. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan;
b. Organisasi mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat
memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal;
c. Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.
61
(2) Kuadran II
Page
(4) Kuadran IV
a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan;
b. Organisasi menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber
sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan;
c. Strategi yang diambil : defensive, penciutan atau likuidasi.
Dari diagram di atas, terlihat bahwa Puskesmas Sako berada di kuadran III yang
berarti organisasi menghadapi peluang pasar yang besar walaupun
kelemahannya pada sumber daya. Sehingga fokus Puskesmas harus dapat
meminimalkan kendala-kendala internal organisasi.
Fokus strategi yang harus dikembangkan dalam posisi ini adalah dengan cara:
kesehatan
Meningkatkan Penggunaan Obat Generik di sarana kesehatan
Page
untuk ibu hamil (bumil), ibu nifas (bufas), dan pasangan usia subur (PUS)
yang diarahkan ke kelurahan siaga;
7. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang harus memenuhi persyaratan
ilmiah medis dan bermutu melalui Puskesmas dan jaringannya terutama
pada kelompok usia lanjut.
67
Page
PETA STRATEGI
Meningkatkan Meningkatkan
Efisiensi Efektivitas
Mengembangkan
Meningkatkan kualitas Meningkatkan hubungan Pelayanan Unggulan
pelayanan & patient safety dengan pelanggan
Meningkatkan kesadaran
Meningkatkan Kemitraan msyrkt utk hidup bersih Meningkatkan
Meningkatkan dan sehat
pd lintas sektor dan sarana kualitas pelayanan
pemberdayaan msyrkt Meningkatkan kantor
prasarana dan
68
pencegahan &
Meningkatkan pelayanan kualitas penanggulangan
kesehatan khusus
Page
penyakit
Meningkatkan kualitas
lingkungan
Meningkatkan status gizi
masyarakat
Meningkatkan kesehatan
ibu dan anak serta
kesehatan reproduksi
Pemeriksaan Farmasi
b. Kemitraan
Menjalin kemitraan dengan Pemerintah Daerah setempat,
BUMD/N, Perusahaan Swasta, Bank, Institusi Pendidikan, Asuransi,
73
Price (Harga)
Dengan menetapkan harga yang bersaing dan
memperhitungkan unit cost sehingga ada sisa hasil usaha
melalui penyesuaian perda mengenai pola tarif dan
menambah pola tarif untuk pelayanan yang belum ada tarif .
Package (Kemasan)
Dengan dikemas sedemikian rupa, jenis-jenis pelayanan yang
diberikan dapat memberi rasa aman, nyaman dan terjangkau.
Place (Tempat )
Penampilan Puskesmas Sako yang representatif dan
meyakinkan pelanggan baik fisik, sarana medis, dan penunjang
yang lengkap serta personil yang memberi pelayanan.
Promotion (Promosi)
Promosi dilakukan dengan cara menyebarkan pamflet, melalui
74
radio dan pameran pada saat Perayaan HUT RI dan HUT Kota
Page
Palembang.
a. Pengembangan Sistem Informasi dan Manajemen
Puskesmas.
b. Pengembangan sistem penghargaan berdasarkan prestasi,
melalui insentif, penghargaan dan promosi.
2. Sasaran Strategis
Puskesmas Sako dalam kurun waktu tahun 2017 – 2021. Berdasarkan peta
strategis yang ada Puskesmas Sako merumuskan sasaran strategis kedalam
empat perspektif, sebagai berikut:
2) Perspektif Pelanggan
Masyarakat sebagai pelanggan cenderung akan berpindah dan mencari
penyedia jasa pelayanan kesehatan yang lain lain jika kepuasannya tidak
terpenuhi. Oleh karena itu kinerja yang baik dari perspektif ini sangat
perlu di tingkatkan. Jika kinerjanya buruk, bukan tidak mungkin,
Puskesmas akan kehilangan pelanggan dimasa depan walaupun kinerja
keuangan saat ini terlihat baik. Jasa yang bernilai tinggi bagi pelanggan
harus diciptakan untuk mencapai kinerja jangka panjang yang baik.
79
82
Page
A. PROGRAM KERJA
1) Perspektif Keuangan
pemberdayaan/penggerakan
masyarakat
Upaya kesehatan masyarakat
diarahkan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan bagi
masyarakat miskin
89
2) Perspektif Pelanggan
(1) Program Obat & Perbekalan Kesehatan
Page
Rehabilitasi ringan
Puskesmas/Pustu - - - - -
111,00 123,500, 136,000, 148,500,0 161,400,
TOTAL
0,000 000 000 00 000
Kebutuhan
90
Tambahan
Personil
Penanggung
Page
Pimpinan Puskesmas
jawab
Ka TU
Program
3) Perspektif Proses Bisnis Internal
Penanggun
g jawab Pemegang program
Program
100%
penyelidikan epidemiologi kurang <24 jam
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan
Program kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah
pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran 2017 2018 2019 2020 2021
Uraian
Program
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kegiatan Penyemprotan/Foggi
Program ng Sarang Nyamuk - - - - -
Pelayanan vaksinasi
bagi balita & anak BOK BOK BOK BOK BOK
sekolah
Penanggung
jawab Pemegang program
Program
Penanggung
jawab Pemegang program
Page
Program
Pelayanan
Kegiatan
pemeliharaan BOK BOK BOK BOK BOK
Program
kesehatan
TOTAL BOK BOK BOK BOK BOK
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggung
jawab Pemegang program
Program
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
(PEMELIHARAAN 22,900 27,000, 28,500, 31,300, 34,300,0
Page
kantor
Justifikasi Meningkatkan level pelayanan puskesmas, kualitas sarana prasarana serta kualitas pelayanan
Program kantor diharapkan akan menaikkan kunjungan pasien sehingga dapat meningkatkan jumlah
Page
pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Uraian 2017 2018 2019 2020 2021
Program
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Kegiatan Senam kesegaran 1,00 3,323,6 1,250,0 1,350,0 1,500,0
Program jasmani 0,000 00 00 00 00
1,00 3,323,6 1,250,0 1,350,0 1,500,0
TOTAL
0,000 00 00 00 00
Kebutuhan
Tambahan
Personil
Penanggun Pimpinan Puskesmas
g jawab Ka TU
pendapatan Puskesmas
Tahun
Sasaran
Page
98
Page
Rp300.000.000
D. PROYEKSI KEUANGAN
Dalam rangka pencapaian tujuan Puskesmas Sako pada lima tahun (tahun 2017 -
2021) mendatang, maka diperlukan proyeksi keuangan yang digunakan sebagai
salah satu tolok ukur pencapaian target.
kemungkinan laba dan resiko yang mungkin terjadi apabila asumsi pendapatan
dan biaya tidak tercapai.
LAJU INFLASI
NO TAHUN
(%)
1 2011 31
2 2012 20
3 2013 57
sumber data: BPS Kota Palembang
e. Proyeksi Neraca:
Asumsi penyusunan neraca
Proyeksi komponen-komponen neraca:
Proyeksi neraca dilakukan untuk komponen-komponen yang
secara signifikan mempengaruhi perubahan neraca itu sendiri,
misalnya:
bergantung dari APBD. Hal ini akan berdampak masih tingginya nilai
Page
Proyeksi Neraca tahun 2017 s.d. 2021 secara rinci dapat dilihat pada
lampiran 8.1
Proyeksi Pendapatan dan Biaya tahun 2017 s.d. 2021 secara rinci dapat
dilihat pada lampiran 8.2
108
Page
BAB VI
PROSEDUR PELAKSANAAN
DAN AKUNTABILITAS PROGRAM
Prosedur pelaksanaan tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena
prosedur pelaksanaan selain digunakan untuk mengukur kinerja Puskesmas Sako
yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, juga digunakan untuk
menilai kinerja Puskesmas Sako di mata masyarakat berupa responsivitas,
responsibilitas dan akuntabilitas kinerja Puskesmas Sako.
PENANGGUNG
NO PROGRAM SASARAN KEGIATAN
JAWAB
1 2 3 4 5
I. PERSPEKTIF KEUANGAN:
1 UPAYA KESEHATAN Meningkatnya Penyediaan biaya Pimpinan Puskesmas
MASYARAKAT kemitraan pada lintas operasional & (jasa layanan)
sektor dan pemeliharaan
pemberdayaan
masyarakat
Meningkatnya
pelayanan kesehatan
khusus
109
reproduksi
10 PENINGKATAN PELAYANAN Pelayanan pemeliharaan Pemegang Program
KESEHATAN LANSIA kesehatan
11 PENINGKATAN KESEHATAN Penyuluhan kesehatan bagi Pemegang Program
IBU ibu hamil dari keluarga
MELAHIRKAN & ANAK kurang mampu
informal
e. PENINGKATAN Penyusunan laporan Pimpinan Puskesmas
PENGEMBANGAN SISTEM capaian kinerja & ikhtisar Ka TU
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA realisasi kinerja Puskesmas
& KEUANGAN
Penyusunan laporan
capaian keuangan
semesteran
Penyusunan laporan
keuangan akhir tahun
b. Rincian HPS
c. Rancangan Kontrak
Page
B. AKUNTABILITAS PROGRAM
Akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh organisasi sektor publik terdiri
atas beberapa dimensi. Ellwood yang dikutip oleh Mardiasmo(2002:21),
menjelaskan terdapat empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh
organisasi sektor publik, yaitu:
puskesmas.
lain;
Wahana peran serta penerima manfaat program/kegiatan yang
sangat efektif bila dilakukan dengan benar.
akhir implementasi
Melihat arah pengembangan selanjutnya bagian/sub
Page
bagian/instalasi pelaksana
Menggali informasi pada:
- Indikator capaian pelaksanaan program
- Kendala dan masalah serta solusinya
alat monitoring lain berupa daftar pertanyaan yang wajib diisi oleh
Page
1. Mengetahui jalannya
Page
Selain itu, dalam keadaan darurat pemerintah daerah juga dapat melakukan
pengeluaran untuk membiayai kegiatan yang belum tersedia anggarannya,
yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan RSB dan/atau
disampaikan dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun berjalan yang
untuk pelaksanaannya harus dituangkan dalam peraturan daerah tentang
rancangan dan revisi RSB. Oleh karenanya, dalam Peraturan Daerah terkait
harus diperjelas posisi satuan kerja perangkat daerah yang juga mempunyai
kedudukan sebagai pengguna anggaran dan pelaksana program.
Keadaan darurat sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya memenuhi
kriteria sebagai berikut:
126
128
Page